[TT2] (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for. sasaran-sasaran Millenium Development Goals. Memenuhi komitmen global untuk pencapaian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN

ANALISIS SWOT RENSTRA KEMDIKBUD TAHUN (Artikel 24)

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

No pembelajaran; (iii) peningkatan manajemen Guru, pendidikan keguruan, dan reformasi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK); (iv) peningka

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator kemajuan suatu negara tercermin pada kemajuan bidang

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 7 Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. Di bawah ini struktur organisasi Kemdikbud sesuai Permendiknas Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemdikbud.

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Education For All Global Monitoring Report tahun 2011 menunjukkan bahwa

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kemdiknas

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, siswa dituntut dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat. memecahkan suatu masalah agar dapat bersaing.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu proses yang berperan penting dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KATA PENGANTAR. Prof. Dr. Dodi Nandika, MS RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN

DRAFT RENCANA STRATEGIS

Strategi Pendidikan Berkarakter sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabat manusia dapat ditingkatkan. Melalui pendidikan manusia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Penyempurnaan Buku Panduan Program Doktor sesuai dengan peraturan yang berlaku

RENCANA AKSI KOMISI 2: PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan untuk semua (educational for all) memberikan pelayanan

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi kedepan adalah globalisasi dengan dominasi teknologi dan informasi

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah mempercepat pencanangan Millenium Development

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

KONDISI AWAL TAHUN % 62.00% 50.00% 55.00% 98.40% % % 97.00%

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

MASALAH DAN ISU STRATEGIS PENDIDIKAN

LEADER CLASS SEBAGAI PENDIDIKAN PEMBENTUK GENERASI TANGGUH PEMBANGUN BANGSA Oleh : Rifa Atun Mahmudah

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB II PERENCANAAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA KABUPATEN LAHAT

Transkripsi:

Keterkaitan dengan Tantangan L1.1 Daftar Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Tahun 2010--2014 Aspek Akar Permasalahan Rekomendasi Stakeholder Peraturan Turunan Belum tersedianya peraturan perundangan turunan dari Undang-undang di bidang Perlunya melakukan koordinasi dengan K/L terkait untuk mempercepat penerbitan peraturan perundangan turunan di bidang Melengkapi peraturan perundangan turunan yang diamanatkan undang-undang di bidang. Literasi Keaksaraan Masih terdapat provinsi yang angka literasinya di bawah target nasional Perlu program literasi yang lebih intensif Mengembangkan kebijakan terobosan untuk Memenuhi komitmen global untuk pencapaian sasaran-sasaran Millenium Development Goals (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for Sustainable Development (EfSD). Kualitas Indonesia di kancah global Masih rendahnya prestasi indonesia dalam kancah seperti TIMSS dan PISA Peningkatan kualitas sistem secara menyeluruh. Mengembangkan kebijakan terobosan untuk Memenuhi komitmen global untuk pencapaian sasaran-sasaran Millenium Development Goals (MDGs), Education For All (EFA), dan Education for Sustainable Development (EfSD). di daerah terdepan, terpencil dan rawan bencana Hak untuk memperoleh akses pada masyarakat miskin Muatan materi kurikulum Kurangnya perhatian kesejahteraan pada guru-guru di daerah terdepan, terpencil dan rawan bencana Masih adanya kelompok masyarakat miskin yang belum memperoleh akses Kurikulum sarat dengan materi tambahan yang tidak relevan dengan proses tumbuh kembang anak. Perlu adanya tunjangan khusus untuk guru-guru di daerah terdepan, terpencil dan rawan bencana yang didasarkan pada indeks kemahalan Perlunya jaminan akses bagi masyarakat miskin Perlunya muatan materi kurikulum mengacu kepada standar isi dan memperhatikan potensi peserta didik Menjamin tingkat kesejahteraan tenaga pendidik dan ke di daerah terdepan, terpencil dan rawan bencana Menjamin keberpihakan terhadap masyarakat miskin untuk memperoleh akses berkualitas seluas-luasnya pada semua satuan Menerapkan Standar Nasional dengan menekankan keseimbangan antara olahpikir, olahrasa, olahhati, dan olahraga; Perekrutan dan penempatan tenaga pendidik Belum sepenuhnya pelaksanaan peraturan perundangan terkait perekrutan dan penempatan tenaga pendidik Peningkatan koordinasi terkait perekrutan dan penempatan tenaga pendidik [TT1] [TT2] [TT2] [TT3] [TT4] [TT5]

L1.2 Perekrutan dan penempatan tenaga pendidik Kinerja Guru dan Dosen tersertifikasi. Masih adanya tenaga pendidik tidak relevan dengan latar belakang Belum tampaknya peningkatan kinerja guru dan dosen yang tersertifikasi. Peningkatan koordinasi terkait perekrutan dan penempatan tenaga pendidik Perlu adanya evaluasi dan pembinaan berkelanjutan terhadap guru dan dosen yang tersertifikasi. Remunerasi Pendidik dan Tenaga Ke Belum diterapkannya remunerasi yang mempertimbangkan prestasi Perlu adanya sistem remunerasi berbasis kinerja Partisipasi Tingginya disparitas angka partisipasi Memfasilitasi pemerataan akses dalam upaya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) antargender dan Rasio guru terhadap peserta didik Tingginya disparitas Rasio guru terhadap peserta didik Pemerataan distribusi guru Kualifikasi Guru Terjadinya Disparitas kualifikasi guru Pemberian perluasan akses bagi guru untuk studi lanjut Standar Pelayanan Minimal di Perguruan Tinggi Belum tersedianya Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk Perguruan Tinggi. Perlunya SPM untuk penjaminan kualitas di Perguruan Tinggi. Penyelenggaraan dasar menengah Masih terdapat ketidakmerataan bantuan terhadap lembaga yang dikelola oleh masyarakat Perlu pemerataan bantuan terhadap lembaga yang dikelola oleh masyarakat Kategori satuan Masih terdapat tingginya disparitas kategori satuan dan Prioritas peningkatan kualitas sekolah diperuntukkan bagi satuan yang belum berkategori SPM.

L1.3 Kategori satuan Belum efektifnya pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) oleh setiap pemerintah kabupaten dan pemerintah kota Prioritas peningkatan kualitas sekolah diperuntukkan bagi satuan yang belum berkategori SPM. Kualitas lulusan SMK Kualitas tenaga terampil menengah lulusan SMK belum selaras dengan kebutuhan lapangan kerja. Meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan SMK. Meningkatkan kualitas kejuruan/vokasi untuk memenuhi kebutuhan lokal dan nasional serta mampu bersaing secara global. SDM Kreatif Pengembangan kreativitas belum mendapatkan perhatian dalam penyelenggaraan Perlunya pengembangan kreativitas peserta didik dalam Menghasilkan SDM kreatif melalui yang diperlukan dalam pengembangan ekonomi kreatif. Pembiayaan Pembiayaan Masih terdapat biaya yang belum terjangkau oleh masyarakat miskin Belum tepatnya dasar alokasi pemberian bantuan Perlu pengaturan pembiayaan yang proporsional dengan pendapatan orang tua Peningkatan keefektifan bantuan kepada peserta didik yang miskin Mengimplementasikan struktur biaya total setiap satuan dengan mempertimbangkan indeks daya beli masyarakat. Penganggaran Peran Masyrakat dan Dunia Industri Belum optimalnya penerapan penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah. Rendahnya kontribusi dunia usaha dan dunia industri dalam pengembangan dan penelitian Perlunya upaya-upaya terobosan untuk mendorong optimalisasi penerapan penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah Perlu dikembangkan pola kemitraan pendanaan dengan dunia usaha dan dunia industri, organisasi masyarakat Mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan memperluas penerapan sistem penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah. Meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan industri, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi Keselarasan Program dan Lapangan pekerjaan Belum selarasnya program dengan kebutuhan lapangan kerja Diperlukan pemetaan dan relevansi antara program dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. Meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan industri, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi [TT8] [TT9] [TT10] [TT11] [TT12] [TT12]

L1.4 Anggaran di Daerah Kurangnya komitmen pemerintah daerah untuk memenuhi ketentuan anggaran fungsi 20% dari belanja daerah Peninjauan ulang alokasi anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan melalui koordinasi dengan K/L terkait dan Pemerintah Daerah. Pendataan Belum adanya sistem pendataan yang sahih Revitalisasi sistem pendataan di lingkungan Depdiknas, lintas K/L, dan antar pusat dan daerah Keselarasan Program dan Lapangan pekerjaan Belum selarasnya program dengan kebutuhan lapangan kerja Koordinasi antar K/L dalam menyelaraskan program dengan kebutuhan lapangan kerja Akhlak Adanya penyalahgunaan narkoba dan kemorosotan moral dan jati diri bangsa Instensifikasi moral dan melakukan koordinasi dengan K/L terkait. Mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan muatan budi pekerti, kebanggaan warga negara, peduli kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan [TT14] Globalisasi Maraknya pendirian dan operasi lembaga asing yang tidak berkualitas. Mempertegas peraturan pendirian dan operasi lembaga asing Menjamin efisiensi pelaksanaan otonomisasi satuan termasuk penyelenggaraan Badan Hukum (BHP) [TT15] Ujian Nasional Masih terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Perlu penyempurnaan sistem penyelenggaraan dan pengawasan Ujian Nasional Memperbaiki dan meningkatkan Kredibilitas sistem Ujian Nasional [TT16] Parenting education dan homeschooling Belum adanya jaminan kualitas penyelenggaraan parenting education dan homeschooling Perlu upaya memfasilitasi penyelenggaraan parenting education dan homeschooling Mengembangkan kebijakan yang kondusif dalam penyelenggaraan parenting education dan homeschooling [TT17] Penyelenggaraan PAUD Belum meratanya kualitas penyelenggaraan PAUD Meningkatkan kualitas penyelenggaraan PAUD Mengembangkan kebijakan yang kondusif dalam penyelenggaraan PAUD [TT18] Kerjasama dengan lembaga asing Sedikitnya Perguruan Tinggi yang mendapatkan pengakuan Perlunya kebijakan yang kondusif dalam meningkatkan kualitas Perguruan Tinggi menuju pengakuan Mengembangkan Kebijakan yang kondusif untuk mewujudkan Perguruan Tinggi menjadi World Class University (WCU) [TT19]

[TT19] [TT20] L1.5 Profesionalisme Dosen Pemanfaataan TIK Belum seimbangnya kegiatan tridharma dosen terutama minimnya kegiatan penelitian dan sedikitnya jumlah publikasi Rendahnya pemanfaatan dan penyebarluasan pemanfaatan TIK dalam bidang [ nomor ] : Menunjukkan nomor tantangan Perlunya perluasan akses untuk melakukan kegiatan penelitian dan meningkatkan kompetensi penulisan publikasi Perlunya upaya-upaya Terobosan untuk lebih mendorong pemanfaatan TIK di bidang Mengembangkan Kebijakan yang kondusif untuk mewujudkan Perguruan Tinggi menjadi World Class University (WCU) Mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan memperluas pemanfaatan TIK di bidang