BAB IV HASIL PENELITIAN. Trenggalek, maka laporan ini hanya penulis fokuskan pada masalah-masalah. dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi yang dilakukan Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bersertifikat pendidik pada SMP Negeri 7 Seluma. Guru yang telah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Analisis Kompetensi Pedagogik Guru MIS Sembungjambu Bojong

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru

BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG

1. Menyiapkan format pembelajaran yang dibutuhkan Guru Mata Pelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI

BAB II KEGIATAN PPL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro 2. Pembekalan PPL 3. Observasi

BAB V PEMBAHASAN. akhir ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngimbang dengan nomor Statistik Sekolah /

BAB II KEGIATAN PPL A.

II. KAJIAN PUSTAKA. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkan berfungsi untuk memenuhi dalam kehidupan, masyarakat,

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN PROGRAM PPL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Pers, 2002, hlm Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media pembelajaran, Jakarta :

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat dibina manusia Indonesia baru yang berorientasi pada

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE RESITASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN FIQH TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Oleh : Muhamad Toyib K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Kemampuan Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa. mempunyai pengaruh terhadap prsetasi belajar siswa.

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Diterapkannya Pembelajaran Kolaborasi Di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MULTI METODE DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH RSBI SMP NEGERI 4 KEPANJEN

BAB I PENDAHULUAN. Rineka Cipta, 2000), hlm Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, meningkatkan kemampuan profesional para pendidik (guru),

BAB IV PENUTUP. hasil suatu proses tertentu yaitu menarik kesimpulan penelitian.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah

BAB I PENDAHULUAN. atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FRIEND GIVING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PGRI 1 Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus bahwa guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam membentuk generasi masa mendatang. Hal tersebut sebagaimana

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pertanyaan penelitian, paparan data dan temuan kasus

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KPK UNTUK KELAS 4 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Ibtidaiyah (MI) Sekecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan data Sesuai dengan judul skripsi yang penulis susun, Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMP AL Ikhsan Ngadirejo Pogalan Trenggalek, maka laporan ini hanya penulis fokuskan pada masalah-masalah berikut ini: 1. Strategi Guru Agama dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran 2. Strategi Guru Agama dalam Pelaksanaan pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran 3. Strategi Guru Agama dalam Evaluasi pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Untuk membuktikan kebenaran dari data-data yang penulis peroleh, maka akan penulis sajikan secara terperinci sebagai berikut: 1. Strategi Guru Agama dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Sebelum membahas tentang perencanaan pembelajaran PAI, terlebih dahulu perlu diuraikan masing-masing pengertian tersebut, yaitu kata perencanaan dan pembelajaran. Istilah perencanaan sama artinya dengan persiapan. Sedangkan persiapan biasa pula disebut sebagai rencana kerja. Suatu rencana kerja biasanya dapat berupa rencana tertulis maupun tidak tertulis. Perencanaan yaitu penentuan serangkaian tindakan untuk 54

55 mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Dan suatu tujuan akan berhasil dicapai bila terdapat perencanaan yang matang. Dan secara sederhana pengertian pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sibro Malisi sebagai Kepala Sekolah diperoleh keterangan, bahwa: Kepala sekolah selalu pro aktif dalam menyusun perencanaan sebuah program. Perencanaan itu sendiri tidak serta merta di laksanakan begitu saja. Sebelum di aplikasikan di hitung dulu dampak yang di timbulkan terhadap siswa. Kepala sekolah tentu saja orang yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan siswa oleh sebab itu makanya perencanaan di awal harus di hitung secara matang. 1 Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa strategi guru agama dalam perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP AL-IKHSAN yaitu dimulai dari penyusunan perencanaan strategi, dalam hal ini perencanaannya harus matang dan program yang akan dijalankan juga harus terukur. Dengan demikian, Kepala sekolah SMP AL IKHSAN ini dalam menetapkan perencanaan program pembelajaran perlu adanya sebuah pertimbangan yang harus benar-benar matang, sebelum diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran. Yaitu dengan mempertimbangkan dampak yang 1 Hasil wawancara dengan Bapak Sibro Malisi hari sabtu Tanggal 9 Mei 2015 Pukul 08.40

56 terjadi nanti. Dampak tersebut akan terlihat pada saat siswa mengikuti ulangan harian atau pada saat ujian kenaikan kelas. Selain kepala sekolah, guru PAI juga berperan penting dalam penyusunan perencanaan pembelajaran PAI. Karena disini guru yang lebih mengetahui karakter siswa dan sampai dimana kemampuan seorang siswa. Keberadaan perencanaan pembelajaran berperan untuk lebih terarahnya suatu proses pembelajaran agar dapat menghantarkan peserta didik kepada tujuan pendidikan yang telah ditargetkan semula melalui pendidik. Dari sini peranan perencanaan pembelajaran sangat diperlukan, karena ia merupakan system keharusan yang harus dilalui oleh seluruh tenaga kependidikan (guru dan peserta didik) dalam melaksanakan sebuah pembelajaran dalam pendidikan. Setelah dilakukan wawancara antara peneliti dengan Bapak Sadikin didapatkan keterangan bahwa: Guru PAI sendiri merupakan yang paling tahu strategi program. Dan inovasi program mengingat SMP AL Ikhsan berlebel agama sebelum program itu di komunikasikan kepada waka kurikulum dan di presentasikan di hadapan kepala sekolah. Tentunya dengan segala konsekuensi yang di tanggung, guru PAI sendiri selalu komunikasi dengan guru ekstra siswa dan orang tua siswa. 2 Disini perencanaan pembelajaran berfungsi untuk membantu kelancaran pembelajaran dan pengajaran dikelas, artinya dengan adanya perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan baik, akan member dampak baik secara langsung maupun secara tidak langsung, yang akhirnya akn kembali pada keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan 2 Hasil wawancara dengan Bapak Sadikin hari Senin Tanggal 11 Mei 20 15 Pukul 08.30

57 pembelajaran, meskipun tidak dengan perencanaan akan diketahui penyebab tidak tercapainya tujuan karena adanya evaluasi didalamnya. Dalam kaitannya dengan perencanaan pembelajaran, guru dituntut untuk membuat persiapan mengajar yang efektif dan efisien. Guru juga harus bisa membuat peserta didik untuk memahami atas materi yang disampaikan. Sehingga dapat tercapainya tujuan perencanaan yang telah dibuat. Dengan demikian, guru PAI dalam menyusun perencanaan pembelajaran harus se-efektif dan se-efisien mungkin untuk bisa diaplikasikan didalam kelas. Karena guru yang paling mengetahui strategi dan inovasi program. Dan mengetahui karakter siswa, jadi mudah untuk mengaplikasikan suatu perencanaan pembelajaran. Salah satu tugas waka kurikulum adalah mengkoordinasikan penyusunan program pembelajaran. Yang sebelumnya guru PAI telah mengkomunikasikannya atau mendiskusikannya dengan waka kurikulum. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Maysaroh sebagai Waka Kurikulum diperoleh keterangan, bahwa: Waka kurikulum menampung perencanaan inovasi program dan strategi program dan menyelaraskan dengan kurikulum yang ada sehingga program tersebut benar-benar terukur. 3 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa waka kurikulum bertugas untuk menampung perencanaan yang telah dibuat oleh guru PAI 3 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Maysaroh hari Selasa Tanggal 12 Mei 20 15 Pukul 08.30

58 kemudian menyelaraskan dengan silabus yang telah ada, sehingga perencanaan pembelajaran dalam mengaplikasikannya akan berjalan dengan lancar. Dalam hal ini siswalah yang sangat menentukan berhasil tidaknya suatu perencanaan pembelajaran yang telah diaplikasikan oleh seorang pendidik. Jadi pendidik harus melakukan persiapan materi sebelum proses pembelajaran. Agar perencanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan yang telah diharapkan. Karena di SMP AL-IKHSAN ini muridnya rata-rata lulusan dari sekolah dasar. Yang tidak menerima pelajaran agama secara mendalam. Sehingga siswa yang asal sekolahnya dari sekolah dasar akan tertinggal dengan lulusan dari madrasah ibtidaiyah. Untuk itu guru harus sebisa mungkin agar lulusan dari sekolah dasar dalam hal penerimaan materi setara dengan lulusan madrasah intidaiyah. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VII diperoleh keterangan, bahwa. Siswa di tuntut dan harus siap dengan aplikasi perencanaan program yang diterima dengan mendapatkan pelajaran ekstra yang bersumber dari kitab-kitab kuning ( Aqidah dan Syariah) siswa sudah terbiasa menerima pelajaran PAI walaupun basic sekolah asalnya tidak sama. 4 Di SMP AL-IKHSAN para siswanya dituntut untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bersumber dari kitab-kitab kuning. Sehingga membuat siswa harus mempelajari kitab tersebut. Yang sedikit demi sedikit 4 Hasil wawancara dengan siswa kelas VII hari Selasa Tanggal 12 Mei 20 15 Pukul 10.00

59 siswa akan memahami dan mengerti tentang isi kitab tersebut. Karena pelaksanaan ekstrakurikuler tersebut mampu mendorong untuk mempercepat keberhasilan dan kelancaran dalam tercapainya suatu perencanaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang berasal dari sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah harus bisa mempelajari kitab kuning. Dan harus siap akan pengaplikasian program kitab kuning tersebut. Demi terwujudnya perencanaan pembelajaran PAI untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berkaitan dengan perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil observasi adalah dalam membuat perencanaan pembelajaran guru-guru mendapat kejelasan dari MGMP masing-masing tentang bagaimana seharusnya format perencanaan pembelajaran yang dirumuskan dalam silabus. Format silabus yang disusun berdasarkan tata yang peneliti peroleh meliputi satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Adapun format rencana pelaksanaan Pembelajaran yang disusun oleh guru PAI tersebut secara umum meliputi: satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/ semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, materi, metode, media dan sumber, langkah langkag dan penilaian (evaluasi).

60 Sebelum melaksanakan pembelajaran guru PAI membuat perencanaan perangkat pembelajran terlebih dahulu. Perangkat pembelajaran tersebut diantaranya: 1) kalender pendidikan 2) Alokasi waktu pembelajaran 3) Program tahunan 4) Program semester 5) Silabus 6) Rencana pelaksanaan pembelajaran 7) Program jurnal harian mengajar 8) penilaian. Karena perlu adanya perencanaan yang matang agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara efektif dan efisien. Jadi, sebelum melaksankan pembelajaran PAI di SMP AL IKHSAN menyiapkan perangkat pembelajaran terlebih dahulu supaya pembelajaran dapat berjalan efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan pembelajaran, dapat menjadi acuan dan dasar pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara sistematis. 2. Strategi Guru Agama dalam Pelaksanaan pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan hasil rancangan atau keputusan. Menurut E. Mulyasa pelaksanaan adalah kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Adapun pelaksanaan yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. Pelaksanaan adalah melakukan suatu hal yang dianggap lebih baik. Setelah dilakukan wawancara antara peneliti dengan Bapak Sadikin didapatkan keterangan bahwa:

61 Guru PAI melaksanakan program yang telah di buat dan di syahkan dengan selalu mengevaluasi setiap waktu agar maksimalisasi program benar-benar terwujud. 5 Disini guru PAI berperan penting untuk pelaksanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena guru yang mengatur proses pelaksanaan pembelajaran. Guru harus komunikatif dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Tanpa dorongan dari seorang guru siswa akan merasa takut untuk bertanya jika mereka belum mengerti dengan materi yang disampaikan oleh seorang guru. Jadi guru juga menetukan berhasil tidaknya suatu pelaksanaan pembelajaran. Berhasilnya pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat dari hasil ulangan harian maupun ujian kenaikan kelas seorang siswa. Selain itu, guru berupaya untuk memberi kesempatan siswa untuk aktif, baik aktif mencari, memproses dan mengelola perolehan belajarnya. Untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam prose belajar mengajar guru dapat melakukannya dengan: keterlibatan secara langsung siswa baik secara individual maupun kelompok, penciptaan peluang yang mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, upaya mengikutsertakan siswa atau memberi tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi dari sumberluar kelas atau sekolah serta upaya melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan pesan pembelajaran Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap selesai melaksanakan pembelajaran PAI guru mengadakan evaluasi. Hal yang 5 Hasil wawancara dengan Bapak Sadikin hari Rabu Tanggal 13 Mei 20 15 Pukul 08.30

62 kurang, bisa diperbaiki lagi. Agar pelaksanaan pembelajaran selanjutnya bisa berjalan dengan lancar dan keberhasilan program benar-benar terwujud. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI kepala sekolah bertugas untuk mengawasi seorang guru dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah berada di titik paling sentral dalam kehidupan sekolah. Maka dari itu kinerja kepala sekolah sangat berpengaruh. Jika nanti ada pendidik yang tidak mau mengajar atau tidak pernah masuk dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah harus menegur guru yang mempunyai sifat tersebut agar pelaksanaan pembelajarn bisa berjalan dengan lancar. Dan juga kepala sekolah harus pula mengetahui srtategi yang digunakan oleh seorang guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sibro Malisi sebagai Kepala Sekolah diperoleh keterangan, bahwa: Kepala sekolah dalam pelaksanaan selalu mengawasi strategi program yang di lakukan Guru PAI baik dari sisi penyampaian maupun dampak yang di capai oleh siswa serta hasilnya. 6 Jadi kepala sekolah disini perlu mengetahui yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Seperti cara penyampaian materi seorang guru. Begitu juga kepala sekolah juga perlu mengetahui dampakdampak yang dicapai oleh siswa, beserta hasil yang diperolehnya. Keterlibatan siswa bisa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Dalam 6 Hasil wawancara dengan Bapak Sibro Malisi hari Rabu Tanggal 13 Mei 2015 Pukul 09.30

63 penerimaan pemahaman, siswa juga selalu siap dengan materi yang akan disampaikan oleh seorang guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VII diperoleh keterangan, bahwa. Siswa selalu siap semua materi yang di ajarkan baik dari sisi penerimaan materi maupun pemahamanya. 7 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang siswa menerima semua materi yang diberikan olek seorang guru dilihat dari segi pemahamannya. Ini dapat dilihat dari hasil raport siswa yang rata-rata nilainya 7,5. Hasil observasi saya kegiatan PAI yang wajib dilaksanakan di SMP AL IKHSAN seperti sholat dhuhur dan membaca surat-surat pendek dan tahlil sebelum pelajaran dimulai. 1. Sholat Dhuhur berjama ah Gambar 1.1. gambar sholat berjama ah 7 Hasil wawancara dengan siswa kelas VII hari Kamis Tanggal 14 Mei 20 15 Pukul 08.00

64 Sholat dhuhur berjama ah dilaksanakan sekitar pukul 12.00-12.30. kegiatan ini dulu dilaksanakan secara rutin dan menjadi wajib bagi siswa putra dan putri. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah harus ada kerjasama dengan orang tua secra berkala karena orang tua juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran disekolah. Jadi bila sholat dhuhur tidak bias dilaksanakan disekolah, maka pihak sekolah mengembalikan kepada orang tua untuk mengawasi anak agar mendirikan sholat lima waktu. 2. Membaca surat-surat pendek dan tahlil sebelum pelajaran dimulai Gambar 1.2. gambar hafalan surat pendek dan tahlil Kegiatan religius ini dilaksanakan sebelum mata pelajaran di mulai. Kegitan ini rutin dilakukan oleh kelas VII, VIII, IX. Untuk kelas VII membaca tahlil, sedangkan kelas VIII dan IX membaca surat pendek.

65 Diawal pembelajaran membiasakan berdo a untuk pencapaian karakter religiusnya, kemudian hafalan surat pendek dan tahlil selama 10-15 Menit. Dengan bacaan tahlil maupun surat-surat pendek yang dilaksanakan secara istiqomah ini, banyak siswa yang mendapatkan berbagai manfaat dalam melaksanakannya. Ini dinyatakan oleh Edi Purwanto kelas VII, dengan tahlil ataupun hafalan surat pendek, saya berharap agar belajar saya menjadi barokah serta manfaat fiddunya wal akhirot. Kegiatan ini sementara masih dilaksanakan untuk guru Pendidikan Agama Islam karena masih rintisan baru dan diharapkan kelak menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan jam ke nol sebelum doa Pelajaran. 3. Strategi Guru Agama dalam Evaluasi pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya daripada penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang merupakan bagian dari ruang lingkup tersebut. Jika hal yang dinilai adalah sistem pembelajaran, maka ruang lingkupnya adalah semua kompenen pembelajaran, dan istilah yang tepat untuk menilai sistem pembelajaran adalah evaluasi.

66 Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Siti Maysaroh sebagai Waka Kurikulum diperoleh keterangan, bahwa: Dengan adanya strategi program yang di buat oleh guru PAI Nampak pelajaran ini terserap sesuai rencana dan terasa lain indikatornya ratarata siswa mendapat nilai diatas 6 (enam) mengingat awalnya siswa merasa terbebani. 8 Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VII diperoleh keterangan, bahwa. seorang siswa menerima semua materi yang diberikan olek seorang guru dilihat dari segi pemahamannya. Ini dapat dilihat dari hasil raport siswa yang rata-rata nilainya 7,5. Siswa merasa terbiasa dengan materi yang diajarkan walaupun awalnya merasa terbebani 9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, Pemahaman siswa rata-rata terserap 60% tidak jarang siswa yang berasal dari Madrasah mencapai 90%. 4. Faktor pendukung menentukan berhasil tidaknya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di SMP AL-Ikhsan Ngadirejo Pogalan Trenggalek. 8 Hasil wawancara dengan Ibu Siti Maysaroh hari Kamis Tanggal 14 Mei 20 15 Pukul 09.30 9 Hasil wawancara dengan siswa kelas VII hari Kamis Tanggal 14 Mei 20 15 Pukul 10.00

67 Dalam proses peningkatan kualitas pembelajaran PAI di SMP AL- Ikhsan Ngadirejo Pogalan Trenggalek perlu adanya faktor pendukung yang membantu jalannya peningkatan kualitas pembelajaran Faktor pendukung dalam Strategi guru PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, seperti yang disampaikan oleh Bapak Sibro Malisi dalam wawancara: Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar.adanya sarana Prasana, Peserta didik, lingkungan. 10 Guru merupakan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap keberhasilan dan sangat menentukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar dan faktor-faktor yang ada (kemampuan umum guru, pandangan guru sendiri terhadap profesi guru yang dipilih, dan sikapnya dalam menjalankan tugas sebagai guru) dalam diri guru sendiri yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran yang dihasilkan. Dan adanya sarana prasarana. 5. Faktor penghambat Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Adapun faktor penghambat MI dan SD Negeri ini tentu saja menjadikan tantangan bagi pengajar karena dengan latar belakang pendidikan basic agamanya berbeda. 11 Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat penulis simpulkan, bahwa MI sangat menonjolkan karena madrasah adalah lembaga 10 Hasil wawancara dengan Bapak Sibro Malisi hari jumat Tanggal 15 Mei 2015 Pukul 08.40 11 Hasil wawancara dengan Bapak Sadikin jumat Tanggal 15 Mei 20 15 Pukul 09.00

68 pendidikan yang bercirikan atau khas dengan Islam, kalau SD itu membahas agamanya sedikit. B. Temuan Penelitian Berdasarkan pemaparan data, dapat dipaparkan penemuan penelitian sebagai berikut: Dari hasil observasi wawancara Kepala Sekolah, Waka kurikulum, Guru PAI, Siswa di SMP AL Ikhsan, bahwa strategi guru PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran 1. Strategi Guru Agama dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran - perencanaan selalu pro aktif (member saran, pendapat, menampung ide) - inovasi program dan strategi program dan menyelaraskan kurikulum yang ada - Guru PAI sendiri merupakan yang paling tahu strategi program, dan inovasi program mengingat SMP AL Ikhsan berlebel agama - Siswa dituntut dan harus siap dengan aplikasi perencanaan program yang diterima dengan mendapatkan pelajaran ekstra yang bersumber dari kitab kuning 2. Strategi Guru Agama dalam Pelaksanaan pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran - Mengawasi strategi program yang telah di buat dan disetujui - Memberikan bimbingan dan sharing ide dengan Guru PAI

69 - Melaksanakan program yang telah dibuat dan di syahkan dengan selalu mengevaluasi setiap waktu - Siswa selalu siap semua materi yang diajarkan 3. Strategi Guru Agama dalam Evaluasi pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran - Bertanggung jawab melaksanakan program dengan guru PAI - Dengan adanya strategi program yang telah dibuat oleh guru PAI nampak pelajaran ini terserap sesuai rencana - Pemahaman murid rata-rata terserap 60% tidak jarang siswa yang berasal dari madrasah 90% - Siswa merasa tak biasa dengan materi yang diajarkan C. Pembahasan Dari temuan penelitian dapat diketahui bahwa strategi guru PAI dalam meningkatkan kualitas pembelajaran semua tidak lepas dari peran Kepala Sekolah, Waka kurikulum, Guru PAI, Siswa. 1. Strategi Guru Agama dalam Membuat Perencanaan Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran - Perencanaan selalu pro aktif memberi saran, pendapat, menampung ide. Guru PAI selalu menggali ide-ide tentang bagaimana strategi peningkatan dan trobosan-trobosan menuju efektifitas Pembelajaran. Dan jika menurut kepala sekolah ide dari guru PAI tersebut belum efektif dan efisien maka kepala sekolah akan memberi masukanmasukan atau saran yang kemudian didiskusikan bersama.

70 - Inovasi program dan strategi program dan menyelaraskan kurikulum yang ada. Setelah menerima ide maupun inovasi yang digagas guru PAI wakakurikulum menyusun dan menimbang bobot program tersebut dengan kurikulum yang ada sebelum kemudian dipresentasikan dihadapan kepala sekolah. Selanjutnya jika perencanaan inovasi program dan strategi program disetujui oleh kepala sekolah maka waka kurikulum bertugas untuk mengkoordinasikan program tersebut - Guru PAI sendiri merupakan yang paling tahu strategi program, dan inovasi program mengingat SMP AL Ikhsan berlebel agama. Disitu PAI sangatlah paham dengan situasi kondisi kultur dan karakter siswa yang dihadapi mau diarah kemanakan siswa ini mengingat bobot dan basic dan sekolah asalnya berbeda. Menurut Muhibbin Syah, ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan keberhasilan belajar mengajar, yaitu: menguasai bahan, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan media atau sumber belajar, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa untuk pendidikan dan pengajaran, mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan, mengenal dan

71 menyelenggarakan administrasi sekolah, memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna keperluan pengajaran. 12 - Siswa dituntut dan harus siap dengan aplikasi perencanaan program yang diterima dengan mendapatkan pelajaran ekstra yang bersumber dari kitab kuning. Siswa mau tak mau dengan dunia pembelajaran baru yang menggali dari beberapa sumber sehingga siswa selalu cermat dan seksama terhadap pelajaran. 2. Strategi Guru Agama dalam Pelaksanaan pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran - Mengawasi strategi program yang telah di buat dan disetujui. Dalam tatanan pelaksanaan kepala sekolah mengawasi program yang telah disusun dan disetujui guru PAI karena kepala sekolah orang yang pertama kali bertanggung jawab atas kualitas siswa dan dampak sosial atas psikis siswa. Untuk itu kepala sekolah perlu mengawasi setiap strategi yang telah dibuat oeh guru PAI yang kemudian disetujui. - Memberikan bimbingan dan sering ide dengan Guru PAI. Waka kurikulum sebagai orang pertama yang mendampingi guru PAI dalam melaksanakan program dengan harapan program tersebut tidak keluar dari koridor kurikulum. Sehingga guru PAI tidak menemui hambatan ditengah melaksanakan program yang telah dibuat. - Melaksanakan program yang telah dibuat dan di syahkan dengan selalu mengevaluasi setiap waktu. Guru PAI dari keterangan yang 2010. Hal 43 12 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,

72 kami himpun, mempunyai konsekuensi moral karena takut dikemudian hari program yang telah disusun secara matang tidak seperti apa yang diharapkan. Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed-back)bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, kita sering mendengar bahwa guru sering memberika ulangan harian, ujian akhir semester, ujian blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri. Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Jika tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka tujuan tersebutperli diperinci menjadi tujuan khusus, sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau mengembangkan instrument evaluasi lainnya. Ada dua cara yang dapat ditempuh guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus. Pertama, melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian proses mental yang akan dievaluasi. 13 13 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya 2011) hal. 18

73 - Siswa selalu siap semua materi yang diajarkan. Dengan model pelajaran yang diterapkan di SMP AL Ikhsan siswa selalu dituntut mempersiapkan dan sisi materi yang akan disajikan. Sebelum materi diajarkan, pada pertemuan sebelumnya guru member tahu materi pelajaran yang akan diajarkan pada pertemuan yang akan dating. Jadi, siswa bisa mempelajari materi tersebut sebelumnya, dan pada waktu diajarkan sudah menguasai walaupun hanya 50%. 3. Strategi Guru Agama dalam Evaluasi pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran - Bertanggung jawab melaksanakan program dengan guru PAI. Dari sisi evaluasi, kepala sekolah SMP AL-IKHSAN mencermati secara seksama dari sisi positif setelah program itu dilaksanakan dengan menyelaraskan dengan kurikulum yang ada. - Dengan adanya strategi program yang telah dibuat oleh guru PAI nampak pelajaran ini terserap sesuai rencana. Dengan adanya inovasi program dari guru PAI efisiensi waktu dan maksimalisasi program benar-benar Nampak dan terwujud. - Pemahaman murid rata-rata terserap 60% tidak jarang siswa yang berasal dari madrasah 90%. Melihat latar belakang murid yang didominasi dari sekolah asal yang pendidikan agamanya minim, namun rata-rata nilai didapat dengan strategi program yang telah dibuat. Jadi evaluasi dalam hal ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan siswa. Ini sejalan dengan fungsi evaluasi yaitu: secara

74 Psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Peserta didik adalah manusia yang belum dewasa. Mereka masih mempunyai sikap dan moral yang heteronom, membutuhkan pendapat orang-orang dewasa (seperti orang tua dan guru) sebagai pedoman baginya untuk mengadakan orientasi pada situasi tertentu. Dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya, mereka pada umumnya tidak berpegang kepada pedoman yang berasal dari dalamnya dirinya, melainkan mengacu kepada norma-norma yang berasal dari luar dirinya. Dalam pembelajaran, mereka perlu mengetahui prestasi belajarnya sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan. Untuk itu, guru perlu melakukan evaluasi pembelajaran, termasuk penilaian prestasi peserta didik. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti bahwa peserta didik dapat berkomunikasi dan beradaptasi terhadap seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya. Lebih jauh dari itu diharapkan peserta didik dapat membina dan mengembangkan semua potensi yang ada dalam masyarakat. Hal ini penting, karena mamputidaknya peserta didik terjun ke masyarakat akan memberikan ukuran tersendiri terhadap institusi pendidikan yang bersangkutan. Implikasinya adalah bahwa kurikulum dan pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Secara didaktis-metodis, evaluasi

75 berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya. 14 - Siswa merasa tidak biasa dengan materi yang diajarkan. PAI karena didominasi murid yang notabenya PAI pelajaranya minim tidak jarang disana sini murid banyak yang menemui kesulitan. 14 Ibid.hal 20