MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

Keselamatan Kerja di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kuliah Kerja Praktek adalah sebuah mata kuliah yang mengharuskan

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. tegangan tinggi digunakan dalam peralatan X-Ray. Dalam bidang industri, listrik

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA JASA KONSTRUKSI DAN FABRIKASI DI PT. BISMA KONINDO BABELAN-BEKASI

PT. BINA KARYA KUSUMA

Materi 6. Oleh : Agus Triyono, M.Kes. td&penc. kebakaran/agust.doc 1

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala. dibebankan padanya (Suma mur, 2009).

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu, upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat perlu. Dengan cara

SANITASI DAN KEAMANAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Koordinator:Dr. Ardiyan Harimawan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Petunjuk Keselamatan Umum Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro Pedoman berikut dibuat untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya di

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Dalam setiap pekerjaan yang dijalankan resiko untuk

Proses Pembuatan Biodiesel (Proses Trans-Esterifikasi)

Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABORATORIUM KIMIA. Oleh : Sunarto * Pendidikan Kimia FMIPA UNY Yogyakarta

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KPS DIR Instruksi Kerja Lab Teknik Elektro: Kesehatan dan Keselamatan Kerja di TFME

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

BAB V. Konsep Perancangan

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

Menurut data National Fire Protection Association (NFPA) di U.S Tahun

BAB I PENDAHULUAN. tersebut terdiri atas manfaat nyata yang terukur (tangible) berupa hasil hutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya yang lemah akan menghambat dan bertentangan dengan tujuan

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

PERSONALIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

Pengelolaan dan Manajemen Laboratorium Kimia

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

Bab 1. Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis yang kompetitif sekarang ini, peningkatan kualitas

MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

BAB I PENDAHULUAN I.1

MSDS (SAVETY DATA SHEET)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA Disusun oleh: Muchamad Firdaus T 32411607 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2015

LATAR BELAKANG Resiko kecelakaan kerja Faktor lingkungan kerja CV. Inotek Kimia Utama

TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui proses produksi di CV. Inotek Kimia Utama 2. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan di lingkungan produksi CV. Inotek Kimia Utama PEMBATASAN MASALAH 1. Kerja praktek dilakukan di CV. Inotek Kimia Utama. 2. Kerja praktek dilakukan pada bulan Agustus hingga September. 3. Tema yang dibahas dalam laporan ini adalah tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

PROFIL PERUSAHAAN CV. Inotek Kimia Utama adalah perusahaan yang khusus bergerak di bidang perdagangan barang kimia, khususnya penjernih limbah industri. Kami bekerjasama dengan banyak partner terpercaya dari Indonesia. Dengan pengalaman dan jaringan yang luas di industri ini, maka kami dapat berorientasi di bidang perdagangan barang kimia secara efektif dan konsisten. CV. Inotek Kimia Utama berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat, dengan tempat produksinya di Sentul, Bogor. Visi CV. Inotek Kimia Utama : Menjadi supplier pilihan utama pelanggan Meningkatkan pelayanan dan kualitas produk terbaik baik pelanggan Menjunjung tinggi kode etik dalam melakukan semua kegiatan transaksi baik keluar maupun ke dalam perusahaan Misi CV. Inotek Kimia Utama : Menciptakan lingkungan yang dapat memaksimalkan potensi karyawan dan nilai bisnis kami Mengembangkan bisnis kami untuk memberikan pandangan masa depan Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan, baik pribadi maupun dalam perusahaan kami

PROSES PRODUKSI CV. Inotek Kimia Utama adalah sebuah perusahaan yang memproduksi penjernih limbah industri dengan bahan utamanya adalah Asam Sulfat dan Alumunium Foil. Proses pembuatan penjernih limbah industri ini yaitu dengan mencampurkan Asam Sulfat dan Alumunium Foil, setelah dicampurkan bahan bahan tersebut diaduk dengan menggunakan mesin mixer yang telah tersedia hingga beberapa jam, sambil menunggu proses pengadukan para pegawai membersihkan drum tempat penampungan penjernih limbah yang telah di proses. Setelah diaduk selama beberapa jam penjernih limbah dimasukan kedalam deum-drum yang telah dibersihkan unduk melakukan proses selanjutnya yaitu pengendapan unduk memisahkan pasir sisa-sisa produksi agar penjernih limbah bersih dari pasir-pasir sisa pengadukan. Setelah diendapkan kemudian para pegawai memisahkan pasir dan penjernih limbah agar pada saat pengiriman hasil produksi memiliki kualitas yang tinggi agar konsumen puas dengan hasil produk yang dibuat.

POTENSI BAHAYA PEKERJA Bahan kimia yang diolah memiliki kadar asam yang sangat tinggi, yaitu asam sulfat dan berbahaya jika terkena kulit, akibatnya dapat mengakibatkan gatal-gatal hingga menimbulkan luka bakar. Salah satu pekerja hanya memakai sepatu boots, tanpa menggunakan masker maupun sarung tangan. Pentingnya masker pada pengolahan bahan kimia penjernih limbah industri yaitu agar pekerja tidak menghirup asap yang dikeluarkan oleh cairan kimia tersebut pada saat proses produksi. Cairan kimia yang bersifat asam tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap ketika dicampur dengan cairan kimia lainnya. Akibatnya timbul bau yang sangat menyengat dan dapat mengganggu pernafasan pekerja. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, pekerja dapat mengalami gangguan pernafasan yang serius. Selain itu, sarung tangan khusus untuk melindungi tangan agar tidak terkena cipratan bahan kimia asam tersebut. Kulit yang terkena bahan kimia asam tersebut dapat mengalami gatal-gatal, bahkan dalam skala besar dapat membuat kulit terluka bakar. Minimnya sosialisasi dari pihak perusahaan, serta tidak tersedianya alat pelindung diri yang lengkap di lokasi produksi merupakan beberapa alasan bagi pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Tidak hanya merugikan pekerja dan perusahaan, namun juga dapat menjadi kebiasaan buruk bagi pekerja. Pekerja menjadi tidak memprioritaskan keselamatan bagi dirinya sendiri, tingkat kecelakaan kerja pun menjadi tinggi. Perusahaan tidak cukup hanya menetapkan peraturan penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja, namun juga sangat perlu mensosialisasikan dan menyediakan alat pelindung diri yang dibutuhkan pekerja secara lengkap di lokasi produksi.

POTENSI BAHAYA DI LOKASI letak kabel listrik yang berantakan di lokasi produksi CV. Inotek Kimia Utama. Tata letak kabel listrik yang tidak beraturan ini tentu akan mengakibatkan konsleting arus listrik yang berdampak kebakaran. Selain itu, jika terjadi kebakaran maka akan secara cepat menyebar ke seluruh lokasi produksi karena bahan kimia yang diproduksi termasuk bahan kimia yang dapat terbakar jika terkena api. kabel listrik yang tidak terlindung akibat tutup stop kontak listrik dalam keadaan terbuka. Selain itu, tutup saklar listrik juga tidak tertutup. Kondisi ini jika dibiarkan maka dapat berakibat fatal. Listrik merupakan salah satu penyebab kebakaran karena listrik sangat riskan, apalagi jika terkena air. Kondisi atap lokasi produksi CV. Inotek Kimia Utama yang tidak rapat, memungkinkan air masuk jika terjadi hujan lebat. Listrik yang tidak terlindungi, bisa berakibat fatal jika terkena air hujan tersebut. Lokasi produksi CV. Inotek Kimia Utama juga tidak dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR). Padahal, standar kesehatan dan keselamatan kerja salah satunya yaitu memiliki alat pemadam api. Alat pemadam api ini tidak harus yang besar seperti hydrant, minimal memiliki alat pemadam api ringan yang biasanya tersedia di gedung-gedung perusahaan. Alat ini merupakan langkah awal pemadaman api jika terjadi kebakaran ringan, sehingga meminimalisir api yang meluas ke seluruh area kerja.

KESIMPULAN 1. Proses produksi yang dilakukan yaitu mencampurkan asam sulfat dan alumunium foil dengan mesin mixer. Setelah dicampur, larutan tersebut kemudian dimasukan ke dalam drum untuk diendapkan agar terpisah dari pasir-pasir sisa pengadukan. 2. Potensi bahaya yang timbul adalah apabila para pegawai terkena cipratan dari proses pengadukan yaitu dapat menimbulkan kulit gatalgatal atau terasa seperti terbakar dan apabila cipratan mengenai mata akan mengakibatkan mata terasa perih hingga mengalami kebutaan, yang lebih fatal lagi yaitu apabila pegawai tercebur kedalam kuali tempat pengadukan akan mengakibatkan luka bakar pada sekejur tubuh pegawai tersebut. Bahaya juga timbul akibat letak kabel-kabel listrik yang tidak beraturan sehingga dapat menimbulkan konsleting listrik.