PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan bisnis ritel, pada saat ini bisnis ritel tidak

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ke konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi dan/atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapatkan poin saat berbelanja di ritel tersebut. tahun 1990-an. Perkembangan bisnis Hypermarket merek luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. berupa pusat-pusat pertokoan, plaza, minimarket baru bermunculan di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ritel modern seperti minimarket daripada pasar tradisional. strategis serta promosi yang menarik minat beli.

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan pasar swalayan dewasa ini telah meningkat dengan pesat di

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Alfa, Indomaret, Makro, Carrefour, Giant, Hypermarket dan lainnya. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA, TERADAP KEPUTUSAN PEMBELI PADA TOKO ALFAMART MOJOLABAN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang signifikan serta memberikan konstribusi positif dalam

Perempuan % Total % Usia di bawah 20 tahun % Usia 20 tahun 29 tahun % Usia Responden

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan dituntut untuk merespon perubahan tersebut. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dari adanya ritel-ritel modern seperti mini market (Indomart, Alfamart, Cer ia

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. dahulu keinginan dan kebutuhan, konsumen pada saat ini dan yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB I PENDAHULUAN. eceran di tengah-tengah masyarakat menjadi semakin penting. Peranan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. beberapa temuan untuk dijadikan kesimpulan. Kesimpulan berdasrkan pada hasil

BAB I PENDAHULUAN. baik daripada pesaingnya. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk memberikan kepuasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Untuk hal itu, orang mencari tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, namun perekonomian Indonesia mampu tumbuh dalam tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia usaha mengharuskan

Oleh : M. Dian Azhari F BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengembangkan tempat perbelanjaan. Pola

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

Pengaruh Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Kasus pada Indomaret Bangsalsari Kabupaten Jember Tahun 2012) ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. peritel tetap agresif melakukan ekspansi yang memperbaiki distribusi dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN. dijadikannya sebagai tujuan berbelanja, serta produk ditempat belanja

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah tangga (Ma ruf, 2006:7). Bisnis ritel saat ini perkembangannya sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. metodologi dari konsep serta menyusun hipotesis; c) membuat alat ukur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan terbagi menjadi dua tipe yaitu pedagang besar dan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANANTERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA ALFAMART CABANG DEPOK

PENGARUH LETAK LOKASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI INDOMARET KECAMATAN GROBOGAN

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bisnis modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru seperti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

PENGARUH IN STORE STIMULI

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dari toko ritel buka selama 24 jam. Pertumbuhan bisnis ritel ini juga

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Disadari atau tidak bisnis ritel kini telah menjamur dimana-mana baik

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tabel Jumlah Pasar Modern di Indonesia tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi perdagangan, tentunya Indonesia akan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN MENGUNJUNGI SWALAYAN INDOMARET REMBANG TAHUN 2007/2008

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

Kuesioner Penelitian. Pengaruh Bauran Eceran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Butik Batik Tasik di Bandung

PENGARUH TATA LETAK PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET ALFAMART A. YANI WONOGIRI TAHUN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART Abstrak Rangkuman Skripsi Disusun oleh: Jonathan Christian Supomo 09 03 17585 Manajemen, Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Alamat: Jalan Babarsari 43-44, Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi konsumen atas faktor penentu tempat belanja terhadap Indomaret dan Alfamart. Dari analisis ini dapat diketahui apakah terdapat perbedaan persepsi konsumen baik dari lakilaki atau perempuan, berdasarkan umur, pekerjaan, dan pendapatan per bulan memiliki perbedaan persepsi atau mempunyai persepsi yang sama mengenai Indomaret dan Alfamart yang ditinjau dari berbagai faktor (produk, lokasi, harga, kenyamanan dalam berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan). Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 160 responden. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis T-Test dan ANOVA (Analysis Of Variance). Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor kenyamanan dalam berbelanja antara konsumen yang membeli di Indomaret dan Alfamart. Konsumen Alfamart memiliki tingkat kenyamanan dalam berbelanja yang lebih tinggi dibandingkan konsumen Indomaret. Konsumen laki-laki dan perempuan memiliki persepsi yang sama pada berbagai macam faktor (produk, lokasi, harga, kenyamanan dalam berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan) di Indomaret maupun Alfamart. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih baik pada Alfamart dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. Konsumen dengan pekerjaan pelajar memiliki persepsi yang lebih baik pada harga jual produk di Indomaret sedangkan pekerjaan yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor harga jual produk di Alfamart. Konsumen dengan pendapatan antara Rp 2.001.000 sampai Rp 3.000.000 memiliki persepsi yang lebih baik pada lokasi Indomaret dibandingkan Alfamart. Kata Kunci : Perbedaan Persepsi Konsumen, Faktor (produk, lokasi, harga, kenyamanan dalam berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan), Indomaret dan Alfamart.

Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan bisnis ritel, pada saat ini bisnis ritel tidak lagi dikelola secara tradisional, melainkan dengan cara modern. Persaingan yang ketat pada bisnis ritel tidak terlepas semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan baik yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional dengan berbagai faktor yang dibidik. Persaingan tersebut memacu para pebisnis di bidang ritel untuk senantiasa menjadi ritel pilihan konsumen dan mempertahankan konsumennya. Ritel adalah usaha yang menjual produk/ dagangan kebutuhan rumah tangga, termasuk produk kebutuhan sehari hari yang menggunakan system swalayan (konsumen mengambil barang/ produk itu sendiri tanpa ada yang melayani). Produk merupakan pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seseorang yang bekerja atau mempelajari di bidang bisnis ritel. Dengan pengetahuan produk yang baik akan dapat mengembangkan bisnis ritel dan dapat melayani target pasar yang telah ditentukan, dalam hal pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Di Indonesia terdapat beberapa merek minimarket diantaranya adalah Circle K, Alfamart, Indomaret. Persaingan minimarket di Indonesia sangat ketat dan dapat diihat dari persaingan antara 2 nama besar brand ritel minimarket yaitu Indomaret dan Alfamart. Persaingan antara Indomaret dan Alfamart sangat ketat, kedua brand ritel ternama ini terus bertarung mengerahkan semua kekuatan, kecerdikan dan strategi. Indomaret dimiliki oleh PT Indomarco Prismatama (IP) sebagai salah satu perusahaan dalam industri ritel yang berupa minimarket dan termasuk perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. Salah satu usaha yang sudah ternama lainya adalah Alfamart. Alfamart adalah jaringan minimarket bahan pokok sehari-hari terkemuka di Indonesia, dengan kualitas tinggi namun tetap terjangkau. Kemajuan Alfamart yang pesat saat ini ditentukan oleh strategi pihak manajemen Alfamart yang tepat dan unik. Alfamart dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart/Perseroan) Penelitian diharapkan dapat mengidentifikasi beberapa pengaruh perbedaan persepsi konsumen dari berbagai faktor terhadap Indomaret dan Alfamart, untuk meminimalkan kinerja yang baik di Indomaret dan Alfamart. Rumusan Masalah 1. Adakah perbedaan persepsi konsumen atas faktor penentu tempat belanja mengenai produk, lokasi, harga, kenyamanan berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan yang dimiliki oleh Indomaret dan Alfamart? 2. Adakah perbedaan persepsi konsumen atas faktor penentu tempat belanja mengenai produk, lokasi, harga, kenyamanan berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan yang dimiliki oleh Indomaret dan Alfamart ditinjau dari segi jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan pendapatan?

Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis perbedaan persepsi konsumen atas faktor penentu tempat belanja mengenai produk, lokasi, harga, kenyamanan berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan yang terdapat di Indomaret dan Alfamart. 2. Untuk menganalisis beberapa macam faktor yang menjadi keunggulan Indomaret dan Alfamart untuk dapat bersaing dengan ritel- ritel lain yang terdapat di Yogyakarta. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati, penelitian studi kasus ini didukung oleh survey dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden. Sifat dari penelitian ini adalah penjelasan, yaitu suatu penelitian yang mencoba menjelaskan peristiwa yang terjadi di objek penelitian. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan data primer dengan metode pengumpulan data, yaitu: Kuesioner Jenis kuesioner yang disebarkan berupa pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. a. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya telah ditentukan sebelumnya sehingga responden cukup memilih jawaban yang disediakan. b. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang selain memberikan pilihan juga menyediakan tempat untuk menjawab secara bebas apabila jawaban responden ada diluar alternatif pilihan yang tersedia. c. Pertanyaan dalam kuesioner disusun dengan memodifikasi pertanyaan kuesioner dari (Darin W. White and Keith Absher, 2005) dalam penelitian mengenai berbedaan persepsi pelanggan dari berbagai faktor terhadap penjualan di Indomaret dan Alfamart. Kuesioner yang dibagikan terdiri atas enam faktor, yaitu: Faktor I Faktor II produk yang dijual Indomaret dan Alfamart. lokasi Indomaret dan Alfamart.

Faktor III Faktor IV Faktor V Faktor VI harga yang ditawarkan Indomaret dan Alfamart. kenyamanan dalam berbelanja di Indomaret dan Alfamart. iklan yang ditampilkan Indomaret dan Alfamart. pelayanan karyawan yang ada di Indomaret dan Alfamart. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam untuk menganalisa data yang ada adalah Analisis deskriptif, Teknik analisis T-Test, dan Analisis varians (analysis of variance, ANOVA). Untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah peneliti peroleh dan gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang didapat maka peneliti menggunakan analisis deskriptif. Sedangkan Teknik analisis T-Test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Langkah-langkah pengujian data dijelaskan dalam tahapan sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif Analisis ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel pada penelitian yang terdiri dari variabel persepsi yang baik dan persepsi yang tidak baik terhadap minimarket Indomaret dan Alfamart. 2. Teknik analisis T-Test Untuk pembuktian hipotesis dilakukan dengan T-Test atau T-score. Alasan peneliti menggunakan T-Test dalam menganalisa data adalah karena T-Test pada prinsipnya adalah suatu teknik statistik untuk menguji hipotesis, tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara dua kelompok sampel dengan jalan perbedaan mean-meannya. Mencari nilai T uji sampel berpasangan dengan alat bantu software SPSS For Windows 15 1) Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel jika t hitung (angka t output) > t tabel maka tolak Ho berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret dengan persepsi konsumen Alfamart. 2) Berdasarkan nilai probabilitas Jika probabilitas arau signifikanya (sig 2 tiled) < 0,05, maka tolak Ho. Berarti teruji terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi konsumen Indomaret dengan Persepsi konsumen Alfamart dan sebaliknya. (Algifari,1997:82) 3. Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) Analisis varian (ANOVA) adalah Prosedur one way anova merupakan alat

uji statistic yang digunakan untuk menguji apakah 2 populasi atau lebih yang independen, memiliki rata- rata yang berbeda atau sama. Dalam one way anova ada 1 variabel dependen dan 1 variable independen. Ketentuan uji signifikansi analisis ANOVA adalah sebagai berikut: Menerima H0: jika probabilitas (p) < 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh kebingungan konsumen terhadap coping strategis berdasarkan perbedaan gaya pengambilan keputusan. Menerima H1: jika probabilitas (p) > 0,05 yang berarti terdapat perbedaan pengaruh kebingungan konsumen terhadap coping strategis berdasarkan perbedaan gaya pengambilan keputusan. (Wijaya,2010,77) Pembahasan 1. Hasil analisis alasan memilih dalam menentukan tempat berbelanja dapat disimpulkan bahwa faktor paling dominan yang digunakan konsumen untuk menentukan tempat belanja. 2. Hasil analisis perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor produk, yang dimiliki oleh Indomaret dan Alfamart Terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor kenyamanan dalam berbelanja antara konsumen yang membeli di Indomaret dan Alfamart. Konsumen Alfamart memiliki tingkat kenyamanan dalam berbelanja yang lebih tinggi dibandingkan konsumen Indomaret. 3. Hasil analisis perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor produk, berdasarkan perbedaan jenis kelamin: Konsumen laki-laki dan perempuan memiliki persepsi yang sama pada faktor produk, lokasi, harga, kenyamanan dalam berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan yang dijual di Indomaret maupun Alfamart. 4. Hasil analisis perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor produk, berdasarkan perbedaan usia: Konsumen dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor produk yang dijual di Indomaret. Terdapat perbedaan persepsi konsumen pada faktor produk yang dijual di Alfamart. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. Konsumen dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor lokasi Indomaret. Terdapat perbedaan persepsi konsumen pada faktor lokasi Alfamart. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. Terdapat perbedaan persepsi konsumen pada faktor pelayanan karyawan. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih

baik dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. Konsumen dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor pelayanan karyawan Alfamart. 5. Hasil analisis perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor produk, berdasarkan perbedaan pekerjaan: Konsumen dengan pekerjaan pelajar memiliki persepsi yang lebih baik pada harga jual produk di Indomaret. Konsumen dengan pekerjaan yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor harga jual produk di Alfamart. 6. Hasil analisis perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor produk, berdasarkan perbedaan pendapatan: Konsumen dengan pendapatan antara Rp 2.001.000 sampai Rp 3.000.000 memiliki persepsi yang lebih baik pada lokasi Indomaret. Konsumen dengan pendapatan yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor lokasi Alfamart. Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan persepsi konsumen terhadap faktor kenyamanan dalam berbelanja antara konsumen yang membeli di Indomaret dan Alfamart. Konsumen Alfamart memiliki tingkat kenyamanan dalam berbelanja yang lebih tinggi dibandingkan konsumen Indomaret. 2. Konsumen laki-laki dan perempuan memiliki persepsi yang sama pada faktor produk, lokasi, harga, kenyamanan dalam berbelanja, iklan, dan pelayanan karyawan yang dijual di Indomaret maupun Alfamart. 3. Konsumen dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor produk yang dijual di Indomaret. Terdapat perbedaan persepsi konsumen pada faktor produk yang dijual di Alfamart. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. 4. Konsumen dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor lokasi Indomaret. Terdapat perbedaan persepsi konsumen pada faktor lokasi Alfamart. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. 5. Terdapat perbedaan persepsi konsumen pada faktor pelayanan karyawan. Konsumen dengan usia kurang dari 17 tahun memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan konsumen dengan kelompok usia yang lainnya. Konsumen dengan usia yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor pelayanan karyawan Alfamart. 6. Konsumen dengan pekerjaan pelajar memiliki persepsi yang lebih baik pada harga jual produk di Indomaret. Konsumen dengan pekerjaan yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor harga jual produk di Alfamart.

7. Konsumen dengan pendapatan antara Rp 2.001.000 sampai Rp 3.000.000 memiliki persepsi yang lebih baik pada lokasi Indomaret. Konsumen dengan pendapatan yang berbeda memiliki persepsi yang sama pada faktor lokasi Alfamart. Saran a. Indomaret 1. Penting bagi pihak manajemen Indomaret untuk menyempurnakan kebijakan yang berhubungan dengan kenyamanan dalam berbelanja seperti kemudahan mobilitas konsumen saat berbelanja, pentunjuk promosi penjualan produk baik yang berupa potongan harga maupun diskon bagi konsumen. 2. Terdapat perbedaan penilaian konsumen pada beberapa faktor produk, yang dimiliki oleh Indomaret, berdasarkan perbedaan karakteristik konsumen. Berdasarkan hal tersebut penting bagi manajemen Indomaret untuk dapat memahami perilaku konsumen dalam berbelanja. Manajemen Indomaret harus mampu memberikan layanan secara spesifik pada masing-masing konsumen dengan karakteristik yang berbeda. 3. Lokasi adalah faktor yang paling dominan bagi konsumen untuk berbelanja di Indomaret. Berdasarkan hal tersebut maka penting bagi manajemen Indomaret untuk menentukan lokasi yang strategis untuk mendirikan toko. Manajemen Indomaret sebaiknya mendirikan toko di pusat-pusat/ konsentrasi masyarakat. 4. Memberikan hadiah yang lebih menarik dan mengundang banyak minat konsumen, contohnya: dengan pengumpulan poin yang dapat diundi setiap tahun nya, apabila point tersebut paling banyak maka akan mendapatkan hadiah yang menarik seperti motor dan tidak hanya memberikan berupa potongan harga atau vocer belanja. b. Alfamart 1. Terdapat perbedaan penilaian konsumen pada beberapa faktor produk, yang dimiliki oleh Alfamart, berdasarkan perbedaan karakteristik konsumen. Berdasarkan hal tersebut penting bagi manajemen Alfamart untuk dapat memahami perilaku konsumen dalam berbelanja. 2. Pada bagian luar Alfamart sebaik nya di beri fasilitas yang lebih memadai, contohnya: dengan diberikannya layanan Wifi dan tempat untuk dudukduduk dan meja kecil, untuk tempat para konsumen beristirahat sejenak menikmati apa yang konsumen tersebut belanjakan di Alfamart. Dengan begitu akan menambah kenyamanan berbelanja konsumen. 3. Perlu ditambahkannya lokasi Alfamart di jalan Magelang karena lokasi adalah faktor yang paling dominan bagi konsumen untuk berbelanja di Alfamart. Berdasarkan hal tersebut maka penting bagi manajemen Indomaret maupun Alfamart untuk menentukan lokasi yang strategis untuk

mendirikan toko. Manajemen Alfamart sebaiknya mendirikan toko di pusat-pusat/ konsentrasi masyarakat. 4. Memberikan hadiah yang lebih menarik dan mengundang banyak minat konsumen, contohnya: dengan pengumpulan poin yang dapat diundi setiap tahun nya, apabila point tersebut paling banyak maka akan mendapatkan hadiah yang menarik seperti motor dan tidak hanya memberikan berupa potongan harga atau vocer belanja. Daftar Pustaka Alfamartku, Indonesia, 8-manfaat-member-alfamart, diakses dari http://www.alfamartku.com/8-manfaat-member-alfamart, pada 16 September 2013 Anindita, Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Alfamart Tembalang Dari Dimensi Pelayanan (Studi Kasus Pada Alfamart Jl. Ngresep Timur V/ 69, Kota Semarang), Semarang, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Cahayamataeni, Indonesia, tugas-softskill-pertemuan-ke-3, diakses dari http://cahayamataeni.blogspot.com/2012/01/tugas-softskill-pertemuan-ke- 3.html, pada 16 September 2013. Indomaret, Indonesia, indomaret-card, diakses dari http://indomaret.co.id/indomaret-card,/, pada 16 September 2013. Kotler, P., 2009, Manajemen Pemasaran, 13 th ed., Erlangga, Jakarta. Narimawati, U., 2008, Teknik-teknik Analisis Multivariat untuk Riset Ekonomi, Bandung. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Bisnis, Bandung. Wardoyo, Indonesia, analisa-manajemen-stratejik-alfamart, diakses dari http://kokoh-wardoyo-ahp.mhs.narotama.ac.id/2012/02/14/analisamanajemen-stratejik-alfamart/, pada 16 September 2013. White and Absher, 2005, Positioning of retail stores in Central and Eastern Euroean accession states, USA, Union University Wijaya, T., 2010, Analisis Multivariat Teknik Olah Data untuk Skripsi, Tesis, dan Disertasi Menggunakan SPSS, Yogyakarta.