8 BAB HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS.. Gambaran umum Telah dilakukan penelitian pada hewan untuk mendapatkan hasil pengaruh suplementasi vitamin C terhadap jumlah fibroblas dan kolagen padat disekitar luka insisi pada tikus tua. Standarisasi pembaca dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan data obyektif dari hasil pembacaan preparat. Pada penelitian ini standarisasi kedua pembaca untuk perhitungan jumlah fibroblas dan kolagen padat pada empat lapangan pandang terpisah seperti ditampilkan pada tabel. Tabel. Nilai rata-rata hasil perhitungan jumlah fibroblas dan kolagen perlapangan pandang terpisah oleh masing-masing pembaca. padat n Rerata Simpang baku Minimum Maximum FIBROBLAS PEMBACA 7. 9.9 06 FIBROBLAS PEMBACA 6.8.07 9 06 KOLAGEN PEMBACA.7 6.7 7 KOLAGEN PEMBACA.9 6.8 7 Hasil penelitian ini diperoleh data jumlah fibroblas dan kolagen padat pada empat lapangan pandang secara terpisah oleh dua pembaca pada kelompok K, P, P, dan P adalah seperti yang ditampilkan pada tabel.
9 Tabel. Nilai rata-rata hasil perhitungan jumlah fibroblas dan kolagen padat perlapangan pandang terpisah oleh pembaca. n Rerata Simpang baku Minimum Maximum FIBROBLAS 7.0 0.8 0 06 KOLAGEN.8 6.7 6 7 Uji Kappa dilakukan untuk membandingkan pengamatan yang berbeda dengan tujuan untuk menghindari subyektifitas pada ke dua pembaca, hasil uji Kappa untuk perhitungan jumlah fibroblas diperoleh nilai,000 (ideal) sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan bermakna (p=0.00) artinya tidak ada perbedaan hasil pembacaan jumlah fibroblas dari kedua pembaca, sedangkan hasil uji Kappa untuk perhitungan jumlah kolagen padat didapatkan nilai 0,898 (sangat baik), sehingga disimpulkan bahwa hasil perhitungan bermakna artinya tidak ada perbedaan hasil pembacaan jumlah kolagen padat dari kedua pembaca... Jumlah fibroblas Hasil perhitungan jumlah fibroblas disajikan dalam tabel berikut: Tabel. Nilai rata rata hasil perhitungan jumlah fibroblas per lapangan pandang pada setiap kelompok percobaan. KELOMPOK PERLAKUAN K P P P MIN MAK RERATA SIMPANG BAKU 0,,0 86 7,,0 0 88, 6,9 80 06 9,,
60 Tabel. menunjukkan bahwa hasil perhitungan jumlah fibroblas pada kelompok perlakuan menunjukkan hasil minimal terendah terdapat pada kelompok K dengan jumlah 0 sedangkan hasil maksimal tertinggi terdapat pada kelompok P dengan jumlah 06. Hasil perhitungan rerata menunjukkan ada peningkatan jumlah fibroblas yang signifikan, dimana mean terendah pada kelompok K (,0) dan rerata tertinggi pada kelompok P (9,0). Gambar 7. Grafik box plot jumlah fibroblas pada masing masing kelompok perlakuan. Hasil analisis dengan menggunakan uji kruskal-wallis untuk jumlah fibroblas dengan nilai p=0,0 (p<0,0) maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan jumlah fibroblas pada keempat jenis perlakuan. Proses analisis untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan jumlah fibroblas maka dilakukan uji Mann-Whitney, seperti ditampilkan pada tabel 6.
6 Tabel 6. Hasil uji statistik Mann-Whitney terhadap jumlah fibroblas 6 KELOMPOK PERLAKUAN K dengan P K dengan P K dengan P P dengan P P dengan P P dengan P KEMAKNAAN 0,07 0,009 0,009 0,08 0,08 0,60 Tabel 6. menunjukkan bahwa terdapat kelompok yang dapat disimpulkan ada perbedaan bermakna jumlah fibroblas yaitu K dengan P, K dengan P, P dengan P, P dengan P. Dua kelompok lain yaitu K dengan P dan P dengan P menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna jumlah fibroblas... Jumlah kolagen padat Hasil perhitungan jumlah kolagen padat disajikan dalam tabel berikut : Tabel 7. Nilai rata-rata hasil perhitungan jumlah kolagen padat per lapangan pandang pada setiap kelompok perlakuan. KELOMPOK PERLAKUAN K P P P MIN MAK RERATA SIMPANG BAKU 6,0 8,0 7 7 6, 9,6 8,,90 7,, Tabel 7. menunjukkan bahwa hasil perhitungan jumlah kolagen padat pada kelompok perlakuan menunjukkan hasil minimal terendah terdapat pada kelompok K dengan jumlah 6 sedangkan hasil maksimal tertinggi terdapat pada kelompok P dengan jumlah 7. Hasil perhitungan rerata menunjukkan ada
6 peningkatan jumlah kolagen padat pada kelompok P, P, P jika dibandingkan dengan kelompok K, dimana nilai tertinggi pada kelompok P (8,0). Gambar 8. Grafik boxplot jumlah kelompok. kolagen padat pada masing-masing Hasil analisis dengan menggunakan uji kruskal-wallis untuk jumlah kolagen padat dengan nilai p=0,7 (p<0,0), maka diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah kolagen padat pada keempat jenis perlakuan... Uji hubungan antara jumlah fibroblas dengan jumlah kolagen padat Hasil analisis nonparametrik dengan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara jumlah fibroblas dengan jumlah kolagen padat didapatkan nilai P=0,0 maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara jumlah fibroblas dengan jumlah kolagen padat disekitar luka insisi pada tikus usia tua. Hasil uji regresi didapatkan koefisien determinan
6 (r )=0,9 artinya bahwa jumalh fibroblas mempengaruhi jumlah kolagen padat sebesar,9%, sisanya dipengaruuhi oleh faktor lain, apabila digunakan persamaan regresi liniernya Y=0,7+0,09X artinya bahwa jumlah kolagen padat =0,7+0,09 (jumlah fibroblas), maka dapat disimpulkan penambahan satu unit variabel fibroblas akan meningkatkan 0,09 unit variabel kolagen padat.