Lokakarya Community of Practice Penguatan Kerangka Kerja Kelembagaan Provinsi Mengenai Perubahan Iklim dan Pembangunan Rendah Emisi

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR PADA ACARA SOSIALISASI PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM

Provinsi Kalimantan Timur. Muhammad Fadli,S.Hut,M.Si Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

RENCANA AKSI ANTISIPASI PEMANASAN GLOBAL DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI KALTIM HIJAU Tahun

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

Assalamualaikum Wr. Wb.

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN 2016 JAKARTA, RABU, 16 MARET 2016

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

- Saudara Kepala Dinas/Badan Lingkup Pemerintah

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN REGIONAL KALIMANTAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENUNDAAN PEMBERIAN IZIN BARU DAN

SAMBUTAN BUPATI MALINAU DALAM RANGKA KICK OFF MEETING ADB TA 8331 INO MALINAU, 28 MARET 2016

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN

Pembangunan Kehutanan

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012

INTEGRASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK KE DALAM PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

Laporan. Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Profil Wilayah Heart Of Borneo

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

INDONESIA GREEN AWARDS 2015

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)

PENDAHULUAN LAPORAN AKHIR Latar Belakang

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun

Peran Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim sebagai Mitra DDPI. Oleh: Badan Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 27 JUNI 2014

BUPATI BENGKALIS. SAMBUTAN Bupati bengkalis PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI BIDANG PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BENGKALIS, 4 MEI 2017

Segenap peserta upacara yang berbahagia;

Deklarasi Rio Branco. Membangun Kemitraan dan Mendapatkan Dukungan untuk Hutan, Iklim dan Mata Pencaharian

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

PIPIB untuk Mendukung Upaya Penurunan Emisi Karbon

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur

Muhammad Zahrul Muttaqin Badan Litbang Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PERHUTANAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF

PEMBAGIAN URUSAN DAN RUANG LINGKUP

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Jakarta, 5 Juni 2012 Selasa, 05 Juni 2012

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

SAMBUTAN. PADA PEMBUKAAN SEMINAR BENANG MERAH KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DENGAN PERUBAHAN IKLIM Manado, 28 Mei 2015

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

2013, No Mengingat Emisi Gas Rumah Kaca Dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut; : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Rep

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERKUATAN DAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI PADA HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN SEDUNIA. Jakarta, 17 Juni 2017

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Kecenderungan Total Volume Ekspor Hasil hutan Kayu

Integrasi Isu Perubahan Iklim dalam Proses AMDAL Sebagai Alternatif Penerapan Ekonomi Hijau Pada Tingkatan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PAPARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA RAKER KEMENTERIAN PERDAGANGAN JAKARTA, 27 JANUARI 2016

Rehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA FINALISASI DAN REALISASI MASTERPLAN PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI (PPKH) Pongkor, Selasa, 23 April 2013

BAB V PENUTUP. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam rezim internasional

Pertemuan Koordinasi GCF

Governors Climate & Forests Task Force. Provinsi Kalimantan Timur East Kalimantan Province Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pertemuan Koordinasi GCF Bali, Juni 2014

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PADA SEMINAR DAN PAMERAN HASIL PENELITIAN DI MANADO. Manado, Oktober 2012

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

Saudara-saudara yang saya hormati,

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GNKPA) Tanggal, 10 Maret 2011

SRAP- REDD+ Papua Barat sebagai pendukung utama mi:gasi pengurangan emisi karbon Nasional Sampai Tahun 2020

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

Edisi 1 No. 1, Jan Mar 2014, p Resensi Buku

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

Transkripsi:

Lokakarya Community of Practice Penguatan Kerangka Kerja Kelembagaan Provinsi Mengenai Perubahan Iklim dan Pembangunan Rendah Emisi Balikpapan, 24-25 November 2014 Dr. H. Awang Faroek Ishak Gubernur Kalimantan Timur Ketua DDPI Kalimantan Timur Ketua GCF Kalimantan Timur Yth. Ibu Amelia Chizwala Peterson, Senior Research Associate, mewakili Sekretariat GCF Colorado Yth. Ibu Sita Supomo, Koordinator GCF Indonesia Yth. Para Nara Sumber Yth. Para Anggota GCF Indonesia dari enam provinsi Yth. Hadirin dan undangan lainnya Assalamualaikum ww.wb. Selamat pagi dan Salam Sejahtera 1. Sebagai umat beriman, marilah kita senantiasa mengucapkan puji dan syukur atas segala limpahan nikmat, taufik dan hidayah-nya. Selaku Gubernur sekaligus sebagai Ketua Umum DDPI dan Ketua GCF Kalimantan Timur, saya mengucapkan selamat

datang, khususnya kepada para peserta lokakarya dari luar kota Samarinda, bahkan dari luar Kalimantan Timur. 2. Perubahan iklim dan pembangunan rendah emisi yang menjadi topik utama lokakarya kita pada pagi hari ini merupakan isu yang amat penting yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak termasuk masyarakat dan pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 3. Sebagai provinsi yang sedang dan akan terus membangun, Kalimantan Timur memerlukan pembangunan yang berkelanjutan untuk membawa seluruh rakyat Kalimantan Timur menuju masyarakat yang sejahtera dalam situasi yang harmonis dan kondisi ekologi yang lestari. 4. Pembangunan yang berorientasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya terbukti dalam jangka panjang justru akan menghambat keberlanjutan dari pembangunan itu 2

sendiri. Untuk itu maka kinerja pertumbuhan ekonomi tidak boleh hanya selalu diukur berdasarkan nominal Produk Domestik Bruto (PDB), tetapi juga harus dilihat antara lain dari tingkat penurunan emisi karbon dalam mencapai besaran dan pertumbuhan PDB tersebut. 5. Dalam rangka mempercepat terwujudnya pengarus utamaan pembangunan yang ramah lingkungan, pada bulan Januari 2010 pemerintah Kalimantan Timur bersama dengan semua elemen masyarakat telah mendeklarasikan program Kaltim Green yang diharapkan dapat memberi kerangka bagi pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur dimasa depan, sekaligus sebagai upaya untuk mengurangi laju pemanasan global. 6. Kaltim Green bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur secara menyeluruh dan seimbang, mengurangi ancaman bencana ekologis, mengurangi terjadinya pencemaran dan kerusakan kualitas ekosistem dan 3

meningkatkan pengetahuan serta melembagakan kesadaran diseluruh kalangan masyarakat akan pentingnya pelestarian sumber daya alam terbaharui, serta pemanfaatan secara bijak sumber daya alam tak terbaharui. Kaltim Green merupakan dimulainya sebuah proses pelaksanaan pembangunan daerah Kalimantan Timur yang berwawasan lingkungan (green development) dengan basis tata kelola pemerintahan yang berwawasan lingkungan pula (green governance). Para peserta lokakarya yang saya hormati. 7. Sejak diselelenggarakannya Governor s Climate Forest (GCF) Taskforce Meeting ke 3 di California pada bulan November 2009 yang kemudian melahirkan Call for Leadership yaitu sebuah himbauan kepada pemimpin dunia untuk mengambil peran lebih progresif dalam upaya pencegahan pemanasan global, Kaltim telah diproklamirkan sebagai anggota GCF ke 11. Sejak saat itu Kaltim berperan serta aktif dalam berbagai forum GCF, antara lain pertemuan tahun 2010 di Banda Aceh 4

dan di Santarem Brazil, tahun 2011 di Palangkaraya Kalimantan Tengah, tahun 2012 di Chiapas Mexico, tahun 2013 di Madre de Dios Peru, dan di tahun 2104 di Rio Branco Brazil. 8. Dalam forum GCF Meeting di Palangkaraya, saya memberikan pernyataan dalam sambutan saya bahwa Kalimantan Timur bertekad untuk menjadi sebuah provinsi yang kaya dan memiliki lingkungan hidup yang sehat. Untuk sampai di sana, bagaimanapun, kita tidak akan mengorbankan pertumbuhan ekonomi untuk melindungi lingkungan tetapi juga tidak akan mengorbankan lingkungan untuk pertumbuhan ekonomi. Mengapa demikian? Sebab jika kita menempatkan kepentingan lingkungan diatas kepentingan ekonomi maka kita tidak akan memiliki sumber daya untuk melindungi lingkungan. Begitu pula jika kita memprioritaskan kepentingan ekonomi lebih dari kepentingan lingkungan maka kita akan merusak sumber daya alam yang justeru merupakan pendukung perekonomian kita. Saya berkeyakinan bahwa 5

pertumbuhan ekonomi bisa berjalan secara selaras dengan pelestarian lingkungan. Saya percaya bahwa ekonomi Kaltim bisa tumbuh sekaligus dengan upaya pengurangan emisi. Jangan lupa, bahwa walaupun secara nasional Kaltim menduduki urutan kedua dalam hal perolehan PDB per-kapita namun Kalimantan Timur juga berada di peringkat ke empat sebagai provinsi penghasil emisi GRK terbesar Peserta workshop yang saya hormati 9. Untuk bisa segera mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan secara riil dalam wujud green development dan green governance diperlukan tindakan nyata dan bukan hanya sekedar retorika yang disampaikan dari forum ke forum. Itu sebabnya setelah mendeklarasikan Kaltim Green, pada bulan Maret 2010, bekerjasama dengan DNPI pemerintah Kalimantan Timur menyusun Strategi Pembangunan Ekonomi Rendah Karbon (Low Carbon Economy Growth). Strategi ini mencakup tiga elemen pokok, yaitu : (a). peluang pengurangan emisi; (b). sumber-sumber baru pertumbuhan 6

ekonomi; dan (c). kerangka kesiapan kelembagaan serta kebutuhan akan kebijakan dan peraturan yang diperlukan. 10. Strategi green growth Kalimantan Timur memaparkan berbagai opsi untuk menumbuhkan ekonomi seraya mengurangi emisi. Opsi-opsi green growth itu diidentifikasi dan dianalisis dari sektorsektor utama pembangunan ekonomi Kalimantan Timur, yaitu pertambangan minyak dan gas, batubara, perkebunan, pertanian, kehutanan. Namun demikian, sehebat apapun strategi green growth itu, tidak akan berhasil diimplementasikan dengan baik tanpa adanya komunikasi dan koordinasi di antara semua pemangku kepentingan dan pelibatan mereka secara terintegratif. Begitu pula tanpa pemahaman dan dukungan masyarakat luas maka perubahan menuju pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Timur tidak akan terjadi. 11. Menyadari arti pentingnya persoalan-persoalan komunikasi dan koordinasi maka pada bulan Februari 7

2011 pemerintah Kalimantan Timur membentuk Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) yang berfungsi melakukan tugas koordinasi berbagai kegiatan dan inisiatif hijau di level provinsi. Anggota organisasi ini terdiri dari unsur lembaga pemerintah (SKPD) terkait dengan program-program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan unsur akademisi. Saudara-Saudara pesertalokakarya yang saya hormati Strategi green growth Kalimantan Timur menjadi semakin lengkap dengan telah disusunnya Dokumen Rencana Aksi Daerah penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK) dan Dokumen Strategi dan Rencana Aksi Provinsi REDD+ (SRAP REDD) pada tahun 2012. Semua dokumen terkait penurunan emisi GRK di Kalimantan Timur menunjukkan bahwa produk emisi GRK terbesar bersumber dari sector-sektor ekonomi berbasis penggunaan lahan. 12. Seperti dimaklumi lahan merupakan modal penting pembangunan. Apalagi visi jangka menengah pembangunan Kalimantan Timur diarahkan untuk 8

mewujudkan Kalimantan Timur sebagai pusat Agroindustri dan Energi terkemuka yang sudah barang tentu akan memerlukan lahan. Dikaitkan dengan pertimbangan bahwa penggunaan lahan-lahan bervegetasi hutan alam untuk kepentingan perluasan perkebunan dan pertanian akan meningkatkan emisi karbon secara signifikan dan tidak selaras dengan Instruksi Presiden No. 10/2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, maka pemikiran-pemikiran untuk mendayagunakan lahanlahan terdegradasi untuk kepentingan ekonomi sekaligus untuk mengurangi emisi karbon menjadi sangat strategis. Apa yang harus dilakukan secara teknis maupun dari segi kebijakan dan peraturan yang diperlukan agar lahan lahan terdegradasi itu bisa mendukung pembangunan berkelanjutan? Disisi lain, tersedianya data spasial yang akurat, terintegrasi, mudah diakses dan dijadikan rujukan bagi semua pelaku pembangunan yang menggunakan sumberdaya lahan tentunya merupakan harapan kita bersama. Oleh karena itu mari kita gunakan forum lokakarya ini untuk 9

saling melemparkan gagasan dan berbagi pemikiran sehingga akan diperoleh suatu rumusan yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan kebijakan lebih lanjut tentang pengggunaan lahan oleh pemerintah daerah. Peserta lokakarya yang saya hormati 13. Dipenghujung sambutan saya ini kembali saya ingin mengingatkan bahwa paradigma lama yang selalu mempertentangkan antara kepentingan ekonomi dengan kepentingan ekologi tidak boleh terus terjadi. Kedua kepentingan itu merupakan unsur pembangunan berkelanjutan yang harus dikelola secara harmonis dengan sebaik-baiknya. Ketika disadari bahwa disuatu wilayah kepentingan lingkungan hidup lebih dominan maka kepentingan ekonomi harus mengalah. Sebagai contoh dalam revisi Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Propinsi Kalimantan Timur, diusulkan untuk mengalihkan status Hutan Produksi ex HPH PT Gruti III seluas 38.000 ha menjadi hutan lindung Wehea karena selain kondisi biofisiknya yang 10

mendukung kriteria hutan lindung, kawasan hutan di areal tersebut juga merupakan penangkap air bagi tiga sub-das yang mengalirkan airnya bagi kepentingan masyarakat Kecamatan Muara Wahau. Contoh lainnya, untuk menambah potensi Hutan Lindung Sungai Wain sebagai sumber air Kota Balikpapan maka Pemerintah Kalimantan Timur juga mengusulkan agar sebagian dari areal HPH PT Inhutani Batu Ampar seluas ± 1.380 ha dijadikan bagian dari hutan lindung Sungai Wain. Secara fisik areal PT Inhutani yang diusulkan itu berbatasan dengan hutan lindung Sungai Wain dan memenuhi kriteria sebagai hutan lindung. Begitu juga terhadap kawasan hutan mangrove di Delta Mahakam yang saat ini sebagian besar telah berubah menjadi tambak-tambak ikan, pemerintah Kalimantan Timur tidak mengusulkannya menjadi APL melainkan sebagai Hutan Produksi yang dikelola dengan teknik silvo-fishery agar hutan mangrovenya dapat direhabilitasi dan kepentingan ekonomi petambak ikan diwilayah itu bisa disalurkan. 11

14. Disisi lain ketika untuk pembangunan ekonomi, Kalimantan Timur mengusulkan penggunaan areal Tahura Bukit Suharto seluas 1.596 ha atau 2,35 % dari total luas Tahura semestinya juga tidak dinilai bahwa pemerintah provinsi telah mengabaikan persoalan kepentingan lingkungan hidup. Apalagi kalau dikaitkan dengan kondisi fisik areal Tahura yang diusulkan untuk digunakan bagi kepentingan pembangunan freeway itu yang telah terdegradasi dan manfaat yang akan muncul bagi perekonomian Kalimantan Timur bila freeway itu dibangun. 15. Hal yang sama juga berkenaan dengan usulan Kaltim untuk mengusulkan pinjam pakai kawasan di Hutan Lindung Manggar untuk kepentingan pembangunan ekonomi. Pemerintah Kalimantan Timur bertekad untuk mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan dan untuk itu harmonisasi antara kepentingan ekonomi dan kepentingan lingkungan menjadi tantangannya. Namun demikian Pemerintah Kalimantan Timur optimis bahwa dengan 12

mengedepankan komunikasi dan koordinasi diantara semua pemangku kepentingan persoalan-persoalan yang menghambat akselerasi pembangunan bisa terpecahkan jalan keluarnya. Para peserta lokakarya yang saya hormati Demikian sambutan dan pengarahan saya sehubungan dengan pelaksanaan lokakarya GCF Indonesia ini dan selanjutnya dengan mengucapkan Bismilahirahmani rahim Lokakarya Community of Practice Penguatan Kerangka Kerja Kelembagaan Provinsi Mengenai Perubahan Iklim dan Pembangunan Rendah Emisi ini dengan resmi saya saya nyatakan dibuka. Wassalamu allaikum warahmatullahi wabarakatuh. GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR DR. H. AWANG FAROEK ISHAK 13