PENDAHULUAN. Manjilala

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala

Pedoman pelatihan kader posyandu - Presentation Transcript

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala

MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

2016, No Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

MATERI PENYEGARAN KADER

PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH. Manjilala

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KPM) DI KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PEMBINAAN & PENGAWASAN BUMD PERBANKAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

Tentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

Sumber: GIZI CEPER 2013.docx?dl=0

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Panduan Teknis Pra-Musrenbang Kelurahan Percontohan

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

Teknik Fasilitasi Diskusi dengan Metode PRA

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

2011, No dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Membantu Meningkatkan dan Mewujudkan Tertib Administrasi Kependudukan; Mengingat : 1. Undang-Undang No

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

MODUL. Peningkatan Layanan Pendidikan Melalui Pelibatan Masyarakat

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 033 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BAB II KAJIAN TEORI. keluarga lainnya tentang bagaimana mendidik dan mengasuh anak balitanya serta

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA

Transkripsi:

PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com

PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan Posyandu saja, tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader Posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola Posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat di wilayahnya

PERMASALAHAN YANG DAPAT MENGHAMBAT JALANNYA PENYELENGGARAAN POSYANDU Banyak Kader Posyandu yang tidak aktif lagi dan atau sangat kurang jumlahnya Pengetahuan, sikap dan keterampilan kader Posyandu kurang, bahkan ada yang belum memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan Posyandu. Adanya perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan pengelolaan Posyandu

PAKET PELATIHAN Pedoman penyelenggaraan pelatihan kader posyandu Panduan Fasilitator Buku II A : GBPP Buku II B : SAP Bahan bacaan Buku kader posyandu dalam UPGK Buku standar pemantauan pertumbuhan balita Lembar balik menuju balita sehat dll

BAHAN PENYULUHAN LEMBAR BALIK MENUJU BALITA SEHAT

RUANG LINGKUP Materi pelatihan yang difokuskan pada Program Minimum Posyandu, termasuk masalah gizi masyarakat, khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, Wanita Usia Subur (WUS) bayi dan balita. Materi pelatihan yang ditekankan pada upaya peningkatan kinerja para kader dalam pengelola Posyandu, meliputi peningkatan pengetahuan, pengembangan sikap dan ketrampilan dalam mengelola dan melakukan pelayanan kesehatan dasar dalam Posyandu

TUJUAN UMUM Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapat mengelola dan melaksanakan lima kegiatan di Posyandu

TUJUAN KHUSUS 1. Memahami tugas-tugas Kader Posyandu dalam menangani Posyandu. 2. Mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat. 3. Melakukan penyuluhan. 4. Melakukan pencatatan kegiatan posyandu. 5. Melakukan penilaian masalah sasaran Posyandu. 6. Memahami metode dan media diskusi serta sikap pemandu yang baik. 7. Menggerakkan masyarakat. 8. Melakukan upaya peningkatan gizi keluarga. 9. Melaksanakan lima kegiatan di Posyandu.

LATAR BELAKANG PESERTA Kader Posyandu lama Kader Posyandu yang baru direkrut, dan Calon Kader Posyandu

PERSYARATAN PESERTA ASPEK FISIK : Pria atau wanita berusia antara 18-50 tahun. Berbadan sehat jasmani dan rohani. Mau bekerja secara sukarela mengelola Posyandu. ASPEK PENDIDIKAN : Kader Posyandu, baik yang lama maupun yang baru direkrut ataupun yang masih calon, berpendidikan paling sedikit Sekolah Dasar atau yang sederajat. ASPEK ADMINISTRATIF : Tercatat sebagai penduduk desa / kelurahan terkait. Dalam waktu sedikitnya 2 tahun tidak pindah ke tempat (desa / kelurahan) lain. Disetujui oleh Kepala Desa / Kelurahan tempat tinggalnya

JUMLAH PESERTA PERKELAS Jumlah peserta yang ideal adalah antara 12-20 orang per kelas

ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara 4. Seksi-seksi : a. Seksi Umum b. Seksi Pelatihan c. Seksi Pemantauan dan Penilaian

RINCIAN TUGAS PANITIA KETUA Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan pelatihan. Mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat, Bendahara, Seksi Pelatihan, Seksi Pemantauan dan Seksi Penilaian. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pelatihan. Untuk kelancaran tugasnya, Ketua Panitia Penyelenggara mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang perlu

RINCIAN TUGAS PANITIA SEKRETARIS Membantu Ketua Panitia Penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya. Memimpin kegiatan-kegiatan kesekretariatan BENDAHARA Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada Ketua Penyelenggara untuk diambil keputusan. Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan. Menyusun pertanggung jawaban penggunaan anggaran biaya pelatihan

RINCIAN TUGAS PANITIA SEKSI UMUM Membantu Sekretaris melaksanakan tugasnya. Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan calon peserta Pelatihan dan surat-surat lainnya. Melaksanakan pengetikan dan penggandaan materi serta penyampaiannya kepada peserta. Menyelesaikan urusan surat-surat perjalanan bagi peserta pelatihan. Menyiapkan akomodasi (tempat pelatihan / ruang sidang / kelas dan ruang diskusi / kerja kelompok (serta asrama bila peserta diasramakan), konsumsi dan transportasi. Mengatur ruang sidang / kelas, ruang diskusi / kerja kelompok beserta peralatan-peralatan perangkat kerasnya guna kelancaran proses pembelajaran. Memprogramkan acara selingan (olah raga dan rekreasi pada waktu-waktu tertentu)

RINCIAN TUGAS PANITIA SEKSI PELATIHAN Mempersiapkan jadwal pelatihan. Mempersiapkan materi, makalah, bahan dan media belajar. Mempersiapkan pelatih / fasilitator. Mempersiapkan lokasi praktek lapangan (apabila dijadwalkan) dan semua persyaratan yang dibutuhkan. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan praktek lapangan (apabila dijadwalkan). Mengkoordinir para pelatih / fasilitator, sehingga jelas, lugas akan kewenangan masing-masing pelatih / fasilitator

RINCIAN TUGAS PANITIA SEKSI PEMANTAUAN DAN PENILAIAN Mempersiapkan format-format pemantauan dan penilaian / evaluasi belajar, reaksi dan penyelenggaraan pelatihan. Menyelenggarakan pemantauan seluruh kegiatan pelatihan. Menyelenggarakan penilaian / evaluasi belajar dan penilaian / evaluasi reaksi untuk Setiap bahasan, serta penilaian / evaluasi penyelenggaraan pada akhir pelatihan. Menganalisis informasi hasil pemantauan dan penilaian, dan memberikan umpan balik kepada yang berkepentingan

TIM PELATIH/FASILITATOR TUGAS DAN TANGGUNG-JAWAB PELATIH / FASILITATOR ADALAH : Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan bidangnya. Menata situasi proses belajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi proses belajar mengajar. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan rencana pelatihan. Mengadakan bimbingan pada diskusi / kerja kelompok (dan peninjauan lapangan, bila dijadwalkan); Merumuskan kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil kegiatan peserta. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan

MATERI DAN ALOKASI WAKTU NO POKOK BAHASAN 1 Kontrak Belajar 2 3 Tugas-tugas Kader Posyandu Teknik Mengisi dan Membaca Kartu Menuju Sehat 4 Penyuluhan 5 6 Pencatatan Kegiatan Posyandu Penilaian Masalah Sasaran Posyandu 1.1 Perkenalan 1.2 Kontrak Belajar SILABI 2.1 Pengertian 2.2 Tugas-tugas Kader Posyandu 2.3 Paket Pelayanan Minimal dan 2.4 Paket pilihan Posyandu 2.5 Lima kegiatan di posyandu 3.1 Pengertian KMS 3.2 Jenis catatan pada KMS 3.3 Manfaat catatan / informasi Pada KMS 3.4 Langkah-langkah Pencatatan Pada KMS 3.5 Penilaian hasil penimbangan Pada KMS 4.1 Pengertian Penyuluhan 4.2 Kelebihan dan Kekurangan penyuluhan 4.3 Topik Penyuluhan yang Wajib di Meja Empat 4.4 Isi Penyuluhan 4.5 Cara Penyuluhan Yang baik dan menarik 5.1 Pengertian Sistem Informasi Posyandu (SIP) 5.2 Macam-macam Format SIP 5.3 Cara Mengisi Format SIP 6.1 Pengertian Masalah 6.2 Penilaian Masalah 6.3 Waktu Penilaian Masalah 6.4 Tiga Jenis Kegiatan 6.5 Pemberian Rujukan 6.6 Kriteria sasaran yang perlu dirujuk WAKTU (@ 45 M ENIT/ JP) 90 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit

NO POKOK BAHASAN SILABI 7 Metode dan Media Diskusi serta sikap pemandu yang baik 8 Penggerakan Masyarakat 9 10 11 Upaya meningkatkan Gizi Keluarga Simulasi Pelaksanaan kegiatan posyandu Rencana tindak lanjut dan evaluasi pelatihan Pembukaan dan Penutupan 7.1 Metode Belajar - Jenis-jenis Metode Belajar - Teknik Penggunaan Metode Diskusi kelompok 7.2 Media Diskusi 7.3 Sikap Pemandu yang baik 8.1 Perlunya penggerakan masyarakat 8.2 Cara Penggerakan masyarakat 8.3 Kunjungan rumah - Pengertian dan Tujuan Kunjungan rumah - sasaran kunjungan rumah - Langkah-langkah kunjungan Rumah - hambatan dan saran-saran Untuk kader 9.1 Pengertian zat gizi seimbang 9.2 Tiga kelompok utama dalam Gizi seimbang. 9.3 Masalah gizi 9.4 Cara menyusun menu gizi seimbang 9.5 Hal-hal yang menghambat Usaha peningkatan gizi 9.6 cara menghadapi faktor-faktor penghambat 10.1 Pengertian Lima kegiatan Posyandu 10.2 Langkah-langkah pelaksanaan lima kegiatan Posyandu 10.3 Kesulitan yang dihadapi Kader di masing-masing Kritik dan saran untuk kader 10.4 Simulasi pelaksanaan Lima Kegiatan di Posyandu 11.1 Rencana tindak lanjut pela tihan 11.2 Evaluasi pelatihan - Pembukaan - Penutupan Jumlah Jam Pelajaran WAKTU (@ 45 MENIT/ JP) 90 Menit 90 Menit 90 Menit 135 Menit 90 Menit 90 Menit 1.125 Menit (25 Jam Pelajaran)

METODE & MEDIA BELAJAR Metode Belajar : Partisipatori-andragogi Media belajar Perangkat Lunak Lembar informasi Lembar penugasan Kartu jodoh Kartu arus Lembar petunjuk simulasi Lembar kasus Lembar evaluasi dll Perangkat Keras LCD atau OHP Papan tulis Papan lembar balik Sound sistem dll

WAKTU DAN TEMPAT WAKTU PELATIHAN Lama Pelatihan Kader Posyandu selama 3 hari efektif, dengan jumlah jam = 25 jam pelatihan (1 jam pelatihan = 45 menit). Dalam jumlah ini termasuk 90 menit untuk Upacara Pembukaan dan Penutupan. Penjelasan-penjelasan Panitia supaya diusahakan sebelum pembukaan atau pada waktu-waktu luang, sehingga tidak menyita waktu 25 jam pelatihan tersebut. TEMPAT PELATIHAN Pelatihan Kader Posyandu agar diupayakan diselenggarakan di Gedung DIKLAT di lingkungan Pemerintah Daerah atau di tempat lain bila di pandang perlu. Dalam hal penggunaan tempat lain, di luar gedung DIKLAT dimaksud, agar mempertimbangkan fasilitas ruang belajar, akomodasi / asrama dan fasilitas belajar lainnya yang memenuhi syarat untuk pelatihan yang partisipatif

PEMBIAYAAN APBN APBD Provinsi APBD Kabupaten/ Kota Lembaga Donor dll

PENDAYAGUNAAN Alumni Pelatihan Kader Posyandu agar didayagunakan sesegera mungkin secara penuh dan merata, serta melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan Posyandu baik vertikal maupun horizontal.

PEMBINAAN PEMBINAAN PASCA PELATIHAN INI DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA : Pertemuan berkala TP-PKK Desa / Kelurahan dengan Kelompok-kelompok PKK termasuk Kader-kader Dasawisma dan Kader-kader Posyandu di desa / kelurahannya serta pihak-pihak lain yang terkait, membahas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan Posyandu dan mencari jalan untuk mengatasinya. Diadakan bimbingan langsung kepada para Kader Posyandu di saat melaksanakan pelayanan di Posyandu dari mulai penyusunan rencana (identifikasi kebutuhan, analisis, dan pembahasan bersama), sampai kepada pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya. Studi banding ke desa / kelurahan lain yang telah berhasil melaksanakan kegiatan Posyandu. Apabila ada perkembangan baru, para alumni pelatihan perlu diikutkan dalam Pelatihan Penyegaran Kader Posyandu. Pengiriman selebaran, buletin atau majalah berkala kepada para Kader Posyandu. Catatan: rencana tindak lanjut pelatihan yang disusun oleh masing-masing peserta dapat dipergunakan sebagai acuan pembinaan

PANDUAN PENYELENGGARAAN

PERSIAPAN Sebelum hari pelatihan, Tim Pelatih perlu bertemu untuk mempersiapkan pelatihan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah pembagian tugas sebagai pelatih yaitu menentukan satu pelatih untuk setiap Pokok Bahasan (PB). Apabila terdapat 3-4 pelatih, karena terdapat 11 PB, maka masing-masing mendapat tugas untuk 2-3 PB

PERSIAPAN (lanjut) Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran atau huruf "U". Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi. Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi

PERSIAPAN (lanjut) Pemeriksaan bahan-bahan pelatihan, media belajar yang perlu difotokopi pada modul pelatihan, dan alatalat yang disiapkan panitia

PELAKSANAAN PERAN PELATIH UTAMA Pelatihan Partisipatif akan berjalan baik jika dilakukan dengan kerjasama tim. Pelatih utama memiliki peran memimpin proses belajar pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan langkah-langkah sebagai berikut : Sesaat sebelum dimulai, pelatih utama mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang akan diperlukan selama memandu Pokok Bahasan yang bersangkutan Menyampaikan Judul, Tujuan dan Waktu yang di perlukan pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan mengacu pada modul pelatihan. Memandu kegiatan belajar mengikuti langkah-langkah pada setiap Pokok Bahasan (PB) sesuai dengan Modul Pelatihan

PELAKSANAAN (lanjut) PERAN PELATIH PENDAMPING Sementara satu orang menjadi pelatih utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota Tim Pelatih lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta pelatihan. Beberapa peran Pelatih Pendamping adalah : Membantu Pelatih Utama yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara dan mengemukakan pendapatnya Ikut berdiskusi dengan peserta lainnya agar suasana membaur dan akrab, peserta lebih aktif Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu pelatih perkelompok jika diperlukan

GAMBAR A GAMBAR B Gambar A : Pada diskusi pleno atau curah pendapat, pelatih utama sebaiknya mencatat pendapat peserta pelatihan di atas kertas besar (plano) selama memandu Pokok Bahasan. Catatlah pendapat yang telah disepakati oleh forum. Jika pelatih utama mengalami kesulitan dalam menuliskan pendapat, dapat meminta bantuan pelatih pendamping sebagai pencatat. Gambar B : Pada akhir setiap Pokok bahasan, Pelatih utama menyampaikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (LIK) hanya pada hal-hal yang belum di bahas atau belum disampaikan pada langkah-langkah sebelumnya

CARA MELIBATKAN PESERTA Pelatih mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya,serta KAPAN hal itu terjadi? Pelatih kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain, apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa?

CARA MELIBATKAN PESERTA (lanjut) Pelatih kemudian menanyakan Mengapa hal tersebut terjadi? (Apa sebabnya hal tersebut terjadi?) Kembali pelatih meminta tanggapan kepada beberapa peserta lainnya, apakah mereka setuju pendapat peserta tersebut tentang penyebab suatu keadaan?

TEKNIK MEMANDU Setiap kali ada tugas kelompok, tuliskan tugas-tugas tersebut di atas papan tulis atau kertas besar (plano). Bagilah peserta pelatihan dalam kelompok kecil secara acak, agar peserta pelatihan bisa berbaur.

TEKNIK MEMANDU (lanjut) Gambar kiri : ada banyak media berupa kartu / gambar / tabel / bagan yang di pakai untuk membantu diskusi kelompok selama pelatihan ini. Para pelatih utama dan pendamping perlu selalu memeriksa untuk memastikan peserta pelatihan mengerti isi media / gambar dan cara menggunakanya sebelum mereka memulai kegiatan diskusi kelompok

TIPS UNTUK KERJASAMA TIM PELATIH Selama melibatkan diri dalam diskusi, perhatikan cara pelatih utama membawakan materi Pokok Bahasan (PB) dan hindari perdebatan dengan sesama pelatih. Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun perbedaan pendapat itu terjadi sesama pelatih, tetapi hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan pelatih lainnya Amati peserta-peserta yang pasif dan bantulah pelatih utama untuk membangkitkan partisipasi peserta pelatihan ini dengan cara mendorong agar mereka berani mengemukakan pendapat Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses 5 hari pelatihan. Pelatih sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan seperti juga peserta lainnya

EVALUASI TIM PELATIH DI TENGAH-TENGAH PROSES PELATIHAN, TIM PELATIH PERLU MEMANTAU PERKEMBANGANNYA DENGAN MENGADAKAN PERTEMUAN PENDEK (5-10 MENIT).

EVALUASI TIM PELATIH Apakah semua peserta pelatihan terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat? Mengapa? Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif? Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta pelatihan lain? Apakah peserta pelatihan bisa menerima dan menghargai perbedaan pendapat? Adakah yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling menghargai? Apakah Pelatih masih dominan dibandingkan peserta? Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih semakin sedikit? Pelatih kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi keadaan tersebut? Pelatih perlahan-lahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya

TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN Pada hari terakhir pelatihan, sesudah seluruh kegiatan selesai, Tim Pelatih mengumpulkan semua dokumen hasil pelatihan yang terdapat pada kertas besar (plano) dan catatan yang di buat selama pelatihan berlangsung. Tim pelatih kemudian membahas rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia

INGATLAH BATAS WAKTU Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun pelatih juga ingat bahwa setiap pokok bahasan dibatasi waktu. Batasi jumlah pendapat yang dikemukakan oleh peserta pelatihan. Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat Mintalah peserta untuk berbicara fokus kepada hal yang dibahas agar tidak berteletele

SIKAP PELATIH YANG BAIK Bersikap sabar Mendengarkan dan tidak Mendominasi Menghargai dan rendah hati Mau belajar Bersikap sederajat dan akrab Tidak menggurui Tidak memihak, menilai, dan mengkritik : Bersikap terbuka Bersikap positif

TERIMA KASIH