BAB IV ANALISIS HASIL PENELI TIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

3. METODE. Kerangka Pemikiran

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

BAB IV METODE PENELITIAN

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara memadai. Hasil analisis data penelitian diuraikan dengan menyajikan

BAB IV HASIL PENELITIAN. 2004:12). Variabel dalam penelitian ini adalah leverage (DAR), profitabilitas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia (BEI) periode Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. (Syamsul Hadi, 2004:102). Variabel dalam penelitian ini meliputi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis ilusi fiskal dengan pengukuran pendekatan pendapatan (revenue

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. terhadap earnings response coefficient (ERC). Pengaruh masing masing variabel

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dalam

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Metodologi Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu dengan objek penelitian yang difokuskan pada Perusahaan

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun Subyek pada penelitian ini adalah laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudah dipahami dan diinterprestasikan. Pengujian ini bertujuan untuk

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HASIL PENELI TIAN Bab ini akan menganalis hasil estimasi dari persamaan yang digunakan untuk menduga eksistensi konservatisme di Indonesia. Pembahasan akan dimulai dari pengujian spesifikasi model yang terkait dengan penggunaan struktur data panel serta pengujian ekonometrika. Selanjutnya, disajikan pemahasan mengenai interpretasi hasil estimasi yang telah diperoleh. 4.1 Uji S pesifikasi Model Penggunaan struktur data panel dalam estimasi membutuhkan uji spesifikasi terlebih dahulu. Uji spesifikasi ini akan menentukan salah satu model yang sesuai dari tiga model yang ada, yaitu common effects, fixed effects, dan random effects. Uji spesifikasi model pertama kali dilakukan dengan menggunakan Chow Test untuk menguji apakah model lebih baik menggunakan common effects atau fixed effects. Dengan total data sebanyak 497 observasi (64 perusahaan dalam kurun waktu 7 tahun), diperoleh bahwa nilai F statistik sebesar 16.02, lebih besar dari nilai F tabel sebesar 1.3. M aka, dapat disimpulkan bahwa model akan lebih baik dengan menggunakan fixed effects. Uji spesifikasi model tidak berhenti pada Chow Test yang menyimpulkan bahwa fixed effects lebih baik. Diperlukan pengujian Hausmann Test untuk memahami apakah model lebih baik menggunakan fixed effects atau random effects. Pengujian Hausmann Test memberikan nilai p-value sebesar 0.93 sehingga pernyataan Ho diterima. Dengan demikian, secara keseluruhan model data panel dalam studi ini paling tepat menggunakan random effects. Pada pengujian panel data dengan efek acak (random effect) diasumsikan bahwa komponen error individual tidak berkorelasi satu sama lain dan tidak ada autokorelasi antar individu (cross section) maupun antar waktu (time series). (Pyndick dan Rubenfield, 1998). Kedua variabel random tersebut, yaitu variabel cross section dan time series, diasumsikan terdistibusi normal dengan derajat bebas yang tidak berkurang. M odel random effect dapat diestimasi sebagai regresi 41

42 GLS (generalized least square) yang akan menghasilkan penduga yang memenuhi sifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimation). Dengan demikian, adanya gangguan asumsi klasik dalam model random effect telah terdistribusi secara normal sehingga tidak diperlukan lagi treatment terhadap model bagi pelanggaran asumsi klasik, yakni autokorelasi, mulikolinearitas dan heteroskedastisitas (Nugroho, S.Y. dan Lana Soelistianingsih, 2007). Selanjutnya, pengujian pelanggaran asumsi klasik ekonometrika diaplikasikan pada model logit. Treatment pada homoskedastisitas dilakukan sejak awal dengan menerapkan robust standar error yang menggantikan standar error tradisional white. Sebuah model dinyatakan telah memiliki robust standar error jika model tersebut telah memiliki nilai standar error yang tepat dalam mengatasi pelanggaran asumsi klasik heteroskedastisitas. Dengan demikian, model yang telah memiliki robust standard error dapat dinyatakan telah terbebas dari pelanggaran hateroskedastisitas (Long, J.Scott dan Jeremy Freese, n.d.). Dengan diterapkannya robust standard error dalam model ini, maka dapat disimpulkan bahwa model ini telah terbebas dari pelanggaran heteroskedastisitas. Hasil uji pelanggaran multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 1. Dari hasil tersebut, nilai korelasi antar variabel kurang dari 0.8. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel independen (multikolinearitas). Tabel 1. Nilai Korelasi antar Variabel Pada Model Logit Net Sales DER LR Net Sales 1.000 - DER -0.035 1.000 LR -0.062-0.070 1.000 Sumber: Hasil estimasi

43 Tabel 2 Hasil Pengujian Autokorelasi pada Model Logit Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob.... 1 0.038 0.038 0.3100 0.578. *. * 2 0.083 0.082 1.8438 0.398.... 3-0.007-0.014 1.8561 0.603.... 4-0.049-0.055 2.3854 0.665.... 5 0.046 0.052 2.8525 0.723 *. *. 6-0.076-0.072 4.1411 0.658 *. *. 7-0.118-0.124 7.2715 0.401... * 8 0.044 0.066 7.7128 0.462.... 9-0.012 0.009 7.7450 0.560.... 10-0.023-0.049 7.8624 0.642. *. * 11 0.068 0.072 8.9171 0.630 *... 12-0.064-0.052 9.8627 0.628.... 13 0.000-0.036 9.8628 0.705.... 14 0.025 0.034 10.009 0.761. *. * 15 0.120 0.148 13.366 0.574 *. *. 16-0.109-0.162 16.141 0.443.. *. 17-0.051-0.057 16.748 0.472 *. *. 18-0.161-0.113 22.947 0.193. *. * 19 0.111 0.124 25.918 0.132. *. * 20 0.070 0.068 27.093 0.133.... 21-0.023-0.011 27.217 0.164. *. * 22 0.110 0.098 30.132 0.115.... 23 0.034 0.010 30.418 0.138 *. *. 24-0.090-0.161 32.401 0.117.... 25-0.005-0.010 32.406 0.147 *... 26-0.071 0.005 33.658 0.144.... 27 0.021 0.046 33.773 0.173.... 28 0.041 0.026 34.190 0.195 *. *. 29-0.098-0.060 36.599 0.157. *.. 30 0.076 0.005 38.069 0.148 Sumber : Hasil Estimasi Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada model logit di atas dapat disimpulkan bahwa model logit tidak memiliki masalah autokorelasi. Hal tersebut dilihat dari probabilita dari setiap lag tidak signifikan dan memiliki nilai yang besar. 4.2 Analisis Deskripstif terhadap Observasi Perkembangan nilai return saham rata-rata perusahaan manufaktur pada 2002-2008 menunjukkan kondisi yang fluktuatif. Seperti yang terlihat pada

44 Gambar 2, setelah mencatat return negatif di tahun 2002, return berada pada posisi tertinggi terutama di tahun 2003 sebesar 0.674. Nilai earnings juga tampak berfluktuatif mengikuti nilai return. Pada dua tahun pertama, nilai earnings mencapai posisi tertinggi terutama di tahun 2003 sebesar 0,711. Nilai earnings turun pada periode 2004-2007 dengan nilai terendah pada tahun 2004 yang tercatat sebesar 0.083. M eskipun begitu, earnings tampak meningkat lagi pada tahun 2008 yang mencapai 0.563. Selanjutnya, selain tahun 2005 dan 2008, return rata-rata selalu bernilai positif. Gambar 2. Perkembangan Nilai Earnings dan Return 2002-2008 0.8 0.6 EPSP R 0.4 0.2 0.0-0.2 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Sumber: Hasil estimasi Pengamatan secara mendetail terhadap kondisi perusahaan-perusahaan manufaktur dapat dilakukan dengan melihat statistik deskriptif dari data yang akan digunakan pada model persamaan 2 pada kurun waktu 2004-2007. Hasilnya disajikan pada Tabel 3. Dari empat variabel independen, tampak bahwa debt to equity ratio dan net sales merupakan variabel yang paling terdispersi, tercermin dari standard deviasi yang jauh lebih besar dibandingkan yang lain. Hal ini memperlihatkan bahwa debt to equity ratio dan net sales merupakan variabel dengan variabilitas paling tinggi diantara perusahaan.

45 Tabel 3. S tatistik Deskriptif Model Persamaan (2) LR DER Net Sales Mean 2.157 1.196 2.795 Median 1.549 0.537 0.818 Maximum 34.348 74.903 29.788 Minimum 0.054-8.757 0.034 Std. Dev. 2.775 5.625 5.494 Sumber: Hasil estimasi 4.3 Interpretasi Hasil Estimasi Efek Penerapan Konservatisme Terhadap Nilai Earning Penelitian ini menguji apakah prinsip konservatisme eksis dalam pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan publik manufaktur di Indonesia. Hal tersebut dilihat dari karakteristik dasar praktek konservatisme itu sendiri yakni perbedaan perlakuan ketika mengakui bad news dan good news di dalam nilai reported earning yang menyebabkan timbulnya asymmetric timeliness of earning. Praktek konservatisme yang mempersyaratkan tingkat verifikasi yang lebih tinggi untuk pengakuan good news di dalam nilai earning dan segera mengakui bad news ketika terjadinya menyebabkan nilai earning seharusnya memiliki hubungan yang lebih kuat dengan bad news dibandingkan dengan good news. Hal ini diuji dengan meregresikan nilai earning dengan return yang menjadi proksi dari news dimana negative return merupakan proksi dari bad news dan positive return merupakan proksi dari good news. Hasil dari pengujian hipotesis tersebut akan menunjukkan earning lebih sensitif dan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan bad news dibandingkan good news jika perusahaan lebih reaktif terhadap sampel bad news dibandingkan sampel good news. Hal ini tercermin ketika perusahaan memiliki slope yang lebih elastis ketika berhadapan dengan negative return dibandingkan dengan positif return.

46 Tabel 4. Hasil Estimasi Model Persamaan (1) = + + + Variabel dependen: ln(epsp) Nilai Koefisien Konstanta -2.42 * (-12.3) R (Return) 0.55 ** (4.4) D (1 jika R<0, 0 jika selainnya) 0.27 *** (1.7) R*D 1.16 * R 2 Adj.R 2 DW-stat Observasi (3.0) 0.643 0.640 1.284 367 Sumber: Hasil estimasi. Nilai dalam kurung menunjukkan nilai t statistik. Tanda *, **, *** masingmasing menunjukkan signifikan pada taraf nyat a 1,5, dan 10 persen. Pada estimasi terhadap total observasi, diperoleh bahwa nilai earning lebih sensitive terhadap kasus bad news dibandingkan good news, dilihat dari nilai koefisien β 1 yang positif dan signifikan. Nilai koefisien dari slope tersebut signifikan dan bernilai positif pada 1% confidence level. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konservatisme diterapkan dalam pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan publik manufaktur di Indonesia. Dari penjelasan hasil estimasi di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat asymmetric timeliness of earning dalam pelaporan keuangan perusahaanperusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil estimasi tersebut juga mendukung hipotesis yang diajukan yakni slope coefficient lebih elastis dalam kasus bad news dibandingkan dengan good news.

47 4.4 Interpretasi Hasil Estimasi Faktor-Faktor Pendorong Konservatisme Hasil estimasi model logit yang menjelaskan pengaruh kontrak utang,, biaya litigasi dan biaya politis terhadap timbulnya praktek konservatisme dalam pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan publik manufaktur dapat dilihat pada tabel 5. nilai probabilitas Chi- Square sebesar 0.0002 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05, menunjukkan bahwa model regresi logistik sudah cukup baik dalam menjelaskan pengaruh faktor-faktor kontrak utang, biaya litigasi dan biaya politis sebagai pendorong pilihan perusahaan pada praktek pelaporan konservatif. Dari hasil pengujian regresi logistic pada tabel 4 dapat diperoleh informasi bahwa logaritma dari variabel debt to equity ratio signifikan pada taraf nyata 5% dan memiliki koefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka semakin tinggi probabilita perusahaan memilih akuntansi konservatif. Hasil ini tidak sejalan dengan debt to equity hypothesis yang menyatakan bahwa tingkat leverage perusahaan yang diproksikan dengan debt to equity ratio memiliki hubungan negatif dengan konservatisme. Namun hasil estimasi tersebut mendukung teori konflik bondholder-shareholder yang diajukan oleh Ahmed, et al ( 2000), yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat leverage perusahaan maka kreditur akan cenderung mensyaratkan penggunaan akuntansi konservatif untuk menjamin kemampuan finansial perusahaan dalam melunasi utang-utangnya. Dari Tabel 4, juga diperoleh bahwa nilai koefisien rasio likuiditas yang menjadi proksi dari biaya litigasi negatif dan signifikan pada taraf nyata 5%. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% biaya litigasi mempengaruhi timbulnya praktek konservatisme dan hipotesis keempat diterima. Tanda negatif dalam koefisien rasio likuiditas menunjukkan bahwa semakin rindah nilai rasio likuiditas suatu perusahaan yang mencerminkan semakin tingginya tingkat risiko litigasi perusahaan maka semakin besar probabilita perusahaan memilih akuntansi konservatif.

48 Tabel 5. Hasil Model Estimasi Persamaan (2) 200 7 Pr con 1 log ns lr log( der) D 1 Pr con 1 i Variabel Dependen 0 1 i 3 i 4 i j ji j2005 Nilai Koefisien Konstanta 0.576 (1.43) Debt to Equity Ratio 0.315** (1.97) Net Sales /a 0.02 (1.08) Liquidity Ratio -0.455** (-2.37) dummy tahun 2005 2006 2007 Pseudo R 2 Prob chi 2 Observasi -0.727*** (-1.75) -0.84** (-1.93) -1.29* (-2.87) 0.1267 0.0002 235 Sumber: Hasil estimasi. Nilai dalam kurung menunjukkan nilai t statistik. Tanda *, **, *** masingmasing menunjukkan signifikan pada taraf nyata 1,5, dan 10 persen. Tanda /a menunjukkan variabel dinyatakan dalam milyaran rupiah Dari hasil estimasi di atas, diperoleh bahwa variabel net sales yang menjadi proksi dari biaya politis tidak signifikan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya politis tidak terbukti secara empirik mempengaruhi timbulnya praktek konservatisme.. Hal ini mungkin disebabkan penelitian ini

49 tidak mengikuti proses seleksi data seperti yang dilakukan Naimah, zahroh dan Siddharta Utama (2006). Yakni, tidak mengeluarkan sampel perusahaan yang memiliki nilai ekuitas negatif dan outlier (Observasi yang memiliki nilai variabel lebih besar dari rata-rata ditambah 3 standar deviasi dan yang memiliki nilai variabel yang lebih kecil dari rata-rata dikurangi 3 standar deviasi). Pada model estimasi logistik di atas, dimasukkan dummy tahun untuk mengakomodir adanya perbedaan kondisi konservatisme antar tahun. Hasil estimasi menunjukkan variabel dummy tahun 2005, 2006 dan 2007 signifikan pada taraf nyata 10%, 5% dan 1% secara berurutan. Nilai koefisien dari variabel dummy tersebut memiliki tanda negatif. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2005, 2006 dan 2007 perusahaan-perusahaan publik manufaktur di Indonesia cenderung tidak konservatif.