BAB III METODE PENELITIAN. menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam

Transkripsi

1 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (SuharsimiArikunto, 2010: 3). Metode penelitian deskriptif dalam penelitian ini berusaha mendeskripsikan segala sesuatu yang ada di lapangan yang berhubungan dengan erosi yang terjadi pada lahan pertanian di Desa Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kelingkungan karena penelitian ini mendeskripsikan keterkaitan antara aktivitas manusia dengan erosi yang terjadi di Desa Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang dengan jadwal kegiatan penelitian yaitu: Tabel 13. Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan Bulan Pelaksanaan ( ) Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst 1 Survei lapangan 2 Penyusunan proposal 3 Seminar proposal 4 Pengurusan perizinan 5 Pengumpulan data 6 Pengolahan dan analisis data 7 Penyusunan laporan

2 57 C. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Sutrisno Hadi mendesripsikan variabel sebagai objek penelitian atau gejala yang bervariasi. Suharsimi menjelaskan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 159, 161). Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (2012: 61), menjelaskan bahwa variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai sari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Besar erosi yang terjadi. b. Besar erosi yang diperbolehkan. c. Arahan konservasi lahan. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel penelitian penelitian ini antara lain: a. Besar Erosi yang Terjadi Erosi adalah proses/ peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas yang disebabkan oleh pergerakan air/ angin yang terjadi pada suatu lahan dalam kurun waktu tertentu. Besar erosi yang terjadi dinyatakan dalam satuan ton/ha/tahun. Rumus USLE (Universal Soil

3 58 Lost Equition) digunakan untuk memperoleh pendugaan besarnya erosi yang terjadi pada daerah penelitian. Adapun persamaan USLE adalah: A = R. K. L. S. C. P b. Erosi yang Diperbolehkan Besar erosi yang diperbolehkan adalah laju erosi yang masih dapat diperbolehkan atau ditoleransikan dan besarnya tidak melebihi besar pembentukan tanah. Besar erosi yang diperbolehkan dinyatakan dengan satuan ton/ha/tahun. Besar erosi Besar erosi yang diperbolehkan dihitung menggunakan rumus: T = t x Bv x 10 c. Arahan Konservasi Lahan Konservasi lahan adalah usaha-usaha yang ditujukan untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan memperbaiki tanah yang telah rusak. Arahan konservasi baik menggunakan metode vegetatif maupun mekanis dapat dihitung dengan rumus: A RKLSCP T T (CP) T RKLS

4 59 D. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010: 173). Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian di Desa Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. E. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2010: 174). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 124). Metode sampling ini disebut juga judgement sampling karena sampling yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan cermat dan akurat (Hadi Sabari Yunus, 2010: 303). Sampel dalam penellitian ini ditentukan dengan cara mengoverlay peta kemiringan lereng dan peta penggunaaan lahan Desa Kalegen. Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 5 titik sampel yang dapat mewakili lahan di Desa Kalegen. Pengambilan satu sampel dilakukan pada lereng 0-8% di Dusun Kiringan, satu sampel pada lereng 8-15% di Dusun Dileman, dan tiga sampel pada lereng 15-25%, 25-40% dan lereng lebih dari 40% di Dusun Karanglo. Penentuan lokasi pengambilan sampel berdasarkan sebaran kemiringan lereng yang digunakan sebagai lahan pertanian. Sampel diambil di lereng yang digunakan sebagai lahan pertanian yang ditanami padi dan cabai. Berikut adalah tabel satuan unit lahan:

5 60 Tabel 14. Satuan Unit Lahan No. Kemiringan Lereng (%) Penggunaan Lahan Unit Lahan Pertanian Unit Pertanian Unit Pertanian Unit Pertanian Unit 4 5 >40 Pertanian Unit 5 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data Untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai objek yang diteliti, teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan antara lain: a. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data memiliki ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain (wawancara dan kuesioner). Observasi tidak hanya terbatas pada orang tetapi juga dapat dilakukan pada objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2012: 203) Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dan proses yang terpenting adalah prosesproses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2012: 203). Adapun data yang diperoleh dengan menggunakan metode ini adalah jenis tanaman yang ditanam, teknik konservasi lahan yang digunakan masyarakat, dan pengukuran langsung di lapangan berupa data kemiringan lereng,

6 61 panjang lereng dengan menggunakan abney level, roll meter, dan penggaris. b. Dokumentasi Metode dokumentasi sebagai model pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mencatat, dan menyalin dokumen yang ada di instansi terkain. Instansi tersebut adalah Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian, Bakosurtanal, Bappeda Kabupaten Magelang, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang. Data yang diperoleh dari metode ini adalah berbagai jenis peta dan data curah hujan. c. Uji Laboraturium Uji laboraturium dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang tekstur tanah, struktur tanah, permeabilitas tanah, kandungan bahan organik, dan berat volume tanah. Uji laboraturium dilaksanakan di Laboraturium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta. 2. Jenis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data sekunder dan data primer. a. Data Primer, meliputi: 1) Sifat-sifat tanah meliputi: struktur tanah, tekstur tanah, permeabilitas tanah, kandungan bahan organik, berat volume tanah, dan keadaan batuan induk. 2) Panjang dan kemiringan lereng

7 62 3) Pengelolaan tanaman 4) Pengelolaan lahan (konservasi) b. Data Sekunder, meliputi: 1) Data curah hujan 2) Peta kontur Desa Kalegen 3) Peta geologi Desa Kalegen 4) Peta penggunaan lahan Desa Kalegen 5) Peta jenis tanaman Desa Kalegen 6) Peta administratif Desa Kalegen 7) Peta kemiringan lereng Desa Kalegen G. Teknik Analisis Data Setelah data-data terkumpul, data tersebut dianalisa. Dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk analisis data deskriptif. 1. Menentukan besarnya tingkat bahaya erosi tanah permukaan menggunakan metode USLE A = R. K. LS. C. P a. Erosivitas Hujan (R) menggunakan rumus : EI 30 = 6,119 (R) 1,21. (D) -0,47. (MAXP) 0,53 b. Erodibilitas Tanah (K) menggunakan rumus: 100K = 1,292 [2,1M 1,14 (10-4 ) (12-a)+ 3,25(b-2)+ 2,5(C-3)] c. Faktor Kelerengan (LS) menggunakan persamaan: Untuk LS 3% sampai 18%

8 63 LS = L ½ (0, S 2 +0, S+ 0,0138) Untuk LS lebih dari 20% LS = ( L / 22 ) m. C (cos α) 1,50 [0,5 (sin α) 1,25 + (sin α) 2,25 ] d. Pengelolaan tanaman e. Teknik Konservasi tanah yang digunakan 2. Besar erosi tanah yang diperbolehkan T = t x BV X Arahan konservasi lahan secara mekanis dan vegetatif A RKLSCP T T (CP) T RKLS