PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebuah sistem kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih

Gambar 1. Sistem pegas-massa diagram benda bebas

PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR

ANALISA PENGARUH PARALLEL-MISALIGNMENT DAN TINGKAT GETARAN YANG TERJADI PADA PULLEY DEPERICARPER FAN SKRIPSI

DIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi Kerusakan Akibat Kondisi Unbalance Sistem Poros Rotor

APLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

ALAT PENGUKUR GETARAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO RANCANG BANGUN ALAT PERAGA PENGUKURAN GETARAN PADA ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK POMPA

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik

BAB II LANDASAN TEORI

ALIGNMENT COUPLING DENGAN METODE DOUBLE DIAL INDICATOR RIM AND FACE

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

ANALISA GETARAN UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KERUSAKAN BEARING MESIN GERINDA DUDUK

PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN MESIN PENGAYAK PASIR DENGAN METODE EKSITASI MASSA TIDAK SEIMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN KASUS MESIN POMPA Arvin Ekoputranto *, Otong Nurhilal, Ahmad Taufik.

PENGARUH MISSALIGMENT TERHADAP ARUS DAN GETARAN PADA MOTOR INDUKSI

UNIVERSITAS DIPONEGORO MODIFIKASI ALAT PERAGA PENGUKURAN GETARAN PADA ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK GEARBOX POMPA

ANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT TERHADAP VIBRASI DAN KINERJA MOTOR INDUKSI

Kajian Lintasan Orbit pada Turbin Angin Savonius Tipe Rotor U dan Helix dengan Menggunakan Software MATLAB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR GETARAN MEKANIS. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Getaran Mekanis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN

PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

SHAFT ALIGNMENT. Definisi shaft alignment?

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS GETARAN MEKANIK ALAT UKUR GETARAN. Oleh : Opi Sumardi

PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas

RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE DOF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen yang digerakkan (pompa, gearbox, dan lain - lain). Penyelarasan

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi BAHAIROTUL LU LU ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMICU 1 29 SEPT 2015


ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sebagai pendukung kelengkapan sistem

STUDI EKSPERIMENTAL SINYAL VIBRASI TORSIONAL PADA TRANSMISI RODA GIGI LURUS DENGAN VARIASI PUTARAN SKRIPSI

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB III METODE PENELITIAN

Pemodelan Sistem Dinamik. Desmas A Patriawan.

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

ANALISA GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL TEBAL 7,5 MM DAN LEBAR 145 MM

Materi Pendalaman 01:

BAB II PERATAAN (LEVELLING) DAN PENJAJARAN (ALIGNMENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANISME PROSES ALIGNMENT POROS MESIN ROTASI BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK

Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI

ANALISA GETARAN BEARING BERBASIS VARIASI JARAK PENYANGGA PADA ALAT UJI PUTARAN KRITIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE (Pegas)

PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

SILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Gataran Mekanis Nomor kode : PP 360

BAB II LANDASAN TEORI

Prestasi Kincir Angin Savonius dengan Penambahan Buffle

MAKALAH GETARAN BEBAS TAK TEREDAM DAN GETARAN BEBAS TEREDAM

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh:

PENGARUH KETEBALAN KAMPAS REM TERHADAP GETARAN SISTEM REM CAKRAM PADA BERBAGAI KONDISI PENGEREMAN

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK KOMPOSIT DENGAN PENGUAT FIBERGLASS

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

EFEKTIFITAS VASRIASI PUTARAN DARI PROSES BALANCING TERHADAP PUTARAN KERJA POROS YANG SESUNGGUHNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

FIsika USAHA DAN ENERGI


BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai banyak manfaat adalah daging buah (Palungkung, 2004). Berikut komposisi. Tabel.1 Komposisi Buah Kelapa

Uji Kompetensi Semester 1

SASARAN PEMBELAJARAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

PENGUKURAN GETARAN DAN SUARA

VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR

Getaran Mekanik. Getaran Bebas Tak Teredam. Muchammad Chusnan Aprianto

MAKALAH PENGUKURAN ALIGMENT POROS TEKNIK PERAWATAN

Transkripsi:

PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS Muhammad Hasbi, Nanang Endriatno, Jainudin Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo, Kendari Kampus Hijau Bumi Tridarma Andounohu Kendari 93232 E-mail: hasbirke06@yahoo.com Abstrak Ketidaksejajaran (misalignment) poros menimbulkan getaran yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan dini pada mesin dan selanjutnya memperpendek umur operasi mesin secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar getaran aligment poros, parallel misalignment dan angular misalignment yang berupa data simpangan, kecepatan dan percepatan. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur getaran pada motor menggunakan vibration meter pada posisi aksial, vertikal dan horizontal. Pada posisi alignment poros, nilai displacement getaran terbesar terdapat pada arah pengukuran aksial dengan nilai 0.134x10-3 m, nilai velocity getaran yang tebesar terdapat pada arah aksial dengan nilai adalah 0.86x10-2 m/s, dan nilai acceleration getaran terbesar juga pada arah aksial dengan nilai 44.4 m/s 2. Pada posisi paralel misalignment poros, nilai displacement getaran yang terbesar terdapat pada arah aksial (0.295x10-3 m), nilai velocity getaran vertikal terbesar juga pada arah aksial (1.38x10-2 m/s), dan nilai acceleration getaran yang terbesar juga pada aksial (60.3 m/s 2 ). Pada posisi angular misalignment poros, nilai displacement getaran yang terbesar adalah pada arah aksial (0.301x10-3 m), nilai velocity getaran terbesar adalah pada arah horizontal dengan (1.55 m/s), sedangkan acceleration terbesar terdapat pada arah aksial (63.7 m/s 2 ). Karakteristik dari getaran yang disebabkan oleh angular misalignment pada umumnya sama dengan parallel misalignment. Pada kondisi angular misalignment atau parallel misalignment, amplitudonnya lebih besar pada dua kali putaran poros dibandingkan satu kali putaran poros, dengan getaran terbesar terjadi pada arah aksial. Kata Kunci : motor, misalignment, poros, velocity, acceleration, displacement Abstract A tool design and an experimental analysis on the vibrations due to misalignment shaft. The misalignment on the shaft axis may cause the excessive vibration that can result in the premature damage to the machine, and further shortening the operating life of the machine as a whole. The purpose of this study is to determine the major vibration on the alignment shaft, on the parallel misalignment shaft and on the angular misalignment shaft form the data of deviation, velocity and acceleration. This research is conducted by measuring the vibration on a motor using a vibration meter at the axial, vertical and horizontal position. On the position of the shaft alignment, the largest displacement vibration is found in the axial direction of the measurement (0.134x10-3 m), the largest velocity vibration is in the axial direction (0.86x10-2 m/s), and the largest vibration acceleration is also at the axial direction (44.4 m / s 2 ). In the parallel position of shaft misalignment, the largest displacement vibration is found at the axial direction (0.295x10-3 m), the largest value of the vertical vibration is in the axial direction (1.38x10-2 m/s), and the largest acceleration vibration is also the axial direction (60.3 m/s 2 ). At the angular position on the misalignment shaft, the largest vibration displacement is in the axial direction (0.301x10-3 m), the largest vibration velocity occurs in the horizontal direction (1.55 m/s), while the biggest acceleration is in the axial direction (63.7 m / s 2 ). The characteristic of vibration caused by the angular misalignment is generally similar as that with the parallel misalignment. In the condition of the angular misalignment or the parallel misalignment, the amount of the amplitude is higher at the twice of the shaft rotation than that with only one shaft rotation, with the highest vibration occurring in the axial direction. Keywords: motor, misalignment, shaft, velocity, acceleration, displacement. 1. Pendahuluan 49

Mesin-mesin perkakas untuk industri dan mesin turbin gas pesawat terbang, pada umumnya terdiri dari poros yang berputar dengan putaran tertentu Agar dapat bekerja secara optimal maka mesin tersebut perlu perawatan. Prosedur perawatan dapat dilaksanakan secara terjadwal atau tidak terjadwal. Hal yang menyebabkan sebuah mesin dapat mengalami perawatan tidak terjadwal (unscheduled maintenance) antara lain kegagalan suatu komponen yang salah satunya diakibatkan oleh ketidaksejajaran (misalignment) pada poros putar. Ketidaksejajaran ini akan menyebabkan bantalan-bantalan poros menerima gaya sentrifugal tambahan yang disebabkan putaran yang tidak seimbang. Kondisi tersebut akan mengakibatkan getaran berlebihan yang akan menimbulkan kebisingan, dan selanjutnya akan menurunkan efisiensi mesin serta mengganggu kerja operator mesin tersebut. Ketidaksejajaran (misalignment) adalah salah satu sumber getaran yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang berputar. Misalignment menimbulkan getaran yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kerusakan dini pada mesin dan selanjutnya memperpendek umur operasi mesin secara keseluruhan. Dalam dunia indusri, hal ini akan menimbulkan banyak kerugian dimana akan memperpendek umur operasi mesin yang dapat mengganggu jalannya proses industri, sehingga harus dilakukan proses alignment pada mesin tersebut secara reguler. Jika sistem mekanik seperti turbin atau pompa pada industri yang menggunakan elemen poros, maka salah satu indikasi adanya permasalahan permesinan dari pola getaran yang ditimbulkan adalah dari ketidaklurusan poros tersebut. Hal ini dikarenakan, kerusakan atau ketidaknormalan elemen poros akan mengubah karakteristik dinamik sistem dan cenderung meningkatkan energi getaran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar getaran alignment poros, paralel misalignment, dan angular misalignment berupa data simpangan, kecepatan, dan percepatan. 2. Tinjauan Pustaka Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik secara teratur melalui titik kesetimbangan. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya. Secara umum penyebab getaran dapat berasal dari adanya massa berputar atau bolak-balik yang tidak seimbang (khusus pada mesin). Getaran juga disebabkan adanya gaya luar yang memaksa sistem untuk bergetar, gesekan kering antara dua permukaan, gempa bumi yang menyebabkan pada gedung bertingkat dan angin yang menyebabkan getaran pada kabel-kabel transmisi dan pohon (Thomson, 1996). Untuk menghindari getaran dapat dengan cara menghilangkan penyebabnya, memasang saringan jika hanya bunyi sebagai objek yang tidak diinginkan, memasang mesin pada pondasi dengan isolasi yang baik, memasang peredam kejut Gambar 1. Diagram benda bebas sistem pegas (Vierck, 1995) 50

(shock-breaker) dan memasang peredam getaran mekanik. Pada pihak yang lain, fenomena getaran juga dapat dimanfaatkan pada instrument musik, saringan getar dan penggetar (Thomson, 1996). Gambar 1 menunjukkan diagram benda bebas dari pegas dengan kekakuan (k) (N/m) dan massa (m) (kg) dengan perpindahan pegas ( ) (m) dan percepatan gravitasi (g) (m/s 2 ). Dengan memberikan perpidahan awal (x) (m) kemudian dilepaskan maka sistem bergetar bebas dengan percepatan x (m/s 2 ). Dari diagram benda bebas pada Gambar 1 diperoleh persamaan diferensial geraknya (PDG) dengan menggunakan rumus (Krodieskwi, 2008), yaitu massa (m) (kg) dikalikan dengan percepatan x (m/s 2 ) dan dijumlahkan dengan kekakuan (k) (N/m) dikalikan dengan perpindahan (x) (m), seperti persamaan-persamaan berikut : (Vierck, 1995) F = m. a (1) m x = m. g k + x mg = k (2) m x + kx = 0 (3) x + kx m = 0 (4) Persamaan ini merupakan persamaan diferensial gerak dari getaran bebas tanpa peredam, yang merupakan persamaan diferensial homogen orde dua (Vierck, 1995). Karakteristik Getaran Kondisi mesin dan kerusakan mekanis dapat diketahui dengan mempelajari karakteristik getarannya. Karakteristik-karasteristik gataran antara lain : frekuensi getaran, perpindahan getaran, kekepatan getaran dan percepatan getaran (Kelly, 1996). Frekuensi adalah jumlah siklus pada tiap satuan waktu. Frekuensi getaran penting diketahui dalam analisis getaran mesin untuk menunjukkan masalah yang terjadi pada mesin tersebut. Perpindahan adalah gerakan suatu titik dari suatu tempat ke tempat lain yang mengacu pada suatu titik tertentu yang tidak bergerak atau tetap. Dalam pengukuran getaran mesin, sebagai standar digunakan jarak perpindahan puncak ke puncak. Kecepatan merupakan perubahan jarak per satuan waktu. Kecepatan gerak mesin selalu dinyatakan dalam kecepatan puncak (peak velocity). Kecepatan puncak gerakan terjadi pada simpul gelombang. Percepatan adalah perubahan kecepatan per satuan waktu. Percepatan berhubungan erat dengan gaya. Gaya yang menyebabkan getaran pada bantalan mesin atau bagian-bagian lain dapat ditentukan dari besarnya getaran (Kelly, 1996). Alignment Poros Kesejajaran poros atau alignment adalah pemosisian secara tepat garis sumbu (center line) dari komponen penggerak (drive) dan komponen yang digerakan (driven). Penyelarasan dicapai melalui shimming komponen penggerak atau keduanya. Tujuannya adalah untuk memperoleh sumbu rotasi pada operasi kesetimbangan dua poros yang digabungkan dengan komponen driven (yang digerakkan) yang digabungkan dengan shaft (Kelly, 1996). Misalignment Poros Ketidaksejajaran merupakan penyimpangan dari masing-masing sumbu rotor satu terhadap lainnya. Ketidaksejajaran adalah salah satu sumber getaran yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang berputar. Dalam dunia indusri, hal ini akan menimbulkan banyak kerugian dimana akan memperpendek umur mesin (machine down time) (Kelly,1996). Jenis-jenis misalignment poros yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah offset atau paralel misalignment dan Angular atau sudut Misalignment. Paralel misalignment terjadi jika garis sumbu dua poros berputar sejajar tetapi tidak berada dalam satu garis sumbu. Angular Misalignment terjadi jika poros pada kopling tidak segaris dan berpotongan membentuk sudut tertentu (Kelly, 1996). 2. Metodologi Penelitian Tempat Penelitian, Alat, dan Bahan Penelitian Penelitian bertempat di Laboratorium Konversi Energi Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari. Peralatan yang digunakan dalam penelitian terdiri dari: motor Listrik, yang digunakan untuk memutar poros, dial gauge yang digunakan untuk pengukuran jarak misalignment poros, vibration meter yang digunakan untuk 51

mengukur getaran dan komputer untuk mengolah data getaran dari vibration meter. Gambar 1. Alat uji misalignment poros Bahan yang digunakan untuk pembuatan alat uji dalam penelitian ini adalah besi kanal C digunakan untuk membuat dudukan alat uji baut dan mur, bantalan, poros dan kopling untuk penyambung antara dua buah poros. Pengambilan Data dan Teknik Analisa Data Adapun data yang diambil pada penelitian ini yaitu data primer yang berupa data alignment poros, data paralel misalignment, data angular misalignment. Pada penelitian ini data yang diolah merupakan data eksperimental yang diambil langsung dari setiap pengukuran getaran dengan tiga arah pengukuran yaitu axial, vertikal dan horizontal. Pengukuran respon getaran dilakukan dengan mengambil data displacement (penyimpangan), velocity (kecepatan), acceleration (percepatan), untuk arah aksial, vertikal dan horizontal. Tabel 1. Hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan alignment poros. Tabel 2. Hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan pada parallel misalignment poros. 52

Tabel 3. Hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan pada angular misalignment poros 3. Hasil dan Pembahasan Tabel 1-3 memperlihatkan hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan alignment poros, hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan pada parallel misalignment poros dan hasil pengukuran respon getaran dengan menggunakan pada angular misalignment poros. Gambar 2-3 memperlihatkan hasil penelitian tentang hubungan arah dan displacement, arah dan velocity dan arah dan acceleration. Gambar 2. Arah vs Displacement Gambar 3. Arah vs Velocity 53

Gambar 3. Arah vs Acceleration Dari Gambar 1, dapat dilihat bahwa nilai displacement yang terbesar terdapat pada posisi angular adalah 0.000301 m untuk arah aksial, 0.00021 m untuk arah vertikal, dan 0.000144 m utuk arah horizontal. Nilai displacement parallel adalah 0.000295 m untuk arah aksial, 0.000201 m untuk arah vertikal, dan 0.000182 m untuk arah horizontal. Nilai displacement alignment adalah 0.000134 m untuk arah aksial, 0.000094 m untuk arah vertikal, dan 0.000079 m untuk arah horizontal. Dari Gambar 2, dapat dilihat bahwa nilai velocity yang terbesar terdapat pada posisi angular dengan nilai 0.0137 m/s untuk arah aksial, 0.0131 m/s untuk arah vertikal, dan 0.0155 m/s utuk arah horizontal. Nilai velocity parallel adalah 0.0138 m/s untuk arah aksial, 0.0106 m/s untuk arah vertikal, dan 0.0096 m/s untuk arah horizontal. Nilai velocity alignment adalah 0.0086 m/s untuk arah aksial, 0.0083 m/s untuk arah vertikal, dan 0.0066 m/s untuk arah horizontal. Dari Gambar 3, dapat dilihat bahwa nilai acceleration yang terbesar terdapat pada posisi angular dengan 63.7 m/s 2 untuk arah aksial, 50.9 m/s 2 untuk arah vertikal, dan 28.1 m/s 2 utuk arah horizontal. Nilai acceleration parallel adalah 60.3 m/s 2 untuk arah aksial, 55.1 m/s 2 untuk arah vertikal, dan 39.6 m/s 2 untuk arah horizontal. Nilai acceleration alignment adalah 44.4 m/s 2 untuk arah aksial, 40.3 m/s 2 untuk arah vertikal, dan 33.0 m/s 2 untuk arah horizontal. misalignment dengan nilai simpangan getaran sebesar 0.301x10-3 m, nilai kecepatan getaran sebesar 1.55 m/s, dan nilai percepatan getaran sebesar 63.7 m/s 2. Hal ini disebabkan karena putaran poros akibat angular misalignment membentuk sebuah sudut tertentu yang membuat bantalan menerima gaya aksial yang besar. Daftar Pustaka Kelly S.Graham.1996. Fundamentals of Mechanical Vibrations. McGraw-Hill, Inc, Unated states of America. Kelly S.Graham.1996. Theory and Problems of Mechanical Vibrations. McGraw-Hill, Inc, Unated states of America. Krodiewski J.M. 2008.Mechanical Vibration. The University of Melbourne, Department of Mechanical and Manufacturing Engineering. Thomson William T. 1996. Teori Getaran dengan Penerapan, PT. Erlanga, Jakarta. Vierck Robert K. 1995. Eresco, Bandung. Analisis Getaran, PT. 4. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini, adalah getaran dengan nilai tertinggi dari ketiga pengukuran tersebut adalah angular 54