PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. SEM (Structural Equation Modeling) adalah suatu teknik statistik yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jl. Prof. Sudarto SH, Tembalang, Semarang (2) Jurusan Teknik Industri ITATS Surabaya. Jl. AR Hakim 100, Surabaya *

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan standar yang telah ditetapkan perusahan dan standar yang telah ditetapkan

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

BAB V PENUTUP. diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek hukum CSR berpengaruh signifikan terhadap brand s image

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, telah terjadi pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor industri,

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Usaha Perjalanan Wisata

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

DAFTAR ISI. iv v viii xiii xv xvi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH BANYUWANGI

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisa penelitian yang telah dilakukan baik deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan koordinasi yang rasional dari aktivitas. sejumlah individu untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui

MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Terciptanya kepuasan dari konsumen dapat memberikan beberapa. manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dan konsumen menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar

BAB III METODE PENELITIAN

masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN DI PT. SINAR BARU SURABAYA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas atau mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh

ANALISA PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PERILAKU PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka akan dapat diketahui kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN DENGAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN KANO

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan merupakan faktor vital untuk memenangi persaingan. Kepuasan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Halaman Pernyataan... iv Kata Pengantar...

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN JASA KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ANAK DAN BERSALIN PRIMA HUSADA WARU SIDOARJO USULAN PENELITIAN

BAB V PENUTUP. rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan. simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV. Analisis Strategi Peningkatan Kepuasan Konsumen pada Pelayanan. Rawat Inap di RS Gatoel Mojokerto dalam Manajemen Pelayanan Islam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah perusahaan. Pemasaran juga berperan dalam menentukan pertumbuhan

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PASIEN, DAN CITRA RUMAH SAKIT TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI POLIKLINIK OBSTETRI & GYNEKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

Rizky Aulia Hidayah S. Program Studi Magister Manajemen Fakultas Pascasarjana. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. analisis data Structural Equation Modelling maka dapat disimpulkan sebagai

Gambar4.13. Kepercayaan Responden terhadap Prodia Untuk Dijadikan Tempat Periksa

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kenaikan dari tahun ketahun, hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB 5 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

VII. ANALISIS HUBUNGAN KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN PIA APPLE PIE BOGOR

JURNAL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN DAN KERAGAMAN PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KONVEKSI FIFA SPORT KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. seseorang menyampaikan dan mendapatkan respon. Terdapat lima kompenen


Transkripsi:

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien terhadap (Puspitasari dan Arifianty) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP Nia Budi Puspitasari *, Meisarah Sabrina Arifianty Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto, SH Tembalang Semarang 50239 * Email: niabudipuspitasari@gmail.com Abstrak Kualitas pelayanan dalam sebuah industri jasa khususnya rumah sakit merupakan hal yang sangat penting. Menurut Azwar (1996) pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Rumah Sakit X merupakan rumah sakit milik pemerintah tipe C yang berada di Kabupaten Bekasi. Pihak Rumah Sakit X menargetkan jumlah kunjungan pasien meningkat 10-20% setiap bulannya, namun berdasarkan data yang diperoleh dapat terlihat bahwa Rumah Sakit X belum mencapai target. Tujuan penelitian ini untuk mengkategorikan atribut-atribut kualitas pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pasien, mengetahui pengaruh atribut-atribut kualitas terhadap kepuasan pasien, mengetahui pengaruh kepuasan pasien terhadap keluhan pasien dan loyalitas pasien, dan mengetahui pengaruh keluhan pasien terhadap loyalitas pasien Rumah Sakit Bhayangkara Semarang. Responden pada penelitian ini adalah pasien atau keluarga pasien di ruang rawat inap kelas II Rumah Sakit X sebanyak 91 responden. Model Kano digunakan sebagai metode pengelompokkan atribut-atribut kualitas pelayanan untuk kemudian dilihat pengaruhnya terhadap kepuasan pasien yang berdampak pada keluhan pasien dan loyalitas pasien menggunakan metode analisis Structural Equation Modelling (SEM) yakni Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa one-dimensional berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien, kepuasan pasien berpengaruh positif dengan loyalitas pasien, kepuasan pasien berpengaruh negatif dengan keluhan pasien, dan keluhan pasien berpengaruh negatif dengan loyalitas pasien. Sedangkan must-be dan attractive tidak kepuasan pasien. Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan, keluhan, loyalitas, model Kano, SEM 1. PENDAHULUAN Sebagai pelayanan kesehatan masyarakat umum, Rumah Sakit memiliki masalah utama yaitu mengenai pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan pasien atau tidak. Oleh karena itu, pihak Rumah Sakit dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan pasien dengan meningkatkan kualitas pelayanannya. Menurut Azwar (1996), pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Kunjungan pasien rawat inap di Rumah Sakit X terdiri dari beberapa kategori penanggung, diantaranya Umum, BPJS, Askes, Jamkesmas, Jamkesda, Non- PNS, Astek, Jampersal, dsb. Data jumlah kunjungan pasien rawat inap di Rumah Sakit X pada tahun 2015 disajikan pada Gambar1. 600 400 200 0 Gambar 1. Grafik Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2015 46 ISBN 978-602-99334-5-1

E.8 Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa jumlah kunjungan pasien ruang rawat inap tiap pada tahun 2015 cenderung fluktuatif, terkadang mengalami peningkatan namun terkadang mengalami penurunan meskipun tidak terlalu signifikan. Pihak Rumah Sakit X mentargetkan jumlah kunjungan pasien meningkat 10-20% setiap bulannya, namun berdasarkan data yang diperoleh dapat terlihat bahwa Rumah Sakit X belum mencapai targetnya. Jumlah kunjungan pasien yang tidak stabil setiap bulannya dan adanya berbagai keluhan pasien mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi pasien dalam memilih pelayanan kesehatan pada instalasi rawat inap sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pasien rawat inap di Rumah Sakit X. Rekapitulasi data mengenai jumlah keluhan pasien pada Instalasi Rawat Inap RS. X pada bulan November-Desember 2015 disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Jumlah Keluhan Pasien Bulan November-Desember 2015 Keluhan Jumlah Tenaga medis kurang komunikatif 50 Perawat kurang perhatian dan kurang kontrol 57 Dokter jarang bisa ditemui 63 Kurang tanggapnya petugas terhadap keluhan pasien 84 Petugas kurang ramah 48 Sistem keamanan yang kurang terjamin 42 Kebersihan kurang terjaga 41 Pelayanan yang lambat 38 Proses pelayanan administrasi yang rumit 56 Kapasitas kamar yang kurang memadai 75 Masih terjadi pembedaan pelayanan pasien 24 Adanya kerusakan fasilitas 12 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa angka keluhan yang terjadi pada instalasi rawat inap Rumah Sakit X cukup banyak dengan berbagai macam jenis keluhan. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa masih banyak pasien yang tidak puas terhadap pelayanan di instalasi rawat inap Rumah Sakit X. Selain sering terjadinya keluhan pasien, pihak Rumah Sakit X memiliki target untuk meningkatkan status Rumah Sakit X menjadi rumah sakit tipe B pada tahun 2017 mendatang. Hal ini menjadi salah satu permasalahan yang mendorong pihak rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas kesehatan untuk memenuhi persyaratan menjadi rumah sakit tipe B. Dengan meningkatnya status Rumah Sakit X menjadi rumah sakit tipe B, maka diharapkan dapat memenuhi seluruh kebutuhan dan memberikan pelayanan yang prima kepada pasien. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai atribut-atribut apa saja yang kepuasan pasien di instalasi rawat inap Rumah Sakit X serta menganalisis apakah kepuasan pasien pasien berdasarkan atribut-atribut kualitas pelayanan berdampak pada loyalitas pasien dan keluhan pasien di Rumah Sakit X. Pengukuran kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit yang berdampak pada loyalitas dan keluhan pasien menggunakan model Kano dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu Structural Equation Modelling (SEM). Pada penelitian ini, atribut-atribut pelayanan berdasarkan Model Kano dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda, yaitu atribut one-dimensional, must-be, dan attractive. Dengan hasil analisis ini, diharapkan penulis dapat memberikan saran dan rekomendasi terhadap Rumah Sakit X untuk memperbaiki kualitas pelayanannya guna meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien di instalasi rawat inap Rumah Sakit X. 2. METODOLOGI Metodologi penelitian berisi mengenai langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian. Pada penelitian ini, metodologi penelitian ditunjukkan pada Gambar 2. 2.1 Pelayanan Kesehatan Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi akibat interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 47

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien terhadap (Puspitasari dan Arifianty) lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan persoalan konsumen Gronroos (1990) dalam Ratminto (2005). Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah pengunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau serta bermutu (Azwar, 1999). 2.2 Kepuasan Sari (2008) mengatakan kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pasien) setelah membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan dengan apa yang diharapkannya. Adapun manfaat dari kepuasan tersebut yaitu 1. Kepuasan pasien merupakan sarana untuk menghadapi kompetensi dimasa yang akan datang 2. Kepuasan pasien merupakan promosi terbaik 3. Kepuasan pasien merupakan asset perusahaan terpenting 4. Kepuasan pasien menjamin pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan 5. Pasien semakin kritis dalam memilih produk pelayanan 6. Pasien yang puas akan kembali 7. Pasien yang puas akan dengan mudah memberikan referensi 48 ISBN 978-602-99334-5-1

E.8 Gambar 2 Metodologi Penelitian 2.3 Model Kano Model Kano merupakan model yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut - atribut dari produk atau jasa berdasarkan seberapa baik produk atau jasa tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan. Model ini dikembangkan oleh Dr. Noriaki Kano. Ia membedakan tiga kategori produk yang diinginkan yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan (Sauerwein et. al, 1996), yaitu : a. Must be Kategori ini merupakan kebutuhan dasar yang semestinya (mutlak), sehingga tidak akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan hanya mengarah pada ketidakpuasan. b. One dimensional Pada kriteria ini, kepuasan pelanggan proporsional dengan kinerja atribut. Semakin tinggi kinerja atribut semakin tinggi juga kepuasan pelanggan, maka atribut ini selalu dituntut oleh pelanggan. c. Attractive Pemenuhan kebutuhan akan meningkatkan kepuasan pelanggan, tapi jika tidak dipenuhi tidak akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasan. 2.4 Partial Least Square (PLS) Partial Least Square (PLS) adalah suatu metode yang berbasis keluarga regresi yang dikenalkan oleh Herman O.A Wold untuk penciptaan dan pembangunan model dan metode untuk ilmu-ilmu social dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi. PLS merupakan metode alternatif dari Structural Equation Modelling (SEM) yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan hubungan diantara variable yang kompleks namun ukuran sampel datanya kecil (30 sampai 100), mengingat SEM memiliki ukuran sampel data minimal 100 (Hair, et al 2010). 2.5 Model Konseptual Model yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dalam penelitian Hu, dkk (2011) dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Model Konseptual Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 49

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien terhadap (Puspitasari dan Arifianty) 2.6 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel yang di ambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili) (Sugiyono, 1999). Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode Non Probability Sampling yaitu metode sampling yang tidak memberi kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009). Sedangkan jenis Non Probability Sampling yang dipakai adalah purposive sampling, yaitu sampling dimana pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut representative atau mewakili populasi (Supranto, 1997). Sesuai hasil perhitungan dibutuhkan sebanyak 91 responden. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat t-statistik dan path-coefficient. Nilai t-statistik menunjukkan signifikansi konstruk, sedangkan path-coefficient menunjukkan sifat hubungan antar konstruk (positif atau negatif). Hasil koefisien jalur struktural dan indikator beserta nilai signifikansinya dapat dilihat pada Tabel 2 dan diagram hasil hipotesis dapat dilihat di Gambar 4. Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis H 0 H 1 T tabel T hitung Keputusan 1 One-dimensional tidak kepuasan pasien One-dimensional berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien 1,96 3,83989 Nilai T signifikan pada 0,05 H 0 ditolak, H 1 diterima 2 3 4 5 6 Must-be tidak kepuasan pasien Attractive tidak kepuasan pasien Kepuasan pasien tidak keluhan pasien Kepuasan pasien tidak loyalitas pasien Keluhan pasien tidak loyalitas pasien Must-be berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien Attractive berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien Kepuasan pasien berpengaruh negatif terhadap keluhan pasien Kepuasan pasien berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien Keluhan pasien berpengaruh negatif terhadap loyalitas pasien 1,96 0,09035 1,96 0,06488 1,96 2,77501 1,96 5,22176 1,96 0,45186 Nilai T tidak signifikan pada 0,05 H 0 diterima, H 1 ditolak Nilai T tidak sigifikan pada 0,05 H 0 diterima, H 1 ditolak Nilai T signifikan pada 0,05 H 0 ditolak, H 1 diterima Nilai T signifikan pada 0,05 H 0 ditolak, H 1 diterima Nilai T tidak signifikan pada 0,05 H 0 diterima, H 1 ditolak Gambar 4. Diagram Hasil Uji Hipotesis 50 ISBN 978-602-99334-5-1

E.8 Hasil pengujian ini ada beberapa yang sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Hu dkk (2011) tetapi ada juga yang tidak. Untuk hipotesis kepuasan konsumen berpengaruh negatif terhadap keluhan pasien, hasil penelitian sesuai dengan Hu dkk (2011). Semakin tinggi kepuasan pasien maka akan semakin rendah tingkat keluhan pasien, sebaliknya jika pasien tidak puas maka akan meningkatkan keluhan pasien. Untuk hipotesis keluahan konsumen loyalitas tidak terjadi pada penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa keluhan pasien tidak loyalitas pasien. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya jumlah keluhan pasien tidak menpengaruhi tingkat loyalitas pasien. 5. KESIMPULAN a. Atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pasien terhadap keluhan pasien dan loyalitas pasien adalah atribut dalam kategori one-dimensional, yaitu tata ruang rumah sakit yang bagus, resep dokter yang jelas dan rinci, tersedia fasilitas apotek yang lengkap, ketepatan waktu pelayanan, kecepatan penanganan pasien, dan kejelasan mengenai tujuan dari tindakan medis yang dilakukan. b. Atribut-atribut kebutuhan pelanggan (berdasarkan kategori Kano) yang berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien adalah atribut one-dimensional. Semakin meningkatnya kinerja atribut-atribut ini akan menurunnya kinerja atribut-atribut ini akan semakin menurunkan kepuasan pasien. Atribut-atribut kebutuhan pelanggan yang dikategorikan ke dalam atribut must-be dan attractive tidak berpengaruh pada kepuasan pasien. Menurut hasil penelitian, persepsi responden (pasien) terhadap kinerja atribut-atribut must-be ini sangat baik, sehingga menghasilkan pengaruh yang tidak signifikan dikarenakan terpenuhinya atribut-atribut tersebut tidak akan menambah tingkat kepuasan pasien. Menurut hasil penelitian, persepsi responden (pasien) terhadap kinerja atribut-atribut attractive ini rendah, sehingga menghasilkan pengaruh yang tidak signifikan dikarenakan rendahnya kinerja atribut tersebut tidak menurunkan tingkat kepuasan pasien. c. Kepuasan pasien berpengaruh negatif terhadap keluhan pasien dan berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. Artinya semakin tinggi kepuasan pasien, maka akan menurunkan keluhan pasien dan loyalitas pasien akan semakin meningkat. Sebaliknya, jika pasien merasa tidak puas terhadap pelayanan, maka akan meningkatkan keluhan pasien dan menurunkan loyalitas pasien. d. Keluhan pasien tidak loyalitas pasien. Artinya, banyak sedikitnya jumlah keluhan pasien tidak mempengaruhi tingkat loyalitas pasien. DAFTAR PUSTAKA Azwar, A. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Azwar, A. (1999). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Hair, J.F, et al. (2010). Multivariate Data Analysis (7th Edition). New Jersey: Pearson Education Inc. Hu, dkk. (2011). A Study of Customer Satisfaction, Customer Loyalty, and Quality Attributes in Taiwan s Medical Service Industri. African Journal of Business Management Vol. 5(1), 187-195. Ratminto, & Winarsih, A. S. (2005). Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sari, D. (2008). Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Sauerwein, E. (1996). The Kano Model: How to Delight Your Customer. International Working Seminar on Production Economics, 313-327. Sugiyono. (1999). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta. Supranto. (1997). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta. Prosiding SNST ke-7 Tahun 2016 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 51