BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. situasi tertentu kemampuan bernalar diperlukan manusia untuk dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa Sekolah Mengengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

PENGGUNAAN TEKNIK SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEDERHANA BAHASA PRANCIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN DOMINO DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONJUGASIKAN VERBA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. lulus tidaknya seorang siswa. Oleh sebab itu mutu pelajaran Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD,

BAB I PENDAHULUAN. gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhadap proses. Menurut Wahid Umar (2012) menelaah kemampuan

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Windy Tantriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan

94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai alat komunikasi manusia yang paling efektif, bahasa memegang. penanan yang sangat penting. Dengan berbahasa, manusia mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan. lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca merupakan salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN JIGSAW PUZZLE

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi (SK) : 13. Memahami pembacaan cerpen (KD) : 13.1

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHAREDALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. guru, strategi pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas, iklim

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. Padahal metode ceramah memiliki banyak kekurangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006:145),

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Jerman, yaitu terampil dalam menyimak, membaca, menulis, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. IPA atau sains merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang alam

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

BAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dapat bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar diharapkan terampil menggunakan bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan. Dalam pembelajaran bahasa Jerman di sekolah, ada 4 keterampilan berbahasa Jerman yaitu menyimak (Hören), membaca (Lesen), berbicara (Sprechen) dan menulis (Schreiben) hal tersebut merupakan satu kesatuan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan proses pembelajaran bagi pembelajar. Untuk mendukung hal tersebut peneliti akan membahas salah satu nya adalah keterampilan membaca. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang menuntut daya pemahaman seseorang. Tujuan dari kegiatan membaca adalah pemahaman, maka apabila seseorang tidak memiliki kemampuan membaca yang baik, ia tidak akan bisa menyampaikan isi bacaan atau informasi yang jelas terhadap orang lain. Membaca pemahaman merupakan hal yang tidak mudah bagi pembelajar bahasa Jerman tingkat awal, karena diperlukan berbagai pengetahuan mendasar seperti pengetahuan siswa dalam menentukan tema Yuana Amalia, 2013 Efektivitas Teknik Think-Pair-Share Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 dari teks, memahami isi teks, serta dapat menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan teks tersebut. Peranan membaca sangat penting dalam penguasaan bahasa Jerman, dengan membaca siswa dapat memperoleh informasi penting yang dapat menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Akan tetapi kurang dikuasainya aspek dasar membuat siswa akan kesulitan untuk menguasai keterampilan berbahasa lainnya. Untuk mengatasi hambatan tersebut perlu penguasan kemampuan membaca secara baik. Kompetensi dasar yang perlu dicapai dalam pelajaran membaca pemahaman adalah siswa mampu memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana mengenai kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi dasar dibutuhkannya pelajaran membaca pemahaman bahasa Jerman, sehingga siswa mampu memahami dan mengerti apa yang dibaca. Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman sebuah teks. Artinya setelah mereka melakukan kegiatan membaca mereka tidak dapat memahami dan tidak dapat menceritakan kembali isi bacaan tersebut dengan kata-katanya sendiri, mereka juga kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Dalam keterampilan ini kesalahan memahami teks dapat terlihat dalam menjawab soal atau menentukan tema bacaan tersebut.

3 Banyaknya siswa yang mengalami kesulitan pemahaman membaca teks disebabkan karena kurangnya penguasaan kosakata, kurangnya pengetahuan akan tema yang disajikan, dan rendahnya intesitas membaca. Dengan kata lain pengetahuan awal, motivasi, dan ketertarikan membaca yang dimiliki siswa menjadi sebuah kesatuan untuk mencapai proses pemahaman. Dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Jerman, siswa memerlukan proses untuk memahami apa yang dibacanya. Proses yang terjadi pada setiap pembaca adalah sebuah proses dimana seseorang dapat menerima atau menangkap informasi-informasi yang ada dalam teks, kemudian memahaminya. Oleh karena itu, dalam membaca diperlukan pemahaman yang baik agar siswa tidak salah dalam menginterpretasikan informasi yang ada dalam teks. Berdasarkan pengalaman tersebut, peneliti ingin mencari model dan teknik pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam mempelajari membaca pemahaman, serta dapat meningkatkan nilai siswa dalam keterampilan membaca bahasa Jerman. Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan dapat mengatasi hal tersebut adalah pembelajaran kooperatif. Melalui pembelajaran kooperatif siswa diberikan kesempatan untuk aktif dan berinteraksi dalam kelompok belajarnya untuk menyelesaikan tugas dan melaporkan hasil tugas dalam diskusi kelas. Salah satu teknik pembelajaran kooperatif adalah teknik Think-Pair-Share. Teknik Think-Pair-Share adalah teknik pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir sendiri, berbagi dan bekerja sama dalam kelompok kecil. Teknik ini

4 dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling memberi dan meminta gagasan untuk melengkapi pemahaman isi teks yang dimiliki masing-masing siswa. Dengan teknik ini diharapkan guru mampu membantu dan memotivasi siswa agar mampu membuka diri dan mampu mengungkapkan gagasan nya, serta dapat menciptakan kegiatan proses belajar mengajar yang menyenangkan. Dengan ini diharapkan siswa dapat bekerja sama dan saling melengkapi gagasan nya dalam pemahaman teks bacaan serta mampu memahami dan mengerti isi bacaan tersebut. Berdasarkan dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul "Efektivitas Teknik Think-Pair-Share Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa" B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Jerman? 2. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi teks bahasa Jerman? 3. Apa saja faktor yang memyebabkan siswa kesulitan memahami isi teks bahasa Jerman?

5 4. Apakah penggunaan teknik pembelajaran yang kurang tepat dapat mempengaruhi pembelajaran membaca pemahaman? 5. Apakah penggunaan teknik Think-Pair-Share efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman? 6. Apakah penggunaan teknik Think-Pair-Share dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman? C. Batasan Masalah Berdasarkan masalah-masalah yang telah diidentifikasi di atas, dalam penelitian ini penulis akan membatasi pokok permasalahan pada penggunaan teknik Think-Pair-Share untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Teknik Think-Pair-Share (berpikir-berpasangan-berbagi) adalah teknik pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam penggunaannya penulis akan memberikan masing-masing siswa sebuah teks untuk dibaca dan dipahami kemudian mengerjakan soal-soal secara individu, setelah itu masing-masing siswa dapat bertukar pendapat mengenai isi teks dan jawaban dengan pasangannya (teman sebangku) dalam kelompok lalu berbagi jawaban dalam diskusi kelas. Dalam penelitian ini, membaca pemahaman yang dimaksud adalah kemampuan membaca pemahaman pada tingkat dasar atau Grund Stufe (A1).

6 Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan (teks). Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum menggunakan teknik Think-Pair-Share? 2. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa setelah menggunakan teknik Think-Pair-Share? 3. Apakah teknik Think-Pair-Share efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum menggunakan teknik Think-Pair-Share. 2. Untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa setelah menggunakan teknik Think-Pair-Share. 3. Untuk mengetahui efektivitas teknik Think-Pair-Share dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa.

7 F. Manfaat Penelitian Secara teoretis penelitian ini mempunyai manfaat untuk disiplin ilmu pendidikan, dikarenakan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam membuat suasana belajar di kelas menjadi lebih hidup dan inovatif. Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: 1. Melalui pembelajaran dengan menggunakan teknik ini, siswa terlatih untuk berani mengemukakan pendapat mereka serta meningkatkan kemampuan berpikir dan menjawab siswa. 2. Penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pengajar tentang cara penggunaan Teknik Think-Pair-Share dalam pembelajaran membaca pemahaman.