Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan Manajemen Usaha terhadap Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan Minuman

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Mohamed Aslam :integrasi ekonomi asean dan kawasan perdagangan bebas...

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompetensi kewirausahaan, keberhasilan usaha. vii. Universitas Kristen Maranatha

Pengembangan Alat Ukur Penilaian Pertumbuhan Perusahaan Pada Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Surakarta

PENGARUH PROGRAM KEMITRAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UMKM DI KECAMATAN BANGIL

Analisis Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Dengan dan Tanpa Pinjaman Di Kabupaten Jember

ABSTRACT. Keywords: Sociodemographic Factor, Attitude Factor, Contextual Factor, Entrepreneurial Intentions

ANALISIS DAMPAK KREDIT MIKRO TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Nasabah Koperasi Enkas Mulia)

SKRIPSI PENGARUH ENTREPRENEURIAL MARKETING TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (STUDI KASUS PADA PELAKU USAHA OLEH-OLEH DI JALAN MOJOPAHIT KOTA MEDAN) OLEH

This study uses primary data by conducting questionnaire distribution. The questionnaire collected a total of 49 respondents. Sampling technique used

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB III PERUMUSAN MASALAH

ABSTRAK. Kata kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Kinerja Karyawan.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KERAJINAN BATIK DI TASIKMALAYA

Pengaruh Motivasi, Pelatihan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVII, NO. 1 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

Gambar 1. Flowchart tahapan penelitian

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis, dan kinerja karyawan

ABSTRAK. peran manajer, dukungan manajemen puncak, dan kualitas sistem informasi akutansi. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: similarity, reputation, perceived risk, innovativeness, brand extension, brand image

BAB I. Pendahuluan. yang seara langsung telah mempengaruhi cara pengusaha menciptakan dan

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM BIDANG KULINER DI YOGYAKARTA

Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Produk Pada Agroindustri Kopi Di Kota Bukittinggi

ABSTRAK PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO BUKU GRAMEDIA ISTANA PLAZA BANDUNG

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

ENYKA CUMALLA SARI B100

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KOMUNIKASI ORGANISASI PADA UMKM WARUNG KOPI BLANDONGAN YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, dan Promosi

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN NO: PENGARUH INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA (PADA NEXT FOR MAN SALOON JALAN DR.

ABSTRACT. Keywords : facilities, decission to stay. viii

ABSTRAK. Kata kunci: Besaran perusahaan, aktiva, penjualan, dan kepatuhan. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TIGA PUTRA ADHI MANDIRI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA L AMORE CAFE DI DENPASAR. Oleh Ni Kadek Yuliastina 1 Made Jatra 2

Oleh: ZAMZAM ZAWAWI FIRDAUS NIM:

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

Dewi et al., Pengaruh kreativitas dan perilaku inovatif terhadap keberhasilan usaha... 1

ABSTRACT. Keyword : Financial Compensation, Non Financial Compensation, Performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

ABSTRAK. Program Magister Psikologi iv Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PELATIHAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN

ABSTRAK. 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember. 2 Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember

BAB 4. Analisis Data dan Penyajian. korelasional, dimana penelitian yang dilakukan untuk menguji hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PRADONO TRI PAMUNGKAS EM Dosen Pembimbing I : Maria M. Minarsih, SE, MM Dosen Pembimbing II : Aziz Fathoni, SE, MM

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hampir 150 % untuk setiap item makanan apabila dikelola dengan

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Jember

PENGARUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP TERHADAP PRODUCT INNOVATION PADA INDUSTRI MAKANAN DI YOGYAKARTA

PENGARUH KREATIVITAS DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PARTY PLANNER DIAMONDS PROJECT

Keywords: resource-based strategy, orientation of entrepreneurship, competitive advantage

ABSTRACT. Keyword: performance measurement system, reward system, and Total Quality Management (TQM). vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keywords : Influence Leadership, Employee Performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI TERHADAP PENERIMAAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADA PESERTA PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

TESIS. Oleh: Aprisa Rian Histiarini P

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. per bulan. Dengan demikian diharapkan dapat mengetahui gambaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan. Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

ABSTRACT. Key words: Perception of compensation systems, employee motivation

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KARAKTERISTIK USAHA TERHADAP KINERJA USAHA UKM OLAHAN PRODUK SALAK DI KABUPATEN BANJARNEGARA

PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN MELALUI INOVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PERTUMBUHAN START UP DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS GUNADARMA

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

KUESIONER PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA SANTIKA DYANDRA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ABSTRAK. Kata Kunci : Kompensasi Langsung, Kompensasi Tidak Langsung, Kinerja.

PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL MEREK AQUA (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

ABSTRACT. Keywords: Human Resource Development, Employee Performance. viii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) UNIT USAHA OPHIR.

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH PELAYANAN PRIMA KERAKYATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN PUBLIC WELFARE

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi inovasi, strategi desain, karakteristik desain. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

Transkripsi:

Sri Harini, Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan Manajemen Usaha Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan Manajemen Usaha terhadap Pendapatan Usaha Mikro Makanan dan Minuman Sri Harini Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda Bogor Jl. Tol Ciawi No. 1 Bogor 16720 Email: sri.harini@unida.ac.id Abstract: Small Medium Enterprises are part of entrepreneurs that have a role in the growth of Indonesian economy. But on the other hand, there are several weaknesses of SMEs that become the limiting factors of SMEs competitiveness with the larger-scale business. Training is one way to improve human resource quality and the performance of SMEs. This research uses explanatory research design. The independent variables in this study were (1) entrepreneurship training and (2) business management training. The dependent variable in this study is the revenue of SMEs in food and beverage category. The indicators of training as independent variable are: material, trainer, media, time and training facilities. The data obtained from the research instrument which is questionnaire. First of all, the validity and reliability of the questionnaire was tested. Data were analyzed using regression analysis, and t-test. The result shows that training has a positive effect on the revenue of SMEs in food and beverage category. Training has contributed to the increase in revenue, and there are significant differences in income before and after training. Keywords: training, entrepreneurship, business management, SMEs Abstrak: Usaha mikro merupakan bagian dari pelaku usaha yang mempunyai peran terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Namun di sisi lain, ditemukan beberapa kelemahan yang dimiliki oleh usaha mikro yang selama ini menjadi faktor penghambat daya saing usaha mikro terhadap skala usaha yang lebih besar. Dalam rangka meningkatkan kinerja usaha mikro, salah satu cara yang dilakukan peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan. Penelitian ini menggunakan penelitian rancangan eksplanatoris. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan entrepreneurship dan (2) pelatihan manajemen usaha. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Indikator pelatihan dilihat dari: materi, instruktur, media, waktu, dan fasilitas pelatihan. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis regresi, dan uji t. Hasil olah data menunjukkan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Pelatihan mempunyai kontribusi terhadap peningkatan pendapatan, dan ada perbedaan signifikan pendapatan sebelum dan sesudah pelatihan. Kata-kata kunci: pelatihan, entrepreneurship, manajemen usaha, usaha mikro Krisis ekonomi pada tahun 2007 mempunyai dampak negatif terhadap perekonomian nasional, membangkitkan kesadaran pentingnya peran usaha mikro, kecil dan menengah (UM- KM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Pengembangan UMKM saat ini dan mendatang menghadapi berbagai hambatan dan tantangan dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Namun demikian dengan berbagai keterbatasan yang ada, UMKM masih diharapkan mampu menjadi andalan perekonomian Indonesia. 73 73

Jurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship, Volume 3, Nomor 1 dan 2, September 2014 Kriteria UMKM menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM, bahwa UMKM digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset yang dimiliki oleh sebuah usaha. Yang tergolong usaha mikro adalah usaha dengan asset maksimum 50 juta dan omzet penjualan maksimum 300 juta. Jumlah usaha mikro tercatat sebanyak 52.176.795. Angka ini mempunyai pangsa sebesar 98.88% dan dapat menyerap angkatan kerja lebih dari 90 juta orang (Kemenkop UMKM, 2009). Sayangnya kuantitas yang besar ini tidak dibarengi oleh kualitas yang mumpuni. Sebagai contoh dari sisi penguasaan aset. Usaha mikro dengan jumlah mayoritas hanya menguasai aset yang minoritas. Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh usaha mikro yang selama ini menjadi faktor penghambat daya saing usaha mikro terhadap skala usaha yang lebih besar. Perlu ada usaha revitalisasi dan pemberdayaan pelaku usaha mikro baik dari pemerintah maupun masyarakat yang dapat mempercepat peningkatan mutu usaha mikro. Kendala yang sering dihadapi dan menjadi kendala klasik usaha mikro adalah permodalan, manajemen usaha dan entrepreneurship. Diharapkan dengan pemberdayaan melalui Kelompok Usaha Mandiri Masyarakat (KUMM) dengan multiintervensi dan pendampingan, kendala-kendala yang dihadapi oleh entrepreneur mikro lambat laun dapat direduksi (Nurzaman, 2011). Manajemen merupakan proses mencapai tujuan melalui orang lain, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengawasan (Stoner, 1987). Kemampuan manajemen dalam bidang operasional, pemasaran, SDM, dan keuangan bagi entrepreneur merupakan faktor pendukung keberhasilan usaha. Produk yang dihasilkan melalui proses manajemen yang benar akan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, sehingga memberi keuntungan bagi entrepreneur serta masyarakat sebagai konsumen. Menurut McClelland (1987), di dalam keberhasilan suatu negara terhadap pengembangan dunia usaha atau industri, peranan motif berprestasi yang tinggi (high need for achievement/n-ach) dari para entrepreneur sangat menentukan. Kebijakan yang mendorong motivasi masyarakat menjadi entrepreneur sangat diperlukan untuk kemandirian bangsa. Menurut Swasono (1984), karakteristik entrepreneur sangat diperlukan dalam proses pembangunan karena hal ini merupakan tenaga dalam dalam pembangunan. Hasil penelitian Pangeran (2012) menemukan bahwa pengambilan risiko, sebagai salah satu dari orientasi entrepreneurship, berpengaruh terhadap kinerja keuangan pengembangan produk baru. Inovasi (innovativeness), proaktif (proactiveness), dan pengambilan risiko (risk taking), merupakan tiga dimensi orientasi entrepreneurship (Lumpkin & Dess, 1996). Suatu perusahaan dikatakan memiliki orientasi entrepreneurship jika bisa menjadi yang pertama dalam melakukan inovasi produk baru di pasar, memiliki keberanian mengambil risiko dalam setiap keputusan strategis dan selalu proaktif terhadap perubahan tuntutan lingkungan atau konsumen akan produk baru. Hasil penelitian Hadiyati (2012) menemukan bahwa kreativitas dan inovasi berpengaruh signifikan terhadap pemasaran entrepreneurship pada usaha kecil. Penelitian lain menunjukkan orientasi entrepreneurship dalam hal sikap inovatif, proaktif pengambilan risiko dapat meningkatkan daya saing usaha kecil dan usaha mikro etnis Maluku dalam hal keunggulan biaya, keunggulan diferensiasi dan keunggulan fokus (Metekohy, 2013). 74

Sri Harini, Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan Manajemen Usaha Kecamatan Ciawi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor, terletak di tengah jalur Jakarta Puncak dan Jakarta Sukabumi. Maka tidak aneh jika lokasi yang strategis ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu tempat ideal untuk menjalankan entrepreneurship, di antaranya usaha mikro (pedagang aneka makanan dan minuman). Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap pelaku usaha mikro makanan dan minuman Ciawi Kabupaten Bogor, dapat diidentifikasi bahwa permasalahan pelaku usaha mikro makanan dan minuman yang utama terdiri atas: (1) pelaku usaha mikro mempunyai pengetahuan manajemen usaha (keuangan, pemasaran dan teknik produksi) yang masih kurang, (2) entrepreneurship yang masih lemah, dan (3) para pelaku usaha mikro mempunyai kinerja (pendapatan) yang masih rendah. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro makanan dan minuman maka diperlukan upaya-upaya peningkatan pendapatan melalui kegiatan pelatihan tentang manajemen usaha dan entrepreneurship. Kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman di Ciawi, seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang pengelolaan usaha dan semangat entrepreneur. Tujuan jangka panjang penelitian ini yaitu kesejahteraan pelaku usaha makanan dan minuman meningkat, serta tercipta lingkungan usaha yang bersih, sehat dan nyaman, serta adanya rasa aman bagi masyarakat dalam mengonsumsi makanan yang aman, sehat dan halal. Kemampuan entrepreneurship seseorang berkaitan dengan kreativitas, inovasi, dan pengambil risiko, sikap dan mental merupakan syarat utama seorang entrepreneur dapat berhasil. Seorang entrepreneur dituntut berpikiran kreatif yaitu berusaha menciptakan sesuatu yang baru, unik, dan beda dengan yang sudah ada dengan nilai tambah. Seorang entrepreneur juga harus mampu menerapkan ide-ide kreatifnya dalam kegiatan nyata (inovatif) dan berani mengambil risiko yang diperhitungkan, sehingga mempunyai mental tidak mudah menyerah menghadapi kegagalan dan sikap positif terhadap diri dan lingkungan. Usaha yang berhasil didukung oleh kemampuan entrepreneur dalam manajemen, di antaranya manajemen produksi (operasi), manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan rencana pengembangan usaha. Kemampuan untuk menemukan teknologi atau cara-cara terbaik untuk menghasilkan produk dan jasa didukung oleh kualitas sumber daya manusia dan kemampuan keuangan perusahaan, serta tergantung pada strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan. Kerangka pemikiran penelitian ini berdasarkan pada pendapat bahwa peningkatan kemampuan berwirausaha atau entrepreneurship melalui kreativitas, inovasi, pengambil risiko, sikap dan mental dan kemampuan mengelola usaha dalam bidang produksi, sumber daya pemasaran, keuangan dan pengembangan usaha akan dapat meningkatkan kinerja pelaku usaha mikro makanan dan minuman. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian rancangan eksplanatoris dengan tujuan sebagai berikut. Menguji pengaruh pelatihan entrepreneurship, dan manajemen usaha terhadap pen- 75

Jurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship, Volume 3, Nomor 1 dan 2, September 2014 Pelatihan Entrepreneurship: kreativitas inovatif pengambil risiko sikap mental Pelatihan Manajemen Usaha: produksi SDM keuangan pemasaran pengembangan Pendapatan Pelaku Usaha Mikro Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian dapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Menguji perbedaan pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman sebelum dan sesudah pelatihan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelatihan entrepreneurship dan pelatihan manajemen usaha. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Indikator pelatihan terdiri atas: (1) materi, (2) instruktur, (3) media, (4) waktu, dan (5) fasilitas pelatihan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif. Berdasarkan survei awal yang dilakukan terhadap 86 pelaku usaha mikro di sekitar Ciawi, 64 persen atau 55 orang adalah bergerak di bidang usaha makanan dan minuman. Dari 55 pelaku usaha makanan dan minuman diambil 15 orang sebagai sampel, dan berdasarkan pelaksanaan dua kegiatan pelatihan, terdapat sepuluh orang yang secara terus-menerus menjadi peserta pelatihan. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya (Sugiono, 2010). Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis regresi dan uji t. Analisis regresi digunakan untuk menguji pengaruh pelatihan terhadap pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan makanan sebelum dan sesudah pelatihan. Tahapan pelatihan diawali dengan identifikasi kebutuhan pelaku usaha mikro makanan dan minuman, melalui analisis permasalahan yang dihadapi pelaku usaha. Kegiatan dilanjutkan dengan pemilihan skala prioritas kegiatan pelatihan berdasarkan kebutuhan, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan dan evaluasi kegiatan (Gambar 2). HASIL Berdasarkan uji validitas dan realibilitas semua pernyataan dinyatakan valid (r hitung lebih besar dari r tabel) dan reliabel (Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6). Hasil olah 76

Sri Harini, Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan Manajemen Usaha KONDISI AWAL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELATIHAN PELATIHAN EVALUASI EVALUASI entrepreneurship lemah manajemen usaha buruk pendapatan masih rendah peningkatan entrepreneurship peningkatan manajemen usaha pelatihan entrepreneurship pelatihan manajemen usaha pengaruh pelatihan terhadap pendapatan pelaku usaha mikro ada tidaknya perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah pelatihan Gambar 2 Tahapan Penelitian data berdasarkan analisis regresi ditunjukkan pada Tabel 1. Dari Tabel 1 diketahui bahwa pelatihan entrepreneurship dan pelatihan manajemen usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan (p = 0,05). Hasil analisis dinyatakan pada Tabel 1. Model tersebut dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik pelatihan (materi, instruktur, media, waktu dan fasilitas pelatihan) maka semakin meningkat pendapatan, demikian juga sebaliknya. Hal ini juga didukung oleh kontribusi yang efektif sebesar 74,8 persen dijelaskan oleh pelatihan sisanya 25,2 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hasil uji t seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman sebelum dan sesudah pelatihan. Hal ini didukung oleh perbedaan rata-rata antara sebelum pelatihan (3,50) dan sesudah pelatihan (4,10). Artinya, setelah pelatihan pendapatan pelaku usaha mikro lebih besar dibandingkan sebelum pelatihan. Tabel 1 Hasil Analisis Model Koefisien Regresi Model Regresi Kesalahan Standar (Constant).358.878.407.031 X1.166.049 3.387.012 X2.015.048.315.042 R.865 R Square.748 F 10.377 Sig. F.008 t Sig. 77

Jurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship, Volume 3, Nomor 1 dan 2, September 2014 Tabel 2 Hasil Uji t Rata-Rata n Derivasi Standar Kesalahan Standar Sebelum Pelatihan 3,50 10 0,527 0,167 Sesudah Pelatihan 4,10 10 0,568 0,180 PEMBAHASAN Hasil analisis data menunjukkan adanya kontribusi pelatihan entrepreneurship dan manajemen usaha terhadap pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Menurut Firdaus et al. (2013), Imran (2013), dan Rivera (2013) pelatihan berpengaruh terhadap kinerja. Semakin baik pelatihan dari aspek materi, metode, instruktur, waktu, dan fasilitas maka akan semakin meningkat pendapatan pelaku usaha mikro. Kontribusi pelatihan entrepreneurship dan manajemen usaha terhadap pendapatan relatif besar, menurut Setiawan (2011) dan Rayadi (2012), pelatihan SDM dapat meningkatkan SDM yang adaptif dan secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan kinerja SDM dan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa materi pelatihan entrepreneurship yang terdiri dari konsep, metode peningkatan sikap dan mental kreatif, inovatif, berani mengambil risiko dapat meningkatkan pendapatan. Pelaku usaha setelah pelatihan menjadi lebih kreatif dan inovatif menciptakan atau mengembangkan produk yang dihasilkan. Pedagang mi ayam bakso menyediakan pilihan menu mi warna original dengan mi tambahan pewarna sayuran sawi (warna mi hijau) dan wortel (warna mi jingga). Pada tahap awal mi dengan pewarna alami sayuran ditawarkan respons pembeli belum bagus, hal ini disebabkan pembeli belum terbiasa mengonsumsi mi yang berwarna, tetapi penjual terus menerus memproduksi tiap hari sesuai perkembangan permintaan yang mulai meningkat. Upaya edukasi makan mi dengan pewarna alami sayuran yang menyehatkan dilakukan dengan pembuatan spanduk baru sebagai saran promosi. Hal ini menunjukkan setelah pelatihan kemampuan kreatif, inovatif, dan keberanian pengambilan risiko pelaku usaha meningkat. Pedagang minuman dawet menggunakan pewarna alami daun suji bukan lagi pewarna jadi yang dibeli di pasaran. Penambahan durian dan nangka dalam gula sebagai variasi pilihan rasa merupakan implementasi kreativitas pelaku usaha dalam rangka meningkatkan penjualan. Peningkatan kemampuan manajemen usaha dengan materi bidang produksi, SDM, keuangan, pemasaran, dan pengembangan usaha dapat meningkatkan pendapatan. Pelaku usaha melakukan produksi mulai pemilihan bahan baku, proses, dan pelayanan penjualan lebih baik dibanding sebelum pelatihan. Pelaku usaha melakukan pencatatan keuangan secara harian, memisahkan uang usaha dengan uang pribadi (keluarga), di mana sebelum pelatihan hal ini tidak pernah dilakukan. Pembuatan spanduk tentang produk yang dihasilkan sebagai upaya mempromosikan tentang produk yang sudah mengalami perkembangan dari sisi bahan, rasa dan tampilan. Hal ini yang mendukung peningkatan penjualan (pendapatan) pedagang mi ayam bakso, dan pedagang minuman dawet setelah pelatihan. 78

Sri Harini, Pengaruh Pelatihan Entrepreneurship dan Manajemen Usaha KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pelatihan entrepreneurship dan manajemen usaha mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman. Pelatihan mempunyai kontribusi yang besar terhadap pendapatan. Semakin baik materi, instruktur (pelatih), metode, waktu dan fasilitas pelatihan maka pendapatan akan semakin meningkat. Pendapatan pelaku usaha mikro makanan dan minuman sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan berbeda nyata. Sesudah pelatihan kreativitas, inovasi, kemampuan mengambil risiko, sikap dan mental pelaku usaha meningkat. Setelah pelatihan kemampuan manajemen usaha dalam hal produksi, SDM, pemasaran dan keuangan juga meningkat. Entrepreneurship dan kemampuan manajemen yang meningkat dapat meningkatkan hasil penjualan atau pendapatan pelaku usaha makanan dan minuman. Saran Kegiatan pelatihan untuk peningkatan kualitas pelaku usaha mikro diharapkan dapat terus dilakukan, dengan dukungan pihak terkait lainnya seperti pemerintah daerah dan asosiasi organisasi industri lainnya dalam rangka pengembangan usaha mikro khususnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemandirian perekonomian nasional. Disarankan perlu adanya perhatian khusus dan dukungan instansi terkait khususnya pihak Pemda melalui kebijakan guna meningkatkan kemampuan entrepreneurship pelaku usaha mikro guna mendukung penguatan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah. Diperlukan upaya perlindungan usaha mikro dalam bersaing dengan perusahaan besar yang berproduksi dengan skala besar dan biaya lebih rendah, agar semangat inovasi dan pengambilan risiko pelaku usaha mikro terus meningkat. DAFTAR RUJUKAN Firdaus, E., Budiyanto & Djawato. 2013. Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan terhadap Kinerja Alumni Peserta Pelatihan Batik Sasirangan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, (1) 2: 239 259. Hadiyati, E. 2012. Kreativitas dan Inovasi Pengaruhnya terhadap Pemasaran Entrepreneurship pada Usaha Kecil. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 1 (3): 135 151. Imran. 2013. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pesantren Terpadu Serambi Mekah. Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim Bukit Tinggi. 14 (2): 60 71. Lumpkin, G.T. & Dess, G.G. 1996. Clarifying the Entrepreneurial Orientation Construct and Linking It to Performance. Academy of Management Review, 21: 135 172. McClelland, D.C. 1987. Characteristic of Successful Entrepreneurs. Journal of Creative Behavior, 21 (3): 219 233. Metekohy, S. 2013. Pengaruh Strategi Resource-Based dan Orientasi Entrepreneurship terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro (Studi pada Usaha Jasa Etnis Maluku). Jurnal Aplikasi Manajemen, 11 (1): 12 20. Nurzaman. 2011. Mencetak Usaha Mikro Tangguh Melalui Kelompok Usaha Man- 79

Jurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship, Volume 3, Nomor 1 dan 2, September 2014 diri Masyarakat. (Online), (http://www. pkpu.or.id/lite/article/mencetak-usahamikro-tangguh-melalui-kelompok-usahamandiri-masyarakat), diakses 11 November 2011. Pangeran, P. 2012. Orientasi Pasar, Orientasi Keuangan dan Kinerja Keuangan Pengembangan Produk Baru Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis, 7 (1): 1 13. Rayadi. 2012. Faktor SDM yang Meningkatkan kinerja Karyawan dan Perusahaan di Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi Sosial (EKSOS) AMIK Panca Bhakti Pontianak, 8 (2): 114 119. Rivera, F.O. 2013. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bumi Resources Mineral Tbk. Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie, (1) 2. Setiawan, A. 2011. Analisis Struktural Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Pelatihan SDM terhadap Kinerja SDM. Jurnal Administrasi Bisnis, 12 (2). Stoner, J. F. 1987. Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Sugiono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Swasono, E. 1984. Entrepreneurship Indonesia. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. 80