Pengaruh Umur dan Penyakit Penyerta... (Imaniar Noor Faridah, dkk) 187

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Daftar Isi. Pengantar dari Penyunting. Formulir Untuk Berlangganan Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi

Pola Penggunaan Antibiotik Post Operasi pada Pasien yang Menjalani... (Imaniar Noor Faridah) 51

BAB I PENDAHULUAN UKDW. keseluruhan yang memberikan pelayanan kuratif maupun preventif serta

Profil Infeksi Luka Operasi di Bagian Bedah RSUP H. Adam Malik Periode Januari Juni Oleh : LANDONG SIHOMBING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI APENDIKTOMI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.MOEWARDI TAHUN 2013 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Nursing error sering dihubungkan dengan infeksi nosokomial, salah

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare Associated Infections (HAIs) telah banyak terjadi baik di

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN TERAPI PADA KASUS KERACUNAN SERTA ANALISIS BIAYA

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perhatian terhadap infeksi daerah luka operasi di sejumlah rumah sakit

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

PERBANDINGAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS CEFTRIAXON DAN NON-CEFTRIAXON TERHADAP KEJADIAN SURGICAL SITE INFECTION

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukan Oleh : NURHIDAYAH J FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memberikan pelayanan keperawatan (Ballard, 2003). Kesalahan dalam proses

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORIK AKUT (IRA) BAGIAN BAWAH PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RSUD SUKOHARJO

AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No.

ABSTRAK GAMBARAN DISTRIBUSI PENDERITA TONSILEKTOMI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE TAHUN 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum RS PKU Muhammadiyah Bantul. C yang telah menggunakan Surgical Safety Checklist versi WHO

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection. (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Penatalaksanaan perawatan luka post operasi pada saat ini masih belum

MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU

Aplikasi Penelitian Epidemiologis di RS

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENDERITA RAWAT INAP STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK PASIEN USIA LANJUT DI RUANG RAWAT INTENSIF RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 AGUSTUS JANUARI 2010

EVALUASI KETEPATAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA GERIATRI DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN JAWA TENGAH PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi merupakan pengalaman yang sulit bagi sebagian pasien

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA MULTIDRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS DI RUMAH SAKIT PARU DR.H.A.ROTINSULU, BANDUNG TAHUN 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

Prosiding Farmasi ISSN:

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Apendiks adalah organ tambahan yang berukuran kecil menyerupai jari, (apendektomi) dan terapi antibiotik (Brunicardi, et al, 2010).

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

4.6 Instrumen Penelitian Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Etika Penelitian BAB V.

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN SEFALOSPORIN DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI APPENDISITIS AKUT PADA ANAK AKIBAT KETERLAMBATAN APPENDEKTOMI

ABSTRAK. Kata kunci: HIV-TB, CD4, Sputum BTA

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

MATA KULIAH FARMASI KLINIK

PERSENTASE KEBERHASILAN OPERASI CIMINO DAN AV-SHUNT CUBITI PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUP PROF KANDOU PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2013

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

HUBUNGAN PELAKSANAAN SURGICAL SAFETY CHECKLIST DAN KEJADIAN INFEKSI POST OPERASI MAYOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

HIPERTENSI SKRIPSI. Persyaratan. Diajukan Oleh J

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARTHIKEYAN A/L KALIMUTU

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran CAKRADENTA YUDHA POETERA G

PENGUKURAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG MENDAPAT ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL YOGYAKARTA

GAMBARAN FAKTOR RISIKO PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK. Oleh : YULI MARLINA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan utama di negara maju dan berkembang. Penyakit ini menjadi

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG, PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

AZIMA AMINA BINTI AYOB

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

HEMAKANEN NAIR A/L VASU FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

GAMBARAN BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERAPI ANTIDIABETIK ORAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

PENGARUH FAKTOR RISIKO INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) TERHADAP KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) PADA BEDAH DIGESTIVE DI RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

4. Tiazolidindion Insulin VI. Komplikasi Diabetes B. Landasan Teori C. Hipotesis BAB III Metodologi Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan menyebabkan angka kematian yang tinggi. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki batu empedu yang memiliki diameter >3cm dan pasien yang memiliki

PERBANDINGAN KADAR MIKROALBUMINURIA PADA STROKE INFARK ATEROTROMBOTIK DENGAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DAN PASIEN HIPERTENSI

HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

HASIL KOLONOSKOPI PADA PASIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN BAWAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyebabkan peradangan. Menurut Potter dan Perry (2010) bahwa infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK BALITA PENDERITA PNEUMONIA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi penyakit infeksi memiliki kecenderungan yang masih cukup

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

Transkripsi:

Pengaruh Umur dan Penyakit Penyerta... (Imaniar Noor Faridah, dkk) 187 PENGARUH UMUR DAN PENYAKIT PENYERTA TERHADAP RESIKO INFEKSI LUKA OPERASI PADA PASIEN BEDAH GASTROINTESTINAL THE INFLUENCE OF AGE AND COMORBIDITY TO THE RISK OF SURGICAL SITE INFECTION ON THE PATIENTS OF GASTROINTESTINAL SURGERY Imaniar Noor Faridah 1), Tri Murti Andayani 2), Inayati 3) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Supomo Yogyakarta, Telp. (0274) 379418 Abstrak Infeksi luka operasi (Surgical Site Infection/SSI) merupakan hasil kontaminasi bakteri yang masuk saat operasi berlangsung. Karakteristik pasien seperti umur dan penyakit penyerta memiliki resiko tinggi terhadap kejadian SSI, sebab berhubungan dengan sistem imunitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur dan penyakit penyerta terhadap resiko kejadian SSI pada pasien bedah gastrointestinal. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan secara prospektif di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari hingga Maret 2012. Kriteria inklusi pasien adalah pasien rawat inap yang menjalani operasi gastrointestinal, luka bekas operasi pasien dapat terlihat, serta menggunakan antibiotik yang bertujuan untuk pencegahan infeksi luka operasi. Pada penelitian ini diperoleh 68 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang dianalisa berupa karakteristik pasien yaitu umur dan penyakit penyerta terhadap resiko kejadian SSI. Dari penelitian ini diperoleh 2 pasien (2,94) yang mengalami kejadian SSI. Berdasarkan umur pasien, SSI terjadi pada 2 pasien yang keduanya berada pada rentang usia 41-60 tahun, namun berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui tidak terdapat hubungan antara umur dengan kejadian SSI (p>0.05). Berdasarkan penyakit penyerta, SSI terjadi pada 2 pasien yang keduanya memiliki penyakit penyerta, dan berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui bahwa terdapat hubungan antara keberadaan penyakit penyerta dengan kejadian SSI (p<0.05). Kata kunci : Infeksi luka operasi, bedah gastrointestinal, karakteristik pasien 2) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada 3) Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

188 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 187-194 Abstract Surgical Site Infection / SSI is the result of the contamination of bacteria which enter the body during surgery. High risk of SSI is occured in gastrointestinal surgery and influenced by the characteristics of the patients such as age and comorbidity since they deal with immunity system of the body. The research was aimed to identity the influence of age and comorbidity to the high risk of SSI in gastrointestinal surgery patients. The research was a cross sectional research conducted prospectively at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta from January to March 2012. The research subjects were all inpatients undergoing gastrointestinal surgery, having visible surgical site and using antibiotic to prevent surgical site infection. There are 68 patients in the research. Data that were analyzed comprised the characteristics of patients such as age and congenital disease to the risk of surgical site infection. The result of this research indicated that 2 patients (2,94) suffering SSI. Based on the age, SSI happened to 2 patients in the age range of 41-60 years old. However, based on the statistical result, there was no correlation between age and the existence of SSI (p>0.05). SSI also occured in 2 patients with comorbidity. However, there was correlation between the existence of comorbidity and SSI (p<0.05). Keywords : Surgical site infection, gastrointestinal surgery, characteristics of patients PENDAHULUAN Infeksi luka operasi (Surgical Site Infection/SSI) merupakan hasil dari kontaminasi bakteri yang masuk saat operasi berlangsung atau setelah operasi. Data yang diperoleh dari National Nosocomial Infection Surveillace (NNIS) mengindikasikan bahwa infeksi luka operasi merupakan infeksi ketiga tersering yang terjadi di rumah sakit dengan sekitar 14-16 dari total pasien di rumah sakit mengalami infeksi luka operasi (Doherty, 2006). Dampak yang akan diperoleh dari kejadian SSI adalah peningkatan biaya pengobatan serta peningkatan mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan pembedahan. Beberapa hal yang perlu diwaspadai dalam usaha menurunkan angka kejadian SSI adalah risiko kemungkinan terkena SSI. Beberapa risiko tersebut tergantung pada karakteristik pasien, operasi yang dilakukan, staf healthcare dan rumah sakit (Tietjen dkk, 2003). Karakteristik pasien yang perlu diwaspadai terhadap resiko kemungkinan terkena SSI adalah umur pasien dan penyakit penyerta yang dialami pasien. Umur pasien perlu diwaspadai terkait hubungannya dengan kejadian SSI, misalnya pada kasus geriatri terdapat banyak kemungkinan penyakit yang akan muncul dan mempengaruhi kejadian SSI seperti menurunnya ketahanan imunologis

Pengaruh Umur dan Penyakit Penyerta... (Imaniar Noor Faridah, dkk) 189 tubuh, malnutrisi, hipoalbumin, dan intake yang kurang adekuat sering terjadi pada usia lanjut (Kaye, 2004). Sedangkan penyakit penyerta pasien perlu diwaspadai terutama pada penyakit penyerta diabetes dan gangguan sistem imun. Gangguan yang terjadi berkaitan dengan umur dan penyakit penyerta tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca operasi yang dilakukan oleh pasien. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah merupakan suatu rumah sakit yang banyak menerima pasien yang akan melakukan pembedahan setiap harinya. Sehingga dengan penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu informasi mengenai hubungan antara umur dan penyakit penyerta pasien dengan terjadinya infeksi luka operasi pada pasien operasi gastrointestinal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pasien yaitu umur dan penyakit penyerta terhadap kejadian infeksi luka operasi pada pasien bedah gastrointestinal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. METODE PENELITIAN Rancangan Peneliti Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilakukan secara prospektif, yaitu dengan melihat karakteristik pasien berupa umur dan penyakit penyerta yang berperan pada kejadian infeksi luka operasi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari hingga Maret 2012 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah semua pasien rawat inap yang menjalani operasi bagian gastrointestinal pada bulan Januari hingga Maret 2012 dan menggunakan antibiotik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel Penelitian Sampel diambil berdasarkan waktu penelitian yaitu pada bulan Januari hingga Maret 2012. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien rawat inap yang menjalani operasi gastrointestinal, luka bekas operasi dapat terlihat, serta menggunakan antibiotik yang bertujuan untuk pencegahan infeksi luka operasi. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah pasien yang sedang dalam terapi antibiotik sebelumnya karena adanya penyakit infeksi, pasien yang menginap di rumah sakit kurang dari 3 hari, serta pasien yang tidak memiliki kelengkapan data. Analisis Data Data yang diperoleh berupa karakteristik pasien yaitu umur dan penyakit penyerta. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menghasilkan persentase karakteristik pasien terhadap kejadian infeksi luka operasi, serta dilakukan analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square jika memenuhi syarat. Syarat uji Chi Square adalah tidak adanya nilai expected kurang dari lima. Jika tidak memenuhi syarat dapat menggunakan uji Fisher

190 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 187-194 untuk tabel 2 x 2 atau uji Kolmogorov Smirnov untuk tabel 2xk. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diperoleh 68 pasien yang menjalani bedah gastrointestinal dan memenuhi kriteria inklusi. Hal yang perlu diwaspadai pada kejadian infeksi luka operasi adalah beberapa resiko dari pasien yang dapat mempengaruhi kejadian infeksi luka operasi, seperti umur dan penyakit penyerta pasien. Kejadian infeksi luka operasi pada penelitian ini terjadi pada 2 pasien (2,94) dari 68 pasien. Karakteristik umur pasien terhadap kejadian infeksi luka operasi Distribusi pasien berdasarkan umur pasien dibagi menjadi 4 kategori, yaitu umur kurang dari 20 tahun, 21 hingga 40 tahun, 41 hingga 60 tahun, dan lebih dari 61 tahun. Distribusi pasien berdasarkan umur disajikan pada Tabel I. Pada Tabel I menunjukkan hasil bahwa dari 68 pasien yang dilakukan operasi gastrointestinal berdasarkan umur pasien paling banyak adalah pada usia muda yaitu kurang dari 20 tahun sebanyak 23 pasien (33,82) dengan usia termuda yaitu 7 tahun. Dari penelitian ini juga terdapat pasien geriatri (>61 tahun) yang dilakukan operasi gastrointestinal yaitu sebanyak 8 pasien (11,76) dengan usia tertua yaitu 82 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Korner (1997) diketahui bahwa insidensi kejadian apendisitis tanpa perforasi maupun dengan perforasi tertinggi terjadi pada usia remaja hingga dewasa tua (13-40 tahun). Apendisitis jarang terjadi pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dan pada umur lebih dari 50 tahun. Pada umur 70 tahun ke atas, risiko apendisitis berkurang menjadi 1:100 (Prystowsky dkk, 2005). Pada penelitian ini diperoleh 2 pasien yang mengalami infeksi luka operasi, dan keduanya berasal dari rentang usia 41-60 tahun. Namun berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa tidak terdapat Tabel I. Karakteristik Umur Pasien Terhadap Infeksi Luka Operasi Pada Pasien Bedah Gastrointestinal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Umur Pasien Infeksi Tidak Infeksi Jumlah <20 - - 23 33,82 23 33,82 21-40 - - 21 30,88 21 30,88 41-60 2 2,94 14 20,59 16 23,53 >61 - - 8 11,76 8 11,76 Jumlah 2 2,94 66 97,06 68 100 Ket : * = Uji Kolmogorov Smirnov P 0,354*

Pengaruh Umur dan Penyakit Penyerta... (Imaniar Noor Faridah, dkk) 191 hubungan antara umur pasien dengan infeksi luka operasi (p>0,05). Peningkatan risiko terjadi infeksi luka operasi biasa terjadi pada usia ekstrim yaitu sangat tua (geriatri) atau sangat muda. Umur termasuk faktor risiko dari terjadinya infeksi luka operasi yang berasal dari kondisi pasien, dan pada usia lanjut berkaitan dengan menurunnya daya tahan tubuh (Anonim, 2008 ; Mangram, 1999). Pada penelitian ini infeksi luka operasi terjadi pada pasien dewasa tua (41 60 tahun), dan pada usia geriatri maupun anak-anak tidak terjadi infeksi luka operasi. Hal tersebut dapat terjadi karena pencegahan terhadap infeksi luka operasi tersebut dilakukan dengan seksama dan terkontrol. Meskipun diketahui bahwa umur merupakan salah satu faktor risiko kejadian infeksi luka operasi, namun hubungan langsung antara umur dan infeksi luka operasi tersebut masih belum jelas. Penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda, beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko terhadap kejadian infeksi luka operasi tidak tergantung pada peningkatan umur pasien. Pada penelitian ini diketahui tidak terdapat hubungan antara umur pasien dengan kejadian infeksi luka operasi, hal tersebut juga dapat disebabkan karena jumlah sampel yang terlalu kecil. Banyak hal yang dapat menghubungkan antara peningkatan umur dengan peningkatan risiko infeksi luka operasi, misalnya banyaknya penyakit yang berhubungan dengan peningkatan umur, menurunnya ketahanan imunologis tubuh, malnutrisi, hipoalbumin, dan intake yang kurang adekuat sering terjadi pada usia lanjut (Kaye, 2004). Karakteristik penyakit penyerta pasien terhadap kejadian infeksi luka operasi Distribusi pasien berdasarkan penyakit penyerta dibagi menjadi pasien yang memiliki penyakit penyerta baik diabetes dan non diabetes yang meliputi hipertensi, batuk, stroke ringan, tuberkulosis, keratitis pada mata, dan pasien yang tanpa penyakit penyerta. Distribusi pasien berdasarkan penyakit penyerta disajikan pada Tabel II. Tabel II. Karakteristik Penyakit Penyerta Pasien Terhadap Infeksi Luka Operasi Pada Pasien Bedah Gastrointestinal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Penyakit Penyerta Infeksi Tidak Infeksi Jumlah P Ada 2 2,94 13 19,12 15 22,06 Tidak - - 53 77,94 53 77,94 Jumlah 2 2,94 66 97,06 68 100 0,046* Ket:*=UjiFisher

192 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 187-194 Distribusi pasien berdasarkan penyakit penyerta yang dialami pasien sebagian besar tanpa penyakit penyerta yaitu sebanyak 53 pasien (77,94), namun 15 pasien lainnya (22,06) memiliki penyakit penyerta seperti adanya diabetes pada 1 pasien (1,47), dan non diabetes pada 14 pasien (20,59) (Tabel III). Namun berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara keberadaan penyakit penyerta dengan infeksi luka operasi (p<0,05). Penyakit non diabetes yang dialami yaitu hipertensi (11,77), batuk (4,41), stroke ringan (1,47), tuberkulosis (1,47) dan Oculuc Dexter et Sinister (ODS) keratitis (1,47). Pada tabel III diketahui bahwa terjadi infeksi luka operasi pada 2 pasien (13,33) yang memiliki penyakit penyerta non diabetes. Kejadian infeksi luka operasi terjadi pada 2 pasien yang mengalami batuk. Penyebab batuk terhadap kejadian infeksi luka operasi tidak dapat dihubungkan secara langsung, sebab banyak faktor yang akan mempengaruhi kejadian infeksi luka operasi. Namun dapat terjadi infeksi luka operasi jika Penyakit Penyerta luka bekas operasi tidak terlalu rapat dikarenakan pasien terus batuk, sehingga memudahkan kontaminan untuk masuk ke dalam bekas operasi tersebut. Penyakit penyerta lain yang dialami pasien seperti diabetes terutama pada pasien yang memiliki kelebihan gula darah yang tidak terkontrol saat perioperasi diketahui dapat meningkatkan risiko terhadap infeksi luka operasi (Kanji, 2008). Diketahui juga bahwa peningkatan level glukosa (>200 gm/dl) pasca operasi (< 48 jam) berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya infeksi luka operasi (Mangram, 1999). Pada penelitian ini terdapat satu pasien yang saat masuk rumah sakit mengalami hiperglikemia dan kemudian didiagnosis diabetes. Tetapi dengan pengontrolan yang baik terhadap kadar gula darah pasien ini, mengakibatkan operasi dan hasil bekas luka operasi pasien dalam keadaan baik. Keterbatasan penelitian ini, yaitu : 1. Pengambilan jumlah sampel hanya berdasarkan bulan yaitu bulan Januari hingga Maret 2012, dan jumlah sampel yang diperoleh tidak banyak sehingga belum dapat menggambarkan data yang sempurna. Tabel III. Karakteristik Jenis Penyakit Penyerta Pasien Terhadap Infeksi Luka Operasi Pada Pasien Bedah Gastrointestinal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Infeksi Tidak Infeksi Jumlah Diabetes - - 1 6,67 1 6,67 Non 2 13,33 12 80 14 93,33 Diabetes Jumlah 2 13,33 13 86,67 15 100

Pengaruh Umur dan Penyakit Penyerta... (Imaniar Noor Faridah, dkk) 193 2. Pengamatan tanda dan gejala infeksi luka operasi tidak dilakukan dalam 24 jam, sehingga peneliti memerlukan data pendukung seperti rekam medis dan catatan perawat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Infeksi luka operasi (SSI) pada pasien bedah gastrointestinal di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah periode Januari hingga Maret 2012 terjadi pada 2 pasien dari total 68 pasien yang keduanya berasal dari rentang usia 41-60 tahun. Namun berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui tidak terdapat hubungan antara umur pasien dengan infeksi luka operasi (p>0,05). Selain itu, infeksi luka operasi tersebut juga terjadi pada 2 pasien yang keduanya memiliki penyakit penyerta non diabetes, dan berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara keberadaan penyakit penyerta dengan infeksi luka operasi (p<0,05). Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian infeksi luka operasi tidak hanya berasal dari karakteristik pasien yaitu umur dan penyakit penyerta saja, tetapi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan untuk menimbulkan kejadian infeksi luka operasi. Saran Perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh imunitas tubuh pasien terhadap kejadian infeksi luka operasi. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, SIGN, Scottish Intercollegiate Guidelines Network, AntibioticProphylaxis in Surgery. http//www.sign.ac.uk., diakses pada tanggal 25 September 2012. Doherty G.M., 2006, Current Surgical Diagnosis & Treatment, Twelfth Edition, p.97-107, The McGraw -Hill Companies, United States. Kanji S., and Devlin J.W., 2008, Antimicrobial Prophylaxis in Surgery In Dipiro J.T. (eds), Talbert, R. (eds), Yee, G. (eds), Matzke, G. (eds), Wells, B. (eds), Posey, M. (eds) Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Seventh Edition, McGraw-Hill Companies, United States. Kaye K.S., Schmader K. E., Sawyer R., 2004, Surgical Site Infection in the Elderly Population, Clin Infect Dis 2004; 39:1835 41. Korner H., Sondenaa K., Soreide J. A., Andersen E., Nysted A., Lende T. H., Kjellevold K. H., 1997, Incidence of Acute Nonperforated and Perforated Appendicitis : Age-specific and Sex-specific Analysis, World J. Surg. 21, 313 317. Mangram A. J., Horan T. C., Pearson M. L., Silver L. C., Jarvis W. R., 1999, Guideline for Prevention of Surgical Site Infection, Infect Control Hosp Epidemiol 1999; 20 : 247-280. Prystowsky J. B., Pugh C. M., Nagle A. P., 2005, Current Problems in

194 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 2, No. 2, 2012 : 187-194 Surgery. Appendicitis., Curr Probl Surg. 2005 Oct;42(10):688-742. Tietjen L., Bossemeyer D., Mclntosh N., 2003, Infection Prevention Guideline for Healthcare Facilities with Limited Resources Chapter 23, JHPIEGO Corporation, United States.