KEMAMPUAN MINAT MOTIVASI PENDUKUNG KEBERHASILAN BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENUGASAN DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SMA NEGERI 1 RANTAU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BERITA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS TESIS

PENDAHULUAN. Andri Irawan

HUBUNGAN KREATIVITAS DAN SIKAP SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR PADA JURUSAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 BITUNG

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA IBRAHIMY GENTENG BANYUWANGI

PROCEEDINGS INTERNATIONAL SEMINAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PENTINGNYA BUDAYA PENGGUNAAN ASI BAGI IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKEJATI TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk membenahi proses pembelajaran atau proses belajar mengajar yang

PERANAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ANAK. Munirwan Umar 1

TINGKAT PRESTISE DAN PERSEPSI SISWA PADA CITRA SEKOLAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA N 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

RATIH DEWI PUSPITASARI K

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata. mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

Abstrak. Kata kunci: strategi guru, kualitas pembelajaran

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RESIPROCAL TEACHING

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan. kebiasaan sekelompok orang yang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

By SRI SISWANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terlihat proses perubahan ke arah yang lebih baik. Prestasi belajar merupakan hasil

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KIMIA

Tesis. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI MENGAJAR DAPAT MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PKN BAGI SISWA KELAS IX SMPN 1 SIABU. Oleh: Idham Khalid 1.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses yang memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tindakan, sedangkan motivasi secara utuh merupakan proses pengerahan dan

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. prioritas utama untuk melahirkan generasi-generasi yang lebih baik. Sehingga. mutu pendidikan menjadi fokus penting pendidikan.

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

2015 PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : WENI YUNIARTI

BAB 1 PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

KEMAMPUAN PCK (PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016

PERAN SERTA ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 20 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RADEN RARA VIVY KUSUMA ARDHANI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi. tinggi dan berbagai keterampilan khusus yang dimiliki oleh peserta didik

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

TEKNIK BERTANYA DALAM PEMBELAJARAN. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

I. PENDAHULUAN. sebagai pendidik secara langsung berperan aktif, membina dan mengembangkan

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

PENGARUH KOMPETENSI GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA. Mujiyono

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMA Negeri 1 Medan) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 SATU ATAP TELUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii Ips 5 Sma Negeri Karangpandan Melalui Model Pembelajaran Sakadumen (One Case Two Minutes)

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMK KESEHATAN BHAKTI KENCANA TASIKMALAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEBIDANAN UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN MIRA JAYATI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X BAWARI PONTIANAK

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA: PENGETAHUAN AWAL, APRESIASI MATEMATIKA, DAN KECERDASAN LOGIS MATEMATIS

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN USIA DINI Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

Peranan Psikologi Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian. Tidak bisa kita sangkal lagi bahwa telah sejak lama bidang psikologi, terutama psikologi

Transkripsi:

KEMAMPUAN MINAT MOTIVASI PENDUKUNG KEBERHASILAN BELAJAR Asmu in Abstrak This paper is intended to convey its neaders a message of factors dealing with the success of learning and teaching process. These factors play a very important role in helping students achive thein success. In pedagogy, it is stated that there are some internal and external factors that must be taken in to cosidaration in learning and teaching. This paper, however, focuses on three dominant factors : competency, interest, and motivation. Teachers are supposed to have students identity consisting of at least the three dominan factors. In case, some students have problems with thein study the teachers can identity the cause of the problems, find solition so that they can be solved immediately and accurately. The key words : Competency, interest, motivation A. PENDAHULUAN Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat. Tidak ada satupun agama di dunia ini yang begitu besar perhatiannya dan penghargaannya yang diberikan kepada ilmu dan penuntut ilmu seperti agama Islam. Kewajiban nenuntut ilmu tersebut tidak dibatasi letak geografis dan usia. Nabi Muhammad SAW memerintahkan pemeluknya untuk memperoleh ilmu walaupun sampai negeri Cina, dan mulai dari bayi sampai hari kematian tiba. Setiap langkah yang diayunkan untuk mencari ilmu akan diganti dengan pahala, dan orang yang berilmu diberi derajat lebih tinggi. Dalam pedagogi disebutkan ada banyak factor yang mendukung keberhasilan seseorang dalam belajar baik factor internal maupun eksternal. Faktor-faktor bekerja sesuai dengan fungsinya, berjalan dersama-sama, dan saling menopang satu sama lain. Apabila ada salah satu faktor tidak ada atau tidak berfungsi maka optimalisasi keberhasilan belajar tersebut akan berkurang bahkan mungkin biasa gagal. Tulisan ini Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil Jurnal study Islam Panca Wahana I Edisi 12, Tahun 10,2014 61

akan memfokuskan pembahasannya pada tiga faktor penting : kemampuan, minat, dan motivasi. B. PEMBAHASAN 1. KEMAMPUAN Ada beberapa pendapat tentang definisi kemampuan. Kemampuan dalam buku pedoman khusus kurikulum 2004 SMA diartikan sebagai kemampuan yang dapat dilakukan oleh siswa yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku. Sedangkan ( Chalpin,1972 dan Reber,1988 ) memasukkan kemampuan pada bahasan bakat dengan mengatakan bahwa bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating. Selanjutnya mereka menambahkan bahwa bakat sebagai kemampuan individu-individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Keterangan diatas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan, keterampilan, dan memiliki hubungan yang erat dalam hal potensi yang di miliki seseorang. Reigelum (1983) mengidentifikasi tujuh jenis kemampuan awal yang dapat digunakan untuk memudahkan perolehan, pengorganisasian, dan mengungkapkan kembali pengetahuan baru. Ketujuh jenis kemampuan awal tersebut adalah pengetahuan bermakna tak terorganisasi, pengetahuan analogis, pengetahuan tingkat yang lebih tinggi, pengetahuan setingkat, pengetahuan tingkat yang lebih rendah, pengetahuan pengalaman, dan strategi kognitif. Ketujuh jenis kemampuan awal ini dapat dikwalifikasikan menjadi tiga, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan yang akan diajarkan, pengetahuan yang berada diluar pengetahuan yang akan diajarkan, dan pengetahuan yang mengenai keterampilan generic. Klasifikasi pertama berkaitan dengan pengetahuan yang akan diajarkan meliputi pengetahuan yang lebih tinggi, pengetahuan yang setingkat, pengetahuan tingkat yang lebih rendah, dan pengetahuan Jurnal study Islam Panca Wahana I Edisi 12, Tahun 10,2014 62

pengalaman. Klasifikasi yang kedua berkaitan dengan pengetahuan yang berada diluar pengetahuan yang akan dibicarakan meliputi pengetahuan bermakna tak terorganisasi, dan pengetahuan analogis. Klasifikasi ketiga yang berkaitan dengan pengetahuan tentang keterampilan generic, hanya meliputi strategi kognitif (Degeng, 1989 : 67 dan 69). 2. MINAT Selain kemampuan, minat merupakan salah satu faktor yang berperan mendukung keberhasilan belajar. Jelasnya adanya minat dalam diri peserta didik yang sedang belajar. Seorang peserta didik mungkin cerdas dan memiliki syarat-syarat lain sebagai faktor penentu keberhasilan belajar, akan tetapi apabila tidak mempunyai minat terhadap satu mata pelajaran tertentu yang sedang diikutinya, perhatiannya barangkali tertuju ke mata pelajaran lain atau bahkan bukan, maka dia tidak akan betah belajar dengan baik. Secara umum minat diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk lebih menyukai satu kegiatan dari pada kegiatan lain. Kecenderungan seperti ini ada pada setiap orang. Dalam hal pendidikan, minat adalah minat belajar, minat belajar pada umumnya, dan minat belajar satu pelajaran tertentu. Dalam belajar satu pokok bahasan satu mata pelajaran, peserta didik paling tidak harus menaruhkan perhatian, tertarik pada stimulus belajar agar terjadi proses belajar dalam dirinya. Stimulus itu berupa uraian guru, bahan yang ada didalam buku ajar, soal atau pertanyaan (test, modul, buku pelajaran), gambar atau contoh (Munandri, 2001 : 186) Sebagai unsur pembelajaran, minat termasuk unsur pembelajaran itu adalah hal menarik perhatian peserta didik kepada pokok bahasan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Umpama seorang peserta didik yang memiliki minat besar terhadap satu mata pelajaran tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada peserta didik lainnya. Demikian juga bagi peserta didik yang menaruh minat untuk mempelajari bahasa Inggris. Kemudian, karena pemusatan intensif terhadap Bahasa Inggris itulah yang memungkinkan Jurnal study Islam Panca Wahana I Edisi 12, Tahun 10,2014 63

peserta didik tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang di inginkan. Dalam hal pentingya minat terhadap keberhasilan belajar, Richard Wellington Hasband dalam bukunya Applied Psychology (1933 : 75) menulis : No matten how well fitted a person may be for a posifion as far as his ability and fraining, and no matter how well other aspects of his personality seem to indicate potential success he will mis fitted and will probably not be hegkly seccessful if he is not interested in dealing with the types of problems that come up ( betapapun cocoknya seseorang untuk suatu jabatan, betapapun baiknya aspekaspek kepribadian lain yang menunjukkan keberhasilannya, dia akan merasa tidak cocok dan mungkin kurang berhasil jika dia tidak memiliki minat terhadap problem yang muncul). Pada bagian lain Richard Wellington Husband mengatakan bahwa jika seorang berminat terhadap satu kegiatan dia akan bekerja lebih giat dan lebih lama karenanya dia dapat menyelesaikannya dengan baik (1933 : 89). Minat berperan sebagai Motivating Force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong peserta didik untuk belajar. Peserta didik yang berminat terhadap satu pelajaran akan Nampak terdorong terus untuk terus belajar, berbeda dengan peserta didik yang sikapnya hanya bergerak mau belajar tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena telah ada pendorongnya (Usman,1996,27). Minat tidak timbul sekaligus. Menurut Bernard Minet tidak timbul secara tiba-tiba / spontan melainnkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu terkait dengan soal kebutuhan atau keinginan. 3. MOTIVASI Faktor lain yang juga berperan dalam menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar agar mencapai hasil maksimal adalah motivasi. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan matif (daya atau kekuatan dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan Jurnal study Islam Panca Wahana I Edisi 12, Tahun 10,2014 64

sesuatu). Memjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup (Usman,1996 :38). Menurut Muhubbui Syah (2005: 151) motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam : Intrinsik dan Ekstrinsik. Motivasi Intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari diri peserta didik yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi Intrinsik peserta didik adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan peserta didik yang bersangkutan. Adapun motivasi Ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu pesertsa didik yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan seterusnya merupakan contoh-contoh motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik, akan menyebabkan kurang bersemangatnya peserat didik dalam belajar baik disekolah maupun dirumah. Dalam perspektif psikologi kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi peserta didik adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta tidak tergantung pada dorongan dan pengaruh orang lain. Minat dan motivasi merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar bagi seorang atau peserta didik. Jika minat berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong peserta didik untuk belajar, maka motivasi berperan sebagai pemberi semangat atau gairah untuk belajar. Seorang peserta didik yang mempunyai minat dan motivasi tinggi dalam belajar tentu akan melakukan kegiatan belajar dengan semangat tinggi dan bersungguh-sungguh, begitu jugasebaliknya (Winkel:1996, 150), derajar minat dan motivasi peserta didik akan mempengaruhi tingkat kesungguhannya dalam belajarnya dan kesungguhan itu sendiri akan mempengaruhi tingkat pencapaian hasil belajar bagi yang bersangkutan. Intensilas minat dan motivasi Jurnal study Islam Panca Wahana I Edisi 12, Tahun 10,2014 65

seseorang atau peserta didik akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi hasil belajarnya. Dengan kata lain maka tinggi minat dan motivasi yang diberikan oleh guru maupun orang tua kepada peserta didik akan semakin berhasil pula belajarnya. Berdasarkan keterangan diatas, sebelum memberikan materi pelajaran seorang guru sebaiknya berusaha untuk membangkitkan minat dan motivasi kepada peserta didiknya agar dapat memperoleh hasil prestasi yang optimal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya peserta didik memiliki minat dan motivasi yang tinggi. Caracara tersebut diantaranya adalah menjelaskan manfaat yang akan diperoleh apabila mereka menguasai materi yang diajarkan, menggunakan metode mengajar yang bervariasi sehingga peserta didik makin tertarik, dan juga isi materi mata pelajaran. Oleh karena itu, seorang guru perlu memiliki data pribadi peserta didik paling tidak tiga foktor penting tersebut : kemampuan, bakat, dan motivasi. Apabila ada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, guru tersebut dapat mengidentifikasi sumber masalahnya, menemukan solusinya sehingga kesulitannya dapat segera diatasi. Jurnal study Islam Panca Wahana I Edisi 12, Tahun 10,2014 66