BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 9 kelas berjumlah

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

Kelas Eksperimen : O X O

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini metode penelitian deskriptif banyak

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN O X O

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

TABEL III. 1 PROSES PENELITIAN No Kegiatan Waktu. 1 Pengajuan Sinopsis November Proses pengerjaan proposal Desember 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran melalui pendekatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENETILIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

III. METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat (Y) prestasi belajar siswa, variabel bebas perlakuan media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun pelajaran 015/016 pada materi struktur kontrol percabangan mata pelajaran pemrograman dasar.. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada Bulan Desember 015 sampai dengan Bulan Juni 016. Kegiatan awal yang telah dilakukan adalah pengajuan judul. Selanjutnya penyusunan proposal penelitian yang selesai dibuat selama 4 bulan dan telah diseminarkan pada bulan Maret 016. Penyusunan instrumen penelitian dan uji coba dilakukan pada bulan Maret 016. Tabel 3.1 Rencana Waktu Penelitian No Kegiatan Bulan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1 Pengajuan judul Penyusunan proposal penelitian 3 Penyusunan instrumen penelitian dan uji coba 4 Pengajuan perizinan dan koordinasi dengan kepala sekolah serta guru pemrograman 5 Pelaksanaan penelitian 6 Analisis hasil data penelitian 35

36 7 Penyusunan Laporan/Skripsi 8 Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi B. Desain Penelitian 1. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, metode eksperimen yang digunakan peneliti yaitu Quasi. Eksperimen dilaksanakan pada peserta didik kelas X yang diambil dua kelas, kemudian diambil data awal untuk mengetahui adakah perbedaan kemampuan awal antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas pertama sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan model yang sudah diterapkan sebelumnya yaitu discovery learning, kelas kedua sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan kombinasi pembelajaran model project based learning dan teknik college ball. Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan antara dua model pembelajaran tersebut melibatkan faktor lain yaitu minat peserta didik terhadap mata pelajaran pemrograman dasar yang dibagi menjadi tiga kategori. Kategori minat peserta didik terdiri dari kategori minat tinggi, sedang, dan rendah. Adapun rancangan penelitian menggunakan desain faktorial x 3 dengan sel tak sama disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Rancangan Penelitian Model Pembelajaran (A) Minat (B) Tinggi Sedang (B 1 ) (B ) Rendah (B 3 ) Model Discovery Learning ( A 1 ) A 1 B 1 A 1 B A 1 B 3 Model Project Based Learning A B 1 A B A B 3 kombinasi teknik College Ball (A )

37 Keterangan : A 1 B 1 : Kelompok siswa dengan model Discovery Learning yang memiliki minat tinggi. A 1 B : Kelompok siswa dengan model Discovery Learning yang memiliki minat sedang. A 1 B 3 : Kelompok siswa dengan model Discovery Learning yang memiliki minat rendah. A B 1 : Kelompok siswa dengan kombinasi model Project Based Learning dan teknik College Ball yang memiliki minat tinggi. A B : Kelompok siswa dengan kombinasi model Project Based Learning dan teknik College Ball yang memiliki minat sedang. A B 3 : Kelompok siswa dengan model Project Based Learning yang memiliki minat rendah.. Variabel Penelitian Setiap penelitian diperlukan variabel, dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas mencakup model pembelajaran yang dipakai dan minat peserta didik, sedangkan variabel terikat berupa prestasi belajar peserta didik pada kompetensi dasar kontrol percabangan. a. Variabel bebas yang pertama adalah model pembelajaran dalam penelitian ini model Discovery Learning dan model Project Based Learning kombinasi teknik College Ball. 1) Definisi operasional Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam pembelajaran dengan berbagai model, teknik atau metode. Model pembelajaran berupa kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisian pengalaman belajar bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

38 ) Indikator Dalam penelitian ini menerapkan model Discovery Learning untuk kelas kontrol dan model Project Based Learning kombinasi teknik College Ball untuk kelas eksperimen. 3) Skala pengukuran Skala pengukuran untuk kombinasi model Project Based Learning dan teknik College Ball adalah nominal. b. Variabel bebas yang kedua adalah minat peserta didik 1) Definisi operasional Minat merupakan keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. ) Indikator Indikator yang digunakan untuk mengukur minat peserta didik adalah skor angket minat yang diberikan sebelum kedua kelas diberi perlakuan model pembelajaran. 3) Skala pengukuran Skala pengukuran untuk angket minat adalah skala pengukuran ordinal. c. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar peserta didik. 1) Definisi operasional Hasil yang telah didapat peserta didik dalam memaknai suatu pengetahuan yang diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai dan perbuatan. ) Indikator Indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah nilai tes prestasi belajar pada materi pokok kontrol percabangan. 3) Skala pengukuran

39 Skala pengukuran untuk nilai prestasi belajar adalah skala pengukuran interval. C. Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 64 peserta didik yang terdiri dari kelas X Multimedia 1 dengan jumlah 3 siswa dan kelas X Multimedia dengan jumlah 3 siswa. Sampel dari penelitian ini mencakup populasi subyek penelitian. D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling dalam penelitian ini mencakup dari keseluruhan populasi. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, sampel diambil kelas X Multimedia. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Multimedia 1(X MM 1) dan kelas multimedia (X MM ) SMK Negeri 6 Surakarta 015/016 yang ditentukan sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak. Jadi dapat ditentukan bahwa kelas X Multimedia 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Multimedia sebagai kelas kontrol. Penelitian ini membutuhkan dua instrumen yang berupa tes prestasi belajar dan angket minat. Sebelum instrumen siap diujicobakan (final field test) kepada responden, instrumen diuji melalui beberapa tahapan, yaitu pembentukkan itemitem, uji validasi oleh para ahli, dan uji coba instrumen. Peserta didik yang dijadikan subyek untuk uji coba instrumen adalah peserta didik kelas X RPL A dan X RPL SMK Negeri Surakarta. Setelah melewati ketiga tahapan tersebut instrumen tes prestasi belajar dan angket minat dapat diujicobakan ke responden subyek penelitian (final field test). E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi, angket, dan tes. Adapun penjelasan metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. Metode Dokumentasi

40 Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang digunakan sebagai sumber data adalah nilai ujian akhir semester ganjil tahun ajaran 015/016 kelas X Multimedia mata pelajaran pemrograman dasar.. Metode Angket Metode angket digunakan untuk memperoleh data tentang minat. Di dalam angket ini memuat pernyataan-pernyataan mengenai minat peserta didik yang berjumlah 7 item pernyataan. Butir pernyataan tersebut memiliki lima alternatif jawaban sehingga peserta didik memperoleh skor yang sesuai dengan pilihan jawaban masing-masing. Pernyataan di dalam angket masuk dalam beberapa kategori indikator, yaitu kesadaran diri, perhatian, kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial, mengevaluasi, rasa ingin tahu, pengaruh interpersonal, dan pengaruh eksternal. 3. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik berbentuk soal pilihan ganda yang sebelumnya dilakukan dengan penyusunan kisi-kisi soal yang sesuai dengan silabus dan kompetensi inti kompetensi dasar (KIKD) materi pokok struktur kontrol percabangan mata pelajaran pemrograman dasar serta pembuatan kunci jawaban sebanyak 5 butir soal. Setiap jawaban benar mendapat skor 1 dan jawaban salah mendapat skor 0, perincian kisi-kisi tes selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4 dan Lampiran 5. Pengumpulan data dengan metode tes dilakukan melalui tes prestasi belajar. F. Validasi Instrumen Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian berupa tes hasil prestasi belajar dan angket minat belajar pemrograman dasar bagi peserta didik. Kedua instrumen tersebut digunakan untuk mengukur seberapa besar peserta didik mampu menangkap dan mengikuti kegiatan pembelajaran pemrograman dasar. 1. Instrumen Penilaian Prestasi Belajar

41 Sebelum soal tes diuji coba pertama-tama diuji cobakan dulu di kelas yang sudah menempuh kompetensi dasar memahami kontrol percabangan untuk menentukan uji validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Uji coba instrumen tes prestasi belajar dilakukan pada kelas X RPL A SMK Negeri Surakarta yang berjumlah 31 siswa, kemudian data hasil uji coba dianalisis melalui beberapa pengujian sebagai berikut: a. Validitas Isi Pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan (kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen) yang dikonsultasikan kepada pakarnya. Penelaahan validasi instrumen dilakukan oleh pakar yaitu dua orang ahli yang terdiri dari dosen ahli dan guru mata pelajaran pemrograman dasar di SMK Negeri 6 Surakarta. Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor setiap pertanyaan diuraikan dalam ndikator sehingga pengujian validitas isi mudah dan sistematis. Kisi-kisi instrumen yang lengkap terdapat pada lampiran 4. Untuk menguji validitas butir instrumen lebih lanjut, maka setelah soal dikonsultasikan dengan pakarnya setelah itu dilakukan uji coba instrumen, dan dianalisis dengan analisis item. Pengujian validitas item dengan variabel yang memiliki tingkat pengukuran interval menggunakan korelasi Product Moment atau Pearson s Coefficient Of Correlation dengan bantuan Microsoft Excel 007, rumus korelasi dapat dilihat pada persamaan 1. r xy = N XY ( X)( Y) {N X ( X) }{N Y ( Y) }...(1) Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan (x=x-x dan y=y-y ) X Y= jumlah kuadrat perkalian X dengan Y

4 X Y N = kuadrat dari X = kuadrat dari Y = banyaknya subyek yang dikenai tes Butir soal yang dinyatakan memenuhi syarat validitas dalam penelitian ini adalah apabila r xy > r tabel. Hasil uji validitas soal prestasi belajar secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 10. b. Uji Reliabilitas Setelah memberikan angka-angka pada obyek atau kejadian sesuai dengan aturan, peneliti harus menghadapi masalah lain selain validitas yaitu keandalan/ reliabilitas. Untuk menghitung tingkat reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha yang dapat dilihat pada persamaan. r 11 = ( n ) (1 s i n 1 s )... () t Keterangan : r 11 n s i s t : indeks reliabilitas instrumen : banyaknya butir instrumen : variansi butir ke-i : variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba Tahapan setelah butir soal dinyatakan memenuhi syarat validitas yang berjumlah 1 butir soal, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Menurut Wiratna (014) kriteria reliabilitas (r 11 ) yang mempunyai indeks reliabilitas 0,6 atau lebih cukup nilai kemanfaatannya dalam arti instrumen dapat dipakai untuk melakukan pengukuran. Hasil uji reliabilitas soal tes prestasi belajar dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 10. c. Taraf Kesukaran Besarnya indeks kesukaran atau p berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika suatu item mempunyai nilai p = 0, maka soal itu terlalu sukar karena tidak ada peserta tes yang menjawab benar, sedangkan item yang mempunyai nilai p = 1, artinya soal itu terlalu mudah karena setiap

43 peserta tes dapat menjawab dengan benar. Dari hasil uji coba pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga p, butir soal tersebut semakin mudah. Sedangkan pembagian kategori tingkat kesukaran dibagi menjadi tiga kategori seperti yang disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kategori Tingkat Kesukaran Kategori Tingkat Kesukaran (p) Mudah p > 0,70 Sedang 0,30 p 0,70 Sukar p < 0,30 (Arikunto: 01) Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah pada persamaan 3 : x p... (3) S m N Keterangan : p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran x = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Untuk perhitungan taraf kesukaran butir soal dapat dilihat pada Lampiran 10. d. Daya Beda Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Indeks daya beda didefinisikan sebagai selisih antara proporsi jawaban benar pada kelompok atas dengan proporsi jawaban benar pada kelompok bawah. Dari hasil uji coba dalam penelitian daya beda soal digunakan untuk membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai

44 kemampuan rendah. Hasil uji beda soal materi pokok kontrol percabangan diolah dengan menggunakan Microsoft Office Excel 007. Kriteria indeks daya beda adalah sebagai berikut: 0,00-0,0 : Jelek 0,1-0,40 : Cukup 0,41-0,70 : Baik 0,71-1,00 : Baik Sekali Arikunto (01: 7-3) Perhitungan uji daya pembeda secara lengkap disajikan pada Lampiran 10.. Instrumen Penilaian Angket Minat Peserta Didik Instrumen minat dalam penelitian ini berupa angket skala sikap. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung yang disertai dengan alternatif jawaban. Peserta didik mengisi angket dengan memilih salah satu jawaban yang disediakan. Untuk mengetahui baik atau tidaknya angket tersebut, maka dilakukan uji validitas isi dan reliabilitas serta uji konsistensi internal Penyusunan angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, untuk mengetahui kualitas item angket perlu adanya uji validitas dan reliabilitas. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen angket minat diuji dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas item angket. a. Uji Validitas Angket Pengujian validitas angket semua butir didalamnya harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Konsistensi internal setiap butir dilihat dari korelasi antar skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Untuk menghitung validitas angket menggunakan rumus Korelasi Produk Momen dengan rumus pada persamaan 1. r xy = N XY ( X)( Y) {N X ( X) }{N Y ( Y) }...(1)

45 Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan (x=x-x dan y=y-y ) X Y= jumlah kuadrat perkalian X dengan Y X Y N = kuadrat dari X = kuadrat dari Y = banyaknya subyek yang dikenai angket Hasil uji validitas angket minat peserta didik secara rinci dapat dilihat di Lampiran 11. b. Uji Reliabilitas Angket Suatu angket dikatakan reliabel apabila hasil ukur instrumen angket sama apabila sekiranya dilakukan pada orang yang sama dan pada waktu yang berbeda atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi memiliki kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan. Untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan teknik Croanbach Alpha, rumus dapat dilihat pada persamaan. r 11 =( n ) (1- s i n 1 s )...() t Keterangan r 11 n s i s t : koefisien reliabilitas tes : jumlah item : jumlah kuadrat S dari masing-masing item : kuadrat dari S total keseluruhan item Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian angket minat peserta didik lebih rinci dapat dilihat pada Lampiran 11. G. Teknik Analisis Data Data nilai awal kemampuan peserta didik yang sudah didapatkan dianalisis dengan uji keseimbangan agar mendapatkan hasil yang baik yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok ekperimen pada kemampuan awalnya yang dikhawatirkan memengaruhi hasil penelitian

46 menggunakan uji-t dua pihak dan perlu memenuhi uji prasyarat analisis pada data hasil penelitian. Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dan uji homogenitas data dengan uji Levene. Lalu yang terakhir adalah pengujian hipotesis dengan analisis variansi dua arah. Setelah data memenuhi ketiga syarat pengujian tersebut maka dapat diambil kesimpulan yang stabil. 1. Uji Keseimbangan Untuk mengetahui apakah sampel penelitian yang dipakai berasal dari kelas yang seimbang atau tidak maka perlu diuji dengan uji t dua pihak menggunakan bantuan SPSS 17. t = X 1 X S 1 n + S 1 n Keterangan X 1 : nilai rata-rata kelas eksperimen 1 X : nilai rata-rata kelas eksperimen n 1 : jumlah sampel pada kelas eksperimen 1 n : jumlah sampel pada kelas eksperimen S 1 : varians kelas eksperimen 1 s : varians kelas eksperimen Dengan kriteria sebagai berikut : Ho : µ 1 = µ, tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai pretes siswa eksperimen 1 dan kelas eksperimen. H 1 : µ 1 µ, ada perbedaan antara rata-rata nilai pretes siswa eksperimen 1 dan kelas eksperimen.. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas

47 Uji normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Data hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bentuk distribusinya apakah normal atau tidak normal. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS 17, dengan rumus sebagai berikut: KD = 1.36 n 1 +n n 1 n Keterangan : KD = Harga Kolmogorov-Smirnov n 1 n = Jumlah sampel yang diteliti = Jumlah sampel yang diharapkan Dengan kriteria : Jika nilai Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika nilai Sig< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene s. Syarat agar analisis variansi dapat dilakukan adalah untuk mengetahui apakah variansi yang ada dari sejumlah populasi berasal dari perbedaan antar kelompok, bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Hipotesis statistik untuk uji homogenitas sebagai berikut. 1) Menentukan formulasi hipotesis Ho : data varians homogen H I : data tidak varians homogen ) Menentukan taraf nyata (α) dan nilai x Taraf nyata yang sering digunakan adalah 5% dan 1%. Nilai F dengan pembilang (v 1 ) = n-1 (untuk varian terbesar) dan penyebut (v )= n-1 (untuk varian terkecil). 3) Menentukan kriteria pengujian Ho : diterima apabila Fo F (V1)(V)

48 Ho : ditolah apabila Fo F (V1)(V) 4) Menentukan kriteria pengujian Fo = variant terbesar variant terkecil 5) Kesimpulan Menyimpulkan apakah Ho diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 17 dengan kriteria apabila probabilitas (sig) > 0,05 maka variansi setiap sampel sama (homogen). 3. Uji Hipotesis Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis variansi dua arah dengan bantuan SPSS 17. Analisis varian dua jalan (two ways anova) bertujuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada beberapa variabel yang terjadi secara serentak antara dua tingkatan dalam dua variabel atau lebih. Rumusan-rumusan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.4. Sumber Keragaman Nilai Tengah Baris Tabel 3. 4 Langkah-langkah Analisis Variansi Anava Derajat Bebas b-1 JKB Jumlah Kuadrat b t 1 = T k 1 Kuadrat Tengah KTB = JKB b 1 F Hitung f 1 = KTB KTG Nilai Tengah Kolom T bk k-1 JKK b t 1 = T b 1 KTK = JKK k 1 f 1 = KTK KTG T bk

49 Galat (b-1)(k-1) JKG = JKT- JKB-JKK Total bk-1 JKT b k = x ij i=1 j=1 KTG = JKG (b 1)(k 1) T bk Tahapan di atas berlanjut ke uji Post Hoc menggunakan uji Scheffe apabila Ho ditolak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melakukan perbandingan berpasangan antar kelompok rata-rata. Rumus metode Scheffe adalah : F ij = (X 1 X ) RKG [ 1 + 1 ] n i n j Keterangan : F ij X 1 X = nilai F obs pada perbandingan perlakuan ke-i = rata-rata pada sampel ke-i = rata-rata pada sampel ke-j RKG = rata-rata galat kuadrat n i n j = ukuran sampel ke-i = ukuran sampel ke-j Uji hipotesis dilakukan untuk menguji perbedaan kelompok kontrol yang belajar Discovery Learning dengan kelompok eksperimen yang belajar menggunakan Project Based Learning kombinasi College Ball, pengaruh minat peserta didik terhadap prestasi belajar, dan pengaruh model dengan minat bersama-sama terhadap prestasi belajar menggunakan anava dua arah dengan rancangan faktorial dengan hipotesis awal sebagai berikut: 1) Hipotesis A

50 H 0A : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan model Discovery Learning dan model Project Based Learning dengan kombinasi teknik College Ball terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan SMK Negeri 6 Surakarta dalam mengikuti mata pelajaran pemrograman dasar Tahun Ajaran 015/016. H 1A : Terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan model Discovery Learning dan model Project Based Learning dengan kombinasi teknik College Ball terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan SMK Negeri 6 Surakarta dalam mengikuti mata pelajaran pemrograman dasar Tahun Ajaran 015/016. ) Hipotesis B H 0B : Tidak terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara kategori minat terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. H 1B : Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara kategori minat terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. 3) Hipotesis C H 0C : Tidak terdapat perbedaan antara model pembelajaran dan minat secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. H 1C : Terdapat perbedaan antara model pembelajaran dan minat secara bersama-sama terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi kontrol percabangan. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian meliputi beberapa tahapan yang meliputi: 1) Tahapan pendahuluan, yaitu merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian yang

51 dilakukan dengan tahapan observasi pada obyek penelitian.; ) Pengumpulan data, yaitu dokumentasi arsip-arsip yang diperlukan peneliti pada sekolah yang bersangkutan, metode yang digunakan adalah dokumentasi.; 3) Penyusunan instrumen penelitian, yang peneliti gunakan adalah instrumen tes prestasi belajar dan angket minat peserta didik.; 4) Penulisan proposal; 5) Pelaksanaan penelitian; 6) Analisis data hasil eksperimen; 7) Penulisan laporan skripsi; 8) Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi. Prosedur penelitian secara rinci digambarkan pada Gambar 3.1. Pendahuluan Pengumpulan Penyusunan Penulisan Data Instrumen Proposal Ujian Skripsi Penulisan Analisis Data Pelaksanaan dan revisi Laporan Hasil Penelitian Skripsi Eksperimen Gambar 3.1. Prosedur Penelitian