PERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Toleransi& Implementasinya

MAKALAH KONFIGURASI PERMUKAAN DAN TOLERANSI SEMESTER GENAP 2015

ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

PEMBERIAN UKURAN DIMENSI

B. Kegiatan Belajar. 1. Kegiatan Belajar 1 Menentukan Persyaratan Kerja

TOLERANSI. Istilah dalam Toleransi Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan paparan berikut ini.

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILABUS. Pengalaman Belajar. Materi Pokok

METROLOGI INDUSTRI DAN STATISTIK

PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MENGGAMBAR TEKNIK (T.INDUSTRI /S1) KODE / SKS KD /2 SKS

ATURAN DASAR MEMBERI UKURAN

dengan toleransi batas suaian* toleransi c. Ukuran d. Ukuran Suaian Suaian Suaian halus sedang Sampai dengann 3 6 kasar ±

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN

MEMBACA GAMBAR TEKNIK

Program Studi Teknik Mesin S1

JUDUL : PEMBUATAN ALAT PENGUKUR KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PROSES PEMESINAN YANG DIAPLIKASIKAN PADA KOMPUTER

MODUL TUGAS BESAR MENGGAMBAR MESIN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

INSTRUMEN TES PADA RANAH KOGNITIF PENELITIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK DASAR

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

commit to user BAB II DASAR TEORI

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

HANDOUT GAMBAR TEKNIK

Ada 3 parameter yang digunakan untuk menentukan kekasarna permukaan, yakni. Ra adalah penyimpangan rata-rata dari garis rata-rata profil

MENGGAMBAR DETAIL SECARA RINCI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PERTEMUAN 5. Gambar potongan

TOLERANSI LINIER Basori

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK GAMBAR MESIN

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

PERTEMUAN 4 ATURAN PENYAJIAN GAMBAR

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

STUDI KEMAMPUAN DAN KEANDALAN MESIN FREIS C2TY MELALUI PENGUJIAN KARAKTERISTIK STATIK MENURUT STANDAR ISO Julian Alfijar 1 ), Purnomo 2 )

I. PENDAHULUAN. Setiap pekerjaan mesin mempunyai persyaratan kualitas permukaan (kekasaran

IV. PENDEKATAN DESAIN

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

Menafsirkan gambar teknik listrik. Menerapkan standarisasi dan normalisasi gambar teknik ketenagalistrikan

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

Program Studi Teknik Mesin S1

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on:

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 LEMBAR INFORMASI ( INFORMATION SHEET ) BIDANG LOMBA

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KEMIRINGAN SISI POTONG PAHAT DAN KECEPATAN POTONG TERHADAP KUALITAS KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL PADA SHAPING MACHINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PROSES SEKRAP ( (SHAPING) Paryanto, M.Pd. Jur. PT Mesin FT UNY

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI KESALAHAN ESENSIAL GAMBAR KERJA PRAKTIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL TUGAS AKHIR SKRIPSI

Gambar Teknik Mesin i

MENGGAMBAR BAGIAN MESIN SECARA TERPERINCI

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

Teknik Gambar Manufaktur 3

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT Menentukan Persyaratan Kerja

BAB 3 PROSES FRAIS (MILLING)

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

Kayu lapis Istilah dan definisi

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB.IV PERMULAAN DAN SUSUNAN GAMBAR-KERJA.

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

05FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

RANCANG BANGUN UNIT KONTROL BERESOLUSI 12 Bit ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2. Pengoperasian Cam-lock

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

Transkripsi:

PERTEMUAN 13 TOLERANSI GEOMETRI DAN KONFIGURASI PERMUKAAN 13.1. Toleransi geometri Toleransi geometri atau toleransi bentuk adalah batas penyimpangan yang diizinkan, dari dua buah garis yang sejajar, atau dua buah bidang yang sejajar bila bidang itu tidak berbentuk sudut. Untuk bidang yang membentuk sudut maka daerah toleransinya adalah batas yang diizinkan dari dua buah bidang yang sejajar membentuk sudut terhadap bidang basisnya. Dengan demikian bila suatu benda kerja yang harus diselesaikan dengan hasil yang baik maka dalam gambar kerjanya harus diberikan suatu informasi yang jelas pula. Dengan sendirinya benda ini akan mahal harganya. Karena dalam penyelesaiannya memerlukan ketelitian yang tinggi dan juga waktunya lama. Oleh karena itu di dalam memberikan tanda-tanda toleransi geometri, harus ditempatkan pada daerah, atau benda yang betul-betul sangat penting. Tidak pula setiap permukaan bidang dari benda kerja harus diberikan tanda toieransi geometri. Toleransi geometri mempunyai pengertian agar supaya bentuk daripada benda pekerjaan itu tidak akan mempunyai penyimpangan-penyimpangan yang terlalu besar yang berakibat benda kerja itu tidak dapat dipakai. Untuk mengontrol benda atau permukaan dari suatu benda maka pada permukaan dalam gambar harus diberikan tanda toleransi geometri. 13.2. Simbol-simbol Toleransi Geometri Jenis jenis karakteristik geometri yang dapat dikontrol dengan suatu toleransi geometri dan simbolnya dapat dilihat pada table 13.1. Tabel 13.1 Lambang untuk Sifat yang Diberi Toleransi 1

13.3. Penempatan Toleransi Geometri Toleransi geometri pada gambar kerja harus ditempatkan pada ruangan yang berbentuk empat persegi panjang. Ruangan ini dibagi dalam beberapa bagian, misalnya dua bagian, tiga bagian atau lebih, ditunjukan pada gambar di bawah ini. Bentuk segi empat ini digambar dengan garis tipis. a) Tanpa bidang basis b) Satu bidang basis c) Dua bidang basis Gb. 13.1 Lambang toleransi geometrik Kotak-kotak atau ruangan-ruangan dalam segi empat ini sudah tertentu dalam pemakaiannya. Kotak pertama atau yang di sebelah kiri adalah untuk tempat meletakkan simbul toleransi, sedang kotak kedua berikutnya adalah tempat meletakkan besarnya harga toleransi geometri (Gb. 13.1). Bila segi empat itu mempunyai tiga buah ruangan maka untuk kotak ketiga adalah untuk meletakkan tanda basisnya. Demikian pula bila kotak segi empat mempunyai empat kotak adalah tempat penunjukan basis pula. Penunjukan tanda basis ditunjukkan dengan menggunakan huruf besar yang diawali dari huruf A sesuai dengan urutan huruf abjad. 2

Untuk mengecek toleransi ini dihubungkan dengan sebuah garis tipis kerangka toleransi, salah satu ujung garis tersebut diberi anak panah yang menunjuk ke objek, yang dapat ditunjukkan sebagai berikut : 1) Dapat ditunjukan pada garis benda, atau pada garis bantu penunjukan ukuran, tetapi tidak boleh ditempatkan pada garis ukuran lihat Gb. 13.2 (a). 2) Dapat ditunjukkan pada tempat segaris dengan garis penunjukan ukuran, lihat Gb.13.2(b) dan Gb.13.2(c). 3) Dapat ditempatkan pada garis sumbu atau garis pertengahan dalam bidang, atau sumbu mendatar lihat Gb.13.3. a). Penunjukan permukaan b). Penunjukan silinder c). Penunjukan silinder Gb. 13.2 Cara meletakkan tanda penunjuk Gb. 13. 3 Penunjukan pada garis sumbu lubang 13.4. Penunjukan Sistem Basis Penunjukan sistem basis untuk toleransi geometri sangat penting, karena dengan adanya basis ini orang lain akan lebih mudah mengerti maksud dari perencana atau pemesan. Penunjukan ini diberikan dari kotak segi empat dengan garis tipis, pada ujungnya diberi tanda segi tiga yang dihitamkan ( Δ ) sebagai dasar yang harus diikuti. Tanda-tanda basis ini dapat ditempatkan sebagai berikut : 1. Ditempatkan pada garis permukaan dari suatu bidang. 2. Ditempatkan pada garis bantu penunjukkan ukuran. 3. Ditempatkan pada garis sumbu, garis yang membagi dua suatu benda sama besar. 3

Gb. 13.4 Penunjukan system basis Jika kotak toleransi geometri tidak dapat dihubungkan ke basis, hal ini dapat ditunjukkan dengan cara yang lain, yaitu dengan menentukan salah satu bidang sebagai basisnya yang di tetapkan sebagai basisnya dengan diberi huruf abjad besar. Misalnya A, B, C dan seterusnya lihat gambar. Gb.13.4 Penunjukan basis dengan huruf Adakalanya kotak toleransi geometri terdiri lebih dari 3 kotak, maka perlu dimengerti bahwa kotak yang ke 3 ke 4, dan seterusnya, dihitung dari kiri ke kanan adalah tempat penunjukan basisnya. 4

13.5. Cara-cara menentukan konfigurasi permukaan Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan arah bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yaitu yang berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan kelelahan, kerekatan suaian, dan sebagainya. Konfigurasi permukaan yang diminta perencana harus dinyatakan dalam gambar, menurut cara-cara yang sesuai dengan standar. Kekasaran permukaan adalah penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil, yang selanjutnya disebut nilai kekasaran (Ra). Nilai kekasaran rata-rata aritmetik telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, dari mulai N1 sampai dengan N12. Untuk penunjukan pada gambar mengenai spesifikasi kekasaran ini dapat dituliskan langsung nilai Ra-nya, atau tingkat kekasarannya. Tabel 13.2. Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran Nilai kekasaran permukaan suatu elemen ditentukan menurut fungsinya, sedangkan untuk mencapainya bergantung pada kemampuan proses pengerjaan manual atau pemesinan di tempat produksi. Pilihlah nilai kekasaran sekasar mungkin, sehalus yang diperlukan. Makin halus permukaan yang diminta, semakin mahal biaya pengerjaannya. 13.6. Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Bekas Pengerjaan 1. Simbol Dasar Penunjukan Simbol dasar (Gb.13.5(a)) terdiri atas dua garis yang membentuk sudut 60 o dengan garis yang tidak sama panjang. Garis sisi kiri minimal 4 mm dan garis sisi kanan dua kali garis sisi kiri. Ketebalan garis disesuaikan dengan besarnya gambar, biasanya diambil tebal garis 0,35 mm. 5

Gb. 13.5 Simbol kekasaran permukaan Apabila pengerjaan pada permukaan menggunakan mesin, symbol dasarnya ditambah garis sehingga membentuk segitiga sama sisi (Gb. 13.5(b)). Sementara itu, simbol menurut Gb. 13.5(c) digunakan untuk menunjukkan bahwa kekasaran permukaan dicapai tanpa membuang bahan. 2. Simbol dengan Tambahan Nilai Kekasaran dan Perintah Pengerjaan Pengertian simbol yang disertai nilai kekasaran ditunjukkan pada Tabel 2, sedangkan Tabel 3 menjelaskan pengertian simbol yang disertai perintah pengerjaan. Tabel 13.3 Simbol dengan Tambahan Kekasaran Tabel 13.4 Simbol dengan Tambahan Perintah Pengerjaan 6

Gb. 13.5. Letak simbol-simbol a: nilai kekasaran (Ra) atau tingkat kekasaran (N1 sampai N12) b: cara pengerjaan, produksi atau pelapisan c: panjang sampel (contoh) d: arah bekas pengerjaan e: kelebihan ukuran yang dikehendaki f: nilai kekasaran lain, jika diperlukan 3. Simbol Arah Bekas Pengerjaan (Tanda Pengerjaan) Arah bekas pengerjaan dapat dituliskan dengan simbol seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Maksud dari penunjukan arah bekas pengerjaan ini adalah untuk memastikan segi fungsional permukaan yang bersangkutan, misalnya mengurangi gesekan, wujud tekstur yang menarik, dan sebagainya. Tabel 13.5 Simbol arah bekas pengerjaan 7

Contoh penggunaan pada gambar: Gb 13.6 Contoh Penunjukan Simbol dan Huruf pada Gambar 8

Gb. 13.7 Contoh penunjukan simbol dan huruf dengan beberapa variasi Soal-soal 1. Jelaskan pengertian lambang toleransi geometri pada gambar berikut: 2. Jelaskan pengertian lambang toleransi geometri pada gambar berikut 3. Jelaskan pengertian lambang toleransi geometri pada gambar berikut 9

4. Jelaskan pengertian lambang toleransi geometri pada gambar berikut Gb. 13.8 Bagian dongkrak ulir yang dilengkapi tanda kekasaran Perhatikan Gb. 13.8 di atas untuk mengerjakan soal di bawah. Pada Gambar terdiri dari bagian a, b dan c. 5. Pada gambar bagian a terdapat lambang pengerjaan jelaskan masing-masing lambing tersebut? 6. Buatlah urutan pengerjaan komponen pada gambar bagian b serta mesin yang digunakan! 7. Buatlah urutan pengerjaan komponen pada gambar bagian c serta mesin yang digunakan! 10