BAB IV TUGAS PEMBANTUAN Tugas pembantuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantuan merupakan sistem dan prosedur penugasan dari pemerintah kepada daerah bawahan penugasan dari Provinsi kepada Kabupaten/Kota ke Kecamatan dan ke Kelurahan, untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi tugas. Penyelenggaraan tugas pembantuan diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan serta peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah, dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerima tugas pembantuan, DUB, Dekonsentrasi dan Bansos dari Pemerintah Pusat berupa bantuan keuangan APBN dan dana pendampingan APBD Kab. Pekalongan meliputi : 1. Tugas pembantuan Rp. 30.440.800.000,- Penetapan Rp. 5.440.800.000,- Perubahan Rp.25.000.000.000,- 2. Dana Urusan Bersama Rp. 36.051.171.000,- 3. Dekonsentrasi Rp. 1.305.020.000,- 4. Bansos Rp. 12.367.613.000,- Jumlah Rp. 80.434.604.000,- 5. Dana pendampingan APBD Kab. Pekalongan Rp. 5.003.000.000,- Total Rp. 85.437.604.000,- yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Pekalongan, sebagai berikut : A. Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan a. Dasar Hukum DIPA Nomor 0587/018-03.4.01/13/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan - Pengelolaan produksi tanaman Serealia Anggaran : Rp. 985.000.000,- Realisasi : Rp. 879.800.000,- (89,32 %) 325
- Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan Anggaran : Rp. 49.500.000,- Realisasi : Rp. 28.870.000,- (58,32 %) - Penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI Anggaran : Rp. 100.000.000,- Realisasi : Rp. 99.118.000,- (99,12 %) - Penanganan pasca panen tanaman pangan Anggaran : Rp. 295.000.000,- Realisasi : Rp. 274.300.000,- (92,98 %) - Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Tanaman Pangan Anggaran : Rp. 100.000.000,- Realisasi : Rp. 79.366.000,- (79,37 %) 2. Program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman hortikultura berkelanjutan a. Dasar Hukum DIPA Nomor 4741/018-04.4.01/13/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Direktorat Jenderal Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan - Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman buah berkelanjutan Anggaran : Rp. 315.500.000,- Realisasi : Rp. 301.202.000,- (95,47 %) - Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk florikultura berkelanjutan Anggaran : Rp. 607.500.000,- Realisasi : Rp. 541.803.000,- (89,19 %) - Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Ditjen Hortikutura Anggaran : Rp. 60.000.000,- Realisasi : Rp. 59.248.000,- (98,75 %) Permasalahan dan solusi : Permasalahan : - Solusi : - B. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program peningkatan penempatan dan perluasan kesempatan kerja 326
DIPA No.1529/026-04.4.01/XIII/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Pengembangan dan peningkatan perluasan kesempatan kerja Anggaran : Rp. 651.000.000,- Realisasi : Rp 561.214.000,- (86,21 %) Kegiatan Bantuan APBN (Dekonsentrasi) 1. Program peningkatan kualitas tenaga kerja dan produktifitas DIPA No.0985/026.13.3.01/XIII/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Peningkatan kualitas tenaga kerja dan produktifitas Anggaran : Rp. 988.580.000,- Realisasi : Rp 928.095.700,- (93,88 %) 2. Program pelayanan dan pengelolaan informasi pasar kerja (IPK) DIPA No.1336/026.04.3.01/XIII/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Pelayanan dan pengelolaan informasi pasar kerja (IPK) Anggaran : Rp. 41.500.000,- Realisasi : Rp 41.500.000,- (100%) 3. Program bantuan jaminan sosial lanjut usia non potensial 1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Sosial. 3) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 4) Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5) Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 327
6) Undang-Undang Nomor RI Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial. 7) Undang-Undang Nomor RI Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementrian Negara. 8) Undang-Undang Nomor RI Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. 9) Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia. 10) Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara. 11) Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai kepada Rumah Tangga Miskin. b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Sosial - Bantuan jaminan sosial lanjut usia non potensial Anggaran : Rp. 120.000.000,- Realisasi : Rp 120.000.000,- (100%) 4. Program pengembangan hubungan industrial dan peningkatan Jamsostek 1) Undang-Undang No 3 Tahun 1951 Tentang Pernyataan berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Nomor 23 Tahun 1948 dari Republik Indonesia untuk Indonesia. 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Sosial Tenaga Kerja. 4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaianpenyelesaian Hubungan Industrial. 7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah. 8) DIPA No.1335/026.05.3.01/XIII/2011 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Pengembangan hubungan industrial dan peningkatan Jamsostek Anggaran : Rp. 37.900.000,- Realisasi : Rp 37.900.000,- (100 %) 328
5. Program perlindungan tenaga kerja dan pengembagan sistem pengawasan ketenagakerjaan 1) Undang-Undang No 3 Tahun 1951 Tentang Pernyataan berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Nomor 23 Tahun 1948 dari Republik Indonesia untuk Indonesia. 2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Sosial Tenaga Kerja 4) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaianpenyelesaian Hubungan Industrial. 7) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Perlindungan Upah. 8) DIPA No.0984/026.08.3.01/XIII/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi - Perlindungan tenaga kerja dan pengembagan sistem pengawasan ketenagakerjaan Anggaran : Rp. 124.940.000,- Realisasi : Rp 114.540.000,- (91,68 %) 6. Program lanjut usia potensial 1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 2) Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Sosial. 3) Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. 4) Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5) Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 6) Undang-Undang Nomor RI Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial. 7) Undang-Undang Nomor RI Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementrian Negara. 8) Undang-Undang Nomor RI Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. 9) Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia. 329
10) Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementrian Negara. 11) Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pelaksanaan Bantuan Langsung Tunai kepada Rumah Tangga Miskin. b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementerian Sosial - Lanjut usia potensial Anggaran : Rp. 30.000.000,- Realisasi : Rp 30.000.000,- (100 %) Permasalahan dan solusi : Permasalahan : 1. Pencari kerja meningkat sedang peluang kerja terbatas. 2. Belum optimalnya mekanisme pelayanan penempatan tenaga kerja. 3. Kurangnya kuantitas sarana prasarana untuk memenuhi kebutuhan pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. 4. Belum optimalnya penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang disebabkan oleh terbatasnya SDM pelaku usaha kesejahteraan sosial. 5. Belum optimalnya peran serta lembaga sosial masyarakat dan dunia usaha dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial Solusi : 1. Memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja 2. Memberikan Sosialisasi pada perusahaan tentang : a. Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan diperusahaan. b. Keputusan Presiden No.4 Tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan diperusahaan. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha kesejahteraan sosial. 4. Mendorong dan memotivasi pihak-pihak partisipasi berperan aktif dalam usaha kesejahteraan. C. Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kegiatan Bantuan APBN (Urusan Bersama) 1. Program pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (PNPM) - Peraturan Derektorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia Nomor Per-43/PB/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Pinjaman IBRD Nomor 7505-IND/IDA CREDIT NOMOR 4385-IND (NASIONAL PROGRAM FOR RURAL COMMUNITY EMPOWERMENT IN RURAL AREAS PROJECTI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN). 330
b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan bekerjasama dengan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Departemen Dalam Negeri Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Pekalongan - Kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (PNPM) Anggaran : Rp. 21.848.671.000,- Pendamping : Rp. 1.325.000.000,- Realisasi : Rp. 23.148.296.000,- (99,89 %) Permasalahan dan solusi : Permasalahan : Terbatasnya jumlah tenaga teknis dan tenaga administrasi personil dibanding dengan beban tugas terutama kebutuhan tenaga pegawai masih diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Solusi : Penambahan kompetensi kualitas dan jumlah tenaga teknis dan tenaga administrasi personil. D. Dinas Kesehatan Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak a. Dasar Hukum : - PMK-134/PMK.05/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN. - PER-66/PB/2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN. - PER-11/PB/2005 tanggal 18 Februari 2011 tentang Perubahan PER- 66/PB/2005. - Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 2556/MENKES/PER/XII/2011 Tanggal 28 Desember 2011 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan. - Surat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomor PR.01.02/I/668/2012 tanggal 25 April 2012 hal Penggunaan Akun 526115 untuk Tugas Pembantuan (TP) BOK TA.2012. - S-4625/PB/2012 tanggal 30 Mei 2012 hal Penggunaan Akun 526115 Untuk Tugas Pembantuan (TP) BOK TA.2012 - DIPA Nomor 2477/024-03.4.01/13/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melalui Kementrian Keuangan Republik Indonesia Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan 331
- Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Anggaran : Rp. 2.277.300.000,- Realisasi : Rp. 2.271.834.480,- (99,76 %) Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Solusi : - Kegiatan Bantuan APBN (BANSOS) 1. Program JAMKESMAS a. Dasar Hukum : b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan - JAMKESMAS Anggaran : Rp. 5.370.670.000,- Realisasi : Rp. 1.081.783.298,- (20,14 %) 2. Program JAMPERSAL a. Dasar Hukum : b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan - JAMPERSAL Anggaran : Rp. 5.071.943.000,- Realisasi : Rp. 7.633.460.000,- (150,50 %) Keterangan : Anggaran JAMKESMAS dan JAMPERSAL merupakan satu kesatuan sehingga dapat saling melengkapi data pencairan anggarannya. Pencairan sesuai pengajuan klaim. Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Solusi : - E. RSUD Kraton Kegiatan Bantuan APBN (Tugas Pembantuan) 1. Program pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB 332
a. Dasar Hukum : DIPA No. 3433/024-04.4.01/13/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan - Pengadaan alat kedokteran, kesehatan dan KB Anggaran : Rp. 25.000.000.000,- Realisasi : Rp. 24.295.796.000,- (97,18 %) Permasalahan dan Solusi Permasalahan : - Solusi : - F. Dinas Pekerjaan Umum Kegiatan Bantuan APBN (Urusan Bersama) 1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) - Naskah perjanjian kerjasama Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dengan Kabupaten Pekalongan Nomor : 91/PKS/DCK/2012 419/6/PK/2012 - DIPA Nomor 0828/033.05.5.01/13/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementrian Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Anggaran : Rp. 14.202.500.000,- Pendamping : Rp. 2.543.000.000,- (APBD) Realisasi : Rp. 16.745.500.000,- (100 %) Kegiatan Bantuan APBN (BANSOS) 1. Program pembangunan sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat (PAMSIMAS) (PNPM-P) DIPA Nomor 0828/033.05.1.01/13/2012 b. Instansi pemberi tugas pembantuan : Kementrian Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pekalongan - PAMSIMAS Anggaran : Rp. 1.925.000.000,- Pendamping : Rp. 2.070.000.000,- (APBD) 333
Realisasi : Rp. 3.060.000.000,- (100 %) Keterangan : Swakelola yang dilakukan oleh masyarakat kegiatan pemberdayaan masyarakat tahap perencanaan ditingkat masyarakat. Permasalahan dan Solusi : Permasalahan : - Solusi : - Kesimpulan dari penugasan pembantuan dari Pemerintah Pusat berupa bantuan keuangan APBN (tugas pembantuan, UB, Dekon dan Bansos) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan prosentase fisik rata-rata mencapai 98,23 %. Adapun tidak mencapai 100 % dikarenakan kegiatan PNPM Mandiri dan PAMSIMAS PNPM-P sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.07/2009 tentang Pedoman pendanaan Urusan Bersama Pusat untuk penanggulangan kemiskinan pasal 13 ayat 2, bahwa pelaksanaan kegiatan s/d 3 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. 334