KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG Agus Muharam 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi agusmuharam@studdent.unsil.ac.id M. Iskandar Mamoen 2 ) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi insanlestari@yahoo.co.id Tedi Hartoyo 3 ) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi td46151@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan kelayakan finansial pada usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada perusahaan Sari Rasa di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku dan Perusahaan Sale Pisang Ambon Kurnia di Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil analisis diketahui Biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 78.322.119,9 dan Rp. 27.826.996,2; Pendapatan yang diperoleh pengusaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 22.887.880,1 dan Rp. 14.173.003,2; Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) pada usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar 1,29 dan 1,51 termasuk layak untuk dijalankan; Kata kunci : R/C Keripik dan Sale Pisang Goreng, Biaya Produksi, Pendapatan.
ABSTRACT The aim of study was to found of the cost, revenue and financial feasibility of Agro Industry especially on Banana Crispy Chips and Banana Dried. The research method that used in this study was a case study on Sari Rasa Company in Buniseuri Village subdistrict of Cipaku and Kurnia Banana Dried Company in the Sukadana Village subdistrict of Sukadana in Ciamis. Based on the analysis canbe summarized as follows The production cost of Agro Industry Company especially in Banana Crispy Chips and Banana Dried it s about Rp. 78.322.119,9 and Rp. 27.826.996,2.The revenue of Agro Industry Company especially in Banana Crispy Chips and Banana Dried it s about Rp. 22.887.880,1 and Rp. 14.173.003,2. Revenue cost ratio (R/C Ratio) on Agro Industry Company in Banana Crispy Chips and Banan Dried it s about 1,29 and 1,51, so it s reasonable to be going on. Key word : R/C, Banana Crispy and Banana Dried, Production Cost, Revenue. PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu penghasil pisang terbesar di dunia. Pada tahun 2010 produksi pisang mencapai 5.755.073 ton dan menempatkan Indonesia pada posisi ke 7 sebagai penghasil pisang di dunia. Provinsi Jawa Barat sebagai penghasil terbesar buah pisang di Indonesia dengan total produksi sebesar 1.090.777 ton (http : www.bps.go.id/tab sub.php%tta). Salah satu kegiatan agroindustri yang berbahan baku dari pisang adalah Keripik dan Sale Pisang Goreng yang pada saat ini sedang berkembang di Kabupaten Ciamis. Sebagian besar para perajin Keripik dan Sale Pisang Goreng terdapat di daerah pedesaan dan termasuk kepada industri kecil. Berdasarkan data dinas koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ciamis (2012) menunjukkan pada tahun 2011 dan 2012 terdapat 77 pengusaha Keripik Pisang dengan menyerap tenaga kerja
sebanyak 453 orang, sedangkan nilai investasi sebesar Rp. 142.280.000 dan kapasitas produksi sebesar 4789,28 ton / tahun. Sedangkan untuk Sale Pisang terdapat 267 pengusaha Sale Pisang dengan menyerap tenaga kerja 764 orang, sedangkan nilai investasi sebesar Rp. 535.775.000 dan kapasitas produksi sebesar 4341 ton / tahun. Para pengrajin agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng di Kabupaten Ciamis dalam menjalankan usahanya masih menghadapi berbagai permasalahan. Menurut Soekartawi (2001) Permasalahan agroindustri yang ada di dalam negeri antara lain Beragamnya permasalahan berbagai agroindustri menurut macam usahanya, khususnya kurang tersedianya bahan baku yang cukup dan kontinyu, Kurang nyatanya peran agroindustri di pedesaan karena masih berkonsentrasinya agroindustri di perkotaan, Kurang konsistennya kebijakan pemerintah terhadap agroindustri, Kurangnya fasilitas permodalan (perkreditan) dan kalaupun ada prosedurnya amat ketat, Keterbatasan pasar, Lemahnya infrastruktur, Kurangnya perhatian terhadap penelitian dan pengembangan, Lemahnya keterkaitan industry hulu dan hilir, Kualitas produksi yang belum mampu bersaing, Lemahnya entrepreneurship. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Kelayakan Usaha Agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui biaya, penerimaan, pendapatan dan kelayakan finansial pada usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus pada perusahaan agroindustri Sari Rasa dan Kurnia dengan lokasi di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku dan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis. Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : 1) Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, meliputi : a) Biaya Tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak berpengaruh terhadap hasil produksi. - PBB, dinilai dalam satuan rupiah per satu kali proses produksi. - Biaya Penyusutan Alat, dihitung dalam satuan rupiah per satu kali produksi, untuk mengetahui nilai penyusutan menurut Ken Suratiyah (2006) menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method). Penyusutan = - Bunga Modal Tetap, dihitung berdasarkan bunga bank yang berlaku pada saat penelitian, dan dinilai dalam satuan rupiah dalam satu kali proses produksi.
b) Biaya Tidak Tetap (Variabel) adalah biaya yang besar kecilnya berpengaruh terhadap hasil produksi. Keripik Pisang - Bahan Baku Pisang (Rp/Kg). - Minyak Goreng (Rp/Kg). - Garam (Rp/Kg). - Bumbu (Rp/Kg). - Plastik Packing (Rp/Kg). - Kayu Bakar (Rp/m 3 ). - Biaya Tenaga Kerja, adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dihitung dalam satuan HKP (Hari Kerja Pria) dan HKW (Hari Kerja Wanita) dinilai dalam satuan rupiah (Rp). - Bunga Modal Variabel, dihitung berdasarkan bunga bank yang berlaku pada saat penelitian dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp). Sale Pisang Goreng - Bahan Baku Pisang (Rp/Kg). - Minyak Goreng (Rp/Kg). - Tepung Terigu (Rp/Kg). - Garam (Rp/Kg). - Pewangi (Rp/botol). - Plastik Packing (Rp/Kg). - Gas (Rp/Tabung). - Karbit (Rp/Kg). - Biaya Tenaga Kerja, adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja dihitung dalam satuan HKW (Hari Kerja Wanita) dinilai dalam satuan rupiah (Rp). - Bunga Modal Variabel, dihitung berdasarkan bunga bank yang berlaku pada saat penelitian dan dinilai dalam satuan rupiah (Rp).
2) Hasil Produksi adalah produk Keripik dan Sale Pisang Goreng, dihitung dalam satuan Kilogram (Kg). 3) Harga jual produk adalah harga dari produk Keripik dan Sale Pisang Goreng dinilai dalam satuan Rupiah (Rp). 4) Penerimaan adalah hasil kali jumlah produksi Keripik dan Sale Pisang Goreng (Kg) dengan harga jual. 5) Pendapatan adalah hasil pengurangan total penerimaan dengan total biaya produksi, dinilai dalam satuan Rupiah (Rp). 6) R/C ratio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya, yaitu analisis untuk menentukan kelayakan sebuah usaha. 7) Penelitian ini dianalisis untuk satu periode produksi selama satu bulan. Kerangka Analisis 1) Pendapatan Menurut Soekartawi (1995), Pendapatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Pd = TR - TC Keterangan : Pd = Pendapatan TR = Total Revenue / Total Penerimaan TC = Total Cost / Total Biaya
2) Biaya Menurut Soekartawi (1995), Total biaya dapat dihitung dengan menggunakan rumus : TC = TFC + TVC Keterangan : TC = Total Cost / Total Biaya TFC = Total Fixed Cost / Total Biaya Tetap TVC = Total Variabel Cost / Total Biaya Variabel 3) Penerimaan Menurut Soekartawi (1995), Total penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus : TR = Y. Py Keterangan : TR = Total Revenue / Total Penerimaan Y = Jumlah Produksi Py = Harga Per Kesatuan 4) Kelayakan usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng menurut Abas Tjakrawilaksana (1983), dapat dihitung dengan menggunakan rumus : R/C =
Kaidah Keputusan R/C > 1 = Layak untuk diusahakan dan mendapat keuntungan R/C < 1 = Tidak layak untuk diusahakan dan tidak mendapat Keuntungan R/C = 1 = Tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian (Impas) HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kelayakan Finansial Tabel 1 Penyusutan Alat Agroindustri Keripik Pisang No Alat Nilai Beli Umur Penyusutan Rp. Ekonomis Rp. 1 Pisau 50.000 2 Thn / 24 Bulan 2.083,3 2 Serok 140.000 1 Thn / 12 Bulan 11.666,7 3 Serutan 60.000 6 Bulan 10.000 4 Katel 4.000.000 2 Thn / 24 Bulan 166.666,6 5 Jolang 200.000 2 Thn / 24 Bulan 8.333,3 6 Ember 40.000 1 Thn / 2 Bulan 3.333,3 7 Saringan Bambu 50.000 1 Thn / 12 Bulan 4.166,6 Jumlah 206.249,8 Sumber : Data primer yang diolah Tabel 2 Penyusutan Alat Agroindustri Sale Pisang Goreng No Alat Nilai Beli Penyusutan Umur Ekonomis Rp. Rp. 1 Alat Jemur / Ebeg 3.000.000 5 Thn / 60 bulan 50.000 2 Kompor 1.500.000 5 Thn / 60 bulan 25.000 3 Katel 900.000 10 Thn / 120 bulan 7.500 4 Baskom 600.000 10 Thn / 120 bulan 5.000 5 Serok 300.000 5 Thn / 60 bulan 5.000 6 Ember 120.000 5 Thn / 60 bulan 2.000 7 Pisau 50.000 5 Thn / 60 bulan 833,3 Jumlah 95.333,3 Sumber : Data primer yang diolah
Tabel 3. Rincian Biaya Tetap Usaha Agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng dalam satu kali produksi Nilai (Rp.) No Biaya Keripik Pisang Sale Pisang Goreng 1 PBB 8.333,3 1.331,2 2 Penyusutan Alat 206.249,8 95.333,3 3 Bunga Modal 3.926,8 1.768,9 Jumlah 218.509,9 98.433,4 Sumber : Data Primer yang diolah Tabel 4. Biaya Variabel pada usaha Agroindustri Keripik Pisang Per Periode (satu bulan) Produksi di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Prosen Harga No Biaya Jumlah Nilai (Rp) tase (Rp) (%) 1 Bahan baku utama (Kg) 20.000 2.000 40.000.000 51,2 2 Bahan baku penolong - Minyak Goreng (Kg) - Garam (Kg) - Bumbu (Kg) - Plastik Packing (Kg) - Kayu Bakar (m 3 ) 2.000 40 60 60 120 9.000 5.000 30.000 25.000 80.000 18.000.000 200.000 1.800.000 1.500.000 9.600.000 Jumlah 31.000.000 39,6 3 Tenaga Kerja 40 30.000 5.600.000 7,1 (HKP/HKW) 220 20.000 4 Bunga Modal 1.403.610 1,7 Jumlah 78.103.610 100 Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 5. Biaya Variabel Pada Usaha Agroindustri Sale Pisang Goreng Per Periode (satu bulan) Produksi di Desa Sukadana Kecamatan Sukadana No Biaya Jumlah Harga Prosentase Nilai (Rp) (Rp) (%) 1 Bahan baku utama (Kg) 8.000 2.500 20.000.000 72,1 2 Bahan baku penolong - Tepung Terigu (Kg) - Garam (Kg) - Minyak Goreng (Kg) - Pewangi (Botol) - Plastik Packing (Kg) - Gas (Tabung 3 Kg) - Karbit (Kg) 400 4 240 20 4 40 4 6.000 4.000 10.000 8.000 30.000 20.000 15.000 2.400.000 16.000 2.400.000 160.000 120.000 800.000 60.000 Jumlah 5.956.000 21,4 3 Tenaga Kerja (HKW) 64 20.000 1.280.000 4,6 4 Bunga Modal 498.418,8 1,7 Jumlah 27.728.418,8 100 Sumber : Data Primer yang diolah Tabel 6. Rincian Biaya Total Usaha Agroindustri Keripik dan Sale Pisang Per Periode Produksi (Satu Bulan) di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku dan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Keripik Pisang Sale Pisang Goreng No Jenis Biaya Prosentase Prosentase Nilai Nilai (%) (%) 1 Biaya Tetap 218.589,9 0,3 98.433,4 0,4 2 Biaya Variabel 78.103.610 99,7 27.728.562,8 99,6 Biaya Total 78.322.119,9 100 27.826.996,2 100 Sumber : Data Primer yang diolah Tabel 7. Penerimaan Usaha Agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng Per Periode Produksi (Satu Bulan) di Desa Buniseuri dan Desa Sukadana Per Periode Produksi No Uraian Sale Pisang Keripik Pisang Goreng 1 Produksi (Kg) 4.600 1.200 2 Harga (Rp) 22.000 35.000 Penerimaan (Rp) 101.200.000 42.000.000 Sumber : Data Primer yang diolah
Tabel 8. Pendapatan Usaha Agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng Per Periode Produksi (Satu Bulan) di Desa Buniseuri dan Desa Sukadana Jumlah (Rp) No Uraian Sale Pisang Keripik Pisang Goreng 1 Penerimaan 101.200.000 42.000.000 2 Biaya Total 78.322.119,9 27.826.996,2 3 Pendapatan 22.877.880,1 14.173.003,8 4 R/C Rasio 1,29 1,51 Sumber : Data Primer yang diolah Biaya Produksi Biaya produksi merupakan penjumlahan dari total seluruh biaya variabel dan biaya tetap. Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh kedua responden untuk satu kali periode produksi dalam usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 78.322.119,9 dan Rp. 27.826.996,2 (Tabel 6). Penerimaan Penerimaan merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi Keripik dan Sale Pisang Goreng dengan harga jual. Hasil produksi dari usaha agroindustri Keripik Pisang dalam satu kali proses produksi sebesar 230 Kg, jadi untuk satu bulan produksi 4.600 Kg. Sedangkan hasil produksi dari Sale Pisang Goreng sebesar 300 Kg dalam satu kali proses produksi, dan untuk satu bulan produksinya 1.200 Kg. Harga jual untuk Keripik Pisang sebesar Rp. 22.000 per Kg dan untuk Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 35.000 per Kg. penerimaan yang diperoleh responden pengusaha Keripik Pisang sebesar Rp. 101.200.000 dalam satu periode produksi (satu bulan) dan
penerimaan yang diperoleh responden pengusaha Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 42.000.000 (Tabel 7) dalam satu periode produksi. Pendapatan Pendapatan dalam usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya. Pendapatan yang diperoleh pengusaha Keripik Pisang sebesar Rp. 22.877.880,1 yaitu hasil dari pengurangan jumlah penerimaan sebesar Rp. 101.200.000 dikurangi dengan biaya total sebesar Rp. 78.322.119,9. Pendapatan yang diperoleh pengusaha agroindustri Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 14.173.003,8 yaitu hasil pengurangan total penerimaan sebesar Rp. 42.000.000 dikurangi dengan biaya total sebesar Rp. 27.826.996,2. R/C Rasio Analisis R/C adalah perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya, biasa dipakai untuk pengujian keuntungan suatu cabang usaha (Abas Tjakwawiralaksana, 1983). Berdasarkan Tabel 8, Maka nilai R/C Rasio untuk usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar 1,29 dan 1,51. Artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,29 rupiah dan 1,51 rupiah. Karena nilai R/C lebih dari satu (R/C >1) maka kedua jenis usaha agroindustri tersebut memperoleh keuntungan dan layak untuk dijalankan. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah diuraikan, maka penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Total biaya produksi yang dikeluarkan pada usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 78.322.119,9 dan Rp. 27.826.996,2 serta penerimaan yang diperoleh dari usaha Keripik dan Sale Pisang sebesar Rp. 101.200.000 dan Rp. 42.000.000 serta pendapatan yang diperoleh pengusaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang Goreng sebesar Rp. 22.877.880,1 dan Rp. 14.173.003,2. 2) Revenue Cost Ratio (R/C) pada usaha agroindustri Keripik dan Sale Pisang yang dilakukan oleh kedua responden sebesar 1,29 dan 1,51 dan termasuk layak untuk diusahakan dan dijalankan. Saran Perlu mempertahankan produksi dan meningkatkan kualitas produk serta melakukan perbaikan dalam kemasan supaya lebih menarik konsumen sehingga harga jual menjadi naik dan nilai R/C menjadi lebih besar serta menambah pendapatan pengusaha.
DAFTAR PUSTAKA Abas Tjakrawilaksana, 1983. Usaha Tani. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Pertanian. Fakultas Pertanian Bogor. Bogor. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2010. Statistik Indonesia. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php%fta (diakses 15 Juli 2013). Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ciamis. 2012. Potensi Industri di Kabupaten Ciamis Tahun 2012. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Ciamis. Ken Suratiyah. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta. Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. UI-PRESS. Jakarta. Soekartawi. 2001. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.