BAB 1 PENDAHULUAN. lintas devisa bebas, telah mengarah kepada semakin terintegrasinya sistem keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

Indeks Nilai Tukar Rupiah 2000 = 100 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis dampak..., Wawan Setiawan..., FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)

Kondisi Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

Skripsi ANALISA PENGARUH CAPITAL INFLOW DAN VOLATILITASNYA TERHADAP NILAI TUKAR DI INDONESIA OLEH : MURTINI

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. Indonesia, melalui aktivitas investasi. Dengan diberlakukannya kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya US dollar, ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya masalah ekonomi itu adalah tentang bagaimana manusia

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. Monetaris berpendapat bahwa inflasi merupakan fenomena moneter. Artinya,

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

1. Tinjauan Umum

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ekonomi internasional yang semakin

1 Universitas indonesia

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Kondisi ini antara lain didorong oleh adanya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi merupakan suatu isu yang tak pernah basi dalam sejarah panjang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya, tenaga kerja, tingkat harga,

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada arus modal eksternal, prospek pertumbuhan yang tidak pasti. Krisis

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan nilai tukar mengambang, tentu saja Indonesia menjadi sangat rentan terhadap

I. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB II TELAAH PUSTAKA. memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai. dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

I. PENDAHULUAN. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika setelah

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi modal yang diperlukan untuk pembangunan perekonomian.

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

Bab 5 PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara emerging economy. berkembang pembangunan ekonomi dan penerapan demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. oleh banyak ekonom terutama pelaku pasar keuangan, namun belum terdapat

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Liberalisasi ekonomi Indonesia pada tahun 1967 dengan menerapkan sistem lalu lintas devisa bebas, telah mengarah kepada semakin terintegrasinya sistem keuangan Indonesia dengan keuangan dunia. Salah satu dampak dari perekonomian Indonesia yang kian terbuka ialah besarnya aliran modal asing yang bebas keluar dan masuk. Menurut Edwards (1999), terdapat tiga bentuk modal asing yang bergerak dalam lalu lintas modal internasional, yaitu investasi langsung ( foreign direct investment), investasi portfolio ( portfolio investment), dan aliran modal bentuk lain ( other types of flows). Investasi langsung ( foreign direct investment) merupakan bentuk investasi asing jangka panjang yang pada umumnya bergerak di sektor riil. Investasi portfolio ( portfolio investment) merupakan investasi bersifat jangka pendek dan mempengaruhi pasar keuangan domestik dengan bentuk transaksi berupa ekuitas dan sekuritas h ang, sedangkan aliran modal bentuk lain meliputi kredit perdagangan dan pinjaman pemerintah. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, masuknya aliran modal asing merupakan suatu sumber pembiayaan untuk investasi dan konsumsi, selain juga dapat memperkuat cadangan devisa negara. Semakin pesatnya jumlah aliran modal asing ke negara berkembang belakangan ini, merupakan dampak dari adanya penghapusan terhadap pembatasan aliran modal serta berkembangnya teknologi informasi. Edwards (1999) meny akan bahwa besarnya aliran modal yang masuk akhir-akhir ini, terutama dalam bentuk portfolio, disebabkan oleh dua hal yakni semakin berkembangnya kondisi keuangan internasi dan menurunnya tingkat suku bunga Amerika Serikat. Pernyataan turunnya suku b nga di negara-negara industri 1

sebagai faktor pendorong aliran modal ke negara berkembang juga didukung oleh hasil penelitian Calvo dkk. (1993). Selain dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, peluang diversifikasi resiko juga mempengaruhi pergerakan alir al (Meija, 1999). Peningkatan aliran modal masuk juga disebabkan oleh faktor penarik, yang meliputi perbaikan kondisi iklim investasi, perbaikan epercayaan untuk memperoleh kredit dan meningkatnya produktivitas ekonomi di negar berkembang (Meija, 1999). Menurut Agenor (2000) kondisi ekonomi yang stabil bersama-sama dengan terselenggaranya reformasi struktural, dan langkah penyesuaian fiskal merupakan faktor yang menentukan aliran modal asing untuk masuk ke negara berkembang. Aliran modal asing berkembang pesat di Indonesia sejak awal 1990an hingga 1997. Pada kurun waktu tersebut, aliran modal dalam bentuk PMA masih banyak mendominasi komposisi modal asing di Indonesia. Berkaitan dengan a iran modal ini, terdapat suatu fenomena baru yang muncul, yakni meningkatnya aliran modal portfolio asing, berbentuk obligasi, saham, ekuitas, dan instrumen jangka pendek lainnya. Terjadinya krisis pada tahun 1997 telah mengubah komponen aliran modal asing Indonesia. Jumlah aliran modal dalam bentuk portfolio mengalami peningkatan dibandingkan dengan aliran modal bentuk FDI. Surplus neraca transaksi modal dan finansial selama 2006 meningkat sebesar $2,5 miliar dibandingkan $0,3 miliar pada tahun sebelu nya. Berdasarkan komposisinya, selama 2006 aliran masuk dalam bentuk investasi portfolio masih cukup besar dalam struktur lalu lintas modal dan finansial. 1 Dapat dilihat pada grafik 1.1 di bawah, perkembangan komposisi aliran modal asing di Indonesia dari tahun 1997 hingga 2005. Semenjak tahun 1997 aliran modal dalam bentuk FDI mengalami penurunan, sedangkan investasi portfolio justru mengalami peningkatan jumlah. Pada tahun 2000, jumlah investasi langsung kembali mengalami 1 Laporan Perekonomian Indonesia 2006. hal. 141. 2

peningkatan di Indonesia, namun pada saat itu juga investasi portfolio mengalami peningkatan jumlah melebihi jumlah FDI yang masuk ke Indonesia. Seperti terlihat pada grafik, komposisi aliran modal tersebut tersebut terus berlanjut hingga tahun 2005. Grafik 1.1 FDI dan Portfolio Indonesia 1997-2005 FDI & FPI 6000.000 4000.000 2000.000 0.000-2000.000 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005-4000.000-6000.000 DIR. INVEST. IN REP. ECON., N.I.E. Tahun PORTFOLIO INVESTMENT LIAB., N.I.E. Sumber: Bank Indonesia Investasi portfolio yang masuk ke Indonesia ditanamkan dalam berbagai macam surat berharga, sebagian besar dalam bentuk SBI (Sertifikat B nk Indonesia) dan SUN (Surat Utang Negara), yang merupakan surat berharga pe erintah domestik, dan saham perusahaan swasta. Banyaknya investor asing yang turut menanamkan modalnya dalam bentuk SUN dikarenakan kecilnya tingkat resiko yang mungkin dihadapi. Terlebih lagi SUN, dengan resiko default yang kecil dan tingkat suku bunga pendapatan yang cukup tinggi, merupakan pilihan yang menarik bagi para inves or asing. Dari grafik di bawah ini, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan posisi dana asing dalam ins rumen Rupiah. Jumlah total posisi dana asing dalam bentuk SBI, SUN, dan swa mengalami peningkatan yang cukup tajam semenjak akhir tahun 2005. Dari ketiga instrumen pemerintah Indonesia tersebut, digambarkan dalam grafik bahwa dana asing menempati porsi t rbesar dalam bentuk SUN, dan diikuti dengan porsinya pada bentuk SBI. 3

Grafik 1.2 Swap, SUN, dan SBI Juta USD 7000 6000 5000 4000 3000 2000 Posisi Swap Posisi SUN Posisi SBI Total Pos isi di SBI, SUN dan Swap 37 89 3248 339 6 307 7 2754 2598 2117 212 8 2048 4656 4416 54 79 6604 1000 0 Jan-04Feb-04Mar-04Apr-04May-04Jun-04Jul-04Aug-04Sep-04Oct-04Nov-04Dec-04Jan-05Feb-05Mar-05Apr-05May-05Jun-05Jul-05Aug-05Sep-05Oct-05Nov-05Dec-05Jan-06Feb-06*) Sumber: Bank Indonesia Masuknya aliran modal portfolio akan menambah likuiditas Indonesia untuk memenuhi kebutuhan keuangan domestik dan memperbesar pasar modal domestik. Namun, aliran modal portfolio sangat mudah untuk keluar masuk dari perekonomian karena sifatnya yang jangka pendek. Pergerakan dari aliran modal portfolio itu sendiri sangat rentan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan non-ekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Menurut Meija (1999), konsekuensi moneter yang harus dihadapi dari terjadinya pergerakan aliran modal sangat bergantung dari rezim nilai tukar yang digunakan. Di bawah sistim nilai tukar mengambang, guncangan p sitif terhadap neraca finansial tidak akan mendorong perubahan pada c dangan devisa dan agregat moneter, tapi dapat menyebabkan apresiasi pada nilai tukar nominal yang akan mendorong defisit neraca berjalan. Pergerakan keluar masuknya aliran modal portfolio pun kan menimbulkan fluktuasi terhadap nilai tukar. Pada bulan Agustus 1997, Bank Indonesia merubah rezim nilai tukar Indonesia dari sistem mengambang terkendali ( managed-floating exchange rates system) menjadi sistem mengambang bebas ( free-floating exchange rates system). Hal ini terkait dengan penarikan modal asing secara besar-besaran keluar dari Indonesia akibat kondisi internal onesia 4

yang sangat buruk pada saat itu. Grafik 3 di bawah menunjukan perkembangan investasi portfolio asing di Indonesia. Terlihat bahwa krisis keuangan yang terjadi tahun 1997 merupakan goncangan yang besar terhadap perkembangan i vestasi portfolio di Indonesia. Pada saat itu terjadi aliran modal keluar ( capital outflow) besar-besaran dari Indonesia, sehingga sebagaimana terlihat, jumlah aliran modal portfolio menjadi negatif. Namun stelah krisis, kondisi aliran modal mengalami perubahan yang signifikan. Setelah mengalami penurunan drastis saat krisis, semenjak tahu 2002 aliran modal portfolio kembali meningkat secara signifikan. Grafik 1.3 Perkembangan investasi portfolio jut a $ 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0-1000 -2000-3000 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Sumber: Bank Indonesia Dengan berlakunya rezim nilai tukar mengambang bebas di Indonesia saat ini, adanya volatilitas pada keluar masuknya aliran modal portfolio ke Indonesia akan berpengaruh terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah menjadi lebih fluktuatif. Menurut Edwards (2000) pada sistem nilai tukar mengambang bebas, capital inflows secara besarbesaran akan mendorong apresiasi nilai tukar nominal dan juga nilai tukar riil. Begitu pun menurut Calvo dkk. (1993) yang menyatakan bahwa aliran modal berkontribu atas akumulasi cadangan devisa dan apresiasi nilai tukar ri. 5

Dapat dilihat pada grafik 1.4 di bawah ini, perubahan nilai real exchange rates di Indonesia yang menggambarkan kondisi pergerakan nilai tukar R h dari tahun 1991 hingga tahun 2004. Selama tahun 1991-1997, nilai tukar Rupiah menunjukan pergerakan yang relatif stabil, hal ini berkaitan dengan digunaka a sistem nilai tukar mengambang terkendali pada saat itu sehingga tidak ada fluktuasi berlebih pada nilai tukar Rupiah. Namun, kondisi panik saat krisis ekonomi 1997 telah menyebabkan aliran modal yang keluar secara mendadak dan dalam jumlah yang besar seperti terlihat pada Grafik 1.3 sebelumnya. Aliran modal portfolio secara neto yang keluar dari Indonesia berlangsung beberapa tahun sejak awal krisis tahun 1997. Sejalan d terjadinya aliran modal neto dan diterapkannya sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi yang sangat tajam seperti terlihat pada peningkatan indeks RER yang sangat tajam pada Grafik 1.4. Grafik 1.4 RER Indonesia 1990-2005 real exchange rate index 250 200 150 100 real exchange rate index 50 0 Q1 1990 Q1 1991 Q1 1992 Q1 1993 Q1 1994 Q1 1995 Q1 1996 Q1 1997 Q1 1998 Q1 1999 Q1 2000 Q1 2001 Q1 2002 Q1 2003 Q1 2004 Q1 2005 sumber: IFS Sejalan dengan berbagai langkah reformasi yang dilakuk pasca krisis, antara lain di bidang ekonomi, hukum, politik dll, ko Pemerintah Indonesia konomi Indonesia secara bertahap mulai pulih. Dengan perkembangan ini, aliran modal masuk portfolio juga 6

menunjukkan peningkatan kembali sejak tahun 2002. Peningkatan aliran modal masuk neto terus berlangsung hingga tahun 2005 (grafik 1.2 dan grafik 1.3). Akibatnya Rupiah mengalami tren yang menguat seperti ditujukkan oleh peningkatan indeks RER. Namun perlu dikemukakan bahwa dalam periode penerapan sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar dalam perkembangannya mengalami volatilitas yang lebih tinggi dibanding pada saat penerapan sistem nilai tukar mengambang terkendali. Claessens dkk. (1995) menyatakan bahwa volatilitas aliran modal dapat menimbulkan volatilitas pada nilai tukar. Hal ini sejalan dengan apa yang dialami oleh Indonesia dengan diterapkannya sistem nilai tukar mengambang bebas. 1.2 Perumusan masalah Sistem ekonomi dunia yang terbuka dan semakin terintegrasi telah mendorong terjadinya pergerakan aliran modal antar negara. Hal ini pula yang memberikan kemudahan pergerakan aliran modal asing masuk ke dan keluar dari Indonesia. Bagi Indonesia, kemudahan aliran modal asing yang masuk, terutama yang bersifat jangka panjang, berguna bagi sumber pembiayaan sektor riil. Namun, kemudahan pergerakan aliran modal, terutama dalam bentuk portfolio dapat menimbulkan masalah dalam perekonomian. Adanya sifat jangka pendek pada aliran modal portfolio, membuatnya mudah untuk masuk dan keluar dengan cepat. Faktor-faktor ekonomi maupun non-ekonomi pun menjadi sangat berpengaruh terhadap kesinambungan aliran modal portfolio. Hal ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan, ingat keluar masuknya aliran modal portfolio dapat menyebabkan gejolak pada nilai tukar. Ketidakstabilan aliran modal, terutama dalam bentuk portfolio, pada gilirannya dapat menimbulkan ketidakstabilan moneter dikarenakan volatilitas dalam nilai tukar. Perubahan 7

nilai tukar yang tajam dan tidak terduga akan sangat menyulitkan pelaku ekonomi dalam membuat perencanaan usahanya. 1.3 Pertanyaan penelitian Atas dasar permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1 Berapa besar pengaruh faktor fundamental nilai tukar t adap pergerakan nilai tukar Rupiah. 2. Berapa besar pengaruh aliran modal portfolio terhadap fluktuasi nilai tukar riil dan nilai tukar nominal Rupiah. 3. Apakah masuknya aliran modal portfolio menyebabkan apr siasi terhadap nilai tukar, seperti yang di ramalkan oleh model nilai tukar ada umumnya. 4. Berapa lama dampak aliran modal portfolio pada nilai tuk r Rupiah tersebut bertahan. 1.4 Tujuan penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka peneli ian ini bertujuan untuk: 1. Melihat besarnya pengaruh faktor fundamental nilai tukar terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah. 2. Melihat besarnya pengaruh volatilitas aliran modal portfolio terhadap fluktuasi nilai tukar riil dan nilai tukar nominal Rupiah. 3. Melihat hubungan antara pergerakan aliran modal portfolio dengan fluktuasi nilai tukar Rupiah. 4. Melihat lamanya dampak aliran modal portfolio pada nilai tukar Rupiah bertahan. 8

1.5 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini didasari oleh penelitian Edwards (2000) yang dilakukannya terhadap 8 negara di Amerika Latin, yaitu Argentina, Brasil, Chilli, Colombia, Meksiko, Peru, Uruguay, dan Venezuela. Untuk melihat interaksi antara nilai tukar dan aliran al, Edwards menggunakan model vector autoregressive dengan data triwulanan. Dari penelitiannya tersebut, diketahui bahwa terdapat 7 kasus yang menunjukan bahwa aliran modal masuk mempengaruhi nilai tukar. Edwards (2000) juga menyatakan bahwa dalam sistem nilai tukar mengambang bebas, aliran modal masuk aka menyebabkan apresiasi terhadap nilai tukar nominal dan riil. Adapun penelitian Bacchetta dan Wincoop (2000) terhadap beberapa negara industri dan negara berkembang, yang menarik kesimpulan bahwa capital inflows dan outflows akan mendorong guncangan terhadap ekonomi negara berkembang, dan berdampak terhadap beberapa hal diantaranya; harga aset, aktivitas ekonomi, dan nilai tukar. Sedangkan studi oleh Athukorala dan Rajapatirana (2003) mendapatkan bahwa komposisi dari aliran modal asing mempengaruhi nilai tukar riil, dimana modal dalam bentuk portfolio lebih signifikan berpengaruh pada nilai tukar riil dibanding FDI. Dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka hipotesis awal dari penelitian ini adalah bahwa: Baik nilai tukar riil maupun nominal akan dipengaruhi oleh aliran modal portfolio secara dominan. Pergerakan aliran modal portfolio akan mempengaruhi fluktuasi nilai tukar Rupiah, baik riil maupun nominal. Aliran modal masuk akan mendorong apresiasi nilai tukar Rupiah, baik riil maupun nominal. 9

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini akan menggunakan data time series triwulanan Indonesia dari triwulan ketiga tahun 1997 hingga triwulan tiga tahun 2007. Variabel yang akan digunakan untuk melihat hubungan antara aliran modal portfolio dengan nilai tukar meliputi antara lain: log nilai tukar riil dan log nilai tukar nominal Rupiah, jumlah aliran modal portfolio, log PDB riil, tingkat pertumbuhan kredit domestik, interest rate differential, dan tingkat inflasi. Penggunaan data tersebut diperoleh berbagai sumber, yaitu dari International Financial Statistics (IFS), Bank Indonesia dan dari jurnal maupun penelitian terdahulu yang terkait. 1.6.2 Teknik Pengolahan Data Untuk melihat adanya interaksi antara pergerakan aliran modal portfolio dan fluktuasi nilai tukar, pengolahan data akan dilakukan dengan metode analisis Vector Auto Regressive (VAR). VAR merupakan metodologi yang berguna dalam melakukan peramalan ( forecasting ). Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah dengan melihat forecast error variance decomposition (FEVD) dan impulse response function (IRF). 1.7 Sistematika Penulisan Bab I: Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian da atika penulisan. 10

Bab II: Tinjauan Literatur Penulis akan membahas mengenai teori-teori dan studi terdahulu yang mendasari penelitian ini. Penjelasan tersebut mencakup teori nilai tukar, portfolio investment, monetary approach to exchange rates dan teori paritas suku bunga. Bab ini juga akan dilengkapi dengan pembahasan hasil penelitian sebelumnya. Bab III: Perkembangan aliran modal portfolio di Indonesia Penulis akan memberikan gambaran perkembangan aliran modal portfolio yang meliputi jumlah dan komposisi keberadaannya di Indones a. Bab IV: Metodologi Penelitian Bab ini meliputi desain penelitian, jenis data, metode pengumpulan data dan metode pengolahan data. Bab V: Analisis dan Pembahasan Pada bab ini, penulis memaparkan analisis hasil penelitian dan membahas hasil penelitian tersebut secara komprehensif. Bab VI: Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup yang memaparkan hasil kesimpulan dari penelitian beserta saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian. 11