PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS DARI AKTIFITAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN TUNAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

DESSY ARIKA YUANA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1Analisis Data Uji Asumsi Klasik. Uji Asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah model regresi untuk

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

Cahaya Fajrin R Pembimbing : Dr.Syntha Noviyana, SE., MMSI

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi*

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dalam pemilihan sample dilakukan dengan purposive sampling, yaitu pemilihan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ARUS KAS DAN DEVIDEN TUNAI TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

DAFTAR PUSTAKA. Anis Chariri dan Imam Gozali, Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO. Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati²

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

JUDUL SKRIPSI : Disusun oleh: : Olvia Andiyani Syafitri NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

ANALISIS KOMPERATIF PENGARUH LABA NETO DAN ARUS KAS MASUK TERHADAP DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BARANG KONSUMSI DI BEI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

Transkripsi:

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS DARI AKTIFITAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN TUNAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Galan Indriawan, Mohammad Heykal Ksat amji atak 16/03 no.34 Cimanggis Depok, 021-8719207, galanindriawan@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari laba bersih dan arus kas dari aktifitas operasi terhadap dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Laba bersih dan arus kas dari aktifitas operasi termasuk dalam variabel bebas sedangkan dividen tunai termasuk kedalam variabel terikat. Objek yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 28 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda.sebelum dilakukan uji regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi untuk menunjukkan bahwa semua variabel-variabel yang digunakan dalam penelitan telah bebas dari masalah multikolinearitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan semua variabel telah berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan progam SPSS versi 20.0 Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara laba bersih dan arus kas dari aktifitas operasi secara bersama-sama terhadap dividen tunai. Hasil yang didapatkan dari uji t menunjukkan bahwa laba bersih memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai sedangkan arus kas dari aktifitas operasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai, dan berdasarkan dari hasil uji koefisien beta menunjukkan bahwa laba bersih lebih berpengaruh terhadap dividen tunai dibandingkan dengan arus kas dari aktifitas operasi.(gi) Kata Kunci: laba bersih, arus kas dari aktifitas operasi, dividen tunai

PENDAHULUAN Dana merupakan sumber daya yang sangat penting bagi setiap perusahaan, karena setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan dana. Dana bisa diperoleh baik melalui pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun pembiayaan dari luar perusahaan (external financing). Sumber pembiayaan modal internal adalah pemanfaatan laba yang ditahan (retained earnings) sedangkan sumber pembiayaan eksternal dapat diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan cara menerbitkan dan menjual saham kepada para investor. Laba bersih sering dinyatakan sebagai suatu indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen. Secara garis besar laba diperoleh dari selisih antara pendapatan dari operasional perusahaan pada periode tertentu dengan biaya yang dikeluarkan pada periode yang sama. Besar kecilnya laba yang akan diperoleh oleh perusahaan tergantung dari baik atau tidaknya perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Dengan adanya laba, perusahaan dapat memberikan dividen kepada para pemegang saham. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai prediktor dividen adalah dengan menggunakan arus kas (cash flow). Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas dari kegiatan operasi. Arus kas dari kegiatan operasi dapat digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang, atau untuk melakukan investasi. Penggunaan arus kas dapat menghindari alokasi sehingga diharapkan prediksi atas dividen dapat dilakukan dengan lebih baik. Menentukan jumlah yang tepat untuk pendistribusian dividen adalah hal yang sangat sulit dalam pengambilan keputusan manajemen perusahaan. Di satu sisi perusahaan menginginkan laba yang dibagikan sebagai dividen dalam jumlah kecil dengan asumsi untuk investasi yang lebih besar tetapi di sisi lain investor juga menginginkan jumlah dividen yang besar. Tiap-tiap perusahaan pada dasarnya memiliki kebijakan yang berbedabeda dalam penetapan dividennya. Perusahaan-perusahaan yang membayar dividen cenderung menolak untuk mengurangi jumlah dividen karena hal ini dapat mengundang reaksi negatif dari pasar sekuritas. Konsekuensinya, perusahaan yang membayar dalam bentuk dividen kas akan berupaya untuk terus dapat melakukannya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merasa perlu dan ingin mengangkat permasalahan tersebut sebagai penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Dari Aktifitas Operasi Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Indah (2009) menyimpulkan bahwa informasi laba bersih bukanlah merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dan dijadikan tolak ukur yang baik oleh manajemen dalam membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen. Bagi manajemen, arus kas operasi dapat dijadikan salah satu tolak ukur dalam menentukan besarnya dividen. Hal ini disebabkan karena arus kas operasi lebih berpengaruh secara signifikan terhadap return yang diterima oleh perusahaan. Manurung Siregar (2009) meneliti tentang Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen (Pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), menguji apakah laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen dengan hasil yang didapat bahwa secara parsial laba bersih tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa informasi laba bersih bukanlah merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dan dijadikan tolak ukur yang baik oleh manajemen dalam membuat keputusan untuk menentukan besarnya dividen. Secara parsial arus kas operasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan dividen

perusahaan maka arus kas operasi dapat dijadikan salah satu tolak ukur bagi manajemen. Sedangkan secara simultan, laba bersih dan arus kas operasi memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen Penelitian ini merupakan riset hasil pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan beberapa sampel dengan periode waktu antara 2008-2011. Riset ini merupakan riset kausal. Penelitian ini merupakan penelitian dengan generalisasi yang tinggi (studi statistik). Penelitian ini merupakan penelitian dengan generalisasi yang tinggi (studi statistik). Proses pengumpulan data menggunakan metode tidak langsung melalui data-data arsip yang terdiri dari laporan tahunan dan laporan audit yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan official website masing-masing perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive non random sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan subyektif penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kausal komparatif (causal-comparative research) yang merupakan tipe penelitian dengan karateristik masalah berupa hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih. Penelitian kausal komparatif merupakan tipe penelitian ex past facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa Variabel-variabel yang terdapat dalam peneelitian ini adalah sebagai berkut : 1. Variabel bebas ( variabel independen), yaitu variabel yang berdiri sendiri atau tidak tergantung pada variabel lain. Variabel dalam penelitian ini adalah laba bersih dan arus kas dari aktifitas operasi. 2. Variabel terikat (variabel dependen), yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain atau tergantung pada variabel independent. Variabel dalam penelitian ini adalah dividen. Dividen adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dividen tunai. Dalam penelitian ini populasi yang akan digunakan adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang konsisten mengeluarkan laporan keuangan dalam periode 2008-2011. Pemilihan sample yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive non random sampling. Jumlah perusahaan yang akan dijadikan sample sebanyak 28 perusahaan, dengan kriteria yang ditetapkan sebagai berikut : a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang memperoleh laba bersih dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. b. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang memperoleh arus kas bersih dari aktifitas operasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. c. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang membagikan dividen tunai Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh suatu organisasi atau lembaga atau perusahaan yang umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumentasi) dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Sumber Data Menurut sumber data, data yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan sebagai data eksternal. Data eksternal adalah data yang di dapat di luar dari lembaga atau organisasi yang bersangkutan. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan observasi tidak langsung oleh peneliti terhadap obyek penelitian yaitu perusahaan manufaktur melalui Bursa Efek Indonesia. Pengamatan yang dilakukan peneliti adalah pengamatan non partisipan, dimana penulis melakukan observasi sebagai pengumpulan data tanpa melibatkan diri atau bagian lingkungan sosial yang diamati, dalam hal ini perusahaan manufaktur tersebut. HASIL DAN BAHASAN Hasil Uji Korelasi

Analisa korelasi digunakan untuk menghitung seberapa kuat hubungan antara variabel independen yaitu laba bersih (X1) dan arus kas dari aktifitas operasi (X2) terhadap dividen tunai (Y) sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini analisa korelasi yang akan digunakan adalah korelasi Pearson (Product Moment). Laba_bersih Arus_Kas Dividen Tabel 1 Uji Korelasi Correlations Laba_bersih Arus_Kas Dividen Pearson Correlation 1,836 **,797 ** Sig. (2-tailed),000,000 N 112 112 112 Pearson Correlation,836 ** 1,717 ** Sig. (2-tailed),000,000 N 112 112 112 Pearson Correlation,797 **,717 ** 1 Sig. (2-tailed),000,000 N 112 112 112 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Sekunder Diolah SPSS 20 Berdasarkan pengujian diatas dapat diketahui beberapa hal sebagai berikut: 1) Koefisien korelasi laba bersih (X1) dengan dividen tunai (Y) adalah sebesar 0,797 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara laba bersih dengan dividen tunai adalah merupakan hubungan yang positif dan sangat kuat, sementara dari hasil perhitungan korelasi memperlihatkan keterangan tabel yang menunjukkan bahwa tingkat hubungan dari kedua variabel pada taraf nyata 5% untuk diuji dua arah dianggap signifikan karena pada baris Sig (2-tailed) nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 taraf signifikan. 2) Koefisien korelasi arus kas dari aktifitas operasi (X2) dengan dividen tunai (Y) adalah sebesar 0,717 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara arus kas dari aktifitas operasi dengan dividen tunai adalah merupakan hubungan yang positif dan sangat kuat, sementara dari hasil perhitungan korelasi memperlihatkan keterangan tabel yang menunjukkan bahwa tingkat hubungan dari kedua variabel pada taraf nyata 5% untuk diuji dua arah dianggap signifikan karena pada baris Sig (2-tailed) nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 taraf signifikan. Hasil Uji Parsial (t) Uji t digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen secara individu baik laba bersih (X1) maupun arus kas operasi (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai (Y) sebagai variabel dependen. Tabel 2 Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 17124281962 91198970829,188,851 1 Laba_Bersih,514,048,832 10,749,000 Arus_Kas,054,063,067,862,390 a. Dependent Variable: Dividen Sumber: Data Sekunder Diolah SPSS 20 t Sig.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel laba bersih (X1) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima dengan kesimpulan bahwa variabel dividen tunai (Y) secara parsial dipengaruhi oleh laba bersih. Sedangkan berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel arus kas operasi (X2) memiliki nilai probabilitas sebesar 0,390 lebih besar dari 0,05, maka H2 tidak diterima dengan kesimpulan bahwa variabel arus kas operasi (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai (Y). Hasil yang didapat dari penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa arus kas operasi memiliki hubungan positif dan pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai. Hasil Uji F atau ANOVA Uji F digunakan untuk menguji apakah secara bersama-sama seluruh variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 3 Uji F atau ANOVA ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2,940E+26 2 1,470E+26 202,885,000 b Residual 7,898E+25 109 7,245E+23 Total 3,730E+26 111 a. Predictors: (Constant), Arus_Kas, Laba_Bersih b. Dependent Variable: Dividen Sumber : Data Sekunder Diolah SPSS 20 Berdasarkan tabel diatas, untuk melihat pengaruh secara serentak dilakukan dengan uji F yaitu pengujian secara serentak pengaruh variabel laba bersih (X1) dan arus kas operasi (X2) terhadap dividen tunai (Y). Pada pengujian ini besarnya nilai probabilitas F sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan model regresi dapat digunakan untuk memprediksi dividen tunai atau dapat dikatakan bahwa laba bersih dan arus kas operasi berpengaruh terhadap dividen tunai. Pengaruh Laba Bersih Terhadap Pembagian Dividen Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang memiliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan bagi kebijakan dividen, pedoman investasi dan penahanan laba suatu perusahaan.laba bersih sering dianggap menjadi indikasi kemampuan perusahaan membayar dividen. Jika perusahaan menghasilkan laba bersih yang besar maka kemungkinan perusahaan dalam membagikan dividen menjadi lebih baik. Laba diakui sebagai suatu indikator dari jumlah maksimum yang harus dibagikan sebagai dividen dan sebagian ditahan untuk perluasan atau diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa H1 diterima atau dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara laba bersih dengan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2011 yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas t sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Pembagian Dividen Arus kas yang digunakan untuk prediksi mengenai dividen adalah arus kas dari aktifitas operasi, dasarnya karena jumlah arus kas yang berasal dari aktifitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk memelihara kemampuan operasi, melunasi pinjaman, membayar dividen dan melakukan investasi tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Jumlah arus kas yang berasal dari aktifitas operasi merupakan pengaruh kas dari transaksi yang termasuk dalam penentuan laba bersih selain aktifitas

investasi dan keuangan. Arus kas operasi positif lebih menjamin kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktifitas usahanya di masa yang akan datang. Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa H2 tidak diterima atau dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktifitas operasi dengan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2011 yang ditunjukkan dengan probabilitas t sebesar 0,390 lebih besar dari 0,05. SIMPULAN DAN SARAN Mengacu kepada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh laba bersih dan arus kas operasi pada bab 4 terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008 sampai dengan 2012 maka penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa laba bersih memiliki hubungan yang positif dan sangat kuat terhadap dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2011 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi masing-masing sebesar 0,797. 2. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa Arus Kas dari aktifitas operasi memiliki hubungan yang positif dan sangat kuat terhadap dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2011 yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi masing-masing sebesar 0,717. 3. Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa H1 diterima atau dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara laba bersih dengan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2011 yang ditunjukkan dengan nilai probabilitas t sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 4. Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa H2 tidak diterima atau dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktifitas operasi dengan dividen tunai pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 sampai tahun 2011 yang ditunjukkan dengan probabilitas t sebesar 0,390 lebih besar dari 0,05. 5. Berdasarkan hasil uji F (uji simultan) menunjukkan bahwa H3 diterima atau dapat dikatakan laba bersih dan arus kas dari aktifitas operasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signiffikan terhadap dividen tunai. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang dilakukan dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel independen (laba bersih dan arus kas operasi) berpangaruh secara signifikan terhadap dividen tunai. Saran 1. Laba bersih menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai sehingga dapat memberikan sinyal kepada para investor tentang kemampuan perusahaan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menarik minat investor agar dapat menanamkan modalnya dalam perusahaan. 2. Pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan disarankan memperhatikan laba bersih yang dihasilkan. Perusahaan juga perlu memperhatikan rencana melakukan ekspansi, dalam pengertian jika perusahaan ingin melakukan perluasan usaha maka sebaiknya perusahaan sebaiknya tidak memberikan dividen tunai terlalu tinggi agar perkembangan perusahaan tidak terhambat. 3. Investor yang ingin menanamkan modalnya dalam sebuah perusahaan disarankan memperhatikan pengaruh laba bersih dan arus kas operasi terhadap dividen perusahaan serta kebijakan yang digunakan oleh perusahaaan, sehingga dapat menambahkan informasi tambahan mengenai keuntungan yang akan didapat oleh investor. 4. Dalam penelitian selanjutnya seharusnya dapat diteliti mengenai faktor-faktor pertimbangan lain yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen. 5. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, maka sampel yang diambil sebaiknya lebih banyak dan periode penelitian yang lebih lama. Hal ini bertujuan agar penelitian tidak hanya terpaku pada perusahaan manufaktur saja tetapi dapat mencakup keseluruhan populasi yang ada dan hasil penelitian dapat mencerminkan kondisi yang sebenarnya dengan lebih baik.

REFERENSI Chariri, A & Imam Ghozali. (2007). Teori Akuntansi, Edisi ke 3. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia. (2009). Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif, Edisi ke 6. Jakarta. Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Harahap, Sofyan Syafri. (2010). Analisis Kritis Terhadap Laporan Keuangan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Hermi. (2004). Jurnal Akuntansi. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen. Jakarta. Universitas Trisakti. Ikatan Akuntan Indonesia. (2009) Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. Kieso, D.E & Weygandt, J.J. (2002). Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi ke 10. Diterjemahkan Oleh Gina Gania, Ichsan Setiyo Budi. Jakarta. Erlangga. Manurung, Indah Agustina. (2009). Jurnal Akuntansi. Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen. Medan. Universitas Sumatera Utara. Mulya, Hadri (2013). Akuntansi Dasar. Jakarta. Mitra Wacana Media Prastowo, Dwi. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta. UPP STIM YKPN Priyatno, Duwi. (2011). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta. ANDI Ridwan, S.S & Inge, B. (2003). Manajemen Keuangan 1, Edisi ke 7. Jakarta. Litera Lintas Media. Rudianto. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta. Erlangga. Soemarso. (2005). Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1 dan 2. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Stice, E.K, J.D & Skousen, S.K.F. (2009) Akuntansi Intermediate, Edisi 16. Jakarta. Salemba 4. RIWAYAT PENULIS Galan Indriawan lahir di kota Jakarta pada 21 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.