STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN

Studi Eksperimental Pemanen Energi Biomekanik Pada Posisi Duduk

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH BUDI YULI PRIANTO NRP Dosen Pembimbing. Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng

MAKALAH INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME VIBRATION ENERGY HARVESTING DENGAN METODE PIEZOELECTRIC UNTUK PEMBEBANAN FRONTAL DAN LATERAL

BAB II LANDASAN TEORI. Resistansi atau tahanan didefinisikan sebagai pelawan arus yang

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

i : kuat arus listrik (A) a : jarak dari kawat berarus (m)

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Mesin Arus Bolak Balik

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 132

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

SILABUS PEMBELAJARAN

FISIKA LAPORAN PENGAMATAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK (LILITAN & TRANSFORMATOR) Oleh: Wisnu Pramadhitya Ramadhan/36/XII-MIPA 6

Kelas XII Semester 1

LAPORAN RESMI PRAKTEK KERJA LABORATORIUM 1

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

RANCANG BANGUN MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN DENGAN METODE ELECTROMAGNETIC DAN APLIKASINYA PADA MESIN DIESEL MTU TYPE 16V 956TB92 DI KRI KAKAP 811

1BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah baterai. Baterai memberikan kita sumber energi listrik mobile yang

BAB III METODE PENELITIAN. blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Sistem Blok Diagram Penelitian

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

OSILASI ELEKTROMAGNETIK & ARUS BOLAK-BALIK

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

PERCOBAAN e/m ELEKTRON

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

drimbajoe.wordpress.com

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH INDUKTANSI DAN TRANSFORMATOR

Induksi Elektromagnetik

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

Induksi Elektromagnetik

D. 6 E. 8. v = 40ms -1 Ep =?

Induktansi. Kuliah Fisika Dasar II Jurusan TIP, FTP, UGM 2009

TUGAS AKHIR STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELEKTRIK

PENGEMBANGAN HYDRAULIC REGENERATIVE SHOCK ABSORBER. Muchamad Eko Jayadilaga

HUKUM INDUKSI FARADAY

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-313

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

Induksi Elektromagnetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TOPIK 9 ELEKTROMAGNETIK

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transformator (trafo)

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

TRANSFORMATOR PRINSIP DASAR RANGKAIAN EKIVALEN

Universitas Medan Area

drimbajoe.wordpress.com 1

D. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

PEMANFAATAN TENAGA PUTARAN KIPAS AIR CONDISIONER ( AC ) UNTUK MENDAPATKAN ENERGI LISTRIK.

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) B-270

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Induksi Elektromagnet

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB II LANDASAN TEORI

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Studi Eksperimental Pengaruh Frekuensi dan Amplitudo Getaran Pada Material Multilayer Piezoelectric Terhadap Energi yang DIbangkitkan.

BAB 20. KEMAGNETAN Magnet dan Medan Magnet Hubungan Arus Listrik dan Medan Magnet

Transkripsi:

Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Disusun oleh : DENNY SAPUTRA NRP. 2105 100 057 Dosen Pembimbing : Dr.Eng. Harus Laksana Guntur, ST, M.Eng. JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

Latar Belakang 1 Getaran sering kali terjadi pada mesin ataupun peralatan peralatan yang sedang beroperasi, dan getaran ini dapat menimbulkan gaya eksitasi berupa energi kinetik yang berpotensi untuk dikonversi ke dalam bentuk energi lain. Trucks Wearable Electronics Automotive Industrial Machinery Energy Source (Vibration) Agriculture Medical Trains Cargo Container Building & Bridges

Latar Belakang 2 Mesin mesin menimbulkan getaran Getaran menimbulkan gaya eksitasi Getaran dikonversi kedalam energi listrik

Perumusan Masalah 3 1. Berapa banyak jumlah lilitan dan panjang kumparan yang efektif untuk menghasilkan energi listrik bangkitan secara empirik dan perhitungan. 2. Bagaimana perbandingan antara data voltase yang dibangkitkan secara aktual dengan hasil perhitungan teoritis.

Batasan Masalah 4 1. Frekuensi pada Mekanisme Pemanen Energi Getaran dianggap harmonik dengan frekuensi konstan. 2. Perubahan temperatur akibat gesekan magnet dengan dinding bagian dalam tabung diabaikan. 3. Gerakan osilasi magnet terhadap koil hanya kearah vertikal. 4. Alat pengukuran arus listrik yang dibangkitkan menggunakan digital osciloscope dalam keadaan normal. 5. Motor yang digunakan untuk menggerakan Mekanisme Pemanen Energi Getaran adalah motor DC. 6. Tidak terjadi lonjakan antara disk eksentrik dengan roda tangkai pendorong.

Tujuan Tugas Akhir 5 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pada Tugas Akhir ini, antara lain: 1. Mencari jumlah lilitan dan panjang kumparan yang efektif untuk voltase bangkitan yang dihasilkan Mekanisme Pemanen Energi Getaran. 2. Menganalisa perbandingan antara data voltase yang dibangkitkan secara aktual dengan hasil perhitungan.

Manfaat Tugas Akhir 6 1. Mengetahui jumlah lilitan dan panjang kumparan yang efektif pada Mekanisme Pemanen Energi Getaran sehingga dapat menghasilkan voltase bangkitan yang lebih efektif. 2. Mengetahui perbandingan antara data voltase yang dibangkitkan secara aktual dengan hasil perhitungan. 3. Hasil tugas akhir ini bisa menjadi dasar pengembangan pada Mekanisme Pemanen Energi Getaran dengan prinsip induksi magnet.

Kajian Pustaka 7 Penelitian terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Roundy, difokuskan pada desain dari electrostatic vibration-to-electricity converter. Tiga buah konsep desain dikembangkan, untuk mendapatkan parameter desain yang terbaik. Hasil teoritis telah dibandingkan dengan hasil empirik, yang satu sama lain menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.

Kajian Pustaka 8 1. Dasar Teori Mekanika Getaran Model Matematis mekanisme Menurut model diatas maka persamaan gerak dari respon massa ( m )dapat dinyatakan sebagai : m x cx kx F(t)

Kajian Pustaka 9 Eksitasi harmonik X(t) didapat dari disk yang berputar secara eksentrik, sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar. y(t) b r rmak rmin Gambar Eksitasi Gerak Harmonik

Kajian Pustaka 10 2. Teori Elektromagnetik Induksi Magnet Jika displacement (posisi) sebuah massa magnetik berubah dengan waktu dan massa tersebut bergerak didalam suatu kumparan, pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial yang menyebabkan timbulnya arus listrik pada kumparan. Gambar magnet melalui sebuah kumparan

Kajian Pustaka 11 Sesuai hukum Faraday, dengan medan magnet atau fluks yang berubah-ubah, maka pada kumparan akan timbul gaya gerak listrik (ggl) sebesar : e N d dt Jika kerapatan fluks dan luas penampang merupakan besaran konstan dan bergerak didalam sebuah kumparan dengan kecepatan v, maka persamaan menjadi : E= B l v

Kajian Pustaka 12 Medan Magnet pada Rangkaian Solenoidal Rangkaian solenoidal adalah rangkaian yang terdiri dari beberapa loop melingkar koaksial. l. P r N Gambar medan magnet pada titik P yang terletak pada sumbu solenoid Pada gambar nilai medan magnet (B) pada titik P dapat dicari dengan perumusan : B 0 IN L

Kajian Pustaka 13 Konduktivitas dan tahanan listrik; Hukum Ohm Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan antara jenis bahan penghantar (V) berbanding lurus dengan arus yang mengalir pada bahan tersebut (I).

METODOLOGI 14 Diagram Alir Tugas Akhir secara Global Start Studi Literatur B A Penentuan Metode Pembangkitan Energi Komparasi voltase(v) bangkitan dari pengujian dengan hasil perhitungan secara teori Pemodelan Matematis Perhitungan voltase bangkitan Perencanaan Pengujian Pembuatan Mekanisme tidak Apakah (V)exp (V)teo? ya Pengujian Mekanisme Kesimpulan Pengambilan Data End B A

METODOLOGI 15 Penentuan metode Pembangkitan Energi Pada tahap ini digunakan magnet dan rangkaian kumparan yang dapat membangkitkan voltase dengan diberikannya tegangan mekanik. Dengan jumlah lilitan dan panjang kumparan pada mekanisme pembangkit daya yang telah divariasikan maka akan terbangkitkan voltase yang kemudian diukur dengan menggunakan osilloscope. 20 mm X(t) X(t) X(t) 25 mm 20 mm 20 mm 20 mm 15 mm Skema mekanisme pembangkit daya

METODOLOGI Diagram alir perhitungan : 16 Start Menentukan nilai I, L, μ0, l, X dan CPM A A A 1CPM = 4X f = CPM / 60 Apakah N =3000? v = f 4X N i = N 1 N 1 = 1000 lilitan N 2 = 2000 lilitan N 3 = 3000 lilitan Apakah L =25mm? End L i = L 1 L 1 = 15 mm L 2 = 20 mm L 3 = 25 mm i = i + 1 B 0IN L E=B l v i = i + 1 A A A

METODOLOGI 17 Perencanaan pembuatan Mekanisme Pemanen Energi Getaran. Pada tahap ini mekanisme pengukuran bangkitan energi listrik dimodelkan dengan rangkaian magnet, pegas, dan juga kumparan yang divariasikan. Spring Battery Mass Coil x Conversion circuit Pushrod Guide Wheel Eccentric disc Motor b Skema Mekanisme Pemanen Energi Getaran

Diagram alir percobaan METODOLOGI Mula i A B 18 Persiapan peralatan Nyalakan Power suply 7,5 Volt Pasang Disk ke motor DC Ambil data Stroboscope Ambil data Osciloscope sebanyak 5 kali Sambungkan Motor DC ke Power suply Nyalakan Osciloscope Matikan Power Suply Nomor mekanisme pembangkit daya + 1 Sambungkan probe osciloscope ke mekanisme pembangkit daya Pasang Mekanisme pembangkit daya Mekanisme pembangkit daya nomer 9? Ya Matikan Osciloscope Tidak A B selesai

METODOLOGI 19 Peralatan percobaan 1. Mekanisme pembangkit daya 2. Osciloscope 3. Stroboscope 9 cm 1.7 cm 4. Power supply 5. Motor DC 6. Kabel

HASIL & ANALISA 20 Perhitungan Kecepatan gerak magnet Dari RPM motor yang diketahui dapat dicari kecepatan gerak magnet dengan mengkonversi kecepatan putar poros menjadi kecepatan magnet berosilasi, dapat dilihat dari perumusan dibawah ini : 1 rotasi = 4 x Amplitudo v = RPM v = f 4X Dimana : X = 10mm,dan f = RPM / 60 s = 885 / 60 s = 14,75 /s v = 14,75 /s x 40 mm = 590 mm/s = 0,59 m/s

HASIL & ANALISA 21 Kuat Medan Magnet L N I μ0 = 15 mm = 1000 lilitan = 2,26 Ampere = 12,56 x 10-7 Wb/A.m B 0 IN L B 12,56.10 7 Wb / Am 2,26A 1000 0,015m B = 0,19 Wb/m²

HASIL & ANALISA 22 Tabel Perhitungan kuat medan magnet Panjang Kumparan N I μ0 L B 15 mm 1000 2.26 0.000001256 0.015 0.19 20 mm 1000 2.01 0.000001256 0.02 0.13 25 mm 1000 1.83 0.000001256 0.025 0.09 15 mm 2000 2.81 0.000001256 0.015 0.47 20 mm 2000 2.64 0.000001256 0.02 0.33 25 mm 2000 2.31 0.000001256 0.025 0.23 15 mm 3000 3.47 0.000001256 0.015 0.87 20 mm 3000 3.12 0.000001256 0.02 0.59 25 mm 3000 2.59 0.000001256 0.025 0.39

HASIL & ANALISA 23 Voltase bangkitan E= B l v E = 0,19 Wb/m² x 50,24 m x 0,59 m/s E = 0,19 V.s/m² x 50,24 m x 0,59 m/s E = 5,63 Volt Tabel Voltase bangkitan dari perhitungan teori Panjang kumparan Jumlah lilitan B l V E 15 mm 1000 0.19 50.24 0.59 5.63 20 mm 1000 0.13 50.24 0.59 3.85 25 mm 1000 0.09 50.24 0.59 2.66 15 mm 2000 0.47 100.48 0.59 27.86 20 mm 2000 0.33 100.48 0.59 19.56 25 mm 2000 0.23 100.48 0.59 13.64 15 mm 3000 0.87 150.72 0.59 77.36 20 mm 3000 0.59 150.72 0.59 52.47 25 mm 3000 0.39 150.72 0.59 34.68

volt HASIL & ANALISA 24 Grafik voltase hasil perhitungan Grafik Voltase Hasil Perhitungan 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 77.36 52.47 34.68 27.86 19.56 13.64 5.63 3.85 2.66 1000 2000 3000 Jumlah lilitan L1 = 15mm L2 = 20mm L3 = 25mm

HASIL & ANALISA 25 Contoh perhitungan RMS rms rms V rms 4.87 2 2250 53360.56 2250 Tabel contoh perhitungan RMS S V V² 0 4.8 23.04 0.002 4.8 23.04 0.004 4.6 21.16 0.006 4.6 21.16 Σ V² Σ V²/ 2250 RMS 53360.56 23.72 4.87

0 0.68 1.37 2.05 2.74 3.42 4.1 4.79 5.47 6.16 6.84 7.52 8.21 8.89 volt HASIL & ANALISA 26 Hasil Pengujian Grafik voltase fungsi waktu untuk panjang kumparan 15 mm Grafik Voltase L1 = 15mm 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 1000 lilitan 2000 lilitan 3000 lilitan Panjang kumparan 15 mm Jumlah lilitan RMS 1000 4.87 2000 9.12 3000 13.11 Time (s)

0 0.69 1.38 2.08 2.77 3.46 4.15 4.84 5.54 6.23 6.92 7.61 8.3 9 volt HASIL & ANALISA 27 Hasil Pengujian Grafik voltase fungsi waktu untuk panjang kumparan 20 mm Grafik Voltase L2 = 20mm 16 14 12 10 1000 Lilitan Panjang kumparan Jumlah lilitan RMS 8 6 4 2000 Lilitan 3000 Lilitan 20 mm 1000 3.51 2000 8.14 2 0 3000 11.16 Time (s)

0 0.69 1.38 2.08 2.77 3.46 4.15 4.84 5.54 6.23 6.92 7.61 8.3 9 volt HASIL & ANALISA 28 Hasil Pengujian Grafik voltase fungsi waktu untuk panjang kumparan 25 mm Grafik Voltase L3 = 25mm 12 10 8 6 4 1000 Lilitan 2000 Lilitan 3000 Lilitan Panjang kumparan 25 mm Jumlah lilitan RMS 1000 2.46 2000 5.16 2 3000 8.1 0 Time (s)

0 0.07 0.14 0.2 0.27 0.34 0.41 0.48 0.54 0.61 0.68 0.75 0.82 0.88 Voltase (volt) HASIL & ANALISA 29 Hasil Pengujian voltase fungsi waktu untuk 1000 lilitan Grafik Voltase 1000 Lilitan 7 6 5 4 3 2 1 L1 = 15mm L2 = 20mm L3= 25mm Jumlah lilitan 1000 Panjang kumparan RMS 15 mm 4.81 20 mm 3.48 25 mm 2.51 0 Time (s)

0 0.69 1.38 2.06 2.75 3.44 4.13 4.82 5.5 6.19 6.88 7.57 8.26 8.94 volt HASIL & ANALISA 30 Hasil Pengujian Grafik voltase fungsi waktu untuk 2000 lilitan Grafik Voltase 2000 Lilitan 14 12 10 8 6 4 2 L1 = 15mm L2 = 20mm L3 = 25mm Jumlah lilitan 2000 Panjang kumparan RMS 15 mm 9.07 20 mm 7.84 25 mm 4.89 0 Time (s)

0 0.69 1.38 2.08 2.77 3.46 4.15 4.84 5.54 6.23 6.92 7.61 8.3 9 volt HASIL & ANALISA 31 Hasil Pengujian Grafik voltase fungsi waktu untuk 3000 lilitan Grafik Voltase 3000 Lilitan 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 L1 = 15mm L2 = 20mm L3 = 25mm Jumlah lilitan 3000 Panjang kumparan RMS 15 mm 13.15 20 mm 11.07 25 mm 7.93 Time (s)

volt HASIL & ANALISA 32 Grafik voltase hasil pengujian Grafik Voltase Hasil Pengujian 14 12 10 8 6 4 2 0 13.15 11.3 9.09 7.85 8.4 5.154 4.08 3.52 2.54 1000 2000 3000 Jumlah Lilitan L1 = 15mm L2 = 20mm L3 = 25mm Panjang kumparan Jumlah lilitan 1000 2000 3000 15 mm 4.81 9.09 13.15 20 mm 3.52 7.85 11.3 25 mm 2.54 5.154 8.4

HASIL & ANALISA 33 Perbandingan Voltase hasil perhitungan dengan pengujian Panjang kumparan 15 mm 20 mm 25 mm Pengujian Teori Jumlah lilitan voltase (volt) Voltase (volt) 1000 4.81 5.63 2000 9.09 27.86 3000 13.15 77.36 1000 3.52 3.85 2000 7.85 19.56 3000 11.3 52.47 1000 2.54 2.66 2000 5.15 13.64 3000 8.4 34.68

KESIMPULAN & SARAN 34 Kesimpulan 1. Voltase yang dihasilkan dari pemanen energi getaran yang panjang kumparannya divariasikan mulai dari 15 mm, 20 mm, hingga 25 mm didapatkan semakin panjang kumparan yang digunakan pada mekanisme pembangkit daya, maka semakin kecil voltase yang dibangkitkan. 2. Voltase yang dihasilkan dari pemanen energi getaran yang jumlah lilitannya divariasikan mulai dari 1000 lilitan, 2000 lilitan, hingga 3000 lilitan didapatkan semakin banyak jumlah lilitan yang digunakan pada mekanisme pembangkit daya, maka semakin besar voltase yang dibangkitkan.

KESIMPULAN & SARAN 35 Kesimpulan 3. Voltase bangkitan terbesar secara teori dan pengujian terjadi pada saat mekanisme pemanen energi getaran menggunakan mekanisme pembangkit daya dengan panjang kumparan 15 mm dan jumlah lilitan 3000 lilitan yaitu sebesar 77,36 volt untuk teori dan 13,15 volt untuk pengujian. Sedankan yang terendah terjadi pada panjang kumparan 25 mm dan jumlah lilitan 1000 4. Pada setiap penambahan jumlah lilitan range antara voltase bangkitan aktual dengan voltase perhitungan menjadi semakin besar. Hal ini terjadi karena semakin banyak kawat yang dililitkan, maka semakin banyak pula terjadi rugi yang diakibatkan dari hambatan dan induktor kawat tersebut.

KESIMPULAN & SARAN 36 Saran 1. Pada penelitian selanjutnya dilakukan pengukuran arus yang dibangkitkan dengan menggunakan alat yang lebih teliti dari pada multimeter. 2. Pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisa pada mekanisme pembangkit daya dengan variasi kumparan yang lainnya agar didapatkan mekanisme pembangkit daya yang mampu membangkitkan voltase lebih besar lagi.

40

Kajian Pustaka 13