PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

Gambar Sistem pengkondisian udara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TROUBLESHOOTING AC MOBIL

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA COROLLA 4A FE

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT

BAB III INSTALASI PERALATAN UJI. sistem, kondisi udara pada titik masuk dan keluar evaporator. Data yang diperoleh

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

II. TINJAUAN PUSTAKA

AC (AIR CONDITIONER)


LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

Bab III. Metodelogi Penelitian

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

BAB III METODE PENELITIAN


BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC PENGOSONGAN DAN PENGISIAN REFRIGERANT

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

BAB II LANDASAN TEORI

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS

BAB II LANDASAN TEORI

Langkah Pengecekan AC Mobil Kita

BAB II LANDASAN TEORI

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR)

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

SISTEM PENDINGIN MESIN

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

MESIN PENGGORENG VAKUM (VACUUM FRYER)

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

PENGOSONGAN & PENGISIAN FREON DENGAN MESIN RECYCLE AC

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR )

Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :

Bab III Metodelogi Penelitian

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN MITSUBISHI GALANT 2500 CC

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

Sistem AC dan Accesoris Kendaraan

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON (HC) DALAM BISNIS PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC

1.1 ISOLASI Gagal Mengisolasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN DISUSUN OLEH KELOMPOK : 5 FAHREZA MASYUDI (5133122010) SURAHMAN (5131122007) SOUBUR ROHMANI (5132122012) PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2015 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Dengan kerendahan hati kami ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah yang berjudul Penanganan refrigeran, Service, dan Troubleshooting Sistem AC Kendaraan ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem AC. Dalam penyusunan makalah ini, banyak kendala dan hambatan yang kami hadapi, namun berkat dukungan moril dan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan hormat kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Suherman, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sistem AC yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Seiring dengan itu, kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada para orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril dan materil. Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Medan, 29 April 2015 Kelompok : 5 2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN...iii Latar Belakang...iii Rumusan Masalah...iii BAB II PEMBAHASAN...1 A. Penanganan Refrigeran...1 B. Servis/ Repair AC Mobil...6 C. Tabel Troubleshooting...10 D. Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan dan Memasang Kembali Komponen...16 BAB III PENUTUP...24 DAFTAR PUSTAKA...25

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi yang telah ada mengalami perubahan atau tahap modifikasi sesuai dengan kebutuhan manusia. Berbagai inovasi selalu terjadi dan berkembang sesuai dengan tuntutan untuk mencapai berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Teknologi salah satunya adalah memberikan kemanfaatan berupa kenyamanan, salah satu contohnya adalah teknologi Air Conditioner (AC) merupakan teknologi yang memberikan kenyamanan dalam mengkondisikan suhu suatu ruangan. Air Conditioner (AC) memiliki berbagai macam jenis seperti AC Ruang, AC Split, dan AC mobil. Berbagai macam jenis AC tersebut sebenarnya memiliki fungsi sama sebagai pengatur suhu pada suatu lingkungan sehingga diperoleh suhu sesuai kondisi yang diharapkan. Pada saat ini pemanfaatan Air Conditioner (AC) pada kendaraan seperti mobil dan bus menjadi hal yang umum. Hampir pada setiap kendaran roda empat dapat dijumpai penggunaan AC sebagai salah satu komponen penunjang kenyamanan penggendara. Fungsi AC mobil sama dengan fungsi Air Conditioner pada umumnya,yaitu sebagai pengatur suhu, kelemba ban udara, dan kebersihan kabin mobil.pengguna teknologi AC mobil sering tidak mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan proses dan komponen pendukungnya. Pada hal- hal tersebut menjadi sesuatu yang penting agar pihak pengguna dapat mengetahui cara meminimalisasi kerusakan dan cara perawatannya. Oleh karena itu penulis tertarik membahas tentang penangan refrigerant beserta service/ repair dari sistem AC pada mobil. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan judul di atas permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Penanganan refrigerant ac mobil dan Serrvice/ repair ac mobil?

BAB II PEMBAHASAN A. Penanganan Refrigeran 1. Mengenal Refrigerant ( Zat pendingin ) Refrigerant atau zat pendingin mempunyai kemampuan menyerap panas dalam jumlah yang besar dan pada proses itu disertai dengan perubahan wujud yaitu dari cair menjadi gas. Zat pendingin yang sering digunakan pada sistem AC mobil adalah R 12 atau juga dikenal dengan CFC 12 (fluorinated hydrocarbon). Kelebihan zat pendingin ini antara lain : Mendidih pada -29,8oC dalam tekanan atmosfir. Stabil pada temperatur baik tinggi maupun rendah. Tidak menimbulkan reaksi terhadap logam. Dapat larut bila dicampur dengan minyak. Kurang bereaksi terhadap karet. Tidak berwarna dan tidak berbau. Gambar 1. Contoh Refrigeran Kekurangannya adalah dapat mempengaruhi penipisan lapisan ozon pada atmosfir bumi yang menjaga terjadinya radiasi sinar ultra Violet dari matahari dan menimbulkan efek rumah kaca. Refrigerant (Zat Pendingin) lain yang sekarang banyak dijumpai dan lebih ramah terhadap ozon serta memiliki efektifitas pendinginan lebih baik adalah HFC 134a. Refrigerant yang dipakai sebagai alternatif pengganti lainnya adalah: ternary blend yang merupakan campuran dari zat pendingin yang berbeda seperti : HCF22,HFC152a dan HCFC124 dan yang sudah sangat kita kenal yaitu gas alam cair ( LPG ) meskipun zat ini sangat mudah terbakar, sehingga pada beberapa

negara tertentu penggunaan LPG ini tidak diijinkan lagi. A. Cara Mengisi Refrigeran Sebelum mengisi refrigerant sistem rangkaian harus dalam keadaan kosong, tidak ada udara ataupun uap air yang tersisa didalamnya. Untuk mengosongkan sistem rangkaian ini lakukanlah langkah pengosongan dengan menggunakan alat Vacum pump. Prosedur Pengosongan 1. Tutup kedua katup manifold gauge. 2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. 3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum. 4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/ -600 mmhg 5. ( 23,62 inhg; 80 kpa ) 6. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum. 7. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmhg ( 29,53 in Hg; 99,98 kpa ). 8. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit. 9. Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum. 10. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran. 11. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.

Gambar 2. Pengosongan Refrigerant Pengisian Refrigerant Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah berikut sudah dilakukan : 1. Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar. 2. Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan warna biru ke tangki refrigerant ata alat pengisi. 3. Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup. 4. Singkirkan ala-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Langkah Pengisian 1. Pemasangan selang pada tabung refrigerant. Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam sampai jarum katupnya tertarik penuh. Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis. Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant. Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.

Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang. Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah. Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah niple no 4 dengan tutup niple. Gambar 3. Pemasangan selang pada tabung refrigerant 2. Pemeriksaan kebocoran awal. Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas masuk kedalam sistem. ( tabung menghadap keatas ). Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi; 98 kpa) tutup keran manifold tekanan tinggi. Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.

Gambar 4. Pemeriksaan kebocoran awal. 3. Pengisian Refrigerant dalam bentuk cair. Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant yang keluar dalam bentuk cair. Buka katup tekanan tinggi. Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir dan tutuplah keran. Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah. Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama. 4. Pengisian Lanjutan Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar dalam bentuk gas. Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan. Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada tekanan rendah tetapi tidak vakum. Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang mengalir dalam sistem. Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup. Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 15 kg/cm2

Gambar 5. Pengisian lanjutan 5. Test kebocoran pada sistem AC mobil. Siklus pendingin AC merupakan suatu rangkaian tertutup, oleh sebab itu kebocoran sekecil apapun akan dapat mengurangi kinerja dari sistem tersebut. Pengetesan kebocoran paska pengisian merupakan prosedur yang sangat lazim dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi pelanggan. Ada beberapa prosedur pemeriksaan kebocoran yaitu: untuk kebocoran yang baru dirasakan kurang dingin dapat menggunakan alat deteksi kebocoran Halide torch. untuk tingkat kebocoran yang lebih kecil lagi dapat menggunakan detektor listrik. B. Servis/ Repair AC Mobil Di dalam sistem ac mobil merupakan gabungan beberapa parts, peralatan atau komponen yang bekerja sehingga kita bisa mengatur suhu kabin dan menghasilkan udara dingin pada kabin mobil. Penggunaan ac mobil dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan parts, peralatan atau komponen tersebut dapat mengalami penurunan efektivitas fungsi, kerusakan dan bahkan pengurangan jumlah volume dari standard yang sudah ditentukan.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri siklus pendingin tidak normal, penyebab dan pemecahannya: 1. Refrigerant Kurang Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut : a. udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu dingin. b. pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung. c. pemeriksaan pada manifold gauge : pengukur tekanan rendah : 0,8 kg/cm2 ( 11 psi, 78 kpa ) pengukur tekanan tinggi : 8-0 kg/cm2 ( 114 psi, 882 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Terdapat kebocoran pada siklus pendingin. Pemecahannya : Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor kebocoran dan perbaiki. 2. Pengisian refrigerant berlebihan. Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut : a. pendinginan tidak maksimum. b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kpa ) Pengukur tekanan tinggi : 20 kg/cm2 ( 248 psi, 1.961 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan. kondenser tidak bekerja dengan baik. kopling fluida kipas radiator slip. tali kipas kompresor kendor. Pemecahannya : Kurangi jumlah refrigerant. Bersihkan kondenser. Periksa kopling fluida kipas radiator, bila rusak ganti. Stel tali kipas. 3. Terdapat udara didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut :

a. AC tidak terlalu dingin. b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2.5 kg/cm2 ( 36 psi, 245 kpa ) Pengukur tekanan tinggi : 23 kg/cm2 ( 327 psi, 2.256 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Ada udara didalam siklus pendingin. Pemecahannya : Periksa kotoran oli dan jumlahnya. Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak tanah dan semprot dengan kompresor angin. lakukan penyedotan kevakuman kembali. Ganti receifer. 4. Terdapat uap air didalam siklus. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. Kadang dingin kadang tidak b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 50 cmhg (1,5 kg/cm2) Pengukur tekanan tinggi : 7 = 15 kg/cm2 Kemungkinan penyebabnya : Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan es. Pemecahannya : Ganti Receifer/Dryer lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap air. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian. 5. Refrigerant tidak bersirkulasi. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. AC tidak dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 76 cmhg ( sangat rendah ) Pengukur tekanan tinggi : 6 kg/cm2 ( 85 psi / 588 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Pada expansion valve terjadi penyumbatan. Pemecahannya : Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak ganti.

Ganti Receifer/Dryer. perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian. 6. Ekspansion valve tidak bekerja dengan baik. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut : a. AC kurang dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : 2,5 kg/cm2 ( 36 psi / 245 kpa ) Pengukur tekanan tinggi : 19-20 kg/cm2 ( 270-264 psi / 1.863-1.961 kpa ) Kemungkinan penyebabnya : Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing salah. Penyetelan aliran tidak baik pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk cair. Pemecahannya : Periksa pemasangan heat sensitizing. Periksa expansion valve, bila rusak ganti. 7. Tidak ada kompresi pada kompresor. Pada kondisi ini terlihat gejala sebagai berikut: a. AC tidak dingin b. Pemeriksaan pada manifold gauge : Pengukur tekanan rendah : terlalu tinggi Pengukur tekanan tinggi : terlalu rendah Kemungkinan penyebabnya : Kompresor rusak. katup kompresor rusak. Pemecahannya : Bongkar dan perbaiki kompresor Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama. C. Tabel Troubleshooting A. Suara Normal Kompressor

Tanda-tanda Keadaan Penyebab Perbaikan Tekanan pada Aliran udara oleh Tali kipas Ganti penyalur terlalu tinggi Tekanan pada katup isap terlalu tinggi kipas radiator kurang Tidak ada gelembung terlihat di kaca pengintai saat kondenser disiram air Tekanan di dalam pipa tekanan tinggi terlalu besar. Dan saat kompresor berhenti 2kg/cm2 (28 psi, 190 kpa) Beban panas terlalu besar Disekitar selang tekanan rendah dan service valve tekanan rendah terlalu dingin kendor atau putus Sirip kondenser dan radiator kotor Refrigerant terlalu banyak Udara masuk ke dalam siklus pendinginan. Temperatur udara luar terlalu tinggi Expansion valve membuka terlalu lebar, Heat sensitizing tube tidak terpasang dengan baik atau terjadi atau keraskan Bersihka n Keluarkan refrigerant sampai jumlahnya tepat Buang refrigera nt. Lakukan pemomp aan vakum dan isi kembali refrigera nt Mendinginka n konensor Periksa dan betulkan. kebocoran gas Ketika condenser Refrigerant terlalu Kurangi

didinginkan banyak. refrigerant. tekanan di pipa tekanan tinggi terlalu besar tetapi tekanan disaluran hisap kecil. Begitu kompresor Gasket rusak, katup Ganti gasket, dihentikan tekanan tinggi katup yang Tekanan paa tekanan pada kedua sisi tinggi dan rendah sama Outlet expansion pecah atau ada kotoran pada katup. Gas heat sensitizing pecah. Bersihkan kotoran. Perbaiki / katup penyalur valve tidak tube bocor. ganti. terlalu rendah membeku, Expansion valve tekanan membeku atau disalurkaan rusak. tekanan rendah menunjukkan vakum. Aliran Refrigerant kurang Tambahkan gelembung pada refrigerant kaca pengintai deras, condenser tidak panas Bila condenser Valve pada Bersihkan / berhenti tekanan kompresor rusak ganti. pada kedua sisi atau ada kotoran. Tekanan pada tekanan sama Terlihat banyak Refrigerant kurang Tambahkan katu isap gelembung pada refrigerant terlalu rendah kaca pengintai dan condenser tidak panas.

Tekanan pada katup penyalur dan isap tinggi Expansion valve tidak membeku, pipa tekanan rendah tidak dingin Temperatur pada katup penyalur rendah, udara tidak keluar Expansion valve membeku Perbedaan temperatur pada receifer/ dryer depan dan belakang. (bila berlebihan saringan receifer pipa belakang membeku). Pendinginan condenser kurang Ketika condenser disiram air, gelembung tidak terlihat pada kaca Gas heat sensitizing tube bocor. Expansion valve rusak Evavorator membeku Expansion valve tersumbat, pengikat heat sensitizing tube kendor / rusak. Receifer / dryer tersumbat Sirip kondenser kotor Refrigerant terlalu banyak Perbaiki /ganti Setel relay stabilizer. Operasikan dengan benar (kecepatan blower & temperatur control) Bersihkan / ganti. Ganti Lakukan pembersihan Kurangi refrigerant penginntai Tekanan pada Disekitar servis Saluran tekanan Lakukan

katup penyalur dan isap rendah valve dingin bila dibandingkan dengan tinggi tersumbat servis atau ganti bila perlu. evaporator Temperatur inlet expansion valve Saluran tekanan rendah tersumbat Bersihkan atau ganti terlalu dingin bila dibandingkan dengan tempat sekitar receifer/dryer Banyak gelembung pada Refrigerant kurang Tambahkan refrigerant kaca pengintai Kebocoran gas Gas berkurang Shaft seal bocor Ganti Baut basah kena oli Terjadi kebocoran pada komponen Perbaiki / keraskan baut yang terikat dengan baut tersebut Terlihat ada keretakan dan basah gas Terjadi kebocoran pada komponen yang retak Ganti komponen yang retak berkurang Tidak lengket Wiring normal Kumparan terbuka Ganti Tidak tertarik meskipun switch posisi on Wiring putus / tidak menyambung Cari dengan ohm meter dan sambungkan kembali Posisi switch on rotor bergerak dan menarik bila didorong Celah rotor dan stator terlalu besar Perbaiki Expansion Valve

Tanda-tanda Keadaan Penyebab Perbaikan Outlet valve tidak dingin Perbedaan temperatur pada Gas heat sensitizing tube Perbaiki kebocoran. sisi tekanan tinggi bocor. Tambahkan dan randah tidaj Refrigerant efrigerant terasa kurang Ganti Exp. Valve expansion membuka terlalu valve lebar. Inlet valve dingin atau Pipa tekanan tinggi pada recifier/dryer Terjadi penyumbatan Ganti recifier/dryr membeku dingin atau membeku pada recifier/ dryer. Ganti expansion Expansion valve tersumbat es valve. B. Suara Abnormal Tanda tanda Keadaan Penyebab Perbaikan Kompresor Suara knocking Bearing aus atau Bongkar, ganti berisik Magnetich clutch berisik Suara berisik dari pipa Suara dari kondensor Suara berisik dari bracket Idler pulley berisik dari compresor Suara berderit ketika magnetic clutch tidak berkaitan Pipa bergetar Kondensor bergetar Bracket bergetar Suara gemeretak rusak Silinder atau shaft rusak Bearing aus atau rusak Baut pengikat kendor Tidak diberi karet Mounting kendor Bracket kendor atau patah Bearing rusak baut mounting kendor komponen yang rusak Ganti bearing Kencangkan baut Beri karet dan keraskan Beri karet dan keraskan Kencangkan/las/ ganti Ganti bearing keraskan

Crank pulley berisik Drive belt berisik Suara bergetar Defleksi pada belt Sobek pada belt Pemasangan tidak benar / miring Bearing rusak Belt kendor Belt rusak Perbaiki Ganti bearing Stel belt Ganti belt D. Membongkar, Memperbaiki/Mengganti Kerusakan dan Memasang Kembali Komponen A. Magnetic Clutch (Swash Plate & Through Vane) Membongkar: 1. Melepas Pressure Plate Lepas baut poros (gunakan spesial servis tool dan kunci sock) 1) Pasang SST (lihat gambar) ke pressure plate 2) Lepaskan pressure plate: 3) Melepas pressure plate untuk tipe through 4) Lepaskan shim 2. Melepas Rotor 1) Lepaskan snap ring (menggunakan tan tutup) 2) Keluarkan rotor (gunakan palu plastik) 3. Melepas Stator: 1) Lepas kabel stator dari rumah compressor (tipe swash plate)

2) Lepas kabel stator dari rumah compressor (tipe through vane) 3) Lepaskan snap ring 4) Lepaskan stator Memasang: 1. Pasang Stator 1) Pasang stator 2) Pasang snap ring 3) sambungkan kabel stator (tipe swash plate) 4) sambungkan kabel stator (tipe through vane) 2. Pasang Rotor 1) Pasang rotor pada poros compressor 2) Gunakan snap ring baru

3. Pasang Pressure plate 1) Pasang shim 2) Pasang baut poros (tipe swash plate) 3) Pasang baut poros (tipe through vane) 4. Ukur celah magnetic clutch Tipe swash plate gunakan feeler gauge Tipe through vane 1) Pasang dial gauge pada pressure plate 2) Hubungkan kabel magnetic clutch ke batery (+) 3) Periksa antara pressure plate dan rotor kemudian hubungkan B. Compressor Membongkar terminal negatif batery Sebelum membongkar compressor, lakukan dahulu : Langkah melepas compressor dari engine. a) Hidupkan mesin +/- 10 menit dalam keadaan idle dan AC ON b) Matikan AC, matikan mesin. c) Lepaskan kabel negatif batery. d) Lepaskan conektor untuk magnetic clutch dan temperatur switch. e) Keluarkan refrigrant. (hati-hati terhadap cairan / gas refrigerant, sebaiknya pakai alat-alat keselamatan kerja) f) Lepas selang yang menghubungkan comprssor. g) Lepas compressor.

1. Melepas Servis valve: 1) Lepas baut servis plate 2) Lepas seal ring (ganti) 2. Mengukur Oli: Ukur oli yang ada di dalam kompressor sebagai patokan pengisian oli baru. 3. Melepas tutup depan 1) Lepas baut pengunci tutup depan dengan menggunakan obeng ketok + 2) Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati jangan sampai melukai seal maupun compressor 4. Melepas plat katup depan 1) Lepaskan pin dari tutup depan 2) Lepas pelat katup

5. Melepas gasket 6. Melepas seal poros 1) Lepas snap ring 2) Dengan menggunakan busing (SST) dorong seal poros keluar. Memasang. 1. Pemasangan seal 1) Atur seal poros tepat ditengah. 2) Dorong seal dengan busing. 3) Pasang snap ring.

2. Pemasangan pelat rumah depan 1) Pasang pin (2 buah) 2) Lumasi O ring dengan oli. 3) Pasang katup isap depan melalui pin pada bagian depan silinder. 4) Pasang pelat depan bersama sama dengan katup penyalur melalui pin pada silinder depan. 5) Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder depan. 3. Pemasangan dudukan center. Pasangan dudukan center pada poros (SST). 4. Pemasangan tutup depan.

5. (jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat pembongkaran) Gunakan oli standard. 6. Pemasangan katup services a) Lumasi dulu dengan oli. b) Pasang katup servis pada compressor dan keraskan bautnya. Momen kekencangan : 250 kg-cm. 7. Pengukuran Momen Putar Poros Momen : 50 kg-cm

PENUTUP BAB III Kesimpulan Sehubungan dengan penulisan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa penanganan refrigerant adalah sesuatu yang harus patut diperhatikan dalam sistem ac mobil. Penggunaan jenis refrigerant dan pengisian yang tepat sesuai standard adalah merupakan langkah untuk menjaga ac kendaraan kita tetap bekerja dengan normal sekaligus meminimalisasi kerusakan pada komponen-komponen ac kendaraan. Penggunaan ac mobil dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan peralatan atau komponen di dalam ac tersebut mengalami penurunan efektivitas fungsi, kerusakan dan bahkan pengurangan jumlah volume dari standard yang sudah ditentukan. Melakukan service/ repair secara berkala akan memberikan kenyaman kita di dalam berkendara. Sistem ac yang mengkondisikan suhu di dalam kabin akan bekerja normal dan sesuai dengan apa yang kita harapkan apabila kita tetap merawat dan melakukan perbaikan-perbaikan (service). Saran Penulis sadar pada makalah ini masih banyak kekurangan dan penulis memohon kepada pembaca agar memaafkan segala kekurangan yang ada pada makalah ini. Penulis berharap kepada pembaca agar memberikan saran atau kritik kelengkapan makalah ini selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA https://novrizalbinmuslim.files.wordpress.com/2012/09/modul-ac-20121.pdf https://www.scribd.com/doc/250353157/chrismanto-20121 http://otomotrip.com/tips-pengecekan-atau-cara-services-acmobil.htmlhttps://www.academia.edu/5293623/perawatan_ac_mobil