HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
dalam belajar tidak nyaman. Oleh karena itu kelestarian lingkungan sekolah perlu mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pihak sekolah yang

lingkungannya, juga dikembangakn tingkat kesadarannya serta didorong partisipasinya dalam melestarikan keseimbangan lingkungan.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

Key Word : the teacher competence, the teacher performance the student achievement in the environmental education

HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH HIJAU (GREEN SCHOOL)

di lingkungan sekolah, kepala sekolah jarang menegur siswa ataupun guru yang tidak memelihara kebersihan. Selain peranan kepala sekolah sebagai

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI HIDUP BERSIH DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

(Studi pada Siswa Kelas VI di Gugus IV Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya)

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH SEHAT DAN MOTIVASI HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MEMELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

attitude toward environmental hygiene with the student behavior maintain environmental hygiene

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KIAI DAN PARTISIPASI USTAD DALAM KEBERSIHAN DENGAN PERILAKU SANTRI MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN PESANTREN

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

BAB III METODE PENELITIAN

Key words: Al-Qur an and Hadits Knowledge, motivation and bahavior, environment cleanliness.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

Oleh UWANG WANINGSIH NIM

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

Esa Gunarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN ANGKA ANAK PUTUS SEKOLAH DAN ANGKA KAWIN USIA MUDA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

III. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMPN 2 Bandar Lampung. pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SAMPAH DENGAN KREATIVITASNYA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN (Studi Pada Guru di Lingkungan Sekolah Dasar Gugus 1 Manonjaya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya) Oleh Lilis Karmanah * H. Rudi Priyadi ** Purwati Kuswarini ** *Alumni Program Studi PKLH Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya ** Staf Pengajar Program Studi PKLH Pascasarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya The purpose of this research was to know relationship between the knowledge obout garbage with the teacher behavior look after environmental hygiene. This research use method deskriftive with quantitative approach. The population were all is quantitative. The population entire/all teacher elementary school in branch 1 Manonjaya was 64 people. Sampel taken Total Sampling so that sum up sampel 64 people, technique of data collecting use test of the knowledge obout garbage, and the teacher creativity to used garbage. The Instrumen have calculated of validity and reliability o. Technique analyse data use linear analysis regresi and duplicate constructively program SPSS Version 16. Based to research result, founded that there were relationship between the knowledge obout garbage with the teacher creativity to used garbage with correlation coefficient equal to 0,427 which the middle of category and give contribution equal to 18,2%, Key Word : the knowledge obout garbage, the teacher creativity to used garbage ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Populasinya seluruh guru SD yang ada d Gugus I Manonjaya yang berjumlah 64 orang. Sampel diambil dengan Total Sampling sehingga jumlah sampel 64 orang, teknik pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan tentang sampah, angket dan angket kreativitas guru dalam memanfatakan sampah. Instrumen tersebut telah diujicobakan validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier dan ganda dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan hasil penelitian, maka ditemukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan perilaku guru memelihara Membuat Media Pembelajaran dengan koefisien korelasi sebesar 0,427 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi sebesar 18,2%, Kata Kunci : pengetahuan tentang sampah, kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran 1

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tantangan yang dihadapi sekarang ini adalah penanganan masalah persampahan. Besarnya timbunan sampah yang tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung dari penanganan sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah berbagai penyakit menular maupun penyakit kulit serta gangguan pernafasan, sedangkan dampak tidak langsungnya diantaranya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke sungai. Sekolah merupakan tempat berkerja guru dan tempat belajar siswa. Agar guru bisa bekerja dan siswa bisa belajar baik, maka mutu lingkungan sekolah harus baik, yaitu lingkungan yang dapat membuat guru dan siswa melakukan aktivitas secara kondusif. Hal ini berarti pengelolaan sekolah harus dilaksanakan dengan baik Setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhannya itu akan menghasilkan sampah. Jumlah sampah akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sampah memungkinkan menimbulkan dampak positif dan negatif pula. Suatu keadaan lingkungan yang kotor antara lain disebabkan oleh semakin meningkatnya produksi sampah, sering dijumpai bahwa sebagai masyarakat masih membuang sampah disembarangan tempat umum, selokan serta di jalan, termasuk juga kebiasaan siswa membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah merupakan suatu sistem yang bereksistensi sebagai suatu kekuatan yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian yang satu sama yang lain saling berkaitan. Apabila terdapat kekurangan pada bagian tertentu, maka bagian lain akan terganggu sehingga akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan. Di sisi lain, sekolah dipandang sebagai suatu warga sekolah yang utuh dan bulat serta memiliki kepribadian sendiri, menjadi tempat untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar. Sekolah berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti menumbuhkan, memotivasi, dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencangkup etika, logika, estetika, dan praktika sehingga tercipta manusia Indonesia yang utuh dan berakar pada budaya bangsa. Sekolah merupakan suatu kesatuan yang memilki tata kehidupan budaya. Sekolah tidak hidup menyendiri melepaskan diri dari tatanan warga sekolah, melainkan merupakan suatu sistem atau subsistem dari kehidupan berbangsa, bernegara, dan berwarga sekolah. 2

Dari berbagai permasalahannya di atas, diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi warga sekolah termasuk guru terhadap kebersihan lingkungan, diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan warga sekolah akan pentingnya kebersihan lingkungan, menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung terhadap kebersihan, serta yang paling penting kegiatan tersebut harus terprogram dan terencana. Masalah kebersihan lingkungan merupakan hal penting karena dapat mempengaruhi kenyamanan hidup. Begitu juga pada lingkungan Sekolah Dasar (SD) yang berada di Gugus I Manonjaya, kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran masih kurang, hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampah di lingkungan sekolah yang tidak dimanfaatkan oleh guru, guru cenderung menggunakan alat peraga pembelajaran yang ada saja tidak membuat alat peraga pembelajaran baru dari hasil pemanfatan sampah di lingkungan sekolah. Pengetahuan merupakan komponen kognitif yang merupakan salah satu komponen pembentuk perilaku untuk berkreativitas, sehingga pengetahuan akan turut mewarnai perilaku seseorang. Begitu juga dengan pengetahuan guru tentang pengelolaan sampah akan turut mewarnai perilaku guru dalam memelihara kebersihan lingkungan sekolah juga mempengaruhi kreativitas guru dalam memanfaatkan sampah di lingkungan sekolah. Selanjutnya selain pengetahuan, faktor yang berpengaruh terhadap kreativitas adalah sikap. Sikap merupakan komponen afektif yang termasuk komponen perilaku sehingga sikap merupakan predisposisi dari perilaku. Dari uraian tersebut di atas penulis terdorong untuk meneliti dan mengkaji Hubungan Pengetahuan tentang Sampah dan Sikap Guru terhadap Pemanfaatan Sampah dengan Kreativitas Guru dalam Membuat Media Pembelajaran di Lingkungan Sekolah (Studi pada Guru SD di Gugus I Manonjaya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagi berikut : adakah hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran? 1.2 Tujuan Penelitian Sejalan dengan masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran 3

2. Kajian Literatur 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1 Tinjauan Pengetahuan Tentang Sampah Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendengaraan dan penglihatan. Notoatmodjo (Wawan 2010 :11) Menurut Wawan (2010 :11), Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. menurut Suriasumantri (1987 : 135 ) bahwa pengetahuan adalah segenap apa yang diketahui manusia mengenai suatu obyek tertentu yang memperkaya khasanah mentalnya dan diperoleh melalui rasional dan pengalaman termasuk ilmu. 2.1.2 Kreativitas Guru dalam Membuat Media Pembelajaran 2.1.2.1 Pengertian Kreativitas Pengertian kreativitas menurut Semiawan, Conny (1984:8) sebagai kemampuan untuk mencipta suatu produk baru. Ciptaan ini tidak harus semuanya baru, mungkin saja gabungan atau kombinasinya, sedangkan unsur-unsurnya telah ada sebelumnya. Kreativitas bisa timbul dalam berbagai kegiatan tidak terbatas dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, teknologi atau tidak terbatas juga pada usia, jenis kelamin, suku bangsa, ataupun kebudayaan tertentu. Ada beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas. Pertama, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kedua, kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Ketiga secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan. 3.Metode Penelitian 3.1 Sampel dan Sumber Data Yang menjadi populasi dalam penelitian ini guru SD di Gugus I Manonjaya yang berjumlah 64 orang, dan kepala sekolah sebanyak 8 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Total Sampling yaitu kesemua anggota 4

populasi dijadikan sampel penelitian, yang mana jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 64 orang dan kepala sekolah sebanyak 8 orang. 3.2 Variabel Dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat): Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang sampah (X) sedangkan variabel terikatnya adalah kreativitasnya dalam Membuat Media Pembelajaran(Y). 3.2.1 Instrumen Penelitian dan Analisis Data 3.2. 1.1 Instrumen 1. Angket Pengetahuan Tentang Sampah Pengetahuan tentang penanganan sampah adalah kemampuan seseorang dalam mengetahui dan memahami tentang penanganan sampah, yang di antaranya : 1) Pengertian sampah, (2) Macam-macam sampah, 3) Penyakit yang ditimbulkan sampah Tes pengetahuan berjumlah 40 pertanyaan setiap pertanyaan terdiri dari 5 alternatif jawaban yang harus dipilih, dengan skor jawaban yang benar diberi nilai 1 dan skor jawaban yang salah diberi nilai 0. 2. Angket Sikap Terhadap Pemanfaatan Sampah (X 2 ) Salah satu aspek yang sangat penting dalam memahami sikap adalah pengungkapan dan pengukuran sikap. Sikap merupakan respon evaluatif terhadap suatu objek yang dapat berbentuk sikap positif dan sikap negatif. Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan dan ketidaksetujuan. Orang yang setuju terhadap suatu objek berarti orang tersebut bersikap positif terhadap objek tadi sedangkan orang yang tidak setuju berarti orang tersebut memiliki sikap negatif terhadap suatu objek. Konsep pengukuran sikap terdiri atas tiga komponen yaitu komponen kognisi, afeksi dan konasi. Sedangkan materi sebagai objek sikapnya adalah. Sikap guru terhadap pemanfaatan sampah. (1) komponen kognitif dari guru terhadap upaya pemilahan sampah, (2) komponen afektif guru terhadap pemanfaatan kembali sampah (reuse), dan (3) komponen konatif dari guru yang berupa kecenderungan perilaku guru dalam Membuat Media Pembelajaran dengan melakukan pengolahan atau daur ulang. 5

3. Angket Kreatifitas Guru dalam Membuat Media Pembelajaran (Y) Kisi-kisi Angket Kreatifitas Guru dalam Membuat Media Pembelajaran No Indikator Nama Guru 1 Originalitas/Keaslian 2 Sesuai dengan tujuan 3 Manfaat 4 Kerapihan 5 Bentuk A B C D dst dengan rubrik penilaian : Untuk No 1 Skor 1 = tidak asli Skor 2 = ada sedikit modifikasi Skor 3 = modifikasi 50 % Skor 4 = modifikasi banyak Skor 5 = dari pemikiran sendiri Untuk No 3 Skor 1 = tidak bermanfaat Skor 2 = kurang bermanfaat Skor 3 = agak bermanfaat Skor 4 = bermanfaat Skor 5 = sangat bermanfaat Untuk No 2 Skor 1 = tidak sesuai dengan tujuan Skor 2 = kurang sesuai dengan tujuan Skor 3 = agak sesuai dengan tujuan Skor 4 = sesuai dengan tujuan Skor 5 = sangat sesuai dengan tujuan Untuk No 4 Skor 1 = tidak rapih Skor 2 = kurang rapih Skor 3 = agak rapih Skor 4 = rapih Skor 5 = Sangat rapih Untuk No 5 Skor 1 = tidak menarik Skor 2 = kurang menarik Skor 3 = menarik Skor 4 = lebih menarik Skor 5 = sangat menarik Penilaian dilakukan oleh kepala sekolah 6

3.2. 1.2 Uji Coba Instrumen Penelitian Kuesioner ini diuji cobakan pada responden yang bukan anggota sampel penelitian yaitu Gugus II Manonjaya tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan anggota sampel yang akan diteliti sebenarnya. Syarat minimal untuk dapat dianggap valid adalah r hitung lebih besar daripada r tabel. Instrument penelitian ini sebelumnya diuji kelayakan dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. 1) Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Untuk menghitung korelasi dari tiap pertanyaan, teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi Product Moment. Berdasarkan hasil uji coba tes pengetahuan tentang sampah kepada 30 responden yang terdiri dari 40 butir pernyataan, pertanyaan terdapat 2 pernyataan yang tidak valid, yaitu nomor 18 dan 31 karena harga rxy < 0,374. Selanjutnya untuk 38 pernyataan yang lain memiliki harga rxy > r tabel = 0,374 untuk α = 5% dengan n = 30 digunakan sebagai instrumen penelitian. Dengan demikian 38 butir pernyataan tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2) Reliabilitas Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:170) reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian Perhitungan reliabilitas bertujuan untuk melihat ketetapan atau keajegan alat ukur yang digunakan. Dalam penelitian ini reliabilitas untuk sikap dan perilaku dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Semua perhitungan uji instrumen menggunakan program statistik (SPSS) for windows, dengan peluang kesalahan sebesar 5%. Berdasarkan hasil uji coba diperoleh nilai reliabilitas untuk tes pengetahuan tentang sampah sebesar 0,969; keduanya termasuk memiliki nilai sangat reliabel. 3.1.2.3 Analisis Data Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu: untuk pengujian normalitas dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov (Sujianto, Agus Eko 2009:80). Oleh Sujianto, Agus Eko (2009:109) pedoman pengambilan keputusan normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS 16.0 adalah jika nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi data adalah tidak normal dan jika nilai Sig atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi data adalah normal. Pengujian persyaratan analisis kedua adalah uji linieritas regresi. Uji Linieritas digunakan untuk menguji apakah ketiga varian memiliki hubungan atau tidak. Uji linieritas 7

regresi dari variabel-variabel tersebut masing-masing digunakan tenik pengujian dengan ANOVA satu jalur. Dengan kaidah: Jika Asymp. Sig. lebih kecil dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi linier. Jika Asymp. Sig. lebih besar dari harga probabilitas yang digunakan, maka regresi tidak linier. Sedangkan dalam analisis kuantitatif ini digunakan model analisis regresi. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Pengetahuan Tentang Sampah Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 64 orang. Kemudian hasil dari tes diolah/dianalisis dengan menggunakan SPSS 16.0 yang menunjukan bahwa skor minimum sebesar 5 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 38. Dengan rata-rata (mean) 24,74 dengan standar deviasi 9,87 dan nilai tengahnya sebesar 27,5 Tabel 1.1 Pengkategorian Dan Frekuensi Data Pengetahuan Tentang Sampah No Rentang Skor Kategori Harga 1 >skor min + 4 SD Sangat Baik > 44,48 2 > skor min + 3 SD Baik 34,61 3 > skor min + 2 SD Sedang > 24,74 4 skor min + 2SD Rendah 24,74 Berdasarkan data dalam Tabel 1.1 diketahui bahwa pengetahuan tentang sampah termasuk kategori rendah, hal ini terlihat dari nilai rata-rata (mean) sebesar 24,73 < nilai skor min + 2 SD sebesar 24,74. Gambaran skor dapat dilihat pada histogram pengetahuan tentang sampah berikut: Gambar 1.1 Histogram Pengetahuan Tentang Sampah 8

4.1.2 Kreativitas Guru Dalam Membuat Media Pembelajaran Pengambilan data dilakukan pada sampel penelitian yang berjumlah 64 orang. Diperoleh skor minimum sebesar 8 dan untuk skor maksimum yaitu sebesar 25. Dengan rata-rata (mean) 17,33 dengan standar deviasi 4,44 dan nilai tengah sebesar 17. Tabel 1.2 Pengkategorian Dan Frekuensi Data Kreativitas Guru Dalam Membuat Media Pembelajaran No Rentang Skor Kategori Harga 1 >skor min + 4 SD Sangat Baik > 25,78 2 > skor min + 3 SD Baik 21,32 3 > skor min + 2 SD Sedang > 16,88 4 skor min + 2SD Rendah 16,88 Berdasarkan data dalam Tabel 1.2 diketahui bahwa nilai kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran dapat dikategorikan cukup, hal ini dikarenakan nilai rata-rata (mean) 17,33 > nilai skor min + 2 SD sebesar 16,88. KREATIVITAS GURU DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN KREATIVITAS GURU DALAM MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN Gambar 1.2 Histogram Kreativitas Guru Dalam Membuat Media Pembelajaran 4.4 Pengujian Hipotesis Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Sampah (X) Dengan Kreativitas Guru Dalam Membuat Media Pembelajaran (Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran. Pengujian hipotesis menggunakan regresi sederhana dan korelasi sederhana, umumnya dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi yaitu Y= a + bx. Dari hasil analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian dihasilkan konstanta a sebesar 9

12,578 dan koefisien arah regresi b sebesar 0,192. Bentuk hubungan antara kedua variabel dapat disajikan oleh persamaan regresi Y = 12,578 + 0,192 X 1 Kekuatan hubungan antara pengetahuan tentang sampah (X 1 ) dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran lingkungan (Y) pada model persamaan Y = 12,578 + 0,192 X 1 dapat dilihat pada koefisien determinasi (R 2 ) adalah 18,2% Ini berarti pengetahuan tentang sampah memberikan konstribusi sebesar 18,2% terhadap kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran, sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diantaranya kebiasaan, motivasi, minat, dan lingkungan. Untuk lebih memperjelas gambaran mengenai hubungan linier antara variabel pengetahuan tentang sampah dengan kreativitasguru dalam Membuat Media Pembelajaran, berikut ini disajikan dalam diagram linieritas antara kedua variabel tersebut: Y 35 Y = 12,578 + 0,192 X 1 30 25 20 15 10 ( r = 0,427) 5 0 10 20 30 X 1 Gambar 1.3 Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Sampah Dengan Kreativitas Guru Dalam Membuat Media Pembelajaran Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,427 yang termasuk kategori keeratan sedang. Dengan demikian hipotesis diterima, yaitu ada hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran lingkungan. 10

5.Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan 1. Ada hubungan antara pengetahuan tentang sampah dengan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,427 yang termasuk kategori keeratan sedang dan memberikan kontribusi (R 2 ) sebesar 18,2%, artinya bahwa pengetahuan tentang sampah memberikan kontribusi sebesar 18,2% terhadap kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran. Semakin baik pengetahuan tentang sampah maka akan semakin baik kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran. 5.2 Saran Dalam upaya meningkatkan kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran akan lebih baik dilakukan kerja sama yang lebih efektif lagi antara kepala sekolah, guru, staf TU, baik yang berupa kegiatan kegiatan bersama, penghargaan-penghargaan yang bisa memotivasi para guru dalam kreativitas guru dalam Membuat Media Pembelajaran. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. (2012). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Semiawan,Conny (1984) Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta : Gramedia Sugiyono (2003) Statistik Untuk Penelitian, Bandung : Alpfabeta. Wawan. (2010) Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia.Yogyakarta : Nuha Medika 11