Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Maks

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI NARAPIDANA UMUM (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang Tahun 2016)

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

Hubungan Asupan Energi, Protein dan Suplemen dengan Tingkat Kebugaran

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

Bagan Kerangka Pemikiran "##

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Hubungan Daya Terima Makanan dengan Tingkat Kecukupan Energi dan Protein Taruna di Asrama Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

METODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

HUBUNGAN ASUPAN GIZI MAKAN PAGI DAN MAKAN SIANG DENGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TEMBALANG SEMARANG TAHUN 2012

HUBUNGAN PERILAKU KONSUMSI MAKANAN DENGAN STATUS GIZI PNS BAPPEDA KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata kunci : Balita, Status gizi, Energi, Protein PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DAN NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) PADA MAHASISWA APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA SKRIPSI

METODE PENELITIAN. n =

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN SETABELAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2015 KARYA TULIS ILMIAH

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

BAB 4 METODE PENELITIAN. status gizi antropometri. Pengumpulan data dilakukan di TK-PAUD Alhidayah dan Pos PAUD

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

Tuti Rahmawati Prodi S1 Gizi, STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA PEREMPUAN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEKSTILE SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SMP NEGERI 13 KOTA MANADO.

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Oleh SHOFI IKRAMINA

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN. komplek Batu Raden Ciwastra Bandung. Sekolah sepak bola UNI didirikan

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ZAT BESI DAN VITAMIN C DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN JENIS KELAMIN, AKTIFITAS FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI

Perbedaan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dan Status Gizi (BB/TB) dengan Kejadian Bronkopneumonia

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

FAKTOR PENENTU STATUS GIZI PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN KECAMATAN PEDURUNGAN, KOTA SEMARANG TAHUN 2007

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

Copyright 2005 by Medical Faculty of Diponegoro University ARTIKEL ASLI

BAB IV METODE PENELITIAN

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA DI SMA NEGERI PLANDAAN JOMBANG. M. Miftahul Laili Ramadhana. Junaidi Budi Prihanto

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET PENCAK SILAT DI KLUB SMP NEGERI 01 NGUNUT TULUNGAGUNG JURNAL

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

HUBUNGAN PENGELUARAN, SKOR POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KELUARGA, DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI-PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 2-5 TAHUN

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. Semarang. periode Mei Juni 2014

ABSTRAK PERBANDINGAN GAMBARAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-8 TAHUN DI SD X KOTA BANDUNG DENGAN SD Y KOTA JAYAPURA

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA FOX

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. secara rasional mudah menyebabkan kelebihan masukan yang akan. menimbulkan berat badan meningkat (Sismoyo, 2006).

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Transkripsi:

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 5. Edisi 2. Desember 2015. ISSN: 2088-6802 Artikel Penelitian http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Hasty Widyastari 1, Anies Setiowati 2 Diterima: Oktober 2015. Disetujui: November 2015. Dipublikasikan: Desember 2015 Universitas Negeri Semarang 2015 Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh status gizi, tingkat asupan energi (TKE) dan protein (TKP) terhadap maks. Penelitian ini merupakan observasional analitik ini dilakukan secara cross sectional pada 20 sampel yang diambil secara acak sederhana pada 50 orang populasi. Sebagai populasi adalah mahasiswa semester III PKG PGSD Jurusan PJKR UNNES berusia 20-30 tahun, sehat saat penelitian dan bersedia dijadikan sampel penelitian. Status Gizi dinilai berdasarkan IMT (BB/TB2 ), TKE dan TKP dari hasil recall 24 jam sedangkan diukur dengan tes Balke lari 15 menit. Analisis univariat menggunakan nilai rerata IMT, TKE dan TKP serta distribusi frekuensi. Analisis bivariat dengan korelasi Pearson. Hasil penelitian : rerata IMT 22,5 ± 2,9 kg/m 2, asupan energi 1791,5 ± 428,8 kklal, asupan protein 40,6 ± 14,3 gram, VO2 maks 37,1 ± 6,2 ml/kgbb/menit, 60% mahasiswa mempunyai IMT normal, 90% TKE dan 70% TKP kurang. Hasil analisis korelasi pearson diperoleh hasil tidak terdapat hubungan antara IMT, tingkat asupan energi, tingkat asupan protein dengan maks (IMT, p= 0,816 ; r= -0,056 ), (TKE, p= 0,142 ; r= -0,341), (TKP, p= 0,267 ; r=-0,261. Simpulan: terdapat faktor-faktor lain yang berpengaruh pada maks selain IMT, TKE dan TKP. Kata kunci : status gizi, TKE, TKP. maks Abstract The purpose of the study was to determine the effect of nutritional status, energy intake level and protein against VO2 max. This 1 Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Email: hasty.widyastari@gmail.com 2 Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Email: setiowatianies@yahoo.com study was an observational analytic cross sectional study was conducted on 20 samples taken randomly in a population of 50 people. As the population is the third semester students PKG PGSD Department PJKR UNNES 20-30 years old, in good health as research and willing to be a sample. Nutritional status assessed by BMI, energy and proetin intake level of the results of 24-hour recall while VO2 max measured by Balke test run 15 minutes. Univariate analysis using the average value of BMI, energy dan protein intake level as well as the frequency distribution. Bivariate analysis using Pearson correlation. Result: The mean BMI 22.5 ± 2.9 kg / m2, the energy intake 1791.5 ± 428.8 kklal, protein intake of 40.6 ± 14.3 grams, VO2 max of 37.1 ± 6.2 ml / kg / min, 60% of students have a normal BMI, 90% and 70% TKE scene less. The results of Pearson correlation analysis result there is no relationship between BMI, energy intake level, the level of protein intake with VO2 max (IMT, p = 0.816; r = -0.056), (energy intake level; p = 0.142; r = -0.341), (protein intake level, p = 0.267; r = -0.261. Conclusion: there are other factors that influence the VO2 max in addition to BMI, energy and protein level/. Keywords: nutritional status, energy and protein intake, VO2 max PENDAHULUAN Gizi yang baik merupakan faktor penting dalam mempertahankan hidup, kesehatan, dan perkembangan untuk saat ini dan generasi yang akan datang. Keadaan gizi seseorang dapat digambarkan dengan status gizi individu. Status gizi dikategorikan status gizi kurang, normal, dan lebih (Suhardjo, 2003). Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor utama penentu status gizi seseorang.

Hasty Widyastari, Anies Setiowati - Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Ambilan oksigen maksimal (VO2maks) merupakan parameter fisiologis yang sangat objektif untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi atu kesegaran jasmani. Mahasiswa UNNES khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahrgaan membutuhkan tingkan kesegaran jasmani yang optimal untuk kelancaran perbelajaran berupa teori dan praktek olahraga. Salah satu faktor yang mempengaruhui kesegaran jasmani adalah asupan makan/gizi yang pada akhirnya berpengaruh pada status gizi. dalam pola makan, mahasiswa khususnya mahasiswa kost, tidak memperhatikan asupan gizi, keteraturan makandan keamanan pangan. Selain itu gaya hidup remaja biasanya melibatkan perilaku berisiko antara lain merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat terlarang yang dapat menurunkan kesegaran jasmani. Berdasarkan uraian di atas maka ingin menetahui bagaimana pengaruh status Gizi, tingkat konsumsi energi dan protein pada maks, mahasiswa PJKR UNNES sebagai penelitian awal yang dapat mewakili mahasiswa UNNES pada umumnya. METODE Tabel 1. Karakteristik Mahasiswa PJKR 47 Jenis penelitian adalah analytic explanatory dengan menggunakan desain crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan PJKR PKG PGSD UNNES semester. Sampel pada penelitian dipilh secara Purposive samping dengan kriteria sebagai berikut : sehat, umur 20-30 tahun, bersedia menjadi subjek penelitian. Analisis univariat untuk melihat mean, median, dan standar deviasi dan distribusi frekuensi. Analisis data asupan energi dan protein serta status gizi menggunakan software NUTR- SOFT. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson untuk melihat hubungan variabel bebas yaitu IMT, tingkat asupan energi,dan protein dengan variabel terikat yaitu. HASIL Karakteristik Mahasiswa Dari populasi mahasiswa PJKR Prodi PKGPGSD sebanyak 50 orang, hanya 20 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Sebagian besar mahasiswa berstatus sebagai pegawai pada berbagai instansi pendidikan di Jawa Tengah perkuliahan di UNNES di jalani setiap hari Jumat dan Sabtu dari pukul 07.00 sampai pukul 18.00 WIB. Oleh karena lokasi tempat tinggal dan tempat perkuliahan berjauhan, sebagaian besar mahasiswa kost di sekitar UNNES (kost pada hari kuliah). Survey konsumsi dan pelaksanaan test kesegaran jasmani dilakukan pada hari perkuliahan. Dari hasil pengambilan data diperoleh hasil sebesar 75% berjenis kelamin laki-laki (n=15 orang). Rerata umur mahasiswa PJKR PKG PGSD adalah 24,3 ± 2,4 tahun dengan kisaran 21-29 tahun (Tabel 4). Mahasiswa memiliki rerata berat badan 62 ± 11,1 kg dengan kisaran sebesar 42-80 kilogram, sedangkan rerata tinggi badan 165,6 ± 0,08 cm dengan kisaran 152 180 cm. Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) diperoleh hasil rerata IMT mahasiswa sebesar 22,5 ± 2,9 kg/m 2. Indeks Massa Tubuh dibagi menjadi 4 kategori yaitu kategori kurus bila hasil perhitungan IMT < 18,5, kategori normal 18,5-23, kategori overweight 23-25 dan kategori obese bila IMT 25. Mengacu pada pengkategorian IMT, maka didapatkan hasil bahwa 60% (n=12) mahasiswa berstatus gizi normal, 35% (n=7) overweight dan 1 pekerja (5%) underweight Variabel Rerata Minimal imal Umur (tahun) 24,3 ± 2,4 21 29 Berat badan (kg) 62 ± 11,1 42 80 Tinggi badan (cm) 165,6 ± 0,08 152 180 IMT (kg/m2) 22,5 ± 2,9 17,3 27,9 Asupan energi(kkal) 1791,5 ± 428,8 954 2376 Tingkat asupan energi(%) 72,6 ± 21 36 113 Asupan protein (g) 40,6 ± 14,3 19 71 Tingkat asupan protein (%) 85,7 ± 39 37 178,6 VO2 (ml/kgbb/menit) 37,1 ± 6,2 29 48

48 (Gambar 1). Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (2) 2015 Gambar 1. Indeks Masa Tubuh (IMT ) Mahasiswa PJKR Asupan Makanan Energi dalam tubuh manusia dapat dihasilkan dari pembakaran karbohidrat, protein, dan lemak, dengan demikian agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup pula ke dalam tubuhnya. Manusia yang kurang makan akan lemah, baik daya kegiatan, pekerjaan-pekerjaan fisik, maupun daya pemikirannya karena kurangnya zat-zat makanan yang diterima tubuhnya yang dapat menghasilkan energi. Rerata asupan energi mahasiswa PJKR sebesar 1791,5 ± 428,8 kkal dengan kisaran 954-2376 kkal dan rerata tingkat asupannya sebesar 72,6 ± 21% dengan kisaran 36-113 %. Jika tingkat asupan energi tersebut dikategorikan maka hasilnya dapat dilihat dalam gambar 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa(90%) mempunyai tingkat asupan energi yang kurang. Gambar 2. Tingkat Asupan Energi Rerata asupan protein mahasiswa adalah sebesar 25,0±9,6 gram dengan kisaran 10,3-47 gram dan rerata tingkat asupannya sebesar 51,8±21,2 % dengan kisaran 25,7-98,2 %. Dari hasil kategori tingkat asupan protein menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa70%) mempunyai tingkat asupan protein yang kurang, 25 % mempunyai tingkat asupan protein lebih(gambar 3). Gambar 3. Tingkat Asupan Protein Sebagian besar mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian merupakan mahasiswa kost dan telah bekerja pada instansi pendidikan di Jawa Tengah, dengan jadwal perkuliahan hari Jumat dan Sabtu, pukul 07.00 hingga pukul 18.00. Survey konsumsi dilakukan pada saat mahasiwa berada di UNNES dan saat di tempat asal. Selama mahasiswa mengikuti perkulihan frekuensi makan menjadi tidak teratur dan jenis makanan yang dikonsumsi, kurang lengkap seperti hanya nasi dan sayur. Dari komposisi ini, wajar jika asupan energi, protein dan besi para pekerja termasuk dalam kategori rendah. Selain itu, asupan makan seseorang ditentukan oleh banyak faktor terutama ketersediaan pangan dalam keluarga. Ketersediaan pangan keluarga dipengaruhi oleh pendapatan keluarga yang dalam penelitian ini pendapatan keluarga maupun ketersediaan pangan tidak diteliti. Asupan makanan mahasiswa tergolong rendah atau kurang namun apabila dilihat dari status gizi dalam katagori normal, hal ini dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan beban kerja masih dalam kategori ringan antau tidak melelahkan. Beban kerja ringan hanya membutuhkan energi yang terbatas. VO2 Kapasitas Aerobik respiratory Endurance ialah suatu kualitas yang memungkinkan mampu melaksanakan secara terus menerus selama mungkin suatu fisik yang bersifat umum dalam kondisi aerobic (cukup oksigen). Dari hasil pengukuran daya tahan jantung dan paru dengan Balke Test diperoleh rerata VO2 maks 37,1 ± 6,2 ml/kg BB/menit dengan kisaran 29 48 ml/kg BB/menit. Tingkat kesegaran jasmani berdasarkan pengukuran VO2 maks dikalsifikasikan menjadi 5 klasifikasi atau katagori yaitu rendah, sedang, cukup, bagus dan tinggi (Tabel 2). Berdasar gambar 3 menunjukan hasil bahwa 50% (n=10) mahasiswa memiliki kesegaran jasmani cukup.

Hasty Widyastari, Anies Setiowati - Pengaruh Status Gizi, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein terhadap VO2 Gambar 4. Klasifikasi Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Tingkat Asupan Energi dan Protein dengan. Tabel 2. Hubungan Antara IMT, Tingkat Asupan Energi dan Protein dengan Variabel IMT -0,056 0,816 Tingkat Konsumsi Energi -0,341 0,142 Tingkat Konsumsi Protein -0,261 0,267 Status gizi juga dihubungkan dengan tingkat kesegaran jasmani. Dimana dalam pengukuran kesegaran jasmani menggunakan indikator VO2 max yang pada perhitungannya didasarkan pada denyut nadi. Status gizi yang rendah akan menyebabkan kualitas fisik menurun yang akan berdampak pada penurunan tingkat kesegaran jasmani. Tingkat kesegaran jasmani yang rendah dapat menyebabkan rendahnya produktivitas. Jika status gizi makin baik, diharapkan status kardiorespirasi juga makin baik yang akan berakibat pada semakin meningkatnya kemampuan paru untuk mengambil oksigen. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin (2004) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara VO2 max dengan IMT (r = 0,202; p> 0,05) walaupun hubungannya lemah. Pada penelitian ini korelasi Pearson digunakan untuk menguji hubungan antara IMT dan. Hasil uji hubungan tersebut menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan IMT dengan (p= 0,816 ; r= -0,056). Hubungan Tingkat Asupan Energi dengan persen. Korelasi pearson digunakan untuk menguji hubungan tingkat asupan energi dengan. Hasil uji hubungan tersebut menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan tingkat asupan energi dengan (p= 0,142 ; r= -0,341) Hubungan Tingkat Asupan Protein dengan r p 49. Korelasi pearson digunakan untuk menguji hubungan tingkat asupan protein dengan. Hasil uji hubungan tersebut menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan tingkat asupan protein dengan (p= 0,267 ; r=-0,261). Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi maks pada seseorang, diantaranya umur dan latihan olahraga. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Erwin pada tahun 2002 dengan sample 62 orang mahasiswa semester II Program Pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat (PPSKM) 2 tahun yang berusia 27-40 tahun. Setelah dilakukan uji regresi berganda antara VO2 max sebagai variabel tergantung dengan BMI, IKJ, dan umur responden sebagai variabel bebas., menunjukkan bahwa ada hubungan positif lemah antara VO2 max dengan BMI (r = 0,202; p > 0,05) dan Indeks kesegaran jasmani (r = 0,457; p < 0,05). Hasil penelitian juga menunjukkan ada hubungan terbalik antara VO2 max dengan umur (r = -1,182; p > 0.08), atau dengan kata lain semakin tua umur responden maka semakin rendah VO2 max, namun hubungan keduanya juga lemah dan tak bermakna secara statistik. SIMPULAN Dari hasil penelitian mmenunjukan hasil bahwa tidak terdaat hubungan antara masingmaing variabel oleh karena itu perlu dilakukan penelian lebih lanjut faktor-faktor lain yang mempengaruhi atau kesegaran jasmani pada mahasiswa DAFTAR PUSTAKA Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Asmira Sutarto.1980. Ilmu Gizi. Jakarta : Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Gibson RS. 2005. Principles of Nutrition Assesment. Second Edition. Oxford University Press.Inc. USA. Hardinsyah dan Tambunan V. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan serat makanan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. LIPI. Jakarta. Hardinsyah. Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII. 2004. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Per Orang Per Hari Bagi Anak Usia Sekolah. LIPI. Jakarta. Kristanti C.M. 1995. Faktor- factor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Pelajar SLTA di Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 102 Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan OLahraga bagi Pelatih Olahragawan Pelajar. 2000. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan kualitas Jasmani. Jakarta Persagi. Kongres Nasional Persagi dan Temu Ilmiah XII : Jakarta ; 8-10 juli 2002

50 PERSAGI. 2003. Penuntun Gizi Anak. Gramedia Pustaka utama. Jakarta. Rustiadi T. 2008. Buku ajar Praktek Lboratorium Olahraga kesehatan. PJKR. Soeditama DA. 2004. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid 1. Dian Rakyat. Jakarta Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (2) 2015 Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta Suhardjo. 1996. Perencanaan Pangan dan Gizi. PT Bumi Aksara. Jakarta Supariasa B, Fajar I. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.