BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya bisnis perdagangan pada saat ini mendorong para pelaku

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

Sumber : http//. Gambar 1.1Perbandingan Market Share Jasa Kurir Indonesia pada tahun 2010 dan 2011

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya persaingan kompetitif antar pengusaha dalam segala sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman dan pertumbuhan perekonomian cenderung

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Bisnis dibidang jasa

I. PENDAHULUAN. Secara khusus dalam kebijaksanaan Orde Baru, sektor komunikasi dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, baik secara global

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut disebabkan oleh pengiriman dokumen-dokumen yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Layanan yang berdasar pada konsumen menjadi inti dari pemasaran. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu

BAB I PENDAHULUAN. Nama resminya adalah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir dan menjadi salah. satu perusahaan kurir terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan peringkat dari laporan survei Logistics Performance Index (LPI)

BAB I PENDAHULUAN. tantangannya adalah tidak hanya untuk menarik pelanggan baru tetapi juga

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. ketat dalam menuju era perdagangan bebas untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini mengharuskan setiap perusahaan menyusun strategi pemasaran.

DAFTAR ISI ABSTRAK.. ABSTRACT. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan banyak bisnis online yang bermunculan. Seseorang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengingat perusahaan ekspedisi semakin banyak bermunculan dan menawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan kepuasan bagi konsumennya. Perusahaan dapat menjadi pemenang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usaha pelayanan jasa. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Swasta dan Koperasi. Tidak ada lagi penugasan kepada PT.Pos

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang bisnis baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan dewasa ini sangatlah pesat karena

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini merupakan era dimana teknologi semakin maju dan. berkembang pesat. Pertumbuhan manusia yang terus bertambah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang ketat mendorong perusahaan- perusahaan untuk dapat tetap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah dan Profil Perusahaan PT. Pos Indonesia (persero) Perubahan status Pos Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat sehingga menimbulkan persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sangat ketat terutama pada sektor jasa. Semakin maju suatu

1. PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia perdagangan di Indonesia sangat ketat, karena seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan laju pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain terdiri atas Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. melakukan bisnis secara online atau e-commerce yang. akses dalam bertransaksi menjadi pilihan yang efektif dan efisien.

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Niat pembelian merupakan perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dewasa ini persaingan usaha semakin lama semakin ketat, akibat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat sebagai target market. Konektivitas yang terbangun dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pengguna dan Indonesia kini berada di urutan ke empat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry Limited kini sudah memasuki pasar. masuk ke pasar Indonesia melalui bantuan operator Indosat dan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi. Sehingga persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I PENDAHULUAN. PT. Pos Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2015 menurut situs, (

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang word of mouth

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di pasar yang sudah ada. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat,

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. identitas, informasi yang akhirnya digunakan sebagai alat pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dan impor telah menjanjikan peluang serta tantangan bagi perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

Globalisasi dan liberalisasi perdagangan dewasa ini di. Indonesia bukan lagi wacana tetapi telah menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan bagi suatu perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli suatu produk seperti dijelaskan Darianto (2001 : 56)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya bisnis perdagangan pada saat ini mendorong para pelaku bisnis agar bisa menyalurkan produknya kepada para konsumen. Pelaku bisnis membutuhkan pasangan dalam meyalurkan barangnya yakni perusahaan yang bergelut dalam bidang jasa kurir atau pengiriman barang, tanpa adanya jasa kurir ini tidak mungkin perkembangan perdagangan dapat terus berkembang. Seiring dengan perkembangan pasar yang semakin luas, sehingga perusahaan banyak membutuhkan jasa kurir agar para pelaku bisnis dapat memperluas jangkauan bisnisnya. Pada perkembangannya saat ini, jasa kurir di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat. Hal tersebut salah satunya dilatarbelakangi oleh berlakunya Undang - Undang No.38 tahun 2009, dimana perusahaan yang dapat masuk dalam usaha jasa di bidang kurir menjadi luas, tidak hanya terbatas pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), melainkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ataupun koperasi dan swasta bisa masuk kedalam jasa kurir. Dengan munculnya peraturan tersebut, persaingan di bisnis kurir semakin kompetitif dikarenakan segala bentuk badan usaha dan swasta bisa masuk ke bisnis kurir tanpa pembatasan, selain bisnis Muhamad Wahab, 2013 Pengaruh Consumer Trust Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Menentukan Pilihan Jasa Kurir Pada Pos Indonesia (Survei Pada Pengguna Jasa Kiriman Paket di Kantor Pos Pusat Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

2 jasa pengiriman dokumen, swasta dan pihak lain juga bisa melayani jasa layanan surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan. Sebagai salah satu gambaran akan luasnya pasar jasa kurir di Indonesia Gambar 1.1 menunjukan market share dari beberapa perusahaan jasa kurir di Indonesia, baik dari perusahaan BUMN maupun swasta: 30 25 20 15 10 5 0 28 MARKET SHARE JASA KURIR DI INDONESIA TAHUN 2010 21 19 17 9 6 TIKI LAINNYA JNE POS INDONESIA FEDEX DHL Sumber: http://www.bataviase.co.id/node/686690 Gambar 1.1 Data Jasa Kurier Di Indonesia Beserta Market Share Tahun 2010 Pada saat ini bisnis jasa kurir secara garis besar terdapat dua jenis perusahaan yang beramain di dalamnya, yaitu BUMN dan Swasta. BUMN mempunyai Pos Indonesia sedangkan dari pihak swasta ada TIKI, JNE, FedEx, DHL dan lainnya. Pada gambar 1.1 memperlihatkan beberapa pelaku bisnis kurir di Indonesia yang mempunyai skala bisnis yang besar, disana juga dipaparkan market share masing-masing perusahaan jasa kurir. Pangsa pasar jasa kurir di Indonesia yang pada awalnya didominasi oleh Pos Indonesia dengan kekuatanya sebagai perusahaan BUMN, namun pada saat ini menjadi terbagi-bagi dengan bermunculannya bisnis yang serupa dari pihak swasta. Berdasarkan data pada

3 Gambar 1.1 juga terlihat jelas bahwa market share Pos Indonesia sebagi perusahaan BUMN kalah bersaing dalam menguasai pasar, hanya menguasai 17% dari keseluruhan market share yang menempakatan Pos Indonesia pada posisi ke 3. Sedangkan pesaingnya dari pihak swasta, terutama 2 pesaing besarnya TIKI dan JNE berhasil mendominasi pasar pada posisi ke-1 dan ke-2, dengan porsi 28% market share dikuasai oleh TIKI dan JNE pada posisi ke-2 dengan market share sebesar 19%. Dari tahun ke tahun Pos Indonesia semakin menurun pangsa pasarnya dalam bisnis kurir ini, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 1.2: 20 15 10 5 0 14 Market Share Pos indonesia 17 13,5 2009 2010 2011 Market Share Pos indonesia Sumber : Berbagai Sumber, Diolah Gambar 1.2 Grafik Market Share Pos Indonesia Tahun 2009 2011 Adapun 3 tahun terakhir market share Pos Indonesia seperti pada gambar 1.2 pada tahun 2011 hanya mempunya market share sebesar 13.5% keseluruhan pangsa pasar, Menurut pernyataan yang saya kutip dari artikel (e.bisnis.com) Dirut Pos Indonesia menyatakan di tahun 2012 menargetkan market share sebesar 17% dari keseluruhan pasar jasa kurir yang ada namun pada kenyataanya, pada

4 pernyataan selanjutnya dalam artikel dari surat kabar (www.riau-pos.com) Pos Indonesia mengkonfirmasi pada tahun 2012 market share Pos Indonesia masih berada di 13.5% dari yang telah ditargetkan sebelumnya. Membangun sebuah Merek (Brand) merupakan salah satu hal yang utama yang akan dijadikan pertimbangan bagi para calon pengguna jasa untuk menentukan pilihan jasa kurir yang akan dipilihnya. Dari segi Brand sendiri, Pos Indonesia juga masih kurang unggul dari para pesaingnya. Data mengenai Top Brand Index dari beberapa perusahaan jasa kurir dapat terlihat pada Table 1.1. Tabel 1.1 TOP BRAND INDEX Jasa Kurir di Idonesia Tahun 2011 dan 2012 BRAND TBI RANKING 2011 2012 2011 2012 TIKI 70,7% 56,9% 1 1 TOP JNE 7,9% 21,2% 2 2 TOP POS INDONESIA 5,4% 7,3% 4 3 DHL 6,8% 3,1% 3 4 Sumber: http://topbrand-award.com/ Berdasarkan data pada Table 1.1 dapat terlihat pada tahun 2011 dan 2012 TIKI dan JNE masih mempertahankan posisinya menjadi TOP BRAND dimana TIKI menjadi peringkat ke-1 dan JNE pada posisi ke-2. Pos Indonesia pada tahun 2011 berada pada posisi ke-4 dan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2012 meningkat menjadi posisi ke-3, namun peningkatan tersebut ternyata tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan peningkatan brand lainnya, terlihat dari nilai persentase TBI yang diperoleh pos pada tahun 2011 sebesar 5,4% menjadi 7,3% pada tahun 2012 yang berarti prosentase TBI nya hanya meningkat 1.7%, berbeda dengan JNE yang secara posisi masih tetap tapi berdasarkan nilai persentasi yang didapatkan mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan dimana pada tahun

5 2011 mendapat presentasi TBI sebesar 7,9% dan pada tahun 2012 menjadi 21,2% mengalami peningkatan sebesar 13.3%. Berdasarkan data pada gambar 1.2 terindikasi bahwa Merek (Brand) Pos Indonesia masih lemah dimata para pengguna jasa kurir dibandingkan dengan para pesaingnya yaitu TIKI dan JNE yang terus mendominasi dengan prolehan nilai persentasi TBI yang berbeda jauh dengan yang diperoleh Pos Indonesia. Pos Indonesia mempunyai beberapa produk jasa diantaranya adalah jasa kiriman surat dan paket, jasa keuangan, dan jasa logistik. Jasa kiriman surat dan paket, Jasa logistik berupa layanan kargo dan layanan logistik lainnya seperti Warehousing, Customer Clereance, Management Inventory, Marking & Labeling / Praposting, dan tracking. Dari berbagai jenis produk jasa yang di tawarkan Pos Indonesia jaasa pengiriman paket, pada saat ini jasa tersebut sangat berkembang sekali, yang berkembangnya seiring dengan bisnis lain yang memerlukan jasa Pos Indonesia untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Namun pada produk jasa kiriman paket Pos Indonesia mengalamai penurunan yang signifikan karena persaingan ketat pada saat ini. Gambar 1.3 adalah data yang menggambarkan penurunan produksi Pos Indonesia pada jasa pengiriman paket yang pada perkembangannya kian menurun:

6 100000 80000 60000 Produksi Kiriman Paket Pos Indonesia 66839 80444 85000 40000 20000 0 9253 6858 1159 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber : www.postel.go.id, diolah Gambar 1.3 Grafik Trend Produksi Paket Pos Indonesia Tahun 2005-2010 Hal tersebut menggambarkan persaingan yang ketat dalam industri jasa kurir menyebabkan jasa pengiriman paket menyebabkan terjadinya penurunan yang signifikan terhadap produksi Pos Indonesia yakni pada jasa kiriman paket seperti yang terlihat pada Gambar 1.3. Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat yang sekaligus merupakan ibu kotanya, selain itu Bandung juga merupakan satu dari tiga ibu kota terbesar setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Bandung merupakan salah satu pusat bisnis di Indonesia, dimana terdapat banyak sekali pelaku bisnis di dalamnya yang tidak lain diiringi juga dengan banyaknya perusahaan penyedia jasa kurir yang menunjang dalam penyaluran barang guna perluasan jangkauan bisnisnya. Berikut adalah gambaran produksi kiriman paket di kota Bandung:

Jumlah Produksi 7 2000 1500 1000 500 Produksi Kiriman Paket Kantor Pos Bandung 4000 Tahun 2010-2012 0 2010 2011 2012 Sumber: Kantor Pos Pusat Bandung Gambar 1.4 Trend Produksi Kiriman Paket Tahun 2010-2012 Kantor Pos Bandung 4000 Pada Gambar 1.4 terlihat bahwa pada perkembangannya produksi kiriman paket di kota Bandung cenderung fluktuatif, dimana terlihat pada gambar perbandingan pada awal tahun produksi kirman paket kantor Pos Bandung 4000 mengalami trend yang bagus dimana produksi meningkat, namun pada menjelang akhir tahun produksi kiriman paketnya terus menurun. Permasalahan yang dipaparkan sebelumnya seperti market share yang semakin menurun dan kian tergerus, Merek (Brand) masih rendah, jumlah produksi kiriman paket yang kian menurun produksinya dari tahun ke tahun, merupakan beberapa hal yang mengindikasikan rendahnya keputusan konsumen untuk menggunakan jasa kurir Pos Indonesia. Apabila hal ini dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin para pelanggan setia jasa kurir Pos Indonesia pada umumnya dan pada khususnya para pengguna jasa kiriman paket akan

8 meninggalkan Pos Indonesia dan bukan tidak mungkin mereka akan mencari penggantinya kepada para pesaing yang menawarkan nilai lebih yang membuat mereka percaya untuk mengirimkan paket kirimannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa perilaku konsumennya sehingga konsumen dapat menentukan keputusan pembeliannya, salah satunya adalah faktor psikologis dari para calon atau pengguna jasa kurirnya, ada beberapa hal yang mempengaruhi psikologis para konsumen sebelum menentukan pilihan diantanya adalah motivasi, presepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap yang Kotler dan Keller (2012 : 151), selanjutnya menentukan akan keputusan pilihannya terhadap barang atau jasa yang mereka beli atau gunakan. Namun keyakinan tersebut di turunkan kembali menjadi kepercayaan (trust), karena seperti yang diungkapkan oleh Taleghani, Mohammad, et al (2011: 157 ) menerangkan bahwa trust dapat didefinisikan sebagai kepercayaan atau keyakinan tentang orang lain dalam suatu hubungan hubungan, dengan kata lain kepercayaan merupakan landasan keyakinan dari orang lain dalam suatu hubungan. Seseorang membuat keputusan pembelian berdasrkan niat pembelian, sedangkan niat tersebut dipengaruhi oleh oleh presepsi, risiko dan kepercayaan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan keputusan pembelian seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung, Kim et al (2008:548). Sedangkan kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain

9 akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya, Mayer at al dalam Ilyoo B Hong, Hwihyung Cho (2011:470). Bisnis kurir merupakan bisnis kepercayaan (trust) apabila barang atau dokumen yang dititipkan untuk dikirimkan ke tujuannya tidak dapat sampai tepat waktu atau tidak bisa disampaikan, hal ini akan membuat kecewa para pelanggannya yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan (trust) dari para pelanggannya, yang ditakutkan pada situasi ini adalah para pelanggannya akan meninggalkan Pos Indonesia dan mungkin akan mencari alternatif jasa kurir yang lain. Kepercayaan (trust) dalam bisnis jasa kurir merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan yang seharusnya menjadi concern bagi Pos Indonesia sebagai solusi dari permasalahan yang timbul seperti dipaparkan sebelumnya yaitu masih rendahnya keputusan konsumen dalam memilih jasa kurir pada Pos Indonesia. Dengan membangun kepercayaan (trust) Pos Insonesia bisa meningkatkan minat beli para pengguna jasa kurir agar menggunakan jasa Pos Indonesia, dan lebih luasnya lagi Pos Indonesia dapat memepertahankan eksistensinya pada bisnis kurir yang dijalankan sekarang, sehingga kedepannya membuat bisnis kurirnya lebih berkembang lagi dan dapat bersaing dengan pelaku bisnis jasa kurir yang lainnya. Insfrastruktur jejaring fasilitas pelayanan yang dimiliki Pos Indonesia yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan

10 informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 kantor Pos online serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota besar, fasilitas tracking yang mempermudah para pengguna jasa kiriman Pos Indonesia untuk melacak kirimannya. Semua hal tersebut merupakan suatu upaya Pos Indonesia untuk membangun kepercayaan para konsumennya. Kantor Pos Pusat Bandung merupakan salah satu kantor penyedia jasa kurir Pos Indonesia yang terbesar di kota Bandung, yang berada di Jl. Asia Afrika No.49 sekaligus menjadi pusat kantor Pos Indonesia di kota Bandung. Kantor Pos Pusat Bandung selalu ramai dikunjungi oleh para pelanggannya. Kantor Pos Pusat Bandung berdiri sejak tahun 1863 pada masa kolonial Belanda, hingga saat ini Kantor Pos Pusat Bandung masih berdiri kokoh dan terus beroperasi. Hal tersebut setidaknya akan menjadi salah satu landasan bagi para konsumen jasa kurir di kota Bandung untuk mempercayakan kiriman paketnya kepada Pos Indonesia, sehingga hal ini diduga dapat mempengaruhi perilaku para konsumen akan keputusan pembeliannya terhadap salah satu jasa yang ditawarkan oleh pos Indonesia yaitu jasa pengiriman paket. Berdasarkan uraian di atas, timbullah suatu ketertarikan bagi penulis untuk meneliti mengenai Pengaruh Consumer Trust Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Menentukan Pilihan Jasa Kurir Pada Pos Indonesia (Survei Pada Pengguna Jasa Kiriman Paket Di Kantor Pos Pusat Bandung). 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

11 Pada beberapa tahun terakhir terjadinya penurunan jumlah kiriman paket Pos Indonesia, yang terjadi yakni dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Market share dan Brand Pos Indonesia juga masih pada posisi 3 terbawah dari para pesaingnya dalam bisnis jasa kurir di Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah yang dihadapi oleh Pos Indonesia adalah menurunnya jumlah konsumen jasa kiriman paket Pos indonesia atau dengan kata lain keputusan konsumen dalam menggunakan jasa kurir Pos Indonesia. Dengan tingkat persaingan yang sangat ketat diantara para pelaku bisnis jasa kurir mengakibatkan konsumen menjadi lebih leluasa membandingkan dan selanjutnya menganalisis jasa kurir mana yang mereka percayakan. Kepercayaan dari konsumen terhadap suatu produk atau jasa sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian jasa kurir tersebut, dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap Pos Indonesia tentunya akan berpengaruh positif bagi Pos Indonesia sendiri, hal ini juga akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap jasa kurir Pos Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat rumusan masalah sebagai fokus dalam pembuatan penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar peneliti sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan dapat menempatkan penelitian ini tepat guna. Rumusan masalah tersebut adalah: 1. Bagaimana gambaran Consumer Trust yang terdiri dari Ability, Benevolence, dan Integrity Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat Bandung?

12 2. Bagaimana gambaran keputusan konsumen dalam menentukan pilihan jasa kurir pada Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh Consumer Trust yang terdiri dari Ability, Benevolence, dan Integrity terhadap keputusan konsumen dalam menentukan pilihan jasa kurir pada Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat Bandung. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui gambarkan Consumer Trust yang terdiri dari Ability, Benevolence, dan Integrity Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat Bandung. 2. Untuk mengetahui gambarkan keputusan konsumen dalam menentukan pilihan jasa kurir pada Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat Bandung. 3. Untuk mengetahui pengaruh Consumer Trust yang terdiri dari Ability, Benevolence, dan Integrity terhadap keputusan konsumen dalam menentukan pilihan jasa kurir pada Pos Indonesia di Kantor Pos Pusat Bandung. 1.3.2 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaan secara praktis maupun teoritis. 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian yang lebih komprehensif dan memperluas khasanah ilmu pengetahuan yaitu tentang ilmu Manajemen Khususnya mengenai Perilaku

13 Konsumen, Consumer Trust yang terdiri dari Ability, Benevolence, dan Integrity, dan Keputusan Pembelian. 2. Secara Praktis Bagi pihak perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam merancang program peningkatan kepercayaan kosnumen yang dapat mepengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan, serta untuk pelaku bisnis jasa kurir, untuk mengetahui kegunaan consumer trust yang terdiri dari Ability, Benevolence, dan Integrity guna meningkatkan minat beli konsumen dalam menggunakan jasa kurir yang ada meningkat.