PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBUATAN POLA MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBUATAN POLA MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. Oleh

PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA

PENGEMBANGAN APLIKASI CITRA DIGITAL UNTUK MENGUBAH CITRA GREYSCALE MENJADI CITRA BERWARNA

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

KLASIFIKASI CITRA BUAH JERUK KINTAMANI BERDASARKAN FITUR WARNA DAN UKURAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN EUCLIDEAN DISTANCE

Kata Kunci: Promosi Jabatan, SPK, MADM, AHP, WP. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

PEMBANGUNAN APLIKASI PENGOLAHAN CITRA DIGITAL STEREOGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

PENGEMBANGAN SISTEM IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN JANIN PADA CITRA USG. Oleh I Made Dendi Maysanjaya

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

SIMULASI GERBANG LOGIKA MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0. Disusun oleh: MOHAMAD FATCHUR ROHMAN J0D

Pertemuan 2 Representasi Citra

ABSTRAK. Kata Kunci : pembelian, penjualan, stock sepatu. iii. Print to PDF without this message by purchasing novapdf (

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

SUB SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATAPENJAJAGAN KENAIKAN GAJI BERKALA(KGB)PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA TASIKMALAYA ABSTRACT

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MORPHOLOGI MATEMATIKA GRANULOMETRY

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafika komputer merupakan salah satu topik dalam bidang informatika.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. digunakan, kemudian dilanjutkan dengan rancangan sistem aplikasi berupa cetak biru

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB BASED DOCUMENTS SIMILARITY MEASURE MENGGUNAKAN MODEL RUANG VEKTOR PADA DOKUMEN BERBAHASA INDONESIA. Oleh

PENGEMBANGAN SCHOOL MOBILE LEARNING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI DI SMK NEGERI 1 SUKASADA.

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

SISTEM PEMBACA LJK BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN SCANNER LJK READER SYSTEM BASED DIGITAL IMAGE PROCESSING USING SCANNER

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

APLIKASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) BERBASIS JARINGAN CLIENT-SERVER

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Perbandingan Metode Pergeseran Rata-Rata, Pergeseran Logaritma, dan Alpha Blending Dalam Proses Metamorfosis dari Dua Gambar Dijital

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava) DENGAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION SKRIPSI

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA IMAGE TINTING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL REGION MERGING

Mengubah Citra Berwarna Menjadi Gray Scale dan Citra biner

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sensor sebuah kamera digital terdiri dari pixel-pixel berupa photodiode yang

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

SEGMENTASI CITRA BERDASARKAN TEKSTUR MENGGUNAKAN PENGUKURAN LACUNARITY DENGAN METODE DIFFERENTIAL BOX-COUNTING. Oleh

PERBAIKAN METODE B.GATOS UNTUK RESTORASI CITRA DOKUMEN KUNO NON-LINIER. Arliansyah J2A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PERBANDINGAN VISUAL METHOD DAN LIQUID PENETRANT METHOD DALAM PERBAIKAN CITRA FILM RADIOGRAFI

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi berkembang dengan sangat cepat. Setiap waktu selalu ada

SIMULASI MODEL RAMBUT UNTUK APLIKASI SALON KECANTIKAN

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

Pemanfaatan Himpunan Dalam Seleksi Citra Digital

Komputerisasi Sistem Pembayaran Iuran Bulanan Untuk Usaha dan Perusahaan Berbasis Client - Server (Studi Eksperimen pada Kantor Desa Dauh Puri Klod)

BAB 2 LANDASAN TEORI. pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip engineering untuk

Aplikasi Pembelajaran Pengenal Aksara Bali Menggunakan Metode Template Matching

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

By Ni Made Yunia Ardianti, NIM Information Technology Education Department, Ganesha Education University ABTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Sukamiskin adalah bagian dari Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Hukum dan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

APLIKASI PENGENALAN BENDERA NEGARA MENGGUNAKAN HISTOGRAM CITRA

UJI COBA PERBEDAAN INTENSITAS PIKSEL TIAP PENGAMBILAN GAMBAR. Abstrak

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Restorasi pada Citra Digital Menggunakan Metode Image Inpainting

APLIKASI PENJURUSAN SISWA SESUAI BAKAT DAN MINAT DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK. Makalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGABURAN GAMBAR

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA PERBAIKAN KUALITAS IMAGE CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HARMONIC MEAN FILTER

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

Putu Agus Junaedi¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

APLIKASI INTERACTIVE DISTANCE LEARNING BERBASIS WEB UNTUK PEMBELAJARAN HTML (HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE) Oleh I Wayan Sudiatmika,

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CUCI CETAK FOTO PADA LEMBAYUNG CAKRAWALA PHOTOGRAPHY YOGYAKARTA. Naskah Publikasi

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

APLIKASI PENGHAPUSAN BAYANGAN PADA IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) SKRIPSI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. berhubungan dengan image restoration, di antaranya adalah tentang image, image

PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI MEDIA PEREKAMAN DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN REALISASI DINDING PRESENTASI INTERAKTIF DENGAN PENDETEKSIAN POSISI SINAR POINTER LASER SEBAGAI OPERATOR KURSOR MOUSE ABSTRAK

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

APLIKASI PERANGKAT AJAR PENGELOLAAN DAN PERHITUNGAN EKSPRESI MATEMATIKA DARYANTO

STMIK GI MDP Program Studi Komputerisasi Akuntansi Tugas Akhir Ahli Madya Semester Ganjil Tahun 2011/2012

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

RANCANG BANGUN APLIKASI FUSI CITRA (IMAGE FUSION) DARI DATA PENGINDERAAN JAUH MENGGUNAKAN METODE PANSHARPENING TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dilanjutkan dengan rancangan cetak biru untuk program yang akan dibangun.

Transkripsi:

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBUATAN POLA MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Oleh I Putu Wandra Adnyana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Email : wandra.adnyana@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) merancang aplikasi pembuatan pola motif batik dengan menggunakan pengolahan citra digital, (2) mengimplementasikan aplikasi pembuatan rancangan pola motif batik dengan menggunakan pengolahan citra digital. Dalam perancangan dan pengimplementasiannya, penelitian ini menggunakan 6 jenis metode yaitu operasi geometri (image rotation, image flip, zoom, shrink), image negative, image blending, threshold, rekursif, dan Brightness. Inputan dan keluaran dari aplikasi ini adalah citra inputan yang berekstensi bitmap (*.bmp). Pengujian akan dilakukan pada beberapa citra (motif dasar) dengan menggunakan 2 macam pengolahan motif yaitu motif batik variasi dan motif batik fraktal. Pada proses pengujian ini deperlukan 2 orang pembuat batik dari perusahan batik Alisa Batik guna menentukan kelayakan pola motif batik yang dihasilkan untuk dapat dikomersialkan. Dalam merancang dan mengimplementasikan rancangan aplikasi, penulis menggunakan metode waterfall atau yang sering disebut dengan classic life cycle model. Model waterfall ini merupakan model klasik yang bersifat sistematis atau berurutan dalam membangaun perangkat lunak. Model tersebut meliputi beberapa tahapan yakni: (1) requirements definition, (2) system and software design, (3) implementation and unit testing dan (4) integration and system testing. Hasil analisis, implementasi dan pengujian pada penelitian ini adalah suatu Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik yang diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Delphi. Dari data hasil angket uji coba pembuatan pola motif batik didapat bahwa sebagian besar motif batik yang diolah mampu atau layak untuk dikomersialkan. Berdasarkan hasil tersebut, Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik sangat membantu di dalam pembuatan pola motif batik oleh pengusaha batik sebelum akhirnya dicetak menjadi kain batik. Kata Kunci: Pola Motif, Batik, Citra Digital. 249

ABSTRACT This study aimed at: (1) designing the application of batik motif patterns by using digital image processing, (2) implementing the applications of batik motif patterns draft by using digital image processing. In the design and implementation, this study used six types of operation methods, namely the geometry (image rotation, image flip, zoom, shrink), image negative, image blending, threshold, recursive, and brightness. Input and output of these applications were input image which extent bitmap (*.bmp). The test has been done on multiple images (basic motif) by using two kinds of processing such as variation batik motif and fractal batik motif. In the process of testing, it was needed two batik makers from Alisa Batik Company in order to determine the feasibility of batik motif pattern which will be produced commercially. In designing and implementing the application design, the author used waterfall method which is usually called as classic life cycle model. This waterfall model is a classic model which creates the software systematically and sequentially that includes some stages namely: (1) requirements definition, (2) system and software design, (3) implementation and unit testing, and (4) integration and system testing. The results of the analysis, the implementation and testing in this study was a batik pattern making applications that were implemented by using Delphi program. The result of this study was also supported from the questionnaires about the sample of batik motif pattern. It was found that most of the processed batik motif were capable or worth to be sold. In this case, the application of making batik motif pattern was very helpful for batik enterpreneur in creating batik motif pattern before printing in to cloth. Key words: Motif Patterns, Batik, Digital Image. I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan kesenian daerahnya. Keanekaragaman budaya dan kesenian daerah di Indonesia tersebut telah dikenal hingga ke mancanegara. Salah satu contoh dari kesenian daerah itu adalah kesenian batik. Batik merupakan salah satu bentuk kesenian tradisi yang dari hari ke hari semakin menampakkan jejak kebermaknaannya dalam kebudayaan Indonesia. Batik yang juga dikenal sebagai kesenian lukis atau pewarnaan pada kain untuk pembuatan busana itu memiliki nilai yang tinggi terhadap budaya Indonesia. 250

Batik memiliki ciri khas tersendiri bagi pemakainya, karena itu sebagian besar orangorang memakai batik pada kegiatan formal maupun nonformal. Pada proses pembuatan batik hal yang pertama yang perlu diperhatikan adalah pola motif. Pola motif batik sangat penting guna menambah daya tarik batik itu sendiri. Permasalahan disini adalah pada umumnya perusahaan pembuatan batik khususnya perusahaan batik menengah kebawah belum memaksimalkan teknologi yang ada pada saat ini dalam pembuatan Pola motif batik. Seperti contohnya menurut penuturan pemilik suatu perusahan batik yaitu Bapak Ali yang memiliki sebuah perusahan batik bernama Alisa Batik yang beralamat di Jalan Pulau Bungin Gang Perbatasan No. 17 Denpasar-Bali. Bapak Ali sendiri mengatakan bahwa dalam membuat pola motif itu, ia harus mengeluarkan biaya tambahan yaitu dengan memesan pembuatan suatu motif batik pada perusahan atau rumah produksi yang bergerak di bidang desain grafis. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan suatu perangkat lunak dimana fungsinya untuk membantu dalam pembuatan pola motif batik bagi pengusaha batik khususnya pada pengusaha batik menengah ke bawah. Salah satu media alternatif yang mungkin dibuat, yaitu berupa perangkat lunak pembuatan pola motif batik dengan menggunakan pengolahan citra digital. Perangkat lunak ini diharapkan setidaknya dapat mengurangi beban biaya tambahan khususnya bagi industri batik menengah ke bawah yaitu dengan cara yang cukup sederhana, tinggal memasukkan gambar yang ingin dibuatkan motif batik ke dalam perangkat lunak, dan perangkat lunak itu sendiri yang akan mengolah gambar tersebut dan memperoleh hasil akhir berupa sebuah pola motif batik, sehingga pengusahan batik mampu untuk mengolahnya sendiri tanpa adanya bantuan dari seorang desain grafis. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diketahui pokok permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana rancangan dan implementasi Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik dengan menggunakan pengolahan citra digital. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah merancang dan mengimplementasikan Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik dengan menggunakan 251

pengolahan citra digital. Batasan masalah dari pengembangan Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik dengan menggunakan pengolahan citra digital ini adalah format citra input berekstensi bitmap (*.bmp). II. METODOLOGI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat tersebut (teori dasar citra) sebanding dengan skala keabuan (brightness) dari citra pada titik tersebut. Dalam bidang pengolahan citra, citra yang diolah adalah citra digital, yaitu citra kontinu yang telah diubah ke dalam bentuk diskrit, baik koordinat ruang maupun intensitas cahayanya. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue - RGB), hal tersebut diilustrasikan pada gambar 1 berikut : Gambar 1. Citra Digital 2.2 Pengolahan Citra Digital Pengolahan citra digital merupakan proses mengolah pixel - pixel dalam citra digital untuk suatu tujuan tertentu. Alasan dilakukannya pengolahan citra pada citra digital adalah untuk mendapatkan sebuah citra baru dari hasil citra yang diinputkan secara langsung oleh user. Citra yang diinputkan oleh user akan membentuk sebuah output citra baru dimana 252

citra yang diinputkan itu diproses sehingga menjadi sebuah pola motif gambar. Pengolahan citra digital yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Operator Geometri yaitu berhubungan dengan perubahan bentuk geometri citra, diantaranya : a. Pencerminan (flipping) b. Rotasi/pemutaran (Rotating) c. Penskalaan (Scaling/Zooming) Image Negative pada citra digital merupakan suatu metode pengolahan citra yaitu dimana untuk menukar atau membalikkan warna hitam menjadi putih dan putih menjadi hitam pada citra hitam putih. Image Blending merupakan penggabungan citra dilakukan dengan cara menimpakan sebuah citra pada citra yang lain. Dengan kata lain dilakukan operasi penjumlahan terhadap citra yang ada dengan pemberian bobot pada masing-masing citra. Threshold digunakan untuk mengubah citra dengan format skala keabuan, yang mempunyai kemungkinan nilai lebih dari 2 ke citra biner yang memiliki 2 buah nilai (yaitu 0 dan 1). Rekursif adalah salah satu metode dalam dunia matematika dimana definisi sebuah fungsi mengandung fungsi itu sendiri. Dalam dunia pemrograman, rekursi diimplementasikan dalam sebuah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Brightness Pada dasarnya brightness mengubah nilai keabuan/warna dari gelap menuju terang atau sebaliknya merubah citra yang terlalu cemerlang/pucat menjadi gelap. 2.3 Analisis Masalah dan Usulan Solusi Berdasarkan analisis dari cara terdahulu dalam pembuatan pola motif batik, terdapat beberapa masalah yang menjadi kelemahan adalah dalam pembuatan pola motif batik, pengusaha batik masih mengandalkan jasa dari desain grafis luar dalam membuat sebuah pola motif batik sehingga pengusaha batik mengeluarkan biaya yang lebih banyak dalam memproduksi sebuah batik. Serta keterbatasannya pola motif yang ingin dibuat oleh pembatik itu sendiri. Berdasarkan analisis masalah di atas maka solusi yang dapat diusulkan adalah sebuah perangkat lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik. Solusi yang dapat diusulkan dari 253

perangkat lunak ini adalah Pengusaha batik tidak perlu lagi untuk menggunakan jasa desain grafis luar dalam pembuatan pola motif batik, karena Pengusaha Batik sendiri pun nantinya dapat menggunakan sistem ini dengan mudah tentunya dengan berbantuan komputer saja. Serta Variasi batik yang dihasilkan lebih beragam, karena gambar yang telah diolah akan dapat diolah kembali menjadi motif lain dan begitu seterusnya. 2.4 Analisis Perangkat Lunak Secara umum, perangkat lunak aplikasi pembuatan pola moti batik diharapkan memiliki beberapa fungsi utama yaitu melakukan operasi geometri, menghasilkan Image Negative, Rekursif, brightness, menggabungkan citra, dan pewarnaan background. Tujuan dari pengembangan perangkat lunak ini adalah dapat melakukan operasi geometri, dapat menghasilkan Image Negative, Rekursif, brightness, menggabungkan citra, dan pewarnaan background. Masukan dari aplikasi ini adalah file citra bertipe bitmap (*.bmp) yaitu terdapat pada citra input 1 dan citra input 2. Keluarannya adalah citra output bertipe bitmap (*.bmp) berupa pola motif batik, informasi citra input dan output, serta about (informasi tentang aplikasi dan peneliti). 2.5 Perancangan Perangkat Lunak Batasan perancangan perangkat lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik yang akan dibuat ini adalah format citra input berekstensi bitmap (*.bmp). Perancangan arsitektur perangkat lunak menggambarkan bagian-bagian modul, struktur ketergantungan antar modul, dan hubungan antar modul dari perangkat lunak yang dibangun. Pada bagian ini terdapat diagram konteks atau Data Flow Diagram (DFD) Level 0 dan structure chart sebagai kendali fungsional yang digambarkan seperti Gambar 2 dan Gambar 3 untuk perangkat lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik. 254

Gambar 2 Diagram Konteks Perangkat Lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik Gambar 3 Structure Chart Perangkat Lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik III. PEMBAHASAN 3.1 Implementasi Perangkat Lunak Data Flow Diagram (DFD) dan Rancangan Arsitektur Perangkat Lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7. Berikut ini pemetaan unit serta tampilan Form Utama dari Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik. 255

Gambar 4 Pemetaan Unit Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik Gambar 5 Implementasi Form Utama Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik Gambar 6 Implementasi Form Image Input dan Form Image Output Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik Gambar 7 Implementasi Form Informasi Citra 256

Gambar 8 Implementasi Form Pola Motif Batik Gambar 9 Implementasi Form Pola Motif Batik Gambar 10 Implementasi Form Pola Motif Batik 3.2 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik ini dilakukan langsung oleh pembuat batik untuk uji kelayakan motif batiknya. Pengujian perangkat lunak untuk uji coba pembuatan pola motif batik dilakukan pada tanggal 29 Mei 2012 oleh 257

para pembuat batik Alisa Batik Denpasar, dimana pembuat batik yang dimintai bantuannya berjumlah 2 orang. Sebelum memuli proses pengujian perangkat lunak, penulis menginformasikan kepada para ahli lontar tentang alur dari aplikasi serta memperkenalkan tombol-tombol yang bisa mereka akses untuk menjaalankan suatu fungsi tertentu. Usai memberikan informasi, penulis kemudian mempersilakan pembuat batik untuk menggunakan atau menjalankan Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik ini. Kemudian setelah diujicobakan, pembuat batik mengisi angket yang telah diberikan. Berikut data rekapitulasi hasil pengujian uji coba pembuatan pola motif batik yang dilakukan oleh pembuat batik pada tanggal 29 Mei 2012. Tabel 1 Data Rekapitulasi Hasil Pengujian Pembuatan Pola Motif Batik Berdasarkan data rekapitulasi hasil pengujian uji coba pola motif batik yang diisi oleh pembuat batik Alisa Batik Denpasar maka diperoleh informasi bahwa hasil pengolahan pola motif batik dari citra inputan yang berbeda-beda terlihat jelas bahwa secara keseluruhan menempati tempat layak untuk dikomersialkan (tanda Y ), tetapi untuk beberapa motif ada beberapa yang menempati tempat tidak layak untuk dikomersialkan 258

(tanda T ). Namun pola motif yang tidak layak tersebut bukan berarti tidak layak secara keseluruhan, hanya saja menurut pembuat batik, motif tersebut tidak layak untuk dijadikan bahan dasar baju, tetapi masih bisa jika dialihkan fungsinya untuk dijadikan bahan dasar seprai dan sarung. IV. PENUTUP 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis, implementasi dan pengujian pada penelitian ini, maka dapat diambil simpulan bahwa Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dengan menggunakan 6 jenis metode, yaitu operasi geometri (image rotation, image flip, zoom, shrink), image negative, image blending, threshold, rekursif, dan Brightness. Dan dari data hasil angket uji coba pembuatan pola motif batik didapat bahwa sebagian besar motif batik yang diolah mampu atau layak untuk dikomersialkan. Dalam hal ini, Aplikasi Pembuatan Pola Motif Batik sangat membantu di dalam pembuatan pola motif batik oleh pengusaha batik sebelum akhirnya dicetak menjadi kain batik. Sehingga pembuat batik dapat dengan mudah membuat motifnya sendiri yang mereka anggap memiliki nilai jual tinggi tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan di dalam pembuatan desain motifnya. 4.2 Saran Berdasarkan pengamatan penulis, disarankan bagi pembaca yang ingin mengembangkan aplikasi ini agar dapat mengembangkan aplikasi ini dengan format input yang tidak dibatasi lagi sehingga semua format citra dapat dieksekusi oleh sistem, mengembangkan aplikasi ini dengan menggunakan berbagai metode tambahan lainnya sehingga menghasilkan hasil pola motif yang lebih banyak dan beragam, dan proses pembuatan pola motif ini tidak hanya sebatas membuat pola motif batik saja tetapi dapat juga diimplementasikan ke bentuk songket maupun pembuatan sarung dan kamben. 259

V. DAFTAR PUSTAKA BMP File Format. http://en.wikipedia.org/wiki/bmp_file_format (diakses tgl 26 Nopember 2011) Gonzales, R. C., Woods, R.E, and Eddins, S.L. 2002. Digital Image Processing Using MATLAB. India : Pearson Education. Gunung Rinjani, Ni Made Ayu. 2011. Studi Implementatif Digitalisasi Dan Restorasi Citra Digital Lontar Kuno Bali. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Undiksha Singaraja Hamidin, Aep S. 2010. Batik Warisan Budaya Asli Indonesia. Narasi : Yogyakarta Malik, Jaja Jamaludin. 2005. Tip & Trik Unik Delphi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Malik, Jaja Jamaludin. 2006. Tip & Trik Unik Delphi Lanjutan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Munir, Rinaldi. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. 2004. Penerbit Infomatika Bandung. Bandung. Pujianto. 2007. Trik Pemrograman Delphi 8.0. Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo. Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Andi : Yogyakarta Windu Antara Kesiman, Made. 2010. Image Processing Modul with Delphi. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Undiksha Singaraja 260

ISSN 2252-9063 VI. DAFTAR HASIL PENGUJIAN POLA MOTIF BATIK Berikut merupakan hasil salah satu pengujian pola motif batik yang menurut pembatik sendiri dapat dikomersialkan. Citra Input Batik Variasi 1 Batik Variasi 2 Batik Variasi 3 Batik Variasi 4 Batik Variasi 5 Batik Variasi 6 261

Batik Variasi 7 Batik Variasi 8 Batik Variasi 9 Batik Variasi 10 Batik Variasi 11 Batik Variasi 12 Batik Variasi 13 Batik Variasi 14 262