BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI LUHUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI LUHUR

BAB 3 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KEBIJAKAN DIREKTORAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DAN TRADISI

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BUDAYA

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

Guna mencapai sasaran pembangunan yang diinginkan, arah pembangunan jangka panjang atau arah kebijakan umum 20 tahun mendatang, sebagai berikut :

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III VISI MISI PEMBANGUNAN DAERAH

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG BUDAYA BANUADANKEARIFAN LOKAL

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB 3 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN PADA NILAI-NILAI LUHUR

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBUDAYAAN NOMOR TAHUN. BESERTA PENJELASANNYA USULAN TIM KERJA PUU

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR : 42 TAHUN 2009 NOMOR : 40 TAHUN 2009 TENTANG

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

CETAK BIRU NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB III VISI, MISI DAN NILAI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bidang kebudayaan.

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

-2- lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, tantangan, d

VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 ( atau

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

MEWUJUDKAN MASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANG MAJU, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BERBAHASA DAN BERPAKAIAN MELAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok

Delapan Fungsi Keluarga dalam Membentuk Generasi Penerus Bangsa

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA 2018 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Sulawesi Selatan sebagai Tujuan Wisata Utama di Indonesia pada tahun 2018

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

PERAN NEGARA DAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Kampung Vertikal dan Transportasi Wisata Air Penataan Permukiman Bantaran Kanal Berbasis Komunitas

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

BAB VII PENUTUP GUBERNUR JAMBI, H. HASAN BASRI AGUS

LETAK ADMINISTRATIB LAMONGAN

Maukuf, S,Pd. M.Pd. Pertemuan ke:

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

Transkripsi:

BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI LUHUR

BAB 2 PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI LUHUR A. KONDISI UMUM bangsa yang dilandasi nilai luhur berdasarkan Pancasila dan bercirikan Bhinneka Tunggal Ika diupayakan agar senantiasa menjiwai setiap aspek pembangunan. Kebudayaan nasional dikembangkan dengan mengangkat nilai budaya daerah yang luhur, serta menyaring dan menyerap nilai budaya dari luar yang positif. Pengembangan kebudayaan diarahkan menuju kemajuan adab dan mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Pada tahun 2004, pembangunan kebudayaan dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) mengacu pada satu program yaitu Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan. Pada tahun 2004 pembangunan kebudayaan yang dilaksanakan melalui Program Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan antara lain adalah: (1) penyelenggaraan temu budaya dan dialog budaya; (2) penyebarluasan informasi budaya; (3) penulisan sejarah Indonesia; (4) penyelenggaraan festival seni pertunjukan; (5) pengiriman misi kesenian ke luar negeri; (6) pemugaran dan pemeliharaan Benda Cagar ; (7) penyelenggaraan film kompetitif dan penyelenggaraan kembali Festival Film Indonesia (FFI); (8) bantuan kepada organisasi/lembaga seni dan budaya; (9) pembinaan perfilman nasional; (10) preservasi dan alih media pustaka langka; dan (11) pengembangan minat baca masyarakat. Pada tahun 2005, dalam Rencana Pembangunan Nasional Transisi, pembangunan kebudayaan dilaksanakan melalui 3 program, yaitu Program Pengembangan Nilai, Program Pengelolaan Kekayaan, dan Program Pengelolaan Keragaman. Pencapaian kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2005 untuk Program Pengembangan Nilai antara lain: (1) pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai tradisional yang bernilai luhur melalui pelaksanaan kajian untuk meningkatkan hubungan antar budaya; (2) penyelenggaraan sosialisasi dan reaktualisasi Etika Kehidupan Berbangsa; (3) pengembangan kegiatan budaya kritis dan kewirausahaan yang progresif dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; (4) pengembangan industri budaya dengan merevitalisasi modal budaya untuk perkembangan ekonomi; (5) penyusunan dan revisi peraturan perundang-undangan di bidang kebudayaan dan perpustakaan; dan (6) pengembangan minat dan budaya baca masyarakat melalui pengadaan bahan pustaka baik tercetak dan terekam, penyusunan statistik penerbitan buku, dan pengembangan jaringan informasi perpustakaan. Dalam tahun yang sama melalui Program Pengelolaan Kekayaan, dilaksanakan kegiatan: (1) pembinaan dan sosialisasi untuk meningkatkan apresiasi dan komitmen pada pelestarian kekayaan budaya; (2) pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam operasionalisasi dan pemeliharaan kekayaan budaya; (3)

pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan dan perpustakaan; (4) peningkatan sumberdaya manusia pengelola kekayaan budaya; (5) peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga yang menangani pengelolaan kekayaan budaya; dan (6) pengembangan perfilman nasional yang berbasis budaya bangsa. Sedangkan untuk Program Pengelolaan Keragaman pada tahun 2005 dilaksanakan antara lain melalui: (1) pelaksanaan promosi sikap toleransi dan kooperasi; (2) pengembangan interaksi yang harmonis antarunit budaya untuk memperkuat semangat ke-indonesiaan; dan (3) pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan (keterikatan rasional dan emosional) melalui pelaksanaan kajian, dialog kebudayaan. Permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dalam pembangunan kebudayaan pada tahun 2006 adalah: (1) semakin lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya dan semakin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi sehingga menimbulkan berbagai ketegangan dan kerawanan sosial yang berpotensi merusak integrasi bangsa; (2) terjadinya krisis identitas nasional yang ditandai dengan semakin memudarnya nilainilai solidaritas sosial, kekeluargaan, keramahtamahan sosial, kebanggaan terhadap identitas kebangsaan, dan rasa cinta tanah air; (3) rendahnya kemampuan untuk menyeleksi derasnya arus budaya global sehingga penyerapan budaya global yang negatif lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan budaya global yang positif dan konstruktif yang bermanfaat untuk pembangunan bangsa dan karakter bangsa; (4) lemahnya ketahanan budaya yang diakibatkan oleh tidak sebandingnya kecepatan pembangunan ekonomi dan pembangunan karakter bangsa; dan (5) menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya yang diakibatkan oleh kurangnya pemahaman, apresiasi, kesadaran, komitmen, dan kemampuan pemerintah daerah, baik kemampuan fiskal maupun kemampuan manajerial. Perkembangan masyarakat yang sangat cepat sebagai akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku. Dalam suasana dinamis tersebut, pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Di samping itu pengembangan kebudayaan dimaksudkan untuk menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 Pembangunan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur pada tahun 2006 diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut: 1. Terwujudnya upaya menemukenali akar ketegangan/konflik, solusi dan antisipasinya; 2. Terlaksananya identifikasi nilai-nilai kebangsaan dan strategi perkuatannya untuk memperkokoh NKRI; II.2 2

3. Terlaksananya kompilasi nilai-nilai positif dan produktif dalam rangka memantapkan kebudayaan nasional yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan pembangunan; dan 4. Terlaksananya pemetaan seluruh pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan sehingga dapat menyamakan persepsi terhadap permasalahan dan rekomendasi kebijakannya. C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 Untuk menjawab permasalahan dan tantangan yang masih akan muncul di tahun 2006, kebijakan pembangunan kebudayaan yang berlandaskan pada nilai-nilai Luhur diarahkan pada upaya untuk: 1. Mengembangkan kreasi metodologis berbagai dialog kebudayaan; 2. Memperluas ragam pendekatan dalam memperkokoh ikatan kebangsaan baik secara emosional maupun rasional; dan 3. Mengupayakan mekanisme pengarusutamaan budaya pada berbagai aspek pembangunan. II.2 3

D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 No. Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 Program Pengelolaan Keragaman 1. Pengembangan metoda dialog antarbudaya yang terbuka dan demokratis; 2. Pengembangan materi /bahan pendidikan multikultural untuk meningkatkan toleransi dalam masyarakat; 3. Pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan antara lain melalui pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan akses transportasi dan komunikasi lintas daerah dan lintas budaya; dan 4. Pemetaan ruang publik untuk memperkuat modal sosial. Sasaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Juta Rupiah) 92.390,0 1. Program Pengelolaan Keragaman 1. Pelaksanaan dialog antarbudaya yang terbuka dan demokratis; 2. Pengembangan pendidikan multikultural untuk meningkatkan toleransi dalam masyarakat; 3. Pengembangan berbagai wujud ikatan kebangsaan antara lain melalui pengembangan infrastruktur untuk meningkatkan akses transportasi dan komunikasi lintas daerah dan lintas budaya; 4. Pelestarian dan pengembangan ruang publik untuk memperkuat modal sosial; 5. Peningkatan penegakan hukum untuk menciptakan rasa keadilan antarunit budaya dan antarunit sosial. Terciptanya keserasian hubungan antarunit sosial dan antarbudaya dalam rangka menurunkan ketegangan dan ancaman konflik sekaligus memperkuat NKRI. Dep. Kebudayaan dan Pariwisata 2. Program Pengembangan Nilai 1. Pelaksanaan aktualisasi nilai moral dan agama; Program Pengembangan Nilai 1. Penelaahan metoda aktualisasi nilai moral dan agama; 2. Pelaksanaan revitalisasi dan Terwujudnya jati diri bangsa (identitas nasional) yang tangguh dan memantapkan budaya nasional. Dep. Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan Nasional. 69.099,1 II.2 4

No. Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur termasuk; dan pengembangan budaya maritim; 3. Pelaksanaan transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilainilai baru yang positif untuk memperkaya dan memperkokoh khasanah budaya bangsa, seperti: orientasi pada peningkatan kinerja, budaya kritis, akuntabilitas dan penerapan iptek. Sasaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Juta Rupiah) 2. Pelaksanaan revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur termasuk di dalamnya pengembangan budaya maritim; dan 3. Pelaksanaan transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilai-nilai baru yang positif untuk memperkaya dan memperkokoh khasanah budaya bangsa, seperti: orientasi pada peningkatan kinerja, budaya kritis, akuntabilitas dan penerapan iptek. 3. Program Pengelolaan Kekayaan 1. Pelestarian kekayaan budaya yang meliputi sejarah, benda purbakala, dan benda cagar budaya; 2. Pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan antara lain peta budaya dan dokumen arsip negara; 3. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelola kekayaan budaya; 4. Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga Program Pengelolaan Kekayaan 1. Pelestarian kekayaan budaya yang meliputi sejarah, benda purbakala, dan benda cagar budaya; 2. Pengembangan Pusat Kebudayaan Nasional; 3. Pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan antara lain peta budaya dan dokumen arsip negara; 4. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelola kekayaan budaya; 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui pembenahan sistem manajerial lembaga-lembaga yang mengelola kekayaan budaya Terwujudnya peningkatan apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam negeri yang bersifat kasat mata (tangible) maupun tidak kasat mata (intangible). Dep. Kebudayaan dan Pariwisata, Perpustakaan Nasional 37.439,3 II.2 5

No. Kegiatan Pokok RPJM Kegiatan Pokok RKP 2006 sehingga memenuhi kaidah tata pemerintahan yang baik (good governance); 6. Pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan kekayaan budaya, misalnya melalui pengembangan film kompetitif, dan pengembangan pola insentif; 7. Review peraturan perundangundangan dalam pengelolaan kekayaan budaya; 8. Transkripsi dan transliterasi naskahnaskah kuno; dan 9. Pembuatan Film Kolosal tentang Indonesia. Sasaran Program Instansi Pelaksana Pagu Indikatif (Juta Rupiah) yang mengelola kekayaan budaya sehingga memenuhi kaidah tata pemerintahan yang baik (good governance); 5. Pengembangan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan kekayaan budaya, misalnya melalui pengembangan film kompetitif, dan pengembangan pola insentif; 6. Review peraturan perundangundangan dalam pengelolaan kekayaan budaya; dan 7. Transkipsi dan transliterasi naskah-naskah kuno. II.2 6