Lampiran 1. Spesifikasi Mesin Modifikasi Camshaft (Noken As): Kecepatan putar poros. : ± 1 jam/camshaft (noken as)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: performa mesin menggunakan dynotest.pada camshaft standart

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan)

PEMBUATAN POROS TRANSMISI PADA MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini tabel hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen cylinder. Tabel 4.1. Hasil Identifikasi Mekanisme Katup

BAB II DASAR TEORI 2.1 Motor Bensin Penjelasan Umum

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Ini terlihat dari data yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah kendaraan bermotor diindonesia sekarang ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

BAB 1. PENGUJIAN KEKERASAN

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan judul yang diambil. Berikut beberapa referensi yang berkaitan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

MESIN PEMIPIH DAN PEMOTONG ADONAN MIE

BAB II LANDASAN TEORI. mekanik berupa gerakan translasi piston (connecting rods) menjadi gerak rotasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknologi Mekanik Universitas Lampung, yang meliputi beberapa proses sebagai berikut:

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

PENGUJIAN STANDARD CAMSHAFT DAN AFTER MARKET CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN MESIN PENYUIR DAGING UNTUK BAHAN BAKU ABON PROYEK AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. empat langkah piston atau dua putaran poros engkol. Empat langkah tersebut adalah :

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Motor Bensin Penjelasan Umum

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Yoyok Drajat Siswanto - Pengaruh Variasi Lobe Separation Angle Camshaft dan Variasi...

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapan tahapan

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA Motor Yamaha Jupiter MX dengan camshaft 209 (standart)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Analisis Morfologi dan Rancang Bangun Mesin Grinding Camshaft Untuk Meningkatkan Performa Engine Sepeda Motor

PERANCANGAN MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kunci: camshaft, patahan, operasional, pengujian, kegagalan.

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DAN PERHITUNGAN DAYA

Pengaruh Variasi Tinggi Lift, Lobe Separation Angle Camshaft, dan Roller Rocker Arm Terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin Empat Langkah

BAB IV PEMBAHASAN Perbedaan Sebelum di Development. dan tenaga yang di hasilkan kurang sempurna. menurunkan performa mesin.

Penerapan Sistem Desmodromic Pada Silinder Head Sepeda Motor Honda GL Max 2008

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN. juga merambah dalam bidang industri manufaktur. Sehingga saat ini manusia

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB IV SIFAT MEKANIK LOGAM

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III METODE PENELITIAN

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PROSES PEMBUATAN RANGKA PADA MESIN PERAJANG SAMPAH ORGANIK SEBAGAI BAHAN DASAR PUPUK KOMPOS PROYEK AKHIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

III. METODOLOGI PENELITIAN. waktu pada bulan Oktober hingga bulan Maret Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan estimasi waktu penelitian dikisarkan

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN SISTEM TRANSMISI MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK PP (polypropylene)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

Transkripsi:

LAMPIRAN 87

88 Lampiran 1. Spesifikasi Mesin Modifikasi Camshaft (Noken As): Kecepatan putar poros Kinerja mesin Berat mesin Sumber penggerak Sistem transmisi : 700 rpm : ± 1 jam/camshaft (noken as) : ± 20 kg : Motor listrik AC ½ HP : Komponen reduktor (puli, V-belt)

89 Lampiran 2. Perbandingan dengan Mesin Modifikasi Camshaft yang Sudah Ada No Bagian Mesin yang ada Mesin Baru 1. Pergerakan Dudukan Camshaft Hanya ke samping saja Bisa Maju mundur dan ke samping 2. Ukuran Noken as yang dikerjakan Hanya ukuran tertentu saja Bisa untuk semua jenis merek motor 3. Harga Mesin Rp 4.000.000,- Rp 3.700.000,- 4. Penampilan Mesin Kurang menarik Menarik 5. Pengoperasian Duduk dilantai atau jongkok 6. Transmisi Putaran motor langsung ke puli amplas 7. Gambar Mesin Duduk di kursi ataupun Berdiri Putaran motor listrik di transmisikan ke puli poros kemudian ke puli amplas

90 Lampiran 3. Gambar Kontur Noken As dan Keteranagannya Keterangan dan tips untuk modifikasi kontur camshaft Base Circle (Lingkar Dasar) adalah istilah untuk sisi berlawanan dari bubungan noken as. Ketika rocker arm menempel pada base circle cam, klep seharusnya tetap tertutup. Rams adalah bagian dari lobe dimana lifter bergerak naik atau berakhir menutup. Setiap lobe memiliki dua area Ramp, opening dan closing. Nose adalah area dimana klep terbuka secara penuh. Lobe Lift adalah angka tinggi noken as mampu mengangkat rocker arm. Overlap merupakan waktu dimana dalam hitungan durasi kruk As, klep intake dan exhaust terbuka bersamaan. Duration adalah waktu yang diukur dalam derajat putaran kruk As, dimana baik klep In maupun Ex- sedang terbuka. Cam Change : Typical effect Menambah LSA : Powerband lebih lebar, power memuncak, stasioner lembut Mengurangi : Meningkatkan Torsi menengah, Akselerasi cepat, powerband lebih LSA sempit. Durasi Tinggi : Menggeser rentang tenaga lebih ke RPM atas Durasi Rendah : Menambah torsi putaran bawah Overlaping : Meningkatkan sinyal ke karburator, boros konsumsi bahan-bakar, Banyak rawan dorongan balik Overlaping : Meningkatkan respon RPM bawah, irit bahan bakar, rawan suhu mesin Sedikit lebih panas

Lampiran 4. Gambar Kerja Poros Transmisi 91

92 Lampiran 4. Gambar Kerja Poros Transmisi 1 4 6 2 5 3 7

Lampiran 4. Gambar Kerja Poros Transmisi 93

Lampiran 4. Gambar Kerja Poros Transmisi 94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132 Lampiran 6. Simbol Kekasaran Menurut ISO (Juhana, dan Suratman,2000:196) Lampiran 7. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran Menurut ISO (Juhana, dan Suratman,2000:196)

133 Lampiran 8. Lambang-lambang dari Diagram Aliran Lambang Nama Keterangan Terminal Untuk menyatakan mulai (start), berakhir (end) atau behenti (stop). Input Data dan persyaratan yang diberikan disusun disini. Pekerjaan orang Pengolahan Di sini diperlukan pertimbangan-pertimbangan seperti pemilihan persyaratan kerja, persyaratan pengerjaan, bahan dan perlakuan panas, penggunaan faktor keamanan dan faktor-faktor lain, harga-harga empiris, dll. Pengolahan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan persamaan, tabel dan gambar. Keputusan Dokumen Pengubung Garisaliran Harga yang dihitung dibandingkan dengan harga Patokan, dll. Untuk mengambil keputusan. Hasil perhitungan yang utama dikeluarkan pada alat ini. Untuk menyatakan pengeluaran dari tempat keputusan ke tempat sebelumnya atau berikutnya, atau suatu pemasukan kedalam aliran yang berlanjut. Untuk menghubungkan langkah-langkah yang berurutan Catatan: (Tidak +) Kesalahan yang masih bias diperbaiki, (Tidak -) Kesalahan yang tidak bias diperbaiki, harus mengulang dari awal/ pemotongan bahan.

134 Lampiran 9. Tabel feed dan Cs Mata Bor HSS Bahan dan Kecepatan potong ( m/menit) Diameter Mata Bor Alluminium KuningandanTe mbaga BesiTuang Mild Steel Baja karbon (0,4-0,5% C) Baja perkakas 1.2%C Baja Molibdenum Baja Nickel 3,5 Stainless Steel danlogammonel 70 50 25 30 20 20 15 16 14 24 RPM BesiMaleabel Gerakmakan (mm/putaran) 1,5 14862 10616 5308 6369 4246 4246 3185 3397 2972 5096 0,04 3 7431 5308 2654 3185 2123 2123 1592 1699 1486 2548 0,05 4,5 4954 3539 1769 2123 1415 1415 1062 1132 991 1699 0,15 6 3715 2654 1327 1592 1062 1062 796 849 743 1274 0,15 7,5 2972 2123 1062 1274 849 849 637 679 594 1019 0,15 9 2477 1769 885 1062 708 708 531 566 495 849 0,18 10,5 2123 1517 758 910 607 607 455 485 425 728 0,20 12 1858 1327 663 796 531 531 398 425 372 637 0,23 13,5 1651 1180 590 708 472 472 354 377 330 566 0,23 15 1486 1062 531 637 425 425 318 340 297 510 0,25 16,5 1351 965 483 579 386 386 290 309 270 463 0,25 18 1238 885 442 531 354 354 265 283 248 425 0,28 19,5 1143 817 408 490 327 327 245 261 229 392 0,30 21 1062 758 379 455 303 303 227 243 212 364 0,33

Lampiran 10. Tabel Baja Konstruksi Umum Menurut DIN 17100 135

136 Lampiran 11. Tabel Konversi Harga Kekerasan Bahan Tensile Strength (N/mm 2 ) Tabel Konversi Harga Kekerasan Bahan. Brinell Hardness (BHN) Hardness Conversion Table Vickers Hardness (HV) Rockwell Hardness (HRB) Rockwell Hardness (HRC) 285 86 90 320 95 100 56,2 350 105 110 62,3 385 114 120 66,7 415 124 130 71,2 450 133 140 75,0 480 143 150 78,7 510 152 160 81,7 545 162 170 85,0 610 181 190 89,5 640 190 200 91,5 675 199 210 93,5 705 209 220 95,0 740 219 230 96,7 770 228 240 98,1 800 238 250 99,5 820 242 255 23,1 850 252 265 24,8 880 261 275 26,4 900 266 280 27,1 930 276 290 28,5 950 280 295 29,2 995 295 310 31,0 1030 304 320 32,2 1060 314 330 33,3 1095 323 340 34,4 1125 333 350 35,5 1155 342 360 36,6 1190 352 370 37,7 1220 361 380 38,8 1255 371 390 39,8 1290 380 400 40,8 1320 390 410 41,8 1350 399 420 42,7 1385 409 430 43,6

137 Lampiran 11. Tabel Konversi Harga Kekerasan Bahan (Lanjutan) Tensile Strength (N/mm 2 ) Brinell Hardness (BHN) Hardness Conversion Table Vickers Hardness (HV) Rockwell Hardness (HRB) Rockwell Hardness (HRC) 1420 418 440 44,5 1455 428 450 45,3 1485 437 460 46,1 1520 447 470 46,9 1555 456 480 47,7 1595 466 490 48,4 1630 475 500 49,1 1665 485 510 49,8 1700 494 520 50,5 1740 504 530 51,1 1775 513 540 51,7 1810 523 550 52,3 1845 532 560 53,0 1880 542 570 53,6 1920 551 580 54,1 1955 561 590 54,7 1995 570 600 55,2 2030 580 610 55,7 2070 589 620 56,3 2105 599 630 56,8 2145 608 640 57,3 2180 618 650 57,8

138 Lampiran 12. Klasifikasi Baja Karbon Klasifikasi Baja Karbon

139 Lampiran 13. Data Pengujian Bahan Data Pengujian Bahan Sistem Uji Alat Uji Indentor Beban Penekan : Uji Kekerasan Vickers : Universal Hardness Tester : Paramida Intan : 60 Kg Bahan Diagonal Indentasi Diagonal Indentasi rata-rata Harga Kekerasan Vickers (Kg/mm²) Harga Kekerasan Vickers rata-rata d1 d1 ( d1+d2)/2 (mm) VHN = = (Kg/mm²) Baja 1,0 0,9 0,95 123,26 0,95 1,1 1,025 105,87 1,0 1,0 1,00 111,24 113,45 Dari hasil pengujian Vickers bahan poros transmisi pada mesin modifikasi Camshaft di atas kemudian dikonversikan kekerasan brinell. Hal ini diperlukan karena tabel klasifikasi baja menggunakan kekerasan brinell. Setelah dilakukan proses konversi maka didapat : 1. Bahan poros transmisi mempunyai kekerasan bahan sebesar 107,78 kg/mm² dan = 37,18kg/mm² atau 364,36 N/mm². 2. Menurut tabel baja konstruksi umum DIN 17100 baja yang digunakan pada dudukan noken ini tergolong baja jenis St 37-1 3. Berdasarkan hitungan di atas bahan tersebut mempunyai kekuatan tarik sebesar 37 kg/mm². Berdasarkan klasifikasi baja karbon, bahan poros pada mesin modifikasi camshaft ini digolongkan sebagai baja karbon medium (mild steel) (G Niemann, 1992:96). Berdasarkan tabel baja konstruksi umum menurut DIN 17100

140 Lampiran 13. Data Pengujian Bahan (Lanjutan) bahan tersebut digolongkan ke dalam baja St. 37 (Sf1 = 6, Sf2 = 2)Bahan poros ini keras, ulet, mampu dikerjakan dengan mesin, dan mampu juga dikerjakan dengan las.

Lampiran 14. Kartu Bimbingan 141

Lampiran 15. Presensi 142

Lampiran 16. Work Preparation 143

Lampiran 16. Work Preparation 144

Lampiran 16. Work Preparation 145

Lampiran 16. Work Preparation 146

Lampiran 16. Work Preparation 147

Lampiran 16. Work Preparation 148

Lampiran 16. Work Preparation 149

Lampiran 16. Work Preparation 150

Lampiran 16. Work Preparation 151

Lampiran 16. Work Preparation 152

Lampiran 16. Work Preparation 153

Lampiran 16. Work Preparation 154

Lampiran 16. Work Preparation 155

Lampiran 16. Work Preparation 156