Bahan Ajar APAKAH STATISTIK ITU?

dokumen-dokumen yang mirip
STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

TIPE DATA DAN PEMILIHAN ANALISIS STATISTIK. Murtiyasa Universitas Muhammadiyah Surakarta

Materi KBK sem 7 Prinsip data Prinsip statistik dalam penelitian Statistik deskriptif Statistik inferensial

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Pengujian Korelasi untuk Data Nominal

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data

ANALISIS DATA KUANTITATIF

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

ALAT UJI STATISTIK. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

Pengukuran Deskriptif

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN DESKRIPTIF

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB IV PENGOLAHAN DATA PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data):

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

UKURAN PEMUSATAN DATA STATISTIK

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian memandu peneliti tentang urutan bagaimana penelitian itu dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB 8 ANALISIS STUDI DESKRIPTIF DAN DATA DASAR. Bab ini menjelaskan secara lebih mendalam jenis studi deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP KEPRIBADIAN MUSLIM PESERTA DIDIK DI MTs N PLANJAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

ANALISIS DATA KUANTITATIF. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnawati, M.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Ukuran tendensi sentral seperti mean, median, dan modus seringkali tidak mempunyai cukup informasi untuk menyimpulkan data yg ada.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DATA KUANTITATIF

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIKA. Statistika pengkuantifikasian (pengkuantitatifan) hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian, keberadaan, sifat/karakterisitik, tempat, dll.

BAB III METODE PENELITIAN

Asosiasi dan Uji Perbedaan

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

Statistik Deskriptif. Statistik Farmasi 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

Oleh: Ali Muhson. Tujuan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

Peran Statistik dalam Penelitian

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

KWARTIL, DESIL DAN PERSENTIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

HASIL PENGUJIAN. Di dalam riset, Karakteristik data yang umum perlu diketahui meliputi frekuensi, tendensi pusat dan dispersinya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

UJI CHI-SQUARE. 1. Skala pengukuran. ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

PENDAHULUAN TAS /TABS disyaratkan bagi calon ilmuwan Sasaran: pembentukan pola pikir ilmiah (logis, sistimatis, dan didukung data), sikap ilmiah (obye

TEORI ANALISIS KORELASI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS

PENGANTAR STATISTIK Pusat Data dan Satistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud 2014

BAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan

ANALISIS NON-PARAMETRIK UJI KOEFESIEN KONTINGENSI. Oleh: M. Rondhi, SP, MP, Ph.D

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

BAB III METODE PENELITIAN

Penggolongan Uji Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STATISTIKA DESKRIPTIF. Tendensi Sentral & Ukuran Dispersi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

Transkripsi:

Bahan Ajar APAKAH STATISTIK ITU? Statistik : Seperangkat teknik matematik untuk mengumpulkan, mengorganisasi, menganalisis, dan menginterprestasi data angka. Data Statistik : menggambarkan tingkah laku kelompok atau karakteristik kelompok yang disarikan dari observasi atau sejumlah individu yang memungkinkan dibuatnya generalisasi. Contoh : Data pendapatan perkapita, angka kelahiran dsb. Penerapan metode statistik secara tepat, mencakup jawaban atas pertanyaan pertanyaan sebagi berikut: 1. Fakta fakta apakah yang akan dikumpulkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam rangka menjawab masalah atau menguji hipotesis?. Bagaimana fakta itu akan diseleksi, dikumpulkan, diorganisasi, dan dianalisis? 3. Asumsi asumsi apakah yang mendasari metodologi statistik yang hendak dipakai? 4. Kesimpulan-kesimpulan apakah yang dapat ditarik secara valid adri analisis data? Tingkat Pengukuran : Ada 4 tingkat atau skala pengukuran, dari deskripsi yang paling kasar 1. Skala ominal. sampai tingkat yang lebih rumit. Sifat variabelnya dab ketepatan alat ukurnya, menentukan tingkat pengukuran yang sesuai. Skala ominal : adalah metode kuantifikasi tingkat terendah. Menunjukan atau menggambarkan perbedaan berbagai hal, dengan cara memberikan kategori kategori seperti; Guru besar, lektor kepala, lektor, lektor muda, lektor madya, asisten ahli dan asisaten madya; kategori jenis kelamin: wanita dan laki laki. suku; kota, agama dsb. Tiap individu hanya dapat menjadi anggota dari salah satu kategori.. Skala Ordinal. Skala Ordinal (lebih tinggi dari Skala ominal) : Selain menyatakan suatu perbedaan, juga menyatakan perbedaan jumlah dan tingkat (dinyatakan dengan lebih besar daripada).

Memiliki urutan (rangkin) kedudukan, memiliki harga mutlak, terdapat perbedaan selisih. Contoh: nilai ujian, tinggi badan, hasil / point dalam pertandingan olahraga, IPK dsb. 3. Skala Interval. Skala Interval : didasarkan pada unit unit pengukuran yang sama, yang menunjukan beasar atau kecilnya suatu karakteristik atau sifat tertentu. Contoh: karakteristik yang dimiliki oleh mahasiswa yang mencapai skor 90 dan 91 diasumsikan sama dengan perbedaan jarak karakteristik yang dimiliki oleh mahasiswa yang mencapai skor 60 dan 61. Skala Interval menunjukan besarnya sifat atau karakteristik yang sebenarnya. Keterbatasannya tidak memiliki harga nol mutlak. 4. Skala Rasio. Skala Rasio : adalah skala interval yang memiliki tambahan ciri: a. Memiliki harga nol mutlak. Misal titik nol pada mistar (0 = mutlak), b. Angka angka skala rasio memiliki kualitas bilangan real yang dapat dijumlahkan, dikurangi, dikalikan, atau dibagi. Dan dinyatakan dalam hubungan rasio. Misal; 5 gram adalah separuh dari 10 gram, sepertiga dari 15 gram dst. Tingkat Tingkat Deskripsi Kuantitatif TIGKAT SKALA PROSES PEGOLAHA DATA TES TES STATISTIK YAG SESUAI 4 Rasio - Mengukur interval yang sama. - Harga nol mutlak. - Hubungan rasio. 3 Interval - Mengukur interval yang sama tanpa harga nol. Ordinal Merangkin urutan. 1 ominal Mengklasifikasi dan menghitung. Parametrik on- Parametrik. - tes t. - Analisis varians. - Analisis kovarian - Analisis faktor - R Pearson. - rho Spearman. - Mann Whitney. - Wilcoxon. - chi square - Median - sign

Organisasi Data: 98 88 85 78 76 70 60 97 87 84 78 75 70 57 95 87 8 78 73 67 93 85 8 77 7 67 90 85 8 76 70 64 Tentukan : kelas / interval Skor tertinggi = 98 Skor terendah = 57 Range = (98 57) + 1 = 4 Kelas / Interval : 4/15 =, (dibulatkan 3) 15 adalah: jumlah interval yang kita tentukan. Pengukuran tendensi sentral atau rata rata. 1. Mean (rata rata hitung = M) Rumus: X M ; data int erval : M fx M = Mean

= Jumlah X = Skor-skor dalam distribusi. = Jumlah unit unit skor. X = Titik tengah dari tiap interval. (misal: 97 99 = 98) F = Frekuensi (jumlah skor pada tiap interval). Median (Saatu titik, tidak mesti skor yang membatasi separoh bagian atas dan bagian bawah) 3. Mode (skor yang terjadi paling sering dalam distribusi). Pengukuran Dispersi : Ukuran tendensi sentral yang menggambarkan lokasi disepanjang skala yang berurutan. DATA ILAI MAHASISWA PESERTA MATA KULIAH STATISTIK O AMA JK ILAI (X) 1. Abdul Azis L

. Arif Fauzi L 70 3. Eva urmala Sari P 78 4. Erik Akstrada L 100 5. Iip Saripah M. P 79 6. Indra Fitria Ulfah P 8 7. Imi Pramulyani P 81 8. Wawan Wahyudin L 60 9. Agus Sofyan L 90 10. Reny Andriyani P Perintah: - Kelompokan ke dalam kelompok menurut jenis kelamin. - Urutkan mulai dari nilai tertinggi sampai yang terendah pada setiap kelompok. - Tentukan : 1) X; ) ; 3) Mean; 4) Median. Range : Ukuran dispersi yang paling sederhana. Rumus Skor (nilai) tertinggi Skor (nilai) terendah + 1 Deviasi dari Mean (x kecil) : Jarak skor (nilai) dari Mean / Skor deviasi. Rumus : x = (X M) Hasilnya : 0 (Artinya : Mean adalah nilai dalam suatu distribusi dimana jumlah skor deviasinya adalah nol.)

Varians ( ) : Suatu nilai yang menggambarkan bagaimana penyebaran semua skor distribusi di sekitar Mean. Rumus : Jumlah deviasi dari Mean yang dikuadratkan kemudian dibagi dengan ( X M ) atau x ; x ( X M ) Deviasi Standar ( ) : Alat yang sangat berguna untuk membandingkan karakteristikkarakteristik yang meungkin berbeda sama sekali, atau karakteristikkarakteristik dalam unit-unit pengukuran yang berbeda. = akar dari varian, digunakan sebgai ukuran dispersi atau penyebaran skor dalam suatu distribusi. Rumus: ( X M ) atau x Jika menggunakan skor mentah: X ( X ) X ( X )

Chi-Square (X) sebagai ukuran asosiasi untuk data berskala nominal Pada bab 8 dibahas tentang cara menghitung chi-square dan juga bagaimana melaksanakan suatu tes signifikansi yang lebih dikenal dengan istilah chi-square test of independence untuk dua variansi. Chi-square untuk uji signifikansi berguna untuk membuat penilaian apakah ada tidaknya hubungan antara dua variabel nominal. Hasil perhitungan chisquare sering juga dipakai sebagai dasar untuk perhitungan asosiasi lainnya. Perhitungan tersebut tidak tergolong kepada PRE dan tidak mempunyai interpretasi PRE akan tetapi juga distandardkan sehingga koefisiensi dapat mencapai 0 dan 1 dan selalu positif, sebab arah dalam hubungan antara dua variabel nominal adalah tidak mempunyai arti. Di antara tiga perhitungan asosiasi yang didasarkan pada chi-square adalah Phi, koefisien kontingensi (contingency) atau disebut juga Pearson s C dan Cramer s v. Untuk Phi, rumusnya adalah: dimana, Phi X O E E jumlah sampel Koefisien Phi ada di antara 0 sampai 1, untuk tabel berukuran xk. Akan tetapi jika tabel berukuran lebih dari, kategori untuk kedua variabelnya maka koefisien Phi dapat lebih besar dari 1. Untuk koefisien kontingensi atau Pearson s rumusnya adalah: X X C Koefisien C dapat lebih besar dari 0 tetapi tidak pernah melebihi 1 0 C 1. ilai maksimum koefisiennnya tergantung kepada jumlah kolomnya. Untuk tabel x koefisien C

dapat mencapai maksimum sebesar 0,71, sedangkan untuk tabel 5x5 dapat mencapai maksimum 0,89. Untuk Cramer s rumusnya adalah: X t dimana, = besarnya sampel t = yang terkecil dari hasil antara jumlah baris dikurangi 1 atau jumlah kolom dikurangi