Pedoman pelatihan kader posyandu - Presentation Transcript

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman pelatihan kader posyandu - Presentation Transcript"

Transkripsi

1 Pedoman pelatihan kader posyandu - Presentation Transcript 1 PENDAHULUAN Created by Manjilala wwwhuman-nutritionnet 2 PENDAHULUAN o Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu o Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan Posyandu saja, tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya o Kader Posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola Posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat di wilayahnya 3 PERMASALAHAN YANG DAPAT MENGHAMBAT JALANNYA PENYELENGGARAAN POSYANDU o Banyak Kader Posyandu yang tidak aktif lagi dan atau sangat kurang jumlahnya o Pengetahuan, sikap dan keterampilan kader Posyandu kurang, bahkan ada yang belum memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan Posyandu o Adanya perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan pengelolaan Posyandu 4 PAKET PELATIHAN o Pedoman penyelenggaraan pelatihan kader posyandu o Panduan Fasilitator Buku II A : GBPP Buku II B : SAP o Bahan bacaan Buku kader posyandu dalam UPGK Buku standar pemantauan pertumbuhan balita Lembar balik menuju balita sehat dll 5 BAHAN PENYULUHAN LEMBAR BALIK MENUJU BALITA SEHAT 6 RUANG LINGKUP o Materi pelatihan yang difokuskan pada Program Minimum Posyandu, termasuk masalah gizi masyarakat, khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, Wanita Usia Subur (WUS) bayi dan balita o Materi pelatihan yang ditekankan pada upaya peningkatan kinerja para kader dalam pengelola Posyandu, meliputi peningkatan pengetahuan, pengembangan sikap dan ketrampilan dalam mengelola dan melakukan pelayanan kesehatan dasar dalam Posyandu 7 TUJUAN UMUM o Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapat mengelola dan melaksanakan lima kegiatan di Posyandu 8 TUJUAN KHUSUS o Memahami tugas-tugas Kader Posyandu dalam menangani Posyandu o Mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat o Melakukan penyuluhan o Melakukan pencatatan kegiatan posyandu o Melakukan penilaian masalah sasaran Posyandu o Memahami metode dan media diskusi serta sikap pemandu yang baik o Menggerakkan masyarakat o Melakukan upaya peningkatan gizi keluarga o Melaksanakan lima kegiatan di Posyandu 9 LATAR BELAKANG PESERTA o Kader Posyandu lama o Kader Posyandu yang baru direkrut, dan o Calon Kader Posyandu 10 PERSYARATAN PESERTA o ASPEK FISIK : o Pria atau wanita berusia antara tahun o Berbadan sehat jasmani dan rohani o Mau bekerja secara sukarela mengelola Posyandu o ASPEK PENDIDIKAN : o Kader Posyandu, baik yang lama maupun yang baru direkrut ataupun yang masih calon, berpendidikan paling sedikit Sekolah Dasar atau yang sederajat

2 o ASPEK ADMINISTRATIF : o Tercatat sebagai penduduk desa / kelurahan terkait o Dalam waktu sedikitnya 2 tahun tidak pindah ke tempat (desa / kelurahan) lain o Disetujui oleh Kepala Desa / Kelurahan tempat tinggalnya 11 JUMLAH PESERTA PERKELAS o Jumlah peserta yang ideal adalah antara orang per kelas 12 ORGANISASI PENYELENGGARAAN PELATIHAN o Ketua o Sekretaris o Bendahara o Seksi-seksi : a Seksi Umum b Seksi Pelatihan c Seksi Pemantauan dan Penilaian 13 RINCIAN TUGAS PANITIA o KETUA o Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan pelatihan o Mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat, Bendahara, Seksi Pelatihan, Seksi Pemantauan dan Seksi Penilaian o Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pelatihan o Untuk kelancaran tugasnya, Ketua Panitia Penyelenggara mengadakan hubungan dengan pihak lain yang dipandang perlu 14 RINCIAN TUGAS PANITIA o SEKRETARIS o Membantu Ketua Panitia Penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya o Memimpin kegiatan-kegiatan kesekretariatan o BENDAHARA o Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada Ketua Penyelenggara untuk diambil keputusan o Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan o Menyusun pertanggung jawaban penggunaan anggaran biaya pelatihan 15 RINCIAN TUGAS PANITIA o SEKSI UMUM o Membantu Sekretaris melaksanakan tugasnya o Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan calon peserta Pelatihan dan surat-surat lainnya o Melaksanakan pengetikan dan penggandaan materi serta penyampaiannya kepada peserta o Menyelesaikan urusan surat-surat perjalanan bagi peserta pelatihan o Menyiapkan akomodasi (tempat pelatihan / ruang sidang / kelas dan ruang diskusi / kerja kelompok (serta asrama bila peserta diasramakan), konsumsi dan transportasi o Mengatur ruang sidang / kelas, ruang diskusi / kerja kelompok beserta peralatan-peralatan perangkat kerasnya guna kelancaran proses pembelajaran o Memprogramkan acara selingan (olah raga dan rekreasi pada waktu-waktu tertentu) 16 RINCIAN TUGAS PANITIA o SEKSI PELATIHAN o Mempersiapkan jadwal pelatihan o Mempersiapkan materi, makalah, bahan dan media belajar o Mempersiapkan pelatih / fasilitator o Mempersiapkan lokasi praktek lapangan (apabila dijadwalkan) dan semua persyaratan yang dibutuhkan o Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan praktek lapangan (apabila dijadwalkan) o Mengkoordinir para pelatih / fasilitator, sehingga jelas, lugas akan kewenangan masing-masing pelatih / fasilitator 17 RINCIAN TUGAS PANITIA o SEKSI PEMANTAUAN DAN PENILAIAN o Mempersiapkan format-format pemantauan dan penilaian / evaluasi belajar, reaksi dan penyelenggaraan pelatihan o Menyelenggarakan pemantauan seluruh kegiatan pelatihan o Menyelenggarakan penilaian / evaluasi belajar dan penilaian / evaluasi reaksi untuk o Setiap bahasan, serta penilaian / evaluasi penyelenggaraan pada akhir pelatihan

3 o Menganalisis informasi hasil pemantauan dan penilaian, dan memberikan umpan balik kepada yang berkepentingan 18 TIM PELATIH/FASILITATOR o TUGAS DAN TANGGUNG-JAWAB PELATIH / FASILITATOR ADALAH : o Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan bidangnya o Menata situasi proses belajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi proses belajar mengajar o Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan rencana pelatihan o Mengadakan bimbingan pada diskusi / kerja kelompok (dan peninjauan lapangan, bila dijadwalkan); o Merumuskan kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil kegiatan peserta o Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan 19 MATERI DAN ALOKASI WAKTU NO POKOK BAHASAN SILABI WAKTU (@ 45 M ENIT/ JP) 1 Kontrak Belajar 11 Perkenalan 12 Kontrak Belajar 90 Menit 2 Tugas-tugas Kader Posyandu 21 Pengertian 22 Tugas-tugas Kader Posyandu 23 Paket Pelayanan Minimal dan 24 Paket pilihan Posyandu 25 Lima kegiatan di posyandu 90 Menit 3 Teknik Mengisi dan Membaca Kartu Menuju Sehat 31 Pengertian KMS 32 Jenis catatan pada KMS 33 Manfaat catatan / informasi Pada KMS 34 Langkahlangkah Pencatatan Pada KMS 35 Penilaian hasil penimbangan Pada KMS 90 Menit 4 Penyuluhan 41 Pengertian Penyuluhan 42 Kelebihan dan Kekurangan penyuluhan 43 Topik Penyuluhan yang Wajib di Meja Empat 44 Isi Penyuluhan 45 Cara Penyuluhan Yang baik dan menarik 90 Menit 5 Pencatatan Kegiatan Posyandu 51 Pengertian Sistem Informasi Posyandu (SIP) 52 Macam-macam Format SIP 53 Cara Mengisi Format SIP 90 Menit 6 Penilaian Masalah Sasaran Posyandu 61 Pengertian Masalah 62 Penilaian Masalah 63 Waktu Penilaian Masalah 64 Tiga Jenis Kegiatan 65 Pemberian Rujukan 66 Kriteria sasaran yang perlu dirujuk 90 Menit 20 NO POKOK BAHASAN SILABI WAKTU (@ 45 MENIT/ JP) 7 Metode dan Media Diskusi serta sikap pemandu yang baik 71 Metode Belajar - Jenis-jenis Metode Belajar - Teknik Penggunaan Metode Diskusi kelompok 72 Media Diskusi 73 Sikap Pemandu yang baik 90 Menit 8 Penggerakan Masyarakat 81 Perlunya penggerakan masyarakat 82 Cara Penggerakan masyarakat 83 Kunjungan rumah - Pengertian dan Tujuan Kunjungan rumah - sasaran kunjungan rumah - Langkah-langkah kunjungan Rumah - hambatan dan saran-saran Untuk kader 90 Menit 9 Upaya meningkatkan Gizi Keluarga 91 Pengertian zat gizi seimbang 92 Tiga kelompok utama dalam Gizi seimbang 93 Masalah gizi 94 Cara menyusun menu gizi seimbang 95 Hal-hal yang menghambat Usaha peningkatan gizi 96 cara menghadapi faktor-faktor penghambat 90 Menit 10 Simulasi Pelaksanaan kegiatan posyandu 101 Pengertian Lima kegiatan Posyandu 102 Langkah-langkah pelaksanaan lima kegiatan Posyandu 103 Kesulitan yang dihadapi Kader di masing-masing Kritik dan saran untuk kader 104 Simulasi pelaksanaan Lima Kegiatan di Posyandu 135 Menit 11 Rencana tindak lanjut dan evaluasi pelatihan 111 Rencana tindak lanjut pela tihan 112 Evaluasi pelatihan 90 Menit Pembukaan dan Penutupan - Pembukaan - Penutupan 90 Menit Jumlah Jam Pelajaran 1125 Menit (25 Jam Pelajaran) 21 METODE & MEDIA BELAJAR o Metode Belajar : Partisipatori-andragogi o Media belajar Perangkat Lunak Lembar informasi Lembar penugasan Kartu jodoh Kartu arus Lembar petunjuk simulasi Lembar kasus Lembar evaluasi dll Perangkat Keras LCD atau OHP Papan tulis Papan lembar balik Sound sistem dll 22 WAKTU DAN TEMPAT o WAKTU PELATIHAN o Lama Pelatihan Kader Posyandu selama 3 hari efektif, dengan jumlah jam = 25 jam pelatihan (1 jam pelatihan = 45 menit) Dalam jumlah ini termasuk 90 menit untuk Upacara Pembukaan dan Penutupan Penjelasan-penjelasan Panitia supaya diusahakan sebelum pembukaan atau pada waktu-waktu luang, sehingga tidak menyita waktu 25 jam pelatihan tersebut

4 o TEMPAT PELATIHAN o Pelatihan Kader Posyandu agar diupayakan diselenggarakan di Gedung DIKLAT di lingkungan Pemerintah Daerah atau di tempat lain bila di pandang perlu o Dalam hal penggunaan tempat lain, di luar gedung DIKLAT dimaksud, agar mempertimbangkan fasilitas ruang belajar, akomodasi / asrama dan fasilitas belajar lainnya yang memenuhi syarat untuk pelatihan yang partisipatif 23 PEMBIAYAAN o APBN o APBD Provinsi o APBD Kabupaten/ Kota o Lembaga Donor o dll 24 PENDAYAGUNAAN o Alumni Pelatihan Kader Posyandu agar didayagunakan sesegera mungkin secara penuh dan merata, serta melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan Posyandu baik vertikal maupun horizontal 25 PEMBINAAN o PEMBINAAN PASCA PELATIHAN INI DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA : o Pertemuan berkala TP-PKK Desa / Kelurahan dengan Kelompok-kelompok PKK termasuk Kader-kader Dasawisma dan Kader-kader Posyandu di desa / kelurahannya serta pihak-pihak lain yang terkait, membahas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan Posyandu dan mencari jalan untuk mengatasinya o Diadakan bimbingan langsung kepada para Kader Posyandu di saat melaksanakan pelayanan di Posyandu dari mulai penyusunan rencana (identifikasi kebutuhan, analisis, dan pembahasan bersama), sampai kepada pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya o Studi banding ke desa / kelurahan lain yang telah berhasil melaksanakan kegiatan Posyandu o Apabila ada perkembangan baru, para alumni pelatihan perlu diikutkan dalam Pelatihan Penyegaran Kader Posyandu o Pengiriman selebaran, buletin atau majalah berkala kepada para Kader Posyandu o Catatan: rencana tindak lanjut pelatihan yang disusun oleh masing-masing peserta dapat dipergunakan sebagai acuan pembinaan 26 PANDUAN PENYELENGGARAAN 27 PERSIAPAN o Sebelum hari pelatihan, Tim Pelatih perlu bertemu untuk mempersiapkan pelatihan Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah pembagian tugas sebagai pelatih yaitu menentukan satu pelatih untuk setiap Pokok Bahasan (PB) Apabila terdapat 3-4 pelatih, karena terdapat 11 PB, maka masingmasing mendapat tugas untuk 2-3 PB 28 PERSIAPAN (lanjut) o Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran atau huruf "U" o Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi o Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi 29 PERSIAPAN (lanjut) o Pemeriksaan bahan-bahan pelatihan, media belajar yang perlu difotokopi pada modul pelatihan, dan alat-alat yang disiapkan panitia 30 PELAKSANAAN o PERAN PELATIH UTAMA o Pelatihan Partisipatif akan berjalan baik jika dilakukan dengan kerjasama tim Pelatih utama memiliki peran memimpin proses belajar pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan langkahlangkah sebagai berikut : o Sesaat sebelum dimulai, pelatih utama mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang akan diperlukan selama memandu Pokok Bahasan yang bersangkutan o Menyampaikan Judul, Tujuan dan Waktu yang di perlukan pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan mengacu pada modul pelatihan o Memandu kegiatan belajar mengikuti langkah-langkah pada setiap Pokok Bahasan (PB) sesuai dengan Modul Pelatihan 31 PELAKSANAAN (lanjut) o PERAN PELATIH PENDAMPING o Sementara satu orang menjadi pelatih utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota Tim Pelatih lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta pelatihan Beberapa peran Pelatih Pendamping adalah :

5 32 o o o o o Membantu Pelatih Utama yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara dan mengemukakan pendapatnya Ikut berdiskusi dengan peserta lainnya agar suasana membaur dan akrab, peserta lebih aktif Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu pelatih perkelompok jika diperlukan 33 Gambar A : Pada diskusi pleno atau curah pendapat, pelatih utama sebaiknya mencatat pendapat peserta pelatihan di atas kertas besar (plano) selama memandu Pokok Bahasan Catatlah pendapat yang telah disepakati oleh forum Jika pelatih utama mengalami kesulitan dalam menuliskan pendapat, dapat meminta bantuan pelatih pendamping sebagai pencatat Gambar B : Pada akhir setiap Pokok bahasan, Pelatih utama menyampaikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (LIK) hanya pada hal-hal yang belum di bahas atau belum disampaikan pada langkah-langkah sebelumnya GAMBAR A GAMBAR B 34 CARA MELIBATKAN PESERTA o Pelatih mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya,serta KAPAN hal itu terjadi? o Pelatih kemudian menanyakan kepada beberapa peserta lain, apakah mereka juga menemukan kejadian yang serupa? 35 CARA MELIBATKAN PESERTA (lanjut) o Pelatih kemudian menanyakan Mengapa hal tersebut terjadi? (Apa sebabnya hal tersebut terjadi?) o Kembali pelatih meminta tanggapan kepada beberapa peserta lainnya, apakah mereka setuju pendapat peserta tersebut tentang penyebab suatu keadaan? 36 o Setiap kali ada tugas kelompok, tuliskan tugas-tugas tersebut di atas papan tulis atau kertas besar (plano) o Bagilah peserta pelatihan dalam kelompok kecil secara acak, agar peserta pelatihan bisa berbaur TEKNIK MEMANDU 37 TEKNIK MEMANDU (lanjut) o Gambar kiri : ada banyak media berupa kartu / gambar / tabel / bagan yang di pakai untuk membantu diskusi kelompok selama pelatihan ini Para pelatih utama dan pendamping perlu selalu memeriksa untuk memastikan peserta pelatihan mengerti isi media / gambar dan cara menggunakanya sebelum mereka memulai kegiatan diskusi kelompok 38 TIPS UNTUK KERJASAMA TIM PELATIH o Selama melibatkan diri dalam diskusi, perhatikan cara pelatih utama membawakan materi Pokok Bahasan (PB) dan hindari perdebatan dengan sesama pelatih o Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun perbedaan pendapat itu terjadi sesama pelatih, tetapi hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan pelatih lainnya o Amati peserta-peserta yang pasif dan bantulah pelatih utama untuk membangkitkan partisipasi peserta pelatihan ini dengan cara mendorong agar mereka berani mengemukakan pendapat o Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses 5 hari pelatihan Pelatih sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan seperti juga peserta lainnya 39 EVALUASI TIM PELATIH o DI TENGAH-TENGAH PROSES PELATIHAN, TIM PELATIH PERLU MEMANTAU PERKEMBANGANNYA DENGAN MENGADAKAN PERTEMUAN PENDEK (5-10 MENIT) 40 EVALUASI TIM PELATIH o Apakah semua peserta pelatihan terlibat? Siapa yang tidak cukup terlibat? Mengapa? o Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk lebih aktif? o Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta pelatihan lain? o Apakah peserta pelatihan bisa menerima dan menghargai perbedaan pendapat? o Adakah yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling menghargai? o Apakah Pelatih masih dominan dibandingkan peserta? Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih semakin sedikit? o Pelatih kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi keadaan tersebut?

6 o Pelatih perlahan-lahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan melontarkan pendapatnya 41 TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN o Pada hari terakhir pelatihan, sesudah seluruh kegiatan selesai, Tim Pelatih mengumpulkan semua dokumen hasil pelatihan yang terdapat pada kertas besar (plano) dan catatan yang di buat selama pelatihan berlangsung Tim pelatih kemudian membahas rencana penulisan laporan yang merupakan tugas panitia 42 INGATLAH BATAS WAKTU o Sekalipun merupakan diskusi yang partisipatif, namun pelatih juga ingat bahwa setiap pokok bahasan dibatasi waktu o Batasi jumlah pendapat yang dikemukakan oleh peserta pelatihan o Mintalah peserta yang sudah banyak pendapat untuk memberi kesempatan pada peserta lain yang belum berpendapat o Mintalah peserta untuk berbicara fokus kepada hal yang dibahas agar tidak bertele-tele 43 SIKAP PELATIH YANG BAIK o Bersikap sabar o Mendengarkan dan tidak Mendominasi o Menghargai dan rendah hati o Mau belajar o Bersikap sederajat dan akrab o Tidak menggurui o Tidak memihak, menilai, dan mengkritik : o Bersikap terbuka o Bersikap positif TERIMA KASIH PELATIHAN KADER POSYANDU DI PERDHAKI WILAYAH LARANTUKA Salah satu kegiatan pelayanan ke luar gedung dalam Program KIA di Larantuka adalah posyandu karena Posyandu merupakan pelayanan kesehatan yang paling dasar dan paling mudah ditemukan oleh masyarakat Sejauh ini kader posyandu lebih sering menjadi pelaksana dan bukan pengelola Sebagai pengelola posyandu, kader bukan hanya melaksanakan kegiatan tetapi merencanakan kegiatan dan mengaturnya Maka perlu dilaksanakan pelatihan terhadap kader kader yang sudah ada atau yang baru direkrut dengan harapan dapat menyegarkan kembali dan menambah pengetahuan serta ketrampilan bagi perkembangan dan kemajuan kader TUJUAN PELATIHAN KADER 1) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mengelola posyandu 2) Mendapat tambahan pengetahuan dan ketrampilan dari mendengar dan berdialog selama pelatihan 3) Para kader semakin trampil dalam merencanakan dan melakukan kegiatan pelayanan di Posyandu PELAKSANAAN Dilaksanakan oleh Program KIA di Perdhaki Wilayah Larantuka pada tanggal 9 s/d 11 Juli 2010 di Saron, San Dominggo Larantuka Pelatihan diberikan kepada kader dari 9 Unit Kesehatan Perdhaki di 7 desa binaan dan 14 posyandu Kader yang hadir dalam posyandu berasal dari Kelurahan Sarotari, desa Lamawalang, Baluk Hering, Hokeng Jaya, Desa Lewat, Desa Kiwangona dan Desa Lamablawa Dengan fasilitator dari Dinas Kesehatan Flores Timur Ibu Hironima Jawa Hayon Pelatihan dimulai dengan pre test dengan hasil nilai rata rata 715 dan diakhiri dengan post test dengan hasil nilai rata rata 9 Metode pelatihan: ceramah, tanya jawab, sharing pengalaman, penugasan, bermain peran, simulasi

7 Materi yang disampaikan selama pelatihan antara lain : 1) Perkenalan, kontrak belajar dan menyusun harapan 2) Tugas tugas kader posyandu 3) Pengenalan penggunaan buku KIA terbaru (edisi 2009 ada perbedaan KMS antara anak laki laki dan perempuan ) 4) Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) 5) Teknik penyuluhan di Posyandu 6) Simulasi pelaksanaan kegiatan posyandu sistem 5 meja 7) Evaluasi dan rencana tindak lanjut (RTL) PENUTUP Evaluasi pada akhir pelatihan kader posyandu menunjukkan hasil sangat memuaskan karena banyak pembelajaran yang didapatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan di posyandu Pada akhir pelatihan kader posyandu peserta melakukan penyusunan rencana tindak lanjut Setelah pelatihan kader ini, sangat besar harapan pelayanan di posyandu akan meningkat Peranan Kader Dalam Kegiatan Posyandu Monday, 28 April 2008 Dinkes Bonbol : Posyandu atau pos pelayanan terpadu adalah akronim yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat kita, awalnya adalah sebuah organisasi pelayanan pencegahan penyakit dan keluarga berencana bagi kalangan isteri berusia subur dan balita Posyandu diharapkan lahir dan dikembangkan atas kesadaran dan upaya masyarakat sendiri, atau partisipasi sosial dari setiap komunitas di desa dan kelurahan Dalam rencananya kegiatan posyandu akan dilakukan oleh para anggota PKK tingkat desa dan kelurahan di bawah koordinasi isteri kepala desa atau lurah setempat Posyandu juga sebenarnya merupakan salah satu kegiatan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tapi jujur harus diakui bahwa sampai dengan saat ini masih banyak Posyandu yang belum berjalan dengan semestinya Yang berjalan pun hanyalah terbatas pada kegiatan penimbangan bayi dan pengisian KMS serta pemberian makanan tambahan serta pemberian Vitamin A pada bulan Februari dan Agustus Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, dr Rusli A Katili, MARS pada Pembukaan Pelatihan Kader Posyandu Pratama Tingkat Kabupaten Bone Bolango Tahun 2008 Pelatihan yang berlangsung dari tanggal April 2008 ini menghadirkan 30 kader Posyandu Pratama Hasil evaluasi Program di akhir tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 181 Posyandu di wilayah Kabupaten Bone Bolango, 16,6 % Posyandu Pratama, 67,7 % Madya dan 16,7% Posyandu Purnama/Mandiri Permasalahan yang sering muncul adalah Kegiatan posyandu terkesan sebagai kegiatan rutinitas penimbangan balita, dan pemberian imunisasi, sementara penggerakan aksi masyarakat dan komunikasi masa/kunjungan ke rumah hampir tidak ada Kader yang tidak aktif dan kalaupun aktif selalu berjuang sendiri bersama tim penggerak PKK Kegiatan lain tidak berjalan dengan teratur seperti penyuluhan, namun malah kegiatan yang sebenarnya tidak termasuk dalam program posyandu justru yang dilaksanakan sehingga ramai dikunjungi yaitu perawatan kuratif yang dilaksanakan oleh paramedis dari puskesmas setempat dengan biaya yang disesuaikan dengan kemampuan pasien Pada akhirnya posyandu lebih sebagai tempat masyarakat mencari pengobatan Memang pola seperti ini awalnya hanya dilakukan pada tempat-tempat yang sangat terpencil, namun pada akhirnya ada semacam persepsi bahwa inilah bentuk peningkatan posyandu Permasalahan lain adalah komunikasi hanya terbatas pada para kader kesehatan dengan ketua tim penggerak PKK, antara para ibu dan para petugas kesehatan pada tingkat puskesmas Dalam keterbatasannya, kader yang memang cukup letih berjuang sendiri kadang salah berkomunikasi Tenaga medis akan selalu berlindung di balik alasan kekurangan tenaga dan fungsi mereka hanya pelayanan, bukan

8 sebagai penggerak masyarakat Apabila mengalami hambatan komunikasi bukannya mencari alternatif lain Dengan hilangnya BKKBN di daerah mempunyai masalah tersendiri karena tidak ada lagi instansi yang memiliki lini sampai di tingkat desa selain Dinas Kesehatan Dari permasalahan ini dampaknya adalah jumlah kunjungan posyandu sangat rendah karena masyarakat memandang posyandu sebagai sebuah rutinitas biasa yang kalau dijalankan tergantung waktu luang karena tidak memberikan sebuah pengaruh yang signifikan Kader pun akan kehilangan motivasi kerja dan dalam keterbatasannya kader yang memang cukup letih berjuang sendiri kadang salah berkomunikasi Setiap Posyandu memiliki lima meja yaitu meja pendaftaran, meja penimbangan, meja pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat), meja komunikasi, dan meja tindakan Nah, bagaimana mungkin menjalankan fungsi lima meja sementara kader yang bertugas hanya 2-3 orang, bahkan dibeberapa Posyandu kader yang bertugas hanya 1 Orang Walaupun kader yang bertugas di Posyandu ada 5 Orang tetap dari kelima meja ini, titik terlemah ada di meja keempat yaitu meja komunikasi/penyuluhan Ini pula yang terjadi di sebagian Posyandu di Wilayah Kabupaten Bone Bolango Padahal, meja empat ini memegang fungsi sangat penting Di sini, hasil penimbangan seorang anak dikomunikasikan Jika diketahui berat badan seorang anak anjlok (di bawah grafik KMS), petugas di meja lima bisa melakukan intervensi dengan mencari tahu penyebab turunnya berat badan si anak lalu memberikan saran-saran Peranan Kader dalam kegiatan Posyandu Peranan kader dalam upaya peningkatan Posyandu sangat besar meliputi : a Peranan kader pada saat Posyandu adalah : - Melaksanan pendaftaran - Melaksanakan penimbangan bayi dan balita - Melaksanakan pencatatan hassil penimbangan - Memberikan penyuluhan - Memberi dan membantu pelayanan - Merujuk b Peranan Kader diluar Posyandu (untuk menunjang kegiatan Posyandu) adalah: Menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare Mengajak ibu-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu Menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada: - Pemberantasan penyakit menular - Penyehatan rumah - Pembersihan sarang nyamuk - Pembuangan sampah - Penyediaan sarana bersih - Menyediakan sarana jamban keluarga - Pembuatan sarana pembuangan air limbah - Pemberian pertolongan pertama pada penyakit - P3K - Dana sehat - Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan Melalui Pelatihan kader Posyandu ini diharapkan peranan kader pada kegiatan Posyandu yang sudah berjalan dapat ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat menolong diri dan keluarganya dalam bidang kesehatan serta mengikuti kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita Dan yang lebih sangat diharapkan adalah target SPM untuk Posyandu Purnama/Mandiri 2010 bisa tercapai yakni 40 % Namun kita tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para kader yang sangat banyak pengorbanannya dalam mengelola Posyandu Sumber : Lap Promosi Kesehatan term of Reference alias TOR adalah segala batasan yang berguna untuk setiap pengisi (pemateri/pembicara) agar sesuai dengan apa yang diharapkan panitia yang mengundangnya Pokonya, kalau pernah ngisi materi alias cuap-cuap di suatu acara pasti udah pernah dikasih TOR (kecuali acaranya kurang profesional Tul, nggak?) Biasanya TOR mengandung beberapa poin penting yang kudu diperhatikan si pengisi materi Poin-poin tersebut di antaranya : Judul Ini wajib and mutlak kudu ada Tanpa ini, ibarat orang tanpa muka Kita nggak bakal tau siapa orang itu kalo kita nggak tau wajahnya Tul, kan? Makanya, acara tanpa judul Nggak, deh! Tujuan Umum

9 Tujuan utama mengapa materi tertentu ingin disampaikan dalam suatu acara Tujuan Khusus Kalo ini tujuan khususnya mengapa materi tertentu ingin disampaikan dalam acara tersebut Tujuan-tujuan di sini harus selaras dengan tujuan umum agar si tujuan umumnya itu sendiri tercapai Hari / tanggal & waktu Kalo panitia nggak ngasih hari, tanggal, dan waktu acara disampaikan, kirakira kapan si pemateri/pembicara harus datang? Resume Hampir mirip dengan tujuan khusus, tapi lebih bersifat teknis Dalam arti lain bisa menjawab pertanyaan : bagaimana cara agar tujuan khusus tercapai? Kondisi Kondisi di sini menggambarkan kondisi objek yang akan diberi materi saat penyampaian materi Harus diperhatikan siapa peserta yang bakal diberi materi, sehingga penyampaiannya tepat Biasanya bisa berupa jawaban dari beberapa pertanyaan ini : pesertanya siapa? pekerjaannya apa? Gendernya apa? range usianya berapa? Hobinya apa? Dari suku/negara mana? Metode Metode ini biasanya berupa rangkaian bentuk materi dalam pembagian waktu tertentu Misalnya, dari total waktu 2 jam, pemateri/pembicara diberikan kesempatan untuk menyampaikan dengan metode materi selama 1,5 jam, sementara setengah jam berikutnya diisi dengan metode simulasi dan tanya jawab Keterangan Apapun yang perlu ditambahkan sebagai pesan untuk pemateri/pembicara biasanya ditulis di sini Kebanyakan berupa harapan-harapan mengenai teknis saat cuap-cuap Kadang disebutkan juga peralatan-peralatan (apakah disediakan oleh panitia atau disarankan pemateri/pembicara yang bawa?) yang menunjang penyampaian materi

10 TOR (Term of Reference) PENGEMBANGAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) : PENGEMBANGAN STAF Nama Kegiatan : Magang Dosen Manajemen Database Latar belakang Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya saat ini sedang terus berupaya berbenah diri membangun kekuatan internal dan eksternalnya untuk mencapai visi dan misi yang ingin dicapai Kekuatan internal yang sangat strategis adalah pengembangan sumberdaya manusia Sedangkan kekuatan eksternal yang diharapkan adalah adanya kerja sama dengan stakholder dalam rangka lebih mendekatkan sistem pendidikan yang diselenggarakan dengan realitas kebutuhan pasar tenaga kerja saat ini Dalam peningkatan kualitas manajemen internal dan Organisasi Jurusan tidak hanya tergantung pada kualitas pengelola tetapi juga perbaikan sistem pengelolaan serta pengembangan data base manajemen Jurusan Pengembangan data base manajemen Jurusan merupakan faktor utama dalam mengelola Jurusan agar lebih efektif dan efisien, seperti penyusunan jadwal kuliah dan praktikum, daftar mahasiswa peserta kuliah, nilai mahasiwa, kinerja dosen hingga evaluasi kinerja dosen dan mahasiswa Penyusunan database manajemen ini sangat penting dalam rangka evaluasi diri bagi Jurusan dan dalam jangka panjang untuk melakukan perbaikan untuk mencapai visi dan misi Jurusan Keadaan selama ini pengelolaan data base manajemen jurusan masih belum optimal karena (1) masih terbatasnya pengetahuan staf pengajar dan staf administrasi yang menguasai dan menyadari pentingnya pengelolaan serta pengembangan manajemen database Jurusan, (2) Belum adanya pedoman pelaksanaan pengembangan manajemen database jurusan yang handal Berdasarkan kondisi tersebut maka disadari oleh Jurusan Sosial Ekonomi untuk melaksanakan kegiatan Magang Dosen tentang Manajemen Data Base Jurusan Harapan yang ingin dicapai adalah dapat terlaksananya perbaikan manajemen data base jurusan yang handal dan berkelanjutan

11 Tujuan Utama Tujuan utama kegiatan Magang Manajemen Data Base dalam rangka pelaksanaan program SP-4 ini adalah : 1 Adanya pemahaman bagi staf pengajar dan staf administrasi tentang Manajemen Data Base Jurusan sehingga Jurusan mampu menguasai manajemen database yang handal dan berkelanjutan 2 Mendapatkan informasi tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengembangkan manajemen database jurusan 3 Meningkatkan kemampuan penguasaan manajemen database Jurusan baik bagi pengelola Jurusan maupun bagi staf pengajar lain agar pengembangan manajemen database Jurusan berkelanjutan Manfaat Utama Kegiatan Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai tersebut, manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Magang Dosen Tentang Manajemen Database ini adalah : 1 Meningkatnya kemampuan pengelola Jurusan dalam pengembangan manajemen database Jurusan 2 Meningkatnya efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan Jurusan, 3 Teridentifikasinya permasalahan terkait manajemen database Jurusan 4 Tersedianya pengelolaan pelayanan terhadap mahasiswa dan staf pengajar yang lebih efektif dan efisien Institusi Sasaran Dosen Magang Pemilihan institusi sasaran berdasarkan upaya pencapaian tujuan dan harapan akan manfaat yang diperoleh dengan pelaksanaan kegiatan ini Hal ini disajikan dalam tabel berikut ini : Universitas Bina nusantara Merupakan salah satu institusi yang memiliki kredibilitas, reputasi dan hubungan yang kuat baik nasional maupun internasional khususnya berkenaan dengan pengelolaan pendidikan Dalam hal ini berkenaan dengan subyek manajemen (ISO), baik dalam manajemen database, manajemen SDM, maupun dalam manajemen keuangan Bentuk Kegiatan Kegiatan ini berbentuk magang oleh tenaga dosen pada institusi sasaran yang dianggap layak menjadi institusi sasaran pelaksanaan kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan melalui magang ini antara lain : mempelajari mekanisme pelaksanaan manajemen database pada institusi sasaran, diskusi dengan tenaga ahli di institusi sasaran, dan mengidentifikasi permalasahan database manajemen Jurusan terutama berkenaan dengan penyelenggaraan kegiatan administrasi pendidikan Biaya Kegiatan Biaya yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah sebesar Rp ,- (Empat Belas Juta Rupiah) Seluruh kebutuhan pembiayaan

12 kegiatan didanai oleh program SP-4 Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan Magang Manajemen Database adalah sebagai berikut ini : 1 Seleksi atas pelaksana kegiatan a Kegiatan seleksi ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Program SP-4 tahun kedua berkoordinasi pimpinan Jurusan Setelah dilakukan seleksi, selanjutnya pelaksana kegiatan terpilih diberikan ditugaskan oleh Ketua Jurusan, seleksi dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : Pelaksana adalah orang yang profesional dalam melaksanakan tugas yang dibebankan Pelaksana memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan pengalaman organisasi yang memadai Pelaksana mampu melakukan analisa pada permasalahan yang berkitan dengan manajemen database Jurusan 2 Penyusunan Agenda kerja Dosen Magang Pada tahapan ini pelaksana kegiatan melakukan koordinasi dengan pihak Jurusan serta tim penanggung jawab kegiatan sebagai upaya sinkrionisasi program agar pencapaian output dapat dicapai secara maksimal Penyusunan agenda kerja yang mencakup : Lingkup informasi utama secara spesifik Pembagian alokasi waktu 3 Pengajuan permohonan formal pada institusi sasaran Pihak Jurusan Sosial Ekonomi melalui koordinator kegiatan yang ditunjuk melakukan audiensi formal dengan lembaga sasaran untuk mendapatkan informasi kesanggupan dari lembaga sasaran atas kegiatan yang direncanakan 4 Pelaksanaan magang Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah tercantum dalam proposal kegiatan 5 Penyusunan laporan hasil dan rekomendasi tindak lanjut Setelah kegiatan magang dilakukan, pelaksana kegiatan diwajibkan menyusun laporan hasil kegiatan dan merumuskan rekomendasi tindak lanjut hasil magang bagi pegembangan manajemen database Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Melalui tahapan pelaksnaan seperti tersebut di atas diharapkan kegiatan ini dapat menghasilkan output yang maksimal dan dapat ditindaklanjuti dalam rangka perbaikan dan pegembangan manajemen database di Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Panitia Penanggung Jawab Ketua Pelaksana : Dr Ir Kliwon Hidayat, MS : Dr Ir Budi Setiawan, MS

13 Sekretaris Anggota : Bayu Adi Kusuma, SP, MP : Sujarwo, SP, MP Rosihan Asmara, SEMP Riyanti Isaskar, SP MSi Mangku Pornomo, SP, MSi Jurusan Sosial Ekonomi Penanggung Jawab Program Ketua Pelaksana, Dr Ir Kliwon Hidayat, MS Dr Ir Budi Setiawan, MS NIP NIP

14 Lampiran 1 : KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN DATABASE TIME SCHEDULE JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA No 1 Uraian Kegiatan Penugasan atas pelaksana kegiatan Maret April I II III IV I II III IV 2 Penyusunan Agenda kerja Dosen Magang 3 Pengajuan permohonan formal pada institusi sasaran 4 Pelaksanaan magang

15 5 Penyusunan laporan hasil dan rekomendasi tindak lanjut

16 Lampiran 2 : KEGIATAN MAGANG MANAJEMEN DATABASE RENCANA ANGGARAN DANA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA DI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA No 1 2 Satuan Uraian Kegiatan Jumlah Satuan Biaya Fee Institusi Sasaran 1 Keg Rp ,00 Rp ,00 Lumpsum Peserta 2 org X 6 hari 12 OH Rp ,00 Rp ,00 3 Transportasi (Malang Jakarta PP) 2 org 2 Org Rp ,00 Rp ,00 4 Akomodasi 2 org X 6 hari 12 OH Rp ,00 Rp ,00 5 Fotocopy Dokumen 1 Keg Rp ,00 Rp ,00 6 Dokumentasi Kegiatan 1 Keg Rp ,00 Rp ,00

17 7 Pelaporan Kegiatan 1 Keg Rp ,00 Rp ,00 8 Cindera Mata 1 Keg Rp ,00 Rp ,00 9 Lain-lain Rp ,00 Rp ,00 Total Rp ,00

18 Kamis, 14 Mei 2009 Pelatihan Kader Dasar Pelatihan Kaer Dasar TERM OF REFERENCE (TOR) I DASAR PEMIKIRAN Dalam menjalankan sistem pengkaderannya PMII kali ini akan mengadakan proses rutinan tahapan kedua dari proses pengkaderan yang ada pada dataran komisariat PMII Sunan Kudus Adapun nama kagiatannya adalah PKD (Pelatihan Kader Dasar) yang mana pengkaderan ini dilakukan setelah MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) berlangsung Proses MAPABA dan PKD merupakan jenis pengkaderan informal yang diselenggarakan oleh komisariat PMII Sunan Kudus disetiap tahunnya Adapun jenis pengkaderan seperti ini sudah menjadi program kerja dari komisariat PMII Sunan Kudus disetiap tahunnya Dalam sebuah organisasi kader merupakan elemen fital yang harus kita berdayakan Karena tugas dan tanggungjawab yang ada pastinya akan turun-temurun kepada kader-kader yang ada pada hari ini Dalam kaitannya hal ini maka PKD merupakan proses pengkaderan yang strategis untuk membangun kader yang mampu tanggap realitas dan mampu membuat perubahan baik dataran diri sendiri, organisasi lebih-lebih dataran sosial Nilai-nilai pergerakan yang ada harus senantiasa kita junjung dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya kita tahu dan mampu memahami tetapi lebih dari pada itu, kader harus mampu mengaplikasikan (Mengejowantahkan) nilai-nilai kontekstual yang ada pada nilai-nilai pergerakan itu sendiri Dengan semangat perjuangannya sebagai seorang kader jangan sampai nilai-nilai yang ada pada diri kita luntur dengan berubahnya ruang dan waktu yang berbeda Nilai-nilai pergerakan yang ada harus senantiasa ada dan melekat pada diri sebuah kader Karena dengan itulah kita mempunyai paradigma dan pijakan yang tepat untuk berfikir, bertindak dan berjuang untuk masyarakat, bangsa dan negara Adapun NDP (Nilai Dasar Pergerakan) yang ada pada PMII adalah nilai-nilai yang secara mendasar mensublimasi nilai-nilai ke-islam-an (seperti, kemerdekaan/al-hurriyah, perasaan/al-musawa, keadilan, toleran, damai dan lain-lain) dan ke- Indonesia-an (keberagaman suku, agama dan ras, beribu pulau persilangan budaya) dengan kerangka pemahaman ahlu sunnah wal jamaah yang menjiwai berbagai aturan, memberi arah, mendorong, serta penggerak kegiatan-kegiatan PMII Artinya NDP merupakan sumber kekuatan ideal dari aktifitas pergerakan yang ada, dalam kaitannya menciptakan transformasi sosial Trasformasi adalah keniscayaan dan kita tidak bisa menjauh bahkan menolak dari trasformasi itu sendiri Oleh karenanya trasformasi harus kita terima dan bagaimana kita bisa memainkan perubahan itu sendiri Dengan dibekali nilai-nilai yang ada kita harus mampu membuat perubahan pada diri kita secara khusus dan umumnya mampu menciptakan perubahan sosial, yang itu sesuai dengan nilai-nilai yang sudah kita aktualisasikan pada diri kita dalam kehidupan sehari-hari Dengan demikian harapan kita bersama dari hasil PKD (Pelatihan Kader Dasar) adalah mampu menjadi cita-cita yang diharapkan dari sebuah kader PMII yakni menjadi pribadi Muslim Indonesia yang bertakwa kepada Allah, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan tanggung jawab dalam mengamalkan ilmu pengetahuannya, serta komitmen atas cita-cita kemerdekaan rakyat Indonesia Adapun sosok yang dituju adalah sosok insan kamil Indonesia yang kritis, inovatif dan transformatif yang sadar akan posisi dan peranannya sebagai khalifah di muka bumi Amiiin II NAMA KEGIATAN Adapun kegiatan ini bernama : PKD (Pelatihan Kader Dasar) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sunan Kudus Dengan tema : Aktualisasi Nilai-Nilai Pergerakan

19 Dalam Menciptakan Transformasi Sosial III LANDASAN KEGIATAN Adapun landasan kegiatan ini meliputi : 1 AD/ART PMII 2 Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII 3 Rapat Komisaraiat PMII 23 Maret 2009 IV TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN Adapun tujuan kegiatan ini adalah : 1 Menanamkan nilai-nilai idealisme pergerakan kepada kader 2 Mengupayakan terwujudnya aktualisasi nilai-nilai pergerakan pada kader Sedangkan target dalam kegiatan ini meliputi : V BENTUK KEGIATAN VI PELAKSANAAN KEGIATAN VII SCHEDULE ACARA Adapun gambaran acara secara terjadwal sebagaimana terlampir VIII PESERTA KEGIATAN IX PANITIA KEGIATAN X PENUTUP Demikian Term Of Reference (TOR) kami buat, agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan pedoman pelaksanaan kegiatan untuk semua pihak Atas bantuan dan partisipasi yang telah terwujud kami mengucapkan banyak terimakasih JADWAL KEGIATAN Hari/tgl Waktu Jenis kegiatan Materi Pelaksana

PENDAHULUAN. Manjilala

PENDAHULUAN. Manjilala PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan

Lebih terperinci

MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala

MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala MATERI 1 PERKENALAN DAN PEMBAHASAN JADWAL Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta, pelatih, dan panitia dapat menciptakan suasana keakraban selama pelatihan Peserta dapat menyebutkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Posyandu Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian dari kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, Departemen Kesehatan pada

Lebih terperinci

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No. PUSKESMA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM Revisi Halaman 1. Pengertian Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat / sasaran program adalah Kegiatan mencari, menemukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes MATRIKS WAWANCARA No Variabel P1 P2 P3 P4 P5 P6 1 Aspek Legal Peningkatan Strata Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Pedoman Operasional Revitalisasi di Kabupaten Bekasi 2 Aspek Teknis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bukti empiris menunjukkan, hal ini sangat ditentukan oleh status

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy, BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Posbindu 1. Definisi Posbindu Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK

MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp. PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp. 0548-21265 KERANGKA ACUAN PROGRAM POSYANDU BALITA PUSKESMAS BONTANG

Lebih terperinci

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. POSYANDU Pengertian Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.

Lebih terperinci

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita 306.874 3 Ind p Departemen Kesehatan Republik Indonesia PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita Untuk Petugas Kesehatan BUKU PANDUAN PESERTA DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kondisi Empirik Kesehatan Ibu dan Anak di Desa Pataruman Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Kondisi empirik kesehatan ibu dan anak di Desa Pataruman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan melalui puskesmas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu 2.1.1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Posyandu dibutuhkan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.

Lebih terperinci

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERANAN KOMITE FARMASI SEBAGAI BADAN NORMATIF NONSTRUKTURAL DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO Bachtiar Saruddin Komite Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TAMAMAUNG DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...... 2 BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS...

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANA ADMINISTRASI HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS PARAMADINA

PEDOMAN PELAKSANA ADMINISTRASI HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS PARAMADINA PEDOMAN PELAKSANA ADMINISTRASI HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS PARAMADINA Oleh : Sekretaris HIMAHI Paramadina DAFTAR ISI BAB I... 3 PENDAHULUAN... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Fungsi

Lebih terperinci

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut dengan Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421. PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh,

Lebih terperinci

MATERI PENYEGARAN KADER

MATERI PENYEGARAN KADER MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan

Lebih terperinci

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL PEDOMAN KELAS IBU HAMIL PUSKESMAS PERAWAS TAHUN 2017 LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1646, 2013 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pengujian Mutu Barang. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2013

Lebih terperinci

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan.

BAB 7 : PENUTUP. pelaksanaan Program Keluarga Harapan Khususnya Bidang Kesehatan. BAB 7 : PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Komponen Input 1. Kebijakan berpedoman dari Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI dan Surat Keputusan Walikota Padang. Kebijakan ini belum maksimal disosialisasikan

Lebih terperinci

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi

PEDOMAN WAWANCARA. A. Pedoman Wawancara dengan Kepala Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN PROGRAM IMUNISASI DALAM PENCAPAIAN TARGET UCI DI PUSKESMAS BEROHOL, KECAMATAN BAJENIS, KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2015 A. Pedoman Wawancara dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.05,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. Pedoman Umum, pelaksanaan, program, penyediaan, makanan tambahan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pos Pelayanan

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh manusia mengalami kemajuan melalui fase petumbuhan dan perkembangan yang pasti tetapi tahapan dan perilaku kemajuan ini sifatnya sangat individual (Potter

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Latar Belakang Sejak pertama kali kasus HIV ditemukan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak faktor. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA PELANGI KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN Program Promosi Kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 125 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.3 Implementasi Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Pelayanan Antenatal Care dan Nifas di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Setiap kebijakan yang dibuat pasti

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa A LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada masing-masing

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.300, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Panitia Pemilihan. Pemungutan Suara. Luar Negeri. Pembentukan Tata Kerja. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN PEDOMAN TEKNIS PELATIHAN PEMANDU LAPANG TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR Pedoman Teknis Kegiatan Pelatihan Pemandu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran 1. Pengertian Peran (role) diartikan sebagai aspek yang dinamis dari suatu kedudukan. Dimana apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PELAKSANAAN DAN PEMBINAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS ABCD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan dapat mempermudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya

Lebih terperinci

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA

ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA ASOSIASI PROFESI TEKNIK INDONESIA Sekretariat Pusat : Kampus B Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl.Cempaka Putih Tengah No.27.Jakarta Pusat.10510. Telp : 021-4256024.Faxs : 021-4256023

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Forum Anak Jawa Tengah (FAN ) telah dibentuk sejak tahun 2009 sebagai wadah bagi anak di tingkat Provinsi

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI

PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI PERATURAN YAYASAN SLAMET RIJADI NOMOR 01/YSR/2007 Tentang SISTEM DAN TATACARA PEMILIHAN CALON REKTOR UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PERIODE TAHUN 2007-2011 PENGURUS YAYASAN SLAMET RIJADI Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi bencana yang dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan pengelolaan komunikasi bencana

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK KADER

KUESIONER UNTUK KADER KUESIONER UNTUK KADER Petunjuk Pengisian. 1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan dengan sejujurnya. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut pendapat anda benar.

Lebih terperinci

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011 Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011 TUJUAN POKJANAL/POKJA POSYANDU adalah untuk mengkoordinasikan berbagai upaya pembinaan yang berkaitan dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi 1 BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Input a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi di Kota Bengkulu yaitu pada tahun 2013 sebesar Rp. 239.990.000,00 (proporsi 0,64%)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Kesehatan Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkunagan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Oleh

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi juga merupakan target sasaran

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Sadili (2006,P.16) manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya) untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2003

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan.

BERITA NEGARA. No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.870, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bantuan Hukum. Syarat. Tata Cara. Penyaluran Dana. Peraturan Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA 2015 PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI SDM LINGKUP UPTD KABUPATEN/ KOTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORMAL BALAI PENGEMBANGAN

Lebih terperinci