BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA Motor Yamaha Jupiter MX dengan camshaft 209 (standart)

Transkripsi

1 BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA 4.1. Perhitungan Rata-rata Dan Torsi Motor Dari pengujiann yang telah dilakukan di dynotest milik bengkel Ultra Speed Racing didapat data, dari data tersebut dapat diketahui daya dan torsi maksimal dari masing-masing durasi camshaft Motor Yamaha Jupiter MX dengan camshaft 209 (standart) Dari hasil pengujian didapat data-data daya dan torsi maksimal yang dapat dicapai mesin Yamahaa Jupiter MX dengan menggunakan camshaft standart (durasi 209 ) yang dapat dilihat pada tabel 4.1. dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mesin Yamahaa Jupiter MX dapat mencapai daya maksimal sebesar 9,938 HP pada putaran 8299 RPM dan torsi maksimal sebesar N-m pada putaran 5000 RPM. 36

2 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Motor Yamaha Jupiter MX Dengan Camshaft 209 RPM Daya Torsi AFR ( HP ) ( KW ) (N-m) ,286 7,462 8,122 8,667 8,999 9,28 9,361 9,399 9,938 9,824 9,651 4, ,032 8,032 8,033 8,033 8,033 8,033 8,032 8,033 8,033 8,032 8,033 8,032 3,607 10,55 10,39 10,25 9,844 9,386 8,856 8,343 8,527 8,224 7,605 3, Motor Yamaha Jupiter MX dengan camshaft 226 Dari hasil pengujian didapat data-data daya dan torsi maksimal yang dapat dicapai mesin Yamaha a Jupiter MX dengan menggunakan camshaft 226 yang dapat dilihat pada tabel 4.2. dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa mesin Yamaha Jupiter MX dapat mencapai daya maksimal sebesar 13,54 HP pada putaran 8719 RPM dan torsi maksimal sebesar 11,87 N-m pada putaran 7000 RPM. 37

3 Tabel 4.2. Hasil Pengujian Motor Yamaha Jupiter MX Dengan Camshaft 226 RPM Daya Torsi AFR ( HP ) ( KW ) (N-m) ,377 7,323 8,423 9,707 10,72 11,77 12,52 12,92 13,45 13,54 13,25 13, ,03 10, ,8 10,29 9,722 9,761 10,12 10,96 11,93 11,72 11,95 12,07 11,67 11,21 9,95 10,37 10,88 11,48 11,68 11,87 11,77 11,41 11,22 11,06 10,41 9, Analisa Data Hasil Pengujian Dari data-data dapat dibandingkan perbedaan besaran daya dan torsi untuk masing-masing durasi camshaft yang kemudian diplotkan dalam sebuah grafik seperti yang terlihat pada gambar 4.1. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan daya dan torsi yang sangat signifikan antara camshaft durasi 209 (standart) dengan camshaft durasi 226 yang memiliki torsi lebih besar Pengaruh Durasi Camshaft Terhadap Daya Dari gambar 4.1. dapat dilihat bahwa daya untuk camshaft durasi 209 sudah keluar pada saat putaran di atas 0 RPM sedangkan untuk camshaft durasi 226 daya mulai keluar pada saatat putaran diatas 3500 RPM. Tapi bukan berarti untuk putaran dibawah itu tidak ada sama sekali daya yang dikeluarkan, mesin tetap mengeluarkan daya tapi sangat kecil. Dari gambar 4.1. dapat dilihat daya yang dihasilkan camshaft durasi 226 dapat menghasilkan daya lebih besar daripada camshaft durasi 209, yaitu sebesar 38

4 HP pada putaran RPM. Dan dari gambar tersebut juga dapat dilihat daya yang dihasilkan camshaft durasi 209 yang mempunyai daya maksimum pada putaran 8299 RPM sebesar HP. Daya maksimum dihasilkan oleh oleh camshaft durasi 226 yaitu sebesar HP. Gambar 4.1. Grafik Daya Fungsi RPM 39

5 4.2.2 Pengaruh Durasi Camshaft Terhadap Torsi Dari gambar 4.2. dapat dilihat bahwa torsi untuk camshaft durasi 209 sudah keluar pada saat putaran diatas 0 RPM sedangkan untuk camshaft durasi 226 torsi keluar pada saat putaran diatas 3500 RPM. Sama dengan daya, untuk putaran dibawah itu bukan tidak ada sama sekali torsi yang dikeluarkan, mesin tetap mengeluarkan torsi tapi sangat kecil sekali. Dari gambar dapat dilihat torsi yang dihasilkan camshaft durasi 226 pada putaran rendah lebih tinggi daripada camshaft yang lain sebesar N-m pada putaran RPM. Torsi maksimum camshaft durasi 226 didapat pada putaran 7000 RPM. Dan camshaft durasi 209 yang mencapai torsi maksimum pada putaran 5000 RPM sebesar N-m. 40

6 Gambar 4.2. Grafik Torsi Fungsi RPM Pengaruh Durasi Camshaft Terhadap Air Fuel Ratio ( AFR ) Dari gambar 4.3. dapat dilihat bahwa AFR untuk camshaft durasi 209 dan camshaft durasi 226 data sudah keluar pada saat putaran diatas 0 RPM. Dari gambar 4.3. dapat dilihat AFR yang dihasilkan camshaft durasi 226 didapat sebesar 12,07 pada putaran 8719 RPM. Dan camshaft durasi 209 mengeluarkan hasil yang hampir rata/ sama pada putaran RPM yang di ujikan, yaitu sebesar 8,

7 Gambar 4.3. Grafik AFR Fungsi RPM 42

8 4.3. Hasil Analisa Pengujian Daya yang besar pada putaran rendah yang diperoleh dari camshaft durasi 226 sangat berguna apabila berkendara di jalan raya yang lebih sering memanfaatkan tenaga mesin pada putaran rendah yang di sebabkan kondisi jalan yang termasuk tipe stop and go, sehingga putaran mesin tidak terlalu tinggi. Apabila camshaft ini menghasilkan torsi yang besar, maka dapat dipastikan motor akan selalu bertenaga pada putaran-putaran rendah sehingga akan lebih mudah bagi paraa pengendara untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan raya. Daya dan torsi yang dihasilkan camshaft durasi 226 lebih rata dan besar dari putaran bawah hal inii disebabkan karena durasi dan overlap camshaft (klep masuk membuka 21 sebelum TMA dan klep buang menutup 10 setelah TMA) yang lebih besar daripada yang lain. Bukaan klep masuk yang lama menyebabkan campuran bahan bakar dan gas yang masuk ke ruang bakar semakin banyak sehingga pembakaran yang dihasilkan menjadi lebih besar. Selain itu disebabkan overlap camshaft yang besar, yaitu sebesar 31. Overlap yang besar untuk putaran rendah menghasilkan pembakaran yang murni, hal ini disebabkan padaa saat klep masuk membuka, klep buang masih membuka untuk waktu yang agak lama. Sehingga gas sisa pembakaran yang tersisa diruang bakar keluar seluruhnya sehingga campuran yang ada diruang bakar adalah campuran murni yang baru masuk pada saat klep masuk membuka. 43