TOPIK UTAMA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 KETANGGUNGAN BREBES : SEBUAH FENOMENA DALAM PENDAMPINGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

Supervisi KBM Kurikulum 2013

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

PENERAPAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA SMP SASARAN DI KOTA PAYAKUMBUH SUMATERA BARAT TAHUN Syamsul Gultom.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015

MATERI PELATIHAN GURU

PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 OLEH GURU INTI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman paradigma pendidikaan juga

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

MICROTEACHING RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BARISAN GEOMETRI KELAS X. Disusun Oleh:

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. Rafika Warma, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

LAMPIRAN INSTRUMEN PELAKSANAAN PTS

Gambar 1.1. Tema Kurikulum 2013 (Sumber: Kemendikbud, 2013a)

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MATRIKULASI KURIKULUM 2013 DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 19 tentang

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

MATERI PELATIHAN GURU

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ...

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

MATERI PELATIHAN GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

MENJAWAB DINAMIKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR. Faisal PGSD FIP UNIMED Surel :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

1 2 3 A Identitas Mata Pelajaran Tidak Kurang

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH, KEPALA SEKOLAH, DAN GURU INTI

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

GS-SD/ME-KUR-2013-PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [2014] INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosda Karya, 2013) hlm. 16. aplikasinya (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2009) hlm, 13

MATERI PELATIHAN GURU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 BALONGAN

Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013)

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kelompok Materi: MATERI POKOK

BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Transkripsi:

TOPIK UTAMA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 1 KETANGGUNGAN BREBES : SEBUAH FENOMENA DALAM PENDAMPINGAN Saefudin, M.Pd. (Pengawas SMP Kab. Brebes) email:saefudin10@gmail.com ABSTRAK Pemberlakuan Kurikulum 2013 dilakukan karena implementasi Kurikulum 2006 masih dijumpai beberapa masalah. Berdasarkan hasil evaluasi, perlu adanya penataan kembali terhadap kurikulum yang diterapkan saat ini. Atas dasar itu, diberlakukan Kurikulum 2013 secara terbatas yang merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Langkah awal dalam rangka implementasi adalah melakukan diklat kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, kepala sekolah dan pengawas sekolah. Selain diklat, Kemendikbud juga menyusun Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013. Tulisan ini merupakan bentuk laporan yang ditulis berdasarkan proses pendampingan terhadap SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2013/2014. Data laporan diperoleh berdasarkan instrumen pendampingan yang memfokuskan pada lima aspek. Hasil pendampingan pada aspek (1) pemahaman guru terhadap buku pedoman guru dan buku teks pelajaran: 28% kategori cukup dan 72% kategori baik, (2) pemahaman guru terhadap proses dan penilaian : 28% kategori cukup dan 72% kategori baik, (3) penyusunan rencana pelaksanaan (RPP): rata-rata sudah memadai meski dengan beberapa catatan, (4) pelaksanaan : kategori cukup 4 mapel, baik 3 mapel, amat baik 1 mapel, dan memuaskan 1 mapel, dan (5) pelaksanaan penilaian : 89% baik dan 2% amat baik. Dari hasil tersebut terlihat sudah ada perubahan guru ke arah positif dengan adanya pendampingan. Hal itu, terindikasi dengan hasil rata-rata baik dalam 5 aspek meski dengan beberapa catatan. Guru merasa bersemangat ketika ada pendampingan dan pendamping menjadi mediator bagi guru ketika menemukan kebuntuan dalam kegiatan MGMP, terutama dalam menyusun RPP. Kata kunci: kurikulum 2013, fenomena, pendampingan PENDAHULUAN Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, menjelakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Perkembangan kurikulum dari awal kemerdekaan hingga diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengalami perubahan sepuluh kali, sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman/ kebutuhan. 1

Saefudin, M.Pd. Kebijakan diberlakukannya Kurikulum 2013 bukanlah tanpa alasan. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, masih dijumpai beberapa masalah, misalnya (i) konten kurikulum masih terlalu padat, (ii) belum sepenuhnya berbasis kompetensi, (iii) kompetensi belum sepenuhnya menggambarkan secara holistik domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, (iv) beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesai dengan perkembangan kebutuhan belum terakomodasi dalam kurikulum, (v) kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global, (vi) standar proses belum menggambarkan urutan yang rinci, (vii) standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kometensi, dan (viii) dengan KTSP masih diperlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir. Kurikulum 2006 (KTSP) dikembangkan menjadi Kurikulum 2013 dilandasi oleh pemikiran tantangan masa depan, yaitu tantangan abad ke-21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan, knowlede-based society dan kompetensi masa depan (Kemendikbud 2013: 1-2). Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 dijelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi kurikulum yang dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Buku (Puskurbuk) menunjukkan perlu ada penataan kembali kurikulum yang diterapkan saat ini. Atas dasar itu, Pemerintah Republik Indonesia pada bulan Juli tahun ajaran 2013-2014 mencanangkan akan memberlakukan Kurikulum 2013 secara terbatas yang merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya. Hal ini dipertegas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui kebijakannya, bahwa Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diharapkan dapat mengatasi kelemahankelemahan yang ada pada kurikulum sebelumnya (Kemendikbud, 2013: 6). Langkah awal yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan implementasi Kurikulum 2013 adalah melakukan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 kepada seluruh unsur pendidikan, dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah serta unsurunsur lain yang terlibat langsung dalam proses pendidikan. Salah satu strategi untuk memahami Kurikulum 2013, yaitu melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Implementasi Kurikulum 2013 yang diperuntukkan bagi kepala sekolah dan 2 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 20152

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Smp Negeri 1 Ketanggungan Brebes : Sebuah Fenomena dalam Pendampingan pengawas sekolah. Selain itu, hal yang sama juga akan dilakukan terhadap guru. Di dalam teori kurikulum dijelaskan bahwa keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum, termasuk, dan penilaian (Anita Lie dalam Kemendikbud, 2013:6). Atas dasar itu, diklat iimplementasi menjadi langkah awal yang sangat penting untuk mempercepat pemahaman dan keterampilan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Untuk memelihara dan meningkatkan kesinambungan pemahaman dan implementasi kurikulum 2013 di masingmasing satuan pendidikan, diprogramkan kegiatan pendampingan untuk para guru dan kepala sekolah. Program pendampingan ini dilakukan sebagai penguatan dalam memahami konsep kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan serta untuk membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat implementasi kurikulum tersebut di sekolah. Mengingat pentingnya program pendampingan implementasi Kurikulum 2013 bagi para guru dan kepala sekolah, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 untuk menyeleraskan persepsi dan langkah yang telah disepakati bersama dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Tujuan pendampingan Kurikulum 2013 secara umum adalah untuk menjamin terlaksananya implementasi Kurikulum 2013 secara efektif dan efisien. Secara khusus pendampingan kurikulum bertujuan: (i) memberikan fasilitasi dalam implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan, (ii) memberikan bantuan konsultasi, pemodelan (modeling), dan pelatihan personal dan spesifik (coaching) untuk hal-hal spesifik dalam implementasi Kurikulum 2013 secara tatap muka dan online, (iii) membantu memberikan solusi kontekstual dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat implementasi Kurikulum 2013 di sekolah masing-masing, (iv) membangun budaya mutu sekolah melalui penerapan kurikulum secara inovatif, kontekstual, dan berkelanjutan (2013:8). HASIL YANG DIHARAPKAN Program pendampingan diharapkan dapat membantu para guru dan kepala sekolah 3 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 3

Saefudin, M.Pd. dalam menerapkan Kurikulum 2013 sesuai konsep pengelolaan yang diamanatkan kurikulum pada jenjang dan satuan pendidikan di SMP Negeri 1 Ketanggungan, meliputi: 1. Tersosialisasikannya Kurikulum 2013 kepada seluruh warga sekolah meliputi rasional, elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD dengan berbagai, dan strategi implementasi Kurikulum 2013. 2. Terlaksananya Kurikulum 2013 sesuai dengan filosofi, konsep, kaidah, prinsip, makna, dan prosedur yang tercakup dalam elemen perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD. 3. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan karakteristik dan tuntutan Kurikulum 2013. 4. Terlaksananya budaya dengan dan strategi inovatif sebagaimana dituntut oleh Kurikulum 2013. 5. Terlaksananya dan strategi penilaian otentik sebagaimana dipersyaratkan oleh Kurikulum 2013. TEKNIK PENULISAN Tulisan ini merupakan bentuk laporan pendampingan yang ditulis berdasarkan proses pendampingan yang dilakukan penulis terhadap SMP Negeri 1 Ketanggungan Brebes tahun pelajaran 2013/2014. Data laporan diperoleh berdasarkan instrumen pendampingan, yang meliputi: (1) instrumen penguatan pemahaman guru terhadap buku pedoman guru dan buku teks pelajaran, (2) instrumen pemahaman guru terhadap proses dan penilaian, (3) instrumen penyusunan rencana pelaksanaan (RPP), (4) instrumen pelaksanaan, dan (5) instrumen pelaksanaan penilaian. Sebelum pendampingan dilaksanakan diperlukan beberapa persiapan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam pendampingan ini adalah (i) menyusun rencana tindak lanjut (RTL) sebagai pedoman dan panduan pelaksanaan program pendampingan agar lebih terarah, (ii) mengadakan koordinasi dengan pihak sekolah binaan, (iii) menyiapkan lima instrumen pendampingan untuk menggali berbagai informasi yang diperlukan, dan (iv) melaksanakan implementasi berdasarkan rencana tindak lanjut dan disesuaikan dengan hasil koordinasi dengan pihak sekolah. Pelaksanaan pendampingan dilakukan Oktober November 2013, sasaran utamanya adalah guru-guru pengajar kelas VII dengan materi pendampingan sebagai berikut. 1. Penguatan pemahaman guru terhadap buku pedoman guru dan buku teks pelajaran. 4 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 20154

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Smp Negeri 1 Ketanggungan Brebes : Sebuah Fenomena dalam Pendampingan 2. Pemahaman guru terhadap proses dan penilaian. 3. Penyusunan rencana pelaksanaan (RPP). 4. Pelaksanaan. 5. Pelaksanaan penilaian. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilaksanakan pendampingan, diperoleh data/hasil dan dapat dipaparkan berdasarkan lima sasaran pendampingan sebagai berikut. 1. Penguatan Pemahaman Guru terhadap Buku Pedoman Guru dan Buku Teks Pelajaran Beradarkan pemahaman guru terhadap buku pedoman guru dan buku teks pelajaran, dapat dikelompokkan berdasarkan guru mata pelajaran sebagaimana terdeskripsi dalam paparan berikut. No. Mata Pelajaran Komponen Rat-rata Keterangan Capaian 1. PPKn Buku Pedoman Guru 2 Belum dapat menerapkan dalam PBM. Buku Siswa 2 Belum dapat menggunakan lcd dalam 2. Bahasa Indonesia Buku Pedoman Guru 3 Memahami meski kadang bingung karena kurang penjabaran. Buku Siswa 3 Perlu penjelasan materinya dan masih bingung aplikasinya. 3. Matematika Buku Pedoman Guru 2 Sebagian guru memahami dan sebagian yang lain kurang memahami. Buku Siswa 2 Ada materi yang kurang lengkap, materi tidak sesuai dengan uji kompetensi, dan ada soal-soal yang menyimpang dari KD 4. IPA Buku Pedoman Guru 3 Memahami meski belum semua, tetapi aplikasinya kurang Buku Siswa 3 Mamahami walaupun bingung dalam aplikasinya 5. IPS Buku Pedoman Guru 4 Isi buku kurang mendalam, ada butir soal yang materinya tidak ada di buku Buku Siswa 4 Isi buku siswa kurang mendalam 6. Bahasa Inggris Buku Pedoman Guru 4 Sangat memahami meski kurang lengkap. Buku Siswa 3 Memahami, tetapi bingung aplikasinya. 5 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 5

Saefudin, M.Pd. 7. Seni Budaya Buku Pedoman Guru 3 Belum sepenuhnya memahami Buku Siswa 3 Pemahaman kurang matang 8. Penjasorkes Buku Pedoman Guru 4 Masih perlu perbaikan di beberapa hal. Buku Siswa 4 Masih perlu literatur/sumber lain 9. Prakarya Buku Pedoman Guru 2 Kurang memahami, masih perlu informasi lagi. Buku Siswa 3 Memahami, tetapi bingung aplikasinya Selain pemahaman guru terhadap buku Pedoman Guru dan Buku Teks Peajaran, terdapat pula catatan yang dapat dihimpun sebagai komentar lain guru terhadap pemahaman kedua buku tersebut, sebagaimana dalam tabel berikut. No. Mata Pelajaran Komentar Lainnya 1 PPKn Guru belum dapat memanfaatkan IT ( lcd proyektor) sebagai media. 2 Bahasa Indonesia Pada buku materi perlu ditambahkan penjelasan materinya. Pada buku guru perlu dilengkapi dengan jawaban soal-soal. 3 Matematika Pada buku materi perlu ditambahkan materi tentang persen dan desimal, pada bilangan rasional soal terlalu sulit untuk siswa SMP kelas VII, pada KD bilaangan pecahan antara materi dan soal tidak ada kesesuaian, pada uji kompetensi ada soal tentang persen dan desimal tetapi materi tsb tdk ada dalam buku materi, perlu ada tambahan cara menyelesaikan bilangan berpangkat ribuan. 4 IPA Buku siswa materinya kurang lengkap, kurangnya media pendukung, kurang materi yang mendetail dan mendasar. 5 IPS Isi buku guru dan buku siswa kurang mendalam 6 Bahasa Inggris Gambar kurang nasionalis, kebanyakan gambar berjilbab, latar belakang gambar kurang sesuai (hlm. 52). 7 Seni Budaya Kurang adanya kesesuaian materi mendasar pada buku guru dan siswa, misalnya mengenal notasi musik. 8 Penjasorkes Perlu ada perbaikan materi, khususnya pada sejarah olahraga sepak bola. 9 Prakarya Alat untuk praktik yang tersedia sangat terbatas. 6 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 20156

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Smp Negeri 1 Ketanggungan Brebes : Sebuah Fenomena dalam Pendampingan 2. Pemahaman Guru terhadap Proses dan Pembelajaran Beradarkan pemahaman guru terhadap proses dan penilaian pembelajar-an, dapat dikelompokkan sebagaimana terdeskripsi dalam paparan tabel berikut. No. Mata Pelajaran Komponen Rat-rata Capaian 1. PPKn Penerapan 2. Bahasa Indonesia Penerapan 3. Matematika Penerapan 4. IPA Penerapan 5. IPS Penerapan 6. Bahasa Inggris Penerapan Keterangan 2 Sedikit/kurang memahami dan baru latihan menerapkan. otentik 3 Belum memahami sepenuhnya dan belum semua penilaian dilakukan, belum dapat membuat format penilaian secara lengkap. 2 Kurang memahami, dan susah dalam aplikasinya otentik 2 Kurang paham dan masih bingung dalam mengaplikasikan. otentik 3-3 Memahami, tetapi masih susah dalam aplikasinya dan belum memahami beberapa istilah dalam. 3 Memahami, tetapi aplikasinya masih bingung dan belum sepenuhnya. otentik 3 Konsep paham, aplikasinya masih bingung dan belum sepenuhnya dapat dilakukan. 3 Memahmi, tetapi masih sulit dalam mengaplikasikannya dan ada kendala dalam proses pembelajar-an, kesulitan memahami antara discovery learning dengan problem based learning, otentik 3 Memahami, tetapi sulit mempersiapkan perangkat penilai-an otentik. 3 Memahami, tetapi masih ada yang bingung dan ada pula sebagian langkah yang sulit diaplikasikan, otentik 3 Memahami walaupun belum dapat menerapkan semua aspek dan masih perlu contoh-contoh lagi agar semakin paham. 7 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 7

Saefudin, M.Pd. 7. Seni Budaya Penerapan otentik 3-2 Memahami konsep, tetapi belum begitu paham dalam penerapannya. 8. Penjasorkes Penerapan 9. Prakarya Penerapan 3 Memahami, tetapi sulit aplikasinya dan perlu mendalami lebih lanjut. otentik 3 Memahami, tetapi masih sulit diaplikasikan. 2 Kurang paham dan beberapa istilah perlu penjelasan lebih lanjut. otentik 3 Memahami dan sudah mencoba melaksanakan meski belum sepenuhnya. Selain pemahaman guru terhadap proses dan penilaian, terdapat pula catatan yang dapat dihimpun sebagai komentar lain guru terhadap pemahaman tersebut, sebagai berikut. No. Mata Pelajaran Komentar Lainnya 1 PPKn Tanpa komentar lain 2 Bahasa Indonesia Tanpa komentar lain 3 Matematika Tanpa komentar lain 4 IPA Tanpa komentar lain 5 IPS Tanpa komentar lain 6 Bahasa Inggris Tanpa komentar lain 7 Seni Budaya Teralu banyak penilaian dan tidak disertai dukungan yang memadai pada administrasi penilaian dari pemerintah (biaya pembuatan blangko penilaian). 8 Penjasorkes Untuk memahami lebih mendalam harus serius mengikuti perkembangan informasi terkait Kurikulum 2013. 9 Prakarya Tanpa komentar lain. 3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Setelah RPP dicermati dan dipersandingkan dengan instrumen telaah RPP, dapat disajikan keterangan sebagai berikut. 8 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 20158

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Smp Negeri 1 Ketanggungan Brebes : Sebuah Fenomena dalam Pendampingan No. Mata Pelajaran Keterangan 1. PPKn RPP sudah dibuat sesuai dengan kriteria dalam instrumen, tetapi perlu penataan secara fisik dalam tata tulis perlu ditata ulang agar tampil lebih baik. 2. Bahasa Indonesia RPP sudah dibuat sesuai dengan panduan, tetapi belum menampilkan media, soal dan kunci jawaban, serta sumber belajar masih kurang konkret. 3. Matematika RPP sudah sesuai dengan instrumen telaah. Hal yang masih perlu mendapat perhatian adalah belum adanya pemilihan media belajar dan belum sesuainya alokasi waktu yang disediakan. 4. IPA Penyusunan RPP sudah memadai, hanya saja belum menampikan KI, sesuai sebagian pada kesesuaian model dengan tujuan dan kesesuaian penyajian dengan sistematika materi. 5. IPS RPP sudah banyak memenuhi kriteria, tetapi masih perlu penyempurnaan pada beberapa hal, yaitu rumusan indikator masih pada aspek pengetahuan saja, kesesuaian proses belum sesuai tujuan, soal belum dilengkapi kunci jawaban dan belum ada pedoman penskorannya. 6. Bahasa Inggris Penyusunan RPP sudah memadai, hanya saja masih sesuai sebagian pada kesesuaian memilih media dengan tujuan, kesesuaian dengan materi dan, dan belum ada instrumen penilaiannya sekalipun sudah ada pedoman penskorannya. 7. Seni Budaya Penyusunan RPP sudah memadai, hanya saja masih ada yang sesuai sebagian pada perumusan indikator baru pada aspek pengetahuan sementara penilaian ditekankan pada keterampilan, kesesuaian dengan dengan materi dan, dan penilaian belum belum sesuai dengan indikator yang dirumuskan beserta pedoman penskorannya. 8. Penjasorkes RPP sebagian besar sudah sesuai dengan instrumen telaah, tetapi ada sesuai sebagian pada kesesuaia rumusan tujuan dengan proses dan kesesuaian dengan KD, juga sesuai sebagian sumber belajar, dan model sesuai sebagian dengan scientific. 9. Prakarya Sistematika yang dibuat kurang lazim dari sistematika yang ada layaknya suatu RPP sesuai dengan panduan. Penulisan KD tidak sesuai dengan kode KD yang ada dalam kurikulum. 9. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan pengamatan dalam pendampingan pelaksanaan, dapat dijelaskan sebagaimana dalam catatan pendamping sebagai berikut. a. PPKn Pada apersepsi guru belum mengajukan pertanyaan menantang dan manfaat materi, serta belum menyampaikan kemampuan yang akan dicapai. Guru sudah menggunakan media, tetapi belum melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media dan sumber belajar. Pada penutup belum ada hasil kerja sebagai bahan portofolio. Bahasa tulis tampak pada penyiapan media visual dan sama sekali guru tidak memanfaatkan papan tulis yang ada. b. Bahasa Indonesia Pelaksanaan Bahasa Indonesia mencapai peringkat baik. Terdapat sejumlah hal yang belum muncul dalam proses, antara lain (i) menyampaikan manfaat dan mendemonstrasikan yang terkait dengan tema, (ii) menyampaikan kemampuan yang akan dicapai, (iii) menyampaikan 9 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 9

Saefudin, M.Pd. rencana kegiatan, (iv) penggunaan media dan melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, (v) belum mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio, dan (vi) belum melaksanakan tindak lanjut. c. Matematika Pada Matematika hasilnya sudah mencapai peringkat baik, hanya beberapa unsur yang belum terpenuhi, yaitu guru belum melakukan: (i) mengajukan pertanyaan menantang, (ii) belum menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media, (iii) pengumpulan bahan portofolio, dan (iv) belum melaksanakan tindak lanjut dan tugas pengayaan. d. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Pembelajaran IPA di laboratorium menghasilkan proses yang memuaskan hingga mencapai peringkat amat baik. Terdapat beberapa hal yang belum tampak di kelas, yaitu (i) menyampaikan manfaat materi, (ii) memadukan berbagai mapel dalam satu PBM, dan (iii) mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. e. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Guru IPS ini dalam baru mencapai peringkat cukup, masih banyak yang belum direalisasikan dalam, yaitu (i) tiga aspek pada apersepsi, (ii) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain, (iii) memfasilitasi kegiatan, (iv) memancing untuk bertanya, mencoba, dan menalar, (v) memadukan berbagai mapel, (vi) yang aktif dan menyenangkan, (vii) pelibatan siswa dalam memanfaatkan media, (viii) mengumpulkan hasil kerja bahan portofolio, dan (ix) melaksanakan tindak lanjut. f. Bahasa Inggris Pembelajaran Bahasa Inggris sudah mencapai peringkat baik, ada beberapa yang belum bisa diimplementasikan pada pelaksanaan, yaitu (i) menyampaiakan manfaat materi, (ii) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait tema, (iii) kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain, (iv) memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana, (v) memancing peserta didik untuk bertanya, (vi) keterampilan menggunakan media, (vii) menghasilkan pesan yang menarik, dan (viii) melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media. g. Seni Budaya Pembelajaran Seni Budaya (Seni Musik) sudah mencapai peringkat amat baik, hanya beberapa yang perlu disempurnakan dalam hal (i) menyampaikan manfaat materi, (ii) kemampuan yang akan dicapai siswa, (iii) rencana kegiatan, dan (iv) belum mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. h. Penjasorkes Pada ini guru sudah relatif menampilkan yang cukup memadai. Namun, guru pada awal belum menyampaikan kemampuan yang akan dicapai. Belum tampak kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Penerapan yang belum tampak adalah memberikan pertanyaan untuk menalar dan peserta didik untuk mengomunikasikan serta belum memadukan berbagai muatan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik nya. Karena praktik berolahraga, tidak tampak adanya pengumpulan hasil kerja sebagai bahan portofolio. i. Prakarya Pada ini guru memulai dengan menyemangati siswa di awal, tetapi belum tampak guru mengajukan pertanyaan menantang dan mengecek perilaku awal. Guru 10 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 10

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Smp Negeri 1 Ketanggungan Brebes : Sebuah Fenomena dalam Pendampingan menyampaikan rencana kegiatan, tetapi tidak jelas sehingga peserta didik bingung melakukannya. Pada penerapan belum tampak kegiatan menanya dan menalar. Pembelajaran di luar kelas, guru tidak teramati dalam penggunaan bahasa tulis. 5. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan pelaksanaan penilaian dapat dideskripsikan dalam paparan tabel berikut. No. Mata Pelajaran Komponen Pemahaman Guru Rat-rata Capaian Keterangan 1. PPKn 2. Bahasa Indonesia 3. Matematika 4. IPA 5. IPS 3 akhir proses kadang lisan atau tulis, momentum penilaian kadang kurang tepat, produk hasil penilaian belum lengkap, himpunan hasil belajar siswa terseedia sebagian, 3 Ketercapaian indikator sikap masih belum sepenuhnya, kesan dan semangat siswa terekam dalam. 3 akhir proses dengan lisan, dokumen nilai tersedia, instrumen sesuai, momentum kadang tidak sesuai, produk hasil belajar dalam tugas kelompok, himpunan hasil belajar belum lengjkap 3 Peserta didik tampak semangat dalam belajar, indikator perubahan pada pengetahuan dan sikap tampak, kesan siswa dalam belum tampak jelas. 3 terlaksana, ada dokumen penilaian, memilih waktu yang tepat, produk hasil belajar belum tersedia dan himpunan hasil belajar belum lengkap. 4 Ada perubahan sikap dan kesan, serta semangat siswa dalam belajar. 3 Waktu melaksanakan penilaian kadang-kadang tidak sesuai, himpunan hasil belajar kurang lengkap. 3 Indikator perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa masih kurang, kesan dan semangat siswa terlaksana dengan baik. 3 akhir proses dengan lisan, himpunan hasil belajar dalam bentuk buku tugas, himpunan hasil belajar siswa belum terdokumen dengan baik. 3 Ada perubahan sikap, pengetahu-an, keterampilan, kesan semangat belajar siswa, tetapi belum terlaksana dengan baik. 11 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 11

Saefudin, M.Pd. 6. Bahasa Inggris 7. Seni Budaya 8 Penjasorkes 9. Prakarya 3 sikap selama proses, penilaian akhir proses dengan lisan dan tulis, momentum penilaian sebagian terlaksana sedang KI-4 pada waktu lain, produk hasil dalam bentuk tulisan atau proyek, tersedia himpunan hasil belajar, siswa mengerjakan tugas penuh gairah, 3 Tercipta adanya perubahan sikap dan keterampilan siswa dalam belajar tampak dalam menerapkan dan menggunakan ungkapan bahasa Inggris dalam keseharian. 3 akhir proses dengan lisan, momentum waktu kadang kurang sesuai, himpunan hasil belajar belum terlaksana dengan baik, 4 Ada perubahan pada sikap dan keterampilan meski frekuensi perlu sering dilakukan, kesan dan semangat siswa dalam terlaksana dengan sangat baik. 3 Ada penilaian secara lisan, ada dokumen penilaian, produk belum tampak, himpunan hasil belajar sudah ada sebagian, dan kondusif. 3 Ada perubahan sikap dan keterampilan siswa, kesan siswa positif terhadap. 3 Lebih banyak menggunakan pertanyaan lisan, himpunan hasil belajar belum ada, 3 Ada perubahan sikap, pengetahuan, keterampilan, kesan dan semangat belajar siswa, tetapi belum tampak memuaskan guru. Hambatan dalam Pendampingan Pelaksanaan pendampingan tidak selamanya berjalan mulus tanpa hambatan/ kendala. Pendampingan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Ketanggungan terdapat pula hambatan, antara lain: 1. Sebagian kecil guru terkesan kurang merespon keterlaksanaan Kurikulum 2013. 2. Adanya guru yang apatis dengan perubahan, hal ini tampak pada tidak adanya semangat dan perubahan dalam. 3. Sejumlah guru tidak semuanya siap bila dikunjungi kelasnya, untuk dimonitoring pelaksanaan nya. 4. Guru merasa terbebani dengan administrasi penilaian, sehingga menghambat proses ideal yang diharapkan. 5. Guru masih ada keengganan untuk berkonsultasi atau sharing tentang pemahaman dan aplikasi pelaksanaan Kurikulum 2013, mereka baru terbuka dan berbicara leluasa setelah masalahnya menjadi temuan penulis. 12 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 12

Pelaksanaan Kurikulum 2013 di Smp Negeri 1 Ketanggungan Brebes : Sebuah Fenomena dalam Pendampingan SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan laporan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Sudah ada perubahan guru ke arah positif dengan adanya pendampingan. Hal itu, terindikasi dengan hasil rata-rata baik dalam: (i) pemahaman guru terhadap Buku Pedoman Guru dan Buku Teks Pelajaran, (ii) pemahaman guru terhadap proses dan penilaian, (iii) menyusun RPP, (iv) pelaksanaan, dan (v) pelaksanaan penilaian, meski dengan beberapa catatan. 2. Guru merasa bersemangat ketika ada pendampingan dan pendamping menjadi mediator bagi guru ketika menemukan kebuntuan dalam kegiatan MGMP, terutama dalam menyusun RPP. 3. Sebagian besar guru masih bingung dalam mengakomodasi penilaian sikap, baik sikap spiritual maupun sosial, karena menafsirkan satu KD pada KI 1 dan KI 2 seakan-akan semua aspek sikap dinilai sekaligus dalam, sehingga menyiapkan sejumlah instrumen penilaian sikap yang sulit dilaksanakan dan terkesan membebani. 4. Kecenderungan guru akan berupaya menyusun RPP dan melaksanakan dengan sebaikbaiknya selagi ada monitoring. Sumber kajian Kemendikbud. 2013. Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. --------. 2013. Pedoman Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 oleh Guru Inti. Jakarta: BPSDMP dan PMP. --------. 2013. Bahan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PPTK BPSDMP dan PMP. --------. 2013. Bahan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Pengawas Sekolah. Jakarta: PPTK BPSDMP dan PMP. 13 Widya Komunika Vol 5 No. 1 Juni 2015 13