BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Nina Milana 1 dan Abadyo 2 Universitas Negeri Malang

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

ANALISIS KEPUASAN PESERTA KURSUS KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE CHAID BERBASIS KOMPUTER

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah)

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

III. METODE PELAKSANAAN

ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari ah Al-Hidayah)

TINJAUAN PUSTAKA Perilaku Pemilih Partai Politik

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT

METODE KAJIAN Pengumpulan Data

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE)

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

SEGMENTASI PASAR MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION (CHAID) (Studi Kasus di PD. BPR-BKK Purwokerto Utara)

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Klasifikasi Penderita Diabetes Melitus dengan Metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) dan CART (Classification and Regression Tree)

SEGMENTASI DAN PREFERENSI KONSUMEN SIGARET KRETEK MESIN Low Tar Low Nicotine (LTLN) DENGAN ANALISIS CHAID

ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri.

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

Amalia Maharani, Dewi Retno Sari Saputro, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS

KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN PENERAPANNYA PADA KLASIFIKASI ALUMNI FMIPA UNY SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Uji Hipotesis

FAKTOR INTERNAL: - Kesehatan - Minat Belajar - Sikap Belajar - Religiusitas PRESTASI BELAJAR (IP)

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE CART DAN CHAID UNTUK PENGKLASIFIKASIAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODE POHON KLASIFIKASI QUEST

BAB V PEMBAHASAN. Data dikumpulkan dari 239 alumni Prodi Statistika FMIPA UII, sebagai

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN

ABSTRAK ABSTRACT. sektor perusahaan jasa seperti Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Persaingan antar. Pendahuluan Globalisasi di Indonesia,

PROSIDING ISBN :

E-Jurnal Matematika. Volume 1, No 1, Tahun Table of Contents. Articles. 1 of 2 9/20/ :22 PM. Home > Archives > Volume 1, No 1, Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYAJIAN DATA DUA VARIABEL ATAU LEBIH. Disiapkan untuk Materi Perkuliahan Statistik Sosial Program Sarjana Departemen Ilmu Administrasi

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) PADA KLASIFIKASI PREEKLAMPSIA

Resume Regresi Linear dan Korelasi

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

PENENTUAN PENCIRI KERAGAMAN KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA RAWAN PANGAN DENGAN METODE CHAID DAN EXHAUSTIVE CHAID YUNIAR WIDYANASTYAH

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA C.45, RANDOM FOREST DENGAN CHAID DECISION TREE UNTUK KLASIFIKASI TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KARAKTERISTIK PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA PRODUK XYZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ayu Wulandary,2014

PEMODELAN PREFERENSI PENGAJUAN KREDIT USAHA MIKRO (KUM) DI BANK X OLEH PEMILIK USAHA MIKRO DI SURABAYA DENGAN METODE CHAID

BAB 1 PENDAHULUAN. ini mengalami spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Metode statistik non parametrik atau sering juga disebut metode bebas sebaran

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI

IDENTIFIKASI INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENCIRI AKREDITASI SMP DAN MTS DENGAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL FAHMI SALAM AHMAD

Analisis Segmentasi dan Persepsi Konsumen Terhadap Susu Pasteurisasi dengan Metode CHAID dan MDS (Studi Kasus pada DAU Fresh Milk )

ANALISIS SEGMENTASI NASABAH PEMBIAYAAN MURABAHAH JANGKA MENENGAH (Studi Kasus pada PT. BPR Syariah AMANAH UMMAH) VIEN SYAFRINA NASUTION

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

Ika Purnamasari 1, Fidia Deny Tisna Amijaya 2, Memi Nor Hayati 3 FMIPA Universitas Mulawarman 1,2,3

BAB III METODE PENELITIAN. melaksanakan penelitian karena akan sangat berguna dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari target yang ditetapkan untuk Indonesia, baik target Millennium

PERBANDINGAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

ANALISIS PENGUKURAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG OBAT DAN MAKANAN ILEGAL MELALUI PENDEKATAN ANALISIS CHAID SARI WASMANA

Unit 6. Analisis Komparatif Dengan Pengujian Chi Kwadrat (Chi Square) Yacinta Asih Nugraheni, S.Pd. Pendahuluan

EVALUASI PRESTASI AKADEMIK LULUSAN MELALUI TRACER STUDY PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN IPB LIDYA RIZKY APRILIA

ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT [SKRIPSI] KOMPETENSI STATISTIKA

PENERAPAN MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE CHAID DALAM KLASIFIKASI KREDIT KONSUMTIF MALA SEPTIANI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Tes Statistik Non Parametrik adalah test yang modelnya tidak menetapkan syaratsyaratnya

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

ANALISIS EVALUASI AKADEMIK BERDASARKAN TRACER STUDY DAN PENILAIAN EVALUASI DIRI PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN MANAJEMEN IPB LENGGO GENI TANJUNG

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA. Oleh: YONA MALANI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yang bersifat

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk

BAB 2 LANDASAN TEORI. kuantitas ataupun kualitatif dari karakteristik tertentu yang berlainan. Dan hasilnya merupakan data perkiraan atau estimate.

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KREDIT MACET DENGAN METODE QUEST

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA TPB IPB DENGAN METODE CHAID YUNIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berhasil tidaknya suatu penelitian. Arikunto (2006: 26) mengemukakan bahwa

Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova)

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Klasifikasi Klasifikasi merupakan proses untuk menemukan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang belum diketahui labelnya (Permana, 2011). Model ini sendiri bisa berupa aturan jika-maka maupun pohon keputusan. Pohon klasifikasi merupakan metode statistika yang digunakan untuk memperkirakan keanggotaan sampel dalam kelas-kelas variabel dependen kategorik. Keanggotaan ini diduga dari pengukuran sampel pada satu variabel independen atau lebih. Pohon dibentuk melalui penyekatan data secara berulang (rekursif), dimana kelas dan nilai-nilai variabel penjelas setiap sampel pada data tersebut sudah diketahui. Setiap sekatan data dinyatakan sebagai node (simpul) dalam pohon yang terbentuk. Salah satu keuntungan penggunaan metode klasifikasi berstruktur. Metode ini dapat mengungkapkan hubungan sederhana antara beberapa variabel pada data yang tidak diketahui bagaimana hubungan antara variabelnya, yang mungkin tak terdeteksi oleh teknik analisis lainnya. 2.1.2 Metode CHAID Metode Chi-squared Automatic Interaction Detection (CHAID) merupakan teknik yang awalnya dikenal sebagai Automatic Interaction Detection (AID) (Kass, 1980). Secara umum, metode CHAID mempelajari hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variabel independen kemudian mengklasifikasi sampel berdasarkan hubungan tersebut. CHAID merupakan sebuah metode untuk mengklasifikasikan data kategori dengan tujuan untuk membagi rangkaian data menjadi subgrup-subgrup berdasarkan pada variabel dependennya (Lehmann dan Eherler, 2001). Hasil dari 4

5 pengklasifikasian dalam CHAID akan ditampilkan dalam sebuah diagram pohon. CHAID tidak disarankan untuk data berukuran kecil. Untuk mendukung keakuratan hasil yang diperoleh, CHAID membutuhkan ukuran data yang besar. Berikut diberikan algoritme CHAID (Permana, 2011). 1. Penggabungan (Merging) Tahap pertama dalam algoritme CHAID adalah penggabungan (merging). Pada tahap ini akan diperiksa signifikansi dari masing-masing kategori variabel independen terhadap variabel dependen. Tahap penggabungan untuk setiap variabel independen dalam menggabungkan kategori-kategori yang tidak signifikan adalah 1) membuat tabel kontingensi dua arah untuk masing-masing variabel independen dengan variabel dependennya, 2) menghitung uji chi-square untuk setiap pasang kategori yang dapat dipilih untuk digabung menjadi satu, untuk menguji kebebasannya dalam sebuah sub tabel kontingensi yang dibentuk oleh sepasang kategori tersebut dengan variabel dependennya yang mempunyai sebanyak kategori. Langkah uji chi-square adalah, i. menuliskan hipotesis (Variabel dan variabel independen atau tidak terdapat hubungan antara variabel dan variabel ). (Variabel dan variabel dependen atau terdapat hubungan antara variabel dan variabel ). ii. menentukan, mencari nilai ( )( ) dari tabel chi-square, iii. menentukan daerah penolakan, yaitu ( )( ) atau nilai p, iv. menghitung statistik uji ( ), v. mengambil kesimpulan

6 a. bila masuk daerah penolakan, maka ditolak, b. bila tidak masuk dalam daerah penolakan, maka diterima, 3) untuk masing-masing nilai chi-square berpasangan, hitung nilai p berpasangan bersamaan. Pasangan-pasangan yang tidak signifikan, gabungkan sebuah pasangan kategori yang paling mirip (yaitu pasangan yang mempunyai nilai chi-square berpasangan terkecil dengan nilai p terbesar) menjadi sebuah kategori tunggal, dan kemudian dilanjutkan ke langkah nomor 4), 4) memeriksa kembali signifikansi kategori baru setelah digabung dengan kategori lainnya dalam variabel independen. Jika masih ada pasangan yang belum signifikan, ulangi langkah 3). Jika semua sudah signifikan, lanjutkan langkah berikutnya, 5) menghitung nilai p terkoreksi Bonferroni didasarkan pada tabel yang telah digabung. 2. Pemisahan (Splitting) Tahap splitting memilih variabel independen mana yang akan digunakan sebagai split node (pemisah node) yang terbaik. Pemilihan dikerjakan dengan membandingkan nilai p (dari tahap merging) pada setiap variabel independen. Langkah splitting yaitu, 1) memilih variabel independen yang memiliki nilai p terkecil (paling signifikan) yang akan digunakan sebagai split node, 2) jika nilai p kurang dari atau sama dengan tingkat signifikansi alpha, split node menggunakan variabel independen ini. Jika tidak ada variabel independen dengan nilai p yang signifikan, tidak dilakukan split dan node ditentukan sebagai terminal node (node akhir). 3. Penghentian (Stopping) Mengulangi langkah penggabungan untuk sub kelompok berikutnya. Tahap stopping dilakukan jika proses pertumbuhan pohon harus dihentikan sesuai dengan peraturan pemberhentianya itu,

7 1) tidak ada lagi variabel independen yang signifikan menunjukkan perbedaan terhadap variabel dependen, 2) jika pohon yang terbentuk mencapai batas maksimum pohon dari spesifikasi, maka proses pertumbuhan akan berhenti. 2.1.3 Metode Exhaustive CHAID Exhaustive CHAID merupakan modifikasi algoritme CHAID (Faridhan, 2003). Metode ini merupakan pengembangan atas metode CHAID. Metode Exhaustive CHAID menjelaskan prosedur penyekatan dengan cara melihat seluruh kemungkinan penggabungan dari pasangan kategori secara bertahap hingga tersisa dua kategori. Algoritme Exhaustive CHAID sama dengan algoritme CHAID yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap penggabungan (merging), pemisahan (splitting), dan penghentian (stopping). Akan tetapi algoritme Exhaustive CHAID melakukan penggabungan lebih menyeluruh. Metode Exhaustive CHAID membutuhkan waktu komputasi yang lebih lama daripada CHAID. 2.1.4 Variabel-variabel dalam metode CHAID dan Exhaustive CHAID Variabel dependen dan independen dalam metode CHAID dan Exhaustive CHAID adalah variabel kategorik. Pada metode CHAID dan Exhaustive CHAID variabel independen kategorik dibedakan menjadi tiga jenis, a. variabel monotonik, merupakan variabel independen yang kategori di dalamnya dapat dikombinasikan atau digabungkan hanya jika keduanya berdekatan satu sama lain atau mengikuti urutan aslinya (data ordinal). Contohnya: usia, pendapatan, b. variabel bebas, merupakan variabel independen yang kategori di dalamnya dapat dikombinasikan atau digabungkan ketika keduanya berdekatan ataupun tidak (data nominal). Contohnya: pekerjaan, area geografis, c. variabel mengambang (floating), merupakan variabel independen yang kategori di dalamnya dapat diperlakukan seperti monotonik kecuali untuk

8 kategori yang missing value, yang dapat berkombinasi dengan kategori manapun. 2.1.5 Uji Independensi (Chi-square) Uji pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson. Uji antara lain dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel tertentu (untuk uji independensi), dimana variabel yang dimaksud mempunyai skala pengukuran nominal. Jika tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel tersebut, bisa dikatakan variabel-variabel tersebut bersifat independen atau saling bebas. Misalkan terdapat n observasi yang diklasifikasikan menjadi dua variabel kategorik. Variabel pertama dengan c kategori ditempatkan sebagai kolom dan variabel kedua dengan r kategori ditempatkan sebagai baris sehingga terbentuk sebuah tabel kontingensi seperti pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Kontingensi Variabel 1 Variabel 2 1 2 3 Jumlah baris 1 2 3 Jumlah kolom Keterangan: : banyaknya observasi pada baris ke-r dan kolom ke-c : banyaknya observasi pada baris ke-r : banyaknya observasi pada baris ke-c : banyaknya seluruh observasi

9 Misalkan peluang kejadian dan adalah dengan, maka peluang kejadian untuk setiap dan dapat dilihat pada Tabel 2.2. Kejadian 1 Tabel 2.2. Peluang kejadian Kejadian 2 Jumlah Jumlah Keterangan: : Peluang kejadian dan : Peluang total pada baris ke-i : Peluang total pada kolom ke-j Nilai harapan untuk masing-masing sel pada Tabel 2.2. adalah dan Statistik uji yang digunakan, ( ) dan Ststistik uji berdistribusi chi-square dengan derajat bebas ( )( ). Berikut adalah langkah-langkah dalam uji independensi, i. Menuliskan hipotesis (kedua variabel independen).

10 (kedua variabel tidak independen). ii. Menentukan. iii. Menentukan daerah penolakan, yaitu ( ) ( )( ). iv. Menghitung statistik uji ( ). v. Mengambil kesimpulan a. Bila masuk daerah penolakan, maka ditolak. b. Bila tidak masuk dalam daerah penolakan, maka diterima. 2.1.6 Koreksi Bonferroni Koreksi Bonferroni adalah suatu proses yang digunakan ketika beberapa uji statistik untuk independensi dilakukan secara bersamaan (Kunto Hasana, 2006). Koreksi Bonferroni biasanya digunakan dalam perbandingan ganda. Jika terdapat variabel independen dengan c kategori dan dikurangi menjadi r kategori pada langkah penggabungan, maka perkalian Bonferroni adalah banyaknya cara yang mungkin yang mana c kategori dapat digabungkan menjadi r kategori. Dengan demikian nilai p dari uji chi-square untuk independensi yang baru merupakan perkaliannya dengan pengali Bonferroni sesuai dengan jenis variabelnya. Jika nilai p koreksi Bonferroni lebih besar dai 1,0 maka akan dibulatkan ke bawah menjadi 1. Gallagher (2000) memberikan pengali Bonferroni untuk masing-masing jenis variabel independen seperti berikut, 1. untuk variabel independen monotonik, pengali Bonferroninya (M) ( ). (2.1) 2. untuk variabel independen bebas, pengali Bonferroninya (M) ( ) ( ) ( ). (2.2) 3. untuk variabel independen mengambang (floating), pengali Bonferroninya (M) dengan ( ) ( ). (2.3)

11 : jumlah kategori asal variabel independen awal, : jumlah kategori variabel independen setelah penggabungan. 2.2 Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat disusun kerangka pemikiran dalam pembahasan penelitian ini. Klasifikasi merupakan proses untuk mengelompokkan suatu data menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Salah satu metode dalam teknik klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode CHAID dan Exhaustive CHAID. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data alumni mahasiswa FMIPA UNS. Variabel dependen yang digunakan adalah masa studi, dengan kategori variabel tepat waktu dan tidak tepat waktu. Sedangkan variabel independen yang digunakan yaitu jenis kelamin, asal daerah, program studi, dan IPK semester pertama. Kemudian data diolah dengan menggunakan metode CHAID dan Exhaustive CHAID. Setelah itu diambil kesimpulan dari pengolahan data tersebut.