BAB III METODOLOGI PENELITIAN. organisasi PT. Asuransi Asei Indonesia menggunakan tipe penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. populasi tersebut dengan menyebarkan kuisioner. 1. lebih terurai lagi melalui gabungan antarkarakteristik tertentu.

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian. masalah yang hasilnya dapat digneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian

BAB III. Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dan analisis menggunakan statistik. subjek dari mana data dapat diperoleh. 30

BAB III METODE PENELITIAN. Wonokusumo Jaya Gang Pinggir, Kelurahan Pegirian, Kecamatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. Adapun metodologi berasal dari kata metode dan logos, yang berarti ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. bulan April sampai dengan bulan Mei setelah peneliti mendapat rekomendasi dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu penelitian tentang persepsi mahasiswa IAIN Palangka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Menurut Ruslan dalam bukunya Penelitian Public Relations dan Komunikasi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya tentang gejala dari permasalahan yang timbul di lapangan. Kajiannya

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Wimmer & Dominick dalam Rachmat Kriyantono (2012: 48) menyebutkan

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis dan menyajikan fakta yang ada secara sistematik. 1. Sumber data dalam penelitian ini meliputi: 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kausal. Sugiyono (2010, hal.13) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam menyusun skripsi ini, peneliti peneliti menggunakan tipe penelitian

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan obyektif atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan variabel marketing

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian kuantitatif juga dapat menuntun dalam penemuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap iklim organisasi PT. Asuransi Asei Indonesia menggunakan tipe penelitian deskriptif yang dimaksudkan adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam peneltian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif. 22 Penelitian yang dilakukan pun berdasar pada paradigma positivisme yang dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang naturalistik, empiris, dan behavioristik, dimana semua objek penelitian harus dapat direduksi mejadi fakta yang dapat diamati, tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna namun mementingkan fenomena yang tampak, serta bebas nilai objektif dengan menentang habis-habisan sikap-sikap subjektif. 23 22 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Bandung. 2006. Hal 39 23 Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonom, dan Kebijakan Publik serta ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Prenada Media Group. 2009. Hal 37 44

45 Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif, yaitu penelitian dengan menggunakan angka dan bilangan serta simbol atau akuasi numerik. Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif juga dapat menuntun dalam penemuan masalah penelitian, hipotesis, konsep-konsep, metedologi dan menemukan analisis data. Pendekatan kuantitatif menguji datanya dan hitungan statistik, data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data nominal yang diperoleh dari hasil survei. 24 3.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif - survei. Dimana dalam penelitian kuantitatif dengan cara survei ini peneliti mengumpulkan data yang ada dengan melakukan penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh responden. Melalui penyebaran kuesioner tersebut data yang ada dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili populasi. 25 Dengan metode survei, peneliti ingin mendapatkan data dan jawaban dari penyebaran kuesioner terhadap responden yang terdiri dari karyawan PT. Asuransi Asei Indonesia, mengenai pengaruh gaya kepemimpinan PT. Asuransi Asei Indonesia terhadap iklim organisasi di PT. Asuransi Asei Indonesia. 24 Koentjoro Ningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 1997. Hal 44 25 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES. 2001.Hal 3

46 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari, kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi (kumpulan objek riset) bisa berupa orang, organisasi, kata-kata dan kalimat, simbol-simbol nonverbal, surat kabar, radio, televisi, iklan, dan lainnya. 26 Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan di PT. Asuransi Asei Indonesia dengan jumlah 251 orang. Dari kompleksitas objek populasinya terlihat bahwa populasinya cenderung heterogen karena dapat keragaman karakteristik pada karyawan, populasi kunci dari penelitian ini adalah karyawan PT. Asuransi Asei Indonesia yang berlokasi di Gedung Menara Kadin Lt. 22 Jalan HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 2-3 Jakarta. 3.3.2 Sampel Peneliti yang meneliti seluruh elemen-elemen populasi disebut sensus dan jika meneliti sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu populasi disebut penelitian sampel. Peneliti secara teknis umumnya akan mengalami kesulitan melakukan sensus (census), karena jumlah dari elemen relatif sangat besar dan sulit untuk menghitungnya, adanya 26 Rachmat Kriyantono. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Group. 2010. Hal 153

47 keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang tersedia dalam pelaksanaan suatu penelitian. 27 Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. 28 Dalam penarikan data pada sample ini, peneliti menggunakan kuesioner yang memakai sistem pertanyaan tertutup Linkert dengan kombinasi pertanyaan terbuka sebagai usaha menjaga objektifitas penelitian. Rumuskan oleh Slovin yang dikutip oleh Husen Umar, yaitu dapat menentukan rumus sampel dari populasi yaitu : N n = 1 + N (e 2 ) Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Persentase ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan sekitar 5% Peneliti menggunakan taraf keyakinan dalam penelitian 95 % yaitu yakin bahwa penelitian 95% benar, taraf signifikansinya 0.05 Jadi : 251 n = = 154.22 = 155 1+ 251 (0.05 X 0.05) 27 Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations dan Media Relations. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2007. hal 139 28 Mudrajad Kuncoro. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga. Jakarta : hal 103

48 Jumlah sampel yang digunakan untuk peneliti untuk peneltitian ini menggunakan sampel 155 orang. 3.1.3 Penarikan Sampel Terdapat dua syarat yang diharuskan dalam prosedur pengambilan sampel yaitu sampel harus representative (mewakili) dan besarnya sampel harus memadai. Peneliti membagikan kuesioner kepada karyawan dengan teknik simple random sampling. Sample acak sederhana adalah desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Prinsip pemilihan sampel dalam desain ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. 29 Ada tiga hal sebelum melakukan pengambilan sampel yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Apakah pengambilan sampel secara probabilitas atau nonprobabilitas. 2. Apakah populasi terhingga atau tidak terhingga. 3. Apakah populasi akan dipecah menjadi beberapa subpopulasi atau tidak. 30 3.4 Definisi Konsep dan Operasionalisasi Konsep Definisi konsep dan operasionalisasi konsep sangat diperlukan untuk memberi batasan pembahasan dan kajian dalam penelitian, memudahkan peneliti dalam menyusun kuesioner dan membantu peneliti agar tetap fokus pada penelitiannya. 29 Mudrajad Kuncoro. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga. Jakarta. 2003. hal 112 30 Husein Umar. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pusaka Umum. Jakarta. 2002. hal 129

49 3.4.1 Definisi Konsep Untuk lebih memahami dalam menafsirkan data-data yang ada, berikut beberapa konsep yang berkaitan dengan penelitian ini: 1. Pemimpin Pemimpin adalah seseorang yang menggunakan kemampuannya, sikapnya, nalurinya, dan ciri-ciri kepribadiannya yang mampu menciptakan suatu keadaan, sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Pemimpin adalah seorang yang menjadi panutan, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol dan mampu mempengaruhi orangorang alin untuk bersama-sama melakukan aktifitas-aktifitas tertentu dalam pencapaian tujuan organisasi. 2. Gaya Kepemimpinan Seorang pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya, secara keseluruhan dipersepsikan oleh karyawannya. Gaya Kepmimpinan terbagi menjadi 5, yaitu : A. Otoriter Pemimpin biasanya mendikte setiap tugas pekerjaan, semua determinasi pekerjaan dilakukan oleh pemimpin.

50 B. Paternalistik Seorang pimpinan bersifat over protective dengan karyawan tidak mempunyai kesempatan mengambil keputusan sendiri, seakan-akan bawahan dianggap belum dewasa. C. Kharismatik Seorang pemimpin yang memilik daya tarik yang khas atau langka, yang banyak mengikat pengikutnya dengan daya tarik tersebut D. Laissez-Faire (Bebas) Pemimpin tidak berpartisipasi sama sekali. Kebebasan lengkap untuk keputusan kelompok atau keputusan individual dngan minimum partisipasi pemimpin. E. Demokratis Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki dan pembagian tugas terserah kepada kelompok. Semua jenis pekerjaan merupakan pembahasan kelompok dan keputusan kelompok yang dirangsang dan dibantu oleh pemimpin 3. Iklim Organisasi Iklim organisasi adalah sifat emosional intern organisasi yang didasarkan pada bagaimana senangnya para anggota organisasi terhadap satu sama lain dan terhadap organisasi. Konsep tersebut dibuat atas dasar analogi antara kondisi lingkunganbisnis dan kondisi

51 cuaca. Beberapa iklim kerja dikategorikan hangat dan gembira bila orang orang yang terlibat didalamnya diperhatikan dan diperlakukan sesuai dengan martabatnya. 3.4.2 Operasionalisasi Konsep Tabel 3.1 Variabel Dimensi Indikator Skala Variabel X Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan Otoriter Gaya Kepemimpinan Paternalistik Gaya Kepemimpinan Kharismatik - Pola disiplin kerja - Wewenang dan kekuasaan - Sifat-sifat pemimpin - Penerapan sanksi - Cara berprilaku - Penerapkan komunikasi - Ketegasan dalam memimpin - Kebersamaan - Sebagai panutan - Terbuka - Keadilan Sangat Peduli - Pemimpin tidak pernah mempersoalkan nilai yang dianut, sikap dan perilaku didalam menjalankan kepemimpinan - Penampilan fisik, usia, pendidikan Pemimpin melakukan gaya kepeminpinan sesuai dengan situasi, kondisi serta masalah yang a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat Tidak Setuju

52 dihadapi Gaya kepemimpinan Laissez-Faire - Lepas Tanggung Jawab - Pemimpin pasif - Memberikan kepercayaan sepenuhnya - Organisasi berjalan tanpa peran pimpinan Bawahan bertindak inovatif dan kreatif Variabel Y Iklim Organisasi Gaya Kepemimpinan Demokratis - Adanya komunikasi dua arah - Saling menghargai - Karyawan mempunyai kesempatan - Pemimpin dihormati dan disegani Tanggung jawab penuh Dimensi - Kepercayaan - Pembuatan keputusan bersama - Kejujuran - Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah - Mendengarkan dalam komunikasi - Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi - Komunikasi yang baik - Saling menghargai - Memotivasi - Bekerja sebagai Team - Nyaman terhadap lingkungan kerja a. Sangat Setuju b. Setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju e. Sangat Tidak Setuju

53 3.5 Teknik Pengumpulan Data Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian diperoleh di lokasi penelitian. Data dikonsepkan sebagai segala sesusatu yang hanya berhubungan dengan keterangan tentang suatu fakta dan fakta tersebut ditemui oleh peneliti dilokasi penelitian. 3.5.1 Data Primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil survei yang dilakukan oleh peneliti, penyebaran kuesioner yang diterima peneliti. Kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis yang kemudian di isi oleh responden untuk kemudian diolah serta dianalisis untuk menjawab hipotesis. Kemudian skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner adalah Skala Likert. Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor : 31 31 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatik Kualitatif dan R&D. Jakarta : Cv. Alfabeta. 2009. Hal 93

54 1. Sangat Setuju (Skor 5) 2. Setuju (Skor 4) 3. Ragu-ragu (Skor 3) 4. Tidak Setuju (Skor 2) 5. Sangat Tidak Setuju (Skor 1) Data yang diperoleh dari pengukuran skala tersebut adalah berupa interval yaitu Skala yang jarak antara satu data dengan yang lain sama tetapi tidak mempunyai nilai nol. 3.5.2 Data Sekunder Kepustakaan yang dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori dari sejumlah literatur, buku, jurnal dan lainnya yang relevan dengan topik, fokus atau variabel penelitian. Data yang diperoleh peneliti berasal dari dokumen-dokumen organisasi, kepustakaan yang berkaitan dan menginformasikan tentang penulisan penelitian komunikasi tersebut. 3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.3.1 Uji Validitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana instrumen (misalnya kuesioner) akan mengukur apa yang

55 ingin diukur. Apakah benar, alat ukur kita itu dapat mengukur sikap objek yang kita teliti atau mengukur sifat yang lain. 32 Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas butir pertanyaan adalah menggunakan rumus product moment Pearson. 33 Keterangan : r = Koefisien Korelasi N = Jumlah subjek penelitian / responden X = Skor pada tiap butir Y = Skor pada seluruh butir / skor total Cara penelitian validitas dengan membandingkan nilai korelasi product moment antara skor tiap butir dan skor total (sebagai r-hunting) dengan r-tabel. Butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan analisis data dari hasil uji coba penyebaran kuesioner terhadap 30 responden diperoleh Variabel XI Gaya Kepemimpinan dan Variabel X2 Iklim Organisasi adalah Valid. Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan 32 Rachmat Kriyantono. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Predana Media Group. 2010. Hal 139 33 Duwi Priyanto. Mandiri Belajar SPSS, Mediakom, Yogyakarta. 2008. Hal 18

56 jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis factor itu dapat disimpulkan bahwa instrument tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. 34 Tabel 3.2 Hasil Data Uji Validitas X Gaya Kepemimpinan No Iten variabel X 1 Nilai validitas Keterangan 1 1 0.887 Valid 2 2 0.691 Valid 3 3 0.388 Valid 4 4 0.706 Valid 5 5 0.310 Valid 6 6 0.622 Valid 7 7 0.825 Valid 8 8 0.699 Valid 9 9 0.754 Valid 10 10 0.317 Valid 11 11 0.344 Valid 12 12 0.575 Valid 13 13 0.556 Valid 14 14 0.693 Valid 15 15 0.648 Valid 16 16 0.671 Valid 17 17 0.678 Valid 18 18 0.364 Valid 19 19 0.643 Valid 20 20 0.654 Valid 34 Rachmat Kriyantono. Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Predana Media Group. 2010. Hal 126

57 Tabel 3.3 Hasil Data Uji Validitas Y Iklim Organisasi No Iten variabel X 2 Nilai validitas Keterangan 1 1 0.622 Valid 2 2 0.800 Valid 3 3 0.323 Valid 4 4 0.599 Valid 5 5 0.817 Valid 6 6 0.776 Valid 7 7 0.621 Valid 8 8 0.493 Valid 9 9 0.370 Valid 10 10 0.313 Valid 11 11 0.389 Valid 12 12 0.486 Valid 13 13 0.344 Valid 14 14 0.719 Valid 15 15 0.575 Valid 16 16 0.305 Valid 17 17 0.401 Valid 18 18 0.466 Valid 3.5.3.2 Reliabilitas Sebenarnya reliabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Suatu alat ukut dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti yang lain tetap memberikan hasil yang sama. 35 35 Rakhmat Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi: dilengkapi contoh analisis statistik. Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA. 2001. Hal 17

58 Untuk mengukur reliabilitas instrumen dapat digunakan formulasi Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : r11 k = Koefisien Realibilitas instrumen = Jumlah butir pertanyaan = Jumlah varians butir = Jumlah varians total 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan mencari : a. Mencari pengaruh menggunakan rumus Regresi Linier Sederhana. Regresi Linier Sederhana adalah regresi linier dimana variabel yang terlihat didalamnya hanya dua, yaitu variabel terikat Y dan satu variabel bebas X dan berpangkat satu. Y = a + bx Keterangan : Y X a b = Variabel terikat (Iklim Organisasi) = Variabel Bebas (Gaya Kepemimpinan) = Intersep (Nilai Konstanta apabila x=0) = Koefisien Regresi

59 b. Selanjutnya adalah menguji signifikasi pengaruh, yaitu apakah pengaruh yang ditentukan itu berlaku untuk seluruh populasi. Uji Hipotesis HO HA = Ditolak Tidak adanya pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Iklim Organisasi PT. Asuransi ASEI Indonesia = Diterima Adanya pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Iklim Organisasi PT. Asuransi ASEI Indonesia Untuk menguji hipotesis, kriterianya sebagai berikut : Ho diterima jika FHitung FTabel Ho ditolak FHitung > FTabel Berarti jika nilai FHitung lebih kecil, maka hipotesis diterima, sedangkan jika nilai FTabel lebih besar maka hipotesis ditolak.