HUBUNGAN KONSUMSI JENIS MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN KRANDON KUDUS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh (Mumpuni, 2013).

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. cenderung meningkat sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula seperti sukrosa.

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 2015). Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dikeluhkan oleh

RELATIONSHIP BETWEEN DENTAL CARE AND CARIOGENIC FOODS WITH CHILDREN DENTAL CARIES INCIDENCE IN JURAN ELEMENTRY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

Hubungan Kebiasaan Gosok Gigi dan Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah

DAMPAK KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh

DESTRI MAYA RANI NIM A020

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan ini dapat mempengaruhi kesehatan gigi anak (Ramadhan, 2010). Contoh

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA KELAS III SDN 1 & 2 SONUO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATFAL DESA LEBAKSIU LOR

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya yaitu pertumbuhan gigi. Menurut Soebroto

MINUM SUSU DENGAN PENAMBAHAN GULA DAN TANPA GULA DENGAN JUMLAH KARIES ANAK USIA 3-6 TAHUN

ABSTRAK. Kata kunci: molar, karies, menyikat gigi, makanan kariogenik. viii

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (SKRT, 2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90,05%. 1 Riset Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik agar jangan sampai terkena gigi berlubang (Comic, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK PEMBINA MOJOSONGO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya. menunjang kesehatan seseorang (Riyanti, 2005).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga terjadi pada anak-anak. Karies dengan bentuk yang khas dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Karies gigi adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

PENDAHULUAN... Dian Nurafifah ...ABSTRAK...

Hubungan Karakteristik dan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Umur 11

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN KARLOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SDN 1 GOGODALEM KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiah Fakultas. Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KARIES GIGI PADA MURID SDN 1 RAHA KABUPATEN MUNA. Ratna Umi Nurlila Dosen STIKES Mandala Waluya Kota Kendari

PENGARUH PERAN ORANG TUA TENTANG PERAWATAN GIGI TERHADAP TERJADINYA KARIES DENTIS PADA ANAK PRA SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhamada Vol.7 No.2

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

HUBUNGAN ANTARA UPAYA IBU DALAM MENCEGAH KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI TK AL-IHSAN KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

EVA DIAN SRIBINTARI J

Kata kunci : Perilaku konsumsi makanan manis, perilaku gosok gigi, kejadian karies gigi

BAB I PENDAHULUAN. kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI DESA BANJAR NEGERI KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN

HUBUNGAN CARA MENGGOSOK GIGI DAN JENIS MAKANAN YANG DIKONSUMSI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

Resti Anggraeni*), UmiAniroh**), Mona Saparwati***)

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 2004, didapatkan bahwa prevalensi karies di Indonesia mencapai 85%-99%.3

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI MALAM HARI DAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI KARANG TENGAH 07 TANGERANG

DESCRIPTION OF PLAQUE SCORES ON STUDENTS WHO CONSUME FRIED FOOD IN CANTEEN OF SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Oleh : Winda Siti Juliani ST ARTIKEL PUBLIKASI

e-journel Kperawatan (ekp). Volume 5, Nomor 2, November 2017

Noor Ika Anggraeni* )., Ns. Suhadi, M. Kep., Sp.Kep.Kom** ), Mamat Supriyono, SKM, M. Kes-Epid*** )

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi estetik yang menunjang kecantikan. Menjaga kebersihan gigi dan

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN PEMERIKSAAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI ANAK TERHADAP PERILAKU IBU MEMERIKSAKAN KESEHATAN GIGI ANAK DI KOTA BUKITTINGGI

Hana Yuwan Kartikasari, Nuryanto *)

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN PERILAKU PENYEBAB KARIES PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAMULYA 01 KECAMATAN SUKATANI, KABUPATEN BEKASI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. orangtua sangat menentukan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada. (Notoatmodjo, 2003). Kesehatan gigi dan mulut pada anak apabila

HUBUNGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI DAN POLA JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA MURID SD NEGERI 157 PALEMBANG. Abstrak

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sistemik. Faktor penyebab dari penyakit gigi dan mulut dipengaruhi oleh

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan kejadian Karies Gigi Siswa Sekolah Dasar Sumbersari Dan Puger Kabupaten Jember

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas

Transkripsi:

HUBUNGAN KONSUMSI JENIS MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SDN KRANDON KUDUS Yulisetyaningrum 1), Eko Rujianto 2) 1 STIKES Muhammadiyah Kudus email: yulisetyaningrum@stikesmuhkudus.ac.id 2 STIKES Muhammadiyah Kudus Abstract The Dental caries is a disease that affects children and adults.causes of dental caries is caused by a factor or interacting components that is a component of teeth and saliva (saliva), components of microorganisms in the mouth that can produce acid through fermentation and make dentalcaries. The purpose of this study was to determine the relationship of consumption of cariogenic foods with the incidence of dental caries in children at SDN Krandon Kudus. The study was descriptif correlative with cross sectional correlative. The population in this study were 78 respondents and samples in this study 44 respondents. The sampling technique used was random sampling and bivariate analysis using chi square test. The results of the statistical test Chi Square showed no association between the consumption of foods with the incidence of dental caries in SDN Krandon Kudus with chi square test was obtained p value = 0.018 (p <0.05) then Ho rejected and Ha accepted. There is a relationship with the consumption of cariogenic foods incidence of dental caries in children at SDN Krandon Desa Krandon Kudus. Keywords: Consumption type cariogenic food, Dental Caries 1. PENDAHULUAN Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di antara penduduk, dan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat terutama di kalangan anak-anak. World Health Organization (WHO) tahun 2012 menyebutkan masalah kesehatan gigi dan mulut terutama karies gigi sebanyak 60-90% terjadi pada anak sekolah. Prevalensi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terhadap tingkat karies sebesar 70% dan 50% diantaranya adalah golongan umur balita (Depkes RI, 2010). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 di Jawa Tengah didapatkan sebanyak 27% pada anak usia 5-14 tahun mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies gigi. Kejadian Di Kabupaten Kudus sebanyak 42,6% siswa Sekolah Dasar (SD) mengalami karies gigi dengan prevelensi sebanyak 19,2% per tahun (Dinkes Kudus, 2014). Karies gigi merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak maupun dewasa, baik gigi susu maupun gigi permanen. Anak usia 6-14 tahun merupakan usia yang kritis dan mempunyai sifat khusus yaitu transisi atau pergantian dari gigi susu ke gigi permanen (Wong, 2008). Penyebab karies gigi disebabkan oleh faktor atau komponen yang saling berinteraksi yaitu komponen dari gigi dan air ludah (saliva), komponen mikroorganisme yang ada dalam mulut yang mampu menghasilkan asam melalui peragian yaitu aktinomises, atreptococcus dan laktobasil, dan komponen makanan yang sangat berperan adalah makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan gula atau makanan yang manis yang mudah menempel pada gigi yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam. (Irma, 2013). Jenis makanan yang berdampak pada pembentukan terjadinya karies gigi adalah 132

jenis makanan yang mengandung kariogenik seperti coklat, permen, kue, dan makanan manis yang membuat anakanak sangat rentan terhadap karies gigi. Hal ini dikarenakan makanan yang mengandung karbohidrat misalnya sukrosa dan gula atau makanan yang manis seperti coklat, permen dan kue yang mudah menempel pada gigi yang dapat diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga dapat menjadi plak dan merusak struktur gigi jika dibiarkan begitu saja dalam kurun waktu yang lama (Irma, 2013). Umumnya anak-anak yang memasuki usia sekolah mempunyai resiko mengalami karies, karena pada usia sekolah anak gemar mengkonsumsi jenis makanan makanan kariogenik atau minuman manis. Sisa makanan yang mengandung sukrosa merupakan makanan utama Streptococuc Mutans untuk tumbuh dan berkembang biak (Irma, 2013). Hasil survey pendahuluan pada 12 Januari 2015 di SDN Krandon Kudus dengan melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada kelas 3 dan 4 didapatkan hasil dari 27 siswa yang dilakukan observasi sebanyak 25 anak (92,3 %) terdapat karies gigi pada gigi siswa kelas 3 dan 4. Kemudian setelah dilakukan wawancara didapatkan data sebanyak 21 siswa (84%) siswa suka mengkonsumsi makanan siomay, permen dan coklat. Sedangkan hasil survey pada SDN Kajeksan sebagai pembanding dari SDN Krandon pada tanggal 13 Januari 2015 dengan melakukan observasi sampel di kelas 3, didapatkan hasil dari 34 siswa, sebanyak 23 siswa (67,6%) memiliki karies gigi dan sebanyak 11 siswa tidak memiliki karies gigi, kemudian peneliti melakukan wawancara kepada 10 siswa, dan didapatkan hasil sebanyak 9 siswa suka mengkonsumsi makanan seperti siomay, permen dan coklat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hubungan antara konsumsi jenis makanan dengan kejadian karies gigi pada anak di SDN Krandon Kudus. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian 78 anak dan sampel menggunakan teknik sampling secara random sample (sampel acak) yaitu 44 anak. Tempat penelitian di SDN Krandon Kudus. Data yang diambil terdiri dari data primer dan data sekunder. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk variabel konsumsi jenis makanan kariogenik dan observasi untuk kejadian karies gigi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisa Univariat dan Bivariat. Dalam penelitian ini analisa univariat digunakan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari dari masing-masing variabel penelitian yaitu kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dan karies gigi. Sedangkan untuk analisa bivariat menggunakan uji statistik chi square. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian Karakteristik Responden Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Laki-laki 27 61.4 Perempuan 17 38.6 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui distribusi jenis kelamin dari 44 responden didapatkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 27 responden (61,4%). Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Umur Frekuensi Persentase (%) 7 7 15.9 8 7 15.9 9 9 20.5 10 6 13.6 11 9 20.5 12 6 13.6 133

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui distribusi umur dari 44 responden di dapatkan usia terbanyak adalah usia 9 tahun sejumlah 9 responden (20,5%) dan umur 11 tahun sejumlah 9 responden (20,5%). Hasil analisis univariat Tabel 3. Distribusi Frekuensi Jenis Konsumsi Makanan Siswa-siswi di SDN Krandon Kudus (n=44) Konsumsi Kariogenik Tidak Kariogenik Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui berdasarkan distribusi jenis konsumsi makanan dari 44 responden didapatkan bahwa sebagian besar siswa mengkonsumsi makanan kariogenik sebanyak 34 responden (77,3%). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Karies Gigi Siswa-siswi di SDN Krandon Kudus (n=44) Berdasarkan tabel 4 diatas, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa siswi mengalami karies gigi sebanyak 35 responden (79,5%). Hasil Analisa Bivariat Tabel 5.Konsumsi Jenis Makanan dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa di SDN Krandon Kudus (n=44) 134 Frekuensi 34 10 Persentase (%) 77.3 22.7 Frekuensi Persentase (%) Karies Gigi Tidak Karies Gigi 35 9 79.5 20.5 Kejadian Karies gigi Konsumsi Karies Gigi Tidak Jenis Karies Jumlah Makanan gigi f % f % f % Kariogenik 30 88.2 4 11. 34 10 8 0 Non 5 50 5 50 10 10 Kariogenik 0 Total 35 79.5 9 20. 44 10 5 0 P Value (Rho) 0,01 8 Berdasarkan tabel 5 diatas, hasil penelitian menunjukan tentang hubungan konsumsi jenis makanan dengan kejadian karies gigi pada Siswa di SDN Krandon Desa Kradon Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, didapatkan bahwa siswa yang mengkonsumsi makanan kariogenik yang mengalami karies gigi sebanyak 30 responden (88,2%), yang tidak mengalami karies gigi sebanyak 4 responden (11,8%), dan siswa-siswi yang mengkonsumsi makanan non kariogenik yang mengalami karies gigi sebanyak 5 responden (50 %), yang tidak mengalami karies gigi sebanyak 5 responden (50%). b. Pembahasan Hasil penelitian tentang hubungan konsumsi jenis makanan dengan kejadian karies gigi pada Siswa di SDN Krandon Kudus, didapatkan bahwa siswa yang mengkonsumsi makanan kariogenik yang mengalami karies gigi sebanyak 30 responden (88,2%), yang tidak mengalami karies gigi sebanyak 4 responden (11,8%), dan siswa-siswi yang mengkonsumsi makanan non kariogenik yang mengalami karies gigi sebanyak 5 responden (50 %), yang tidak mengalami karies gigi sebanyak 5 responden (50%). Hasil analisis statistik uji chi square diperoleh p value = 0,018 lebih kecil dari nilai tingkat kemaknaan α < 0,05. Sehingga p value tabel kurang dari P value hitung maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara konsumsi jenis makanan dengan kejadian karies gigi pada Siswa di SDN Krandon Kudus. Karies merupakan interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm, dan diet (khususnya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri plak menjadi asam, terutama asam laktat dan asetat) sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi. Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas jasad renik yang dapat diragikan dan ditandai dengan adanya demineraisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya. Jadi Karies gigi atau dental caries adalah penyakit gigi yang ditandai

dengan kerusakan jaringan gigi yang diulai dari permukaan gigi dan meluas kearah pulpa (Megananda, 2010). Penyebab karies gigi adalah faktor host, agen dan substrata tau makanan kariogenik. Makanan kariogenik merupakan faktor yang dominan dalam pembentukan karies gigi. Faktor subtrat atau makanan dapat mempengaruhi pembentukan plak membantu pembiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel, juga mempengaruhi metabolisme bakteri dalam gigi itu sendiri dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk produksi asam (Panjaitan, 2005). Kebiasaan anak mengkonsumsi makanan kariogenik seperti coklat, permen, kue, dan makanan manis yang membuat anak-anak sangat rentan terhadap karies gigi. Dampak karies gigi antara lain gigi berlubang, timbulnya peradangan dan nanah pada gusi, peradangan pada tulang rahang bahkan kematian pada tulang rahang, pembengkakan atau peradangan di kerongkongan sehingga menyebabkan kesulitan menelan dan tidak bisa membuka mulut, nafas berbau (bau mulut), bahkan infeksi yang berakibat fatal seperti akan berdampak negatif ke jantung, paru-paru dan otak. Banyak dari kita yang belum paham mengenai dampak serius dari gigi berlubang ini sehingga banyak yang tidak peduli bahkan mengabaikannya (Chaerita, 2005). Hal ini diperkuat oleh penelitian Indry Worotitjan Saparu Kabupaten Luwu dimana ada hubungan signifikan antara makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi diperoleh nilai ρ = 0,004. Hal ini dipicu kegemaran anak mengkomsumsi makanan yang manis, makan yang lengket di gigi, frekuensi anak mengkomsumsi makanan manis yang mengandung gula, serta kebiasaan menahan makanan dalam waktu lama yang memicu timbulnya karies gigi. Faktor predisposisi kejadian karies gigi adalah kebiasaan gosok gigi sebelum dan sesudah makan dan sebelum makan. Kebiasaan ini akan menjadikan gigi bersih dan terhindar dari plak sisa makanan yang berada pada gigi. Kebiasaan mengosok gigi tersebut menjadikan tidak terdapat perkembangan mikro bakteri pada gigi akibat menempelnya sisa makanan pada gigi (Irma, 2013). Peneliti menyimpulkan kejadian karies gigi pada siswa di SDN Krandon Kudus disebabkan kurangnya merawat kesehatan gigi dan mulut, salah satunya adalah kebiasaan konsumsi jenis makanan kariogenik. Kebiasaan makanan kariogenik pada siswa SDN Krandon seperti konsumsi makanan/ jajanan seperti siomay, coklat, permen dan roti. Jajanan ini banyak dijual disekitar SDN Krandon. Sehingga setiap hari siswa mengkonsumsinya. Selain itu kurangnya kebiasaan mengosok gigi pada anak sehingga mempercepat kejadian karies gigi pada anak. (2013) tentang pola makan dan minuman 4. SIMPULAN terhadap kejadian karies gigi pada anak SD Desa Kiawa Kecamatan Kawangkoan Utara dan Berdasarkan disimpulkan : penelitian ini dapat didapatkan hasil sebanyak 36 responden (60%) a. Konsumsi jenis makanan kariogenik didapatkan suka mengkonsumsi coklat, permen dan snack dengan frekuensi lebih dari 3 kali selama sehari. Menurut penelitian Sumini (2014) yang berjudul hubungan konsumsi makanan manis sebagian besar siswa mengkonsumsi makanan kariogenik sebanyak 34 responden (77,3%). b. Kejadian karies gigi didapatkan sebagian besar siswa siswi dengan kejadian karies gigi pada anak mengalami karies gigi sebanyak 35 prasekolah di RA Muslimat Psm Tegalrejo responden (79,5%). Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi c. Ada hubungan antara konsumsi Kabupaten Magetan didapatkan hasil ada jenis makanan dengan kejadian hubungan yang signifikan 0,000. Hasil serupa karies gigi pada Siswa-siswi di juga dikemukakan oleh Tamrin, dkk (2013) tentang dampak konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menyikat gigi terhadap kejadian SDN Krandon Kecamatan Kota kabupaten Kudus, dengan hail uji chi square diperoleh p value = karies gigi pada anak sekolah di SDN 271 135

0,018 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. 5. REFERENSI Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Chaerita dan Jubilee Enterprise. 2005. Kiat Merawat Gigi Anak. Gramedia: Jakarta. Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah. (2012). Profile Kesehatan Gigi Jawa Tengah Tahun 2012. Semarang: Dinas Kesehatan Prov. Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Kudus. 2014. Profil kesehatan berdasarkan jenis penyakit: Dinas Kesehatan Kudus Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Ed 1. Salemba Medika, Jakarta. Irma, I.Z dan Intan S.A., 2013, Penyakit gigi, Mulut, dan THT, 1 st ed., Yogyakarta : Nuha Medika Muslimat Psm Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Jurnal Delima Harapan, Vol 3, No.2 Agustus-Januari 2014: 20-27 Tamrin, dkk. 2013. Dampak Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah di SDN 271 Saparu Kabupaten Luwu. Journal of Pediatric Nursing Vol.1 (1). Pp. 014-018. January. 2014 Tarigan (2005). Diet yang dapat Merusak Gigi pada anak-anak, Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Wong. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. EGC: Jakarta. World Health Organization (WHO). 2012. Health Education, diakses tanggal 12 Desember 2014, dari http://www.who.int/topics/health education/en/ Megananda. H, P. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras Dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta. Panjaitan. (2005). Karies Gigi. EGC: Jakarta Pratiwi. (2009). Faktor-Faktor Yang Mendukung Kebiasaan Makan- Makanan Kariogenik Dengan Terjadinya Karies Gigi Pada Anak Prasekolah. Tesis. Sumini, dkk. 2014. Hubungan Konsumsi Makanan Manis Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Di RA 136