JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR ARIE ANDRIYAN 2506 100 174 Dosen Pembimbing Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. Dosen Ko-Pembimbing Naning Aranti Wessiani, S.T., M.M. Arie Andriyan 1
Judul Tugas Akhir PERHITUNGAN NILAI KOMPENSASI ATAS RISIKO KERJA PEMADAM KEBAKARAN-DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA MELALUI PENILAIAN RISIKO DAN HAZARD PAY Arie Andriyan 2
Latar Belakang (1) Kesejahteraan pekerja PMK Kepuasan pekerja PMK Loyalitas pekerja PMK Kinerja PMK meningkat Kompensasi Kepuasan masyarakat Surabaya atas pelayanan publik Arie Andriyan 3
Latar Belakang (2) Belum dillakukan penilaian risiko kerja yang tepat Risiko kerja pemadaman kebakaran Penilaian risiko Kompensasi Beban Anggaran Arie Andriyan 4
Tujuan Penelitian 1 Mengidentifikasi paparan risiko fisik yang dihadapi pegawai pemadam kebakaran 2 Mengidentifikasi dampak paparan risiko fisik yang dihadapi pegawai pemadam kebakaran 3 4 5 Melakukan penilaian atas risiko fisik pekerjaan pada tiap jabatan pemadam kebakaran Menghitung besaran kompensasi finansial langsung atas risiko pemadam kebakaran pada tiap jabatan berdasarkan hasil penilaian risiko dan nilai pengali risiko. Menghitung besaran beban biaya kompensasi atas risiko di Dinas Kebakaran terhadap anggaran pemerintah kota Surabaya Arie Andriyan 5
Batasan 1. Jabatan pekerjaan yang diteliti hanya pada Bagian Operasional Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang ditugaskan dalam pemadaman kebakaran 2. Identifikasi risiko pekerjaan hanya terkait risiko fisik murni 3. Kompensasi yang dihitung hanya berupa kompensasi finansial saja. Arie Andriyan 6
Asumsi 1. Selama pengamatan tidak terdapat perubahan struktur organisasi, wewenang, dan job description jabatan yang diamati 2. Kejadian kebakaran tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya Arie Andriyan 7
Tinjauan Pustaka Job Analysis Manajemen Risiko Potential Hazard Penyakit Akibat Kerja Hazard Pay INA DRG s Arie Andriyan 8
Metodologi Penelitian (1) Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tahap Identifikasi Masalah dan studi pustaka Tahap Identifikasi Proses Bisnis Tahap Pengambilan dan Pengolahan Data Tahap Anlisis Pekerjaan Focus Group Discussion I TAHAP PENILAIAN RISIKO Tahap Identifikasi Risiko Tahap Analisis Risiko A Arie Andriyan Tahap Evaluasi Risiko 9
Metodologi Penelitian (2) A Focus Group Discussion II Tahap Pengambilan dan Pengolahan Data Tahap Perhitungan Nilai Finansial Atas Risiko Tahap Perhitungan Beban Anggaran Pemerintah Kota Tahap Analisis dan Interpretasi Data Tahap Analisis dan Interpretasi Data Tahap Kesimpulan dan Saran Tahap Kesimpulan dan Saran Arie Andriyan 10
Proses Bisnis & Job Analysis Job Description tiap jabatan Wawancara Proses Bisnis Kegiatan Pemadam Kebakaran 1. Komandan Peleton 2. Komandan Regu 3. Anggota Pasukan Juru Padam 4. Juru Mudi 5. Staf Operasional 6. Petugas Piket Job Analysis Potential Hazard Aktifitas teknis tiap jabatan Arie Andriyan 11
Potential Hazard (Dampak gabungan penyakit/gangguan kesehatan) Potential Hazard Physical hazard Chemical hazard Mechanical hazard Biological hazard Electrical hazard 1. Bising 2. Suhu panas (heat stress) 1. Gas CO 2. Gas NO2 3. Gas H2S 4. PCB 5. Silika Bebas 6. Timah Hitam/ Plumbun 7. Seng Klorida 8. gas lain 1. Getaran pada scroll penyemprot air dan mesin kendaraan 1. Bakteri dan parasit 1. Tersengat aliran listrik Paparan (exposure) yang diterima secara akumulatif dan menimbulkan dampak gabungan berupa penyakit/gangguan kesehatan Arie Andriyan 12
Potential Hazard (Dampak kecelakaan kerja) Potential Hazard 1. Jatuh 2. Kejatuhan material atau terkena serpihan material 3. Tersulut api 4. Tersengat aliran listrik 5. Tergores atau tertusuk benda tajam 6. Kecelakaan di perjalanan Kecelakaan kerja terjadi secara tidak terduga dan menimbulkan dampak berdasarkan tingkat keparahan tertentu Arie Andriyan 13
Penilaian Paparan/Potensi Risiko Menilai tingkat keparahan (level of occurrence) paparan/potensi risiko bagi tiap jabatan pemadam kebakaran pada tiap jenis kebakaran Skala Penilaian Kuesioner 1 = tingkat paparan atau kemungkian terjadinya sangat rendah 2 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya rendah 3 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya sedang 4 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya tinggi 5 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya sangat tinggi Rumus Perhitungan Keterangan : Li : level of occurrence (tingkat paparan/potensi risiko) yang dinilai oleh ahli Xi : jumlah kejadian kebakaran pada jenis bahaya kebakaran i pada jangka waktu satu tahun X : total kejadian kebakaran pada jangka waktu satu tahun n : jumlah klasifikasi kebakaran Arie Andriyan 14
Penilaian Paparan/Potensi Risiko Klasifikasi Kebakaran (Dinas Kebakaran) Tahun kejadian 2006 2007 2008 2009 Ratarata Klasifikasi Kepmenaker no. 186 tahun 1999 Bangunan Pemukiman 99 76 107 86 92 Bahaya kebakaran ringan Bangunan Industri 41 49 36 23 37.25 Bahaya kebakaran Sedang I, Sedang II, Sedang III dan Berat Bangunan Umum 14 14 50 41 29.75 Bahaya kebakaran ringan Kendaraan 14 16 12 16 14.5 Bahaya kebakaran ringan Lain-lain 150 104 97 135 121.5 Bahaya kebakaran ringan TOTAL 318 259 302 301 295 Klasifikasi Kepmenaker no. 186 tahun 1999 Total rata-rata kejadian Faktor Pengali Bahaya kebakaran ringan 258 0.88 Bahaya kebakaran Sedang I 9 0.03 Bahaya Kebakaran Sedang II 9 0.03 Bahaya Kebakaran Sedang III 9 0.03 Bahaya Kebakaran Berat 9 0.03 TOTAL 295 Pengolahan di excel Arie Andriyan 15
Dampak Risiko Pengolahan di excel Arie Andriyan 16
Penilaian Consequence Dampak Risiko Kategori Consequence Skala Nilai Sebutan Penjelasan Skala Penilaian 1 Insignificant Waktu recovery kurang dari 1 hari 2 Minor 3 Moderate 4 Major 5 Catastrophic Waktu recovery lebeih dari 1hari hingga 1 minggu Waktu recovery lebih dari 1 minggu hingga 1 bulan Waktu recovery lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Waktu recovery lebih dari 3 bulan atau bahkan tidak tertolong. Arie Andriyan 17
Penilaian Likelihood Dampak Risiko Kategori Likelihood dampak penyakit/gangguan kesehatan Skala Nilai Sebutan 1 Rare 2 Unlikely 3 Possible 4 Likely 5 Almost Certain Penjelasan Skala Penilaian Penyakit/gangguan kesehatan mungkin terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 10 tahun bekerja Penyakit/gangguan kesehatan mungkin terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 1 tahun bekerja Penyakit/gangguan kesehatan mungkin terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 6 bulan bekerja Penyakit/gangguan kesehatan mungkin sekali terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 1 bulan bekerja Penyakit/gangguan kesehatan hampir pasti terjadi pada pegawai setiap menjalankan tugas pemadaman kebakaran
Penilaian Likelihood Dampak Risiko Kategori Likelihood dampak kecelakaan kerja Skala Nilai Sebutan 1 Rare 2 Unlikely 3 Possible 4 Likely 5 Almost Certain Penjelasan Skala Penilaian Kejadian tersebut sangat jarang terjadi, tidak pernah terjadi selama 10 tahun terakhir Kejadian tersebut jarang terjadi, mungkin hanya 1 kali selama 10 tahun terakhir Kejadian tersebut mungkin terjadi 1 kali selama 1 tahun Kejadian tersebut mungkin sekali terjadi 1 kali selama 1 bulan Kejadian hampir pasti terjadi setiap bertugas memadamkan kebakaran Arie Andriyan 19
Penilaian Risiko Nilai Risiko = Consequence x Likelihood Hasil lihat di Excel Arie Andriyan 20
Pemetaan Risiko PETA RISIKO KOMANDAN PELETON PETA RISIKO KOMANDAN REGU PETA RISIKO ANGGOTA PASUKAN JURU PADAM Almost Certain 5 A11 A1, A3, A4, A5, A6, A7, B1 Almost Certain 5 A11 A1, A3, A4, A5, A6, A7, B1 Almost Certain 5 A11 A1, A3, A4, A5, A6, A7, B1 Likely 4 A8 Likely 4 A8 Likely 4 A8 B2 Likelihood Possible 3 A9, B6 B7 B2 A2, B3 A10 Likelihood Possible 3 A9, B6 B7 B2 A2, B3 A10 Likelihood Possible 3 A9, B6 B7 A2, B3 A10, B4, B5 Unlikely 2 B8 B9 B4 Unlikely 2 B8 B9 B4 Unlikely 2 B8 B9 Rare 1 B5, B10, B11 Rare 1 B5, B10, B11 Rare 1 B10, B11 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja PETA RISIKO JURU MUDI PETA RISIKO STAF OPERASIONAL Almost Certain 5 A3, A5 Almost Certain 5 A3 Likely 4 A11 A1, A4, A6, A7 Likely 4 A5, A6, A7 Likelihood Possible 3 A8, B1 Likelihood Possible 3 A4, A8 Unlikely 2 B2 A2, B3 B4, B5 Unlikely 2 A11 B1 Rare 1 A9, B6 B7 B8 A10, B10, B11 Rare 1 A9, B6 B7 B2, B8 A2, B3, B9 A10, B4, B5, B10, B11 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk Arie Andriyan 21 A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja
Konversi Risiko Penyakit/gangguan kesehatan akiat kerja Hazard pay berupa kompensasi finansial langsung Risiko Kerja Pemadam Kebakaran Kecelakaan kerja Asuransi atau Jaminan sosial (kompensasi finansial tidak langsung) Arie Andriyan 22
Konversi Risiko 1. Dampak risiko yang dihitung nilai kompensasinya adalah dampak penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja. 2. Pengenaan tarif perawatan pada dampak penyakit dihitung berdasarkan nilai rata-rata tarif perawatan jalan pada klasifikasi dampak yang sama. 3. Pemberian kompensasi atas risiko diklasifikasikan berdasarkan kategori likelihood dampak risiko yang telah didefinisikan sebelumnya. Arie Andriyan 23
Rumus Konversi Risiko Arie Andriyan 24
Hasil Konversi Risiko 1 Gangguan pernafasan kronis : iritasi pada hidung dan tenggorokan, flu, batuk, syaraf pembau terganggu, batuk berdahak, radang saluran pernafasan, dada terasa sakit/nyeri sementara, pernafasan tersengal-sengal 5 6.146 Rp 65,457 2 Sakit kepala, pusing, gangguan konsentrasi, gangguan tidur (insomnia) 5 6.146 Rp 69,620 3 Iritasi pada kulit, gatal-gatal pada kulit 5 6.146 Rp 62,061 Rp 448,271 4 Kelelahan, tegang pada otot dan badan terasa lemah 5 6.146 Rp 72,939 5 Iritasi pada mata, sakit pada mata 5 6.146 Rp 62,061 6 Gangguan pencernaan : mual, muntah, gangguan metabolisme 5 6.146 Rp 69,233 7 Demam, peningkatan suhu badan 5 6.146 Rp 62,061 8 Nafsu makan berkurang, berat badan menurun 4 1.000 Rp 72,728 Rp 72,728 9 Contoh : Komandan Peleton No Penyakit/Gangguan Kesehatan yang Dialami Likelihood Gangguan pernafasan akut : sesak nafas, batuk parah (menahun), kerusakan permanen syaraf pembau, pendarahan pada saluran pernafasan,batuk darah, infeksi dan peradangan pada paru-paru, bronkitis Koefisien pengali Kompensasi Kompensasi Total 3 0.167 Rp 72,540 Rp 12,090 10 Kehilangan kesadaran, pingsan 3 0.167 Rp 65,527 Rp 10,921 11 Gangguan pada jantung 3 0.167 Rp 110,752 Rp 18,459 TOTAL KOMPENSASI ATAS RISIKO/BULAN Rp 562,468 Perhitungan lengkap di Excel Arie Andriyan 25
Beban Kompensasi Atas Risiko No Jabatan Jumlah Kompensasi atas Beban anggaran (bunga 7%) personil risiko (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 1 Komandan Peleton 24 Rp 562,468 Rp 13,499,241 Rp 14,444,188 Rp 15,455,281 Rp 16,537,150 Rp 17,694,751 2 Komandan Regu 60 Rp 562,468 Rp 33,748,102 Rp 36,110,469 Rp 38,638,202 Rp 41,342,876 Rp 44,236,877 3 Anggota Pasukan Juru Padam 162 Rp 562,468 Rp 91,119,875 Rp 97,498,266 Rp 104,323,145 Rp 111,625,765 Rp 119,439,569 4 Juru Mudi 60 Rp 537,139 Rp 32,228,353 Rp 34,484,337 Rp 36,898,241 Rp 39,481,118 Rp 42,244,796 5 Staff Operasional 50 Rp 520,175 Rp 26,008,767 Rp 27,829,381 Rp 29,777,437 Rp 31,861,858 Rp 34,092,188 Beban biaya kompensasi atas risiko/tahun Rp 196,604,337 Rp 210,366,641 Rp 225,092,306 Rp 240,848,767 Rp 257,708,181 Arie Andriyan 26
Kompensasi Atas Risiko pada FES Faktor Kompensasi Finansial Langsung Terkait Risiko Faktor Tuntutan Fisik Masuk dalam level 3 dengan poin 50 Pengali tiap poin = 2000 Faktor Lingkungan Kerja Masuk dalam level 3 dengan poin 50 Kompensasi faktor tuntutan fisik = 100.000 Kompensasi faktor lingkungan kerja = 100.000 Arie Andriyan 27
Kesimpulan 1. Paparan risiko pekerjaan pemadam kebakaran berupa potential hazard yang meliputi kebisingan, heat stress, gas dan partikel berbahaya pada udara (CO, NO2, H2S, PCB, Silica bebas, Pb, ZnCl dan lain-lain), aliran arus listrik, getaran pada mobil dan scroll selang, bakteri dan parasit. Potensi risiko kecelakaan meliputi jatuh, kejatuhan material, tersulut api, tersengat listrik, tergores atau tertusuk benda tajam dan kecelakaan di perjalanan. 2. Dampak risiko pekerjaan pemadam bisa berupa dampak penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja dan dampak kecelakaan kerja 3. Hasil penilaian risiko pada tiap jabatan pemadam kebakaran menunjukkan bahwa anggota pasukan pemadam kebakaran memiliki nilai akumulatif risiko tertinggi yaitu 200, komandan peleton dan komandan regu memiliki nilai kumulatif risiko yang sama yaitu 182, juru mudi memilikinilaikumulatifrisiko 146, danstaf operasional memiliki nilaikumulatifrisiko 107. 4. Hasil perhitungan kompensasi langsung atas tiap jabatan pemadam kebakaran adalah ; komandan peleton, komandan regu dan anggota pasukan juru padam memiliki nilai kompensasi yang sama yaitu Rp562.468,-, juru mudi memiliki nilai kompensasi Rp. 537.139,- dan staf operasional memiliki nilai kompensasi Rp. 520.175,-. 5. Besar beban biaya kompensasi atas risiko pegawai pemadam kebakaran selama lima tahun ke depan dengan asumsi tidak ada perubahan organisasi dan bunga 7% adalah Rp. 196.604.337 (tahun 2011), Rp. 210.336.641,- (tahun 2012), Rp. 225.092.306,- (tahun 2013), Rp.240.848.767,- (tahun 2014), dan Rp. 257.708.181,- (tahun 2015). Arie Andriyan 28
Saran 1. Dinas Kebakaran Kota Surabaya sebaiknya memiliki data kesehatan pegawai pemadam kebakaran. Data tersebut digunakan sebagai dasar penilaian risiko untuk tahun berikutnya sehingga penilaian yang dilakukan lebih tepat. 2. Dinas Kebakaran Kota Surabaya sebaiknya melindungi pegawainya dengan jaminan sosial tenaga kerja atau asuransi sejenis yang bisa mengcover pegawai jika terjadi kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan benchmark antar metode pemeberian kompensasi atas risiko sehingga bisa diketahui keunggulan dan kelemahan anatar metode pemberian kompensasi Arie Andriyan 29
TERIMAKASIH JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA