Aplikasi Penelitian Epidemiologis di RS

Transkripsi

1 Aplikasi Penelitian Epidemiologis di RS Deskripsi Sesi Tujuan Sesi Sesi ini membahas tentang penggunaan penelitian epidemiologi pada konteks pelayanan kesehatan di rumahsakit terutama dalam mengukur kejadian outbreak infeksi nosokomial dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. a. Mahasiswa memahami cara mengukur kejadian outbreak infeksi nosokomial di rumah sakit b. Mahasiswa mengetahui cara mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian outbreak infeksi nosokomial di rumah sakit. Bacaan a. Handout: 1. Prahasto ID Penyelidikan terhadap terjadinya outbreak nosokomial. b. Artikel: 1. Nosocomial Infections in a community hospital in Mexico (Infect Control Hosp Epidemiol 2001; 22: 11-13) Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 1

2 PENYELIDIKAN TERHADAP TERJADINYA OUTBREAK NOSOKOMIAL Iwan Dwi Prahasto dan Ari Probandari Pendahuluan Outbreak infeksi nosokomial harus diidentifikasi dan diselidiki sesegera mungkin karena akan berpengaruh terhadap morbiditas, biaya dan image pelayanan kesehatan. Penyelidikan outbreak nosokomial merupakan merupakan dasar untuk perbaikan pelayanan pasien. Identifikasi dini pada outbreak penting dilakukan untuk membatasi transmisi di antara pasien oleh tenaga kesehatan atau melalui material yang terkontaminasi. Identifikasi dini ini bisa dilakukan oleh perawat, dokter, ahli mikrobiologi, atau tenaga kesehatan lain melalui program survaillance infeksi nosokomial. Cara penyelidikan yang tepat dibutuhkan untuk mengidentifikasi sumber outbreak dan menetapkan cara pengendalian. Cara pengendalian dapat bervariasi tergantung dari penyebab dan mode of transmission, termasuk juga prosedur isolasi dan perbaikan pelayanan pasien serta kebersihan lingkungan. Definisi Outbreak Infreksi Nosokomial Outbreak infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi 2 kali atau lebih tinggi secara bermakna dibandingkan dengan perkiraan kejadian infeksi pada pasien di pusat pelayanan yang bersangkutan. Infeksi nosokomial dibedakan dari infeksi yang didapat di komunitas berdasarkan criteria berikut ini: Infeksi tidak terjadi atau sedang dalam periode inkubasi (biasanya lebih dari 48 jam) pada saat kunjungan dan bukan merupakan proses infeksi yang terjadi pada saat kunjungan Infeksi terlihat pada periode tertentu, misalnya untuk infeksi bedah: 30 hari sampai dengan 1 tahun). Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 2

3 Ibu yang melahirkan bebas infeksi pada saat kunjungan untuk melahirkan, tetapi bayinya kena infeksi jam kemudian Mengukur Angka Kejadian Infeksi Nosokomial Outbreak infeksi nosokomial dapat diukur dengan menghitung angka insidensi (incidence rate) infeksi nosokomial dengan cara membandingkan jumlah kasus baru infeksi nosokomial pada populasi pasien rawat inap di rumah sakit pada periode waktu tertentu. Selanjutnya, bandingkan insidensi tersebut dengan insidensi pada waktu sebelumnya. Tahap-Tahap Penyelidikan Outbreak Infeksi Nosokomial Lakukan konfirmasi atau cek kembali penegakan diagnosis, cek uji laboratorium atau X-ray dan lain sebagainya Ajukan permintaan bantuan pada pihak yang terkait sesegera mungkin setelah ada dugaan adanya outbreak. Organisme penyebab perlu diketahui untuk melakukan pencegahan atau strategi pengendalian Kembangkan case definition. Preliminary definition bisa dikembangkan dari tanda dan gejala yang dialami pasien, etiologi dari penyakitnya atau keduanya. Definisinya harus menghubungkan antara orang, tempat dan waktu (Misalnya semua orang yang berada pada fasilitas dimana terjadi surgical site infected dengan MRSA semenjak 90 hari yang lalu) Cek kalau ada tambahan kasus, gunakan Sample Line list (lihat lampiran). Identifikasi pula infeksi lain berdasarkan observasi klinik dan form review memakai Sample Outbreak Medical Record Review Form Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisa bagaimana dan kapan mikroorganisme mulai menyebar, yakni: umur, sex, waktu dan hari terjadinya onset, durasi dan gejala yang berulang, kamar pasien, unit perawatan, kemungkinan paparan (misalnya teman sekamar, kamar makan, teman makan, aktivitas derajad debilisasi, pengobatan, pemakaian alat/prosedur invasive dan lain sebagainya), tenaga kesehatan yang kemungkinan bisa terinfeksi. Lakukan konfirmasi kalau memang terjadi outbreak. Dihitung rates dan cek kembali apakah current rate memang lebih tinggi dari background rate(s). Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 3

4 Jumlah kasus yang dilaporkan harus lebih tinggi dari jumlah kasus yang dilaporkan pada periode sebelumnya yang dipakai sebagai pembanding Diskripsikan data demografi berupa prosedur invasive, faktor risiko bedah, underlying disease, hasil kultur dan kesamaan antibiogram. Formulasikan kemungkinan hipotesis dari etiologi penyakit, sumber infeksi dan cara transmisi Lakukan studi literature mengenai hal-hal berikut ini o Reservoirs dari organisme penyebab o Cara transmisi o Faktor risiko Lakukan pengendalian awal o handwashing lebih sering dan dengan cara yang benar o Memakai sarung tangan atau alat lain sebagai pencegahan o Batasi aktivitas secara tepat o Pasien dengan dengan keluhan respirasi diharapkan tidak keluar dari kamarnya o Amati pasien dan petugas kesehatan yang terlibat dalam pelayanan pasien tersebut o Pisahkan tenaga kesehatan yang melayani pasien yan terinfeksi atau pasien yang kemungkinan mengandung koloni dengan tenaga kesehatan yang melayani pasien lain yang tidak terinfeksi o Ganti dressings sesering mungkin Lakukan analisa data menggunakan kurva epidemi, infected sites graph, rates Lakukan determinasi mekanisme penyebab outbreak Siapkan cara pengendalian yang dapat mengeliminasi reservoir dan atau menghambat transmisi. Setelah selesai, buatlah laporan mengenai outbreak (lihat Outbreak Report Form) Penutup Langkah-langkah dalam melakukan penyelidikan outbreak infeksi nosokomial merupakan rangkaian kegiatan yang saling kait mengkait dan membutuhkan kerjasama antara praktisi medik, para ahli, pemegang kebijakan dan semua tenaga Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 4

5 kesehatan yang terkait. Temuan-temuan yang didapat pada saat dilakukan penyelidikan harus dikomunikasikan dengan cara oral maupun tulisan. Komunikasi secara oral sangat berguna untuk menjelaskan apa yang telah dilakukan, apa yang telah ditemukan dan langkah apa yang harus diambil. Komunikasi secara tulisan berguna untuk melaporkan penyelidikan tersebut berdasarkan analisis secara ilmiah dan memberikan rancangan untuk pemecahan masalahnya. Daftar Pustaka 1. Mayhall, C. Glenn. Hospital Epidemiology and Infection Control Williams & Wilkins, Baltimore, MD: 106, Missouri Department of Health, Division of Environmental Health and Communicable Disease Control, Principles of Epidemiology Manual, Wenzel, Richard P. Prevention and Control of Nosocomial Infections. 3rd ed. 1997, Williams & Wilkins, Baltimore, MD: Magister Manajemen Rumahsakit Fakultas Kedokteran UGM 5