Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 1 Analisa Kerusakan Centrifugal Pump P951E di PT. Petrokimia Gresik Farandy Afrizal dan Muhammad Nur Yuniarto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia Mnur@me.its.ac.id Pompa sentrifugal P951E merupakan salah satu alat penunjang di PT. Petrokimia Gresik yang berfungsi menyalurkan air untuk proses produksi. Dari peninjauan di lapangan, diketahui bahwa pompa ini mengalami kerusakan karena impelernya bergesekan dengan casing pompa. Pada umumnya apabila kerusakan ini terjadi, dilakukan penggantian bearing atau impeler yang lebih cepat dari jadwal penggantiannya. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan akar penyebab kerusakan dan meningkatkan life time dengan menjaga reliability pompa tersebut. Untuk mendapatkan solusi permasalahan, digunakan Root Cause Failure Analysis (RCFA) untuk menentukan lokasi, penyebab, dan akibat kerusakan yang terjadi. Metode RCFA yang digunakan adalah inspeksi vibrasi dan pemeriksaan visual, kemudian analisa akar penyebab kerusakan dilakukan dengan menggunakan konsep Ishikawa atau fish bone diagram. Setelah penyebab kerusakan diketahui, maka dibuatlah Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) untuk pompa sentrifugal P951E. Hasil yang didapatkan dari RCFA dan Ishikawa diagram adalah kerusakan-kerusakan yang terjadi serta akar penyebabnya. Kerusakan tersebut antara lain keausan pada impeler, bearing breakage, looseness, misalignment, dan unbalance. Gejala kerusakan unbalance dan structural looseness muncul sebagai kerusakan yang paling dominan dengan nilai vibrasi 5.2 mm/s. Strategi perbaikan untuk menjaga life time pompa diberikan dalam bentuk FMEA pada setiap komponen yang mengalami kerusakan sebagai solusi permasalahan. Kata kunci : Pompa sentrifugal, Root Cause Failure Analysis (RCFA), Ishikawa diagram, Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). I. PENDAHULUAN Pompa merupakan salah satu alat yang banyak digunakan dalam dunia industri. Hampir pada setiap industri menggunakan pompa sebagai sarana penunjang proses produksi yang ada. Pompa digunakan untuk memindahkan fluida cair dari tekanan rendah ke tekanan yang lebih tinggi atau tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi. Pompa memiliki berbagai macam jenis dan fungsi, salah satunya adalah pompa sentrifugal dengan hisapan tunggal P951E yang digunakan oleh Petrokimia Gresik sebagai alat bantu pengairan untuk suplai air pada proses produksi. Mengingat pentingnya peran pompa ini, maka maintenance yang dilakukan juga harus diperhatikan dengan baik. Penyusunan startegi maintenance yang tepat dilakukan agar pompa terlindung dari bahaya kerusakan yang dapat terjadi seperti kavitasi, misalignment, unbalance, coocked bearing, dan kerusakan lainnya sehingga kinerja pompa tidak terganggu. Gambar 1 merupakan berbagai macam kerusakan yang sering terjadi pada pompa sentrifugal. Gambar 1 Kerusakan pada komponen pompa dan motor [1] Dari data yang didapatkan diketahui bahwa pompa sentrifugal dengan hisapan tunggal P951E sering mengalami masalah karena impelernya bergesekan dengan casing pompa sehingga, menyebabkan keausan pada material impeler. Pada umumnya apabila hal ini terjadi dilakukan penggantian bearing yang frekuensinya lebih cepat dari penjadwalan maintenance pompa tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan life time dari pompa sentrifugal dengan cara menjaga reliability pompa tersebut dari kerusakan yang dapat terjadi. Permasalhan yang dibahas pada penelitian ini adalah mengetahui apa saja jenis kerusakan yang terjadi pada pompa sentrifugal dengan hisapan tunggal P951E, menganalisa bagaimana kerusakan-kerusakan tersebut dapat terjadi. dan memberikan solusi yang tepat terhadap kerusakan yang tersebut.

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 2 II. URAIAN PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2, sebagai berikut : Gambar 3 Lokasi dan arah pengambilan data vibrasi [2] Hasil yang didapat pada pemeriksaan vibrasi berupa nilai dari besarnya vibrasi yang terjadi, Namun data tersebut masih harus diolah terlebih dahulu menjadi spektrum getaran agar dapat dianalisa gejala kerusakan yang ada. Proses pengolahan data awal hingga terbentuknya spektrum pada vibration inspection dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4 Proses terbentuknya spektrum [2] Ya Gambar 2 Diagram alir penelitian Tidak Penelitian ini dimulai dengan melakukan peninjauan di lapangan untuk mengetahui kondisi terkini dari pompa dan historisis kerusakan yang selama ini terjadi serta upaya perbaikan yang telah dilakukan. Metode yang digunakan adalah metode visual atau pengamatan langsung pada unit pompa sentrifugal P951E dan wawancara di lapangan. Dari peninjauan yang dilakukan, diketahui masalah apa yang terjadi pada pompa tersebut. Salah satu upaya preventive maintenance yang dilakukan pihak PT. Petrokimia Gresik adalah menganalisa kondisi motor dan pompa (condition monitoring) dengan menggunakan pengamatan secara visual dan vibration monitoring. Pengamatan secara visual dilakukan pada komponen pompa atau motor yang mengalami kerusakan saat pembongkaran berlangsung. Sedangkan untuk pengambilan data vibrasi, dilakukan pada 4 bagian yaitu sisi dalam dan luar pompa, serta dalam dan luar motor. Pada setiap sisi dilakukan pengambilan data sebanyak 3 kali, yaitu pada sisi horizontal, vertical, dan axial. Lokasi dan arah pengambilan data vibrasi seperti yang ditampilkan pada gambar 3 Nilai getaran akan dibaca oleh sensor dalam satuan mm/s menggunakan accelerometer yang diinterpretasikan dalam grafik percepatan per waktu. Lalu hasil tersebut diubah menggunakan metode Fast Fourier Transformation (FFT) sehingga diperoleh hasil berbentuk grafik spectrum dari kecepatan (velocity) terhadap frequency dari getaran [3]. Setelah grafik spektrum didapat, nilai vibrasi tersebut dianalisa dan dibandingkan dengan standar ISO yang ditampilkan seperti pada gambar 5. Analisa dilakukan sesuai dengan nilai batas aman kategori pompa dan motor yang digunakan. Identifikasi permasalahan dan pemilihan perlakuan yang tepat untuk masalah pada motor dan pompa diperoleh dari analisa hasil inspeksi data grafik vibrasi. Gambar 5 ISO [4] Setelah kerusakan-kerusakan yang terjadi pada pompa sentrifugal P951E diketahui, selanjutnya dilakukan Root Cause Faure Analysis (RCFA) dengan menngunakan konsep

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 3 Ishikawa diagram. Konsep Ishikawa diagaram digunakan untuk menetukan akar penyebab dari kerusakan-kerusakan yang terjadi, seperti yang ditampilkan pada gambar Bearing mengalami kerusakan berupa kekeringan pelumas di bagian dalam, kerusakan berupa retakan memanjang dengan arah bagian tengah outer bearing, goresan-goresan dan deformasi pada permukaan akibat gesekan dan benturan. Gambar 6 Ishikawa diagram [5] Ishikawa diagram dibuat pada keseluruhan komponen yang ada pada pompa sentrifugal dan dianalisa pada komponen yang mengalami kerusakan. Komponen yang mengalami kerusakan ini nantinya akan dianalisa lagi dengan menggunakan Ishikawa diagram yang lebih mendalam pada jenis kerusakan yang terjadi. Langkah seperti ini dilakukan terus hingga didapat akar dari penyebab kerusakan dan gejala kerusakan yang paling dominan. Setelah akar kerusakan dan lokasi kerusakan diketahui, maka selanjutnya adalah merumuskan strategi perbaikan dan perawatan dengan menggunakan konsep Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). Dalam perumusan FMEA suatu objek, terdapat beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain [6] : 1. Menentukan objek atau sistem yang akan dianalisa. 2. Membuat hierarki equipment dari objek yang telah dipilih. 3. Merumuskan mode dan penyebab kegagalan. 4. Menganalisa dampak dari kerusakan yang terjadi. 5. Menentukan target yang akan dilindungi. 6. Menetapkan nilai severity. 7. Menetukan probabilitas kerusakan yang terjadi. 8. Menentukan risk code dengan menggunakan risk matrix. 9. Merumuskan langkah perbaikan dari setiap mode kegagalan. Gambar 8 Kerusakan pada bearing B. Analisa Spektrum Getaran Untuk menentukan beberapa jenis kerusakan, selain dilakukan analisa berdasarkan trend grafik juga diperlukan analisa secara perhitungan. Salah satu jenis kerusakan tersebut adalah kerusakan yang terjadi pada bearing seperti band pass inner dan outer frequency, rolling element, dan defect on cage. Setelah pengambilan nilai vibrasi, hasil pengukuran yang didapat dari 4 posisi pada pompa dan motor serta 3 arah untuk masing-masing posisi, dibandingkan dengan ISO III. HASIL DAN DISKUSI A. Kerusakan Pada Pompa Sentrifugal P951E Pemeriksaan dilakukan saat pompa mengalami gangguan berupa kebisingan. Pemeriksaan dengan menggunakan metode inspeksi vibrasi dilakukan saat pompa sedang beroperasi sedangkan pemeriksaan secara visual dilakukan dengan membongkar pompa dan melihat langsung kerusakan yang terjadi. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan didapat beberapa kerusakan yang terjadi, antara lain : 1. Terdapat keausan pada bagian dalam casing dan bagian luar impeler pompa Gambar 9 Spektrum vibrasi pada motor ouboard vertical Grafik spektrum vibrasi pada motor outboard vertical seperti pada gambar 9 menunjukkan pada 1xRPM nilai velocity vibrasi masih berada dalam batas aman di bawah garis kuning dengan nilai 2.15 mm/s. Sedangkan pada 2xRPM sudah melewati batas aman yang diizinkan atau garis kuning berdasarkan ISO dengan nilai 3.3 mm/s, sementara itu pada 3xRPM masih dalam batas aman dengan nilai 0,45 mm/s. Dari trend grafik menunjukkan adanya indikasi paralel misalignment di mana muncul amplitudo yang besar pada 1xRPM lalu bertambah besar pada 2xRPM dan mengalami penurunan pada 3xRPM. Analisa spektrum getaran dilakukan pada seluruh bagian pompa, di mana gejala kerusakan yang didapat dibuat dalam tabel 1 sebagai berikut. Gambar 7 Kerusakan impeler dan casing

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 4 Tabel 1 Hasil pemeriksaan spektrum getaran pompa sentrifugal P951E Bagian Motor/Pompa yang Jenis Kerusakan Diperiksa Motor Outboard Vertical Paralel Misalignment Motor Outboard Horizontal Bearing Looseness Motor Outboard Axial Aman Motor Inboard Vertical Misalignment Motor Inboard Horizontal Bearing Looseness Motor Inboard Axial Misalignment Pump Outboard Vertical Unbalance dan looseness Pump Outboard Horizontal Bearing Losseness Pump Outboard Axial Aman Pump Inboard Vertical Bearing Looseness Pump Inboard Horizontal Aman dan kavitasi Pump Inboard Axial Paralel Misalignment Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pompa memiliki beberapa indikasi kerusakan, namun gejala kerusakan yang paling dominan adalah unbalance dan structure looseness, di mana gejala kerusakan ini terjadi pada pump outboard vertical yang memiliki nilai vibrasi paling tinggi dibandingkan yang lain, yaitu 5.2 mm/s. Selain itu, indikasi kerusakan yang terjadi adalah kelonggaran pada pondasi pompa dan paralel misalignment. C. Analisa Akar Kerusakan Berdasarkan analisa vibrasi yang telah dilakukan diketahui kerusakan-kerusakan apa saja yang terjadi pada pompa sentrifugal P951E, kemudian langkah selanjutnya dibuatlah Ishikawa digram untuk memudahkan analisa kerusakannya. Untuk menganalisa hingga akar penyebab kerusakan, maka Ishikawa diagram pompa secara keseluruhan dibuat lebih detail pada komponen pompa yang mengalami kerusakan agar didapat akar penyebab kerusakannya. Gambar 11 Kerusakan pada bearing Analisa kerusakan dilakukan terus pada setiap jenis kerusakan yang muncul hingga didapat akar dari kerusakan yang terjadi pada ishikawa diagram yang paling akhir seperti yang terlihat pada gambar 11. Gambar 12 Ishikawa diagram structural looseness Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa looseness disebabkan oleh unbalance, hal ini dapat dilihat pada hasil inspeksi vibrasi di mana terdapat indikasi unbalance pada pump outboard vertical yang memiliki nilai vibrasi paling tinggi dibandingkan gejala kerusakan yang lain sehingga menimbulkan efek kerusakan yang paling dominan. Unbalance mengakibatkan munculnya vibrasi dan menyebabkan looseness pada pondasi, kopling dan baut pengikat. Kerusakan looseness juga dapat menyebabkan perubahan kondisi alignment yang telah dilakukan (misalignment). D. Solusi Permasalahan Gambar 10 Ishikawa diagram gesekan impeler dengan casing Analisa akar penyebab gesekan antara impeler dan casing dengan menggunakan Ishikawa diagram seperti pada gambar 9, di mana gesekan yang terjadi dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kesalahan dalam pemasangan, kegagalan pada poros pompa, kegagalan pada bearing, dan unbalance. Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, diketahui bahwa gesekan antara impeler dan casing disebabkan oleh kegagalan pada bearing. Hal ini dapat diketahui pada saat pembongkaran pompa ternyata bearing mengalami kerusakan. Kerusakan pada bearing ini yang menyebabkan poros bergerak maju pada putaran tinggi dan mengakibatkan putaran impeler mengenai casing pompa. Berdasarkan kerusakan yang terjadi dan analisa akar penyebab kerusakannya, maka dirumuskan strategi perbaikan yang tepat dengan menggunakan FMEA untuk mencegah kerusakan tersebut terulang kembali. Penyusunan FMEA difokuskan pada komponen yang mengalami kerusakan, yaitu bearing dan impeler. Untuk masalah unbalance, masih belum diketahui jenis unbalance yang terjadi. Untuk menentukan jenis unbalance, dapat dilakukan pengecekan nilai vibrasi saat motor diberi beban. Nilai vibrasi diambil dan dicatat saat motor dioperasikan hingga beban motor dihentikan. Apabila nilai vibrasi mengalami penurunan secara perlahan maka hal ini menunjukkan bahwa unbalance adalah mechanical unbalance, sedangkan electrical unbalance terjadi jika nilai vibrasi motor menurun secara drastis apabila beban dihentikan. Dari masalah unbalance, langkah terpenting untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan balancing pada rotor dengan penambahan massa pembalans atau

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) 5 pengurangan massa rotor (pengeboran). Jika masalah adalah electrical unbalance akibat kumparan stator motor, maka dilakukan rewinding (penggulungan ulang kumparan). Apabila masalah unbalance telah terselesaikan, langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan pondasi, kopling dan baut-baut pengikat. Hal ini penting dilakukan karena komponen-komponen tersebut selain berfungsi membuat lebih rigid konstruksi motor dan pompa juga berfungsi sebagai peredam getaran. IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari inspeksi dan analisa kerusakan yang dibahas dalam tugas akhir ini antara lain: 1. Kerusakan yang terjadi pada pompa sentrifugal P951E adalah gesekan antara casing dengan impeler pompa, unbalance, looseness, misalignment, dan vibrasi. 2. Kerusakan yang terjadi pada pompa sentrifugal P951E disebabkan oleh : Kerusakan pada impeler dan bearing, di mana kerusakan ini diakibatkan oleh gesekan antara impeler dengan casing pompa. Kerusakan pada bearing mengakibatkan poros bergerak maju saat pompa bekerja pada putaran tinggi, sehingga impeler bergesekan dengan casing pompa. Kerusakan pada bearing disebabkan oleh misalignment pada kopling, selain itu juga disebabkan oleh pemasangan yang salah dan kekurangan pelumas. Misalignment pada kopling disebabkan oleh kerusakan looseness yang menyebabkan alignment yang telah dilakukan menjadi tidak sejajar kembali. Kesalahan dalam pemasangan disebabkan oleh ketidaksesuaian tipe bearing yang digunakan, yaitu bearing 6305 (deep grove ball bearing) dengan bearing 7305 (angular contact ball bearing), selain itu kekurangan pelumas yang terjadi disebabkan oleh kebocoran seal yang mengalami gangguan karena gejala looseness. Gejala kerusakan looseness disebabkan oleh indikasi kerusakan unbalance pada pondasi pompa dan motor 3. Strategi maintenance yang dilakukan untuk setiap kompenen yang mengalami kerusakan adalah sebagai berikut : Komponen Bearing Impeler Motor Kopling Pondasi pompa Strategi Perbaikan dan Pearawatan Ganti dengan bearing yang baru dan lakukan pemeriksaan kesesuain jenis bearing yang digunakan dengan pompa serta standar prosedur pemasangannya. Ganti dengan impeler yang baru. Melakukan balancing pada rotor dengan penambahan massa pembalans atau pengurangan massa rotor (untuk mechanical unbalance), serta penggulungan ulang kumparan atau rewinding (untuk electrical unbalance). Lakukan alignment ulang setelah dilakukan balancing pada motor dan pondasi pompa. Perbaiki pondasi pompa dengan memeriksa dan mengencangkan bau-baut pengikat sebagai peredam getaran ke arah vertikal untuk mengurangi gejala unbalance. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimaksih atas seluruh dukungan yang telah diberikan kepada kedua orang tua, dosen-dosen dan rekan-rekan Jurusan Teknik Mesin ITS serta PT. Petrokimia Gresik yang telah membantu demi kelancaran penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Priyahananda Onny Bagian-bagian Pompa Sentrifugal, <URL> [2] Shreve Denis H. November Signal Processing for Effective Vibration Analysis. IRD Mechanalysis, Inc. Columbus, Ohio [3] MOBIUS INSTITUTE.2005.Vibration Training Quick Reference. Victoria [4] Pruftechnik VIBROTIP and VIBROCODE Operating Instruction. PRÜFTECHNIK AG Documentation Department. Ismaning, Germany [5] Prakash Om, Pandey R. K. August Failure Analysis of the Impellers of a Feed Pump. Department of Applied Mechanics, Indian Institute of Technology, New Delhi , India. [6] Gaspersz Vincent FMEA Menurut Vincent Gaspersz, <URL> 56-fmea-menurut-vincent-gaspersz-2002/

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK

ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK Sidang Tugas Akhir - TM091486 ANALISA KERUSAKAN CENTRIFUGAL PUMP P951E DI PT. PETROKIMIA GRESIK Oleh : Farandy Afrizal Pembimbing : Dr. Muhammad Nur Yuniarto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi Kerusakan Akibat Kondisi Unbalance Sistem Poros Rotor

Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi Kerusakan Akibat Kondisi Unbalance Sistem Poros Rotor Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN: 2548-1509 Analisis Getaran Struktur Mekanik pada Mesin Berputar untuk Memprediksi

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN POMPA SENTRIFUGAL P-011C DI PT. SULFINDO ADIUSAHA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSDUCER GETARAN ACCELEROMETER

ANALISA KERUSAKAN POMPA SENTRIFUGAL P-011C DI PT. SULFINDO ADIUSAHA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSDUCER GETARAN ACCELEROMETER Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 05, No. 3, Oktober 2016 98 ANALISA KERUSAKAN POMPA SENTRIFUGAL P-011C DI PT. SULFINDO ADIUSAHA DENGAN MENGGUNAKAN TRANSDUCER GETARAN ACCELEROMETER Levi Amanda Putra Program

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI

DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI DETEKSI KERUSAKAN BEARING PADA CONDENSATE PUMP DENGAN ANALISIS SINYAL VIBRASI Ganong Zainal Abidin, I Wayan Sujana Program Studi Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional Malang Email : ganongzainal@outlook.com

Lebih terperinci

ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK

ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK ANALISIS VIBRASI UNTUK KLASIFIKASI KERUSAKAN MOTOR DI PT PETROKIMIA GRESIK MENGGUNAKAN FAST FOURIER TRANSFORM DAN NEURAL NETWORK Nirma Priatama NRP. 2210100159 Dosen Pembimbing : Dimas Anton Asfani, ST.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, mesin rotari merupakan bagian yang sangat penting dalam proses produksi dan bantalan (bearing) mempunyai peran penting dalam menjaga performa

Lebih terperinci

ANALISIS HIGH AXIAL VIBRATION PADA BLOWER 22K-102 REFORMER FORCE DRAFT FAN (FDF) - HYDROGEN PLANT

ANALISIS HIGH AXIAL VIBRATION PADA BLOWER 22K-102 REFORMER FORCE DRAFT FAN (FDF) - HYDROGEN PLANT Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISIS HIGH AXIAL VIBRATION PADA BLOWER 22K-102 REFORMER FORCE DRAFT FAN (FDF) - HYDROGEN PLANT *Norman Iskandar, Muhammad Lazuardi

Lebih terperinci

KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN KASUS MESIN POMPA Arvin Ekoputranto *, Otong Nurhilal, Ahmad Taufik.

KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN KASUS MESIN POMPA Arvin Ekoputranto *, Otong Nurhilal, Ahmad Taufik. Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor KAJIAN VIBRASI UNTUK MENDETEKSI KEGAGALAN AWAL PADA MESIN ROTASI DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berputar dengan putaran tertentu (Zhou and Shi, 2001). Salah satunya adalah pompa

BAB I PENDAHULUAN. yang berputar dengan putaran tertentu (Zhou and Shi, 2001). Salah satunya adalah pompa BAB I PENDAHULUAN 1.2 LatarBelakang Mesin-mesin rotasi seperti turbin, kompresor, pompa, dan fan banyak digunakan di dunia industri. Mesin-mesin rotasi tersebut pada umumnya terdiri dari poros yang berputar

Lebih terperinci

PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD]

PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD] PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD] ANDRILA N. AKBAR (2108 100 621) DOSEN PEMBIMBING Ir. Arino Anzip M.Eng.sc JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Getaran Mesin Getaran mesin adalah gerakan suatu bagian mesin maju dan mundur (bolakbalik) dari keadaan diam /netral, (F=0). Con toh sederhana untuk menunjukkan suatu getaran

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KERUSAKAN ROLLING BEARING PADA HAMMER CLINKER COOLER BERBASIS ANALISA PEAKVUE DAN KURTOSIS

IDENTIFIKASI KERUSAKAN ROLLING BEARING PADA HAMMER CLINKER COOLER BERBASIS ANALISA PEAKVUE DAN KURTOSIS Tugas Akhir (TM 1486) IDENTIFIKASI KERUSAKAN ROLLING BEARING PADA HAMMER CLINKER COOLER BERBASIS ANALISA PEAKVUE DAN KURTOSIS LUQMAN PURWADANI 2102 100 004 Pembimbing : Ir. Suwarmin, PE PENDAHULUAN LATAR

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN

DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN DETEKSI KERUSAKAN BANTALAN GELINDING PADA POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN Didik Djoko Susilo Abstract : The aim of the research was to detect the fault of rolling bearing in a centrifugal

Lebih terperinci

ANALISA VIBRASI PADA SISTEM MC PUMP DENGAN MENGGUNAKAN ALAT VIBXPERT TYPE VIB DI PERUSAHAAN PULP & PAPER

ANALISA VIBRASI PADA SISTEM MC PUMP DENGAN MENGGUNAKAN ALAT VIBXPERT TYPE VIB DI PERUSAHAAN PULP & PAPER ANALISA VIBRASI PADA SISTEM MC PUMP DENGAN MENGGUNAKAN ALAT VIBXPERT TYPE VIB 5.300 DI PERUSAHAAN PULP & PAPER Legisnal Hakim, Ir. Japri, MT, Aprizul Teknik Mesin, Fak. Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM

INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM INVESTIGASI PENYEBAB HIGH VIBRATION MOTOR PADA BOOSTER PUMP BFP SYSTEM M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, S.H., Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS, Semarang

Lebih terperinci

TESIS ANALISIS DAN OPTIMALISASI PROTEKSI VIBRASI PADA POMPA INJEKSI SENTRIFUGAL EMPAT STAGE PADA WATERFLOOD LAPANGAN MINYAK RINGAN

TESIS ANALISIS DAN OPTIMALISASI PROTEKSI VIBRASI PADA POMPA INJEKSI SENTRIFUGAL EMPAT STAGE PADA WATERFLOOD LAPANGAN MINYAK RINGAN TESIS ANALISIS DAN OPTIMALISASI PROTEKSI VIBRASI PADA POMPA INJEKSI SENTRIFUGAL EMPAT STAGE PADA WATERFLOOD LAPANGAN MINYAK RINGAN Oleh: Moh. Ishak NRP : 2209204806 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

Analisis Vibrasi untuk Klasifikasi Kerusakan Motor di PT Petrokimia Gresik Menggunakan Fast Fourier Transform dan Neural Network

Analisis Vibrasi untuk Klasifikasi Kerusakan Motor di PT Petrokimia Gresik Menggunakan Fast Fourier Transform dan Neural Network JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (14) 1-6 1 Analisis Vibrasi untuk Klasifikasi Kerusakan Motor di PT Petrokimia Gresik Menggunakan Fast Fourier Transform dan Neural Network Nirma Priatama, Dimas Anton

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh:

LAPORAN TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: LAPORAN TUGAS AKHIR Analisa Kerusakan Pompa Sentrifugal One Stage type Ebara Pump 37KW Pada Water Treatment Plant (WTP) Dengan Metode FFT Analyzer Studi Kasus Mall Senayan City Diajukan Guna Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA

EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA Dhenok Ayu Setianingsih,

Lebih terperinci

Analisis Data Sekuensial Pada Condition Monitoring Untuk Meningkatkan Ketersediaan Sistem

Analisis Data Sekuensial Pada Condition Monitoring Untuk Meningkatkan Ketersediaan Sistem SENATIK 2017 Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komputer Analisis Data Sekuensial Pada Condition Monitoring Untuk Meningkatkan Ketersediaan Sistem Dr.Ing. SUDARNO, DEA Pamulang, 9 November 2017 STMIK

Lebih terperinci

PEMANTAUAN KONDISI MESIN BERDASARKAN SINYAL GETARAN

PEMANTAUAN KONDISI MESIN BERDASARKAN SINYAL GETARAN 130 PEMANTAUAN KONDISI MESIN BERDASARKAN SINYAL GETARAN Didik Djoko Susilo 1 1 Staf Pengajar - Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknik UNS Keywords : Machine Monitoring Vibration Signal Data Acquisition

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pembahasan metode penelitian ini disuse untuk mengidentifikasikan kegagalan yang terjadi pada pompa sentrifugal terhadap sinyal vibrasi yang

Lebih terperinci

ANALISA SINYAL GETARAN POMPA SEBAGAI PREDICTIVE MAINTENANCE POMPA PADA LABORATORIUM REKAYASA AKUSTIK DAN VIBRASI TEKNIK FISIKA ITS

ANALISA SINYAL GETARAN POMPA SEBAGAI PREDICTIVE MAINTENANCE POMPA PADA LABORATORIUM REKAYASA AKUSTIK DAN VIBRASI TEKNIK FISIKA ITS ANALISA SINYAL GETARAN POMPA SEBAGAI PREDICTIVE MAINTENANCE POMPA PADA LABORATORIUM REKAYASA AKUSTIK DAN VIBRASI TEKNIK FISIKA ITS Nadhifa Maulida 1, Alinda Nurul B. 1, Trikarsa Tirta Dwipa 1, Nugroho

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA KERUSAKAN MOTOR LP DRAIN PUMP

BAB IV ANALISA KERUSAKAN MOTOR LP DRAIN PUMP BAB IV ANALISA KERUSAKAN MOTOR LP DRAIN PUMP 4.1 Gangguan LP Drain Pump PLTU Suralaya unit 1 pernah mengalami kegagalan motor induksi 3 phasa pada sistem LP drain pump seperti yang diperlihatkan pada gambar

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS

PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS Muhammad Hasbi, Nanang Endriatno, Jainudin Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo,

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR

PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR PEMBUATAN ALAT SIMULASI UJI ALIGNMENT DENGAN METODE SINGLE DIAL INDICATOR Oleh: ADITYA PRIMADI PUTRA 2108030047 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEng., Sc PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR

VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR LAPORAN RESMI PRAKTIKUM INSTRUMENTASI AKUSTIK DAN VIBRASI P1 VIBRASI DAN JENIS KERUSAKAN POMPA AIR Di Susun Oleh : Rizky Kurniasari Kusuma Pratiwi NRP. 2413 031 058 Asisten : Rio Asruleovito NRP. 2414

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode penelitian di rancang untuk dapat memformulasikan daignosa kegagalan pada pompa sentrifugal dengan sinyal getaran. Untuk mencapai tujuan ini,

Lebih terperinci

DIAGNOSA KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN SINYAL GETARAN

DIAGNOSA KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN SINYAL GETARAN DIAGNOSA KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN SINYAL GETARAN *Rizka Rosyadi 1, Achmad Widodo 2, Ismoyo Haryanto 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN OIL PUMP STEAM TURBINE 32-K-101-P1-T DALAM PLATFORMING UNIT-NAPHTA PROCESSING UNIT (NPU)

ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN OIL PUMP STEAM TURBINE 32-K-101-P1-T DALAM PLATFORMING UNIT-NAPHTA PROCESSING UNIT (NPU) Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi ANALISIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN OIL PUP STEA TURBINE 32-K-101-P1-T DALA PLATFORING UNIT-NAPHTA PROCESSING UNIT (NPU) *Norman Iskandar,

Lebih terperinci

ANALISA VIBRASI PADA IGNITOR COOLING FAN 2A DI PT PJB UP GRESIK

ANALISA VIBRASI PADA IGNITOR COOLING FAN 2A DI PT PJB UP GRESIK Judul ANALISA VIBRASI PADA IGNITOR COOLING FAN 2A DI PT PJB UP GRESIK Disusun oleh : Hizky Putra Prasetya NRP 2107.030.012 Dosen Pembimbing : Ir. Arino Anzip,M.Eng,Sc Latar Belakang Fan merupakan peralatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT TERHADAP VIBRASI DAN KINERJA MOTOR INDUKSI

ANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT TERHADAP VIBRASI DAN KINERJA MOTOR INDUKSI POLITEKNOLOGI VOL. 10 NO. 3, SEPTEMBER 2011 ANALISIS PENGARUH MISALIGNMENT TERHADAP VIBRASI DAN KINERJA MOTOR INDUKSI ABSTRACT Andi Ulfiana Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta Kampus Baru -

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERAWATAN PADA PERALATAN INDUSTRI

SISTEM INFORMASI PERAWATAN PADA PERALATAN INDUSTRI SISTEM INFORMASI PERAWATAN PADA PERALATAN INDUSTRI TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan Pendidikan Tahap Sarjana di Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung Oleh: Anatas Binsar

Lebih terperinci

Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu

Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu Analisis Getaran Bantalan Rotor Skala Laboratorium untuk Kondisi Lingkungan Normal dan Berdebu Jhon Malta 1,*), Boy Ilham Wahyudi 1), Mulyadi Bur 1) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam sistem instalasi pemipaan fenomena kavitasi sering tidak diperhatikan, sedangkan kavitasi sendiri adalah salah satu kerugian di dalam sistem instalasi pemipaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Steam Power Plant dituntut punya availability tinggi dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Steam Power Plant dituntut punya availability tinggi dengan biaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu Steam Power Plant dituntut punya availability tinggi dengan biaya yang optimum, konsekuensinya suatu power plant harus memiliki Program peningkatan kehandalan

Lebih terperinci

Predictive Maintenance

Predictive Maintenance Predictive Maintenance Metode Perawatan Mesin Breakdown Maintenance Preventive Maintenance Proactive Maintenance Predictive Maintenance Predictive Maintenance Predictive maintenance, disebut juga dengan

Lebih terperinci

METODE DETEKSI KERUSAKAN IMPELLER PADA POMPA SENTRIFUGAL BERBASIS DOMAIN FREKUENSI SINYAL GETARAN

METODE DETEKSI KERUSAKAN IMPELLER PADA POMPA SENTRIFUGAL BERBASIS DOMAIN FREKUENSI SINYAL GETARAN METODE DETEKSI KERUSAKAN IMPELLER PADA POMPA SENTRIFUGAL BERBASIS DOMAIN FREKUENSI SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Strata-1 Pada Prodi Teknik Mesin

Lebih terperinci

ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN

ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN Analisis Vibrasi Pada (Pranto B, dkk) ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER JE01 AP003 Pranto Busono, Syafrul, Aep Saefudin Catur PRSG - BATAN Abstrak ANALISIS VIBRASI PADA POMPA PENDINGIN PRIMER

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F 155 Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA

DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA DETEKSI KERUSAKAN MOTOR INDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SINYAL SUARA Akbar Anggriawan 1, Feblil Huda 2 Laboratorium Konstruksi Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Bina Widya

Lebih terperinci

ANALISIS GETARAN PADA BANTALAN LUNCUR YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGARUH KEKENTALAN PELUMASAN

ANALISIS GETARAN PADA BANTALAN LUNCUR YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGARUH KEKENTALAN PELUMASAN ANALISIS GETARAN PADA BANTALAN LUNCUR YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGARUH KEKENTALAN PELUMASAN Noor Eddy 1, Andriyansa 2, Arifin Halim 3, R.Wibawa Purbaya 4 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

EVALUASI SPEKTRUM VIBRASI KERUSAKAN MISSALIGMENT SHAFT DAN NILAI INVESTASI BALANCING SHAFT PADA BOOSTER PUMP BFP

EVALUASI SPEKTRUM VIBRASI KERUSAKAN MISSALIGMENT SHAFT DAN NILAI INVESTASI BALANCING SHAFT PADA BOOSTER PUMP BFP EVALUASI SPEKTRUM VIBRASI KERUSAKAN MISSALIGMENT SHAFT DAN NILAI INVESTASI BALANCING SHAFT PADA BOOSTER PUMP BFP M. Denny Surindra Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TEKNIK LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING Aplikasi Response Getaran Untuk Menganalisis Fenomena Kavitasi Pada Instalasi Pompa Sentrifugal Wijianto, ST.M.Eng.Sc Marwan Effendy, ST. MT. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan.

BAB 3 Metode Penelitian Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. BAB 3 Metode Penelitian 1. 3.1 Persiapan Penelitian Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam persiapan penelitian ini: 1. Studi Lapangan. Kegiatan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau

BAB II LANDASAN TEORI. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisa Vibrasi Analisa vibrasi digunakan untuk menentukan kondisi mekanis dan operasional dari peralatan. Vibrasi adalah gerakan, dapat disebabkan oleh getaran udara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisa Getaran 2.1.1 Getaran Getaran secara teknik didefinisikan sebagai gerak osilasi dari suatu objek terhadap posisi awalnya. Semua mesin memiliki tiga sifat fundamental

Lebih terperinci

Kata Kunci Preventive Maintenance, PSO (Particle Swarm Optimization), Reliability, Semi Lean Solution Pump.

Kata Kunci Preventive Maintenance, PSO (Particle Swarm Optimization), Reliability, Semi Lean Solution Pump. Optimasi Preventive Maintenance dengan PSO (Particle Swarm Optimization) pada Semi Lean Solution Pump 107-JC di Pabrik I PT. Petrokimia Gresik 1 Widdhi Purwo Pudyastuti, Ya umar, dan Bambang Lelono Widjiantoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan perkembangan industri yang sangat cepat, seperti industri pembangkit listrik, minyak dan gas, otomotif dan lainnya tumbuh

Lebih terperinci

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 14, Nomor 1, Januari - Juni 2016 ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU Zulkifli A. Yusuf Dosen Program Studi Teknik Sistem

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR

KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR KARAKTERISTIK GETARAN PADA BANTALAN BOLA MENYELARAS SENDIRI KARENA KERUSAKAN SANGKAR Abstrak Muhamad Tesar Setiyadi dan Parno Raharjo Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung parno_raharjo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut :

BAB V ANALISA HASIL. terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut : BAB V ANALISA HASIL 5.1 Jenis Cacat Dari pengolahan data yang telah dilakukan, maka diambil 3 jenis cacat terbanyak dari Transmission Case (XCR) adalah sebagai berikut : a. Bocor (35,8%) Jenis cacat bocor

Lebih terperinci

EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA

EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA Dhenok Ayu Setianingsih NRP. 2410105025 Pembimbing : Dr. Dhany Arifianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa

BAB I PENDAHULUAN. di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perawatan secara tradisional, penjadwalan perbaikan, biasanya sulit di buat karena kebutuhan perbaikan tidak dapat ditentukan secara pasti, tanpa membongkar

Lebih terperinci

ARINA ALFI FAUZIA

ARINA ALFI FAUZIA ARINA ALFI FAUZIA 6507040029 IDENTIFIKASI RESIKO PADA DAPUR INDUKSI MENGGUNAKAN METODE FMEA (FAILURE MODES AND EFFECT ANALYSIS) DAN RCA (ROOT CAUSE ANALYSIS) SERTA EVALUASI MANAJEMEN TANGGAP DARURAT (STUDI

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO KERUSAKAN PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA UNTUK MENINGKATKANKINERJA PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA PEMBANGKIT LISTRIK

ANALISIS RISIKO KERUSAKAN PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA UNTUK MENINGKATKANKINERJA PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA PEMBANGKIT LISTRIK ANALISIS RISIKO KERUSAKAN PERALATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA UNTUK MENINGKATKANKINERJA PEMELIHARAAN PREDIKTIF PADA PEMBANGKIT LISTRIK Rama Fitriyan 1) dan Bambang Syairudin 2) Program Studi Magister

Lebih terperinci

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal) Anggita Hardiastuty1 *, Galih Anindita 2, Mades D. Khairansyah

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN BANTALAN MOTOR PADA KOMPRESOR SEKRUP DENGAN METODE TERMOGRAFI DI PT. PJB UP GRESIK

ANALISA KERUSAKAN BANTALAN MOTOR PADA KOMPRESOR SEKRUP DENGAN METODE TERMOGRAFI DI PT. PJB UP GRESIK TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN BANTALAN MOTOR PADA KOMPRESOR SEKRUP DENGAN METODE TERMOGRAFI DI PT. PJB UP GRESIK Oleh: Teguh Sunyoto 2107 030 027 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEngSC PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS UJI VIBRASI PADA INDUCED DRAFT FAN (IDF) COOLING FAN MOTOR UNTUK MENGINDIKASIKAN UNBALANCE DI PLTU 1 JAWA TIMUR PACITAN 2 X 315 MW TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satusyarat

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN

DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi DETEKSI KERUSAKAN RODA GIGI DENGAN ANALISIS SINYAL GETARAN *Achmad Widodo, Djoeli Satrijo, Toni Prahasto Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PEDAHULUAN Pada Bab II ini akan menjelaskan teori tentang vibrasi, beberapa parameter yang berkaitan dengan karakteristik getaran menurut illustrated vibration diagnostic

Lebih terperinci

Kata kunci : Perawatan prediktif, monitoring kondisi, sinyal getaran, sinyal suara, bantalan gelinding

Kata kunci : Perawatan prediktif, monitoring kondisi, sinyal getaran, sinyal suara, bantalan gelinding Kaji Banding Prediksi Kerusakan Pada Bantalan Gelinding Melalui Sinyal Getaran Dan Sinyal Suara Meifal Rusli 1, a *, Agus Arisman 1,b, Lovely Son 1,c dan Mulyadi Bur 1,d 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN BATAS TOLERANSI ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK DAN POSITIVE PUMP DI PT. INDOLAKTO PURWOSARI

ANALISIS PENYIMPANGAN BATAS TOLERANSI ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK DAN POSITIVE PUMP DI PT. INDOLAKTO PURWOSARI Shofan Syukri/ Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 6 Agustus 5 ANALISIS PENYIMPANGAN BATAS TOLERANSI ALIGNMENT POROS MOTOR LISTRIK DAN POSITIVE PUMP DI PT. INDOLAKTO PURWOSARI Shofan Syukri Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

ALAT PENGUKUR GETARAN

ALAT PENGUKUR GETARAN ALAT PENGUKUR GETARAN Dalam pengambilan data suatu getaran agar supaya informasi mengenai data getaran tersebut mempunyai arti, maka kita harus mengenal dengan baik alat yang akan kita gunakan. Ada beberapa

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI LAPORAN PENELITIAN MANDIRI ANALISA GETARAN ROTOR SIMULATOR DENGAN MENGGUNAKAN FFT ( FAST FOURIER TRANSFROM) Oleh : J.D.C. SIHASALE NIP. 196505091997021001 UNIVERSITAS PATTIMURA November 2016 ANALISA GETARAN

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam mengoptimalkan kerja sistem pendingin jenis Mechanical Draft Crossflow Cooling Tower digunakan data dari menara pendingin yang dioperasikan oleh PT. Indonesia Power PLTP

Lebih terperinci

Pemodelan dan Analisis Pengaruh Kenaikan Putaran Kerja Terhadap Respon Dinamis, Kasus Unbalance Rotor Steam Turbine Unit 1 PLTU Amurang 2x25MW

Pemodelan dan Analisis Pengaruh Kenaikan Putaran Kerja Terhadap Respon Dinamis, Kasus Unbalance Rotor Steam Turbine Unit 1 PLTU Amurang 2x25MW JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 120 Pemodelan dan Analisis Pengaruh Kenaikan Putaran Kerja Terhadap Respon Dinamis, Kasus Unbalance Rotor Steam Turbine Unit

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL CIRI GETARAN PADA BANTALAN ROL DENGAN PEMBEBANAN STATIK

KAJI EKSPERIMENTAL CIRI GETARAN PADA BANTALAN ROL DENGAN PEMBEBANAN STATIK Jurnal Teknik Mesin, Vol. 24, No. 1, April 2009 1 KAJI EKSPERIMENTAL CIRI GETARAN PADA BANTALAN ROL DENGAN PEMBEBANAN STATIK K. Magiano 1 & K. Bagiasna 2 1 Asisten riset, Mahasiswa magister fast track,

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK

ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK TUGAS AKHIR ANALISA KERUSAKAN BEARING MOTOR INDUKSI DENGAN METODE THERMOGRAPHY DI PLTGU PJB UP GRESIK Oleh: Achmad Rifa i 2107030701 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Arino Anzip, MEng.Sc PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pompa Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat lain yang diinginkan. Pompa beroperasi dengan membuat

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature

Lebih terperinci

PENGARUH MISSALIGMENT TERHADAP ARUS DAN GETARAN PADA MOTOR INDUKSI

PENGARUH MISSALIGMENT TERHADAP ARUS DAN GETARAN PADA MOTOR INDUKSI PENGARUH MISSALIGMENT TERHADAP ARUS DAN GETARAN PADA MOTOR INDUKSI Tendi Rahayu 1*, Abdul Multi 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, ISTN, Jl.PLN Duren Tiga Pasar Minggu Jakarta 12760 * Email : tendy_r@ymail.com

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Kedalaman Pemakanan terhadap Getaran dengan Menggunakan Mesin Bubut Chien Yeh CY 800 Gf

Studi Pengaruh Kedalaman Pemakanan terhadap Getaran dengan Menggunakan Mesin Bubut Chien Yeh CY 800 Gf Seminar Nasional - VII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS - Bandung, 28-29 Oktober 28 ISSN 693-368 Teknik MESIN Studi Pengaruh Kedalaman Pemakanan terhadap Getaran dengan Menggunakan

Lebih terperinci

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Revisi : 00 KAJIAN ENJINIRING BAB 1 PENDAHULUAN

PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES No.Dokumen : FM SIAP INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Revisi : 00 KAJIAN ENJINIRING BAB 1 PENDAHULUAN Halaman : 1 dari 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. NAMA KAJIAN Nama kajian No Kajian Engineering : Analisa vibrasi steam turbine #1 PLTU Amurang : Klasifikasi program : Operasi & Pemeliharaan Pembangkit Lokasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Vibration Test Bench untuk Mensimulasikan Kondisi Unbalance dengan Pengaturan Putaran dan Beban Unbalance

Rancang Bangun Vibration Test Bench untuk Mensimulasikan Kondisi Unbalance dengan Pengaturan Putaran dan Beban Unbalance Jurnal Teknologi Terapan Volume 3, Nomor 1, Maret 217 ISSN 2477-356 Rancang Bangun Vibration Test Bench untuk Mensimulasikan Kondisi Unbalance dengan Pengaturan Putaran dan Beban Unbalance Imam Maolana

Lebih terperinci

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT

Pembimbing : Bpk. Ir Arie Indartono MT Bpk. Projek Priyongo SL ST MT BAB 1 BAB 2 PRESENTASI SIDANG TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN METODE FAILURE MODE EFFECT & ANALYSIS (FMEA) DALAM MERENCANAKAN STRATEGI PREVENTIVE MAINTENANCE (Studi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal. Tipe bantalan C C 0 Fr Fa Putaran kn

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal. Tipe bantalan C C 0 Fr Fa Putaran kn 52 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Umur Pakai Bantalan Sisi Luar Pada Ring Hammer Coal Crusher B Dengan Keandalan 90 % Dalam perhitungan umur pakai bantalan ini digunakan data-data yang telah diperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up

ABSTRAK. Kata kunci: analisa moda dan efek kegagalan, pakan ternak, pengendalian kualitas, mix up 1 ANALISA MODA DAN EFEK KEGAGALAN UNTUK MENGURANGI RISIKO TERJADINYA CACAT MIX UP PADA PAKAN TERNAK (Studi Kasus di PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA - semarang) Noor Charif Rachman; Dyah Ika Rinawati; Rani

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMANTAUAN KONDISI MESIN DENGAN EKSTRAKSI FITUR SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR ANGGA DWI SAPUTRA L2E

UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMANTAUAN KONDISI MESIN DENGAN EKSTRAKSI FITUR SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR ANGGA DWI SAPUTRA L2E UNIVERSITAS DIPONEGORO PEMANTAUAN KONDISI MESIN DENGAN EKSTRAKSI FITUR SINYAL GETARAN TUGAS AKHIR ANGGA DWI SAPUTRA L2E 006 009 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN SEMARANG MARET 2011 TUGAS SARJANA Diberikan

Lebih terperinci

PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK

PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK PENGARUH ANGULAR DAN PARALLEL MISALIGNMENT TERHADAP KONSUMSI ENERGI PADA MOTOR LISTRIK Satworo Adiwidodo JurusanTeknik Mesin, Politeknik Negeri Malang satworo.adiwidodo@polinema.ac.id, Abstrak Misalignment

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH

KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH (Studi Kasus Gearbox Main Drive Kiln Pabrik Indarung V PT Semen Padang) Suherdian Septa Sarianja Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL

TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI PERANCANGAN, PEMBUATAN DAN PENGUJIAN POMPA DENGAN PEMASANGAN TUNGGAL, SERI DAN PARALEL Oleh: ANGGIA PRATAMA FADLY 07 171 051 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM Seminar Tugas Akhir O L E H : M I F T A H U D D I N P E M B I M B I N G : I R. Y E R R

Lebih terperinci

Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin

Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin Penyusun : Mohamad Iqbal Prodi : Teknik Otomotif 1 A NIM : 0420130026 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Bantalan adalah suatu alat pendukung pada suatu mesin yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR

BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR 4.1 Perangkat Uji Sistem Poros-rotor Perangkat uji sistem poros-rotor yang digunakan tersusun atas lima belas komponen utama, antara lain: landasan (base),

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN

KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN KAJIAN EKSPERIMENTAL CACAT PADA BANTALAN BERDASARKAN LEVEL GETARAN J. A. Apriansyah, Dedi Suryadi, A. Fauzan Suryono Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu Jl. WR. Supratman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Maintenance Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industri manufaktur yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-108 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-108 Studi Eksperimental Keausan Permukaan Material Akibat Adanya Multi-Directional Contact Friction Muhammad Hasry dan Yusuf

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pompa Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGARUH KECEPATAN OPERASI POMPA SENTRIFUGAL TERHADAP SENSITIFITAS METODE DETEKSI FENOMENA KAVITASI BERBASIS PARAMETER STATISTIK DOMAIN WAKTU Disusun Oleh: RAY SETIA RAMADHAN

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pandangan Umum Pompa Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembangmya ilmu dan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi kehidupan umat manusia. Kendaraan bermotor merupakan sarana transportasi yang sangat menunjang

Lebih terperinci

Preventive maintenance harus di lakukan secara terpadu, yaitu berkerja sama dengan operator pompa dengan teknisi maintenance.

Preventive maintenance harus di lakukan secara terpadu, yaitu berkerja sama dengan operator pompa dengan teknisi maintenance. Pump preventive maintenance Preventive maintenance harus di lakukan secara terpadu, yaitu berkerja sama dengan operator pompa dengan teknisi maintenance. Pump preventive maintenance : - Power house : generator

Lebih terperinci

DETEKSI KERUSAKAN IMPELER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISA SINYAL GETARAN

DETEKSI KERUSAKAN IMPELER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISA SINYAL GETARAN Volume 11 Nomor 2, Maret 13 11 DETEKSI KERUSAKAN IMPELER POMPA SENTRIFUGAL DENGAN ANALISA SINYAL GETARAN Anitya Ari I 1, Didik Djoko Susilo 2, Zainal Arifin 2 1 Program Sarjana Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin dan peralatan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) memiliki variasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin dan peralatan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) memiliki variasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin dan peralatan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) memiliki variasi yang cukup banyak sesuai fungsinya, dengan tujuan utama yaitu mengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi

Lebih terperinci

Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill

Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Minimalisasi Kegagalan Sirkulasi Pengembalian Feed pada Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia Feedmill Stefanie Mariana Linardi 1, Tanti Octavia 2 Abstract: One of the most common problem happened

Lebih terperinci