KONDISI GEOGRAFIS. Luas Wilayah (Ha)

dokumen-dokumen yang mirip
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERIODE JANUARI- MARET 2010 PERIODE APRIL-SEPTEMBER 2010 PERIODE OKT-DES 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2004 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 33 TAHUN 2003 TENTANG

Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun


BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia mengalami kelesuan. Hal ini tentu berdampak pula pada

KABUPATEN SUMEDANG DALAM ANGKA TAHUN 2014 ISSN : Katalog BPS : Ukuran Buku Jumlah Halaman Isi : 21 x 15 cm : x NASKAH BPS

PROVINSI JAWA BARAT BUPATI SUMEDANG,

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Sumedang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KABUPATEN SUMEDANG DALAM ANGKA TAHUN

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PAGU INDIKATIF KECAMATAN KABUPATEN SUMEDANG TAHUN ANGGARAN 2013

Persiapan Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2013

Statistika Sosial. Penyajian data & Distribusi Frekuensi #2. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG. Nomor 2 Tahun 2008 T E N T A N G

19 Oktober Ema Umilia

L.III - 1 BUPATI SUKABUMI, H. SUKMAWIAJAYA

KABUPATEN SUMEDANG RINGKASAN PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Perkembangan Luas Kawasan Hutan di Jawa Barat Berdasarkan Fungsinya Tahun 2003 s/d Tahun 2003 (Ha)

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

U Hidayat Tanuwiria, A Yulianti, dan N Mayasari Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jatinangor, Bandung 40600

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG ======================================================================= PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

12. Tarigan, Robinson Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara : Jakarta. 13. Virtriana, Riantini. 2007, Analisis Korelasi Jumlah Penduduk

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

BAB 1 PENDAHULUAN. Batas wilayah Administratif Kabupaten Sumedang, dengan batas-batas. sebagai berikut :

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 5 RTRW KABUPATEN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Penetapan Potensi Lahan Budidaya Perikanan di Kabupaten Sumedang *)

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK

KATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

V. GAMBARAN UMUM PERUM PERHUTANI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGERTIAN HIDROLOGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEADAAN UMUM WILAYAH

PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Peta Rencana Lanskap (Zonasi) Kawasan Situ Gintung

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR: 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

LESSON STUDY di KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PENGAMATAN LANGSUNG DI LOKASI/KAWASAN WISATA TERPILIH

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TERHADAP KEBERADAAN KAWASAN LINDUNG TAMAN NASIONAL TESSO NILO DI KABUPATEN PELALAWAN, PROVINSI RIAU

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan waduk Jatigede merupakan strategi pemerintah untuk. mengatasi kekeringan di musim kemarau dan banjir di musim penghujan

BAB III GAMBARAN UMUM

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

0 BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

IV. KONDISI UMUM KAWASAN INDUSTRI CILEGON

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Transkripsi:

B A B KONDISI GEOGRAFIS 3.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Sumedang terletak antara 6º44 70º83 Lintang Selatan dan 107º21 108º21 Bujur Timur, dengan Luas Wilayah 152.220 Ha yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7 kelurahan. Kabupaten Sumedang memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu Sebelah Selatan : Kabupaten Garut Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka Kecamatan paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Buahdua dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Cisarua. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008 No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) No. Kecamatan Luas Wilayah (Ha) 1 Jatinangor 2.620 14 Wado 7.642 2 Cimanggung 4.076 15 Jatinunggal 6.149 3 Tanjungsari 3.562 16 Jatigede 11.197 4 Sukasari 4.712 17 Tomo 6.626 5 Pamulihan 5.785 18 Ujungjaya 8.056 6 Rancakalong 5.228 19 Conggeang 10.531 7 Sumedang Selatan 11.737 20 Paseh 3.437 8 Sumedang Utara 2.826 21 Cimalaka 4.161 9 Ganeas 2.136 22 Cisarua 1.892 10 Situraja 5.403 23 Tanjungkerta 4.014 11 Cisitu 5.331 24 Tanjungmedar 6.514 12 Darmaraja 5.494 25 Buahdua 13.137 13 Cibugel 4.880 26 Surian 5.074 Sumber: Sumedang Dalam Angka, 2008 Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 34

Secara visualisasi wilayah administratif dapat dilihat dalam peta wilayah Kabupaten Sumedang sebagaimana gambar di bawah ini. Gambar 3.1 Peta Administratif Kabupaten Sumedang Kabupaten Indramayu Kabupaten Subang Suriah Tanjungmedar Buahdua Conggeang Ujungjaya Tanjungsari Sukasari Kabupaten Bandung Rancakalong Pamulihan Jatinangor Cimanggung Tanjungkerta Cimalaka Sumedang Utara Sumedang Selatan Paseh Cisarua Situraja Ganeas Cisitu Cibugel Darmaraja Tomo Jatigede Wado Jatinunggal Kabupaten Majalengka Sumber: Bappeda Sumedang Kabupaten Garut 3.2 Topografi Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian tempat antara 25 m 1.667 m di atas permukaan laut. Sebagian besar Wilayah Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah utara berupa dataran rendah. Gunung Tampomas (1.667 m), berada di Utara Perkotaan Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 35

No. Kecamatan Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008 Ketinggian dari Permukaan Laut (m) 25 50 51 75 76 100 101 500 501 1000 > 1000 1 Jatinangor 2.620,00 2 Cimanggung 2.098,70 1.977,30 3 Tanjungsari 1.505,30 2.056,70 4 Sukasari NR NR NR NR NR NR 5 Pamulihan NR NR NR NR NR NR 6 Rancakalong 4.503,90 724,1 7 Sumedang Selatan 1.342,00 7.070,40 3.328,60 8 Sumedang Utara 1.521,30 1.303,70 9 Ganeas NR NR NR NR NR NR 10 Situraja 4.321,10 1.062,30 14,6 11 Cisitu 12 Darmaraja 3.451,40 1.697,40 346,2 13 Cibugel 841,8 2.873,30 1.164,90 14 Wado 3.876,00 2.776,30 989,6 15 Jatinunggal NR NR NR NR NR NR 16 Jatigede 11.197,00 17 Tomo 1.967 1830 1.181,40 1.647,20 18 Ujungjaya 3.624 2505 1.426,70 501,1 19 Conggeang 211 862 8.291,10 1.155,00 96,6 20 Paseh 2.501,90 850,1 21 Cimalaka 1.184,90 2.709,00 268 22 Cisarua NR NR NR NR NR NR 23 Tanjungkerta 2.125,00 1.889,00 24 Tanjungmedar NR NR NR NR NR NR 25 Buahdua 628 2.653,70 8.637,60 817,1 400,7 26 Surian Sumber : BPS Kab. Sumedang, 2008 Keterangan : NR = Data tidak tersedia Sedangkan topografi kemiringan lahan wilayah Kabupaten Sumedang dapat diklasifikasikan atas 5 kelas, yaitu : 1. 0 8%, merupakan daerah datar hingga berombak dengan luas area sekitar 12,24%. Kemiringan wilayah dominan di bagian timur laut, barat laut, barat daya serta kawasan perkotaan; Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 36

2. 8 15%, merupakan daerah berombak sampai bergelombang dengan area sekitar 5,37%. Kemiringan wilayah dominan di bagian tengah ke utara, barat laut dan bagian barat daya; 3. 15 25%, merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan komposisi area mencakup 51,68%. Kemiringan lereng tipe ini paling dominan di Wilayah Kabupaten Sumedang. Persebarannya berada di bagian tengah sampai ke tenggara, bagian selatan sampai barat daya dan bagian barat; 4. 25 40%, merupakan daerah berbukit sampai bergunung dengan luas area sekitar 31,58%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian tengah, bagian selatan dan bagian timur; 5. Lebih dari kemiringan 40%, merupakan daerah bergunung dengan luas area mencakup sekitar 11,36%. Kemiringan lereng tipe ini dominan di wilayah Kabupaten Sumedang bagian selatan, bagian timur dan bagian barat daya. 3.3 Hidrologi dan Klimatologi Aspek hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah tersebut, berdasarkan hidrogeologinya, aliranaliran sungai besar di wilayah Kabupaten Sumedang bersama anakanak sungainya membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat digolongkan terdiri 3 DAS dengan 6 Sub DAS yaitu DAS Cimanuk meliputi Sub DAS Cimanuk Hulu, Cipeles, Cimanuk Hilir, Cilutung, DAS Citarum meliputi Sub DAS Citarik serta DAS Cipunegara meliputi Sub DAS Cikandung. Secara umum terjadi penurunan kuantitas curah hujan dan jumlah hari hujan dibanding dengan keadaan selama tahun sebelumnya. Dari tabel diketahui ratarata kuantitas curah hujan tahun 2008 adalah 1.251 mm, mengalami penurunan dibanding Tahun 2007 adalah 2.365 mm, begitu pula dengan jumlah hari hujan, mengalami penurunan yaitu 72 HH pada Tahun 2008 dari 125 HH pada Tahun 2007. Pada Tahun 2008 jumlah Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 37

No. hari hujan terbesar berada di Kecamatan Wado yaitu sebesar 124 hari hujan (HH) dan yang terkecil adalah Kecamatan Cibugel yaitu hanya 34 HH. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Tabel 3.3 Curah Hujan Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 20052008 Kecamatan 2005 2006 2007 2008 MM HH MM HH MM HH MM HH 1 Jatinangor 1.850 112 1.647 119 2.331 143 1.305 109 2 Cimanggung 664 52 664 52 664 52 1.122 82 3 Tanjungsari 913 13 2.254 130 913 13 1.422 104 4 Sukasari NR NR NR NR NR NR NR NR 5 Pamulihan NR NR NR NR NR NR NR NR 6 Rancakalong 2.435 151 1.956 162 2.869 182 1.521 113 7 Sumedang Selatan 8 Sumedang Utara 2.434 108 2.399 127 2.769 156 1.904 105 2.012 94 2.361 111 2.829 152 1.848 101 9 Ganeas NR NR NR NR NR NR NR NR 10 Situraja 2.097 126 2.479 143 2.676 171 2.004 106 11 Cisitu NR NR NR NR NR NR NR NR 12 Darmaraja 783 106 2.456 123 2.110 129 1.940 112 13 Cibugel 1.305 89 2.007 122 2.177 127 375 34 14 Wado 826 72 2.778 146 1.932 105 2.719 124 15 Jatinunggal NR NR NR NR NR NR NR NR 16 Jatigede R R 679 35 484 24 1.966 117 17 Tomo 1.529 98 2.341 97 3.250 139 2.198 90 18 Ujungjaya 1.511 103 2.400 120 3.054 152 2.196 94 19 Conggeang 2.141 94 2.959 133 3.058 137 3.092 114 20 Paseh 1.818 88 2.628 146 2.998 163 2.445 112 21 Cimalaka 1.742 87 1.972 105 2.174 134 2.188 103 22 Cisarua NR NR NR NR NR NR NR NR 23 Tanjungkerta 1.948 97 2.254 130 2.442 127 2.013 117 24 Tanjungmedar NR NR NR NR NR NR NR NR 25 Buahdua 2.166 95 3.261 137 3.833 145 2.541 109 26 Surian NR NR NR NR NR NR NR NR Jumlah 28.174 1.585 39.495 2.138 42.563 2.251 34.799 1.846 Ratarata 1.565 60,96 2.194 119 2.365 125 1.251 72 Sumber : BPS Kab. Sumedang, 20052008 Ket : R = Alat Rusak NR = Data tidak tersedia Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 38

3.4 Luas dan Sebaran Kawasan Budidaya Luas lahan yang tidak diusahakan relatif sangat kecil dibandingkan dengan luas lahan yang sudah diusahakan. Hal ini menunjukan bahwa Kabupaten Sumedang memiliki Sumber Daya Alam memadai yang siap diolah. Luas lahan yang berupa sawah sebanyak 21,95%, luas lahan berupa Hutan Negara sebanyak 29,78%, luas lahan berupa tegal / kebun sebanyak 23,04% dan hutan rakyat sebesar 8,96%. Hal ini memperlihatkan bahwa luas wilayah Kabupaten Sumedang untuk kehutanan dan pertanian ternyata lebih dari 50% dari luas wilayah Kabupaten Sumedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah ini. Tabel 3.4 Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaan di Kabupaten Sumedang Tahun 20052008 (Ha) No. Jenis Penggunaan 2005 2006 2007 2008 I Sawah 1. Satu kali panen 7.234 7.141 7.728 11.631 2. Dua kali panen 26.274 16.630 15.805 13.146 3. Tiga kali panen 9.726 9.876 8.577 4. Sementara tidak diusahakan 51 72 II Darat 1. Pekarangan 11.437 11.438 11.468 11.468 2. Tegal/Kebun 34.874 33.492 33.544 35.069 3. Ladang/Huma 7.024 8.727 6.423 4. Sementara Tdk Diusahakan 55 55 33 5. Hutan Rakyat 13.936 13.718 13.658 13.633 6. Hutan Negara 44.473 44.473 44.473 45.342 7. Perkebunan 3.711 3.711 3.711 3.711 8. LainLain 2.645 2.498 2.512 2.503 9. Kolam/Tebat/Empang 612 611 612 612 Jumlah 152.220 152.220 152.220 152.220 Sumber : BPS Kab. Sumedang, 20052008 Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 39

3.5 Luas dan Sebaran Kawasan Lindung Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, terdapat 10 jenis kawasan lindung meliputi : 1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya. a) Hutan lindung, terletak di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH); b) Kawasan berfungsi lindung di luar kawasan hutan; c) Kawasan resapan air terdiri dari Gunung Cakrabuana 560 ha, Gunung Tampomas 1.280,39 ha, Gunung Kareumbi 8.624,80 ha, Gunung Manglayang 1.800 ha. 2. Kawasan perlindungan setempat. a) Sempadan pantai; b) Sempadan sungai, meliputi 215 sungai yang terbagi dalam DAS Cimanuk (SubDAS Cimanuk 38 sungai, SubDAS Cipeles 85 sungai, SubDAS Cipelang 9 sungai, SubDAS Cilutung 5 sungai) dan DAS Citarum (SubDAS Citarik 18 sungai dan DAS Cipunagara SubDAS Cikandung 50 sungai); c) Kawasan sekitar danau / waduk, Waduk Jatigede; d) Kawasan sekitar mata air, terdapat 331 sumber mata air; e) Tanah timbul / Delta, di Tomo, Ujungjaya dan lainnya. 3. Kawasan suaka alam dan cagar budaya. a) Cagar Alam, Cagar Alam Gunung Jagat seluas 126,6 ha (SK Mentan tahun 1954); b) Suaka margasatwa; c) Suaka alam laut dan perairan; d) Kawasan hutan payau. 4. Kawasan pelestarian alam. a) Taman nasional; b) Taman hutan raya, Taman Hutan Raya Gunung Palasari dan Gunung Kunci 35,81 ha; Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 40

c) Taman wisata alam, Taman Wisata Alam Gunung Tampomas 1.280,39 ha (SK Mentan Tahun 1979) Ha dan Gunung Lingga 1,20 ha. 5. Taman buru, Taman Buru Masigit Kareumbi (di Kabupaten Bandung, Garut dan Sumedang) seluas 8.624,80 ha. 6. Kawasan perlindungan plasma nutfah, antara lain Ubi Cilembu, Talas Semir, Jeruk Cikoneng. 7. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan Cadas Pangeran, Desa Adat Rancakalong, Museum Geusan Ulun, Makam Cut Nyak Dien, dan Makam Dayeuh Luhur. 8. Kawasan konservasi geologi, terdiri dari kawasan cagar alam geologi dan kawasan kars. 9. Kawasan rawan bencana alam a) Kawasan rawan bencana alam gunung berapi. b) Kawasan rawan gempa bumi, terdiri dari kawasan rawan gempa bumi dan kawasan rawan gerakan tanah seperti di Kawasan Cadas Pangeran, Paseh, Tomo, Ujungjaya, Wado, Jatinunggal, Jatigede, Situraja, Ganeas, Sumedang Selatan, Rancakalong, Pamulihan. c) Kawasan rawan banjir, seperti Ujungjaya, Tomo, Cimangung, Jatinangor. 10. Hutan Kota, antara lain taman hutan raya, taman hutan raya Gunung Palasari dan Gunung Kunci 35,81 ha. Sebagai gambaran kawasan lindung di Kabupaten Sumedang dapat dilihat pula pada tabel 3.5 di bawah ini. Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 41

Tabel 3.5 Perkembangan Luas Kawasan Lindung di Kabupaten Sumedang Tahun 20072008 No Uraian Luas Target Total (Ha) Luas Kondisi Tahun 2007 (Ha) Penanganan Tahun 2008 (Ha) Target Realisasi Luas Kondisi Tahun 2008 (Ha) Luas Yang belum ditangani (Ha) 1 Hutan Konservasi Gunung Masigit 8.624,80 8.624,80 8,63 8.624,80 8,63 2 Taman Wisata Alam Tampomas 1.280,39 1.280,39 1.280,39 3 Cagar Alam Gn. Jagat 4 Hutan Lindung 5 6 126,60 126,60 126,60 10.355,34 10.355,34 28,50 28,50 10.355,34 45,32 Sempadan Sungai 1.770 1.770 20 20 1.770 129,80 Daerah Sekitar Mata Air 4.038 4.038 100,75 25 4.038 350 7 Kawasan Resapan Air 32.006 22.006 994,50 433 22.006 2.267 8 Daerah Sekitar Rawan Bencana Alam 5.950 2.250 75 50 2.525 350 9 Daerah Sekitar Waduk (rencana Jatigede) 12.000 160 90 385 83.294 48.844 1.765,75 863,70 49.119 3.906,30 Jumlah Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sebagai ilusrasi, salah satu jenis sebaran rencana pengelolaan kawasan lindung di Kabupaten Sumedang, dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 3.2 Rencana Kawasan Lindung Sumber: RTRW Kabupaten Sumedang, 2002 2012 Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 42

Dalam upaya tercapainya 49% kawasan lindung di Kabupaten Sumedang, sampai Tahun 2008 realisasinya mencapai 67.524,80 Ha (44,36%). Untuk mencapai sasaran seluas 74.587,8 Ha (49%) diperlukan penanganan seluas 7.063 Ha (4,64%) yang diproyeksikan selama 4 tahun atau 1.765,75 Ha (1,16%) pertahun. Sampai saat ini pengelolaan kawasan lindung secara menyeluruh belum dapat dilaksanakan secara optimal, dikarenakan beberapa hal antara lain belum tersedia database kawasan lindung secara komprehensif dan detail sehingga diperlukan inventarisasi dan pemetaan. Selain itu, kawasan lindung (diluar kawasan hutan) mempunyai nilai ekonomi sehingga mendorong masyarakat untuk mengekploitasi (termasuk aktivitas pertanian) terlebih bagi yang tidak memiliki lahan. Begitu juga dalam penetapan luasan kawasan lindung, dimana dalam RTRW Jawa Barat sebesar telah ditetapkan sebesar 45% yang terdistribusikan secara proporsional di wilayah kabupaten / kota dan dalam RTRW Kabupaten Sumedang ditetapkan sebesar 49%. Penentuan kebijakan dari propinsi tersebut tidak dibarengi dengan kebijakan bantuan anggaran, sehingga menghambat dalam pencapaian target. Profile Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 43