Penggunaan bahasa. Tujuan pembelajaran:

dokumen-dokumen yang mirip
Pendahuluan. Bab I Logika Manusia

BAHASA DAN FUNGSINYA DALAM KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

SARANA BERPIKIR ILMIAH ILLIA SELDON MAGFIROH KULIAH IX METODE ILMIAH PROGRAM STUDI AGRIBISNIS, UNIVERSITAS JEMBER 2017

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

Logika, dan bahasa. OLEH Doris Febriyanti M.Si UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi dalam

By Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kegiatan, peradaban kebudayaan manusia. Bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Verbal. Modul ke: 09FIKOM. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB II LANDASAN TEORI

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Mengungkapkan Pendapat. 1. Mengungkapkan pendapat sebagai keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

SARANA BERPIKIR ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

PEMBUATAN TES TERTULIS

I. PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

II. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. mereka pahami (dalam ilmu dan aplikasi pendidikan, 2011: 19). Pengalaman

1. Alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca pada kalimat tersebut adalah.

BAB IV ANALISIS DATA. dianalisis maka ada beberapa hal yang ditemukan yaitu : panca indra. Dalam iklan oreo versi oreo dan handphone ayah terdapat

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

PEMBELAJARANKOSAKATA Oleh: (Khairil Usman, S.Pd., M.Pd.)

PENGERTIAN. 3. Pengertian, adalah tanggapan atau gambaran akal budi yang abstrak, yang batiniah, tentang inti sesuatu.

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

SARANA BERFIKIR ILMIAH

PENGGUNAAN BAHASA DALAM TATAP MUKA DIKLAT Oleh: Siti Ainun Jariyah, M.Pd

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis atau kalimat yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam segala kegiatan seperti pendidikan, keagamaan, perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

Revelation 11, Study No. 22 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 22,oleh Chris McCann

Kita akan pergi untuk madu. Ayo, Beruang Kecil! Kita akan pergi untuk madu dan aku tahu ke mana.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SARANA BERFIKIR ILMIAH

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

A.PENDAHULUAN Penyusunan modul sebagai salah satu sarana pengembangan profesi, khususnya profesi guru Autis. Pengembangan profesi guru sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan landasan bagi peneliti dalam pengambilan masalah. Kemudian masalah

RENCANA PEMBELAJARAN Mapel : BI (Perubahan iklim) Kelas : PYP 5C Hari/Tgl : Senin/ 13 Januari 2013 Durasi : 45 menit.


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Buka Untuk melihat materi yang menyangkut matematika dan fisika

KETERAMPILAN NEGOSIASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

PERTEMUAN III PENGERTIAN, KATA, DAN TERM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menyajikan simpulan hasil penelitian tentang penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAGIAN I PORTOFOLIO PUISIKU

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

HUBUNGAN MAKNA DAN KEBENARAN KALIMAT

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu.

Modul 2.2. Ilmu Alamiah Dasar Definisi

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Transkripsi:

Penggunaan bahasa Tujuan pembelajaran: "Penggunaan bahasa" fokus pada bagaimana sebuah pengertian dari fungsi-fungsi bahasa itu penting dalam logika. Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks, dan sebagai mahasiswa yang sedang mempelajari logika, Anda harus memastikan bahwa Anda tidak disesatkan oleh katakata atau bentuk-bentuk diskursif. Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa seharusnya dapat untuk: 1. Memahami tiga fungsi dasar bahasa: informasi, ekspresikan, dan mengarahkan. 2. Mengenali bahwa bahasa dapat menjadi lebih dari satu fungsi. 3. Membedakan antara bentuk tata bahasa dan fungsi logis. 4. Memahami bagaimana bahasa emotif dapat menghambat argumen yang logis. 5. Membuat perbedaan antara ketidaksetujuan dalam keyakinan dan ketidaksetujuan dalam sikap. A. Bahasa Bahasa merupakan kapasitas khusus manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem yang kompleks dalam berkomunikasi. Kita adalah makhluk sosial yang menggunakan alat. Alat yang paling hebat yang bisa digunakan untuk membuat alat yang lain lagi adalah bahasa, baik yang terucapkan maupun tertulis. Sebagai sebuah alat, bahasa dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa ketrampilan yang akan menghasilkan karya yang biasa atau bahkan sampah. Dengan mengasah ketrampilan menggunakan bahasa, kita bisa membuat karya yang lebih baik. Bahasa dapat dicirikan sebagai serangkaian bunyi, lambang dimana rangkaian bunyi ini membentuk suatu arti tertentu. Rangkaian bunyi ini yang dikenal sebagai kata melambangkan suatu obyek tertentu. Bahasa mengalami perkembangan oleh karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga berkembang. Dengan bahasa manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang ia pikirkan kepada orang lain. Tanpa bahasa maka mustahil bisa berpikir secara teratur. Sebagai contoh, Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Apakah Anda memahami kalimat ini secara keseluruhan? Apakah Anda paham dengan arti kata fonem dan sintaks? Jika Anda memahaminya, maka Anda akan dengan mudah mengerti keseluruhan maksud dari kalimat ini sebab Anda bisa melakukan proses abstraksi. Tapi jika 1

tidak, Anda akan kebingungan. Untuk itu perlu ada upaya untuk memahami melalui pencarian arti kata yang bisa diperoleh lewat sebuah kamus. Contoh lain, ketika membaca ada mendengar kata Kucing, maka orang yang mengerti arti dari kata itu akan mempunyai gambaran di pikirannya (kognitif) tentang kucing. Namun untuk kata yang tidak dipahami, maka kata tersebut tidak mempunyai makna atau masih membingungkan. Apakah Anda tahu arti ini? Bagaimana dengan ini? Kalau ini? кошка Krulpat Yang paling kiri adalah tulisan Cina yang berarti kucing. Demikian juga yang di tengah, jika mengerti bahasa Rusia, maka artinya juga adalah kucing. Namun jika Anda tidak paham, Anda akan membacanya dengan kowka yang tentu saja tidak mempunyai makna apa-apa. Sama halnya dengan yang paling kanan, kata Krulpat merupakan sebuah kata yang tidak mempunyai makna sama sekali, sehingga ketika kita membacanya maka tak ada gambaran yang ada di pikiran kita. Kemampuan manusia memahami simbol ini merupakan dasar manusia dapat berbahasa. Bahasa memungkinkan agar kita bisa melanjutkan nilai-nilai kepada generasi berikutnya. Berbahasa dengan jelas adalah makna yang terkandung dalam kata-kata harus diungkapkan secara tersurat untuk mencegah pemberian makna yang lain. Berbahasa dengan jelas artinya juga mengungkapkan pendapat atau pikiran secara jelas. B. Denotasi dan Konotasi Kata-kata dan bahasa adalah hal yang menakjubkan, unik, merupakan atribut manusia dan sebuah penemuan yang luar biasa. Kata-kata tidak hanya menciptakan makna, namun juga menciptakan perasaan. Artinya dapat langsung dan literal, beberapa orang menyebutnya denotasi sebuah kata. Di sisi lain, sebuah kata bisa punya makna yang 'dalam' dan 'tersembunyi', yaitu, kita dapat mengatakan bahwa sebuah kata secara harfiah berarti satu hal tapi entah bagaimana menunjukkan hal lain dan ini disebut konotasi sebuah kata. 2

Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak sebenarnya pada kata atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna konotasi sering disebut juga dengan istilah makna kias. Perhatikan contoh berikut ini. (a) Heru menjadi kambing hitam dalam kasus tersebut. (b) Heru membeli kambing hitam kemarin sore. Ini merupakan proses interpretasi dan selalu bergantung pada konteks, sekaligus membantu kita menuju interpretasi tertentu dari sebuah kata. Konteks berarti hubungan kata untuk hal-hal lain dan juga situasi sosial penggunaannya. Akan menjadi sebuah masalah jika sebuah kata-kata yang seharusnya dimaknai secara konotasi namun si penerima pesan atau pembacanya memaknainya secara denotasi. Misalnya, seorang raja mengatakan kepada putranya yang telah dewasa agar mengambil hati seorang putri kerajaan tetangga. Seharusnya kata mengambil hati harus dimaknai secara konotasi, namun sang pangeran memaknainya secara denotasi. Akibatnya, sang pangeran benar-benar mengeluarkan hati sang putri dan mengambilnya untuk diberikan kepada ayahnya. Kapan kita memaknainya secara denotasi atau konotasi adalah tergantung dari proses kognitif yang ada. Pernyataan berikut ini merupakan contoh yang menarik: Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dalam pernyataan itu ada beberapa kumpulan kata yang bisa dimaknai secara denotasi namun bisa juga secara konotasi. Pertama adalah kata seekor unta, di mana orang akan memaknainya secara denotasi (sebagai binatang unta). Tapi akan menjadi aneh ketika seekor untuk bisa masuk melalui lubang jarum. Apakah lubang jarum ini dimaknai secara denotasi, atau harus secara konotasi? Contoh ini bisa menjadi sebuah pembelajaran yang penting sebab pemaknaan juga tergantung dari pengetahuan dan pengalaman. Bagi orang yang mengetahui persis tentang di mana kalimat ini diucapkan serta di masa apa, akan mengetahui bahwa lubang jarum adalah nama sebuah pintu kecil di sebelah pintu gerbang sebuah benteng. Lalu, apa hubungannya dengan seorang kaya dan Kerajaan Allah? Sama halnya dengan unta, maka seorang kaya juga bisa dimaknai secara denotasi. Namun, bagaimana dengan Kerajaan Allah? Di sini memang harus dimaknai secara konotasi bahwa Kerajaan Allah adalah kota Yerusalem. Sekali lagi, ini tergantung dari pengetahuan sebab bahasa memerlukan tafsir. 3

Secara keseluruhan, jika memahami bagaimana proses orang kaya masuk ke kota Yerusalem di masa kata-kata itu diucapkan, memang orang kaya yang naik unta akan memasukkan untanya lebih dahulu lewat pintu lubang jarum, baru kemudian dia masuk belakangan. Namun kalimat itu juga bisa mempunyai pengertian konotasi, bahwa karena kita beranggapan sangat sulit sekali seekor unta melewati lubang jarum yang sangat kecil, maka orang kaya dianggap tidak punya harapan masuk surga. Bahasa memiliki dua kualitas kunci yang memungkinkan hal itu menciptakan dan membentuk makna. Memiliki isi - yaitu, mengandung makna; dan memiliki bentuk - yaitu, membuat bentuk dan suara. Bentuk dan isi adalah dua aspek bahasa dan seseorang harus menggunakan keduanya untuk membantu membuat dan bentuk makna. Aspek formal bahasa - penglihatan dan suara - sangat penting dalam puisi, tidak seperti bentuk lain dari menulis, pengguna diijinkan membagi untuk memisahkan kalimat dan dengan memainkan suara dan bentuk, sehingga membantu penambahan penciptaan makna. Dalam bahasa yang juga penting adalah struktur bahasa, ini mengenai bagaimana cara maknanya terungkap, misalnya, apakah dengan cara yang menarik, memaksa atau persuasif. Bahasa merupakan hal yang penting dalam pembentukan penalaran ilmiah. Melalui penalaran ilmiah, kita mempelajari bagaimana caranya menyusun uraian yang tepat dan sesuai dengan pembuktian-pembuktian secara benar dan jelas. Bagi kelompok tertentu, agar komunikasi di antara mereka lebih efisien dan efektif, mereka menciptakan bahasa tersendiri. Mereka menciptakan dan menyepakati penggunaan kata-kata, baik kata yang diambil dari kata-kata yang telah ada atau dengan sengaja membuat kata-kata yang sama sekali baru. C. Hubungan Bahasa dan Logika Logika merupakan basis dari prosedur dalam kegiatan keilmuan. Di dalamnya, penggunaan bahasa dengan segala kaidahnya menjadi penentu, sehingga penggunaan bahasa mestilah menjadi titik tolak dalam memahami dan membangun ilmu. Penting untuk dicatat bahwa hasil yang diperoleh dari mempergunakan suatu logika akan tergantung dari baik-buruknya penggunaan bahasa. Sebagai alat logika, penggunaan bahasa harus memperhatikan perbedaan antara bahasa sebagai alat logika dan bahasa sebagai alat kesusasteraan. Sebagai contoh dari pernyataan Lukisan itu tidak jelek, maka yang hal ini dimaksudkan bahwa lukisan itu belum dapat dikatakan indah, namun tidak berani untuk mengatakan bahwa lukisan itu jelek. Logika hanya dapat memperhitungkan penilaian-penilaian yang isinya dirumuskan secara seksama, tanpa suatu nilai perasaan. 4

Berkaitan dengan penggunaannya, seseorang harus memiliki pengertian. Pengertian adalah gambaran dari sesuatu yang ada dalam pikiran yang dapat dilihat oleh akal kita. Pengertian juga disebut juga sebagai konsep terhadap sesuatu. Lebih lanjut, perlu untuk pahami tentang term. Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau beberapa kata. Misalnya, istilah psikologi yang terbentuk dari dua suku kata yaitu psyche dan logos. Ide atau konsep yang terkandung dalam sertiap kata memerlukan sebuah pengertian. Istilah psikologi itu adalah term. Contoh lain, bila orang menyebut manusia, telah tergambar dalam akal budi tentang apa yang ditunjukkan dengan kata manusia itu. Gambaran inilah yang disebut sebagai pengertian, sedangkan kata manusia yang merupakan ekspresi dari dari pengertian itu disebut dengan term. Term sebagai ungkapan dari pengertian, apabila terdiri dari satu kata atau satu istilah maka term dikatakan sebagai term sederhana, seperti mobil, pohon, kursi, dan lainnya. Jika terdiri dari beberapa kata maka term itu dinamakan term komposit atau term kompleks, contoh: reaktor atom, tas punggung, lampu jalan, dan sebagainya. Term komposit ini walaupun masingmasing bagian mempunyai pengertian sendiri-sendiri, tetapi jika digabungkan hanya menjadi satu pengertian. D. Fungsi bahasa Pola formal dari penalaran yang benar dapat semua disampaikan melalui bahasa umum, tapi kemudian juga bisa untuk banyak hal lainnya. Pada kenyataannya, kita menggunakan bahasa dengan berbagai cara, sebagian tidak berkaitan dengan upaya untuk memberikan alasan tentang apa yang kita percayai. Hal ini membantu untuk mengidentifikasi bahwa setidaknya ada tiga fungsi dari penggunaan bahasa: 1. Fungsi informasi, artinya bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi. Ketika saya memberi tahu pada seorang anak, Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia, atau menulis kepada Anda bahwa Logika adalah ilmu tentang berpikir secara tepat, atau menulis sebuah catatan, Handoko 08899902123, saya menggunakan bahasa untuk tujuan informasi. Bentuk penggunaan ini mengandaikan bahwa isi dari apa yang dikomunikasikan adalah benar, sehingga ini akan menjadi fokus utama kita dalam belajar logika. 2. Fungsi ekspresif, artinya bahasa berfungsi untuk menyalurkan atau mengungkapkan perasaan, sikap. Bahasa digunakan untuk melampiaskan perasaan, atau mungkin untuk membangkitkan perasaan beberapa dari orang lain. Ketika saya mengatakan, "Kamis sore yang suram," atau berteriak "Aduh!" Saya menggunakan bahasa ekspresif. Meskipun penggunaan tersebut tidak menyampaikan informasi apapun, mereka 5

melayani fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana hal yang kita anggap sebagai benar. 3. Fungsi direktif, bertujuan untuk menyebabkan atau mencegah beberapa tindakan yang terang-terangan oleh seseorang. Ketika saya mengatakan "Tutup pintu," atau menulis "Baca buku pelajaran," atau membuat memo untuk diri sendiri, "Jangan suka menunda pekerjaan," maka saya menggunakan bahasa direktif. Inti dari fungsi direktif ini adalah agar membuat seseorang melakukan (atau mencegah) tindakan tertentu. Ini adalah fungsi linguistik yang signifikan, tapi seperti penggunaan untuk fungsi ekspresif, tidak selalu berhubungan secara logis dengan kebenaran keyakinan kita E. Wacana melibatkan fungsi ganda Hampir setiap komunikasi yang umum mungkin akan menunjukkan semua tiga penggunaan fungsi bahasa. Jadi puisi, yang mungkin terutama ekspresif, juga mungkin memiliki pesan moral untuk disampaikan, maka dengan demikian termasuk direktif. Selain itu, sebuah puisi dapat mengandung sejumlah informasi juga. Komunikasi yang efektif sering menuntut bahasa yang melayani beberapa fungsi. Ketika bahasa digunakan untuk banyak fungsi, pembicara atau penulis harus yakin bahwa tidak akan membuat bingung. Menurut Copi dan Cohen (2001), komunikasi yang efektif menuntut kombinasi dari beberapa fungsi. Keinginan dan hasrat adalah jenis khusus dari apa yang kita telah anggap sebagai 'sikap' dan 'perasaan, dan keyakinan biasanya dipengaruhi oleh informasi yang diterima. Akibatnya, kadang-kadang kita berhasil membuat orang lain untuk bertindak dengan membangkitkan dalam diri mereka sikap yang tepat, dan kadang dengan memberikan mereka informasi yang relevan yang akan mempengaruhi keyakinan mereka. Ketika bahas digunakan ada kemungkinan orang sepakat (agreement) atau tidak sepakat (disagreement). Bentuk kesepakatan dan ketidaksepakatan ini bisa dalam hal keyakinan (belief) dan sikap (attitude). Sebuah ketidaksepakatan dalam keyakinan adalah ketidaksepakatan mengenai fakta-fakta masalah, misalnya, mengenai apakah sebuah peristiwa terjadi atau tidak. Sebuah ketidaksepakatan dalam sikap adalah ketidaksepakatan yang melibatkan perasaan tentang sesuatu, misalnya, apakah setuju atau tidak. Berdasarkan hal ini, ada 4 kemungkinan yang terjadi ketika dua pihak mendiskusikan beberapa peristiwa: 1. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan mereka tentang terjadinya peristiwa dan juga dalam hal sikap. 2. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan mereka tentang peristiwa tersebut, tetapi tidak setuju dalam hal sikap. 3. Mereka mungkin setuju dalam hal sikap, namun tidak setuju dalam keyakinan mereka tentang fakta peristiwa itu. 6

4. Mereka mungkin dalam ketidakharmonisan lengkap, tidak setuju tentang fakta-fakta serta dalam sikap. Menentukan apakah suatu ketidaksepakatan adalah dalam hal keyakinan, atau sikap, atau keduanya, kadang-kadang sulit. Mungkin tergantung pada beberapa interpretasi dari kata-kata yang diperselisihkan. Perbedaan antara perselisihan sikap dan ketidaksepakatan keyakinan sangat berguna, kesadaran akan perbedaan penggunaan bahasa membantu kita untuk memahami jenis-jenis ketidaksepakatan yang mungkin kita hadapi. F. Bentuk-bentuk dari Wacana Kalimat secara umum dibagi menjadi empat bentuk gramatikal (tata bahasa), yaitu: 1. Pernyataan (Declarative) 2. Tanya (Interogative) 3. Perintah (Imperative) 4. Seruan (Exclamatory) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang membentuk sebuah pernyataan, misalnya: Besok aku akan pergi ke toko. Kemarin aku meninggalkan sekolah lebih awal. Aku menyuruhnya memakai rok biru. Dia tidak ingin makan pizza yang saya berikan kepadanya. Kami berjalan ke mal bersama-sama. Kalimat interogatif adalah kalimat yang membentuk sebuah pertanyaan, misalnya: Menurut Anda, apa aku harus memakai sepatu warna pink atau putih? Apa yang guru katakan kepadamu kemarin? Apakah Anda pergi ke bioskop nanti sore? Kalimat imperatif adalah kalimat yang membuat perintah atau permintaan, misalnya: Ambilkan saya air minum. Tinggalkan kucing itu. Pergilah ke toko dan belikan baju untuk saya. Ambilkan es. 7

Sebuah kalimat eksklamatif atau seruan dilepaskan untuk mengekspresikan emosi yang kuat. Mereka berkali-kali merasa seperti reaksi spontan terhadap suatu situasi, namun mereka secara teknis dapat menahan jika perlu. Seruan sebagian besar biasanya menampakkan diri sebagai satu atau dua kata seru, namun juga bisa muncul sebagai kalimat utama. Mereka pada dasarnya tanpa filter vokalisasi perasaan kita, dan suatu bentuk self-talk karena mereka diarahkan baik pada dirinya sendiri pembicara atau pada siapa pun secara khusus. Dalam tanda baca, kalimat ekslamatif diakhiri dengan tanda seru. Aduh! Ya ampun! Aku tidak akan pernah menyelesaikan paper ini pada waktunya! G. Bahasa yang netral secara emosi Banyak wacana dimaksudkan untuk melayani dua atau mungkin semua tiga fungsi bahasainformatif, ekspresif, direktif-sekaligus. Namun bahasa netral lebih disukai ketika kebenaran faktual merupakan tujuan kita. Bahasa emotif bukanlah suatu bahasa yang membuat orang emosi karena marah tetapi bagaimana seseorang merasakan sesuatu perasaan yang datang dari hati untuk melakukan sesuatu. Bahasa emotif juga membuat seseorang penasaran terhadap sesuatu untuk bisa mengalami dan terlibat didalamnya. Ketika kita mencoba untuk belajar apa yang benar-benar terjadi, atau mencoba untuk mengikuti argumen, gangguan akan membuat frustasi, dan emosi merupakan gangguan yang sangat kuat. Oleh karena itu, ketika kita mencoba untuk memikirkan tentang fakta-fakta, jika menggunakan dengan bahasa emosi akan bisa menjadi hambatan. Bahasa yang sama sekali netral mungkin sulit saat kita berurusan dengan beberapa hal yang sangat kontroversial. Bahasa yang sangat ditekankan dengan makna emosional tidak mungkin untuk memajukan pencarian kebenaran. Jika tujuan kita adalah untuk mengkomunikasikan informasi, dan jika kita ingin menghindari salah paham, kita harus menggunakan bahasa dengan pengaruh emosi paling sedikit. Ahli logika paling peduli dengan kebenaran dan kepalsuan serta gagasan terkait dengan ketepatan dan kekeliruan argumen. Jadi, untuk mempelajari logika kita harus dapat membedakan wacana yang fungsi informatif dari wacana yang tidak. * * * 8