Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. - Y=f(X1,X2,X3,X4, Xi) = Faktor-faktor yang mempengaruhi variabel dependen/ terikat

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, PROMOSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. BALI INTERCONT CARGO DENPASAR

PENGARUH MOTIVASI POSITIF, KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE KEDIRI TAHUN 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

ANALISIS PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GOWA

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

BAB V PEMBAHASAN. bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG SOLO

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta : Rineka Cipta

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN tentang Perbankkan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

ABSTRAK. Petrus Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

BAB II KAJIAN TEORITIK

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. 1. Pengendalian Intern berpengaruh positif dan signifikan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK (KESBANGPOL) KABUPATEN SAROLANGUN

ARIEF KURNIAWAN AMSRI NIM. B

JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB V PENUTUP. memprediksi komitmen organisasi terbukti signifikan. Hasil ini terlihat dari

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: Kaskodjo Adi Dosen STIA Pembangunan Jember. Abstrak

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA (Studi Pada Pegawai Administratif SMK Persada Makassar)

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

ABSTRAKSI. Pendahuluan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PROYEK PADA DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN ROKAN HULU YASRI.

DAFTAR PUSTAKA. Amstrong, Michael Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa ; Sofyan Cikmat dan Hariyanto. Elex Media Komputindo : Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

ANALISIS KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI WATER BASE PT.CAT TUNGGAL DJAJA INDAH

BAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima)

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

DAFTAR PUSTAKA. Fathoni, Abdurahmat ManajemenSumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

KOORDINASI MEMODERASI POSITIF PENGARUH KETRAMPILAN KERJA DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA CV ABISAI SEMARANG)

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

EFEKTIVITAS MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PANGKEP

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN UTARA SEKTOR PEMBANGKIT MAHAKAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. BUKU: Ardana, Mujiatidan Utama.2012.Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Almigo, Nurzep, 2004, Hubunghan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan,, Jurnal PSYCHE Vol.1. No.

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PT. POS INDONESIA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN KEDIRI

Bisma, Vol 1, No. 3, Juli 2016 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA RESTORAN DAN ISTANA KUE CITA RASA DIPONTIANAK

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN SDM BERBASIS KOMPETENSI DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PTPN IX SEMARANG SETIYONO EM.11.1.

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Hubungan Pengembangan Karir Dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kinerja Guru Purnomo Wicaksono (16) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengembangan karir dan pemberian intensif terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang. Populasi pada penelitian ini adalah Guru SMP Tri Mulya Semarang sebanyak 3 orang guru, dan diambil keseluruhan, karena kurang dari 1 sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi. Metode yang digunakan adalah metode Observasi, angket dan metode dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data seara umum tentang daerah penelitian. Metode angket digunakan untuk mengungkat tentang daerah penelitian. Metode angket digunakan untuk mengungkap tentang pengaruh hubungan pengembangan karir dan pemberian intensif terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang. Teknik Aanalisa data yang penulis gunakan untuk menguji hipotesis, yang diajukan menggunakan teknik statistik dengan menggunakan program SPSS versi 1.. Kesimpulan yang diperoleh adalah (1) bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengembangan terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang karena nilai hitung sebesar,99. (2) bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pemberian insentif terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang, karena diperoleh hitung sebesar,9. (3) ada hubungan yang positif dengan keeratan yang kuat antara pemngembangan karir dan pemberian insentif dengan loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang. Saran yang disampiakan adalah : (1) Diperlukan langkah langkah konkrit dari pengelola yayasan maupun pimpinan instansi dalam hal ini SMP Tri Mulya Semarang untuk mencari solusi dalam peningkatan loyalitas kinerja para pegawai disamping pengembangan karir dan pemberian insentif. (2) Dalam pengembangan karir dan pemberian insentif hendaknya pimpinan sekolah selalu memperhatikan kinerja dan kebutuhan dasar dari setiap pegawai sehingga pegawai dalam hal ini para guru dapat memberikan kemampuan terbaiknya dan selalu memberikan inovasi inovasi untuk memajukembangkan SMP Tri Mulya dimasa yang akan datang tanpa harus memikirkan sendiri tentang karir dan kesejahteraan mereka karea sudah menjadi tanggungan dari SMP Tri Mulya Semarang. Kata Kunci : Pengembangan karir, pemberian insentif, loyalitas kinerja guru PENDAHULUAN Sumber daya manusia adalah salah satu sumber daya dalam organisasi meliputi semua orang yang melakukan aktivitas, merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya serta satu-satunya sumber daya yang mempunyai rasio, rasa dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat berhubungan terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuannya. Sehingga antara organisasi dan individu yang ada di dalamnya merupakan suatu talenta yang tak bisa dipisahkan. Sumber daya manusia berkualitas tinggi adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti intelegence, creativy dan imajination. Kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya, seorang yang memiliki kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan, orang yang memiliki kepuasan kerja rendah menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 48

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Kajian pendahuluan di perusahaan (lokasi penelitian) memperlihatkan bahwa diantara sekian banyak faktor-faktor di atas, yang masih menjadi masalah adalah promosi karir dan jabatan. Masalah-masalah tersebut diperoleh dari hasil kuisioner kepada 3 orang karyawan, memperlihatkan urutan faktor-faktor yang paling menjadi masalah sampai faktor yang kurang menjadi masalah bagi karyawan, yakni (1). Pengembangan karir, (2) gaji, (3) insentif. Pertama, pengembangan karir. Beberapa masalah pengembangan karir di instansi terutama diindikasikan oleh hal-hal berikut: Proses pengembangan karir tidak terprogram dengan baik, masih mengandung perilaku kolusi, dan nepotisme; karyawan yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana kesulitan untuk menyesuaikan golongan. Kedua, insentif. Masalah-masalah yang berkaitan dengan insentif diperlihatkan dengan kebijakan pemberian insentif di perusahaan, diantaranya: besarnya insentif bagi yang berprestasi masih kurang mampu memenuhi kebutuhan hidup layak, insentif bagi karyawan staf yang berprestasi sangat jauh lebih tinggi dibanding dengan insentif karyawan nonstaf yang berprestasi. Apabila salah satu faktor-faktor Loyalitas kerja kerja tidak terpenuhi, akan berakibat kepada perilaku karyawan yang akhirnya akan membawa kepada buruknya kinerja mereka. Berikut ini alasan-alasan penting yang menunjukkan bagaimana peran pengembangan karir dan insentif terhadap Loyalitas kerja guru. Pertama, pengembangan karir. Fubrin mengemukakan bahwa pengembangan karir merupakan aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai bersangkutan dapat mengembangkan dirinya secara maksimum. Salah satu cara mengembangkan karir pegawai adalah melalui promosi, yakni perpindahan yang memperbesar wewenang dan tangung jawab karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilan semakin besar, dan menyebabkan kepuasan kerja yang tinggi. Kedua, insentif yang adil dan layak merupakan daya penggerak yang merangsang pemeliharaan karyawan dalam hal ini seorang guru. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik. Pelaksanaan pemberian insentif dimaksudkan perusahaan terutama untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dan mempertahankan karyawan yang mempunyai produktifitas tinggi untuk tetap berada di dalam perusahaan. Penjelasan-penjelasan di atas telah memperlihatkan bagaimana pentingnya faktor pengembangan karir dan insentif terhadap loyalitas kerja guru. Baik secara teoritis maupun empiris menunjukkan bahwa adanya hubungan yang erat antara pengembangan karir dan insentif dengan loyalitas kerja guru. Implikasinya, apabila kebijakan pengembangan karir dan kebijakan insentif di sebuah instansi diperhatikan dengan baik oleh pimpinan akan mendorong tingginya loyalitas kerja Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 49

Vol. 1 No. 1, Juni 213 karyawan dalam hal ini guru. Alasan-alasan logis tersebut menjadi dasar yang kuat bagi peneliti untuk mengkaji hubungan-hubungan yang terjadi di dalamnya. Sesuai Relevan dengan latar belakang sebelumnya, maka masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Kajian-kajian teoritis memperlihatkan bahwa loyalitas kerja guru dihubungani oleh masalahmasalah: sarana dan prasarana (buku), kondisi kerja, pengawasan, pengembangan karir, gaji dan insentif. 2. Pengembangan karir dan insentif terpilih sebagai faktor yang berhubungan loyalitas kerja, karena memiliki beberapa masalah urgen sebagai berikut: a. Proses pengembangan karir tidak terprogram dengan baik, masih mengandung perilaku kolusi, dan nepotisme; karyawan yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana kesulitan untuk menyesuaikan golongan. b. Tidak adanya insentif untuk prestasi yang telah dilakukan seorang guru berakibat pada menurunnya loyalitas kerja guru kepada instansi, karena sudah selayaknya sebuah prestasi juga butuh dihargai sebagai rangsangan kedepan untuk lebih berprestasi. TINJAUAN PUSTAKA Pengembangan Karier Pengembangan karir merupakan aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai bersangkutan dapat mengembangkan dirinya secara maksimum. Salah satu cara mengembangkan karir pegawai adalah melalui promosi, yakni perpindahan yang memperbesar wewenang dan tangung jawab karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu organisasi sehingga kewajiban, hak, status dan penghasilan semakin besar, dan menyebabkan kepuasan kerja yang tinggi. Pengertian Insentif Insentif merupakan rangsangan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk mendorong karyawan dalam bertindak dan berbuat sesuatu untuk tujuan perusahaan. Hal ini berarti insentif merupakan suatu bentuk motivasi bagi karyawan agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi perusahaan. Pengertian Loyalitas Kerja Loyalitas adalah setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan tempat dia meletakan loyalitasnya. Begitu juga karyawan yang loyal, harus dimulai dari karyawan yang puas. Karena kepuasan ini letaknya di dalam hati, maka loyalitas tidak bisa disuruh atau diminta. Loyalitas harus diciptakan. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 5

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Berikan mereka nilai yang pas. Dan mengukur loyalitas dengan indikator tingkat drop-out karyawan tidak sepenuhnya tepat, karena kemungkinan mereka tidak mau hengkang dari perusahaan justru karena takut bersaing atau karena memang tidak laku di pasar tenaga kerja. Kalau mau mendapatkan informasi mengenai tingkat loyalitas karyawan di instansi, riset sumber daya manusia untuk mengukur tingkat kepuasan dan loyalitas perlu diadakan. METODE PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Tri Mulya Semarang dan yang menjadi obyek penelitian adalah para staf pengajar atau guru di lingkungan SMP Tri Mulya Semarang. Alasan penelitian melakukan penelitian pada perusahaan tersebut antara lain : 1. Peneliti mendapat bantuan dan dukungan dari semua pihak instansi untuk data-data yang diperlukan 2. SMP Tri Mulya Semarang saat ini merupakan penyelenggara pendidikan di tingkat sekolah menengah yang sedang berkembang. Populasi Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 3 responden dari populasi 33 pegawai di SMP Tri Mulya Semarang. 3 pegawai kuesioner tidak kembali dikarenakan guru lepas. Jenis dan Pengumpulan Data Dalam penelitian analisis ini diperlukan jenis data primer data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dan diolah sendiri oleh peneliti dari obyeknya. Sedangkan data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan seseorang diluar diri peneliti. Pengukuran dan pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan kuesioner skala linkert 5 point. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden penelitian, untuk mengetahui tanggapan-tanggapan responden atas variabel yang diteliti. HASIL PENELITIAN a. Pengembangan Karir Pengembangan karir penting bagi karyawan dan organisasi. Dari perspektif perusahaan, kegagalan memotivasi karyawan untuk merencanakan karir mereka akan berakibat pada turunnya komitmen, pembengkakan biaya pelatihan dan pengembangan karyawan. Berikut ini disajikan tanggapan responden tentang indikator indikator dalam variabel pengembangan karir: Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 51

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Tabel 1. Tanggapan responden bahwa bekerja di SMP Tri Mulya Semarang mempunyai prospek yang baik. 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 23 orang atau 6,% menyatakan bahwa bekerja di SMP Tri Mulya Semarang mempunyai prospek pengembangan karir yang baik. Tabel 2. Tanggapan responden bahwa responden telah diberi kesempatan pengembangan diri selama bekerja di SMP Tri Mulya Semarang 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 23 orang atau 6,% mempunyai tanggapan bahwa bekerja di SMP Tri Mulya Semarang memberikan kesempatan untuk pengembangan diri dan pengembangan karir yang baik Tabel 3. Tanggapan responden bahwa SMP Tri Mulya Semarang memberikan kesempatan program pendidikan dan pelatihan bagi setiap pegawainya 8 26.6 Jumlah 3 1 Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 22 orang atau 3,4% mempunyai tanggapan bahwa bekerja di SMP Tri Mulya Semarang memberikan kesempatan program pendidikan dan pelatihan bagi setiap pegawainya. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 52

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Tabel 4. Tanggapan responden bahwa SMP Tri Mulya Semarang telah melakukan penilaian yang obyektif terhadap kinerja pegawainya 14 46. 5 16.6 Jumlah 3 1 Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa hampir seluruh responden, yaitu sebanyak 25 orang atau 83,4% menyatakan bahwa bekerja di SMP Tri Mulya Semarang telah melakukan penilaian yang obyektif terhadap kinerja pegawainya. Tabel 5. Tanggapan responden bahwa SMP Tri Mulya Semarang telah menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan pegawai 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden, yaitu sebanyak 23 orang atau 6,% menyatakan bahwa SMP Tri Mulya Semarang memberikan kesempatan program pendidikan dan pelatihan bagi setiap pegawainya. b. Insentif Insentif merupakan rangsangan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk mendorong karyawan dalam bertindak dan berbuat sesuatu untuk tujuan perusahaan. Hal ini berarti insentif merupakan suatu bentuk motivasi bagi karyawan agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk loyal pada instansi tempatnya bekerja. insentif : Berikut ini disajikan tanggapan responden tentang indikator indikator dalam variabel Tabel 6. Tanggapan responden bahwa SMP Tri Mulya Semarang memberikan insentif kepada pegawainya yang telah menjalankan tugas dengan baik. 8 26.6 Jumlah 3 1 Dari tabel 6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 22 orang atau 2,% menyatakan bahwa SMP Tri Mulya Semarang telah memberikan insentif kepada pegawainya yang telah menjalankan tugas dengan baik. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 53

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Tabel. Tanggapan responden bahwa pemberian insentif oleh SMP Tri Mulya Semarang telah sesuai dengan prestasi kerja pegawai 4. Jumlah 3 1 Dari tabel dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 23 orang atau 6,% menyatakan bahwa pemberian insentif oleh SMP Tri Mulya Semarang telah sesuai dengan prestasi kerja pegawai. Tabel 8. Tanggapan responden bahwa pemberian insentif oleh SMP Tri Mulya Semarang sudah memenuhi kebutuhan pegawai 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 23 orang atau 6,% menyatakan bahwa pemberian insentif oleh SMP Tri Mulya Semarang telah sesuai dengan prestasi kerja pegawai. Tabel 9. Tanggapan responden bahwa guru merasa puas dengan besarnya insentif yang diterima dari SMP Tri Mulya Semarang 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu sebanyak 23 orang atau 6,% menyatakan bahwa guru merasa puas dengan besarnya insentif yang diterima dari SMP Tri Mulya Semarang. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 54

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Tabel 1. Tanggapan responden bahwa pemberian insentif oleh SMP Tri Mulya Semarang dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, yaitu Semarang dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja c. Loyalitas Kinerja SMP Tri Mulya Pada awalnya pangkal tolak dari loyalitas kinerja guru dimulai dari hasil pengamatan seorang pimpinan dalam hal ini seorang kepala sekolah. Artinya bahwa seorang pemimpin bisa menilai seorang bawahan memiliki loyalitas terhadap instansinya dimulai dari manajemen dan sistem yang telah dibangun oleh pimpinan instansi tersebut. Berikut ini disajikan tanggapan responden tentang indikator indikator dalam variabel loyalitas kinerja : Tabel. Tanggapan responden bahwa Pimpinan SMP Tri Mulya Semarang telah memberikan penghargaan kepada pegawai yang menjalankan tugas dengan baik. 4. Jumlah 3 1 Dari tabel dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju bila pimpinan SMP Tri Mulya Semarang selalu memberikan penghargaan kepada pegawainya yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu sebesar responden (36,%), sedangkan responden (4%) menyatakan setuju bila pimpinan SMP Tri Mulya Semarang selalu memberikan penghargaan kepada pegawainya yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan ada responden (23,3 %) menyatakan netral. Tabel. Tanggapan responden bahwa Pimpinan SMP Tri Mulya Semarang selalu menerima masukan dan keluhan bawahannya. 4. Jumlah 3 1 Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 55

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Dari tabel dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju bila pimpinan SMP Tri Mulya Semarang selalu menerima masukan dan keluhan dari bawahannya, yaitu sebesar responden (36,%), sedangkan responden (4%) menyatakan setuju bila pimpinan SMP Tri Mulya Semarang selalu menerima masukan dan keluhan bawahan, responden (23,3%)netral dari bawahannya bila pimpinan SMP Tri Mulya Semarang selalu menerima masukan dan keluhan Tabel 13. Tanggapan responden bahwa responden telah memberikan kemampuan terbaiknya sebagai bentuk loyalitas terhadap SMP Tri Mulya Semarang 13 43.3 4. 5 16. Jumlah 3 1 Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju responden telah memberikan kemampuan terbaiknya sebagai bentuk loyalitas terhadap SMP Tri Mulya Semarang, yaitu sebesar 13 responden (43,3%), sedangkan responden (4%) menyatakan setuju bila responden telah memberikan kemampuan terbaiknya sebagai bentuk loyalitas terhadap SMP Tri Mulya Semarang, 5 responden (16,%) netral telah memberikan kemampuan terbaiknya sebagai bentuk loyalitas terhadap SMP Tri Mulya Semarang. Tabel 14. Tanggapan responden bahwa responden selalu mempunyai motivasi untuk memajukan SMP Tri Mulya Semarang. 13 43.3 4. 5 16. Jumlah 3 1 Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju responden selalu mempunyai motivasi untuk memajukan SMP Tri Mulya Semarang, yaitu sebesar responden (36,%), sedangkan responden (4%) menyatakan setuju bila responden selalu mempunyai motivasi untuk memajukan menyatakan netral. SMP Tri Mulya Semarang, dan ada responden Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 56

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Tabel 15. Tanggapan responden bahwa alasan responden bekerja di SMP Tri Mulya Semarang adalah prestasi kerja sangat dihargai oleh pimpinan. 4. Jumlah 3 1 Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju bahwa alasan responden bekerja di SMP Tri Mulya Semarang adalah prestasi kerja sangat dihargai oleh pimpinan, yaitu sebesar responden (36,%), sedangkan responden (4%) menyatakan setuju bila alasan responden bekerja di SMP Tri Mulya Semarang adalah prestasi kerja sangat dihargai oleh pimpinan, responden netral (23,3%) bila alasan responden bekerja di SMP Tri Mulya Semarang adalah prestasi kerja sangat dihargai oleh pimpinan. KESIMPULAN 1. Pada umumnya para guru di SMP Tri Mulya Semarang memberikan tanggapan yang positif pada variabel pengembangan karir dan insentif terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang. 2. Korelasi antara pengembangan karir dan loyalitas kinerja Dari hasil penghitungan rank spearman diatas diperoleh hasil hubungan variabel X1 (Pengembangan Karir) terhadap Y (Loyalitas kinerja guru) sebesar,99. Dengan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengembangan karir terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang. 3. Pemberian insentif dengan loyalitas kinerja Korelasi antara Dari hasil penghitungan rank spearman diatas diperoleh hasil hubungan variabel X2 (pemberian insentif) terhadap Y (Loyalitas kinerja guru) sebesar,9. Dengan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara pemberian insentif terhadap loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang. 4. Dari analisis Kendall W antara variabel independent yaitu pengembangan karir (X1) dan pemberian insentif (X2) dengan loyalitas kinerja guru diperoleh hasil sebesar,3, hal ini berarti terdapat hubungan yang positif dengan keeratan hubungan yang kuat antara pengembangan karir dan pemberian insentif dengan loyalitas kinerja guru di SMP Tri Mulya Semarang DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 23. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Handoko, T. Hani. 21. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 5

Vol. 1 No. 1, Juni 213 Hasibuan. M. 23. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Jakarta. Hadi, Sutrisno. 21. Metode Riset. Yogyakarta : BPFE. Moekijat, 1995, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Bandung : Mandar Maju. Parmo. 24. Pengabdian Yayasan Pendidikan Dr.Tjipto Semarang. Edisi Pertama. Simamora, Henry, 23, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE, YKPN, Yogyakarta. Soeprihanto, John, 1998, Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suparmoko, 1995, Metode Penelitian Praktis, edisi 3, Yogyakarta :BPFE-Gadjah Mada. Swasto, Bambang, 23, Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengaruhnya Terhadap Kinerja dan Imbalan, Bayu Media. Umar, Husein, 21, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Santoso, Singgih, 22, buku latihan SPSS Statistika Parametrik, Jakarta:PT Elek Media Komputindo. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang 58