PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEKANISME KERJA JIB CRANE

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena

Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN PROGRAM ANALISA BIAYA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELI-SEWA BACKHOE

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran

Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA



BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS LUFFING CRANE DENGAN HAMMER HEAD CRANE PADA PROYEK HIGH RISE BUILDING STUDI KASUS: MENARA ASTRA PROJECT, JAKARTA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang,

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

4- PEKERJAAN PERSIAPAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

PENGERTIAN CRANE. 1. Crane Beroda Crawler

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)

BAB II PEMBAHASAN MATERI

Tabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane. = Rp ,00 /jam. Harga Sewa Genset

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

PENGARUH LAY-OUT OPERASI PERALATAN PANCANG TERHADAP PRODUKTIFITAS PEMANCANGAN PONDASI GEDUNG X

BAB VII TINJAUAN KHUSUS PEMBONGKARAN TOWER CRANE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

Kata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu

BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek

ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

ANALISA DURASI RENCANA AKTIVITAS DAN EVALUASI PELAKSANAAN JADWAL PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS PADA PROYEK X )

BAB IV PEMBAHASAN. Siklus pekerjaan yang dibuat adalah siklus pekerjaan per-zone dan siklus

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. bagi wisatawan yang ingin berlibur atau wisatawan yang ingin melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TANAH MEKANIK (PTM) & ALAT ALAT BERAT BAGIAN VII BIAYA ALAT ALAT BERAT OLEH. FILIYANTI TETA ATETA BANGUN, ST., M.Eng.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

Kata kunci : metode bekisting table form

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROPORSI BIAYA TIAP SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu

PROPORSI HARGA UPAH, BAHAN DAN ALAT PADA ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

MESIN PEMINDAH BAHAN

Transkripsi:

PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE Paulus Eric Hartono 1, Noviyanti 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Pada pelaksanaan proyek gedung bertingkat, Tower Crane (TC) merupakan alat untuk mengangkat material baik arah vertikal maupun horisontal. Untuk efisiensi biaya proyek, perkiraan jadwal dan waktu penggunaan TC perlu direncanakan sebelum pelaksanaan konstruksi.tc umumnya digunakan pada banyak pekerjaan dengan karakteristik berbeda seperti pekerjaan pengangkatan tulangan, bekisting, pengecoran, dan lain-lain, sehingga perlu diperhatikan waktu penggunaan TC yang berkaitan dengan schedule proyek, dimana keterlambatan waktu pekerjaan di lapangan dapat mengakibatkan durasi yang lebih untuk TC dan akan mempengaruhi pertambahan biaya yang dikeluarkan pada proyek. Oleh sebab itu, diperlukan program yang dapat menghitung efektivitas waktu dan biaya pemakaian TC. Dengan mempelajari karakteristik dan spesifikasi TC serta observasi lapangan pada proyek Educity Residence, Surabaya, maka dibuatlah program perhitungan efektivitas waktu dan biaya pemakaian TC. Perkiraan waktu mencakup gerakan horisontal (Trolley), vertikal (hoist), dan rotasi (swing) yang dihitung secara matematis untuk setiap jenis pekerjaan dengan memperhatikan kondisi manajemen dan kondisi pekerjaan. Hasil dari program ini diharapkan dapat membantu kontraktor dalam mengatur pemakaian TC di lapangan. KATA KUNCI : tower crane, trolley, hoist, swing, biaya, efektivitas 1. PENDAHULUAN Kegiatan pemindah material merupakan salah satu kebutuhan utama untuk berlangsungnya kegiatan proyek. Tower Crane (TC) merupakan motor utama pada sebuah pekerjaan proyek konstruksi dalam skala besar yang bekerja sebagai alat untuk membantu mengangkat material baik arah vertikal maupun horisontal. Dalam menggunakan TC, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh kontraktor yaitu biaya dan waktu. Biaya tersebut terdiri dari biaya kepemilikan (biaya ivestasi, biaya depresiasi, pajak,biaya asuransi alat) dan biaya operasional TC (biaya bahan bakar,biaya pelumas, biaya operator, biaya mobilisasi dan demobilisasi,serta biaya perawatan dan perbaikan). Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah waktu penggunaan TC yang terdiri dari waktu siklus dan waktu total, hal ini erat kaitannya dengan schedule proyek dimana keterlambatan waktu pekerjaan yang muncul di lapangan dapat mengakibatkan diperlukannya juga durasi waktu yang lebih untuk TC. Bertambahnya durasi waktu pemakaian TC dengan sendirinya akan mempengaruhi pertambahan biaya yang dikeluarkan pada proyek., Untuk dapat memperkirakan durasi pemakaian TC pada suatu proyek, maka diperlukan suatu program pemakaian TC secara efektif untuk memperkirakan durasi penggunaan TC pada setiap aktifitas proyek. Program ini dilengkapi dengan perhitungan biaya operasional TC, serta menampilkan site layout proyek untuk mempermudah menghitung waktu pemakaian TC. Dengan adanya program ini diharapkan dapat membantu kontraktor sebagai planning dalam mengatur pemakaian TC di lapangan. 2. LANDASAN TEORI 1 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra,Paulus-eric90@yahoo.com 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra,Noviyanti2511@yahoo.com 3 Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen petra,alifrat@petra.ac.id 1

2.1. Bagian-Bagian TC Jenis TC bermacam-macam dengan ukuran yang ditentukan oleh panjang jib atau boom. TC memiliki beberapa bagian, yaitu : (Fatena, 2008) Gambar 1. 1. Tie ropes merupakan kawat yang berfungsi untuk menahan jib supaya dalam tetap dalam kondisi lurus 90º terhadap tiang utama. 2. Counter weight adalah penyeimbang beban. 3. Counter jib adalah tiang penyeimbang. 4. Kabin operator adalah ruang untuk operator mengoperasikan TC 5. Slewing ring berfungsi untuk memutar jib 6. Jib merupakan tiang horisontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. 7. Trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang digunakan untuk memindahkan material secara horisontal dan biasanya dipasangkan hook atau kait. 8. Hook merupakan :pengaman pada hook crane yang berguna untuk mengunci beban yang dikaitkan pada hook agar tidak terlepas dari hook itu sendiri. 9. Climbing device merupakan alat untuk menambah ketinggian crane. 10. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri di atas base atau dasar. 11. Footing block adalah tempat pijakan TC Gambar 1. Bagian-Bagian TC 2.2. Penggunaan TC TC digunakan untuk mengangkut material konstruksi bangunan dari bawah menuju bagian yang ada di atas, juga dipakai untuk mengangkut bahan concrete bucket pada proses pengecoran dan mampu mengangkat aneka jenis alat bantu maupun bahan untuk membuat bekisting kolom, besi beton,dan lain sebagainya. Cara kerja TC dibagi menjadi tiga gerakan, yaitu : Gerakan vertikal angkat dan turun (Hoist) : Gerakan mengangkat dan menurunkan beban diatur oleh kerja motor penggerak yang berfungsi menggulung tali baja. Tali baja ini akan menggerakkan beban yang digantungkan kait (hook) yang akan bergerak naik-turun. Bila posisinya telah sesuai dengan yang dikehendaki maka gerakan akan dihentikan oleh operator dengan menarik tuas (handle) yang terhubung dengan rem. Gerakan Horisontal (Trolley) : Gerakan ini adalah gerakan trolley yang berjalan / berpindah dalam arah mendatar (horisontal) atau melintang. Gerakan ini diatur oleh motor yang berfungsi trolley berjalan disepanjang rel yang terletak diatas girder dan boom. 2

Gerakan Memutar (Swing) : Gerakan ini terjadi akibat putaran motor yang memutar gigi jib sehingga jib dapat berputar ke arah kanan atau kiri dengan sudut 360 0. 2.3 Waktu Siklus Waktu siklus adalah waktu tempuh yang diperlukan TC untuk melakukan satu kali putaran.waktu siklus terdiri dari : Waktu tetap (fixed time) tergantung pada jenis material yang diangkat, untuk setiap pekerjaan memiliki waktu tetap yang berbeda. Waktu tetap terdiri dari waktu muat dan waktu pembongkaran. Waktu variabel bergantung pada waktu tempuh vertikal yang berdasarkan tinggi angkat, waktu tempuh rotasi tergantung sudut putar, dan waktu tempuh horisontal tergantung pada jarak titik tujuan dan sumber material serta kecepatan TC. 2.4. Biaya Operasional Alat (Operational Cost) Biaya operasi adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pengoperasian suatu peralatan, dimana biaya operasi ini terjadi hanya pada waktu peralatan tersebut dipergunakan. (Nunnaly,2007). Biaya Operasional terdiri dari : Biaya Operator Alat Biaya ini adalah biaya untuk sumber daya manusia yang mengoperasikan alat. (Day, 1973). Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut alat antara proyek dengan tempat penyimpanan alat. Biaya Erection-Dismantle Biaya ini adalah biaya yang dikelurkan untuk proses pemasangan dan pembongkaran TC yang dipakai pada proyek. Biaya Pelumas Jumlah minyak pelumas yang digunakan oleh suatu mesin akan berubah-ubah terhadap ukuran mesin,kondisi cincin-piston,dan selang waktu penggantian minyak. Umumnya penggantian minyak dilakukan setiap 100 hingga 200 jam.. Biaya Bahan Bakar (Fuel Cost) Jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin atau solar berbeda-beda. Rata-rata alat yang menggunakan bahan bakar bensin 0,06 galon per horse-power per jam, sedangkan alat yang menggunakan bahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0,04 galon per horse-power per jam. Biaya Listrik Biaya ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor apabila sumber listrik yang digunakan pada proyek berasal dari PLN. 2.5 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas TC. Di dalam perhitungan program ada 3 faktor yang dipakai, yaitu: faktor kondisi alat, kondisi pekerjaan, dan kondisi management proyek. Di dalam Job Management Factor menurut Peurifoy(1985) ada 2 kondisi yaitu Job conditions dan Management conditions, sehingga faktor dari kondisi alat dan management proyek di masukkan didalam Management conditions, sedangkan kondisi pekerjaan di dalam Job conditions. Dari kedua faktor diatas didapat perpaduan nilai efesiensi dari keduanya yaitu nilai efisiensi yang mempengaruhi perhitungan dalam mencari waktu tempuh TC. (Tabel 1.) Job Conditions Tabel 1.Job-Management Factor (Peurifoy, 1985) Management Conditions Excellent Good Fair Poor 3

Excellent Good Fair Poor 0.84 0.78 0.72 0.63 0.81 0.75 0.69 0.61 0.76 0.71 0.65 0.57 0.70 0.65 0.60 0.52 3. ALUR KERJA PROGRAM (Gambar 2.) 1. Data Umum INPUT 2. Data Proyek 3. Data TC yang dipakai ( Cek jangkauan TC ) 4. Data Biaya Operasional TC 5. Jenis Pekerjaan DATABASE TC 1. Model TC 2. Panjang Jib 3. Selling Single atau Double 4. Kapasitas Beban Maksimum 5. Kecepata Hoist, Trolley, Swing Tercepat dan Terlambat 6. Kapasitas Mesin 7. Penggantian Oli 8. Jangka Penggantian Oli PROSES 1. Perhitungan Waktu Tempuh a. Waktu Tempuh Horisontal b. Waktu Tempuh Vertikal c. Waktu Tempuh Rotasi 2. Perhitungan Biaya Operasional TC a. Biaya Sewa TC b. Biaya Sewa Genset c. Biaya Pelumas d. Biaya Bahan Bakar e. Biaya Listrik f. Biaya Operator 3. Perhitungan Efektivitas TC a. Durasi Pemakaian TC b. Efektivitas TC 1. WAKTU SIKLUS 2. WAKTU TOTAL 4. EFEKTIVITAS TC OUTPUT 3. BIAYA OPERASIONAL TC Gambar 2. Alur Kerja Program 4. PROGRAM 4.1 Input Program Data Umum Pada data umum ini berisikan gambaran secara umum mengenai proyek yang akan ditinjau dalam program. Data umum terdiri dari Nama Proyek, Lokasi proyek, Tanggal, Jumlah jam kerja, jumlah hari kerja, durasi sewa TC dan Luas tanah proyek. Data Proyek Dalam data proyek ini akan diisikan beberapa data yang berhubungan di lapangan sebagai data untuk pembuatan denah gedung yang terdiri dari Nama tower, nama Zona, koordinat awal untuk pembuatan denah gedung, ukuran gedung, jarak dan ukuran kolom serta ketinggian lantai. Data Tower Crane yang dipakai Pada data TC proyek dalam program ini berisikan tentang semua TC yang akan digunakan dalam proyek yang nantinya akan dimunculkan pada denah gedung yang terdiri dari Nama dan jenis TC yang akan dipakai, letak TC, Efisiensi kerja serta cek jangkauan TC terhadap luas gedung. 4

Data Biaya Operasional TC Dalam tahap data biaya operasional TC ini program akan meminta data-data biaya operasional yang terdiri dari biaya sewa TC, biaya operator, biaya mob-demob, biaya erection dan dismantle, harga pelumas, sumber listrik (PLN atau Genset) dan tarif dasar listrik. Jenis Pekerjaaan Jenis Pekerjaan dibagi menjadi empat garis besar yaitu : Pekerjaan Tulangan, Pekerjaan bekisting, Pekerjaan Pengecoran dan lain-lain. Pada pekerjaan tulangan, bekisting dan pengecoran meliputi kolom, balok, shearwall dan plat. 4.1 Proses Pengolahan Program 4.1.1 Perhitungan Waktu Tempuh, Waktu Siklus dan Waktu Total A. Waktu Tempuh I. Perhitungan Waktu Tempuh Horisontal Dalam perhitungan waktu tempuh horisontal membutuhkan perhitungan jarak tempuh horisontal dan perhitungan kecepatan horisontal (Trolley). Perhitungan Jarak tempuh horisontal : 1. Perhitungan Jarak TC dengan Sumber Bahan (Gambar 3.) Koordinat TC (X TC,Y TC) pada proses perhitungan adalah titik pusat (0,0) Koordinat TC ke sumber bahan (X SB,Y SB) Z1 = Jarak TC dengan sumber bahan Rumus perhitungan Jarak TC ke sumber bahan : Z1 = [ (Y TC - Y SB ) 2 + ( X SB X TC) 2 ] 1/2 2. Perhitungan Jarak TC dengan Lokasi Tujuan (Gambar 3.) Koordinat TC (X TC,Y TC) pada proses perhitungan adalah titik pusat (0,0) Koordinat TC ke lokasi tujuan(x TJ,Y TJ) Z2 = Jarak TC dengan lokasi tujuan Rumus perhitungan Jarak TC ke lokasi tujuan: Z2 = [ (Y TC Y TJ) 2 + ( X TJ X TC) 2 ] 1/2 3. Perhitungan Jarak Tempuh Horisontal (Gambar 3.) D 1 = Z2 Z1 Sb-Y Sumber bahan (Xsb,Ysb) TC (Xtc,Ytc) Z1 alpha D1 Jarak Horisontal Z2 Tujuan (Xtj,Ytj) (0,0) Gambar 3. Jarak Tempuh Horisontal TC Sb-X Perhitungan kecepatan horisontal (Trolley) Kecepatan horisontal TC : Kecepatan trolley max = (kec. trolley max kec. trolley min) (kapasitas maximum beban TC 0) x berat yang diangkat TC - Perhitungan berat material yang diangkat TC Volume x berat jenis Perhitungan waktu tempuh horisontal Waktu tempuh horisontal angkat = jarak horisontal kecepatan trolley yang digunakan 5

alpha Waktu tempuh horisontal kembali = jarak horisontal kecepatan trolley tercepat II. Perhitungan Waktu Tempuh Vertikal Perhitungan jarak tempuh vertikal (Gambar 4.) Jarak tempuh vertikal adalah jarak total yang ditempuh hoist secara vertikal.dalam proses perhitungan jarak tempuh vertikal dibutuhkan : Elevasi Gedung 0,0 Elevasi Sumber Bahan (H SB) Elevasi Lantai tujuan (H LT) Tinggi Penambahan(H 0) Gambar 4. Jarak Tempuh Vertikal Jarak Tempuh Vertikal= H LT H SB+ H 0 Perhitungan kecepatan vertikal (Hoist) Kecepatan vertikal TC: Kecepatanhoist max = (kec. hoist max kec. hoist min) (kapasitas maximum beban TC 0) x berat yang diangkat TC - Perhitungan berat material yang diangkat TC = perhitungan berat material yang diangkat TC pada waktu tempuh horizontal. Perhitungan waktu tempuh vertikal(hoist) Waktu tempuh vertikal angkat = jarak tempuh vertikal kecepatan hoist yang digunakan Waktu tempuh vertikal kembali = jarak tempuh vertikal kecepatan hoist tercepat III. Perhitungan Waktu Tempuh Rotasi Perhitungan jarak tempuh rotasi (Gambar 5.) Jarak tempuh rotasi berupa sudut rotasi yang terbentuk antara sumber bahan TC- lokasi tujuan (º/menit). Sudut tempuh rotasi = cos α = Z12 + Z2 2 Z3 2 (2xZ1xZ2) (Sb-X) Sumber bahan (Xsb,Ysb) Z1 TC (Xtc,Ytc) Z3 Z2 Tujuan (Xtj,Ytj) (0,0) (Sb-Y) Gambar 5. Jarak Tempuh Rotasi Perhitungan kecepatan rotasi (swing) Kecepatan rotasi TC : 6

Kecepatanswingmax = (kec. swing max kec. swing min) (kapasitas maximum beban TC 0) x berat yang diangkat TC - Perhitungan berat material yang diangkat TC = perhitungan berat material yang diangkat TC pada waktu tempuh horisontal Perhitungan waktu tempuh rotasi (Swing) Waktu tempuh rotasi angkat = Waktu tempuh rotasi kembali = jarak rotasi kecepatan swing yang digunakan jarak rotasi kecepatan swing tercepat B. Perhitungan waktu siklus Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan TC untuk bergerak satu putaran, yang terdiri dari waktu tetap (Fixed time) dan waktu variabel. Waktu siklus TC = waktu tempuh angkat + waktu tempuh kembali + waktu rotasi + waktu ikat + waktu lepas C. Perhitungan waktu total jenis pekerjaan Perhitungan waktu total perpekerjaan merupakan kesuruhan total waktu yang dibutuhkan TC perpekerjaan (Rekapitulasi). Waktu Total jenis pekerjaan = waktu siklus tiap jenis pekerjaan 4.1.2 Perhitungan Biaya Operasional TC Perhitungan biaya sewa Durasi pemakaian TC 1 hari dalam jam. Durasi pemakaian TC untuk 1 bulan dalam jam. - Harga sewa TC Harga sewa TC durasi pemakaian TC dalam 1 bulan Harga sewa genset - Harga sewa genset : durasi pemakaian TC dalam 1 bulan - Total harga sewa : Harga sewa TC + Harga sewa genset Biaya pelumas G = DK x f 195,5 + C t Dimana : G = banyaknya minyak pelumas yang digunakan (liter/jam) DK = daya kuda standart mesin (KVA) C = kapasitas karter mesin (liter) f = faktor pengoperasian t = lama penggunaaan pelumas (jam) Biaya bahan bakar : Kebutuhan bahan bakar: FOM x FW x PBB x PK Dimana : FOM = Faktor operasi mesin FW = Faktor efisiensi waktu operasi (Tabel 2) PBB = Kondisi standar pemakaian bahan bakar per horse-power Bensin = 0.3 liter/horsepower/jam Solar = 0.2 liter/horsepower/jam PK = Standar mesin (KVA) Tabel 2 Faktor Efisiensi Waktu Operasi (Rochmanhadi 1985) Faktor waktu kerja efektif kondisi waktu kerja efektif efisiensi kerja 7

baik sekali 55 menit/jam 0.92 baik 50 menit/jam 0.83 sedang 45 menit/jam 0.75 jelek 40 menit/jam 0.67 Biaya bahan bakar = Kebutuhan bahan bakar x Harga bahan bakar Biaya Listrik KWH Pemakaian Listrik = daya alat listrik x lama pemakaian (dalam jam) Biaya Listrik = Pemakaian (kwh) x Tarif Dasar Listrik Biaya operator = biaya operator Jumlah jam kerja TC dalam 1 bulan Total biaya TC per jam Total harga sewa + Biaya operasional + Biaya operator Perhitungan Biaya total pemakaian TC : (Tabel 3.) Tabel 3. Perhitungan Biaya Total Pemakaian TC No Jenis Biaya total pemakaian TC 1 Mobilisasi dan demobilisasi Biaya mob-demob x jumlah TC 2 Sewa TC Biaya TC x waktu total pemakaian TC 3 Sewa genset Biaya genset x waktu total pemakaian TC 4 Operator Biaya operator x waktu total pemakaian TC 5 Bahan bakar Biaya bahan bakar x waktu total pemakaian TC 6 Pelumas Biaya pelumas x waktu total pemakaian TC 7 Listrik Biaya listrik x waktu total pemakaian TC Biaya total pemakaian TC 4.1.3 Perhitungan Efektivitas Durasi pemakaian TC : Durasi waktu total pemakaian TC(hari) Faktor management pekerjaan Durasi pemasangan-pembongkaran TC (hari) Durasi pemakaian TC Efektivitas : x 100% Durasi pemasangan pembongkaran TC 4.2 Output Program : Waktu siklus Waktu total Biaya operasional TC Efektivitas 5. KESIMPULAN Pada program ini juga dapat digunakan untuk mengetahui waktu efektif dari setiap sub pekerjaan yang diinginkan. Waktu yang dihasilkan dari setiap sub pekerjaan TC dapat membantu kontraktor dalam perencanaan penggunaan TC yang optimal sehingga biaya yang dikeluarkan juga dapat diatur dengan baik. Efektivitas penggunaan TC dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi alat, kondisi lapangan,manajemen proyek, kemampuan operator, faktor operasi mesin, dan faktor efisiensi waktu operasi. 6. REFERENSI Day, D. A. (1973). Construction Equipment Guide (First). John Wiley & Sons,Inc. Canada. 8

Fatena, Susy. (2008). Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Nunally, S. W.(2007). Construction Methods and Management (Ketujuh). Prentice Hall Inc. New Jersey. Peurifoy, R.L.; Ledbetter, W.B.; Martono, D. (1985). Perencanaan, Peralatan, dan Metode Konstruksi (Keempat.). Erlangga. Jakarta. Rochmanhadi.(1985). Perhitungan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan dengan Menggunakan Alat-Alat Berat. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. 9