BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. besar dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
Kabupaten Bogor, orang diantaranya peserta didik Pendidikan kewirausahaan masyarakat yang didalamnya termasuk program Kursus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

FUNGSI DAN KEDUDUKAN MONITORING DAN EVALUASI DALAM PENGEMBANGAN KTSP MA DEPAG PROVINSI JABAR Bahan Sajian oleh Babanng Robandi

2015 DAMPAK HASIL BELAJAR PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian dan pengembangan model pelatihan kecakapan hidup ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripisi data hasil penelitian di bab sebelumnya, maka dari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pelatihan Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah... 18

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

Model Pengembangan Mutu Pembelajaran Melalui Pendampingan Terhadap Guru (Technical Assistance) dengan Melibatkan Pengawas dan Guru Inti.

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. antara persepsi program diklat dengan persepsi kinerja karyawan di lingkungan

VI. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL. Pelaksanaan Kegiatan Keaksaraan Fungsional merupakan Gambaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya maka dapat disimpulkan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

PEDOMAN PENGISIAN INSTRUMEN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN KOMPUTER

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK. ii ABSTRACT.. iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI. viii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xiv DAFTAR GRAFIK xv

SUPERVISI INDIVIDUAL DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP. Ena Suprapti

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB V PENUTUP. Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pendidikan Al-Qur an, yaitu: a. Dasar kurikulum Pendidikan Al-Qur an dari Peraturan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

Kurikulum dan Problema Kekinian di Pesantren Persatuan Islam 1 ) Oleh : Cepi Triatna, M.Pd. 2 )

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

Internal (program) Eksternal (luar program) Luas (Program Pendidikan) Terbatas (Program belajar-mengajar)

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR: 16 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN KURIKULUM MUATAN LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah maju. Pendidikan mepunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. budaya kehidupan. Perkembangan pendidikan yang seharusnya terjadi tidak lepas

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

PEDOMAN DIKLAT TUTOR INTI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kualitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DANSARAN. dari ketiga fokus yaitu Kesiapan implementasi Kurikulum 2013

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dalam kegiatan studi

BAB I PENDAHULUAN. berpikir dan berupaya para pemerhati pendidikan merupakan hal yang bersifat. tantangan zaman dalam era globalisasi ini.

MONITORING DAN EVALUASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. setiap tindakan yang dilakukan mulai dari siklus I, II dan III pada pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

MODEL MANAJEMEN PELATIHAN IPA TERPADU

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi dan pembahasan data hasil penelitian tentang

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

MATERI PELATIHAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 84.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sebagai fokus pendidikan nasional. sampai jenjang pendidikan tinggi. Dalam Peraturan Pemerintah No.

MATERI PELATIHAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami hambatan sehingga program-program yang diluncurkan untuk

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

307 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pada bagian ini dijelaskan kesimpulan dan rekomendasi yang mengacu kepada proses pengembangan yang diterapkan, permasalahan dan tujuan penelitian serta dihubungkan dengan analisis hasil dan pembahasan, secara garis besar dirumuskan kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Diperoleh gambaran bahwa penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri sebagai lanjutan dan pelestarian dari keaksaraan dasar yang ada di Desa Tugumukti, Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Program tersebut juga dilaksanakan dalam kerangka mendukung berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut dikembangkan baik dalam kerangka memenuhi komitmen internasional, kebijakan nasional terkait dengan Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Buta Aksara, dengan berbagai target yang telah ditetapkan. Di dalam pelaksanaan program tersebut, dikembangkan dan mengacu kepada berbagai pengalaman dan temuan model empirik yang telah ada, namun dalam pelaksanaannya ternyata masih dihadapkan kepada berbagai kendala dan permasalahan. 2. Proses pembelajaran keaksaraan yang biasanya diarahkan kepada menghafal informasi berdasarkan tema-tema terpusat, mengakibatkan kemampuan keaksaraan warga belajar cepat lupa, karena tidak disertai dengan tema-tema yang lebih fungsional. Selain itu warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

308 (KUM) banyak mengeluh dengan materi-materi pembelajaran bersifat ekonomi terutama pada bagian hitungan. Kurikulum KUM yang dianggap kompleks, diperlukan model pembelajaran yang mampu membangun potensi warga belajar, mampu memecahkan masalah hidupnya serta diarahkan untuk membangun warga belajar yang kreatif dan inovatif namun menyenangkan bagi warga belajar. Model pembelajaran berbasis masalah dalam program KUM diungkap melalui: (1) perencanaan, yakni identifikasi masalah riil di lapangan, melakukan analisa strategi pemecahan masalah, dan membimbing warga belajar dalam melakukan perencanaan; (2) pelaksanaan, mencakup: membimbing warga belajar menyelesaikan tugas yang telah didesain pada tahap sebelumnya, membimbing warga belajar melakukan pengujian produk, dan membimbing warga belajar melaksanakan praktik; dan (3) evaluasi, yaitu evaluasi proses dan hasil pengelolaaan pembelajaran keaksaraan usaha mandiri. Berdasarkan pemikiran di atas, komponen pembelajaran berbasis masalah dalam program KUM yang dikembangkan dalam penelitian ini, mencakup: rasional model, tujuan, kurikulum, warga belajar, instruktur, bahan ajar, media, dan evaluasi pembelajaran. Model pembelajaran berbasis masalah dalam program KUM ini, merupakan bentuk pembelajaran inovatif yang mendorong warga belajar untuk memecahkan permasalahan hidupnya melalui kecakapan yang dimiliki, diimplementasikan melalui pembelajaran keaksaraan usaha mandiri. Output dari kegiatan pembelajaran ini adalah dicapainya Standar Kompetensi Keaksaraan (SKK) KUM, melalui proses pembelajaran yang lebih fungsional, berbasis pengalaman, kelompok kerja,

309 keterampilan dan kemampuan untuk merancang dan melaksanakan suatu usaha. Hal tersebut ditandai oleh warga belajar yang mampu memanfaatkan kemampuan keaksaraan melalui rancangan dan pelaksanaan usaha mandiri, diantaranya mencakup kecakapan memecahkan masalah secara kreatif. Kreatif disini diartikan sebagai kreatif dalam menanggapi peluang usaha, peluang usaha dapat dilihat dari pemanfaatan potensi yang ada di sekitar lingkungan warga belajar untuk dijadikan peluang usaha dan dapat meningkatkan pendapatan. 3. Dalam pelaksanaan program pembelajaran KUM model pembelajaran PBL meliputi: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. a. Tahap persiapan pembelajaran KUM dengan model PBL antara lain: 1) Koordinasi Penelitian Bersama Pengelola Langkah awal dalam penelitian dimulai dengan melakukan koordinasi bersama pengelola program keaksaraan, materi atau hal-hal yang dikoordinasikan meliputi: waktu, jadwal, tutor, warga belajar, kurikulum, media dan metode pembelajaran, 2) Pelatihan Tutor Keaksaraan Pertama, menyusun panduan penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan sebagai pedoman bagi peneliti maupun pihak-pihak yang membantu peneliti dan terlibat dalam kegiatan ini. Kedua, menyusun program pelatihan tutor keaksaraan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (1) menyususn desain pelatihan tutor keaksaraan KUM dengan model pembelajaran PBL; (2) menyusun dan menggandakan materi pelatihan

310 tutor; (4) menyusun jadwal pelatihan tutor yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 24 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2011. Materi pelatihan instruktur terdiri atas: (a) konsep pembelajaran KUM, (b) metode dan strategi pembelajaran PBL, (c) skenario penyelenggaraan pembelajaran keterampilan PBL, (d) evaluasi pembelajaran, (f) teknis penyusunan Silabus dan RPP KUM. Ketiga, diskusi dan penyusunan pedoman pembelajaran keterampilan. 3) Persiapan Program Pembelajaran Dalam persiapan program pembelajaran dilakukan langkah-langkah, yakni: (1) menentukan warga belajar tiap kelompok; (2) memverifikasi kesesuaian warga belajar dengan acuan program KUM; (3) mempelajari dan menelaah data warga belajar; (4) menyusun materi/bahan belajar yang dibuat dari hasil loka karya/pelatihan antara tutor, peneliti dan pengelola; (5) memilih dan menentukan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik warga belajar; (6) menyiapkan media belajar yang sesuai dengan kebutuhan program pembelajaran; (7) menyusun instrumen pembelajaran dan evaluasi; (8) menyiapkan kelengkapan administratif untuk kepentingan pembelajaran antara lain kit untuk warga belajar dan kelompok usaha; (9) penetapan waktu dan tempat pembelajaran.

311 4) Identifikasi Kebutuhan Tutor bersama penyelenggara melakukan identifikasi kebutuhan berdasar minat dan potensi warga belajar, serta potensi lokal yang berpeluang untuk dikembangkan sebagai usaha. 5) Penyusunan Silabus dan RPP KUM Tutor menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP KUM) sesuai jenis usaha yang dibelajarkan, dengan mengacu pada Standar (SKKUM), yang berbasis pada konteks lokal. Silabus sebagai acuan dalam merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) KUM memuat tema-tema usaha, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu, penilaian dan sumber belajar. 6) Penyusunan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran silabus yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan belajar warga belajar dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP disusun untuk setiap KD yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. 7) Persiapan dan Penyusunan Bahan Ajar Tutor menyusun dan menyiapkan bahan ajar/modul/media yang diperlukan untuk pembelajaran KUM.

312 8) Persiapan Bahan dan Alat Praktik Keterampilan Usaha Tutor menyiapkan bahan dan alat praktik keterampilan usaha yang diperlukan untuk pembelajaran KUM b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan dalam program KUM, menyangkut program pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran. Program pembelajaran (kurikulum) berisikan strategi pembelajaran, bahan belajar, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, sedangkan pengelolaan pembelajaran, dalam implementasinya sangat dipengaruhi oleh kemampuan tutor, pengelola, dan warga belajar dalam proses pembelajaran. Problem Based Learning (PBL) yang diterapkan dalam pembelajaran KUM, dalam pelaksanaanya diawali dengan struktur masalah real yang berkaitan dengan konsep-konsep matematis yang akan dibelajarkan. Pembelajaran dimulai setelah warga belajar dikonfrontasi dengan struktur masalah real, dengan cara ini warga belajar mengetahui mengapa mereka belajar. Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelaahan materi ajar, kerja praktik ataupun melalui diskusi dengan teman sebayanya, untuk dapat digunakan memecahkan masalah yang dihadapinya. Pada pelaksanaannya model ini mengacu kepada dua komponen utama yaitu komponen pendukung kurikulum KUM dalam PBL dan pengelolaan pembelajaran PBL.

313 c. Evaluasi Evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan dalam program KUM berbasis masalah, yaitu : 1) Penilaian Awal Penilaian awal yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana warga belajar mampu mengingat kembali pembelajaran KUM dan mengetahui pengetahuan kewirausahaan. Pada saat pelaksanaan penilaian awal, dilakukan pada saat kontrak belajar (learning contrak). Teknik yang dilakukan adalah dengan mewawancarai warga belajar berkaitan dengan keinginan, kemampuan yang pernah dimiliki dan setelah itu dibagikan instrumen untuk mengetahui kemampuan awal warga belajar. 2) Penilaian Proses (formatif) Penilaian ini meliputi: (1) penilaian kemajuan individu warga belajar dan (2) penilaian kemajuan kelompok belajar. Bagi yang tidak hadir, penilaian bisa menyusul dengan tugas individu/kelompok atau tugas diskusi. Penilaian ini dilakukan langsung pada buku-buku tulis warga belajar, baik tugas yang bersifat individu maupun tugas-tugas kelompok. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kemajuan warga belajar, pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, serta memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang telah dicapai.

314 3) Penilaian Akhir (sumatif) Tahapan penilaian ini dilakukan setelah berlangsungnya program pembelajaran, dengan kurun waktu dua bulan. Kurun waktu ini disesuaikan dengan SKK, yaitu selama 66 jam@60 menit untuk KUM, maka kriteria pembagian waktunya adalah sebagai berikut : (1) Tatap Muka : 3 jam @ 60 menit = 60% Praktik dan 40 % Teori/Materi (2) Penugasan : 2-3 jam @ 60 menit (tugas individu/kelompok) Tujuan dari penilaian akhir ini adalah memperoleh informasi tentang ketercapaian kemampuan calistung dan kemampuan kewirausahaan. Instrumen dan alat untuk mengukur kemampuan warga belajar, terdiri atas komponen membaca, menulis dan berhitung yang disesuaikan dengan SKK KUM. B. Rekomendasi Beberapa hasil yang dipandang penting untuk dicermati dan menjadi rekomendasi berdasarkan temuan penelitian ini, adalah hal-hal sebagai berikut: 1. Rekomendasi bagi Pemerintah (Pengambil Kebijakan) a. Pihak pemerintah memberikan rambu-rambu standar kompetensi yang harus dikuasai warga belajar, sementara tujuan pembelajaran, bahan ajar, media, dan strategi pembelajaran dikemas secara kreatif oleh tutor, pendamping dan penyelenggara program.

315 b. Perlu dukungan dari pemerintah untuk memotivasi warga belajar secara langsung, bisa dilakukan secara periodik melalui kegiatan monitoring ke lokasi pembelajaran. c. Model program pendidikan keaksaraan yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dijadikan suatu khasanah kekayaan dalam pendidikan keaksaraan. Model ini secara empirik sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan warga belajar dalam mencapai ketercapaian kompetensi KUM, maka perlu ada kebijakan untuk sosialisasi dan desiminasi model ini secara luas, khususnya pada penyelenggara program pendidikan keaksaraan usaha mandiri. d. Model pembelajaran berbasis masalah dalam penyelenggaraan program KUM, cukup efektif mampu meningkatkan ketercapaian kompetensi KUM. Sehubungan itu, perlu diupayakan dukungan kebijakan dalam menyebarluaskan penerapan model ini lebih luas di kelompok belajar keaksaraan yang ada di Bandung Barat. 2. Rekomendasi bagi Praktisi Pendidikan Keaksaraan a. Pada praktiknya, penyelenggaraan KUM memerlukan komitmen manajerial dari semua pihak terutma pengelola program. Bagaimanapun baiknya model, jika tidak disertai pengelolaan yang tepat, hasilnya sulit diharapkan. Pengelola dan tutor perlu terlibat secara utuh mulai dari: (1) perencanaan, yakni menentukan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi tugas-tugas, menetapkan standar kemampuan, dan mengidentifikasi unsurunsur lingkungan kehidupan warga belajar; (2) pengorganisasian, yakni memilih pendekatan yang tepat, memilih alat bantu atau media belajar

316 yang sesuai, dan memilih tempat untuk terjadinya pembelajaran; dan (3) pengawasan dan evaluasi, dimana hal ini dilakukan secara berkesinambungan, diarahkan pada perbaikan mutu, memiliki instrumen khusus evaluasi, adanya pengambilan keputusan hasil dari evaluasi. b. Peran praktisi pendidikan keaksaraan sebagai key, memerankan kedudukannya sebagai agend of change (agen pembaharu) dalam program pemberdayaan masyarakat khususnya pendidikan keaksaraan, sehingga diperlukan pemahaman teoritis dan praktis tentang pemberdayaan masyarakat. c. Praktisi pendidikan keaksaraan diutamakan memiliki profil kemampuan berkomunikasi dan motivator yang baik, karena mayoritas warga belajar keaksaraan memiliki latar belakang pendidikan dan sosial yang rendah, memungkinkan jika warga belajar merasa malu atau minder. 3. Rekomendasi untuk Penelitian Lebih Lanjut Temuan penelitian ini mengandung beberapa implikasi bagi penelitian lebih lanjut, di antaranya adalah sebagai berikut: a. Penelitian ini baru dilaksanakan pada kelompok belajar keaksaraan usaha mandiri yang dikelola oleh LPPM UPI. Untuk menguji efektivitas, maka perlu dilakukan penelitian pada kelompok belajar yang dikelola oleh lembaga lain secara lebih luas. b. Untuk memvalidasi hasil penelitian ini, perlu dilakukan penelitian serupa namun melibatkan subjek penelitian yang lebih besar dan atau melibatkan lokasi penelitian yang lebih luas melalui studi eksperimen yang lebih luas dan tepat.

317 c. Penelitian ini baru mengkaji model pembelajaran berbasis masalah dalam penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha mandiri, untuk mencapai kompetensi keaksaraan usaha mandiri. d. Penelitian ini belum diketahui sejauhmana model yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dipahami dan diterapkan oleh penyelenggara program dan para tutor pada lembaga lain yang tidak dilatih terlebih dahulu. Sehubungan itu perlu dilakukan penelitian untuk menguji fisibilitas, aplikasi model dalam penyelengaraan program keaksaraan usaha mandiri yang lebih luas.