Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model

dokumen-dokumen yang mirip
Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

Pendekatan Umum Menuju Pemulihan

Terapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania

5. KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

Dasar Dasar Pelayanan Pemulihan Gangguan Jiwa

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN TEORI

Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping. Anxiety (kecemasan)

Pemulihan Gangguan Jiwa

LAMPIRAN LAMPIRAN A PANDUAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

PERAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENANGANAN PENDERITA SKIZOFRENIA

Social Anxiety Disorder (Social Fobia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adanya waktu untuk berolahraga ringan sekalipun merupakan kebiasaankebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

Pengertian Irritable Bowel Syndrome (IBS)

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain apa adanya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

KESEHATAN JIWA hari-hari produktif 'yang hilang

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin. terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia dan

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

Mengatur Berat Badan. Mengatur Berat Badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi kronik

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

Tirto Jiwo, Sekolah Pemulihan Gangguan Jiwa

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi,

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lanjut usia yang berusia antara tahun, danfase senium yaitu lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja ditandai oleh perubahan besar diantaranya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan. penelitian, manfaat penelitian sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, pembangunan yang

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

MEMAHAMI STROKE. Berdasarkan Pengalamanku

BAB I PENDAHULUAN. satunya sehat secara fisik. Tujuan tersebut memicu seseorang untuk menjaga

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan dalam pekerjaan. Perubahan gaya hidup tersebut diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

I. UMUM. menjadi...

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa awal adalah bekerja dan berkarier. Hal ini berarti bahwa semua

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health

KONSEP KESEHATAN MENTAL OLEH : SETIAWATI

Mengapa anakku? Mengapa Mas Hanafi dikirim kesini?, aku dengar Pak Hardi bertanya kepada Hanafi.

ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang sehat mempunyai aktivitas masing-masing sesuai dengan

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

STROKE Penuntun untuk memahami Stroke

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

Transkripsi:

Materi ini merupakan salah satu Bahan kuliah online gratis Bagi anggota keluarga, relawan kesehatan jiwa Dan perawat pendamping Strategi pemulihan gangguan jiwa berdasar stress vulnerability model Oleh: TirtoJiwo Juni 2012 TirtoJiwo1

Pengantar B ahan kuliah ini menjelaskan model untuk memahami sifat gangguan kejiwaan, termasuk faktor yang dapat mempengaruhi jalannya gangguan ini. Menurut Model stres kerentanan (stress vulnerability model), penyakit kejiwaan memiliki dasar biologis. Kondisi biologis atau kerentanan biologis tersebut dapat diperburuk oleh stres dan penggunaan narkoba, tetapi kerentanan tersebut dapat dikurang dengan minum obat dan dengan menjalani pola hidup yang sehat. Model stres kerentanan dapat membantu Anda memahami apa yang mempengaruhi gangguan jiwa dan bagaimana Anda dapat meminimalkan efek dari gangguan pada kehidupan Anda. Apa yang menyebabkan gejala kejiwaan? Para ilmuwan belum memahami secara persis mengapa beberapa orang memiliki gejala penyakit mental dan yang lainnya tidak. Mereka juga tidak bisa memprediksi siapa yang akan memiliki beberapa episode gejala dan siapa yang akan menjadi kambuh. Satu teori yang telah diterima dan mendapat dukungan kuat disebut Model stres kerentanan. Menurut teori ini, baik stres dan kerentanan biologis berkontribusi pada timbulnya gejala. Faktor biologis dalam penyakit mental Kerentanan biologis merujuk pada orang-orang yang dilahirkan dengan atau yang, pada periode sangat awal dalam hidup, memperoleh kecenderungan untuk terkena penyakit tertentu. Sebagai contoh, beberapa orang memiliki kerentanan biologis untuk terserang penyakit asma. Lain orang memiliki kerentanan biologis untuk terserang tekanan darah tinggi atau diabetes. Demikian pula, diperkirakan bahwa orang dapat memiliki kerentanan biologis untuk terkena penyakit skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi. Pada diabetes, bagian tubuh yang dipengaruhi adalah pankreas, yang menjaga tingkat insulin agar selalu dalam keseimbangan. Dalam penyakit mental, bagian tubuh yang dipengaruhi adalah otak, yang terdiri dari miliaran sel saraf (neuron) yang mengandung bahan kimia yang berbeda (neurotransmitter). Para ilmuwan percaya bahwa penyakit mental terkait dengan ketidakseimbangan dalam neurotransmiter di otak. TirtoJiwo2

Seperti gangguan lain seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung, faktor genetik berperan dalam kerentanan untuk terserang penyakit jiwa. Kemungkinan seseorang menderita depresi, gangguan bipolar, atau skizofrenia lebih tinggi jika saudara dekat juga memiliki gangguan ini. Banyak studi ilmiah, termasuk Proyek Genom Manusia Internasional, menunjukkan bahwa faktor genetik terkait dengan penyakit mental. Faktor genetik berperan dalam menetukan apakah seseorang rentan untuk terkena penyakit mental. Namun, faktor genetik tidak bisamenjelaskan mengapa beberapa orang dengan factor kerentanan biologis akhirnya erkena penyakit mental. Sebagai contoh, banyak orang dengan penyakit mental tidak memiliki riwayat adanya orang lain dalam keluarga mereka yang mengalami gejala kejiwaan. Dipercaya secara luas bahwa faktor nongenetik juga dapat menyebabkan orang-orang menderita penyakit mental. Misalnya, faktor biologis dini seperti terpapar virus saat bayi dalam kandungan mungkin memegang peranan penting atas terjadinya gangguan jiwa ketika dewasa. Faktor stres dalam penyakit mental P ara ilmuwan percaya bahwa stres juga berperan penting dalam gejala kejiwaan. Stres dapat memicu timbulnya gejala atau memperburuk gejala kejiwaan. Stres mungkin memainkan peran sangat kuat dalam meningkatkan kerentanan biologis terhadap depresi. Misalnya, jika orang telah kehilangan orang yang dicintai, menjadi korban serangan seksual atau fisik, menyaksikan peristiwa tragis, atau contoh lain mengalami stres luar biasa, mereka mungkin lebih cenderung terkena depresi. Bagaimana seseorang menghadapi stres adalah bersifat ndividu. Bahkan, apa yang menjadikan seseorang menjadi stress mungkin tidak membuat stres sama sekali untuk orang lain. Berikut adalah beberapa contoh situasi yang orang umumnya bisa menimbulkan stres: Mendapattuntutan yang tinggi, seperti terlalu banyak tugasyang harus diselesaikan dalam waktu singkat; Tidakpunyakegiatan yang harus dilakukan seperti duduk sepanjang hari tanpa ada kegiatan yang berarti; Mempunyaihubungan social yang tegang, di mana orang sering berdebat, mengekspresikan perasaan marah, atau mengkritik satu sama lain; Mengalami perubahan hidup yang besar seperti kehilangan orang yang dicintai, pindah jauh dari rumah, memulai pekerjaan baru, menikah, atau memiliki anak; Mengalami masalah keuangan atau hukum; Menjadi sakit atau lelah; Menyalahgunakan obat atau alkohol; Menjadi korban kejahatan; dan Hidup dalam kemiskinan atau memiliki kondisi hidup yang buruk. TirtoJiwo3

Tidak ada diduniaini kehidupan yang bebas dari stres, sehingga Anda tidak dapat menghindari semua stres. Bahkan, untuk mengejar tujuan penting dalam hidup Anda, adalah penting bahwa Anda bersedia untuk menghadapi tantangan baru, yang bisa saja mengakibatkan stres. Untuk itu, salah satu ketrampilan yang perlu dipunyai adalah bagaimana mengendalikan atau mengelola stress. Apa tujuan pengobatan? Karena kedua faktor tersebut, yaitu kerentanan biologis dan stres berkontribusi terhadap gejala gangguan kejiwaan, pengobatan untuk gejala kejiwaan harus mengatasi kedua faktor tadi. Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk: Mengurangi kerentanan biologis; Mengurangi stres, dan Mengatasi stres secara lebih efektif. Mengurangi kerentanan biologis Obat membantu ketidakseimbangan kimia yang yang menyebabkan munculnya gejala. Obat yang berbeda mengobati berbagai jenis gejala yang berbeda. Pemahaman ini penting bagi pasien agar mereka bersedia untuk tetap minum obat. Obat tidak sempurna-obat tidak menyembuhkan penyakit mental dan obat memiliki efek samping. Kemanjuran obat juga sering berbeda antara satu orang dengan yang lain. Namun, minum obat-obatan adalah salah satu alat yang paling kuat yang kita miliki untuk mengurangi atau menghilangkan gejala kejiwaan dan mencegah kambuh. Cara lain untuk mengurangi kerentanan biologis adalah dengan menghindari penggunaan alkohol dan narkoba. Alkohol dan penggunaan narkoba mempengaruhi neurotransmitter di otak, yang dapat memperburuk gejala dan menyebabkan kambuh. Alkohol dan penggunaan obat bius juga dapat menyebabkan masalah hukum, keuangan, dan kesehatan, sehingga timbul stres yang dapat memicu munculnya gejala gangguan jiwa. Selain itu, menggunakan alkohol dan obat-obatan dapat mengganggu efek penyembuhan dari obat. TirtoJiwo4

Mengurangi stres Orang-orang mengalami stres dengan cara mereka sendiri. Apakah stres untuk satu orang mungkin tidak stres yang lain. Sebagai contoh, beberapa orang merasa stres dengan pergi ke pertemuan keluarga besar, sementara yang lain menikmatinya. Secara umum, pedoman berikut ini dapat membantu seseorang untuk mengurangi sumber stres yang umum dijumpai: Mengidentifikasi situasi yang menyebabkan stres bagi Anda di masa lalu. Pikirkan cara-cara untuk menangani situasi sehingga mereka tidak akan membuat stres lagi. Tetapkan harapan yang masuk akal untuk diri sendiri-jangan mencoba untuk melakukan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Cari kegiatan yang bermakna bagi Anda-apakah bekerja, kerja sukarela, atau mengerjakan hobi. Menjaga kebiasaan kesehatan yang baik. Makan dengan baik, tidur cukup, dan berolahraga secara teratur. Mencari hubungan yang mendukung di mana Anda merasa nyaman memberitahukan kepada mereka apa yang Anda rasakan dan pikirkan. Hindari situasi di mana orang berdebat dengan Anda atau mengkritik Anda. Beri diri Anda hadiah untuk bakat dan pencapaian anda. Jangan terlalu keras kepada diri sendiri. Latihanmengurangisumber stress Strategi mengurangi sumber stress Strategi ini sudah saya terapkan Sadar akan situasi yang membuat stress di masa lalu Menetapkan tujuan yg masuk akal untuk diri sendiri Melakukan kegiatan yang positif dan bermakna Menerapkan pola hidup sehat Membangun pertemanan atau persaudaraan yg mendukung Menghindari situasi banyak debat dan kritik Memberi hadiah kepada diri sendiri utk setiap pencapaian Strategi ini belum saya terapkan atau akan saya tingkatkan lagi TirtoJiwo5

Lainnya.. Lainnya Mengatasi stres secara lebih efektif Stres adalah bagian alami dari kehidupan dan semua orang mengalaminya. Tetapi ketika stres ini terjadi, ada baiknya untuk memiliki beberapa strategi untuk menghadapinya sehingga akan kurang berbahaya bagi Anda. Pertimbangkan untuk menggunakan beberapa strategi berikut untuk mengatasi stres: Bicara dengan seseorang tentang perasaan Anda. Gunakan teknik relaksasi seperti bernapas panjang, meditasi, membayangkan adegan menyenangkan, atau menggunakan relaksasi otot progresif. Gunakan "positif self-talk," dengan berkata kepada diri sendiri seperti, "Ini adalah tantangan, tapi aku bisa mengatasinya." Pertahankan rasa humor Anda dan mencoba untuk melihat sisi yang lebih ringan. Carilah film yang lucu atau buku atau kartun. Dalami agama atau bentuk lain dari inspirasi spiritual. Berjalan-jalan atau melakukan latihan fisik jenis lain. Menulis pikiran dan perasaan Anda ke dalam sebuah jurnal. Menggambar atau membuat karya seni jenis lain. Pikirkan situasi sebagai masalah untuk memecahkan, dan kemudian bekerja pada pemecahan masalah. Terlibat dalam hobi seperti memasak, berkebun, membaca, atau mendengarkan musik. Cobalah untuk menjaga pikiran agar tetap terbuka dan bereksperimen dengan cara-cara baru mengatasi stres. Semakin banyak strategi semakin baik anda bisa mengendalikannya. TirtoJiwo6