PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI

dokumen-dokumen yang mirip
POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KELURAHAN PADANG BULAN MEDAN

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

LAPORAN PENELITIAN EFEKTIVITAS PROGRAM PERILAKU BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK PANTI ASUHAN TAT TWAM ASI

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN KEJADIAN JATUH PADA LANSIA DI KELURAHAN PAHLAWAN BINJAI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Pada hakikatnya

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara demografi, lansia di Indonesia termasuk lima besar terbanyak

PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA SOSIAL TERHADAP KEMANDIRIAN LANSIA DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI DI PELAYANAN SOSIAL LANSIA BINJAI

JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur dengan Pemanfaatan Kontrasepsi Keluarga Berencana

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA KARENA KENAKALAN REMAJA DI RT RW VI KELURAHAN DARMO SURABAYA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Sukmanandya*, Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LAMA MASA KERJA DENGAN STRES PADA PERAWAT DI PUSKESMAS BLOOTO KOTA MOJOKERTO. Arief Fardiansyah 1 *)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Skinner membedakan respons

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN PERSEPSI MEROKOK ANTARA SISWA PUTRA SD (KELAS IV-VI) DENGAN ORANG TUA MEROKOK DAN TIDAK MEROKOK

PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PENGLIHATAN DI DAERAH YAYASAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA AL- KAUTSAR PALU

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

Disusun oleh: ERNY KURNIASIH

Priyoto Dosen S1 Keperawatan STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun ABSTRAK

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

DUKUNGAN DENGAN BEBAN KELUARGA MENGIKUTI REGIMEN TERAPEUTIK ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA SMA KARTIKA I-2 MEDAN

POLA ASUH ORANG TUA DAN PERKEMBANGAN SOSIALISASI REMAJA DI SMA NEGERI 15 MEDAN

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III KERANGKA KONSEP. dan dependen (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini

DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR HERIANI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN PROGRAM PELAYANAN POSYANDU LANSIA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN LANSIA DI DAERAH BINAAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka Konsep. penelitian yang dilakukan untuk menjelaskan hasil penelitian berdasarkan

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PERAN GURU DALAM MEMBINA PERILAKU HIDUP SEHAT SISWA MELALUI USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG ASTER DAN ICCU RSUD dr.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB I PENDAHULUAN. oleh Pemerintah (UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 93). (Rahmawati dkk., 2011). Anak-anak yang berusia 6-12 tahun diseluruh

EVALUASI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP TINDAKAN SWAMEDIKASI ACNE VULGARIS

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB IV. Kusuma yang terletak di Kasihan Bantul Yogyakarta. Di area posyandu. 2. Gambaran Umum Karakteristik Responden

KARAKTERISTIK PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM HJ. A BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR (SD) PERLU DIPRIORITASKAN. Oleh: Suryanto Staf Pengajar Prodi Ikora PKR, FIK, UNY

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. satu kali dalam kesempatan yang sama. 1. Populasi Sumber : Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS.

Kata kunci: Perilaku membuang sampah, anak sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo, dengan batas-batas pokok desa

DAFTAR PUSTAKA. Adi, R., Metodologi Penelitian dan Hukum. Jakarta: Granit.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

Gambaran Pengetahuan Klien tentang Swamedikasi di Apotek- Apotek Pekanbaru

PERILAKU ANTISOSIAL REMAJA DI SMA SWASTA RAKSANA MEDAN

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI PANTI ASUHAN EVANGELINE BOOTH DAN ASRAMA MADANI Martia Lindawaty Tondang*, Siti Zahara Nasution** *Mahasiswa Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Jiwa dan Komunitas Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara Handphone : 08196008229 E-mail : thayacu_ooph@hotmail.com Abstrak Perilaku hidup sehat merupakan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Populasi adalah remaja dengan jumlah sampel 15 orang dan asrama Madani dengan jumlah sampel 124 orang. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah total sampling pada sampel di simple random sampling pada sampel di asrama Madani. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret sampai Mei 2012. Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan uji Mann Whitney. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas remaja di asrama Madani berusia 16 tahun dan berjenis kelamin perempuan, pendidikan terakhir remaja di panti asuhan Evangeline Booth yaitu SMP (100%) dan di asrama Madani yaitu SMP/MTs (100%). Lamanya tinggal remaja di panti asuhan Evangeline Booth yaitu mayoritas selama >3 tahun (93,3%) sedangkan lamanya tinggal remaja di asrama Madani mayoritas selama 1 tahun (48,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap yang signifikan antara dan remaja asrama Madani p = 0,764. Pengetahuan remaja di panti asuhan Evangeline Booth berada di kategori sedang (60%) dan pengetahuan remaja di asrama Madani berada pada kategori sedang (51,6%) sedangkan sikap remaja di asrama Madani keseluruhan pada kategori positif (100%). Saran untuk penelitian selanjutnya agar meneliti pada dua panti asuhan yang berbeda atau dua asrama yang berbeda serta dapat meneliti pada remaja laki-laki dan perempuan. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Sehat, PENDAHULUAN Perilaku hidup sehat merupakan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku hidup sehat terdiri dari makan dengan menu seimbang (appropriate diet), olahrga yang teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan narkoba, istirahat yang cukup, mengendalikan stres dan perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan seperti rekreasi dan menjaga kebersihan lingkungan (Notoatmodjo, 2007). Perilaku tiap-tiap orang berbeda walaupun stimulus yang diberikan kepada mereka sama. Faktor-faktor yang membedakan adalah faktor internal dan eksternal. Benyamin Bloom membagi perilaku manusia yang digunakan untuk hasil pengukuran pendidikan kesehatan yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan praktik atau tindakan (practice). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan bersifat tahan lama (long lasting) daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan berdasarkan pengalaman dan penelitian yang sudah terbukti (Notoatmodjo, 2007). 45

Perilaku hidup sehat dapat diukur dari pengetahuan dan sikap seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan terdiri dari 6 tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation). Beberapa hal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pengalaman, tingkat pendidikan, keyakinan, fasilitas dan sosial budaya. Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stiimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007). Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan yaitu menerima (receiving), merespon (responding), menghargai (valuing) dan bertanggung jawab (responsible). Ada dua faktor yang perlu mendapat perhatian khusus saat berhadapan dengan masalah kesehatan remaja yaitu faktor sosial budaya dan faktor pengaturan masyarakat termasuk juga dengan remaja panti asuhan Faktor-faktor yang didapati adalah faktor sosial budaya dan pola asuh di tempat mereka tinggal selama ini (Kotecki, Mckenzie dan Pinger, 2007). Pengetahuan dan sikap perilaku hidup sehat yang dimiliki oleh remaja yang tinggal di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani berasal dari banyak sumber termasuk pendidikan kesehatan yang telah mereka terima baik dari sekolah ataupun di tempat mereka tinggal. Berdasarkan hasil survei awal didapati bahwa baik di asrama Madani memiliki kegiatan dalam membentuk perilaku hidup sehat serta kegiatan tersebut didasari oleh peraturan dan disiplin yang berlaku di kedua tempat. Sosial budaya, peraturan yang berlaku dan kedisplinan di panti asuhan Evangeline Booth maupun di asrama Madani seperti yang dijelaskan di atas diduga tidak dapat menimbulkan perbedaan pengetahuan dan sikap tentang perilaku hidup sehat di dua tempat 46 berbeda tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu dapat mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat yang tinggal di panti asuhan Evangeline Booth, mengidentifikasi pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat yang tinggal di asrama Madani serta mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi komparatif dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani. Populasi pada penelitian ini yaitu remaja yang tinggal di asrama Madani. Sampel penelitian ini berjumlah 139 orang yaitu 15 responden di 124 responden di asrama Madani Medan. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah remaja yang berusia 15-18 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Teknik sampling yang digunakan pada dua sampel ini menggunakan dua teknik. Metode yang digunakan untuk penarikan sampel pada remaja panti asuhan Evangeline Booth menggunakan total sampling karena jumlah sampelnya hanya 15 orang sedangkan untuk yang tinggal di asrama Madani menggunakan simple random sampling dengan cara undian. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariate dan uji hipotesis. Berdasarkan Dahlan (2009), uji hipotesis yang digunakan pada deskriptif komparatif yang tidak berpasangan pada 2 kelompok yaitu uji t tidak berpasangan apabila data yang didapatkan berdistribusi normal dan apabila data yang didapatkan tidak berdistribusi normal maka digunakan uji alternatifnya yaitu uji Mann Whitney. Hasil analisa diperoleh nilai p. Jika nilai p > 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah

tidak adanya perbedaan (Ho diterima). Jika nilai p < 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah adanya perbedaan (Ha diterima). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret 2012 sampai bulan Mei 2012. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi responden, pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan serta perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuuhan Evangeline Booth dan asrama Madani. Karakteristik responden penelitian ini terdiri dari remaja panti asuhan Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden di panti asuhan Evangeline Booth berusia 16 tahun (40%), seluruh responden adalah perempuan (100%). Pendidikan terakhir seluruh responden di panti asuhan Evangeline Booth adalah SMP dan lamanya tinggal di panti asuhan Evangeline Booth paling banyak selama >3 tahun (93,3%). Karakteristik responden asrama Madani yaitu mayoritas berusia 16 tahun (42,7%) dan seluruh responden adalah perempuan. Pendidikan terakhir seluruh responden di asrama Madani adalah SMP/MTs (100%) dan lamanya tinggal di asrama Madani sebagian besar selama 1 tahun (48,3%). Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Sehat di Panti Asuhan Evangeline Booth dan Asrama Madani Tabel 1. Tingkat pengetahuan remaja di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani Tingkat Pengetahuan Panti Asuhan Evangeline Booth Asrama Madani 47 f % f % Buruk 3 20 21 16,9 Sedang 9 60 64 51,6 Baik 3 20 39 31,5 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja panti asuhan berada pada kategori sedang. Rata-rata pengetahuan yang diperoleh dari data dan asrama Madani berada pada kategori sedang. Pengetahuan remaja panti asuhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Sikap tentang Perilaku Hidup Sehat di Panti Asuhan Evangeline Booth dan Asrama Madani Tabel 2. Tingkat sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani Tingkat Sikap Panti Asuhan Evangeline Booth Asrama Madani f % f % Positif 15 100 124 100 Negatif 0 0 0 0 Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dan asrama Madani memiliki sikap yang positif (100%) dari seluruh responden. Sikap remaja panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani tentang perilaku hidup sehat dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap tentang Perilaku Hidup Sehat di Panti Asuhan Evangeline Booth dan Asrama Madani Data hasil pengetahuan yang diperoleh dari panti asuhan Evangeline Booth diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan hasil yang diperoleh adalah p = 0,018 (p < 0,05) maka data yang didapatkan tidak

berdistribusi normal. Data hasil pengetahuan yang diperoleh dari asrama Madani diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov, dari uji normalitas yang diperoleh p = 0,000 (p < 0,05) maka data-data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh data tidak berdistribusi normal, dengan demikian peneliti menggunakan uji nonparametrik Mann Whitney untuk mengidentifikasi perbedaan pengetahuan dan asrama Madani. Hasil penelitian diperoleh p= 0,764 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan pengetahuan remaja panti asuhan dengan demikian Ho diterima. Data hasil sikap yang diperoleh dari panti asuhan Evangeline Booth diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan hasil yang diperoleh adalah p = 0,020 (p < 0,05) maka data yang didapatkan tidak berdistribusi normal. Data hasil sikap yang diperoleh dari asrama Madani diuji normalitasnya dengan uji Kolmogrov-Smirnov, dari uji normalitas yang diperoleh p = 0,000 (p < 0,05) maka data-data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh data tidak berdistribusi normal, dengan demikian peneliti menggunakan uji nonparametrik Mann Whitney untuk mengidentifikasi perbedaan sikap remaja asrama Madani. hasil penelitian diperoleh p = 0,364 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan sikap remaja pantii asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani. dengan demikian Ho diterima. Pembahasan Pengetahuan tentang Perilaku Hidup Sehat di Panti Asuhan Evangeline Booth dan Asrama Madani Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan dan asrama Madani mengenai perilaku 48 hidup sehat mayoritas dalam kategori sedang. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan dalam kategori sedang tentang perilaku hidup sehat yang meliputi makan dengan menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan narkoba, istirahat cukup, dapat mengendalikan stres dan menjaga kebersihan lingkungan. Hasil penelitian pengetahuan remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dari 9 responden yang berada pada kategori sedang, diantaranya 5 responden berumur 16 tahun. Sedangkan hasil penelitian pengetahuan remaja di asrama Madani dari 64 responden yang berada pada kategori sedang, diantaranya 29 responden berumur 16 tahun. Umur 13-17 tahun merupakan masa remaja awal. Umur mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin bertambah umur seseorang maka akan berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada usia-usia tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat akan berkurang (Lukman, dalam Andriadi, 2011). Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang didapatkan bahwa umur dapat mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki dan asrama Madani. Hasil yang diperoleh menyatakan bahwa seluruh responden di panti asuhan adalah remaja perempuan. Jenis kelamin merupakan salah satu faktor genetik yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku, selain dari faktor lingkungan. Perbedaan praktek hidup sehat pada remaja mungkin akan berbeda antara lakilaki dan perempuan, tapi dalam hal ini perbedaan perilaku tersebut belum pasti keadaannya jika remaja perempuan lebih baik daripada remaja laki-laki dalam perilaku hidup sehat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor lingkungan sekitarnya, jika lingkungan sekitarnya senantiasa menerapkan perilaku hidup sehat dapat

menimbulkan perilaku yang positif untuk berperilaku hidup sehat, tidak membedakan apakah remaja perempuan ataupun laki-laki (Andriadi, 2011). Hasil penelitian Andriadi yang berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Kelas VII dan VIII di SMP 258 Kelurahan Cibubur Jakarta Timur Tahun 2011 menyatakan bahwa responden perempuan berpeluang lebih tinggi mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat dibandingkan dengan responden laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian bahwa seluruh responden adalah perempuan karena yang tinggal di panti asuhan Evangeline Booth adalah perempuan sedangkan yang tinggal di asrama Madani terdiri dari perempuan dan laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian pada pendidikan terakhir didapatkan bahwa seluruh responden adalah SMP dan sekarang responden adalah siswa SMA. Pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karena Notoatmodjo (dalam Widianti, Sriati dan Hernawaty, 2007) menyatakan bahwa pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Lamanya tinggal di suatu tempat dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang karena tempat tinggal tersebut mempunyai suatu kebudayaan dan kebiasaan yang akan terbentuk pada diri seseorang seperti pada panti asuhan Hal ini didukung oleh teori Notoatmodjo (dikutip dalam Widianti, Sriati dan Hernawaty, 2007) yang menyatakan bahwa sosial budaya yang merupakan kebudayaan dan kebiasaan tempat tinggal dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Berdasarkan hasil survei awal didapati bahwa panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani mempunyai kebudayaan dan kebiasaan untuk berperilaku hidup sehat seperti mempunyai jadwal membersihkan 49 lingkungan mereka, memiliki pola tidur yang cukup dan mempunyai waktu untuk berolahraga bersama. Kegiatan-kegiatan tersebut didasari oleh aturan yang berlaku disana dan disiplin yang sangat tinggi. Berdasarkan teori yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa semakin lama remaja tinggal di panti asuhan atau asrama, maka remaja tersebut akan mengikuti kebudayaan dan kebiasaan yang diterapkan di panti asuhan atau asrama. Hal ini akan mempengaruhi pengetahuan remaja tentang perilaku hidup sehat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan remaja antara panti asuhan yang dapat dilihat dari hasil uji Mann Whitney didapatkan p = 0,764 yang berarti p > 0,05. Peneliti berpendapat bahwa hal ini dipengaruhi oleh kebudayaan dan kebiasaan yang terdapat di panti asuhan Perbedaan Sikap tentang Perilaku Hidup Sehat di Panti Asuhan Evangeline Booth dan Asrama Madani Sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani secara keseluruhan dalam kategori positif. Sikap responden tentang perilaku hidup sehat berdasarkan umur menunjukkan bahwa semakin tinggi umur remaja tidak berpengaruh dengan sikap remaja. Sikap merupakan hal yang diturunkan dari pengetahuan responden. Dengan demikian untuk menentukan sikap harus didasari oleh pengetahuan responden. Penelitian Sari (dalam Habeahan, 2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan PHBS responden dengan tingkat keeratan tindakan. Hal ini juga menunjukkan bahwa sikap positif responden pada penelitian ini yang ditunjukkan dari sikap menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab terhadap perilaku hidup sehat akan memberi dampak yang positif juga bagi perilaku hidup sehat mereka.

Menurut peneliti bahwa sikap positif remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani terbentuk dari kebiasaan tempat tinggal mereka. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan Maramis (2006) yang menyatakan bahwa sikap yang ada pada diri setiap orang tergantung pada banyak masukan yang sangat bervariasi dari lingkungan sekitar. Sikap positif seseorang dapat terbentuk jika kebiasaan melakukan sesuatu. Karena sikap positif tersebut, maka hal itu sering dilakukan sehingga stimulus yang didapatkan menjadi lebih sering juga. Hasil dari uji Mann Whitney yang dilakukan pada penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di asrama Madani. Hasil yang diperoleh yaitu p = 0,364 yang berarti p > 0,05. Seperti halnya pengetahuan remaja, sikap positif remaja di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani terbentuk dari kebiasaan dan kebudayaan yang terdapat di tempat tinggal mereka. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengetahuan sebagian besar responden tentang perilaku hidup sehat pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap remaja di asrama Madani, keseluruhan responden memiliki sikap positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku hidup sehat di panti asuhan Evangeline Booth dan asrama Madani (p = 0,764; p = 0,364). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pengetahuan dan sikap remaja di panti asuhan dan asrama dapat meneliti dengan sampel yang hampir sama jumlahnya. Tempat penelitian untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan di dua panti asuhan yang berbeda atau di dua asrama yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Andriadi, W. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat anak remaja kelas VII dan VIII di SMP 258 kelurahan Cibubur Jakarta Timur tahun 2011. Diambil tanggal 6 Juli 2012 dari www.library.upnvj.ac.id Dahlan, M. S. (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan deskriptif, bivariat, dan multivariat. Dilengkapi aplikasi dengan menggunakan SPSS. Jakarta : Salemba Medika Habeahan, J. (2009). Pengetahuan, sikap dan tindakan perilaku hidup bersih dan sehat anak-anak di yayasan panti asuhan Rapha-El Simalingkar kecamatan Medan Tuntungan kota Medan tahun 2009. Diambil tanggal 22 November 2011 dari repository.usu.ac.id Kotecki, J. E., Mckenzie, J. F. & Pinger, R. R. (2007). Kesehatan masyarakat : suatu pengantar (ed. 4). Jakarta : EGC Maramis, W. F. (2006). Ilmu perilaku dalam pelayanan kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta : PT Rineka Cipta Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan pedoman skripsi, tesis, dan instrument penelitian keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika Widianti, E., Sriati, A. & Hernawaty, T. (2007). Laporan penelitian pengetahuan pasien mengenai gangguan psikosomatik dan pencegahannya di puskesmas Tarogong Garut. Diambil tanggal 22 November 2011 dari http://www.scribd.com/ 50