SINERGITAS PEMBANGUNAN SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

dokumen-dokumen yang mirip
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN POSISI IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN DI ERA PEMERINTAHAN BARU

PEMBANGUNAN KEHUTANAN DALAM RPJMN

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

REVITALISASI KEHUTANAN

KEDEPUTIAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional : masukan terhadap draft Renstra Badan Litbang dan Inovasi

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Pembangunan Kehutanan

Jakarta, 24 Februari 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Integrasi Program BLI dalam RKP 2017

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

Disampaikan oleh: MENTERI DALAM NEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Yogyakarta, 7 Maret 2016

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

PELAKSANAAN RPJMN BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DAN DUKUNGAN RISET

Workshop Ahli Perubahan Iklim Regional Maluku dan Maluku Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Kebijakan Bioenergi, Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Lampiran BAB II STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DISAMPAIKAN OLEH Ir. BEN POLO MAING (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT)

PERAN DAN DUKUNGAN KEJAKSAAN RI TERHADAP PRIORITAS RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) T.A 2018

KEBIJAKAN PROGRAM PSKL DUKUNGAN KEGIATAN LITBANG TAHUN 2017 JULI, 2016

PENATAAN RUANG BERBASIS EKOSISTEM DAN PELUANG PENERAPAN EU RED (SATU KAJIAN HUKUM)

SISTEMATIKA PENYAJIAN :

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH MALUKU

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

MENTERI DALAM NEGERI. Disampaikan oleh : Surabaya, 14 April 2015

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

dadang-solihin.blogspot.com 2

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

Oleh: DIREKTORAT KELAUTAN DAN PERIKANAN. Jakarta, 3 September 2014

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Kajian Hukum Penataan Ruang Berbasiskan Ekosistem dan Peluang Penerapan EU RED (EU Renewable Energy Source Directive)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

BAB 2. VISI DAN MISI PRESIDEN, SERTA SASARAN

Keselarasan antara RPJMD dengan RPJMN DISAMPAIKAN PADA MUSRENBANG RPJMD KABUPATEN KAMPAR PERIODE

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

Oleh Deddy Permana / Yayasan Wahana Bumi Hijau Sumatera selatan

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011

INDONESIA NEW URBAN ACTION

Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

Policy Brief. Skema Pendanaan Perhutanan Sosial FORUM INDONESIA UNTUK TRANSPARANSI ANGGARAN PROVINSI RIAU. Fitra Riau

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

INTEGRASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK KE DALAM PEMBANGUNAN

Knowledge Management Forum April

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SINERGITAS PEMBANGUNAN SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Oleh: Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/BAPPENAS Disampaikan pada Sosialisasi Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, 1 September 2015 Slide - 1

I. PENDAHULUAN 1. Pembangunan berkelanjutan sangat erat dengan susbtansi pembangunan kehutanan dan lingkungan hidup (LH): (i) bentang/batasan fisik LH ONE MAP; (ii) bentang/rentang/batasan kualitas LH DAYA DUKUNG LH. 2. Hutan terutama hutan konservasi dan hutan lindung: sumber serapan karbon; sumber air; habitat kehati (florafauna). 3. Keseimbangan area hijau dan area penggunaan lain (non hijau) area industri, pertanian, permukiman, dan pengelolaan limbah. 4. Pada saat ini: (i) Peningkatan penggunaan ruang fisik jumlah dan jenis penggunaan; (ii) kualitas ruang menurun: ketidakseimbangan dan polusi/limbah yang tidak terkelola.

II. BAGAIMAN RPJMN 2015-2019 MEMBERI ARAHAN TENTANG SINERGITAS INI?

PENTAHAPAN PEMBANGUNAN RPJPN 2005-2025: RPJMN 2015-2019 SEBAGAI TAHAP KE III DALAM RPJPN 2005-2025 Visi Pembangunan 2005-2025 INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR DAYA SAING PEREKONOMIAN BERLANDAS KEUNGGULAN SDA; SDM DAN IPTEK Slide - 4

3 Masalah Pokok Bangsa dan Tantangan utama Pembangunan MASALAH POKOK BANGSA 1. ANCAMAN TERHADAP WIBAWA NEGARA 2. KELEMAHAN SENDI PERKONOMIAN BANGSA 3. INTOLERANSI DAN KRISIS KEPRIBADIAN BANGSA TANTANGAN UTAMA 1. STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN 2. TATAKELOLA; BIROKRASI EFEKTIF DAN EFISIEN 3. PEMBERANTASAN KORUPSI 4. PERTUMBUHAN EKONOMI 5. PERCEPATAN PEMERATAAN DAN KEADILAN 6. KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN 7. PENINGKATAN KUALITAS SDM 8. KESENJANGAN ANTAR WILAYAH 9. PERCEPATAN PEMBANGUNAN KELAUTAN

LINGKUNGAN STRATEGIS I. Geo-ekonomi: proses pemulihan ekonomi berlangsung; pusat ekonomi ke kawasan Asia Pasifik; trend perdagangan jasa; harga komoditas menurun namunhara produk manufaktur meningkat; peningkatan hambatan non tarif;... II. Geo-politik: negara maju masih berpengaruh; kekuatan baru Cina dan Australia; geografi Indonesia rentan dalam hal pencurian SDA dan peredaran barang ilegal; pertarungan penguasaan SDA food-energy security; globalisasi nilai budaya III. Bonus Demografi IV. Agenda Paska 2015 dan Perubahan iklim

MOHON GUNAKAN DATA PROYEKSI PENDUDUK INI UTK RENSTRA PROYEKSI PENDUDUK (JUTA) Uraian 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Penduduk usia 0-14 68,1 69,9 70,7 70,0 67,9 65,7 Usia kerja (15-64) 158,5 171,9 183,5 193,5 201,8 207,5 Penduduk Lansia (60+) 18,0 21,7 27,1 33,7 41,0 48,2 Penduduk usian 65+ 11,9 13,7 16,8 21,3 26,7 32,4 Total 238,5 255,5 271,1 284,8 296,4 305,7 Penduduk di Perkotaan 49,8 53,3 56,7 60,0 63,4 66,6 Rasio Ketergantungan 50,5 48,6 47,7 47,2 46,9 47,3 Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jumlah penduduk pada tahun 2010 merupaan data per Juni 2010

VISI RPJMN 2015-2019 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN DAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG MISI RPJMN 2015-2019 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara hukum 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

SEMBILAN AGENDA PRIORITAS 1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara 2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik 8. Melakukan revolusi karakter bangsa 9. Memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 1) Membangun untuk manusia dan masyarakat; 2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan; 3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem 3 DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA Pendidikan Kesehatan Perumahan Mental / Karakter DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi & Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata dan Industri DIMENSI PEMERATAAN & KEWILAYAHAN Antarkelompok Pendapatan Antarwilayah: (1) Desa, (2) Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur KONDISI PERLU Kepastian dan Penegakan Hukum Keamanan dan Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA 10

BUKU I. AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL AGENDA 6.4. MEMPERKUAT KEHADIRAN NEGARA DLM MELAKUKAN REFORMASI SISTEM DAN PENEGAKAN HUKUM YG BEBAS KORUPSI, BERMARTABAT DAN TERPERCAYA PEMBERANTASAN TINDAKAN PENEBANGAN LIAR, PERIKANAN LIAR DAN PENAMBANGAN LIAR AGENDA 6.6. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI PASAR INTERNASIONAL AGENDA 6.7. MEWUJDUKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKNOMI DOMESTIK MENDORONG BUMN MENJADI AGEN DALAM PEMBANGUNAN AKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL: PENINGKATAN HASIL HUTAN KAYU PENINGKATAN KEDAULATAN PANGAN KETAHANAN AIR KETAHANAN ENERGI PELESTARIAN SUMBERDAYA ALAM, LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA

PEMBERANTASAN TINDAKAN PENEBANGAN LIAR Sasaran: Menurunnya frekuensi dan luasan penebangan liar Arah Kebijakan: Peningkatan instrumen penegakan hukum, melalui: (i) Penyusunan Satu Peta Tematik Hutan; (ii) Percepatan penyelesaian tata batas dan pengukuhan kawasan hutan; (iii) Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengawas dan penegak hukum. Peningkatan efektivitas penegakan hukum melalui: (i) Penyederhanaan prosedur penegakan hukum kasus penebangan liar; (ii) Meningkatkan proses yustisi; (iii) Peningkatan koordinasi dalam pengawasan dan penegakan hukum; (iv) Pembentukan Lembaga Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Peningkatan efektivitas dan kualitas pengelolaan hutan: (i) Penyelesaian Pembangunan KPH untuk seluruh kawasan hutan; (ii) Peningkatan keterlibatan masyarakat dalam pengamanan hutan.

PENINGKATAN HASIL HUTAN KAYU Sasaran: 1. Peningkatan kualitas tata kelola: a. Berkurangnya kawasan hutan berstatus open access dengan mengembangkan Kesatuan Pengelola Hutan Produksi (KPHP) menjadi 347 unit; b. Meningkatnya penerapan prinsip pengelolaan hutan produksi lestari untuk KPHP dan hutan produksi di bawah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK- HA). 2. Peningkatan produksi kayu: a. Meningkatnya produksi kayu bulat dari hutan alam menjadi 29 juta m3 (5 th); b. Meningkatnya produksi kayu bulat dari hutan tanaman menjadi 160 juta m3 (5 th ); c. Meningkatnya produksi kayu hutan rakyat menjadi 100 juta m3 (5 th ); ARAH KEBIJAKAN 1. Meningkatkan tatakelola kehutanan (good forest governance): (i) pemisahan regulator dan operator KPH dan operasionalisasinya; (ii) penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari; (iii) pemberian legalitas hasil hutan kayu dan produk kayu; (iv) SDM utk operasionalisasi KPH; (v) forest cluster based industry; (vi) memperkuat fungsi pemerintah sbg fasillitator. 2. Meningkatkan produksi dan produktivitas Sumberdaya hutan: (i) iptek untuk peningkatan nilai dan diversifikasi produk; (ii) keterlibatan masyarakat sebagau mitra usaha: HTR, HKm, HD, H-adat dan Hrakyat. 3. Mengembangkan industri pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu untuk meningkatkan nilai tambah sektor kehutanan.

KETAHANAN AIR Sasaran 1. Penanganan DAS yang meliputi: penyelesaian status DAS lintas negara, pemulihan kesehatan dan peningkatan perlindungan mata air di 4 DAS Prioritas (DAS Ciliwung, DAS Citarum, DAS Kapuas, dan DAS Siak) dan 26 DAS Prioritas lainnya; 2. Mengurangi luasan lahan kritis, melalui rehabilitasi di dalam KPH seluas 5,5 juta hektar. 3. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pemulihan kesehatan DAS melalui pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa, pengembangan ekowisata skala kecil, serta hasil hutan bukan kayu. 4. Internalisasi 108 RPDAST (Rencana Pengelolaan DAS Terpadu) yang sudah disusun ke dalam RTRW. 5. Membangun tampungan air sejumlah 3 miliar meter kubik serta optimalisasi penampung air terbangun dengan indikator terbangunnya 49 buah waduk 6. Mempercepat pemanfaatan sumber daya air sebagai sumber energi listrik; 7. Mendukung kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi dan pembangunan 1 juta ha jaringan irigasi 8. Mengurangi area rawan genangan dengan indikator sasaran terbangunnya flood management di 33 Balai Wilayah Sungai 9. Pembangunan prasarana air baku dengan indikator terbangunnya prasarana air baku sebesar 67,16 m3/det 10. Pengelolaan kualitas air, baik di sungai, waduk, danau, situ, muara sungai, pantai dengan indikator membaiknya kualitas air di 15 danau, 5 wilayah sungai ARAH KEBIJAKAN 1. Pemeliharaan dan pemulihan Sumber air dan eksositemnya: (i) Pengelolaan kawasan hulua fungsi DAS secara berkelanjutan untuk menjaga kualitas dan kapasitas SD Air; (ii) Konservasi SD Air 2. Pemenuhan kebutuhan dan jaminan kualitas air untuk kehidupan sehari-hari 3. Pemenuhan kebutuhan air untuk kebutuhan sosial dan ekonomi produktif 4. Peningkatan ketangguhan masyarakat dalam mengurangi resiko daya rusak air termasuk perubahan iklim 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan dan keterpaduan pengelolaan SD Air terpadu, efisien, efektif dan berkelanjutan

PELESTARIAN SDA, LH DAN PENGELOLAAN BENCANA: (I) PENINGKATAN KONSERVASI DAN TATA KELOLA HUTAN; (II) PERBAIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP Sasaran: 1. Konservasi Hutan a. Meningkatnya populasi 25 species satwa terancam punah sebesar 10 persen sesuai baseline data tahun 2013 b. Optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi seluas 20,63 juta ha c. Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dengan cepat dan baik d. Peningkatan kualitas data dan informasi keanekaragaman hayati. 2. Tata Kelola Hutan a. Penyelesaian pengukuhan/penetapan kawasan hutan 100 persen b. Penyelesaian tata batas kawasan dan tata batas fungsi sepanjang 40.000 km c. Operasionalisasi 629 KPH yang terdiri dari 347 KPHP, 182 KPHL, 50 TN dan 100 KPHK bukan TN d. Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan melalui pola HTR/HKm/HD dan HR (dari 500 ribu ha pada tahun 2014 menjadi 12,7 juta ha pada tahun 2019). 3. Perbaikan kualitas LH: a. Penurunan Emisi GRK 15,5% menjadi +/- 26% (2019) b. Meningkatnya IKLH menjadi 66,5-68,5 (2019) c. Menigkatnya model sikap dan perilaku peduli terhadap alam dan lingkungan ARAH KEBIJAKAN 1. Meningkatkan kapasitas pengelola hutan konservasi dalam melindungi, mengawetkan ekosistem hutan, sumberdaya spesies dan SD genetik 2. Mempercepat kepastian status hukum kawasan hutan, meningkatkan keterbukaan data dan informasi SD hutan dan menigkatkan kualitas tatakelola di tingkat tapak 3. Perbaikan Kualitas LH: (i) penguatan sistem pemantauan kualitas LH; (ii) Peningkatan kualitas LH (air, udara dan tutupan lahan/hutan); (iii) peningkatan pelestarian dan pemanfaatan keekonomian kehati; (iv) penerapan pola produksi dan konsumsi berkelanjutan; (v) penguatan instrumen pengelolaan LH; (vi) Penegakan hukum lingkungan.

BUKU II. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG SDALH: 11 ISU STRATEGIS BIDANG SDA DAN LH I. PENGARUSUTAMAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. PROGRAM LINTAS BIDANG PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, BNPB, BMKG DAN KKP, KEMENTAN NO ISU STRATEGIS 5 PENINGKATAN PRODUKSI HASIL HUTAN DAN PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN 6 PENINGKATAN KONSERVASI DAN TATAKELOLA HUTAN SERTA PENGELOLAAN DAS 9 PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP, PENGEMBANGAN POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI BERKELANJUTAN SERTA PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN KEEKONOMIAN KEHATI 10 PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 11 PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM SERTA PENINGKATAN KUALITAS INFORMASI IKLIM DAN KEBENCANAAN

A. PENGARUSUTAMAAN MAINSTREAMING Saat ini: Pembangunan berkelanjutan sebagai pengarusutamaan pembangunan setiap bidang pembangunan menerapkan prinsip berkelanjutan IKLH Baru: Mengarusutamakan prinsip keberlanjutan pembangunan untuk menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, kesejahteraan ekonomi masyarakat dan kualitas lingkungan hidup masyarakat dengan tata kelola yang menjaga pelaksanaan pembangunan yang terus meningkatkan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. B. PROGRAM LINTAS BIDANG PERUBAHAN IKLIM: Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim: RAN GRK (dan 33 RAD GRK) proses internalisasi ramah lingkungan secara konkrit ke dalam kegiatan berbagai bidang/sektor. 17

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP, PENGEMBANGAN POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI BERKELANJUTAN SERTA PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN KEEKONOMIAN KEHATI 1. Meningkatkan kualitas LH: (i) penerapan IKLH; (ii) menerapkan pola K-P berkelanjutan; (iii) Memperkuat data dan infomasi lingkungan hidup 2. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan LH: (i) pengendalian pencemaran dan kerusakan LH; (ii) Pengelolaan limbah dan bahan B3; (iii) pengelolaan sampah terpadu; (iv) upaya pemulihan pada kawasan yang tercemar yang terlantar. 3. Memperkuat Kapasitas Pengelolaan LH: (i) Kapasitas SDM LH; (ii) Meningkatkan kepastian hukum. 4. Melestarikan dan Memanfaatkan Ekonomi Kehati: (i) Meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan kehati; (ii) Meningkatkan upaya pelestarian fungsi kehati; (iii) Memantapkan kelembagaan dan kapasitas penataan ruang dan perilaku masyarakat yang mendukung implementasi pengelolaan kehati 5. Kualitas SDM, dukungan politik dan regulasi dalam pengelolaan kehati dan pengarusutamaan isu kehati.

III. IMPLIKASI UNTUK RENSTRA KLHK

Paradigma baru 1. Sinergi pengelolaan hutan dan lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan: a. Hutan dan LH sebagai boundaries kehidupan: air, lahan: jumlah dan kualitas; udara b. Satu bentang dan satu daya dukung satu peta sampai tingkat tapak dan satu daya dukung di lapangan. 2. Pemberian ijin ~ pemantauan dan penegakan ijin/instrumen dan hukum pembagian wilayah, dan rentang kendali 3. Sistem data dan informasi jelas dan transparan dasar penyusunan kebijakan dan dasar penegakan ketentuan dan hukum.

Lingkungan strategis 1. PENGELOLAAN BERKELANJUTAN SUDAH TIDAK BISA DITUNDA: hutan, perkebunan, pertanian, pesisir, perairan berkelanjutan proses dan produk. 2. KESEIMBANGAN PENGELOLAAN HUTAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (JASA DAN KEHATI): nilai produk naik karena kualitas dan adanya sumber PELUANG/pendapatan BARU yang sejalan dengan konservasi: produk lestari, nilai kehati dan nilai jasa lingkungan. 3. GLOBALISASI DAYA SAING LN = DAYA SAING DN

KONSEKUENSI 1. SATU DATA SATU PETA HUTAN dan skala mencukupi sampai tingkat tapak ONE MAP kalau tidak akan saling melemahkan 2. SATU DATA SATU PETA DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP dan IKLH 3. PEMANTAUAN DAN PENEGAKAN HUKUM HUTAN DAN LINGKUNGAN: (i) Data 1 dan 2 sebagai platform: detil dan tersedia updated untuk pemantauan; (ii) data 1, 2 transparan dan menjadi landasan kuat untuk penegakan hukum; (iii) data melekat pada unit kerja terkecil dan mudah digunakan oleh SDM di lapangan. 4. SISTEM KENDALI: PUSAT-WILAYAH/PROVINSI/KAB/KOTA: langsung (UPT) dan sistem desentralisasi (Pemda) 5. SDM: jumlah, kompetensi dan persebaran 6. KEMITRAAN: LSM, USAHAWAN DAN MASYARAKAT

1. BOUNDARIES : RENCANA STRATEGIS 1: DATA DAN INSTRUMEN DASAR A. PENGEMBANGAN ONE MAP Nasional (pusat-daerah) dan rencana penerapannya sampai tingkat tapak - skala dan sistem informasi untuk akses penggunaan dan transparansi penerapan Dinas dan di KPH (KPHP- KPHL, KPHK) B. PENGEMBANGAN DAYA DUKUNG LH: data hasil KLHS MP3EI siap digunakan dan diterapkan di kantor Ekoregion C. SINERGI 1A DAN 1B dan rencana pelaksanaannya 2. PENGGUNAAN/PENERAPAN ONE MAP DAN DAYA DUKUNG LH untuk pemantauan dan penegakan ketentuan/hukum. 3. RENTANG KENDALI DAN SISTEM KOORDINASI: a. HUTAN: PUSAT- PROVINSI - KAB/KOTA KPH b. KEHATI: PUSAT (K/L) UPT/PROVINSI KAB/KOTA c. LINGKUNGAN HIDUP: PUSAT EKOREGION PROVINSI KAB/KOTA (BPLH/D) 4. SISTEM DATA DAN INFORMASI pemantauan dan peegakan hukum 5. SDM: jumlah, kompetensi dan kemitraan

RENCANA STRATEGIS 2 TATA KELOLA HUTAN BERKELANJUTAN 1. Open akses: NOL 2. Data Ijin/HPH, kejelasan lokus/batas dan pengawasan pelaksanaan ijin (Dinas, KPH) jenis: hutan produksi, konservasi; kepatuhan ijin: taat ijin, pelaporan/pemantauan/pengawasan sesuai janji dalam ijin; basis data perijinan (tertera dalam one map) 3. Menjaga Keseimbangan: hutan konservasi-hutan lindung-hutan dapat dikonversi luasan yang seimbang - keberlanjutan 4. Penerapan tata kelola berkelanjutan: a. Pembagian wilayah sesuai rentang kendali: penetapan dan penerapan KPH, dan koordinasi Pusat-Daerah-KPH b. Pengawasan pelaku usaha sesuai kriteria dan peraturan yang berlaku hutan lestari, produk legal/lestari sistem pengawasan transparan dan penegakan dilaksanakan dan jelas c. Self report dan jumlah pengawas publik/pns PELESTARIAN HUTAN, PENEGAKAN HUKUM DAN ILLEGAL LOGGING

RENCANA STRATEGIS 3: HASIL HUTAN KAYU PENINGKATAN HASIL HUTAN KAYU 1. Rencana pengembangan HTI: kebutuhan kayu supply kayu lestari 2. Rencana pengembangan hutan masyarakat: HM, HKm, HD, H-Adat 3. Sistem pendataan dan pengawasan ketaatan penegakan hukum: a. Basis data (bersatu dalam one map) b. Sistem informasi pengusahaan pemantauan dan pengawasan: mekanisme; tingkat ketaatan dan hasil produksi dan traceability c. SDM: jumlah dan kompetensi

RENCANA STRATEGIS 4: DAS dan Kualitas air KETAHANAN AIR 1. RPT DAS sudah banyak belum dijabarkan sebagai rencana pelaksanaan: a. Tiap DAS b. Tiap Danau c. Tiap Sungai 2. Sistem data dan informasi Volume dan kualitas 3. SDM: pemantau, pola kerjasama dengan Pemda dan/atau pola kemitraan dengan masyarakat/lsm dan pelaku usaha.

RENCANA STRATEGIS 5: PELESTARIAN hutan dan PI KEBAKARAN HUTAN DAN EMISI GRK 1. Sistem pengendalian kebakaran hutan: (i) self effortsketaatan perusahaan; (ii) pengendalian dan mitigasi; (iii) kejadian tidak terkendali emegency dan kebencanaan 2. Pembagian wilayah dan rentang kendali (Dinas, KPH) 3. SDM: jumlah, persebaran, kualitas, peralatan 4. Sistem kerjasama: dengan Pemda, dengan BNPB. 5. Sistem informasi: (i) penegakan hukum utk tidak taat ketentuan, lalai/ignorance; (ii) pengukuran dampak emisi GRK sistem informasi kualitas lingkungan (basis untuk IKLH)

RENCANA STRATEGIS 6: PENGENDALIAN KUALITAS LH PERBAIKAN KUALITAS LH 1. Sistem pemantauan Pusat-Daerah: ketaatan thd peraturan 2. Sistem dan mekanismepenegakan aturan/hukum 3. Sistem pengelolaan Limbah: (i) sistem terpusat - kota/desa; (ii) pengelolaan tingkat masyarakat; (iii) daur ulang dan pemanfaatan lebih lanjut (pupuk organik, energi dll) 4. SDM dan instrumen yang mudah diterapkan 5. Sampah untuk kesejahteraan (R3 komunitas)

PETA KUALITAS LH PEMANTAUAN KUALITAS LH DATA KLHS MP3EI (dan data lainnya) Data PETA DAYA DUKUNG (KUALITAS LH) KLH Hierachy pengumpulan data pemantauan kualitas LH Update Peta Daya Dukung/Kualitas LH EKO REGION BPLH BPLH BPLH BPLH 29

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP IKLH untuk RPJMN 2015-2019 IKLH Air Udara Lahan Kualitas Air Kualitas Udara Luas Tutupan Hutan 30

RENCANA STRATEGIS 7: JASA LINGKUNGAN, PELESTARIAN DAN EKONOMI KEHATI 1. Wisata hutan (dan budaya), pesisir/mangrove, dan satwa liar 2. Jasa karbon (ke depan), jasa ekosistem lain 3. Ekonomi kehati IBSAP update 2015-2020/5 a. Riset manfaat dan potensi nilai b. Kejelasan dan akses untuk penangkaran kehati untuk tujuan pengembangan ekonomi perusahaan c. Pengawasan dan standar kualitas d. Peningkatan nilai kehati tingkat masyarakat. e. Ketentuan: landasan, kriteria, mekanisme, pembagian manfaat 4. KEHATI: simbol daerah pelestarian untuk eksistensi/keberadaan 5. BALAI KLIRING KEHATI

RENCANA STRATEGIS 8: POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI BERKELANJUTAN SCP 1. Pengembangan penerapan prinsip produksi berkelanjutan di berbagai industri 2. Kerjasama dengan KADIN/Asosisasi 3. Kerjasama dengan Komunitas 4. Pengendalian sampah di tingkat perusahaan R3 sebelum digunakan, atau pengembalian kemasan ke perusahaan. 5. Kampanye di sekolah, komunitas dan lembaga lain.

RENSTRA DAN PEMBAGIAN KEWENANGAN DAN TUGAS RENSTRA 1 TARGET SASARAN DAN LOKUS RENSTRA 2 TARGET SASARAN DAN LOKUS PROGRAM DAN PELAKSANA: P1-DJ1; P2-DJ2; P3-DJ3 PROGRAM DAN PELAKSANA: P4-DJ4; P5-BD1; P6-BD2

TERIMA KASIH LAMPIRAN

BUKU II. AGENDA PEMBANGUNAN BIDANG SDALH: 11 ISU STRATEGIS BIDANG SDA DAN LH NO ISU STRATEGIS 1 PENGAMANAN PRODUKSI UNTUK KEMANDIRIAN DAN DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN 2 PENGEMBANGAN AGRIBISNIS, PERTANIAN BERKELANJUTAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI 3 4 PENINGKATAN PRODUKSI DAN NILAI TAMBAH PERIKANAN, KESRA NELAYAN, PEMBUDIDAYA IKAN/ PENGOLAH DAN PEMASAR HASIL PERIKANAN DAN PETAMBAK GARAM PENINGKATAN TATAKELOLA LAUT, PESISIR DAN PULAU2 KECIL SERTA PENGEMBANGAN EKONOMI KELAUTAN BERKELANJUTAN 5 PENINGKATAN PRODUKSI HASIL HUTAN DAN PENGEMBANGAN JASA LINGKUNGAN 6 PENINGKATAN KONSERVASI DAN TATAKELOLA HUTAN SERTA PENGELOLAAN DAS 7 PENGUATAN PASOKAN, BAURAN DAN EFISIENSI KONSUMSI ENERGI 8 PENINGKATAN NILAI TAMBAH INDUSTRI MINERAL DAN PERTAMBANGAN BERKELANJUTAN 9 PENINGKATAN KUALITAS LH, PENGEMBANGAN POLA PRODUKSI DAN KONSUMSI BERKELANJUTAN SERTA PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN KEEKONOMIAN KEHATI 10 PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA 11 PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM SERTA PENINGKATAN KUALITAS INFORMASI IKLIM DAN KEBENCANAAN

PENGELOLAAN KEHATI 1. Update Indonesia Biodiversity Stategy Action Plan 2003-2020 (IBSAP) Kemen PPN/Bappenas mengkoordinasikan penyusunan bersama Kemen LHK dan LIPI. a. Memasukkan peluang pelestarian kehati sekaligus pemanfaatan ekonomi (bioresources) sebagai sumber pendapatan baru masyarakat b. Memasukan komitmen Aichi target: (i) target terukur untuk kelestarian kehati; (ii) pola benefit sharing antar negara (masyarakat lokal dengan swasta asing) dan antara masyarakat dengan swasta di sutau negara. c. Update sesuai perkembangan: (i) merevitalisasi sistem pendataan dan koleksi; (ii) kelembagaan kehati (Komite Biodiversity); (iii) Sistem clearing house pengelolaan kehati. 2. Peluncuran Buku IBSAP 2015-2020 bersama Kemen LH dan Kehutanan serta LIPI dalam peringatan hari Konservasi (semula rencana tanggal 22 Agt 2015) 36

INDIKATOR KUALITAS SDA LAIN (1) DEPLESI (KERUSAKAN ALAM) RENCANA BPS KLH KEMENKEU BAPPENAS DATA KERUSAKAN SDA DAN LH DATA DEPLESI: SATU DATA DAN DICATAT BPS SECARA RUTIN KEMEN ESDM KEMEN LH dan KEHUTANAN KEMEN PERTANIAN KEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN BPN BIG LAPAN JENIS: HASIL TAMBANG KUANTITAS SUMBER AIR STOCK IKAN LAHAN PERTANIAN LAHAN HUTAN 37

Sasaran IKLH 2015-2019 Sasaran Per-Komponen Penyusun IKLH Indikator Parameter Target 2016 Target 2019 Keterangan Kualitas Udara SO2 dan NO2 Minimal 81,5 Minimal 84 Indeks Kualitas Air Indeks Tutupan Lahan ph, TDS, TSS*), DO*), BOD, COD*), NO2, NO3, NH3, Fosfat, Fenol, Detergen Minimal 52,5 Minimal 55 *Dihitung nilai Indeks Pencemaran Air (IPA) *Parameter yang dihitung dalam IKLH 2009, 2010, dan 2011 adalah TSS, DO, dan COD Minimal 59 Minimal 62 38

Sasaran dan Program RPJMN 2015-2019 KLHK Sasaran Target RPJMN 2015-2019 Program Kegiatan RKP 2016 IKLH Meningkat 66,5-68,5 Pengendalian Pencemaran Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Pengendalian Kerusakan Lingkungan Meningkatnya kualitas udara, air dan tutupan lahan Meningkatnya pengelolaan sampah, B3 dan Limbah B3 1. Meningkatnya daya dukung DAS serta internalisasi RPDAST kedalam RTRW 2. Terpulihkannya kerusakan ekosistem perairan darat 1. Indeks Kualitas Udara minimal 84, Indeks Kualitas Air minimal 55, Indeks Tutupan Lahan minimal 62 2. Beban pencemaran udara turun 15% dibanding basis data 2014 3. Beban pencemaran air turun 50% pada 15 DAS Prioritas 4. Kualitas air di perairan pantai meningkat 5. Inventarisasi lahan rusak pada 11 provinsi 6. Pemulihan lahan gambut yang rusak 500 ha 1. 80% sampah terkelola 2. 20% penurunan timbulan sampah 3. 300 kota memiliki nilai adipura dengan kategori baik 4. 100% B3 terkelola 5. 150 juta ton limbah B3 terkelola 6. Pemulihan lahan terkontaminasi kontaminasi limbah B3 sebanyak 600ribu ton 1. Pulihnya kkualtias 15 DAS prioritas serta internalisasi 108 RPDAST kedalam RTRW 2. Pemulihan kondisi 15 Danau Prioritas 1. Kegiatan Pengendalian Pencemaran udara 2. Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air 3. Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut 4. Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lahan Gambut 5. Kegiatan Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka 1. Kegiatan Pengelolaan B3 2. Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 3. Kegiatan Bina Usaha Limbah B3 dan Non B3 4. Kegiatan Pemulihan Kontaminasi Limbah B3 5. Kegiatan Pengelolaan Sampah 1. Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS 2. Pembinaan Pengendalian Kerusakan Perairan Darat 3. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pengendalian Kerusakan 39 DAS dan HL

Lanjutan... KLHK Sasaran Target RPJMN 2015-2019 Program Kegiatan RKP 2016 Pengendalian Perubahan Iklim Meningkatnya kemampuan adaptasi perubahan iklim di 15 wilayah Tersedianya kebijakan dan perangkat mitigasi dan penurunan konsumsi bahan perusak ozon 1. 15 wilayah memiliki model skenario perubahan iklim, dan melaksanakan rencana aksi adaptasi 2. 100% sistem informasi data indeks kerentanan terbentuk dan beroperasi 3. Program kampung iklim di 2000 desa 1. 5 perangkat mitgasi 2. Penerapan RAD-GRK bidang kehutanan dan lahan gambut di 34 prov 3. Penurunan konsumsi HCFC sebesar 30% 1. Kegiatan Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim 2. Kegiatan Inventarisasi Gas Rumah Kaca serta Monitoring, Pelaporan, dan Verifikasi 3. Kegiatan Pengembangan Insentif dan Kerjasama Perubahan Iklim 4. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Pengendalian Perubahan Iklim Terjaminnya efektivitas dan jangkauan pengedalian kebakaran hutan dan lahan 1. Penurunan luas hotspot kebakaran hutan sebesar 10% 1. Kegiatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Peningkatan Kemitraan Lingkungan dan peran serta masyarakat 1. Meningkatnya cakupan dan penetrasi komunikasi dan kampanye pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan 2. Meningkatnya Jejaring Kemitraan Organisasi Lingkungan dan Kehutanan 1. Kampanye PPLHK 10 paket di 34 ibu kota provinsi, 17 juta orang 2. Role model perilaku peduli lingkungan dan kehutanan sebanyak 538 komunitas dan 1200 orang 3. 31 kawasan dan jenis kearifan lokal yang diakui dan dilestarikan 4. 32 mitra dan jejaring lingkungan dan kehutanan 1. Kemitraan Lingkungan dan Peran Serta Masyarakat 2. Penanganan Konflik 40

Lanjutan... KLHK Sasaran Target RPJMN 2015-2019 Program Kegiatan RKP 2016 Peningkatan dan Pengembangan SDM Peningkatan kader lingkungan hidup 1. 11.200 orang 1. Kegiatan Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup 2. Kegiatan Dukungan Manajemen Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 3. Kegiatan Pengawasan yang Profesional Guna Menjamin Mutu Kinerja Kementerian LHK pada Wilayah Kerja Itwil I 4. Kegiatan Pengawasan yang Profesional Guna Menjamin Mutu Kinerja Kementerian LHK pada Wilayah Kerja Inspektorat II 5. Kegiatan Pengawasan yang Profesional Guna Menjamin Mutu Kinerja Kementerian LHK pada Wilayah Kerja Inspektorat III 6. Kegiatan Pengawasan yang Profesional Guna Menjamin Mutu Kinerja Kementerian LHK pada Wilayah Kerja Inspektorat IV 7. Kegiatan Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran yang Berindikasi KKN 8. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kehutanan 41

Lanjutan... KLHK Sasaran Target RPJMN 2015-2019 Program Kegiatan RKP 2016 Keanekaragam an Hayati Penegakan Hukum Meningkatnya upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi Penyelesaian RPP turunan UU 32/2009 dan UU 18/2008 Terwujudnya peningkatan keamanan hutan dan peningkatan ketaatan terhadap hukum lingkungan dan kehutanan 1. ketersediaan paket data dan informasi keanekaragaman hayati yang berkualitas di 7 Ekoregion 2. Terbentuknya dan beroperasinya sistem basis data balai kliring akses dan pembagian keuntungan pemanfaatan sumber daya genetik di tingkat nasional 3. Penetapan penataan pengelolaan kawasan ekosistem mangrove pada 6 ekoregion 4. Konservasi 75 koleksi spesies endemik lokal langka dan terancam punah di 30 unit taman kehati/ kebun raya 1. Pengelolaan Hutan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati 2. Pengelolaan Kawasan Pelestarian Alam 3. Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Taman Buru 4. Konservasi Spesies dan Genetik 5. Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi 6. Pembinaan Konservasi Ekosistem Esensial 7. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati 8. Pengelolaan Taman Nasional 9. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 1. 11 RPP 1. Pengembangan telaahan kebijakan, perundang-undangan Bidang Lingkungan Hidup dan Perizinan 1. Penurunan pelanggaran hukum LHK 20% 2. Peningkatan kapasitas aparat penegak hukum 3600 orang 3. Penyelesaian pelanggaran administrasi dan perdata 75% 4. Penyelesaian tindak pidana 75% 42

Lanjutan... KLHK Sasaran Target RPJMN 2015-2019 Program Kegiatan RKP 2016 Litbang dan analisis lingkungan Pengendalian Ekoregion Sintesa hasil penelitian 1. 100% capaian sintesa hasil penelitian integratif kualitas lingkungan untuk IKLH, Pembangunan Berkelanjutan, dan SCP 2. Pengelolaan 1 laboratorium rujukan 3. Pengembangan kapasitas laboratorium lingkungan pada 15 provinsi Terlaksananya analisis lingkungan Meningkatnya pengendalian pembangunan LH dan kehutanan di 7 ekoregion 1. 100 KLHS yang tersusun dan tereview 2. 100% penyelesaian permohonan penilaian AMDAL 1. Pengukuran daya dukung dan daya tampung di 62 satuan ekosistem 1. Pengendalian Ekoregion Jawa, Bali- Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Sumatera 43