BAB I PENDAHULUAN. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD DINAS/BADAN/RSUD/RSJD... TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

( CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2016 )

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KECAMATAN BAYAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 BAB I PENDAHULUAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

KANTOR ARSIP DAERAH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG KANTOR ARSIP DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN KUDUS BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD TAHUN ANGGARAN 2016

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Maksud Penyusunan Laporan Keuangan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENYUSUTAN ASET TETAP DAN ASET TAK BERWUJUD PEMERINTAH DAERAH

Kata Pengantar. Binjai, 27 Februari 2017 Pengguna Anggaran. Ir. Dewi Anggeriani NIP

LAPORAN KEUANGAN AKHIR TAHUN KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SUBANG TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG KANTOR ARSIP DAERAH KABUPATEN SUBANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA SKPD KELURAHAN PURBALINGGA WETAN

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI ASET TETAP KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI BANTEN

1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan Keuangan

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kantor

LAPORAN KEUANGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAPORAN KEUANGAN ( SKPD ) ( Per 31 Desember 2016 ) AUDITED

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Giri Menang TA. 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung

Grafik 5.1. Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Kaltara Tahun Anggaran Sumber: Hasil Olahan, 2016

5.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2015 dan 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

MODUL AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DAERAH YANG TIDAK MELALUI REKENING KAS UMUM DAERAH (RKUD)

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM, KEGIATAN, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

Akuntansi Satuan Kerja

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2013 BELANJA LANGSUNG

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

tedi last 04/17 Kebijakan Akuntansi Jurnal Standar Ilustrasi

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN ANALISIS STANDAR BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà


Pendapatan JUMLAH PENDAPATAN Belanja Pegawai Belanja Tidak Langsung

BUPATI JAYAPURA PROVINSI PAPUA

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2013 BELANJA LANGSUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1 Maksud Penyusunan Laporan keuangan Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan dan membantu Biro Keuangan Provinsi Jawa Tengah dalam menyusun laporan konsolidasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Inspektorat Provinsi Jawa Tengah selaku entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a. Akuntabilitas Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. b. Manajemen Membantu para penggunaan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat. c. Transparansi Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya. 1.1.2 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuanganinspektorat Provinsi Jawa Tengah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan: a. menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang telah ditetapkan dengan peraturan yang berlaku, b. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai, c. menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya, d. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai belanja, aset, kewajiban, ekuitas dana Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebagai suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah terdiri dari : Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 1

a. Laporan Realisasi Anggaran, b. Neraca, c. Laporan Operasional (LO), d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan e. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBD, menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pengguna sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah dalam satu periode pelaporan dan menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya menyajikan unsur-unsur : a. Pendapatan, b. Belanja, c. Transfer, d. Surplus/defisit, e. Penerimaan pembiayaan, f. Pengeluaran pembiayaan, g. Pembiayaan netto, dan h. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana pada tanggal tertentu. Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan non lancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. Setiap entitas pelaporan menggungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos berikut : a. Kas dan setara kas, b. Investasi jangka pendek, c. Piutang pajak dan bukan pajak, d. Persediaan, e. Investasi Jangka Panjang, f. Aset tetap, g. Kewajiban Jangka Pendek, h. Kewajiban jangka panjang, i. Ekuitas. Laporan Operasional Laporan Operasional (LO) merupakan komponen laporan keuangan yang menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-lo, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan. Disamping melaporkan kegiatan operasional, LO juga melaporkan transaksi keuangan dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa yang merupakan transaksi diluar tugas dan fungsi utama entitas. Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) merupakan komponen laporan keuangan yang menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal, surplus/defisit-lo pada periode bersangkutan, koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 2

Catatan Atas Laporan Keuangan Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan sekurangkurangnya disajikan dengan susunan sebagai berikut: a. Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian targetundang-undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target. b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. c. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian kejadian penting lainnya. d. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Laporankeuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain: a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 khususnya bagian yang mengatur keuangan negara, b. Undang-Undang Nomor17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286), c. Undang- Undang Nomor1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355), d. Undang-Undang Nomor15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400), e. Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844), f. Undang-Undang Nomor33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438), g. Peraturan Pemerintah Nomor58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578), h. Peraturan Pemerintah Nomor71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165), i. Peraturan Pemerintah Nomor27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533), j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310), Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 3

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, l. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan, m. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 1 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7), n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 68 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012 Nomor 68), o. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. 1.3 Sistematika Penyajian Catatan Atas Laporan Keuangan Sesuai dengan Surat Edaran Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 900/016265 tanggal 16Oktober 2015 tentangpercepatan Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah tahun Anggaran 2015, maka sistematika isi Catatan Atas Laporan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan 1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan Bab 2 Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan 2.1 Ekonomi Makro 2.2 Kebijakan Keuangan Bab 3 Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan Secara Umum 3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang TelahDitetapkan Bab 4 Kebijakan Akuntansi 4.1 Entitas Akuntansi/Entitas Pelaporan Keuangan Daerah SKPD 4.2 Basis dan Prinsip Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganSKPD 4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan KeuanganSKPD 4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan Ketentuan yang adadalamstandar Akuntansi Pemerintahan SKPD Bab 5 Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1 Penjelasan Pos-pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.2 Kewajiban 5.1.3 Ekuitas Dana 5.2 Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1 Pendapatan 5.2.2 Belanja 5.3 Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional 5.3.1 Pendapatan 5.3.2 Beban 5.4 Penjelasan Laporan Perubahan Ekuitas Bab 6 Penjelasan atas Informasi Non Keuangan SKPD Bab 7 Penutup Lampiran Tambahan Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 4

BAB II EKONOMI MAKRO 2.1 Ekonomi Makro Kondisi ekonomi makro akan disajikan pada Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015. 2.2 Kebijakan Keuangan Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah berpedoman pada Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah APBD Provinsi Jawa Tengah, diprioritaskan pada peningkatan pelaksanaan sistem pengawasan yang efektif dan efisien guna mendukung terwujudnya aparatur pemerintah yang bersih, berwibawa dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang didukung dengan programprogram sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. e. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH. f. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 5

BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN 3.1 Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan Anggaran pos Belanja tahun anggaran 2015 adalah Rp45.174.163.000,00 sedangkan realisasinya adalah Rp41.747.588.752,00 (92,41%). Proporsi terbesar realisasi Belanja untuk tahun anggaran 2015 adalah untuk Belanja Operasi sebesar Rp38.053.494.752,00 (91,15%), sedangkan untuk Belanja Modal sebesar Rp3.694.094.000 (8,85%) dari total Belanja sebagaimanaditunjukkan dalam gambar 3.1. GAMBAR 3.1 PROPORSI BELANJA TAHUN ANGGARAN 2015 Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahInspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Secara rinci, proporsi Belanja Operasi terbesar untuk tahun anggaran 2015 adalah untuk Belanja Barang dan Jasa yaitu sebesar Rp20.249.935.797,00 atau 53,21% dari total Belanja Operasi,sedangkan Belanja Pegawai menyerap 46,47% dari total Belanja Operasi atau sebesar Rp17.803.558.955,00 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 3.2. GAMBAR 3.2 PROPORSI BELANJA OPERASI TAHUN ANGGARAN 2015 Sumber: Laporan RealisasiAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 6

Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. GAMBAR 3.3 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA OPERASI TAHUN 2014 DAN 2015 Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan 2015. Perbandingan Belanja Operasi tahun anggaran 2014 dan 2015 ditunjukkan dalam gambar 3.3. Untuk Belanja Pegawai terjadi kenaikan sebesar 24,23% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014, sedangkan untuk Belanja Barang dan Jasa terjadi kenaikan sebesar 22,68% untuk tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. GAMBAR 3.4 PERBANDINGAN REALISASI BELANJA MODAL TAHUN 2014 DAN 2015 Sumber: Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 dan 2015. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 7

Perbandingan Belanja Modal tahun anggaran 2014 dan 2015ditunjukkan dalam gambar3.4. Belanja Modal terjadi kenaikan sebesar 45,95% pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014. 3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang telah Ditetapkan Dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala dan permasalahan dalam pengelolaan belanja daerah yaitu sebagai berikut: 1. Perubahan anggaranyang pencairannya di triwulan akhir dalam program kegiatan sebagai berikut: a. Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH d. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Beberapa langkah solusi untuk mengatasi permasalahan diatas antara lain: 1. Melaksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional secara berkala. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN INSPEKTORAT PROV. JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015 SKPD : Inspektorat Fungsi : 1.20 Sub Fungsi : 1.20.7 Provinsi : Jawa Tengah No Program / Kegiatan Jumlah Realisasi Realisasi Keterangan (Tidak Anggaran Terserapnya Anggaran 96%) (Rp) (Rp) Fisik (%) Keu (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1.1 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat 18.150.000 18.146.810 100 99,98 Sesuai Kebutuhan 1.2 Kegiatan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 688.400.000 547.355.237 100 79,51 Antisipasi kegiatan Rehab gedung 1.3 Kegiatan Jaminan Barang Milik Daerah 120.800.000 115.815.100 100 95,87 Sesuai Kebutuhan 1.4 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor/ Rumah Dinas 149.651.000 148.332.072 100 99,12 1.5 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor 431.426.000 431.176.000 100 99,94 1.6 1.7 1.8 1.9 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Per-UU 340.808.000 333.278.000 100 97,79 22.000.000 21.998.000 100 99,99 5.185.000 5.117.000 100 98,69 11.040.000 10.997.000 100 99,61 1.10 Kegiatan Penyediaan Makan Minum 300.000.000 184.276.515 100 61,43 Adanya pengalihan pembebanan kegiatan workshop Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II kepada Biro Umum 1.11 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi di Luar Daerah 3.097.690.000 2.944.908.841 100 95,07 Efisiensi dan sesuai kebutuhan Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 8

1.12 Kegiatan Jasa Pelayanan Perkantoran 535.631.000 510.900.000 100 95,38 Sesuai Kebutuhan 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.1 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 646.500.000 638.889.000 100 98,82 2.2 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 772.114.000 746.424.625 100 96,67 Efisiensi dan sesuai kebutuhan 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor dan Rumah Tangga Kegiatan Pemeliharaan Buku-Buku Perpustakaan Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kegiatan Rehabilitasi/ Renovasi Sedang/ Berat Gedung Kantor/ Tempat Parkir/ Garasi 708.942.000 661.341.735 100 93,29 Penyesuaian harga BBM 109.215.000 94.931.500 100 86,92 Sesuai Kebutuhan 102.995.000 102.572.000 100 99,59 177.136.000 173.577.800 100 97,99 16.225.000 16.077.500 100 99,09 1.146.833.000 1.122.650.000 100 97,89 2.109.195.000 2.005.391.000 100 95,08 Sisa Lelang 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 3.1 Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100.588.000 89.430.000 100 88,91 Sesuai kebutuhan (antisipasi Mutasi PNS dan Penyesuaian Jumlah PNS) 4.1 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal 266.000.000 259.682.168 100 97,62 5 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Kebijakan KDH 5.1 Kegiatan Pengawasan Internal secara Berkala 10.498.463.000 9.101.187.699 100 86,69 Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas 5.2 Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemda, Pemeriksaan Khusus/Strategis Atas Perintah Pejabat Berwenang dan Monev 806.022.000 499.439.469 100 61,96 Sesuai dengan kasus aduan strategis yang diterima dan ditangani 114 aduan atas perintah pejabat yang berwenang 5.3 Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH 1.223.729.000 1.082.759.060 100 88,48 Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan dinas 5.4 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan 917.210.000 808.276.252 100 88,12 Adanya perubahan kebijakan dari pusat pada kegiatan pemutakhiran data regional yang rencananya direncanakan di luar Jawa namun untuk 2015 semua kegiatan dilaksanakan di Jakarta 5.5 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif 930.903.000 801.914.714 100 86,14 Pada kegiatan Rakorwasda harga hotel untuk undangan dibawah pagu; Banyak kegiatan/undangan dari Kementrian 5.6 Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah 463.162.000 406.252.200 100 87,71 Realisasi disesuaikan dengan kebutuhan pelaksanaan evaluasi 6 Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 6.1 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa & Aparatur Pengawasan 369.900.000 273.332.500 100 73,89 Efisiensi pelaksanaan manajemen training Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 9

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1. Entitas Pelaporan Entitas pelaporan yang dimaksud dalam laporan keuangan ini adalah Inspektorat Provinsi Jawa Tengah. 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Basis akuntansi yang digunakan dalam pelaporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah adalah basis akrual. Pada basis akrual, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, untuk pengakuan pendapatan-lo, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam basis akrual ini, pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, basis kas masih digunakan dalam rangka penyusunan Laporan Realisasi Anggaran sepanjang dokumen anggaran disusun berdasarkan basis kas. 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa kas yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas, dan lain-lain kas. Kas di Bendahara Pengeluaran diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. 4.3.2 Persediaan a. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal, diterima atau hak kepemilikan dan/atau kepenguasaannya berpindah. b. Pencatatan persediaan menggunakan metode periodik, yaitu pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan, sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname). c. Penilaian persediaan hasil stock opname menggunakan metode first in first out (FIFO) atau penilaian dimulai dengan menggunakan harga yang paling akhir. d. Apabila dalam inventarisasi fisik terdapat barang yang belum dipakai dan masih berada di tempat penyimpanan atau berada di unit pengguna serta barang yang akan dihibahkan masih belum didistribusikan kepada penerima hibah atau masih berada di Inspektorat Provinsi Jawa Tengah, barang tersebut diakui dan dicatat sebagai persediaan. e. Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam Neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 4.3.3 Pengukuran Aset Tetap secara Umum a. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria: 1) mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan, 2) biaya perolehan aset dapat diukur secara handal, Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 10

3) tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan 4) diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan. b. Pengembangan/rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi, apabila memenuhi salah satu kriteria yaitu menambah masa manfaat, efisiensi, kapasitas,mutu produksi dan kinerja, dan/atau menurunkan biaya pengoperasian. c. Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sampai dengan aset tersebut siap digunakan. d. Kegiatan pengadaan yang menghasilkan satu aset tetap biaya perolehannya terdiri dari realisasi belanja modal dan belanja non modal (belanja pegawai dan belanja barang dan jasa). e. Pengukuran aset tetap memperhatikan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap: Peralatan mesin per-satuan sama dengan atau lebih Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah); Gedung dan bangunan sama dengan atau lebih dari Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah); Nilai satuan minimum kapitalisasi dikecualikan terhadap pengeluaran atas tanah, jalan/irigasi/jaringan dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. f. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap dapat dikapitalisasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: Pengeluaran mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset; Pengeluaran tersebut memenuhi batas minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset lainnya. g. Beban yang dikeluarkan untuk perbaikan atau pemeliharaan aset tetap yang ditujukan untuk memulihkan atau mempertahankan economic benefit atau potensi service atas aset tetap dari performa standar yang diharapkan diperlakukan sebagai beban pada saat dikeluarkan/terjadi. h. Aset tetap yang diperoleh secara gabungan (penganggarannya dalam satu dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan/ rincian kegiatan), biaya perolehanditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. i. Aset tetap yang diterima dari pihak ketiga pengakuan dan pencatatannya dilakukan setelah diterima berita acara penyerahan hak kepemilikan aset tersebut. j. Realisasi belanja barang dan jasa yang menghasilkan aset tetap diakui dan dicatat sebagai penambahan aset tetap. k. Terhadap realisasi belanja modal yang kenyataannyatidak menghasilkan aset tetap tidak diakui dan tidak dicatat sebagai penambahan aset tetap. l. Penyusutan merupakan penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. m. Nilai penyusutan diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam Laporan Operasional (LO). Seluruh aset tetap disusutkan, kecuali tanah dan kontruksi dalam pengerjaan. 4.3.4 Peralatan dan Mesin Peralatan dan Mesin diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin dan alat-alat sampai dengan siap untuk dipakai. Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya instalasi, dan biaya-biaya langsung lainnya untuk memperoleh serta mempersiapkan aset tersebut sehingga dapat digunakan. 4.3.5 Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan siap untuk dipakai, Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 11

meliputi harga beli atau biaya kontruksi, biaya pembebasan tanah, biaya pengurusan IMB, notaris, dan pajak. 4.3.6 Aset Tetap Lainnya a. Buku perpustakaan dan barang bercorak kesenian dan budaya diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sampai dengan siap untuk digunakan. b. Aset tetap lainnya tidak dilakukan penyusutan secara periodik melainkan diterapkan penghapusan pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati. 4.3.7 Aset Tak Berwujud 4.3.8 Ekuitas a. Software yang masuk dalam kategori aset tak berwujud adalah software yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari hardware komputer tertentu dengan pengertian dapat digunakan di komputer lain. b. Pengukuran aset tak berwujud dengan menggunakan harga perolehan dan dilakukan penyusutan seperti aset tetap. Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Dalam basis akrual, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah hanya menyajikan satu jenis pos ekuitas. Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada Laporan Perubahan Ekuitas. 4.3.9 Pendapatan-LRA 4.3.10 Belanja a. Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah. b. Dalam hal Badan Layanan Umum Daerah, pendapatan diakui pada saat dilaporkan atau disahkan oleh Bendahara Umum Daerah. a. Belanja diakui saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah. b. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran,pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Pengguna Anggaran. c. Untuk Badan Layanan Umum Daerah: Belanja yang sumber dananya berasal dari PBD pengakuannya sama dengan SKPD. Belanja yang sumber dananya dari BLUD diakui pada saat diterbitkannya SP2D Pengesahan. 4.3.11 Pendapatan-LO a. Pendapatan diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan, yaitu saat diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau dokumen yang menunjukkan hak untuk menagih. b. Pendapatan dari imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan, diakui saat timbul hak untuk menagih imbalan yaitu setelah diserahterimakan barang/jasa dari pemerintah kepada pihak ketiga. c. Pendapatan dari eksekusi jaminan diakui saat pihak ketiga tidak menunaikan kewajibannya. d. Pendapatan dari sanksi/denda diakui saat telah diterbitkan surat penagihan/kas diterima. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 12

4.3.12 Beban a. Beban Pegawai melalui mekanisme UP/GU/TU diakui saat bukti pembayaran beban telah disahkan pengguna anggaran, sedangkan beban yang pembayarannya melaluimekanisme LS diakui saat diterbitkan SP2D atau saat timbul kewajiban pemerintah daerah. b. Beban persediaan diakui saat pembelian barang persediaan dan telah diterima. c. Saat akhir tahun, nilai sisa persediaan berdasarkan inventarisasi fisik sebagai pengurang beban persediaan. d. Beban jasa, pemeliharaan, dan perjalanan dinas diakui sebesar nilai nominal pada dokumen tagihan dari pihak ketiga sesuai dengan ketentuan dan telah mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 4.3.13 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan Kebijakan akuntasi yang digunakan dalam laporan keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi PemerintahanBerbasis Akrual pada Pemerintah Daerah sebagai pelaksanaanperaturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan setiap rekening laporan keuangansepenuhnya menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan. 4.4 Perubahan Kebijakan Akuntansi Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan hanya apabila penerapan suatu kebijakanakuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan perundangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengaruhnya diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 13

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN 5.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Neraca 5.1.1 Aset 5.1.1.1 Aset Lancar 5.1.1.1.1 Kas Selama tahun 2015,tidak terdapat Kas di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke Rekening Kas Daerah. 5.1.1.1.2 Beban dibayar dimuka Selama tahun 2015, terdapat bebandibayar dimuka sebesar Rp82.834.657,33yang berasal dari pembayaran biaya premi asuransi, dengan rincian sebagai berikut: NO URAIAN ANGGARAN REALISASI MASA PREMI BEBAN (NILAI PREMI SAMPAI PER 31 DESEMBER) BEBAN DIBAYAR DIMUKA 1 2 3 4 5 6 7 = 4-6 Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah 119.300.000 114.315.100 31.480.442,67 82.834.657,33 - bangunan (property) 9.313.575 - bangunan (gempa bumi) 15.244.500 - bangunan (terorisme dan sabotase) 11.442.625 - kendaraan mobil 10 unit 42.210.200 - kendaraan mobil 2 unit 10.413.866 - kendaraan mobil 2 unit 9.849.000 - kendaraan mobil 3 unit 14.939.500 - Kendaraan sepeda motor 7 unit - Kendaraan sepeda motor 4 unit 393.610 508.800 17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016 17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016 17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016 17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016 9 Jan 2015 s.d. 9 Jan 2016 15Agst 2015 s.d. 15 Agst 2016 1 Okt 2015 s.d. 1 Okt 2016 17 Nov 2015 s.d. 17 Nov 2016 1 Okt 2015 s.d. 1 Okt 2016 1.552.262,50 2.540.750,00 1.907.104,17 7.035.033,33 10.413.866,00 4.103.750,00 3.734.875,00 65.601,67 127.200,00 5.1.1.1.3 Persediaan Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional SKPD, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan pada akhir tahun 2015, sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Persediaan Barang Pakai Habis pada Gudang Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tanggal 31 Desember 2015,berupa bahan pakai habis alat tulis kantor dan cetakan sejumlah Rp3.355.250,00 dengan rincian sebagai berikut: NO NAMA JENIS/ MACAM BARANG SATUAN JUMLAH HARGA SATUAN (Rp) NILAI PERSEDIAAN (Rp) 1 2 3 4 5 6 A. A T K 1 Kertas HVS Folio 70 Gr Rim 10 40.500 405.000 2 Kertas HVS Kwarto Rim 5 38.000 190.000 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 14

3 Karbon Folio Pak - 62.500-4 Kertas Faksimile 210 x 30 Roll 5 23.000 115.000 5 Buku Kwitansi Buah - 12.000-6 Buku Kwarto Buah - 7.500-7 Amplop Kecil Lembar - 19.000-8 Amplop Panjang (Kabinet) Lembar 2 22.500 45.000 9 Stop Map Lembar 500 1.500 750.000 10 Stop Map Plastik Lembar - 2.000-11 Stop Map Snelhecter Lembar - 2.000-12 Stop Map Snelhecter Plastik Lembar - 2.250-13 Portepel Tali Buah 10 6.500 65.000 14 Odner Buah - 25.000-15 Pita Mesin Ketik Biasa Buah - 19.000-16 Hechmachine Besar 24/6/330 Buah - 60.000-17 Hechmachine Kecil No. 10 Buah - 16.000-18 Hechneices Besar 24/6 dos - 13.000-19 Hechneices Kecil No.10 dos - 5.000-20 Paper Clip Kecil dos - 2.100-21 Penghapus Cair Buah - 20.000-22 Buku Folio 100 Lembar Buah - 17.000-23 Spidol Besar dos - 70.000-24 Spidol Kecil Buah - 2.950-25 Ballpoin Biasa Buah 20 3.000 60.000 26 Garisan Mika 30 cm Buah - 3.000-27 Pisau Cutter Besar L-800 Buah - 22.500-28 Batu Batteray Kecil Buah - 2.500-29 Batu Batteray Besar Buah - 12.000-30 Batu Batteray Sedang Buah - 9.000-31 Batu Batteray Kotak Buah - 11.750-32 Toner HP Laser Jet 505A Buah - 950.000-33 HP Toner Laser Jet 15A Buah - 750.000-34 HP Toner Laser Jet 36A Buah - 950.000-35 HP Toner Laser Jet P2015d (53A) Buah - 925.000-36 HP Toner Laser Jet 85X Buah - 950.000-37 HP Toner Laser Jet 78X Buah - 950.000-38 Tinta BJ Cartridge BC 20 Buah - 300.000-39 Cartridge LQ-2180 Buah - 200.000-40 Cartridge HP 21 Buah - 175.000-41 Cartridge HP 802 Buah - 120.000-42 Ribbon Cartridge Dot Matrix LX-300 Buah - 140.000-43 Cartridge HP 22 Buah - 200.000-44 Pita Epson 7755 Buah - 7.500-45 Gunting Buah - 10.900-46 Tinta Foto Copy Tabung - 670.000-47 Continous Form 14 7 /8x11 (4 ply) Boks - 365.000-48 Continous Form 9 ½ x11 (2 ply ) Boks - 143.000-49 Continous Form 9 ½ x11 ( 4 ply) Boks 2 260.000 520.000 50 DVD + RW 4x Pak - 120.000-51 Lem Tanggung Buah - 2.250-52 Lem Besar Buah - 7.500-53 Plak Band Kain 2'' Roll 2 17.000 34.000 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 15

54 Binder Clip 19 mm (107) Dos - 5.000-55 Binder Clip 32 mm (155) Dos - 8.000-56 Binder Clip 51 mm (206) Dos - 17.000-57 Stabillo Buah 10 8.000 80.000 58 Setip Buah 10 2.000 20.000 59 Pensil 2B Buah - 3.000-60 Remover Buah - 25.000-61 Rafia Roll - 20.000-62 Kertas HVS Folio Bergaris Pak - 30.000-63 Porforator Type 220 Buah - 55.000-64 Porforator Type 330 Buah - 154.000-65 Tinta Stempel Botol - 28.000-66 Plastik Transparan Folio 0,12 mm Pak - 95.000-67 Kertas Sampul Lembar - 900-68 Bolpoint Boliner Buah 10 9.000 90.000 69 Isi Pentel Buah - 14.500-70 Odner Gantung Buah - 80.000-71 Flash Disk 16 GB Buah - 100.000-72 Pita Mesin Ketik Elektrik Buah - 85.000-73 Penghapus Mesin Ketik Elektrik Buah - 20.000-74 PenghapusWhite Board Buah - 4.750 - Jumlah ATK 2.374.000 B. CETAKAN 1 Kop Gubernur HVS Folio 70 Gr Rim - 90.000-2 Kop Inspektorat HVS Folio 70 Gr Rim 1 90.000 90.000 3 Map LHP Rim - 300.000-4 Map KKP / Snelhecter KKP Buah - 2.250-5 Stop Map Inspektorat Kertas Crome Coated Rim 1 300.000 300.000 6 Blangko KKP HVS Folio Rim - 90.000-7 Blangko Berita Acara HVS Rim - 90.000-8 Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (4 ply) 250 set Boks - 370.000-9 Cetak Kop Continous Form Hal. 2 (2 ply) 250 set Boks - 360.000-10 Cetak Kop Continous Form Hal. 1 (2 ply) 500 set Boks 1 360.000 360.000 11 Amplop Inspektorat Besar Lembar - 1.500-12 Amplop Inspektorat Kecil Lembar 50 1.000 50.000 13 Amplop Gubernur Besar Lembar - 1.500-14 Amplop Gubernur Kecil Lembar - 1.000-15 Amplop Setda Besar Lembar - 1.500-16 Amplop Setda Kecil Lembar - 1.000-17 Buku Bend 22 Buku - 15.000-18 Blangko DP3 Double Kwarto Rim - 275.000-19 Notes Nota Dinas Buku - 15.500-20 Dos Arsip Buah 25 7.250 181.250 21 Buku Kartu Kendali Surat Masuk Buah - 26.000-22 Buku Kartu Kendali Surat Keluar Buah - 26.000-23 Blangko SSP Buah - 25.000 - Jumlah Cetakan 981.250 Jumlah ATK dan Cetakan 3.355.250 Saldo Persediaan tahun 2015adalah sebesar Rp3.355.250,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp813.750,00sebagaimanaterlihat pada tabel 5.1.1. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 16

TABEL 5.1.1 PERSEDIAAN Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Persediaan 3.355.250 813.750 Jumlah 3.355.250 813.750 5.1.1.2 Aset Tetap 5.1.1.2.1 Aset Tetap Aset Tetap Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada akhir tahun 2015 sebesar Rp20.475.603.867,00, terdiri dari: Tanah Rp0,00 Peralatan dan Mesin Rp 7.920.866.117,00 Gedung dan Bangunan Rp 12.522.639.700,00 Aset Tetap Lainnya Rp 32.098.050,00 Rincian mutasi Aset Tetap terdiri dari : Penambahan Belanja Modal 3.694.094.000 Belanja Barang/Jasa Hibah 178.293.000 Mutasi masuk Reklasifikasi Koreksi Penilaian Pengurangan Penghapusan Jumlah 3.872.387.000 Ekstrakontable 2.810.000 Reklasifikasi 279.992.852 Hibah Mutasi Keluar Koreksi Jumlah 282.802.852 1. Penambahan karena belanja modaldan hibah dengan rincian sebagai berikut: Belanja Modal: a. Alat Angkutan sebesar Rp638.889.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp727.250.000,00 c. Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp321.100.000,00 d. Gedung sebesar Rp2.005.391.000,00 e. Buku Perpustakaan sebesar Rp1.464.000,00 Hibah: a. Alat Angkutan sebesar Rp117.450.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp53.350.000,00 c. Buku Perpustakaan sebesar Rp7.493.000,00 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 17

2. Pengurangan karena barang ekstrakontable sebesar Rp2.810.000,00 dan reklasifikaikeluar dari Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Aset Lainnya sebesar Rp279.992.852,00. 5.1.1.2.2 Peralatan dan Mesin Saldo Peralatan dan Mesin tahun 2015 sebesar Rp7.920.866.117,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp6.345.629.969,00 dengan rincian sebagai berikut: Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Alat Berat 169.042.000 169.042.000 Alat Angkutan 2.746.274.401 1.989.935.401 Alat Kantor dan Rumah Tangga 4.564.061.551 4.063.714.403 Alat Studio dan Komunikasi 390.266.165 71.716.165 Alat Laboratorium 51.222.000 51.222.000 Jumlah 7.920.866.117 6.345.629.969 1. Penambahan Peralatan dan Mesin karena belanja modal, yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp638.889.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp727.250.000,00 c. Alat Studio dan Komunikasi sebesar Rp321.100.000,00 d. Buku Perpustakaan sebesar Rp1.464.000,00 2. Penambahan Peralatan dan Mesin karena hibah, yaitu: a. Alat Angkutan sebesar Rp117.450.000,00 b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp53.350.000,00 c. Buku Perpustakaan sebesar Rp7.493.000,00 5.1.1.2.3 Gedung dan Bangunan Saldo Gedung dan Bangunan tahun 2015 sebesar Rp12.522.639.700,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp10.517.248.700,00dengan rincian sebagai berikut: Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Gedung 12.508.329.700 10.502.938.700 Monumen 14.310.000 14.310.000 Jumlah 12.522.639.700 10.517.248.700 - Penambahan Bangunan Gedung karena belanja modal sebesar Rp2.005.391.000,00. 5.1.1.2.4 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015sebesar Rp32.098.050,00, terdiri dari: Buku Perpustakaan Rp 30.098.050,00 Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 2.000.000,00 Perbandingan dan Rincian Aset Tetap Lainnya seperti terlihat pada tabel 5.1.2. Aset Tetap Lainnya TABEL 5.1.2 ASET TETAP LAINNYA Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) - Buku Perpustakaan 30.098.050 21.141.050 - Barang Bercorak Seni dan Budaya 2.000.000 2.000.000 Jumlah 32.098.050 23.141.050 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 18

- Penambahan Buku Perpustakaan karena belanja modal sebesar Rp1.464.000,00 dan hibah sebesar Rp7.493.000,00 5.1.1.2.5 Akumulasi Penyusutan Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp9.407.128.266,03 dengan rincian sebagai berikut: Aset Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Sisa 2015 Nilai Sisa 2014 Alat-Alat Besar 169.042.000,00 166.275.000,00 2.767.000,00 5.534.000,00 Alat-Alat Angkut 2.746.274.401,00 1.519.157.776,01 1.227.116.624,99 789.473.125,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Komunikasi 4.564.061.551,00 3.401.586.351,00 1.162.475.200,00 1.019.815.718,00 390.266.165,00 124.431.565,00 265.834.600,00 15.946.400,00 Alat Laboratorium 51.222.000,00 51.222.000,00 - - Gedung 12.508.329.700,00 4.143.310.774,02 8.365.018.925,98 6.679.351.500,05 Monumen 14.310.000,00 1.144.800,00 13.165.200,00 13.451.400,00 Jumlah 20.443.505.817,00 9.407.128.266,03 11.036.377.550,97 8.523.572.143,05 - Penerapan penyusutan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah dilakukan pada seluruh Aset Tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan. - Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada Aset Tetap Lainnya tersebut pada saat sudah tidak dapat digunakan atau mati. - Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat koreksi nilai Aset Tetap yang disebabkan kesalahan dalam pencantuman nilai yang di ketahui di kemudian hari, maka penyusutan atas Aset Tetap tersebut perlu untuk disesuaikan. - Penyesuaian sebagaimana dimaksud, meliputi penyesuaian atas nilai yang dapat disusutkan dan nilai akumulasi penyusutan. - Penentuan nilai yang dapat disusutkan dilakukan untuk setiap unit Aset Tetap tanpa ada nilai residu. - Nilai residu adalah nilai buku suatu Aset Tetap pada akhir masa manfaatnya. - Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-masing periode dengan jumlah yang sama, dengan rumusan: Penyusutan per periode = Nilai yang dapat disusutkan Masa Manfaat - Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu). - Masa manfaat aset untuk melakukan perhitungan penyusutan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel Bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. - Penambahan nilai aset yang disebabkan adanya kapitalisasi atas pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap dapat menambah umur aset sesuai tabel Bab IV lampiran I Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2014 tentang Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. 5.1.1.3 Aset Lainnya Saldo Aset Lainnya pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar Rp279.992.852,00terdiri dari : Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 19

- Aset tak berwujud Rp 97.480.865,00 - Aset lain-lain Rp 182.511 987,00 TABEL 5.1.3 ASET LAINNYA Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Aset Lainnya 279.992.852 0 Jumlah 279.992.852 0 Kenaikannilai Aset Lainnya tahun 2015 sebesar Rp279.992.852,00disebabkan reklasifikasi Alat Kantor dan Rumah Tangga ke Aset Lainnya dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp0,00 seperti terlihat pada table 5.1.3. Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lainnya diperlukan sebelum Aset Tetap dihapuskan. 5.1.1.3.4 Akumulasi Amortisasi Nilai akumulasi amortisasi Inspektorat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp270.950.852,00 dengan rincian sebagai berikut: - Aset tak berwujud Rp 88.438.865,00 - Aset lain-lain Rp 182.511.987,00 Aset lain-lain sebesar Rp182.511.987,00 karena barang rusak berat yang diusulkan penghapusan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015. 5.1.2 Ekuitas Nilai Ekuitas pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar Rp11.346.219.495,30terdiri dari : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) (Rp41.747.588.752,00) Cadangan Pesediaan Rp3.355.250,00 Diinvestasikan dalam Aset Tetap Rp 11.068.475.600,97 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Rp 191.553.987,00 Ekuitas beban dibayar dimuka Rp 82.834.657,33 RK-PPKD Konsolidasian Rp 41.747.588.752,00 Perbandingan dan Rincian Ekuitas seperti terlihat pada tabel 5.1.4. TABEL 5.1.4 EKUITAS Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Ekuitas (30.401.369.256,70) (33.318.480.379,00) -SiLPA (41.747.588.752) (33.319.294.129,00) -Cad. Persediaan 3.355.250 813.750,00 -Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 11.068.475.600,97 8.546.713.193,05 -Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 191.553.987,00 - -Ekuitas Beban Dibayar Dimuka 82.834.657,33 56.792.968,75 RK-PPKD Konsolidasian 41.747.588.752,00 33.319.294.129,00 Jumlah 11.346.219.495,30 8.604.319.911,80 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 20

5.2 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2.1 Pendapatan Selama Tahun Anggaran 2015, Inspektorat Provinsi Jawa Tengah tidak mempunyai pendapatan. 5.2.2 Belanja 5.2.2.1 Belanja Operasi Realisasi Belanja Operasi untuk Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp38.053.494.752,00 atau 92,04% dari anggaran Rp41.345.635.000,00,terdiri dari: Uraian Anggaran TA 2015 Realisasi % Realisasi TA 2014 1. Belanja Pegawai 18.371.950.000 17.803.558.955 96,91 14.330.685.224 2. Belanja Barang dan Jasa 22.973.685.000 20.249.935.797 88,14 16.506.800.105 Jumlah 41.345.635.000 38.053.494.752 92,04 30.837.485.329 5.2.2.1.1 Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai untuk Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp17.803.558.955,00 atau96,91% dari anggaran Rp18.371.950.000,00. Perbandingan belanja pegawai Tahun Anggaran 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.1. TABEL 5.2.1 BELANJA PEGAWAI Uraian Anggaran (Rp) TA 2015 Realisasi TA 2014 Realisasi (Rp) (Rp) Belanja Tidak Langsung 18.088.220.000 17.541.158.955 13.597.059.224 Belanja Langsung 283.730.000 262.400.000 733.626.000 - Honorarium PNS 199.250.000 196.100.000 502.090.000 - Honorarium Non PNS 84.480.000 66.300.000 231.536.000 Jumlah 18.371.950.000 17.803.558.955 14.330.685.224 5.2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa Realisasi Belanja Barang dan JasaTahun Anggaran 2015 sebesar Rp20.249.935.797,00atau 88,14% dari anggaran Rp22.973.685.000,00dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp. 16.506.800.105,00.Perbandingan Belanja Barang dan JasaTahun Anggaran 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.2. TABEL 5.2.2 BELANJA BARANG Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Belanja Bahan Pakai Habis 696.494.910 498.598.790 Belanja Bahan/Material 25.200.000 - Belanja Jasa Kantor 872.888.237 458.658.000 Belanja Premi Asuransi 114.315.100 81.763.185 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 661.341.735 480.840.602 Belanja Cetak dan Penggandaan 405.812.800 260.301.950 Belanja Sewa Rumah/Gedung/ Gudang/Parkir 411.815.900 110.018.000 Belanja Makanan dan Minuman 387.718.515 267.191.880 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 88.530.000 81.043.000 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 21

Belanja Pakaian Khusus dan harihari tertentu - 29.925.000 Belanja Perjalanan Dinas 14.937.920.935 12.773.293.392 Belanja Kursus Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis PNS 318.482.168 299.192.706 Belanja Pemeliharaan 1.255.612.247 1.046.648.600 Belanja Jasa Konsultasi 73.803.250 119.325.000 Jumlah 20.249.935.797 16.506.800.105 5.2.2.2 Belanja Modal 5.2.2.2.1 Belanja Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2015 adalah Rp1.688.703.000,00 atau 98,22% dari anggaran Rp1.719.333.000,00 sedangkan untuk tahun anggaran 2014 adalah Rp1.080.045.000,00. Perbandingan Belanja ModalTahun Anggaran 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.3. TABEL 5.2.3 BELANJA PERALATAN DAN MESIN Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Alat Angkutan 638.889.000 418.700.000 Alat Kantor dan Rumah Tangga 727.250.000 661.345.000 Alat Studio dan Komunikasi 321.100.000 - Jumlah 1.687.239.000 1.080.045.000 Rincian Belanja Peralatan dan Mesin selama Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut : No. Uraian Merk/Type Vol. Harga Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) Alat Angkutan 1 Kendaraan Mobil 3 192.416.667 577.250.000 2 Kendaraan Sepeda Motor 4 15.409.750 61.639.000 Alat Kantor dan Rumah Tangga AC Split LG 12 8.500.000 102.000.000 Mesin Fotocopy Canon 1 68.800.000 68.800.000 Penghancur Kertas 1 19.850.000 19.850.000 Mesin Penghitung Uang 1 4.800.000 4.800.000 Mesin Money Detector 1 260.000 260.000 Tangga Lipat Alumunium 1 1.800.000 1.800.000 Hand Troly 1 695.000 695.000 Hand Troly Makan 1 695.000 695.000 PC/Komputer Lenovo 7 13.535.000 94.745.000 Laptop Asus 1 12.025.000 12.025.000 Printer HP 9 4.535.000 40.815.000 UPS ICA 7 2.785.000 19.495.000 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 22

LCD Projector Panasonic 2 15.535.000 31.070.000 LCD dan Screen Nec 1 95.850.000 95.850.000 LCD dan Screen Nec 4 14.450.000 57.800.000 Printer Epson 1 7.080.000 7.080.000 Lemari Arsip Besi Data File 12 5.008.000 60.096.000 Filling Cabinet Data File 12 3.973.000 47.676.000 Lemari Arsip Kaca Data File 6 2.972.000 17.832.000 Lemari Buku Besi (kombinasi) Data File 7 3.473.000 24.311.000 Meja Rapat 2 9.777.500 19.555.000 Alat Studio dan Komunikasi Set Sound System Yamaha 1 65.082.500 65.082.500 Microphone Shure 6 1.965.000 11.790.000 Microphone Holder 6 425.000 2.550.000 Alat Perekam Sony 5 1.569.000 7.845.000 Electronic Board Set 1 99.132.500 99.132.500 Kamera DSLR dan Perlengkapannya Canon 1 35.628.600 35.628.600 Lensa Kamera Canon 1 9.628.600 9.628.600 Tripod Kamera SILK Pro 500DX 3 3.228.500 9.685.500 Kamera Camcorder Canon Xa20 1 29.878.600 29.878.600 CCTV 1 49.878.700 49.878.700 JUMLAH 123 1.687.239.000 5.2.2.2.2 Belanja Gedung dan Bangunan Realisasi Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp2.005.391.000,00 atau 95,08% dari anggaran Rp2.109.195.000,00 dan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp1.451.041.500,00. Perbandingan Belanja Gedung dan BangunanTahun Anggaran2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel 5.2.4. TABEL 5.2.4 BELANJA GEDUNG DAN BANGUNAN Uraian 2015 (Rp) 2014 (Rp) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan 2.005.391.000 1.451.041.500 Jumlah 2.005.391.000 1.451.041.500 Rincian Belanja Gedung dan Bangunan selama Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut: No. Uraian Vol. Harga Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.) 1 Perbaikan Plafon Lantai 5 1 210.231.000 210.231.000 2 Perbaikan Talang 1 25.310.000 25.310.000 3 Perbaikan Dinding Luar 1 1.704.661.000 1.704.661.000 Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 23

4 Pengadaan Canopy Parkir 1 65.189.000 65.189.000 JUMLAH 2.005.391.000 5.3 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Operasional 5.3.1 Pendapatan Selama Tahun Anggaran 2015, terdapat pendapatan pada Inspektorat Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp174.393.000,00 yang berasal dari hibah barang/jasa. 5.3.2 Beban 5.3.2.1 Beban Operasional Realisasi Beban Operasional untuk Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp39.229.028.155,50 dan tahun 2014 sebesar Rp31.759.954.582,28 dengan rincian sebagai berikut: Uraian Realisasi 2015 2014 Beban Pegawai 17.803.558.955,00 14.330.685.224,00 Beban Persediaan 1.601.214.725,00 1.150.861.270,00 Beban Jasa 1.446.780.798,42 712.971.216,25 Beban Pemeliharaan 1.916.953.982,00 1.527.489.202,00 Beban Perjalanan Dinas 14.937.920.935,00 12.773.293.392,00 Beban Barang dan Jasa Lainnya 318.482.168,00 299.192.706,00 Beban Penyusutan Aset Tetap 1.195.074.592,08 869.118.025,03 Beban Amortisasi Aset Lainnya 9.042.000,00 - Beban Penyisihan Piutang - - Beban Diragukan Tertagih Investasi Non Permanen - - Beban Hibah Aset - - Beban Penghapusan Aset - 96.343.547,00 Jumlah Beban Operasional 39.229.028.155,50 31.759.954.582,28 1. Bebanpegawai terdiri dari: a. Belanja tidak langsung pegawai sebesar Rp17.541.158.955,00. b. Belanja langsung pegawai yaitu: - Honorarium PNS sebesar Rp196.100.000,00. - Honorarium Non PNS sebesar Rp66.300.000,00. 2. Beban persediaan terdiri dari: a. Belanja pakai habis sebesar Rp696.319.160,00. b. Belanja cetak dan penggandaan sebesar Rp405.174.800,00. c. Belanja pakaian dinas dan atributnya sebesar Rp88.530.000,00. d. Belanja makanan dan minuman sebesar Rp387.718.515,00. 3. Beban jasa terdiri dari: a. Belanja jasa kantor sebesar Rp872.888.237,00. b. Belanja komsultasi sebesar Rp73.803.250,00. c. Belanja premi asuransi sebesar Rp114.315.100,00. d. Belanja sewa rumah/gedung sebesar Rp411.815.900,00. 4. Beban pemeliharaan terdiri dari: a. Belanja perawatan kendaraan bermotor sebesar Rp661.341.735,00. b. Belanja pemeliharaan sebesar Rp1.255.612.247,00. 5. Beban perjalanan dinas terdiri dari: a. Belanja perjalanan dinas sebesar Rp14.937.920.935,00. 6. Beban penyusutan terdiri dari: a. Beban penyusutan atas peralatan dan mesin sebesar Rp875.064.818,01. Laporan Keuangan Inspektorat Prov. Jateng TA.2015 24