MODUL 1 BAKSO IKAN. A. Deskripsi Bakso Ikan

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

PENGOLAHAN PASTA IKAN

Sosis ikan SNI 7755:2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

Bakso ikan SNI 7266:2014

Pembuatan Sosis Ikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Siomay ikan SNI 7756:2013

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia (archipelagic state).tiga perempat dari luas wilayah

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Tugas Manajemen Mutu Terpadu. 3. Penanganan dan pengolahan Penanganan dan pengolahan cumi-cumi beku sesuai SNI :2010.

PENGOLAHAN BAKSO IKAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING PEMPEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ikan beku Bagian 1: Spesifikasi

PENGOLAHAN DAGING BAKSO. Materi 3b TATAP MUKA ke 3 Semester Genap BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

SNI Standar Nasional Indonesia. Ikan tuna dalam kaleng Bagian 1: Spesifikasi

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

PRAKTIKUM LAPANGAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN DAN KELAUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

Kepiting (Scylla Serrata) kulit lunak beku Bagian 1: Spesifikasi

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Bakso ikan Sumber: Dokumentasi Junide (2009)

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. campuran daging ikan (kadar daging atau ikan tidak kurang dari 50%) dan pati

Lampiran 1 Lembar penilaian uji organoleptik ikan segar

Lampiran 1. Kuisioner Uji Organoleptik (Uji skoring) Produk yang Diuji : Baso Kerang Darah Nama Panelis : Tanggal Uji :

TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang diijinkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Bakso merupakan produk olahan daging, dimana daging tersebut telah. dihaluskan dan dicampurkan dengan bumbu-bumbu, tepung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sehingga daging kelinci dapat dikelompokkan ke dalam. sekali untuk menjaga kesehatan jaringan tubuh, membentuk sel-sel dan

TINJAUAN PUSTAKA Belut ( Monoptherus albus Zuieuw)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

CONTOH SSOP PADA PROSES PENGOLAHAN SOSIS AYAM. Potensi Hazard Tujuan Petunjuk SSOP-nya

3. METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

PENGOLAHAN SOSIS IKAN

1. TEKNOLOGI PENGOLAHAN ABON IKAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

PENGARUH PEMBERIAN TELUR ITIK DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP MUTU BAKSO BELUT (Monopterus albus) ELITA

BAB III METODE PELAKSANAAN

LOGO BAKING TITIS SARI

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN TEPUNG MOCAF SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU. Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, MP.

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

Determine the Quality of Packaged Fishballs

Proses pengolahan dodol susu terbagi atas pengadaan bahan, persiapan bahan, pernasakan, pendinginan, pengirisan, pembungkusan, dan pengepakan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka menjadi adonan yang kemudian dibentuk menjadi bola-bola seukuran bola

KERUPUK UDANG ATAU IKAN

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

I. PENDAHULUAN. mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

HASIL DAN PEMBAHASAN

31 untuk perhitungan rendeman memiliki berat sebesar gram. Rendemen ikan tubuh layaran dihitung dengan cara persentase perbandingan dari bagian

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

Lampiran 1. Syarat Mutu Sosis Daging Menurut SNI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

Transkripsi:

MODUL 1 BAKSO IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah bakso ikan yang bertekstur kenyal dan lembut serta bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu bakso ikan yang dihasilkan mencapai nilai sensori minimal 7 dengan tingkat kekenyalan sempurna (uji lipat). A. Deskripsi Bakso Ikan Pengembangan berbagai produk olahan hasil perikanan dapat dijadikan alternatif menumbuhkan kebiasaan mengkonsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia, sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan nilai gizi masyarakat. Salah satu bentuk dari produk olahan ikan tersebut adalah bakso ikan. Bakso merupakan produk yang cukup memasyarakat dan disukai konsumen. Potensi pasar bakso ikan di Indonesia maupun luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan dan Kanada cukup tinggi. Apabila kualitas bakso ikan baik, maka dapat dijadikan usaha yang cukup menjanjikan. Bakso ikan yang bermutu tinggi dapat diperoleh dari penanganan 1

bahan baku yang baik, hingga ke pemasaran. Bakso umumnya berbentuk bulat dengan penampakan yang bersih dan mengkilap. Berdasarkan bahan bakunya bakso terdiri dari bakso tuna, tenggiri, lele dan lainlain. Bakso didefinisikan sebagai daging ikan yang dihaluskan (kadar daging ikan tidak kurang dari 50%), dicampur dengan tepung pati, lalu dibentuk bulatbulat dengan tangan sebesar kelereng atau lebih besar dan dimasukkan ke dalam air panas. Adonan bakso diolah dengan cara memotong-motong daging ikan dengan ukuran kecil, kemudian cincang halus dengan menggunakan pisau tajam atau blender. Setelah itu daging diuleni dengan es batu atau air es (10-15% berat daging) dan garam serta bumbu lainnya sampai menjadi adonan yang kalis dan plastis sehingga mudah dibentuk. Sedikit demi sedikit ditambahkan tepung pati agar adonan lebih mengikat. Penambahan tepung pati sebesar 15-20% dari berat daging. Pembentukan adonan menjadi bola-bola bakso dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau dengan mesin pencetak bola bakso. Jika memakai tangan, caranya mudah; adonan diambil dengan sendok makan lalu diputar-putar dengan tangan sehingga terbentuk bola bakso. Bagi orang yang telah mahir, untuk membuat bola bakso ini cukup dengan mengambil segenggam adonan lalu diremas-remas 2

dan ditekan ke arah ibu jari. Adonan yang keluar dari ibu jari dan telunjuk membentuk bulatan lalu diambil dengan sendok Jika Anda benar-benar kompeten dalam membuat bakso ikan, diharapkan bisa berwirausaha produksi bakso ikan dalam skala home industry, atau dapat bekerja di industri pengolahan bakso ikan. Gambar 1. Bakso Ikan B. Standar Mutu Bakso Ikan Kriteria bakso Ikan yang baik dapat dilihat dari syarat mutu bakso yang terdapat didalam SNI 01-7266.1-2006 adalah: Bentuk : bulat halus, berukuran seragam, bersih dan cemerlang, tidak kusam. Warna : putih merata tanpa warna asing lain. Rasa : lezat, enak, rasa ikan dominan sesuai jenis ikan yang digunakan. 3

Aroma : bau khas ikan segar rebus dominan sesuai jenis ikan yang digunakan dan bau bumbu cukup tajam. Tekstur : kompak, elastis, tidak liat atau membal, tidak ada serat daging, tanpa duri atau tulang, tidak lembek, tidak basah berair, dan tidak rapuh. Mutu suatu produk merupakan salah satu faktor utama yang membedakan tingkat penerimaan produk tersebut oleh konsumen. Persyaratan mutu dan keamanan pangan bakso ikan berdasarkan SNI 01-7266.1-2006 disajikan dalam Tabel 1. 4

Tabel 1. Persyaratan mutu dan keamanan pangan bakso ikan Sensori Angka (1-9) Minimal 7 Cemaran mikroba : - ALT Koloni/g Maksimal 5,0 x 10 4 - Escherichia coli APM/g Maksimal <3,6 - Salmonella per 25 g Negatif - Staphylococcus koloni/g Maksimal 1000 aureus - Vibrio cholerae*) per 25 g Negatif - Vibrio per 25 g negatif parahaemolyticus*) Uji kimia:*) - Raksa (Hg) mg/kg Maksimal 0,5 - Timah hitam (Pb) mg/kg Maksimal 2 - Kadmium (Cd) mg/kg Maksimal 0,05 Fisika: Suhu pusat C Maksimal -18 CATATAN : *Bila diperlukan C. Menyiapkan bahan dan alat Bahan-bahan yang digunakan : 1) Surimi atau lumatan daging ikan segar 100 % Bahan utama bakso ikan adalah daging ikan yang berwarna putih. Jenis ikan yang mempunyai daging 5

putih misalnya; ikan kakap, kerapu, tenggiri dan ikan remang atau ikan cunang. Ikan tuna juga bisa dijadikan bakso. Semakin enak daging ikan yang digunakan semakin lezat pula flavor bakso yang dihasilkan. Pada dasarnya hampir semua jenis ikan, dapat dimanfaatkan dagingnya untuk membuat bakso ikan. Pembuatan bakso ikan harus menggunakan bahan baku ikan segar, tidak cacat fisik dan berkualitas baik. Mutu protein (aktin dan miosin sebagai pembentuk tekstur bakso) pada ikan segar masih tinggi, serta kapasitas mengikat airnya masih baik. Bahan baku ikan yang akan digunakan sebagai daging ikan segar sebaiknya dilakukan proses pem-fillet-an terlebih dahulu. Rendemen filet ikan umumnya berkisar 40% 60% dari berat ikan segar. Umumnya dari 100 kg daging ikan lumat (surimi) dapat menghasilkan 120-140 kg bakso, rendemennya mencapai 120-140%. Rendemen filet ikan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut: Rendemen Berat fillet ikan Berat ikan segar 100 % 2) Garam 2,0 % Garam yang digunakan pada pengolah bakso ikan adalah NaCl halus sebanyak 2 %. Fungsi garam 6

adalah memberi rasa gurih pada bakso. Selain itu sebagai pelarut protein, pengawet dan meningkatkan daya ikat air dari protein daging. 3) Gula 0,5 % Gula merupakan bahan tambahan yang berfungsi mengikat air yang terkandung dalam bahan pangan, sehingga mempunyai sifat sebagai pengawet dan memberikan cita rasa manis pada bahan pangan. 4) Tepung pati 4,0 % Bahan pengisi yang biasa digunakan dalam pembuatan bakso adalah tepung pati, misalnya tepung tapioka dan tepung pati aren. Bahan pengisi mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi, sedangkan kandungan proteinnya rendah. Bahan tersebut tidak dapat mengemulsikan lemak tetapi memiliki kemampuan mengikat air. Penambahan tepung terlalu tinggi akan menutup rasa daging sehingga rasa bakso kurang disukai konsumen. Tepung tapioka juga berfungsi sebagai bahan pewarna putih dan memberikan warna yang khas. 5) Air es 15 20 % Tekstur dan keempukan produk bakso dipengaruhi oleh kandungan airnya. Penambahan air pada adonan bakso diberikan dalam bentuk es batu atau air es, supaya suhu adonan selama penggilingan 7

tetap rendah. Dalam adonan, air berfungsi melarutkan garam dan menyebarkan secara merata keseluruh bagian masa daging, memudahkan ekstraksi protein dari daging dan membantu dalam pembentukan emulsi. Air ditambahkan sampai adonan mencapai tekstur yang dikehendaki. Jumlah penambahan air dipengaruhi oleh jumlah tepung yang ditambahkan. 6) Bawang putih 3 % 7) Bawang merah 2,0 2,5 % 8) Lada sebanyak 0,5 % dari berat daging Alat-alat yang digunakan : 1) Silent cutter Mesin ini berfungsi untuk mencampur adonan bakso, bumbu dan daging hingga tercampur secara merata dengan hasil yang bagus. Gambar 2. Silent cutter 8

2) Food processor (Pengaduk adonan) Mesin ini berfungsi untuk mengaduk adonan daging yang sudah ada dalam bentuk pasta dan tepung tapioka serta bumbu, kemudian dimasukan dalam food processor (waktu pengadonan = 15-30 menit). Gambar 3. Food processor 3) Mesin pencetak bakso Fungsi mesin ini adalah untuk mencetak bakso berbentuk bulat. Proses produksi dapat berlangsung secara berlanjut. Caranya isi lubang ke 1 secara berurutan sampai lubang ke 28 dengan adonan bakso, selesai di lubang ke 28, balik bahan di lubang 1 28 dengan urutan yang sama, begitu juga dengan proses pengangkatan. 9

Gambar 4. Mesin pencetak bakso 4) Vacuum sealer Mesin ini berfungsi sebagai pengepak kedap udara, menggunakan tenaga listrik. Plastik yang digunakan untuk mesin ini adalah plastik nylon yang lentur & kedap udara/plastik vacuum. Gambar 5. Vacuum sealer 10

D. Mengolah : Proses pembuatan bakso ikan meliputi langkahlangkah sebagai berikut : 1) Filet ikan yang telah bersih kemudian dilumatkan menggunakan alat penggiling daging atau food processor hingga diperoleh daging lumat (surimi). Jika daging lumat ini masih mengandung serat dan duri, dipisahkan terlebih dahulu. Cucilah daging lumat tersebut selama ±10 menit didalam bak/panci menggunakan air dingin atau air es yang bersuhu 5 O C. Suhu air pencucian dipertahankan dengan menambahkan pecahan es. 2) Tambahkan garam sebanyak 2% dan bumbu hingga rata sambil terus diaduk hingga terbentuk adonan yang lengket. Tambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit sambil diaduk, sampai diperoleh adonan yang homogen. 3) Tambahkan air es sekitar 15-20% saat pembentukan adonan bakso ikan, sambil terus dicampur agar adonan menjadi lembut/halus. 4) Rebuslah bola-bola bakso yang sudah siap cetak, ukuran dapat dibuat super, sangat besar, besar, sedang dan kecil. Berat setiap butir bakso super sekitar 40 gram (isi 25 butir/kg), sangat besar 30 gram (ukuran 30), besar 25 gram (ukuran 40), sedang 25 gram (ukuran 50) dan kecil beratnya 15 gram (ukuran 60). 11

5) Bentuklah adonan pasta dengan mesin pembentuk bakso atau menggunakan tangan dan sendok secara manual, lalu bola-bola bakso direbus dengan air mendidih hingga matang. Suhu diatur sebesar 40 C selama 20 menit, dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu 90 C selama 20 menit. Bakso yang sudah mengapung dipermukaan air, menandakan bakso sudah matang dan siap diangkat. 6) Angkatlah bakso yang sudah matang dan ditiriskan, kemudian didinginkan menggunakan kipas angin. Selanjutnya prosedur pengolahan bakso ikan dapat dilihat pada Gambar 6, berikut ini: 12

Ikan tuna/tenggiri/lele Masukkan ke dalam food processor Tambahkan garam, bumbu dan tepung tapioka (hingga terbentuk adonan yang lengket) Tambahkan air es, sambil terus digiling hingga lembut/halus Cetak bakso menggunakan mesin cetak bakso atau cetak manual dengan sendok Lakukan perebusan pada suhu 90 C (selama 20 menit) Angkat bakso yang sudah matang dan tiriskan, kemudian dinginkan Kemas bakso dengan pengemasan vacuum Gambar 6. Diagram alir pengolahan bakso ikan E. Pengemasan Metode pengemasan diharapkan mampu memecahkan beberapa masalah sebagai berikut: mengetahui tentang jenis kemasan kedap udara, mampu mendesain kemasan dan memperbaiki penampilan bakso beku. Mekanisasi teknologi 13

pengemasan secara vacuum dengan introduksi mesin vacuum diharapkan mampu mencegah ketengikan bakso beku akibat adanya oksidasi lemak dan mencegah kontaminasi dan pertumbuhan mikroorganisme pembentuk lendir pada permukaan bakso beku selama penyimpanan dan pemasaran. Plastik thermoplast adalah plastik yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas, yang termasuk plastic thermoplast antara lain : PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dan lain-lain. Bahan pengemas yang digunakan untuk bakso adalah plastik nylon. Nylon merupakan istilah yang digunakan terhadap poliamida yang mempunyai sifatsifat dapat berbentuk serat, film dan plastik. Secara umum nylon bersifat keras, berwarna cream, sedikit tembus cahaya. Pengemasan vacuum didasarkan pada prinsip mengeluarkan udara dari kemasan sehingga produk tidak cepat rusak. Mekanismenya kemasan yang telah berisi bahan dikosongkan udaranya, ditutup dan direkatkan. Dengan ketiadaan udara dalam kemasan, maka kerusakan akibat oksidasi dapat dihilangkan sehingga kesegaran produk yang dikemas akan lebih bertahan 3 5 kali lebih lama daripada produk yang dikemas dengan pengemasan non-vacuum. 14

Mekanisme pengemasan vacuum: 1) Siapkan 2 buah plastik nylon, kemudian diisi kurang lebih 500 gr bakso. 2) Gunakan mesin vakum dengan menekan tombol POWER agar dalam posisi on, PROG diaktifkan untuk pengaturan, GAS diatur sesuai permintaan, VACUUM dan SEAL diatur. 3) Tekanlah tombol REPROG, kemudian bukalah tutup pengemas. Masukkanlah plastik yang telah diisi dengan produk ke dalam mesin dengan posisi horizontal, dengan bagian ujung terbuka diletakkan tepat pada bagian heat sealer lalu tutup pengemas dirapatkan lagi. 4) Tutuplah penutup transparan, secara otomatis mesin bekerja. Pertama, udara dihembuskan masuk ke dalam plastik, kemudian dikeluarkan hingga tekanannya lebih kecil daripada tekanan di luar plastik. Setelah itu heat sealer bekerja merekatkan plastik. Tunggulah sampai tutup terbuka kembali, dan tombol POWER ditekan sehingga berada dalam posisi off. 5) Periksalah kondisi kemasan setelah di vacuum. Produk bakso ikan yang sudah selesai dikemas vacuum kemudian disimpan dalam kondisi dingin/beku. Syarat penandaan (SNI 01-7266.1-2006) Setiap kemasan produk bakso ikan beku yang akan diperdagangkan diberi tanda dengan benar dan mudah dibaca, menggunakan bahasa yang 15

dipersyaratkan, disertai keterangan sekurangkurangnya sebagai berikut : a) jenis produk; b) berat bersih produk; c) nama dan alamat unit pengolahan secara lengkap; d) bila ada bahan tambahan lain diberi keterangan; e) tanggal, bulan dan tahun produksi; f) tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa. Gambar 7. Kemasan bakso ikan Gambar 8. Keterangan-keterangan yang terdapat pada kemasan bakso ikan 16