SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN NILAI KOMPENSASI ATAS RISIKO KERJA PEMADAM KEBAKARAN-DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA MELALUI PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO

Risk Analysis : Severity & Likelihood

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

Menurut data National Fire Protection Association (NFPA) di U.S Tahun

Gunung api yang meletus akan mengeluarkan berbagai jenis debu serta gas dari dalam perut. Debu Vulkanik Dan Gangguan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting seperti derasnya arus mobilisasi penduduk dari desa ke kota maupun

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2005). Menurut Soehatman Ramli (2010), risiko merupakan kombinasi dari

OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pencemaran udara telah menjadi masalah kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus atau bakteri dan berlangsung selama 14 hari.penyakit

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

BAB IV HASIL PENELITIAN

ARINA ALFI FAUZIA

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dijelaskan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DI BIDANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Maria Ulfa Pjt Maria Lalo Reina Fahwid S Riza Kurnia Sari Sri Reny Hartati Yetti Vinolia R

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB I PENDAHULUAN. besar. Salah satu industri yang banyak berkembang yakni industri informal. di bidang kayu atau mebel (Depkes RI, 2003).

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

Naskah Publikasi Ilmiah PERBAIKAN KONDISI KERJA BERDASARKAN PENDEKATAN HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT (HIRA) UNTUK MENGURANGI

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

BAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,

PENGELOLAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN ANALISIS RISIKO DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Keywords: HIRARC, risk control.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Analisis Budaya Kerja UKM Industri Bambu di Cebongan Sleman Yogyakarta

PERHITUNGAN PLANT RELIABILITY DAN RISIKO DI PABRIK PHONSKA PT.PETROKIMIA GRESIK

SOSIALISASI Pedoman MANAJEMEN risiko dan Petunjuk Teknis AUDIT mutu INTERNAL QMS ISO 9001 : 2015 INSPEKTORAT BADAN POM

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

BAB I PENDAHULUAN. (Effendi 2009). Di awal tahun 2000 banyak terjadi bencana di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO BERDASARKAN KONSEP RISK MANAGEMENT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO)

Rancangan Sistem Keselamatan Kerja Stasiun Kerja Induksi Fumace berdasarkan Metode SWIFT (The Structured What-If Analysis)

Simposium Nasional RAPI XIII FT UMS ISSN

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Dasar Manajemen Lingkungan

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

DAMPAK PEMANFAATAN BATUBARA TERHADAP KESEHATAN. Dit. Penyehatan Lingkungan Ditjen PP & PL DEPKES

Risk R M isk a M n a a n g a e g m e e m n e t n Soehatman Ramli

PT. SAAG Utama PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO No: PK.HSE.01 Berlaku : Revisi : 00 Hal.

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

Kata kunci : Kompensasi, Risiko Murni, Analisis Jabatan, Penilaian Risiko

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

Kerugian Kecelakaan Kerja (Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja)

USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL

KUISIONER PENELITIAN PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PTPN II KWALA MADU DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM K3 DAN PENANGANAN HAZARD. Pengantar

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. faktor yang menjadi unsur api, yaitu : bahan bakar (fuel), sumber panas (heat), dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. didik untuk bekerja pada bidang tertentu, sesuai dengan misi Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. bahaya tersebut diantaranya bahaya faktor kimia (debu, uap logam, uap),

BAB I PENDAHULUAN. 50% dari jumlah korban sengatan listrik akan mengalami kematian. 1 Banyaknya

Nurbowo Dwinalto Arindra

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR


SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 77 TAHUN 2005 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA KORBAN MUSIBAH KEBAKARAN WARGA KOTA SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. demikian upaya-upaya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan perlindungan tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang

Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *

BAB 1 PENDAHULUAN. A World Health Organization Expert Committee (WHO) menyatakan bahwa

Penilaian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS

(STUDIKASUS:PT.PJBUNITPEMBANGKITANGRESIK) Presented by: NOVI MARHAENDRA PUTRANTO ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PENGENDALIAN OPERASIONAL GUDANG KONSOLIDASI

LOGO. Lingkungan Fisik Area Kerja

I. PENDAHULUAN. Sebagai Ibukota Negara dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah. Khusus Ibukota Jakarta menjadi titik sentral aktivitas pembangunan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV-138 DAFTAR ISTILAH

BAB I PENDAHULUAN. bahan kimia dan biologis, juga bahaya fisik di tempat kerja (Ikhsan dkk, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang paling

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

Kiat Atasi Gangguan Pernapasan Akibat Polusi Udara

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan


Transkripsi:

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR ARIE ANDRIYAN 2506 100 174 Dosen Pembimbing Dr. Maria Anityasari, S.T., M.E. Dosen Ko-Pembimbing Naning Aranti Wessiani, S.T., M.M. Arie Andriyan 1

Judul Tugas Akhir PERHITUNGAN NILAI KOMPENSASI ATAS RISIKO KERJA PEMADAM KEBAKARAN-DINAS KEBAKARAN KOTA SURABAYA MELALUI PENILAIAN RISIKO DAN HAZARD PAY Arie Andriyan 2

Latar Belakang (1) Kesejahteraan pekerja PMK Kepuasan pekerja PMK Loyalitas pekerja PMK Kinerja PMK meningkat Kompensasi Kepuasan masyarakat Surabaya atas pelayanan publik Arie Andriyan 3

Latar Belakang (2) Belum dillakukan penilaian risiko kerja yang tepat Risiko kerja pemadaman kebakaran Penilaian risiko Kompensasi Beban Anggaran Arie Andriyan 4

Tujuan Penelitian 1 Mengidentifikasi paparan risiko fisik yang dihadapi pegawai pemadam kebakaran 2 Mengidentifikasi dampak paparan risiko fisik yang dihadapi pegawai pemadam kebakaran 3 4 5 Melakukan penilaian atas risiko fisik pekerjaan pada tiap jabatan pemadam kebakaran Menghitung besaran kompensasi finansial langsung atas risiko pemadam kebakaran pada tiap jabatan berdasarkan hasil penilaian risiko dan nilai pengali risiko. Menghitung besaran beban biaya kompensasi atas risiko di Dinas Kebakaran terhadap anggaran pemerintah kota Surabaya Arie Andriyan 5

Batasan 1. Jabatan pekerjaan yang diteliti hanya pada Bagian Operasional Dinas Kebakaran Kota Surabaya yang ditugaskan dalam pemadaman kebakaran 2. Identifikasi risiko pekerjaan hanya terkait risiko fisik murni 3. Kompensasi yang dihitung hanya berupa kompensasi finansial saja. Arie Andriyan 6

Asumsi 1. Selama pengamatan tidak terdapat perubahan struktur organisasi, wewenang, dan job description jabatan yang diamati 2. Kejadian kebakaran tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya Arie Andriyan 7

Tinjauan Pustaka Job Analysis Manajemen Risiko Potential Hazard Penyakit Akibat Kerja Hazard Pay INA DRG s Arie Andriyan 8

Metodologi Penelitian (1) Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tahap Identifikasi Masalah dan studi pustaka Tahap Identifikasi Proses Bisnis Tahap Pengambilan dan Pengolahan Data Tahap Anlisis Pekerjaan Focus Group Discussion I TAHAP PENILAIAN RISIKO Tahap Identifikasi Risiko Tahap Analisis Risiko A Arie Andriyan Tahap Evaluasi Risiko 9

Metodologi Penelitian (2) A Focus Group Discussion II Tahap Pengambilan dan Pengolahan Data Tahap Perhitungan Nilai Finansial Atas Risiko Tahap Perhitungan Beban Anggaran Pemerintah Kota Tahap Analisis dan Interpretasi Data Tahap Analisis dan Interpretasi Data Tahap Kesimpulan dan Saran Tahap Kesimpulan dan Saran Arie Andriyan 10

Proses Bisnis & Job Analysis Job Description tiap jabatan Wawancara Proses Bisnis Kegiatan Pemadam Kebakaran 1. Komandan Peleton 2. Komandan Regu 3. Anggota Pasukan Juru Padam 4. Juru Mudi 5. Staf Operasional 6. Petugas Piket Job Analysis Potential Hazard Aktifitas teknis tiap jabatan Arie Andriyan 11

Potential Hazard (Dampak gabungan penyakit/gangguan kesehatan) Potential Hazard Physical hazard Chemical hazard Mechanical hazard Biological hazard Electrical hazard 1. Bising 2. Suhu panas (heat stress) 1. Gas CO 2. Gas NO2 3. Gas H2S 4. PCB 5. Silika Bebas 6. Timah Hitam/ Plumbun 7. Seng Klorida 8. gas lain 1. Getaran pada scroll penyemprot air dan mesin kendaraan 1. Bakteri dan parasit 1. Tersengat aliran listrik Paparan (exposure) yang diterima secara akumulatif dan menimbulkan dampak gabungan berupa penyakit/gangguan kesehatan Arie Andriyan 12

Potential Hazard (Dampak kecelakaan kerja) Potential Hazard 1. Jatuh 2. Kejatuhan material atau terkena serpihan material 3. Tersulut api 4. Tersengat aliran listrik 5. Tergores atau tertusuk benda tajam 6. Kecelakaan di perjalanan Kecelakaan kerja terjadi secara tidak terduga dan menimbulkan dampak berdasarkan tingkat keparahan tertentu Arie Andriyan 13

Penilaian Paparan/Potensi Risiko Menilai tingkat keparahan (level of occurrence) paparan/potensi risiko bagi tiap jabatan pemadam kebakaran pada tiap jenis kebakaran Skala Penilaian Kuesioner 1 = tingkat paparan atau kemungkian terjadinya sangat rendah 2 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya rendah 3 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya sedang 4 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya tinggi 5 = tingkat paparan atau kemungkinan terjadinya sangat tinggi Rumus Perhitungan Keterangan : Li : level of occurrence (tingkat paparan/potensi risiko) yang dinilai oleh ahli Xi : jumlah kejadian kebakaran pada jenis bahaya kebakaran i pada jangka waktu satu tahun X : total kejadian kebakaran pada jangka waktu satu tahun n : jumlah klasifikasi kebakaran Arie Andriyan 14

Penilaian Paparan/Potensi Risiko Klasifikasi Kebakaran (Dinas Kebakaran) Tahun kejadian 2006 2007 2008 2009 Ratarata Klasifikasi Kepmenaker no. 186 tahun 1999 Bangunan Pemukiman 99 76 107 86 92 Bahaya kebakaran ringan Bangunan Industri 41 49 36 23 37.25 Bahaya kebakaran Sedang I, Sedang II, Sedang III dan Berat Bangunan Umum 14 14 50 41 29.75 Bahaya kebakaran ringan Kendaraan 14 16 12 16 14.5 Bahaya kebakaran ringan Lain-lain 150 104 97 135 121.5 Bahaya kebakaran ringan TOTAL 318 259 302 301 295 Klasifikasi Kepmenaker no. 186 tahun 1999 Total rata-rata kejadian Faktor Pengali Bahaya kebakaran ringan 258 0.88 Bahaya kebakaran Sedang I 9 0.03 Bahaya Kebakaran Sedang II 9 0.03 Bahaya Kebakaran Sedang III 9 0.03 Bahaya Kebakaran Berat 9 0.03 TOTAL 295 Pengolahan di excel Arie Andriyan 15

Dampak Risiko Pengolahan di excel Arie Andriyan 16

Penilaian Consequence Dampak Risiko Kategori Consequence Skala Nilai Sebutan Penjelasan Skala Penilaian 1 Insignificant Waktu recovery kurang dari 1 hari 2 Minor 3 Moderate 4 Major 5 Catastrophic Waktu recovery lebeih dari 1hari hingga 1 minggu Waktu recovery lebih dari 1 minggu hingga 1 bulan Waktu recovery lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan Waktu recovery lebih dari 3 bulan atau bahkan tidak tertolong. Arie Andriyan 17

Penilaian Likelihood Dampak Risiko Kategori Likelihood dampak penyakit/gangguan kesehatan Skala Nilai Sebutan 1 Rare 2 Unlikely 3 Possible 4 Likely 5 Almost Certain Penjelasan Skala Penilaian Penyakit/gangguan kesehatan mungkin terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 10 tahun bekerja Penyakit/gangguan kesehatan mungkin terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 1 tahun bekerja Penyakit/gangguan kesehatan mungkin terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 6 bulan bekerja Penyakit/gangguan kesehatan mungkin sekali terjadi pada pegawai dalam kurun waktu 1 bulan bekerja Penyakit/gangguan kesehatan hampir pasti terjadi pada pegawai setiap menjalankan tugas pemadaman kebakaran

Penilaian Likelihood Dampak Risiko Kategori Likelihood dampak kecelakaan kerja Skala Nilai Sebutan 1 Rare 2 Unlikely 3 Possible 4 Likely 5 Almost Certain Penjelasan Skala Penilaian Kejadian tersebut sangat jarang terjadi, tidak pernah terjadi selama 10 tahun terakhir Kejadian tersebut jarang terjadi, mungkin hanya 1 kali selama 10 tahun terakhir Kejadian tersebut mungkin terjadi 1 kali selama 1 tahun Kejadian tersebut mungkin sekali terjadi 1 kali selama 1 bulan Kejadian hampir pasti terjadi setiap bertugas memadamkan kebakaran Arie Andriyan 19

Penilaian Risiko Nilai Risiko = Consequence x Likelihood Hasil lihat di Excel Arie Andriyan 20

Pemetaan Risiko PETA RISIKO KOMANDAN PELETON PETA RISIKO KOMANDAN REGU PETA RISIKO ANGGOTA PASUKAN JURU PADAM Almost Certain 5 A11 A1, A3, A4, A5, A6, A7, B1 Almost Certain 5 A11 A1, A3, A4, A5, A6, A7, B1 Almost Certain 5 A11 A1, A3, A4, A5, A6, A7, B1 Likely 4 A8 Likely 4 A8 Likely 4 A8 B2 Likelihood Possible 3 A9, B6 B7 B2 A2, B3 A10 Likelihood Possible 3 A9, B6 B7 B2 A2, B3 A10 Likelihood Possible 3 A9, B6 B7 A2, B3 A10, B4, B5 Unlikely 2 B8 B9 B4 Unlikely 2 B8 B9 B4 Unlikely 2 B8 B9 Rare 1 B5, B10, B11 Rare 1 B5, B10, B11 Rare 1 B10, B11 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja PETA RISIKO JURU MUDI PETA RISIKO STAF OPERASIONAL Almost Certain 5 A3, A5 Almost Certain 5 A3 Likely 4 A11 A1, A4, A6, A7 Likely 4 A5, A6, A7 Likelihood Possible 3 A8, B1 Likelihood Possible 3 A4, A8 Unlikely 2 B2 A2, B3 B4, B5 Unlikely 2 A11 B1 Rare 1 A9, B6 B7 B8 A10, B10, B11 Rare 1 A9, B6 B7 B2, B8 A2, B3, B9 A10, B4, B5, B10, B11 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences 1 2 3 4 5 Insignificant Minor Moderate Major Catasthropic Consequences Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja Keterangan : Extreme risk Hight risk Moderate risk Low risk Arie Andriyan 21 A : Risiko penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja B : Risiko kecelakaan kerja

Konversi Risiko Penyakit/gangguan kesehatan akiat kerja Hazard pay berupa kompensasi finansial langsung Risiko Kerja Pemadam Kebakaran Kecelakaan kerja Asuransi atau Jaminan sosial (kompensasi finansial tidak langsung) Arie Andriyan 22

Konversi Risiko 1. Dampak risiko yang dihitung nilai kompensasinya adalah dampak penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja. 2. Pengenaan tarif perawatan pada dampak penyakit dihitung berdasarkan nilai rata-rata tarif perawatan jalan pada klasifikasi dampak yang sama. 3. Pemberian kompensasi atas risiko diklasifikasikan berdasarkan kategori likelihood dampak risiko yang telah didefinisikan sebelumnya. Arie Andriyan 23

Rumus Konversi Risiko Arie Andriyan 24

Hasil Konversi Risiko 1 Gangguan pernafasan kronis : iritasi pada hidung dan tenggorokan, flu, batuk, syaraf pembau terganggu, batuk berdahak, radang saluran pernafasan, dada terasa sakit/nyeri sementara, pernafasan tersengal-sengal 5 6.146 Rp 65,457 2 Sakit kepala, pusing, gangguan konsentrasi, gangguan tidur (insomnia) 5 6.146 Rp 69,620 3 Iritasi pada kulit, gatal-gatal pada kulit 5 6.146 Rp 62,061 Rp 448,271 4 Kelelahan, tegang pada otot dan badan terasa lemah 5 6.146 Rp 72,939 5 Iritasi pada mata, sakit pada mata 5 6.146 Rp 62,061 6 Gangguan pencernaan : mual, muntah, gangguan metabolisme 5 6.146 Rp 69,233 7 Demam, peningkatan suhu badan 5 6.146 Rp 62,061 8 Nafsu makan berkurang, berat badan menurun 4 1.000 Rp 72,728 Rp 72,728 9 Contoh : Komandan Peleton No Penyakit/Gangguan Kesehatan yang Dialami Likelihood Gangguan pernafasan akut : sesak nafas, batuk parah (menahun), kerusakan permanen syaraf pembau, pendarahan pada saluran pernafasan,batuk darah, infeksi dan peradangan pada paru-paru, bronkitis Koefisien pengali Kompensasi Kompensasi Total 3 0.167 Rp 72,540 Rp 12,090 10 Kehilangan kesadaran, pingsan 3 0.167 Rp 65,527 Rp 10,921 11 Gangguan pada jantung 3 0.167 Rp 110,752 Rp 18,459 TOTAL KOMPENSASI ATAS RISIKO/BULAN Rp 562,468 Perhitungan lengkap di Excel Arie Andriyan 25

Beban Kompensasi Atas Risiko No Jabatan Jumlah Kompensasi atas Beban anggaran (bunga 7%) personil risiko (Rp) 2011 2012 2013 2014 2015 1 Komandan Peleton 24 Rp 562,468 Rp 13,499,241 Rp 14,444,188 Rp 15,455,281 Rp 16,537,150 Rp 17,694,751 2 Komandan Regu 60 Rp 562,468 Rp 33,748,102 Rp 36,110,469 Rp 38,638,202 Rp 41,342,876 Rp 44,236,877 3 Anggota Pasukan Juru Padam 162 Rp 562,468 Rp 91,119,875 Rp 97,498,266 Rp 104,323,145 Rp 111,625,765 Rp 119,439,569 4 Juru Mudi 60 Rp 537,139 Rp 32,228,353 Rp 34,484,337 Rp 36,898,241 Rp 39,481,118 Rp 42,244,796 5 Staff Operasional 50 Rp 520,175 Rp 26,008,767 Rp 27,829,381 Rp 29,777,437 Rp 31,861,858 Rp 34,092,188 Beban biaya kompensasi atas risiko/tahun Rp 196,604,337 Rp 210,366,641 Rp 225,092,306 Rp 240,848,767 Rp 257,708,181 Arie Andriyan 26

Kompensasi Atas Risiko pada FES Faktor Kompensasi Finansial Langsung Terkait Risiko Faktor Tuntutan Fisik Masuk dalam level 3 dengan poin 50 Pengali tiap poin = 2000 Faktor Lingkungan Kerja Masuk dalam level 3 dengan poin 50 Kompensasi faktor tuntutan fisik = 100.000 Kompensasi faktor lingkungan kerja = 100.000 Arie Andriyan 27

Kesimpulan 1. Paparan risiko pekerjaan pemadam kebakaran berupa potential hazard yang meliputi kebisingan, heat stress, gas dan partikel berbahaya pada udara (CO, NO2, H2S, PCB, Silica bebas, Pb, ZnCl dan lain-lain), aliran arus listrik, getaran pada mobil dan scroll selang, bakteri dan parasit. Potensi risiko kecelakaan meliputi jatuh, kejatuhan material, tersulut api, tersengat listrik, tergores atau tertusuk benda tajam dan kecelakaan di perjalanan. 2. Dampak risiko pekerjaan pemadam bisa berupa dampak penyakit/gangguan kesehatan akibat kerja dan dampak kecelakaan kerja 3. Hasil penilaian risiko pada tiap jabatan pemadam kebakaran menunjukkan bahwa anggota pasukan pemadam kebakaran memiliki nilai akumulatif risiko tertinggi yaitu 200, komandan peleton dan komandan regu memiliki nilai kumulatif risiko yang sama yaitu 182, juru mudi memilikinilaikumulatifrisiko 146, danstaf operasional memiliki nilaikumulatifrisiko 107. 4. Hasil perhitungan kompensasi langsung atas tiap jabatan pemadam kebakaran adalah ; komandan peleton, komandan regu dan anggota pasukan juru padam memiliki nilai kompensasi yang sama yaitu Rp562.468,-, juru mudi memiliki nilai kompensasi Rp. 537.139,- dan staf operasional memiliki nilai kompensasi Rp. 520.175,-. 5. Besar beban biaya kompensasi atas risiko pegawai pemadam kebakaran selama lima tahun ke depan dengan asumsi tidak ada perubahan organisasi dan bunga 7% adalah Rp. 196.604.337 (tahun 2011), Rp. 210.336.641,- (tahun 2012), Rp. 225.092.306,- (tahun 2013), Rp.240.848.767,- (tahun 2014), dan Rp. 257.708.181,- (tahun 2015). Arie Andriyan 28

Saran 1. Dinas Kebakaran Kota Surabaya sebaiknya memiliki data kesehatan pegawai pemadam kebakaran. Data tersebut digunakan sebagai dasar penilaian risiko untuk tahun berikutnya sehingga penilaian yang dilakukan lebih tepat. 2. Dinas Kebakaran Kota Surabaya sebaiknya melindungi pegawainya dengan jaminan sosial tenaga kerja atau asuransi sejenis yang bisa mengcover pegawai jika terjadi kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan benchmark antar metode pemeberian kompensasi atas risiko sehingga bisa diketahui keunggulan dan kelemahan anatar metode pemberian kompensasi Arie Andriyan 29

TERIMAKASIH JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA