Tipe struktur. Tabel Lampiran 2. Kode permeabilitas profil tanah

dokumen-dokumen yang mirip
Kemampuan hujan dengan energi kinetiknya untuk menimbulkan erosi pada suatu bidang lahan dalam waktu tertentu (Intensitas Hujan = EI30

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Secara geografis, lokasi penelitian terletak antara mt dan

Erosi. Rekayasa Hidrologi

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode USLE

Bab ini berhubungan dengan bab-bab yang terdahulu, khusunya curah hujan dan pengaliran air permukaan (run off).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan dan analisa data diperoleh beberapa kesimpulan dan saran adalah sebagai berikut :

III. METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode MUSLE

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yag digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif.

III. METODOLOGI PENELITIAN

PRAKTIKUM RSDAL VI PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE DAN UPAYA PENGENDALIANNYA

BAB III LANDASAN TEORI. Jika dirumuskan dalam suatu persamaan adalah sebagai berikut : R=.(3.1) : curah hujan rata-rata (mm)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode Universal Soil Loss Equation (USLE)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di DAS Hulu Mikro Sumber Brantas, terletak di Desa

METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Peta Penggunaan Lahan DAS Ketahun Hulu

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

Lampiran 1 Analisis hubungan debit aliran dengan tinggi muka air di Sub DAS Melamon

Lampiran 1. Kriteria faktor penghambat/pembatas klasifikasi kemampuan lahan

Lampiran 1 Curah hujan (mm) di daerah pasang surut Delta Berbak Jambi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BESAR EROSI TANAH DI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI PROPINSI JAWA TENGAH

LEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dahulu dihitung faktor-faktor bahaya erosi yang terjadi di Sub DAS Bekala.

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Salak BM Periode Tahun

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS EROSI DAN KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN NGADIROJO KABUPATEN WONOGIRI

URAIAN PENGAMATAN PROFIL TANAH LOKASI BPP SEMBAWA

TINGKAT EROSI TANAH DI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI PROPINSI JAWA TENGAH

Lampiran 1. Deskripsi Profil

KAJIAN EROSI TANAH DENGAN PENDEKATAN WISCHMEIER PADA DAS KALIMEJA SUBAIM KECAMATAN WASILE TIMUR KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

Deskripsi Pedon Tanah (lanjutan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Lampiran 1. Sifat Kimia Tanah di Wilayah Studi Penambangan PT Kaltim Prima Coal

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. satu dokumentasi utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan

Evaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan

Ap 0 - cm Coklat (7,5 YR 5/4 ), pasir berlempung, sedang,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

ANALISA UMUR KOLAM DETENSI AKIBAT SEDIMENTASI (Studi Kasus Kolan Detensi Ario Kemuning Palembang )

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PREDIKSI EROSI DENGAN METODE USLE ( Universal Soil Loss Equation ) DI KEBUN TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT. Shanti Desima Simbolon

V. EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PERTANIAN DI HULU DAS JENEBERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. Hasil dan Pembahasan. pada Gambar 2 dan data hasil pengamatan disajikan pada Tabel 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggunaan Lahan dan Pola Tanam. Tabel 13 Penggunaan lahan di DAS Sape Lombok Tengah

Prosiding Seminar Nasional INACID Mei 2014, Palembang Sumatera Selatan

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

Klasifikasi Kemampuan Lahan

Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa.

BAB V ANALISIS SEDIMEN DAN VOLUME KEHILANGAN AIR PADA EMBUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan Lahan

TUJUAN PEMBELAJARAN : Survei Tanah dan Evaluasi Lahan

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

Teknik Konservasi Waduk

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

Dwi Priyo Ariyanto i dan Hery Widijanto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak, Batas, dan Luas Daerah Penelitian. Sungai Oyo. Dalam satuan koordinat Universal Transverse Mercator

STUDI LOKASI TITIK-TITIK RENTAN EROSI DI SEPANJANG JALAN SEKITAR BUKIT SELASIH SAMPAI KECAMATAN LUBUK KILANGAN JURNAL

TANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI BERBASIS LAND USE DAN LAND SLOPE DI SUB DAS KRUENG SIMPO

BAB III LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Makin banyak informasi yang diperoleh dari pelaksanaan survei pada skala yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Propinsi Sulawesi Tenggara

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

geografi Kelas X PEDOSFER III KTSP & K-13 H. SIFAT KIMIA TANAH a. Derajat Keasaman Tanah (ph)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis karakteristik DTA(Daerah Tangkapan Air ) Opak

3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah

BAB III METODE PENELITIAN. menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam

Transkripsi:

Tabel Lampiran 1. Penilaian struktur tanah Tipe struktur Kode Granular sangat halus (very fine granular) 1 Granular halus (fine granular) 2 Granular sedang dan kasar (medium, coarse granular) 3 Gumpal, lempeng, pejal (blocky, platty, massive) 4 Sumber : Arsyad (2010) Tabel Lampiran 2. Kode permeabilitas profil tanah Kelas Permeabilitas (cm/jam) Nilai Kode Cepat (rapid) > 25,4 1 Sedang sampai cepat (moderate to rapid) 12,7 25,4 2 Sedang (moderate) 6,3 12,7 3 Sedang sampai lambat (moderate to slow) 2,0 6,3 4 Lambat (slow) 0,5 2,0 5 Sangat lambat (very slow) < 0,5 6 Sumber : Arsyad (2010) 74

Tabel Lampiran 3. Nilai faktor C No. Macam Penggunaan *) Nilai Faktor 1 Tanah terbuka/tanpa tanaman 1,0 2 Sawah 0,01 3 Tegalan tidak dispesifikasi 0,7 4 Ubikayu 0,8 5 Jagung 0,7 6 Kedelai 0,399 7 Kentang 0,4 8 Kacang tanah 0,2 9 Padi 0,561 10 Tebu 0,2 11 Pisang 0,6 12 Akar wangi (sereh wangi). 0,4 13 Rumput Bede (tahun pertama) 0,287 14 Rumput Bede (tahun kedua) 0,002 15 Kopi dengan penutupan tanah buruk 0,2 16 Talas 0,85 17 Kebun campuran : - Kerapatan tinggi 0,1 - Kerapatan sedang 0,2 - Kerapatan rendah 0,5 18 Perladangan 0,4 19 Hutan alam : - Serasah banyak 0,001 - Serasah kurang 0,005 20 Hutan produksi : - Tebang habis 0.5 - Tebang pilih 0,2 21 Semak belukar/padang rumput 0,3 22 Ubikayu + Kedelai 0,181 23 Ubikayu + Kacang tanah 0,195 24 Padi Sorghum 0,345 25 Padi Kedelai 0,417 26 Kacang tanah + Gude 0,495 27 Kacang tanah + Kacang tunggak 0,571 28 Kacang tanah + Mulsa jerami 4 ton/ha 0,049 29 Padi + Mulsa jerami 4 ton/ha 0,096 30 Kacang tanah + Mulsa jagung 4 ton/ha 0,128 31 Kacang tanah + Mulsa Crotalaria 0,136 32 Kacang tanah + Mulsa kacang tunggak 0,259 33 Kacang tanah + Mulsa jerami 2 ton/ha 0,377 34 Padi + Mulsa Crotalaria 3 ton/ha 0,387 35 Pola tanam tumpang gilir ** ) + Mulsa jerami 0,079 36 Pola tanam berurutan *** ) + Mulsa sisa tanaman 0,357 37 Alang-alang murni subur 0,001 * ) Data Pusat Penelitian Tanah (1973-1981 tidak dipublikasikan) ** ) Pola tanam tumpang gilir : jagung + padi + ubikayu setelah panen padi ditanami kacang tanah *** ) Pola tanam berurutan : padi jagung kacang tanah. Sumber : Banuwa (2008). 75

Tabel Lampiran 4. Nilai faktor P dan CP No Tindakan Konservasi Tanah dan Pengelolaan Tanaman Nilai Faktor 1 Teras bangku a. sempurna 0,04 b. sedang 0,15 c. jelek 0,35 2 Teras tradisional 0,40 3 Padang rumput a. bagus 0,04 b. jelek 0,40 4 Hill side ditch atau sil pits 0,40 5 Contour cropping a. kemiringan 0-8% 0,50 b. kemiringan 9-20% 0,75 c. kemiringan > 20% 0,90 6 Limbah jerami a. 6 ton/ha/thn 0,30 b. 3 ton/ha/thn 0,50 c. 1 ton/ha/thn 0,80 7 Tanaman perkebunan a. penutup tanah rapat 0,10 b. penutup tanah sedang 0,50 8 Strip cropping-kacang tanah sisa tanaman dijadikan mulsa 0,05 9 Jagung-kedelai, sisa tanaman dijadikan mulsa 0,087 10 Jagung-mulsa jerami padi 0,008 11 Padi gogo-kedelai, mulsa jerami 4 ton/ha 0,193 12 Kacang tanah-kacang hijau 0,730 13 Kacang tanah-kacang hijau, mulsa jerami 0,013 14 Padi gogo-jagung-kacang tanah + mulsa jerami 0,267 15 Jagung+padi gogo+kacang tanah+mulsa (sisa tanaman) 0,159 16 Teras gulud : padi-jagung 0,013 17 Teras gulud : sorghum-sorghum 0,041 18 Teras gulud : ketela pohon 0,063 19 Teras gulud : jagung-kacang tanah + mulsa (sisa tanaman) 0,006 20 Teras gulud : Kacang tanah kedelai 0,105 21 Teras gulud : padi-jagung-kacang tunggak, kapur 2 ton/ha 0,012 22 Teras bangku : jagung-ubi kayu/kedelai 0,056 23 Teras bangku : sorghum-sorghum 0,026 24 Teras bangku : kacang tanah-kacang tanah 0,009 25 Teras bangku : tanpa tanaman 0,039 26 Serai wangi 0,537 27 Alang-alang 0,021 28 Ubi kayu 0,0461 29 Sorghum-sorghum 0,341 30 Padi gogo-jagung 0,502 31 Padi gogo-jagung-mulsa jerami 0,083 32 Padi gogo-jg-kapur 2 ton/ha. Mulsa/P. kandang 10-20 ton/ha 0,030 33 Jagung-padi gogo + ubi kayu-kedelai/kacang tanah 0,421 Sumber : Arsyad (2010) dan Abdurahman dkk, (1984) dalam Banuwa (2008). 76

Tabel Lampiran 5. Data jumlah hujan bulanan stasiun Kemiling (mm) Th\Bln JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES Total 2006 291 385 169 262 95 59 104 - - 35 95 290 1.785 2007 150 262 226 379 273 148 133 20-48 48 303 1.990 2008 223 239 386 148 90 95 7 140 151 136 274 419 2.308 2009 285 178 464 169 179 219-166 79 116 225 222 2.302 2010 381 524 318 114 279 249 409 172 229 187 124 311 3.297 2011 300 192 118 146 91 6 79 4 6 92 77 144 1.255 rata2 272 297 280 203 168 129 122 84 78 102 141 282 2.156 Sumber: BMKG (Stasiun Klimatologi Masgar, Tegineneng), (2012). Tabel Lampiran 6. Data jumlah hujan maksimum harian stasiun Kemiling (mm) Th\Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 2006 50 80 45 148 32 18 25 - - 20 25 75 2007 31 47 48 50 42 42 41 20-36 37 75 2008 70 45 105 42 42 23 7 50 87 33 75 95 2009 55 45 95 50 60 73-66 45 45 48 41 2010 40 94 70 30 34 36 88 30 65 38 40 166 2011 112 54 35 82 30 6 60 4 6 30 30 39 rata2 60 61 66 67 40 33 37 28 34 34 43 82 Sumber: BMKG (Stasiun Klimatologi Masgar, Tegineneng), (2012). Tabel Lampiran 7. Data jumlah hari hujan stasiun Kemiling tahun 2006 2011 (hari) Th\Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 2006 15 11 10 7 6 4 7 - - 2 6 13 2007 9 10 9 16 11 6 5 1-3 2 11 2008 10 13 9 8 6 7 1 7 6 7 8 12 2009 11 8 12 6 6 7-5 4 6 8 8 2010 20 17 13 6 17 12 11 11 10 9 8 8 2011 10 7 6 4 5 1 4 1 1 4 5 11 rata2 13 11 10 8 9 6 5 4 4 5 6 11 Sumber: BMKG (Stasiun Klimatologi Masgar, Tegineneng), (2012). 77

Tabel Lampiran 8. Perhitungan nilai R (Erosivitas Hujan) BULAN Rain (cm) Days Maxp(cm) EI30 JAN 27,17 12,50 5,97 261,49 FEB 29,67 11,00 6,08 312,08 MAR 28,02 9,83 6,63 321,37 APR 20,30 7,83 6,70 243,45 MEI 16,78 8,50 4,00 141,60 JUN 12,93 6,17 3,30 108,48 JUL 12,20 4,67 3,68 122,14 AGT 8,37 4,17 2,83 71,02 SEP 7,75 3,50 3,38 77,19 OKT 10,23 5,17 3,37 89,74 NOP 14,05 6,17 4,25 137,12 DES 28,15 10,50 8,18 350,30 215,62 90,00 R (tahunan) 2.236 Sumber data: BMKG Masgar, Tegineneng (2012). R dihitung dengan persamaan: R = 12 i 1 ( EI 30) i Untuk menduga nilai EI30, Bols (1978, dalam Arsyad 2010) menggunakan persamaan sebagai berikut : EI30 = 6,119 (Rain) 1,21 (Days) -0,47 (Maxp) 0,53 dimana : EI30 = indeks erosi hujan bulanan Rain = curah hujan rata-rata bulanan (cm) Days = jumlah hari hujan rata-rata per bulan Maxp = curah hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan bersangkutan (cm) EI30 tahunan adalah jumlah EI30 bulanan 78

Tabel Lampiran 9. Perhitungan Nilai K (erodibilitas tanah) Sampel Pasir SH Pasir Debu Liat C. Org. Struktur Permeabilitas Nilai K (%) (%) (%) (%) (a) (b) (cm/jam) (c) B1 14,77 18,05 17,25 49,94 1,51 4 6,725 3 0,193 B2 14,64 17,90 15,90 51,57 B3 15,22 18,60 12,33 53,86 B5 14,85 18,14 16,80 50,22 B6 14,57 17,80 16,33 51,30 B7 13,13 16,05 16,15 54,67 1,84 4 11,530 4 0,190 P1 12,47 15,24 15,76 56,54 1,59 4 4,945 3 0,159 P2 14,67 17,93 12,77 54,62 1,89 4 10,890 4 0,183 P3 14,56 17,80 15,22 52,42 1,96 4 6,725 3 0,172 100K = {1,292 (2,1 M 1,14 (10-4 )(12 - a) + 3,25 (b - 2) + 2,5 (c - 3)} Keterangan K = erodibilitas tanah M = kelas tekstur tanah (% pasir halus + % debu)(100 - % liat) a = % bahan organik b = kode struktur tanah (Tabel Lampiran 1) c = kode permeabilitas profil tanah (Tabel Lampiran 2) Tabel Lampiran 10. Klasifikasi Nilai K Kelas Nilai K Harkat 1 0,00-0,10 Sangat rendah 2 0,11-0,20 Rendah 3 0,21-0,32 Sedang 4 0,33-0,40 Agak Tinggi 5 0,44-0,55 Tinggi 6 0,56-0,64 Sangat Tinggi Sumber: Arsyad (2010) 79

Tabel Lampiran 11. Tabel perhitungan erosi pada laboratorium lapang terpadu FP Unila. Lokasi R Slope K LS CP Prediksi Erosi (ton/ha/th) (%) 1 6 12 18 24 1 6 12 18 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Satuan Lahan 2 2.235,98 3 0,172 0,012 0,029 0,041 0,050 0,058 0,300 1,35 3,32 4,69 5,75 6,63 4,35 Luas(ha) 0,246 4 0,172 0,016 0,039 0,055 0,067 0,078 0,300 1,83 4,48 6,33 7,76 8,96 5,87 Sampel tanah P3 5 0,172 0,021 0,050 0,071 0,087 0,101 0,300 2,37 5,81 8,21 10,06 11,61 7,61 Lmax 120 6 0,172 0,026 0,063 0,090 0,110 0,127 0,300 2,98 7,30 10,32 12,64 14,60 9,57 7 0,172 0,032 0,078 0,110 0,135 0,156 0,300 3,66 8,96 12,67 15,51 17,91 11,74 8 0,172 0,038 0,094 0,132 0,162 0,187 0,300 4,40 10,78 15,25 18,68 21,56 14,13 Rata-rata 2,77 6,77 9,58 11,73 13,55 8,88 Erosi ratarata 1 30 60 90 120 1 30 60 90 120 Satuan Lahan 3 2.235,98 8 0,181 0,038 0,209 0,296 0,363 0,419 0,200 3,09 16,95 23,97 29,36 33,90 21,45 Luas(ha) 3,417 9 0,181 0,045 0,248 0,351 0,430 0,496 0,200 3,67 20,08 28,40 34,78 40,16 25,42 Sampel tanah P2,B7,B1 10 0,181 0,053 0,290 0,410 0,502 0,580 0,200 4,28 23,47 33,19 40,65 46,94 29,71 Lmax 47 11 0,181 0,061 0,335 0,474 0,580 0,670 0,200 4,95 27,12 38,35 46,97 54,24 34,33 12 0,181 0,070 0,383 0,542 0,664 0,767 0,200 5,67 31,03 43,89 53,75 62,07 39,28 13 0,181 0,350 1,918 2,713 3,323 3,837 0,200 28,35 155,28 219,60 268,96 310,56 196,55 14 0,181 0,387 2,120 2,999 3,672 4,241 0,200 31,33 171,62 242,71 297,26 343,24 217,23 15 0,181 0,425 2,327 3,291 4,031 4,655 0,200 34,39 188,37 266,40 326,27 376,75 238,44 Rata-rata 14,47 79,24 112,06 137,25 158,48 100,30 80

Tabel Lampiran 11. (lanjutan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 1 20 40 60 80 1 20 40 60 80 Satuan Lahan 4 2.235,98 15 0,176 0,425 1,900 2,687 3,291 3,800 0,500 83,61 373,90 528,77 647,61 747,79 476,33 Luas(ha) 2,034 16 0,176 0,464 2,073 2,932 3,591 4,146 0,500 91,22 407,93 576,90 706,56 815,87 519,70 Sampel tanah P3,P2,P1,B1,B7 17 0,176 0,503 2,250 3,182 3,897 4,500 0,500 99,00 442,72 626,11 766,82 885,45 564,02 Lmax 78 18 0,176 0,543 2,430 3,437 4,210 4,861 0,500 106,94 478,24 676,33 828,33 956,48 609,26 19 0,176 0,585 2,615 3,698 4,528 5,229 0,500 115,03 514,45 727,54 891,06 1.028,90 655,40 20 0,176 0,627 2,802 3,963 4,853 5,604 0,500 123,28 551,34 779,71 954,94 1.102,67 702,39 21 0,176 0,669 2,993 4,232 5,184 5,986 0,500 131,68 588,87 832,79 1.019,96 1.177,75 750,21 22 0,176 0,713 3,187 4,507 5,520 6,373 0,500 140,21 627,04 886,77 1.086,07 1.254,09 798,84 23 0,176 0,757 3,384 4,785 5,861 6,768 0,500 148,88 665,82 941,62 1.153,24 1.331,65 848,24 24 0,176 0,801 3,584 5,068 6,208 7,168 0,500 157,69 705,20 997,30 1.221,44 1.410,40 898,41 25 0,176 0,847 3,787 5,356 6,559 7,574 0,500 166,62 745,15 1.053,81 1.290,64 1.490,31 949,31 26 0,176 0,893 3,993 5,647 6,916 7,986 0,500 175,68 785,67 1.111,11 1.360,82 1.571,34 1.000,92 27 0,176 0,940 4,202 5,942 7,277 8,403 0,500 184,86 826,74 1.169,18 1.431,95 1.653,48 1.053,24 28 0,176 0,987 4,413 6,241 7,644 8,826 0,500 194,17 868,34 1.228,02 1.504,01 1.736,68 1.106,24 29 0,176 1,035 4,627 6,544 8,014 9,254 0,500 203,59 910,47 1.287,59 1.576,97 1.820,93 1.159,91 30 0,176 1,083 4,844 6,850 8,390 9,688 0,500 213,12 953,10 1.347,89 1.650,83 1.906,21 1.214,23 Rata-rata 145,97 652,81 923,22 1.130,70 1.305,62 831,67 81

Tabel Lampiran 11. (lanjutan) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) Satuan Lahan 5 1 6 12 18 24 1 6 12 18 24 2.235,98 30 0,181 1,083 2,653 3,752 4,595 5,306 0,200 87,67 214,75 303,70 371,95 429,49 281,51 Luas(ha) 0,351 31 0,181 1,132 2,773 3,922 4,803 5,546 0,200 91,64 224,47 317,44 388,79 448,93 294,25 Sampel tanah B7,B1,P1 32 0,181 1,182 2,895 4,094 5,014 5,789 0,200 95,65 234,30 331,35 405,81 468,59 307,14 Lmax 23 33 0,181 1,232 3,017 4,267 5,226 6,035 0,200 99,71 244,23 345,40 423,03 488,47 320,17 34 0,181 1,283 3,141 4,443 5,441 6,283 0,200 103,81 254,28 359,60 440,42 508,56 333,33 35 0,181 1,334 3,267 4,620 5,658 6,534 0,200 107,95 264,43 373,96 458,00 528,85 346,64 36 0,181 1,385 3,393 4,799 5,878 6,787 0,200 112,14 274,68 388,45 475,75 549,35 360,07 37 0,181 1,438 3,521 4,980 6,099 7,043 0,200 116,36 285,03 403,09 493,68 570,05 373,64 38 0,181 1,490 3,650 5,162 6,323 7,301 0,200 120,63 295,48 417,87 511,78 590,95 387,34 39 0,181 1,543 3,781 5,347 6,548 7,561 0,200 124,93 306,02 432,78 530,04 612,04 401,16 40 0,181 1,597 3,912 5,533 6,776 7,824 0,200 129,28 316,66 447,83 548,47 633,32 415,11 41 0,181 1,651 4,045 5,720 7,006 8,090 0,200 133,66 327,39 463,01 567,06 654,79 429,18 42 0,181 1,706 4,179 5,909 7,237 8,357 0,200 138,08 338,22 478,32 585,82 676,44 443,37 43 0,181 1,761 4,313 6,100 7,471 8,627 0,200 142,53 349,14 493,75 604,72 698,27 457,68 44 0,181 1,816 4,449 6,292 7,707 8,899 0,200 147,03 360,14 509,32 623,79 720,29 472,11 45 0,181 1,872 4,586 6,486 7,944 9,173 0,200 151,56 371,24 525,01 643,00 742,47 486,65 Rata-rata 118,91 291,28 411,93 504,51 582,56 381,84 Total Areal 6,784 330,67 82

Tabel Lampiran 12. Perhitungan erosi yang dapat ditoleransi Etol (t/ha/th) Lokasi Kedalaman (mm) Faktor Dmin (mm) UGT (Th) PT (mm/th) BI (gr/cc) Etol (t/ha/th) P1 1200 0,8 400 400 2 1,15 39,10 P2 870 0,8 400 400 2 1,19 32,61 P3 990 0,8 400 400 2 1,13 33,67 B1 1200 0,8 400 400 2 1,17 39,78 B2 1200 0,8 400 400 2 - B3 720 0,8 400 400 2 - B5 900 0,8 400 400 2 - B6 1100 0,8 400 400 2 - B7 950 0,8 400 400 2 1,21 35,09 Keterangan: Dmin : Kedalaman minimum tanah (mm) UGT : Umur Guna Tanah (tahun) PT : Pembentukan Tanah (mm/tahun) BI : Bobot Isi Tanah (gram/cc) TSL : Tolerable Soil Loss (ton/ha/tahun) Sumber: Hasil survey dan analisis laboratorium (2012) 83

Tabel Lampiran 13. Deskripsi Profil Tanah Laboratorium Lapang Terpadu FP Unila Nomor Profil Tanah : P1 Klasifikasi Tanah : Ultisol Bentuk Wilayah : Bergelombang, agak curam, : Bahan Induk : Batuan beku Drainase : Permukaan baik Penggunaan Lahan : Kebun campuran Lab. Lapang Terpadu FP Unila Lokasi 5 o 22 8,94 LS, 105o14 36,47 BT: (526868 mt, : 9405697 mu) Elevasi : 130 m dpl. Deskripsi profil Horizon Kedalaman Uraian (cm) A 0-12 Coklat Gelap 7,5YR 3/3, struktur gumpal, halus, konsistensi agak lekat, perakaran halus banyak, kasar sedikit B 12-25 Coklat kuat 5YR 4/4, struktur gumpal, kasar, konsistensi teguh, perakaran halus sedang, kasar sedikit B 25-40 Coklat kemerahan 5YR 4/6, struktur gumpal, sedang, clay skin, perakaran halus sedang, kasar sedang diameter batu 12 cm, heterogen, banyak; diameter besar, 37 cm, heterogen, sedikit. BC 79-100 Coklat kemerahan 5YR 5/8, struktur blocky halus, pelapukan andesit, perakaran halus sedang, kasar sedang C 136 5YR 6/8, terdapat konkresi Mangan, batuan ukuran 37 cm Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 84

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah Klasifikasi Tanah Bentuk Wilayah Bahan Induk Drainase Penggunaan Lahan Lokasi Elevasi Deskripsi profil Horizon Kedalaman (cm) A 0-8 : P2 : Ultisol : Datar sampai bergelombang : Batuan beku vulkanik : Baik : Padang rumput dan semak belukar : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22"5,99" LS, 105 o 14'39,29" BT:( 526955 mt;9406715 mu) : 124 m dpl Uraian Coklat kemerahan gelap, 5 YR 2,5/2, konsistensi gembur tekstur lempung, perakaran halus banyak, kasar banyak Bw 8-26 Coklat kemerahan gelap, 5 YR 3/3, konsistensi teguh tekstur lempung, perakaran halus sedang, kasar banyak Bt 26-54 Coklat kemerahan gelap, 5 YR 3/4, konsistensi teguh tekstur lempung, perakaran halus sedang, kasar sedang, Bw 54-87 Kuning kemerahan 5 YR 4/4, konsistensi teguh tekstur lempung, perakaran halus sedikit, kasar sedikit > 87 Kuning kemerahan, 5 YR 4/6, konsistensi teguh banyak lapukan batuan, batuan kerikil Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 85

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah Klasifikasi Tanah Bentuk Wilayah Bahan Induk Drainase Penggunaan Lahan Lokasi Elevasi : P3 : Ultisol : Datar sampai bergelombang : Batuan beku vulkanik : Baik : Padang rumput dan semak belukar : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22'7,68" LS, 105 o 14'42,97" BT :(527068 mt;9406663 mu) : 117 m dpl Deskripsi profil Kedalaman Horizon (cm) Uraian I 0-21 Kelabu sangat gelap, 10 YR 3/2, Clay Perakaran halus banyak, kasar sedikit II 21-55 Abu abu terang, 10 YR 7/2, mengandung Fe dan Mn, bahan kasar, Perakaran halus banyak, kasar sedikit Perakaran halus banyak, kasar sedikit III 55-99 Coklat muda 10 YR 7/3, terdapat batuan Perakaran halus sedikit, kasar sedikit IV (C ) > 99 Abu abu terang, 5 YR 7/1 Perakaran halus sedikit, Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 86

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah Klasifikasi Tanah Bentuk Wilayah Bahan Induk Drainase Penggunaan Lahan Lokasi Elevasi : B1 : Ultisol : Berombak : Batuan beku vulkanik : Baik (muka air tanah > 120 cm) : Kebun campuran : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22'11,76" LS, 105 o 14'35,07" BT: (526825 mt; 9406538 mu) : 129 m dpl Deskripsi profil Horizon Kedalaman Uraian (cm) I 0-11 Coklat Gelap 7,5 YR 3/3, tekstrur lempung II 11-28 Coklat Gelap, 7,5 YR 3/4, struktur lempung III 28-85 Coklat kuat 7,5 YR 4/4, struktur liat IV 85-120 Coklat kemerahan 5 YR 4/4, kerikil, Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 87

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah Klasifikasi Tanah Bentuk Wilayah Bahan Induk Drainase Penggunaan Lahan Lokasi Elevasi : B2 : Ultisol : Bergelombang - berombak : Batuan beku vulkanik : Baik, muka air tanah > 120 cm : Kebun campuran : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22'10,39" LS, 105 o 14'32,93" BT: (526759 mt; 9406580 mu) : 130 m dpl Deskripsi profil Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-39 Coklat Gelap, 7,5 YR 3/4, tekstur lempung berliat II 39-76 Coklat gelap, 5 YR 3/4, tekstur lempung Konsistensi sangat lekat, III 76-120 Coklat kuat, 5 YR 4/6, tekstur lempung Konsistensi sangat lekat, Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 88

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah : B3 Klasifikasi Tanah : Ultisol Bentuk Wilayah : Berombak - bergelombang Bahan Induk : Batuan beku vulkanik Drainase : Muka air tanah > 72 cm Penggunaan Lahan : Kelapa sawit dan Tanaman campuran Lokasi : Lab. Lapang Terpadu FP Unila Elevasi : 126 m dpl Deskripsi profil Lapisan Kedalaman Uraian (cm) I 0-18 Coklat gelap, 7,5 YR 3/4, tekstur lempung II 18-52 Coklat kuat, 7,5 YR 4/6, tekstur lempung berpasir III 52-72 Coklat kuat 5 YR 3/4, tekstur lempung berpasir IV > 72 Coklat kemerahan 5 YR 4/6, tekstur lempung berpasir Batu diamater 10-25 cm, jumlah sedikit Mengandung gambut Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 89

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah : B5 Klasifikasi Tanah : Ultisol Bentuk Wilayah : Topografi datar, fisiografi lembah Bahan Induk : Batuan beku vulkanik Drainase : Buruk Penggunaan Lahan : Bekas sawah, genangan, rumput rawa Lokasi : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22'8,21" LS, 105 o 14'40,66" BT: (526997 mt; 9406647 mu) Elevasi : 123 m dpl Deskripsi profil Lapisan Kedalaman Uraian (cm) I 0-10 Abu-abu, 10 YR 5/8, tekstur liat II 10-27 Abu abu, 10 YR 4/1, tekstur lempung III 27-62 Abu abu gelap, 10 YR 5/1, tekstur lempung IV 62-90 Warna merah kekuningan, 10 YR 6/1, tekstur lempung, senyawa Mg yang terkonsentrasi dalam bentuk butiran V >90 Warna kuning kemerahan, 10 YR 7/1, lumpur berliat, senyawa Mg yang terkonsentrasi dalam bentuk butiran Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 90

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah : B6 Klasifikasi Tanah : Ultisol Bentuk Wilayah : Topografi Landai Bahan Induk : Batuan beku vulkanik Drainase : Baik Penggunaan Lahan : Lokasi : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22'5,83" LS, 105 o 14'34,65" BT: (526812 mt; 9406720 mu) Elevasi : 128 m dpl Deskripsi profil Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-14 Coklat Gelap, 5 YR 3/3, tekstur lempung II 14-43 Coklat terang, 7,5 YR 3/6, tekstur lempung III 43-81 Coklat terang, 2,5 YR 4/6, tekstur liat IV 81-110 coklat terang, 2,5 YR 4/8, tekstur liat Sumber: Hasil survey lapangan (2012) 91

Tabel Lampiran 13. (Lanjutan) Nomor profil Tanah : B7 Klasifikasi Tanah : Ultisol Bentuk Wilayah : Landai sampai bergelombang Bahan Induk : Batuan beku vulkanik Drainase : Baik Penggunaan Lahan : Lokasi : Lab. Lapang Terpadu FP Unila 5 o 22'8,50" LS, 105 o 14'32,73" BT: (526753 mt; 9406638 mu) Elevasi : 129 m dpl Deskripsi profil Lapisan Kedalaman (cm) Uraian I 0-16 Warna Coklat gelap, 7,5 YR 3/3, Tekstur lempung II 16-41 Warna coklat gelap, 7,5 YR 3/4, Tekstur lempung III 41-63 Warna Coklat gelap kemerahan 5 YR 3/4, Tekstur liat IV 63-95 Warna merah kekuningan, 5 YR 4/6, Tekstur liat Sumber: Hasil survey lapangan. (2012) 92

93

Tabel Lampiran 15. Hubungan antara kecuraman lereng dengan lebar teras, jumlah teras, dan persentase luas areal yang bisa ditanami, dengan jarak vertikal (VI) 1 meter (Constatinesco, 1976) 1 Kecuraman lereng (%) 5 10 15 20 25 30 35 2 Lebar areal yang dapat ditanami (m) 18,50 8,50 5,17 3,50 2,50 1,83 1,36 3 Lebar teras (m) 20,00 10,00 6,67 5,00 4,00 3,33 2,86 4 Jumlah teras per 100 m lereng 5 10 15 20 25 30 35 5 Persentase areal yang dapat ditanami 0,925 0,850 0,775 0,700 0,625 0,550 0,475 Sumber : Arsyad (2010) 94